DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 6
1. Hasirudin
2. Sulastri Wulandari
3. Nurlisa
Karya tulis ilmiah seperti skripsi, tesis, disertasi, makalah seminar, atau naskah
ilmiah untuk dimuat di jurnal mengharuskan penulisan abstrak. Dalam makalah atau
naskah ilmiah abstrak biasanya ditempatkan sesudah judul naskah dengan maksud
untuk memberikan gambaran secara ringkas tentang isi naskah. Oleh karena itu, abstrak
sering juga disebut ringkasan singkat (short summary). Informasi di dalam abstrak
diharapkan dapat memotivasi pembaca untuk membaca isi naskah secara utuh. Dengan
perkataan lain abstrak diharapakn dapat menggoda dan meyakinkan pembaca bahwa
isi naskah itu menarik dan penting dibaca. Isi abstrak memberikan informasi yang
menjadi bahan pertimbanngan bagi pembaca untuk melanjutkan atau tidak membaca
keseluruhan isi naskah.
C. Tujuan Masalah
1. Memahami lebih dalam tentang bahasa indonesia, terutama dalam bidang
abstrak dan daftar pustaka.
2. Mengetahui cara menyusun daftar pustaka sebagai referensi silang (Cross
reference)
3. Mengetahui contoh penulisan Abstrak
4. Mengetahui cara menyusun daftar pustaka dengan ketentuan berbagai
5. sumber pustaka
6. Mengetahui sistem perujukan
7. Mengetahui sistem catatan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian abstrak
Pengertian abstrak umum adalah penyajian singkat mengenai isi tulisan sehingga
pada tulisan ia menjadi bagian sendiri. Abstrak berfungsi untuk menjelaskan secara
singkat kepada pembaca. Sedangkan pengertian khusus abstrak adlah sesuatu yang
dilihat tidak mengacu kepada obyek atau peristiwa khusus. Jadi abstrak adalah kata
yang menunjukan kepada sifat, kondisi dan kegiatan yang dilepas dari objek tertentu.
a. Fungsi abstrak
b. Tipe-tipe abstrak
Abstrak dalam sebuah penulisan karya ilmiah memiliki beberapa jenis penulisan
berdasarkan isinya. Abstrak dapat diklasifikasi dalam dua jenis yaitu sebagai berikut:
Abstrak indikatif adalah abstrak yang menyajikan uraian secara singkat mengenai
masalah yang terkandung dalam laporan atau karya ilmiah lengkapnya. Abstark
indikatif bertujuan agar pembaca mengetahui isi informasi tanda memandatkan isi
informasi aslinya dan hanya memberi indikasi sasaran cakupan tulisan. Maka, pembaca
dapat mempertimbangkan apakah tulisan asli perlu dibaca atau tidak.
Abstrak informatif adalah miniatur laporan atau karya ilmiah asli dengan
menyajikan data dan informasi secara lengkap sehingga membaca tidak perlu lagi
membaca tulisan aslinya, kecuali untuk mendalaminya. Dalam ringkasan informatif,
disajikan keselurusan tulisan asli dalam bentuk mini. Seperti judul, penulis, institusi,
tujuan, metode dan analisis laporan, hasil penelitian, dan kekakuan.
Membuat ringkasan tidaklah mudah, namun juga bukan merupakan hal yang
menakutkan. Ada beberapa tips khusus untuk anda dalam membuat abstrak, sehingga
dapat terhindar dari kesalahan yang sifatnya umum. Berikut beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam penulisan abstrak.
1. Semua bagian harus seimbang. Jangan hanya menonjolkan hanya salah satu
aspek saja, seperti judul saja atau pengguna metode penelitian saja, tetapi
mengomentari hasil penelitian lebih di tekankan.
2. Pastikan penulisan abtrak menggunakan unsure 5W + 1H dengan lengkap
3. Harus ada hubungan yang kohesif antar unsure penelitian. Harus ada benang
merah dari hasil penelitian yang telah dilakukan.
4. Pililah kata kunci yang sesuai dengan subjek dan objek penelitian yang telah
dilakukan. Salah satu fungsi dari daftar pustaka adalah untuk memberikan arah
bagi para pembaca buku atau karya tulis yang ingin melanjutkan studi atau untuk
melakukan pengecekan ulang terhadap karya tulis yang bersangkutan. Fungsi
dari daftar pustaka adalah untuk memberikan apresiasi atau penghargaan
terhadap penulis buku atau karya tulis yang rujuk terhadap hasil karyanya yang
turut menyumbang peranan dalam penulisan karya tulis yang kita tulis. Dan
fungsi lain daftar pustaka yang tak kalah pengting adalah menjaga profesionalitas
kita (jika kita sebagai penulisan karya tulis) terhadap tulisan yang kita buat.
B. Menyusun daftar pustaka sebagai referensi silang
Salah satu hal yang mutlak perlu ada dalam suatu karya ilmiah adalah daftar
pustaka. Daftar pustaka atau bibliografi merupakan daftar berisi judul-judul buku,
artike-artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan
sebuah karangan yang tengah digarap. Sebuah bibliografi dapat memberi deskripsi
penting tentang rujuakn secara keseluruhan. Selain itu, sebuah bibliografi dapat pula
berfungsi sebagai pelengkap dari sebuah catatan kaki.
Ada beberapa manfaat pencantuman daftar pustaka atau catatan kaki, baik bagi penulis,
pembaca atau penyumbang data/sumber yang diambil, yaitu:
3. sebagai pendukung ide seorang penulis karena biasanya sumber yang diambil ditulis
oleh pakar yang terkenal.
5. sebagai referensi silang, yaitu menunjukkan pada halaman atau bagian mana data itu
diambil.
1. Nama keluarga (Kokasih) ditulis lebih dulu, kemudian diikuti nama kecilnya
(Engkos).
a. Jika buku itu disusun oleh dua pengarang, nama pengarang kedua tidak
dibalikkan.
b. Jika buku itu disusun oleh banyak orang, nama pengarang pertama yang
dicantumkan dna setelahnya diberi keterangan dkk., yang ‘artinya dan kawan-
kawan’
c. Jika buku itu disusun oleh lembaga, nama lembaga itu dipakai menggantikan
nama pengarang.
d. Jika buku itu merupakan editorial (bunga rampai), nama editor itu yang dipakai.
Di belakang nama editor diberi keterangan (ed.), ‘editor’.
f. Daftar pustaka disusun alfabetis berdasarkan urutan huruf awal nama belakang
pengarang.
3. Jika pada tahun yang sama, pengarang itu menerbitkan dua buku dan kedua dijadikan
daftar pustaka, tahun terbit itu diberi urutan, misalnya 1990a, 1990b, dan seterusnya.
4. Judul buku harus diberi garis bawah atau dicetak miring. Jika buku tersebut
merupakan tejemahan, setelah judul buku diberi keterangan (terjemahan).
5. Urutan data penerbit, didahului kota penerbit yang kemudian nama penerbit (Jakarta:
Perca).
C. Contoh Penulisan Abstrak
Dalam menyusun dan menulis abstrak ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu
antara lain sebagai berikut :
2. Nama penulis lengkap, apabila lebih dari seorang penulis, semua nama ditulis semua,
tanpa gelar
3. Nama instansi
5. Jumlah halaman
a. Ditulis secara menerus, apabila berganti alenia ditulis pada baris yang baru.
b. Tidak boleh menunjuk tabel, gambar dan sejenisnya
c. Terdiri dari 200-300 kata
d. Ditulis satu spasi dalam satu halaman
a. Penulisan perorangan
b. Grup karangan beberapa tulisan
c. Buku yang ditulis/dibuat oleh lembaga
d. Buku terjemahan kelompok jurnal a. artikel yang disusun oleh penulis b. artikel
yang disusun oleh lembaga. Kelompok makalah yang dipresentasikan dalam
seminar / konferensi / simposium.
Cara menulis daftar pustaka dari sumber yang berupa buku, secara umum adalah
Nama Pengarang (dibalik, tanpa gelar). Tahun terbit. Judul buku (cetak miring/ cetak
tebal). Tempat Terbit: Nama Penerbit.
Catatan : Penulisan nama dibalik artinya, jika nama pengarang terdiri dari dua kata
atau lebih, maka nama paling belakang dari pengarang, diletakkan di bagian paling
awal, lalu dipisahkan dengan tanda koma, baru diikuti dengan nama depannya.
Jadi, semisal namanya “Michael E Porter” : berarti ditulis menjadi “Porter, Michael E”.
Contoh lain, jika namanya “Hasna Wijayati”, maka dibalik menjadi “Wijayati, Hasna”.
Catatan lain, nama pengarang dalam daftar pustaka umumnya ditulis tanpa gelar.
1.2 Contoh Daftar Pustaka dari Buku dengan Dua atau Tiga Pengarang :
Catatan : Jika nama pengarang ada yang terdiri dari dua kata atau lebih, maka yang
dibalik hanya nama pengarang pertama. Nama pengarang kedua dan ketiga tetap
urutannya.
Contoh:
a. Maryati dan Suryawati. 2001. Sosiologi untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta:
Erlangga.
b. Nurhadiat, D dan Susanto. Seni Rupa SMA Kelas 3. Jakarta: Grasindo.
c. Soedjarwo, Prihatmi S.R., dan Yudiono K.S. 2001. Puisi Mbeling: Kitsch dan
Sastra Sepintas. Magelang: Indonesiatera.
1.3 Contoh Daftar Pustaka Buku dengan Penulis lebih dari tiga
Catatan : Jika nama pengarang terdiri dari empat orang atau lebih, maka nama
pengarang tidak ditulis semua, melainkan ditulis satu saja, dan diikuti dengan dkk (dan
kawan –kawan). Buku dengan banyak penulis biasanya merupakan buku hasil
kompilasi dari berbagai pengarang.
Contoh:
Catatan : Terkadang, beberapa buku bisa dibuat tanpa nama pengarang. Misalnya,
pengarangnya adalah berupa tim penulis, atau dari badan atau organisasi tertentu. Jika
demikian, nama pengarang diganti dengan pihak kelompok penerbit buku tersebut.
Penulisan daftar pustaka buku tanpa pengarang, dapat dilihat pada contoh berikut.
a. 2013. Auto Component Industry in India: Growing Capabilities & Strengths. New
Delhi: ACMA.
b. 2013. Countries China: full report. USA : U.S. Energy Information and
Administration
c. Tim Guru Eduka. 2010. 99% Sukses Ulangan Harian SD Kelas 3. Jakarta: Kawah
Media.
a. Clark, Duncan. 2017. Alibaba : Kerajaan yang Dibangun oleh Jack Ma. terjemahan
oleh Suryo Waskito. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.
b. Wei, Chen. 2017. Jack Ma : Sisi – Sisi Tak Terduga sang Godfather Bisnis China.
Terjemahan oleh Nadiah Abidin dan Inez Kriya Janitra.Jakarta : Penerbit Noura.
1.6 Contoh Daftar Pustaka Buku dengan Bab (Buku Hasil Kompilasi Beberapa
Pengarang)
Dalam satu buku, terkadang pada masing –masing babnya ditulis oleh pengarang yang
berbeda. Jika hendak menuliskan bab khusus dari buku tersebut, maka cara
penulisannya, harus dituliskan pengarang dari bab yang dirujuk, serta dalam buku apa
tulisan tersebut dimuat.
Contoh:
Catatan : Beberapa buku terkadang dibuat dalam beberapa versi. Versi buku ini harus
ditulis agar jelas, buku versi berapa yang dirujuk.
Contoh:
a. Cohen, J. 1977. Manual Labor and Dream Analysis (Rev. ed.). New York: Paradise
Press.
b. Corey, M.; Corey, G; dan. Corey, C. 2010. Groups: Process and practice. 8th Ed.
Pacific Grove: Brooks/Cole.
Jika suatu rujukan berasal dari majalah, maka daftar pustaka ditulis dengan
mencantumkan judul artikel dan juga nama majalah dan edisinya.
Contoh:
Serupa dengan penulisan daftar pustaka pada majalah, daftar pustaka pada buletin juga
ditulis dengan mencantumkan nama buletin beserta volume terbitan buletin yang
dirujuk.
Contoh:
Penulisan daftar pustaka dari jurnal, ditulis lengkap mulai dari judul artikel jurnal, serta
nama jurnal dan volume terbit jurnal yang dimaksud.
Contoh:
Untuk daftar pustaka dari koran atau surat kabar, disertakan tanggal terbit dari koran
tersebut.
Contoh:
Jika rujukan adalah artikel yang didapatkan dari laman website atau internet, maka
ditulis link dari sumber artikel tersebut.
Contoh:
Penulisan rujukan yang didapatkan dari kamus bisa dituliskan secara lengkap
dengan menyertakan halaman kamus yang dikutip, namun bisa juga ditulis seperti
sumber buku pada umumnya.
Contoh:
Pemegang tanggung jawab dalam pembuatan undang –undang dan peraturan daerah
adalah pemerintah beserta para pejabat negaranya. Karenanya, rujukan undang –
undang atau peraturan pemerintah lainnya bisa dituliskan nama pengarang berupa
“Pemerintah Indonesia” atau “Indonesia”.
Contoh:
Sumber rujukan yang didapatkan dari film atau video, maka yang dijadikan sebagai
nama pengarang adalah nama produsen film atau pembuat video. Dalam daftar pustaka
juga perlu disertakan Kemudian sertakan juga berapa lama total durasi dari film/video.
Contoh:
Contoh:
a. Tedjo, Sudjiwo. 2014. Interview of “Sarangan History” on His Home, Majapahit 20.
b. Situmorang, Soni. 2011. Menyambut Tahun Baru 2011. TVRI : Jakarta. 30 mins.
Daftar pustaka juga bisa berasal dari makalah yang dipresentasikan dalam sebuah
seminar. Untuk penulisan daftar pustakanya, maka dituliskan lengkap beserta tanggal
dan tempat presentasi makalah tersebut.
Contoh:
F. Sistem perujukan
Catatan kaki atau yang lebih dikenal dengan sebutan footnote adalah catatan atau
keterangan tambahan dari suatu teks bacaan yang diletakkan di margin bawah.
Sedangkan seorang Gorys Keraf (1994 : 143) mengemukakan bahwa catatan kaki
adalah keterangan dari teks karangan yang ditempatkan pada kaki halaman karangan
yang bersangkutan. Catatan kaki dapat ditemukan pada hampir semua karya ilmiah
(seperti : tesis, skripsi/tugas akhir, makalah, proposal) dan beberapa karya tulis (seperti
: buku pelajaran, novel non fiksi).
Adapun yang membedakan antara catatan kaki dengan daftar pustaka adalah letak dari
catatan atau keterangan tersebut. Daftar pustaka ditulis di akhir karya ilmiah/karya tulis
pada satu halaman khusus secara sekaligus. Sedangkan catatan kaki ditulis pada margin
bawah lembaran/halaman yang sama dengan teks bacaan yang bersangkutan (teks
bacaan yang diberi keterangan tambahan).
1
Setiati Widihastuti dan Fajar Rahayuningsih, Pendidikan Kewarganegaraan, (Bekasi :
Adhi Aksara Abadi Indonesia, 2008), hlm. 27.
2
Sri Purwati, dkk., Ilmu Pengetahuan Alam 2, (Surakarta : Putra Nugraha, 2008), hlm.
78.
2. Catatan Kaki dari Karya Ilmiah
1
Nasiruddin, “Asketisisme Hasan Al-Bashri (Tinjauan Sosio-Historis)”, Tesis
Pascasarjana IAIN Sunan Kalijaga Yogayakarta, (Yogyakarta: Perpustakaan
PascaSarjana IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2000), hlm. 27, t.d.
2
Media Indonesia, 20 Desember 2016, hlm. 8.
3
Ade Iwan Setiawan, “Pasang Surut Perekonomian Indonesia” Tempo, 20 Desember
2016, hlm. 44.
4
Arif Hermawan, “Cara Sukses Menjalankan Bisnis Online”, Bisnis Online,
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Abstrak yang diperlukan melengkapi naskah untuk dimuat dalam jurnal ilmiah,
mempunyai persyaratan seperti panjang (jumlah kata), isi, dan susunannya. Panjang
abstrak berkisar 200 kata yang disusun dalam satu paragraf yang terintegrasi. Berbeda
dengan ringkasan, abstrak memuat secara singkat tentang latar belakang, metode, hasil,
dan kesimpulan kajian yang disusun secara padat dan koheren.Oleh karena panjang
abstrak terbatas maka hasil dan kesimpulan kajian ditulis secara padat dan singkat
tetapi menarik untuk diketahui.
Abstrak berfungsi untuk memberikan gambaran ringkas tentang isi naskah dan
disusun sedemikian rupa untuk menggugah pembaca untuk membaca isi naskah secara
keseluruhan. Agar abstrak dapat memenuhi fungsinya, penulis hendaknya
meperhatikan ketentuan-ketentuan menyusun dan menulis abstrak termasuk dalam
pemilihan kata yang efisien dan tepat, penyusunan kalimat yang syarat makna,
penataan kalima-kalimat menjadi sebuah paragraf yang koheren. Yang juga sangat
pentng ialah penggunaan bahasa yang baku serta komunikatif. Abstrak ditulis sesudah
naskah selesai ditulis secara lengkap dan perlu diperiksa kembali untuk melihat apakah
abstrak itu telah dapat menggambarkan isi pokok naskah secara singkat tetapi lengkap.
Daftra pustaka memuat semua sumber tertulis, baik itu yang berupa buku, artikel
jurnal, dokumen resmi, maupun sumber-sumber lain dari internet. Semua sumber
tertulis atau tercetak yng tercantum di dalam karya ilmiah haru dicantumkan di dalam
daftar pustaka. Sebaliknya, sumber-sumber yang pernah dibaca oleh penulis, tetapi
tidak pernah digunakan di dalam penulisan karya ilmiah it, tidak boleh dicantumkan di
dalam daftar pustaka.
B. Saran
Perlu diperhatikan bahwasanya dalam pembuatan Daftar Pustaka Ada tujuh hal
diantaranya :
3. Gelar penulis tidak dicantumkan walaupun dalam buku yang dikutip penulis
mencantumkan gelar
6. Masing- masing sumber bacaan diketik dengan jarak baris atau spasi.
7. Baris pertama diketik dari garis tepi (margin) tanpa idensi dan untuk barisbaris
berikutnya digunakan idensi empat/ tujuh ketukan.
Daftar pustaka
https://id.scribd.com/document/368057226/daftar-pustaka-dan-abstrak-doc
https://id.scribd.com/document/479588996/ABSTRAK-DAN-DAFTAR-
PUSTAKA-docx