Anda di halaman 1dari 8

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi
Artikel ilmiah adalah karya tulis yang diharap, ditunggu-tunggu dan diterima oleh
komunitas ilmiah. Artikel ilmiah umumnya adalah laporan hasil penelitian yang ditulis dan
dipublikasikan dalam seminar maupun dalam jurnal ilmiah. Namun, tidak jarang artikel ilmiah
juga merupakan hasil perenungan atau pemikiran mendalam dalam upaya pengembangan suatu
bidang ilmu tertentu.
Isi artikel ilmiah harus orisinal. Temuan hasil penelitian yang disajikan harus benar-
benar baru, ataupenyempurnaan dari temuan-temuan yang telah lebih dulu ditemukan pihak lain.
Jika merupakan hasil pemikiran atau perenungan harus pula merupakan pemikiran yang
menawarkan gagasan atau konsep-konsep baru.
Hal penting yang harus diperhatikan penulis adalah, karya ilmiah dirancang bukan untuk
tujuan hiburan atau entertaintment, melainkan untuk mengkomunikasikan temuan ilmiah baru.
Secara singkat, artikel ilmiah dapat didefinisikan sebagai berikut.
1. Publikasi pertama hasil penelitian atau hasil perenungan pemikiran ilmiah yang orisinal.
2. Disajikan dalam bentuk pemaparan yang memungkinkan pembaca melakukan pengecekan
simpulan, melakukan verifikasi dan pengulangan eksperimen, jika di dalam artikel menjelaskan
tentang hasil suatu eksperimen.
3. Dimuat dijurnal ilmiah atau dokumen lain yang tersedia dalam komunitas ilmuwan, atau
dipresentasikan dalam suatu forum ilmiah di kalangan komunitas ilmuwan sejenis
B. Sistematika Penulisan Artikel Ilmiah
1. Judul (Maksimum 12 kata)
2. Identitas Penulis
3. Abstrak Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris (150 Kata)
4. Keywords (3-5 kata)
5. Pendahuluan
6. Metode
7. Hasil
8. Pembahasan
9. Simpulan
10. Ucapan terima kasih
11. Daftar pustaka
Untuk keseragaman dan Internasionalisasi, penulisan Daftar Pustaka artikel memakai cara
penulisan kutipan menurut sistem APA (Association Psychological Association).

C. Tahap Membuat Artikel Ilmiah


A. KOMPONEN-KOMPONEN ARTIKEL ILMIAH
1) Judul Artikel Ilmiah
Judul dibuat dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Judul artikel yang baik
bersifat ringkas, informatif dan deskriptif, terdiri dari sejumlah kata yang seminimal
mungkin, tepat menggambarkan isi tulisan yang mengandung konsep atau hubungan
antar konsep; tepat dalam memilih dan menentukan urutan kata. Judul disusun tidak
terlalu spesifik. Penggunaan singkatan atau formula kimia sebaiknya dihindari. Judul
ditulis dengan huruf besar (kapital), istilah bahasa asing ditulis dengan huruf miring
(italic).
2) Nama dan Alamat Penulis
Nama diri penulis ditulis tanpa mencantumkan gelar dan penulisan nama dari satu
artikel ke artikel lainnya harus tetap/konsisten, hal ini penting untuk pengindeksan
nama pengarang. Keterangan tentang program yang ditempuh, alamat penulis
dan/atau e-mail yang dicantumkan harus jelas, dan diletakkan pada catatan kaki (foot
note) di halaman judul dengan ukuran huruf (font) yang lebih kecil dari ukuran huruf
pada isi teks
Contoh:
DUNIA SIMBOLIK PENGEMIS KOTA BANDUNG
THE SYMBOLIC WORLD OF BEGGARS IN BANDUNG
3) Abstrak dan Kata Kunci (Abstract and Keywords)
Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Abstrak merupakan
sari tulisan yang meliputi latar belakang penelitian secara ringkas, tujuan, teori,
bahan dan metode yang digunakan, hasil temuan serta simpulan. Rincian perlakuan
tidak perlu dicantumkan, kecuali jika memang merupakan tujuan utama penelitian.
Abstrak bersifat konsisten dengan isi artikel dan self explanatory, artinya
mengandung alasan mengapa penelitian dilakukan (rasionalisasi & justifikasi), dan
tidak merujuk kepada grafik, tabel atau acuan pustaka. Abstrak ditulis dalamjarak 1
spasi dengan jumlah kata tidak lebih dari 150 kata yang dilengkapi dengan 3 – 5 kata
kunci, yaitu istilah-istilah yang mewakili ide-ide atau konsep-konsep dasar yang
dibahas dalam artikel.
4) Pendahuluan (Introduction)
Dalam pendahuluan dikemukakan suatu permasalahan/konsep/hasil penelitian
sebelumnya secara jelas dan ringkas sebagai dasar dilakukannya penelitian yang akan
ditulis sebagai artikel ilmiah. Pustaka yang dirujuk hanya yang benar-benar penting
dan relevan dengan permasalahan untuk men”justifikasi” dilakukannya penelitian, atau
untuk mendasari hipotesis. Pendahuluan juga harus menjelaskan mengapa topik
penelitian dipilih dan dianggap penting, dan diakhiri dengan menyatakan tujuan
penelitian tersebut.
5) Metode (Methods)
Alur pelaksanaan penelitian harus ditulis dengan rinci dan jelas sehingga peneliti
lain dapat melakukan penelitian yang sama (repeatable and reproduceable). Spesifikasi
bahan-bahan harus rinci agar orang lain mendapat informasi tentang cara memperoleh
bahan tersebut. Jika metode yang digunakan telah diketahui sebelumnya, maka acuan
pustakanya harus dicantumkan. Jika penelitian terdiri dari beberapa eksperimen, maka
metode untuk masing-masing eksperimen harus dijelaskan.

6) Hasil dan Pembahasan (Results and Discussion)


Hasil penelitian dalam bentuk data merupakan bagian yang disajikan untuk
menginformasikan hasil temuan dari penelitian yang telah dilakukan. Ilustrasi hasil
penelitian dapat menggunakan grafik/tabel/gambar. Tabel dan grafik harus dapat
dipahami dan diberi keterangan secukupnya. Hasil yang dikemukakan hanyalah
temuan yang bermakna dan relevan dengan tujuan penelitian.
Temuan di luar dugaan yang tidak sesuai dengan tujuan penelitian harus
mendapat tempat untuk dibahas. Jika artikel melaporkan lebih dari satu eksperimen,
maka tujuan setiap penelitian harus dinyatakan secara tegas dalam teks, dan hasilnya
harus dikaitkan satu sama lain. .
Dalam Pembahasan dikemukakan keterkaitan antar hasil penelitian dengan teori,
perbandingan hasil penelitian dengan hasil penelitian lain yang sudah dipublikasikan.
Pemnbahasan menjelaskan pula implikasi temuan yang diperoleh bagi ilmu
pengetahuan dan pemanfaatannya.
7) Simpulan dan Saran (Conclusion and Suggestion)
Simpulan merupakan penegasan penulis mengenai hasil penelitian dan
pembahasan. Saran hendaknya didasari oleh hasil temuan penelitian, berimplikasi
praktis, pengembangan teori baru (khusus untuk program doktor), dan atau penelitian
lanjutan.
8) Ucapan Terimakasih (Acknowledgement)
Ucapan terima kasih dibuat secara ringkas sebagai ungkapan rasa terima kasih
penulis kepada tim promotor/tim pembimbing, dan fihak – fihak yang telah membantu
dalam penelitian serta pemberi dana.
9) Daftar Pustaka (References)
Bahan rujukan (referensi) yang dimasukkan dalam daftar pustaka hanya yang
benar-benar disebutkan dalam naskah artikel. Penulisan daftar rujukan secara lengkap
dilakukan pada halaman baru. Agar penulisan daftar pustaka lengkap, maka daftar
dibuat sebagai tahap penulisan paling akhir. Naskah dibaca dari awal sampai akhir,
lalu ditulis dalam daftar semua referensi yang ada dalam naskah dan daftar tersebut
digunakan untuk menyusun daftar pustaka.
Gaya penulisan pada setiap jumal tidak sama (disebut: Gaya Selingkung),
sehingga harus dipelajari dengan seksama bagaimana gaya/style dari jumal yang akan
dikirimi naskah artikel (baca: petunjuk bagi calon penulis). Konteks rujukan yang
dicantumkan hanya yang benar-benar ada kaitannya dengan isi penelitian. Perlu
diminimalkan pencantuman referensi dari skripsi, tesis, disertasi, abstrak, in press.
Bahan rujukan berbahasa asing ditulis sesuai dengan aslinya. Penggunaan et at, dalam
bahan rujukan hanya digunakan jika jumlah penulis terdiri lebih dari 6 orang.
Penulisan daftar pustaka masing-masing bidang ilmu mengikuti pedoman yang
dikeluarkan oleh organisasi intemasional yang menerbitkan publikasi berkala (lihat
lampiran). Dalam sistem penulisan nama dipergunakan sistem penulisan nama penulis
secara intemasional (yaitu, nama keluarga sebagai entry). Apabila nama keluarga
penulis tidak jelas, maka dituliskan nama penulis secara lengkap.
10) Catatan kaki (footnotes)
Ditulis di bagian bawah dan biasa digunakan sebagai informasi program studi dan
alamat penulis. Dalam bidang ilmu sosial, catatan kaki merupakan keterangan atau
penjelasan atas teks tulisan yang dicatat pada bagian bawah halaman teks tulisan yang
bersangkutan dan diberi tanda tertentu. Penulisan catatan kaki sebaiknya dibatasi dan
biasanya menggunakan ukuran huruf yang lebih kecil daripada huruf dalam teks.

D. Syarat-syarat Penulisan Artikel Ilmiah


a. Judul
Setiap jurnal ilmiah harus memiliki judul yang jelas. Dengan membaca judul,
akan memudahkan pembaca mengetahui inti jurnal tanpa harus membaca keseluruhan
dari jurnal tersebut. Misalnya, judul “Laporan Lab Informatika”. Dengan judul seperti
itu, maka tidak pembaca yang mau membacanya karena tidak menggambarkan isi jurnal.
Contoh judul yang jelas, misalnya “Jenis Data Pada Pentium Dan Power Pc” . Judul ini
sudah sedikit banyak melaporkan isi dari jurnal.
b. Abstrak
Abstrak berbeda dengan ringkasan. Bagian abstrak dalam jurnal ilmiah berfungsi
untuk mencerna secara singkat isi jurnal. Abstrak di sini dimaksudkan utnuk menjadi
penjelas tanpa mengacu pada jurnal.
Bagian abstrak harus menyajikan sekitar 250 kata yang merangkum tujuan,
metode, hasil dan kesimpulan. Jangan gunakan singkatan atau kutipan dalam abstrak.
Pada abstrak harus berdiri sendiri tanpa catatan kaki. Abstrak ini biasanya ditulis terakhir.
Cara mudah untuk menulis abstrak adalah mengutip poin-poin paling penting di setiap
bagian jurnal. Kemudian menggunakan poin-poin untuk menyususn deskripsi singkat
tentang jurnal yang telah kita buat.
c. Pendahuluan
Pendahuluan adalah pernyataan dari kasus yang kita selidiki, yang memeberikan
informasi kepada pembaca untuk memahami tujuan spesifikasi kita dalam kerangka
teoritis yang lebih besar. Bagian ini juga dapat mencakup informasi tentang latar
belakang masalah, seperti ringkasan dari setiap penelitian yang telah dilakukan dan
bagaimana sebuah percobaan akan mambantu untuk menjelaskan atau memperluas
pengetahuan dalam bidang umum. Semua informasi latar belakang yang dikumpulkan
dari sumber lain harus menjadi kutipan.
Catatan : jangan membuat pendahuluan terlalu luas. Ingat saja bahwa kita menulis jurnal
untuk rekan yang juga memiliki pengetahuan yang sama dengan kita.
d. Bahan dan Metode
Bagian ini menjelaskan ketika percobaan telah dilakukan. Peneliti menjelaskan
desain percobaan, peralatan, metode pengumpulan data, dan jenis pengendalian. Jika
percobaan dilakukan di alam, maka penulis menggambarkan daerah penelitian, lokasi,
dan juga menjelaskan pekerjaan yang dilakukan. Aturan umum yang perlu diingat adalah
bagian ini harus memaparkan secara rinci dan jelas sehingga pembaca memiliki
pengetahuan dan teknik dasar agar bisa dipublikasikan.
e. Hasil
Di sini peneliti menyajikan data yang ringkas dengan tinjauan menggunakn teks
naratif, tabel, atau gambar. Ingat hanya hasil yang disajikan, tidak semua interpretasi data
atau kesimpulan dari data dalam bagian ini. Data yang dikumpulkan dalam tabel/gambar
harus lengkap teks naratif dan disajikan dalam bentuk yang mudah dipahami. Jangan
ulangi secara panjang lebar data yang telah disajikan dalam tabel dan gambar.

f. Pembahasan
Pada bagian ini, peneliti menafsirkan data dengan pola yang diamati. Setiap
hubungan antar 6egative percobaan yang penting dan setiap korelasi antara 6egative
dapat dilihar jelas. Peneliti harus menyertakan penjelasan yang berbeda dari hipotesis
atau hasil yang berbeda atau serupa dengan setiap percobaan terkait dilakukan oleh
peneliti lain. Ingat bahwa setiap percobaan tidak selalu harus merujuk pada perbedaan
besar atau kecenderungan untuk menjadi penting. Hasil yang negative juga perlu
dijelaskan dan mungkin merupakan sesuatu yang penting untuk di ubah dalam penelitian
kita.
g. Kesimpulan
Bagian ini hanya menyatakan bahwa peneliti berpikir mengenai setiap data yang
disajikan berhubungan kembali pada pernyataan yang dinyatakan dalam pendahuluan.
Dengan mengacu pada bagian pendahuluan dan kesimpulan, seorang pembaca harus
memiliki ide yang baik dari penelitian ini, meski pun hanya rincian spesifik.
h. Daftar Pustaka
Semua informsi (KUTIPAN) yang didapat peneliti harus ditulis sesuai abjad pada
bagian ini. Hal tersebut berguna untuk pembaca yang ingin merujuk literatur asli.
Perhatikan bahwa referensi yang dikutif benar-benar disebutkan pada jurnal yang kita
buat.

E. Bahasa yang Digunakan


Dalam penyusunan laporan penelitian sebagai karya ilmiah, hendaknya digunakan ragam
bahasa baku. Suriasumantri (1987) berpendapat bahwa dalam tulisan ilmiah, fungsi simbolik
lebih ditekankan daripada fungsi emotif dan afektif agar Bahasa yang digunakan bersifat
reproduktif, yakni gagasan yang disampaikan penulis dapat dipahami secara tepat oleh
pembacanya.
Laras bahasa yang digunakan dalam laporan penelitian adalah laras bahasa keilmuan.
Menurut Dardjowidjojo (1988), ciri-ciri laras bahasa keilmuan mencakupi: (1) wujud bahasa
yang haruslah lengkap (afiksasi yang di dalam ragam informal opsional, dalam bahasa ilmiah
wajib), (2) kosakata yang dipakai harus utuh, (3) menggunakan tanda baca yang tepat, (4) padat
isi, bukan padat kata-kata, (5) adanya ketepatan ungkapan dan ketunggalan arti, (6) pemakaian
bahasa bersifat abstrak, (7) banyak ditemukan kalimat pasif (penekanan pada peristiwa), dan (8)
adanya kelengkapan unsur kalimat (seperti subjek dan predikat). Sementara itu, menurut
Brotowidjoyo (1985), karangan ilmiah antara lain memiliki ciri-ciri (1) objektif, (2) cermat dan
tepat, (3) sistematis, dan (4) tidak emotif.
Berdasarkan uraian di atas, tampak dengan jelas bahwa dalam penyusunan laporan harus
memperhatikan aspek penalaran, struktur paragraf, struktur kalimat, diksi, dan ejaan (Ejaan
Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan). Selain itu, harus pula diperhatikan sistematika dan
logika keseluruhan tulisan/artikel. Akhirnya usahakan tulisan hasil penelitian betul-betul bebas
dari segala bentuk plagiat

Sumber :
https://www.academia.edu/20239782/Sistematika_Penulisan_Artikel_Ilmiah (diakses tanggal 4
september 2018)

http://pps.unj.ac.id/profil/jurnal/sistematika-penulisan-artikel-ilmiah/ (diakses tanggal 4


september 2018)

https://www.researchgate.net/publication/315305290_PENULISAN_ARTIKEL_ILMIAH_HASIL_PENELITIA
N_TINDAKAN_KELAS

Anda mungkin juga menyukai