KARYA ILMIAH
Disusun guna memenuhi tugas Bahasa Indonesia
Kelompok 6
Disusun Oleh:
2019
1
PRAKATA
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafaatnya di akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu menyelesaikan makalah “Karya
Ilmiah”. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Meinia Febriani S.Pd., M.Pd selaku dosen mata
kuliah Bahasa Indonesia yang telah membimbing kami dalam menulis makalah ini.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami
mohon maaf yang sebesar-besarnya. Akhir kata semoga laporan ini dapat memberikan manfaat
khususnya bagi kita semua.
Penulis
2
DAFTAR ISI
SAMPUL …...………………………………………………………………………………….. 1
PRAKATA …………………………………………………………………………………………... 2
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………………………………….... 4
B. Rumusan Masalah …………………………………………………………………….... 5
C. Tujuan Makalah …………………………………………………………………………........ 5
PEMBAHASAN
1. Pengertian Karya Tulis Ilmiah ………………………………………………………….. 6
2. Manfaat Karya Tulis Ilmiah …………………………………………………………….. 7
3. Fungsi Karya Tulis Ilmiah …………………………………………................................ 8
4. Ciri- ciri Karya Tulis Ilmiah …………………………………………………………… 10
5. Jenis- jenis Karya Tulis Ilmiah ………………………………………………………… 11
6. Sistematika Penulisan Karya Tulis Ilmiah ……………………………………………... 15
7. Kerangka Umum Karya Tulis Ilmiah ………………………………………………….. 23
PENUTUPAN
A. Simpulan ……………………………………………………………………………….. 29
B. Saran …………………………………………………………………………………… 30
DAFTAR PUSTAKA
TABEL KONTRIBUSI
3
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aktivitas kepenulisan tak bisa dilepaskan dari rangkaian aktivitas pembelajaran.
Bagi para penuntut ilmu, menulis adalah salah satu cara mengakselerasi peningkatan
pemahaman karena menulis berarti menuangkan kembali semua ilmu dan pengetahuan
tentang suatu tema yang pernah ditampung dalam pikiran.
Ada sebuah analogi antara menuntut dan menulis dengan sistem pencernaan. Saat
menerima ilmu pengetahuan, otak menerima input ‘makanan’. Ilmu dan pengetahuan
yang merupakan ‘makanan’ tersebut akan diolah dan dicerna oleh ‘alat pencernaan’, yaitu
di dalam otak manusia. Dari hasil proses ‘pencernaan’ akan diperoleh kesimpulan baru,
wawasan baru, atau sistematika pengetahuan baru yang kemudian disimpan rapi dalam
memori. Pengetahuan dan ilmu tersebut disimpan dalam ingatan dan siap di-recall jika
sewaktu-waktu diperlukan. Namun, jangan sampai pengetahuan yang tersimpan dalam
memori ini dibiarkan begitu saja tanpa sering digunakan. Jika demikian, suatu saat
memori tersebut akan mengalami degradasi sehingga data-data pengetahuan yang
dimiliki akan lenyap sedikit demi sedikit. Menulis merupakan salah satu cara untuk
memperkuat penyimpanan di memori ingatan. Dengan menulis, simpanan pengetahuan
itu dikeluarkan lagi dan dirangkai atau dikombinasikan menghasilkan pemahaman baru
yang lebih mendalam.
Bagaimana dengan kalangan akademisi yang kesehariannya berkecimpung
dengan ilmu pengetahuan melalui kegiatan-kegiatan akademik dan ilmiah mereka?
Semestinya itu semua disempurnakan dengan produk-produk tulisan sebagai output dari
kegiatan-kegiatan yang dilakukan sehingga dapat melipatgandakan manfaat ilmu yang
diperoleh. Dalam hal ini, tulisan ilmiahlah salah satu produknya.
Penulisan karya ilmiah memerlukan persyaratan formal dan materiil. Persyaratan
formal menyangkut kebiasaan yang harus diikut dalam penulisan, sedangkan persyaratan
materiil menyangkut isi tulisan. Sebuah tulisan akan mudah dipahami dan menarik
apabila isi dan cara penulisannya memenuhi persyaratan. Dalam makalah ini, akan
dibahas dasar-dasar teori penulisan karya ilmiah sebagai output ilmu pengetahuan yang
seharusnya dipahami oleh tiap-tiap mahasiswa ‘kalangan akademis’.
4
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian karya tulis ilmiah?
2. Apa manfaat karya tulis ilmiah?
3. Apa fungsi karya tulis ilmiah?
4. Apa ciri karya tulis ilmiah yang baik?
5. Apa saja jenis-jenis karya tulis ilmiah?
6. Bagaimana sistematika penulisan karya tulis ilmiah?
7. Bagaimana kerangka umum karya tulis ilmiah?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian karya tulis ilmiah.
2. Untuk mengetahui manfaat karya tulis ilmiah.
3. Untuk mengetahui fungsi karya tulis ilmiah.
4. Untuk mengetahui ciri karya tulis ilmiah yang baik.
5. Untuk mengetahui jenis-jenis karya tulis ilmiah.
6. Untuk mengetahui sistematika penulisan karya tulis ilmiah.
7. Untuk mengetahui kerangka umum karya tulis ilmiah.
5
PEMBAHASAN
1. Pengertian Karya Ilmiah
Karya tulis ilmiah disebut juga dengan karya ilmiah atau karangan ilmiah. Karya
ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut
metodologi penulisan yang baik dan benar (Haryanto, 2000). Karangan ilmiah adalah suatu
karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil
pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu
dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat
dipertanggungjawabkan kebenaran dan keilmuannya (Arifin, 1998). Menurut Brotowijoyo
(1985) karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan
ditulis berdasarkan metodologi penulisan yang baik dan benar. Sementara menurut
Lindawati (2009) “Karya Ilmiah adalah karya tulis atau bentuk lainnya yang telah diakui
dalam bidang pengetahuan, teknologi, atau seni yang ditulis atau dikerjakan sesuai dengan
tata cara ilmiah, dan telah mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati
atau ditetapkan”.
Pengertian karya ilmiah/karya tulis ilmiah (KTI) menurut Parlindungan Pardede
adalah tulisan yang mengungkapkan buah pikiran, yang diperoleh dari hasil pengamatan,
penelitian, atau peninjauan terhadap sesuatu yang disusun menurut metode dan sistematika
tertentu, dan yang isi dan kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan. Tidak jauh berbeda
dengan Parlindungan Pardede, Halda Aditya mengemukakan bahwa artikel ilmiah
merupakan tulisan yang berisi laporan sistematis mengenai hasil kajian atau hasil penelitian
yang disajikan bagi masyarakat ilmiah tertentu, yang merupakan audiens khusus dengan
tujuan menyampaikan hasil kajian dan kontribusi penulis artikel kepada mereka untuk
dipikirkan, dikaji kembali, dan diperdebatkan, baik secara lisan ataupun secara tertulis.
Kemudian, Anne Ahira memberikan pengertian tentang artikel ilmiah sebagai karangan
(atau karya tulis, penulis) yang memuat data dan fakta yang diperoleh dari hasil penelitian,
pengamatan, peninjauan dan disampaikan secara runtut sesuai dengan metode penulisan
karya ilmiah yang baku. Karya ilmiah (scientific paper) juga merupakan laporan tertulis
yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau
sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh
masyarakat keilmuan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya
6
ilmiah tersebut dijadikan acuan (referensi) bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian
atau pengkajian selanjutnya. Dengan demikian, karya ilmiah merupakan tulisan yang sangat
perlu dengan beberapa alasan mendasar, antara lain :
a. Aktualisasi diri dalam proses pembelajaran
Aktivitas belajar bukan hanya terpaku dengan mengumpulkan ilmu pengetahuan
dan wawasan semata. Namun, hal yang penting dalam pembelajaran adalah praktek dan
implementasi ilmu yang telah diperoleh agar mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang ada dan menyelesaikan persoalan-persoalan yang muncul. Untuk itu,
dibutuhkanlah pengamatan dan analisis agar semua pertanyaan atau permasalahan yang
timbul dapat diselesaikan. Dari proses pembelajaran akan dilahirkan banyak ide, solusi,
serta alternatif penyelesaian terhadap berbagai persoalan yang ada. Dalam hal ini,
menulis karya ilmiah merupakan sarana untuk melatih diri dalam mengungkapkan
pikiran-pikiran secara tertib, sistematis dan dapat dipertanggung jawabkan.
b. Publikasi hasil penelitian / kegiatan ilmiah
Hasil penelitian yang dipublikasikan akan dapat menjadi referensi bagi kalangan
akademisi atau ilmuwan lain dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang terus-
menerus. Dengan demikian, penulisan karya tulis ilmiah dapat memberikan sumbangan
pada perkembangan ilmu pengetahuan.
c. Pendidikan masyarakat
Ilmu yang senantiasa berkembang dengan temuan-temuan baru akan menjadi sia-
sia jika tidak tersebar luas, hanya menjadi milik kalangan ilmuwan secara eksklusif.
Padahal tujuan pengembangan ilmu pengetahuan adalah digunakan untuk kesejahteraan
umat manusia. Oleh karena itu, hasil-hasil kegiatan akademis dan keilmuan hendaknya
disampaikan kepada seluruh lapisan masyarakat sehingga seiring berjalannya waktu
masyarakat bisa mengikuti perkembangan ilmu dan dapat menggunakannya untuk
memenuhi kebutuhan.
7
a. Penulis melatih mengembangkan kemampuan membaca secara lebih efektif, sebab untuk
menulis karya ilmiah harus mencari dulu teori-teori.
b. Penulis dapat melatih menggabungkan hasil bacaan mengenai teori-teori tentang
penelitian dari berbagai macam sumber.
c. Mengenalkan penulis dengan kegiatan kepustakaan.
d. Dapat melatih penulis untuk meningkatkan kemampuan dalam penorganisasian dan juga
menyajikan fakta secara jelas serta secara sistematis.
e. Hasil karya ilmiah dapat dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya jika ada yang ingin
melanjutkan.
f. Membentuk budaya akademik pada pendidikan secara lebih baik bagi penulis.
g. Memperluas wawasan ilmu pengetahuan.
h. Penulis memperoleh kepuasan dari segi intelektual.
Adapun beberapa hal yang perlu ada dan harus di perhatikan dalam menulis suatu
karya ilmiah, diantaranya sebagai berikut:
8
pembelajaran, pengembangan profesi, dan penunjang proses pembelajaran. Adapun fungsi
utama karya tulis ilmiah yaitu :
a. Fungsi Akademik
Melalui karya ilmiah, terjalin komunikasi akademik antarberbagai komponen
dalam sebuah bidang keilmuan. Seorang guru akan mengetahui model-model terbaru
dalam pembelajaran Bahasa apabila membaca jurnal ilmiah atau tulisan dari berbagai
sumber. Demikian pula apabila menuliskan temuannya, guru yang lain akan mengetahui
hasil penelitian guru yang lain.
b. Fungsi Ekspresif
Di dalam fungsi ekspresif, seseorang dapat menuangkan berbagai gagasan tertulis
yang dikomunikasikan kepada pihak lain. Menulis berdasarkan fungsi ini adalah usaha
pemenuhan kebutuhan diri seseorang sebagai ilmuwan atau sebagai manusia yang
berpikir.
c. Fungsi instrumental
Fungsi instrumental adalah bahwa menulis menjadi media bagi seseorang untuk
meraih tujuan-tujuan lainnya.
a. Fungsi Sosial
Menulis akan menentukan citra diri dan eksistensi diri para penulis secara social.
Bagi kalangan akademik, kemampuan menulis merupakan suatu kebanggaan tersendiri,
karena mereka menyadari bahwa menulis merupakan keterampilan tingkat tinggi yang
tidak dimiliki setiap orang. Dengan kemampuan menulis, orang akan mendapatkan
posisi-posisi social yang sebelumnya tidak diperoleh. Popularitas dan legalitas social
merupakan hal yang secara nyata bersignifikan dengan kebiasaan menulis seseorang.
b. Fungsi ekspresi
Menulis diyakini sebagai media untuk mengekspresikan pikiran, ide, gagasan, dan
imajinasi. Melalui tulisan, penulis dapat menyampaikan segala pemikirannya. Dan
melalui tulisan pula, seseorang dapat mengetahui pikiran dan perasaan orang lain.
9
c. Fungsi ritual
Melalui tulisan, orang dapat menyampaikan rasa bela sungkawa. Melalui tulisan
pula, orang dapat menyampaikan doa dan ucapan selamat. Tulisan mungkin saja
menyebabkan orang yang stress dan frustasi menjadi semangat dan optimis.
d. Fungsi instrumental
Menulis juga dapat menjadi alat untuk mengubah sesuatu (informasi, sikap,
pendapat, dan pandangan) seseorang terhadap sesuatu. Misalnya seseorang yang
memiliki sifat jahat mungkin akan sadar akan perbuatannya setelah membaca sebuah
buku keagamaan.
c. Topiknya spesifik
e. Tersusun sistematis
a. Seluruhnya informative
10
d. Tidak memuat penilaian tetapi mendudukan masalah secara umum
e. Bersifat konkret
b. Informative
c.Non teknis
a.Seluruhnya informative
11
akademis sarjana, mahasiswa dituntut untuk menyusun karya ilmiah yang berupa
skripsi atau karya ilmiah lain yang setara dengan skripsi.
2) Karya ilmiah akademis ditulis oleh siswa atau mahasiswa dibawah bimbingan dan
tanggung jawab orang yang lebih professional. Mahasiswa mendapat bmbingan
dari dosen dalam menyusun makalah atau skripsi.
3) Karya ilmiah akademis biasanya tidak dipublikasikan, hanya didokumentasikan
dalam perpustakaan. Jika akan dipublikasikan harus disunting lagi dan disuusun
berdasarkan format publikasi, misalnya artikel ilmiah atau buku. Bila telah
disunting dan diformat ulang maka tidak lagi menjadi karya ilmiah akademis,
tetapi telah menjadi karya ilmiah profesional.
4) Karya ilmiah akademis memerlukan proses pengujian oleh orang- orang kaum
professional untuk menentukan kualitas karya akademis. Misalnya, sebuah
mkalah yang disusun oleh mahasiswa akan dinilai oleh dosen pengampu mata
kuliah tersebut, skripsi akan diuji dalam sidng skripsi, dan sebagainya.
5) Karya ilmiah akademis lebih menekankan pada proses daripada hasil. Hal ini
menunjukkan bahwa penyusun masih dalam taraf belajar dan membutuhkan
bimbingan sampai menghasilkan karya yang bermutu baik. Proses penyusunan
karya ilmiah akademis dapat memakan waktu lama dan mengalami refisi naskah
berulang- ulang. Bahkan skripsi yang telah dipertahankan dalam ujian siding
masih perlu disempurnakan kembali sebelum dijilid menjadi skripsi jadi.
6) Karya ilmiah akademis biasanya ditulis oleh perorangan namun ada pula yang
disusun oleh tim.
7) Penulisan karya ilmiah akademis biasanya atas prakarya pengelola akademis
karena karya ilmiah tersebut merupakan salah satu syarat mencapai gelar
akademis bersifat wajib.
Contoh karya ilmiah akademis adalah makalah kuliah/ tugas kuliah/ paper, skripsi,
tesis, disertasi
a. Artikel
Artikel adalah karya ilmiah yang disusun berdasarkan hasil penelitian
(skripsi, tesis, atau desertasi) yang berisi gambaran ide, gagasan, pemikiran
12
sebagai alternatif solusi dalam memecahkan permasalahan atau hasil uji hipotesis
tentang suatu teori. Artikel merupakan bagian integral dari skripsi, tesis, atau
disertasi. Artikel dirancang dan dimuat dalam sebuah jurnal atau buku kumpulan
artikel dengan mengikuti tata cara atau pedoman penulisan yang telah disepakati.
Artikel sekurang-kurangnya terdiri atas Judul, Nama Penulis, Afiliasi, Abstrak,
Kata kunci, Pendahuluan (Latar belakang, telaah hasil penelitian sebelumnya,
tujuan, dan manfaat),Temuan dan Pembahasan, Penutup (Simpulan dan saran),
dan Daftar pustaka rujukan.
b. Makalah (Paper)
Makalah merupakan suatu karya ilmiah yang berdasar pada pembahasan
masalah sesuai dengan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Makalah
terdiri atas Pendahuluan, Pembahasan, Simpulan, dan Daftar Pustaka Rujukan.
c. Tugas Akhir
Tugas Akhir adalah karya ilmiah yang merupakan bukti unjuk
kemampuan mahasiswa merumuskan gagasan dalam menerapkan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan/atau seni yang disusun berdasarkan metodologi
tertentu (sesuai dengan bidang keilmuan atau program studi) dan dipertahankan di
depan penguji sebagai persyaratan untuk mencapai gelar ahli madia.
d. Skripsi
Skripsi merupakan karya ilmiah mahasiswa dalam menyelesaikan Jenjang
Strata 1. Skripsi adalah karya ilmiah yang merupakan bukti unjuk kemampuan
akademik mahasiswa dalam memecahkan permasalahan yang disusun
berdasarkan kerangka teoretis dan metodologi tertentu (sesuai dengan bidang
keilmuan atau program studi) dan dipertahankan di depan sidang penguji sebagai
persyaratan untuk mencapai gelar sarjana. Penyusunan skripsi harus disertai
dengan atau menghasilkan artikel yang siap diunggah pada jurnal nasional atau
internasional.
e. Tesis
Tesis merupakan karya tulis ilmiah mahasiswa, yang lebih mendalam
dibandingkan skripsi, untuk menyelesaikan Jenjang Strata 2. Tesis merupakan
pengetahuan baru yang dibuat oleh penulis dalam penelitiannya sendiri. Tesis
13
merupakan bukti unjuk kemampuan akademik mahasiswa dalam memecahkan
permasalahan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni
yang disusun berdasarkan hasil penelitian yang sistematis dan menurut
metodologi tertentu serta dipertahankan di depan dewan penguji untuk mencapai
gelar magister. Penyusunan tesis harus disertai dengan atau menghasilkan artikel
yang siap diunggah pada jurnal nasional terakreditasi atau jurnal internasional.
f. Disertasi
Disertasi adalah karya tulis Ilmiah mahasiswa dalam menyelesaikan
jenjang S-3 untuk meraih gelar doktor. Disertasi berisi suatu temuan penulis, yang
berupa temuan orisinal. Disertasi merupakan bukti unjuk kemampuan akademik
mahasiswa dalam memecahkan masalah dan mengembangkan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan/atau seni baru yang disusun berdasarkan hasil penelitian yang
sistematis dan menurut metodologi tertentu serta dipertahankan dihadapan dewan
penguji sebagai persyaratan wajib untuk mencapai gelar doktor. Penyusunan
disertasi harus disertai atau menghasilkan artikel ilmiah yang siap diunggah pada
jurnal internasional bereputasi.
ii. Karya Ilmiah Profesional
Jenis karya ilmiah yang kedua adalah karya ilmiah profesional. Karya ilmiah
profesional ditulis sebagai sarana pengembangan profesi bagi para kaum profesional.
Karya ilmiah profesional dihargai dengan cara yang berbeda dengan karya ilmiah
professional. Seorang dosen yang sedang studi lanjut ke jenjang S2 dan telah
menyelesaikan tesis, tidak dapat menggunakan tesis sebagai pengembangan profesi.
Tesis tidak dapat dihargai sebagai karya ilmiah professional kecuali telah disunting
dan diformat ulang menjadi bentuk tulisan lain. Ciri karya ilmiah professional adalah
sebagai berikut:
1) Karya ilmiah professional ditulis sebagai sarana pengembangan profesi.
2) Penulisan karya ilmiah professional tidak memerlukan pembimbing. Penulis
bertanggungjawab penuh atas karya ilmiahnya.
3) Karya ilmiah professional tetap memerlukan penilaian untuk menguji tingkat
kualitas mutu karya ilmiah. Penilai karya ilmiah ini dapat berupa penyunting ahli
dalam sebuah jurnal ilmiah atau elevator dalam sebuah penelitian.
14
4) Karya ilmiah ini pada umumnya diterbitkan untuk menyebarluaskan informasi
akademis.
5) Penulisan karya ilmiah lebih menekankan hasil daripada proses.
6) Disuusun oleh perorangan atau tim dengan cara mengajukan usulan dan melalui
system kompetensi untuk mendapatkan pendanaan.
7) Contoh karya ilmiah professional adalah laporan penelitian, artikel ilmiah, buku
teks, makalah, dan sebagainya.
15
3) Lambang lembaga. Lambang ditempatkan di tengah halaman dengan diameter
sebesar 5,5 cm.
4) Nama mahasiswa. Nama ditulis dengan lengkap, sesuai ijazah yang diperoleh
dalam jenjang pendidikan terakhir, dan tanpa gelar kesarjanaan apapun untuk
mahasiswa S2 dan S3. Cantumkan nomor mahasiswa di bawah nama mahasiswa.
5) Nama program studi. Bagian ini menunjukkan nama program studi dimana karya
ilmiah diujikan. Nama program studi diikuti dengan nama fakultas, universitas,
dan kota.
6) Tahun karya ilmiah ditunjukkan dengan menuliskan tahun dimana karya ilmiah
tersebut diujikan.
ii. Halaman Judul
Halaman judul ditulis di atas kertas putih dan berisikan informasi yang sama
dengan sampul depan karya ilmiah.
iii. Halaman pengesahan
Halaman pengesahan memuat tandatangan para pembimbing.
iv. Halaman pernyataan
Halaman ini memuat pernyataan bahwa isi karya ilmiah belum pernah digunakan
untuk memperoleh gelar kesarjanaan ditempat lain dan tidak ada buah pikiran orang
lain yang diambil secara ilegal, melainkan yang sengaja digunakan sebagai acuan.
v. Kata pengantar (prakata)
Kata pengantar atau prakata berisi uraian singkat tentang maksud karya ilmiah,
penjelasan-penjelasan, dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pelaksanaan penelitian.
vi. Daftar isi
Daftar isi dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara menyeluruh tentang
isi karya ilmiah dan sebagai petunjuk bagi pembaca yang ingin langsung melihat
suatu bab atau subbab tertentu. Di dalam daftar isi tertera urutan bab, subbab, dan
anak subbab yang disertai dengan nomor halaman. Penulisan daftar isi akan jauh
lebih mudah jika menggunakan pengaturan yang tersedia di dalam perangkat lunak
(seperti Microsoft Word). Peneliti dapat menggunakan alternatif pilihan dalam table
of content dari menu references. Peneliti sebaiknya menggunakan pengaturan
16
heading untuk membuat semua judul bab, subbab, dan anak subbab, sehingga
letaknya dapat terdeteksi secara otomatis oleh program.
vii. Daftar tabel
Jika dalam karya ilmiah terdapat tabel, perlu ada daftar tabel yang memuat urutan
judul tabel beserta nomor halamannya.
viii. Daftar gambar
Daftar gambar berisi urutan judul gambar dan nomor halaman.
ix. Daftar lampiran
Sama halnya dengan daftar tabel dan daftar gambar, karya ilmiah dapat dilengkapi
dengan daftar lampiran yang berisi urutan judul lampiran dan nomor halaman.
x. Daftar arti lambang dan singkatan
Jika karya ilmiah menggunakan lambang dan/atau singkatan, perlu ada daftar
khusus untuk arti lambang dan/atau singkatan tersebut.
xi. Intisari dan kata kunci
Intisari berisi uraian singkat dan lengkap tentang tujuan, metode, dan hasil
penelitian. Intisari dan kata kunci ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa
Inggrisdan masing-masing maksimal terdiri dari 250 kata. Uraian dalam bahasa
Inggris diberi judul Abstract dan untuk kata kuncinya diberi nama keywords.
b. Bagian Utama
Bagian utama atau bagian tubuh karya ilmiah terdiri dari bab-bab berikut: (1)
pendahuluan, (2) landasan teori, (3) metode penelitian, (4) hasil penelitian dan
pembahasan, dan (5) simpulan. Dalam masing-masing bab sangat memungkinkan
terdapat beberapa subbab dan anak subbab yang menjelaskan hal-hal yang terkait dengan
arah dan tujuan dari penelitian yang dilakukan.
i. BAB I. PENDAHULUAN
Bagian pendahuluan adalah bab pertama yang dituliskan dalam karya ilmiah
yang berfungsi mengantarkan pembaca untuk dapat mengetahui siapa dan apa yang
diteliti, mengapa dan untuk apa diteliti, kapan diteliti, dimana diteliti, dan
bagaimana penelitian tersebut dilakukan. Oleh karena itu, di dalam bab pertama
karya ilmiah memuat: (1) latar belakang masalah, (2) rumusan masalah, (3)
17
pertanyaan penelitian, (4) tujuan penelitian, (5) manfaat penelitian, (6) ruang
lingkup dan batasan penelitian, dan (7) sistematika penulisan.
1) Latar belakang masalah
Bagian ini mengemukakan penyebabkemunculan masalah. Masalah
muncul jika ada kesenjangan antara kondisi yang diharapkan/yang seharusnya
terjadi (das sollen) dan kondisi yang sesungguhnya terjadi/realitas (das sein).
Terdapat dua macam kesenjangan: (1) kesenjangan teoretis (konseptual) yang
diperoleh dari kajian pustaka; (2) kesenjangan praktis (kontekstual) yang
diperoleh dari fenomena di lapangan. Peneliti harus mampu membedakan antara
masalah dan gejala (tanda/petunjuk adanya masalah). Gejala pada umumnya
lebih mudah diidentifikasi sedangkan masalah adalah penyebab dari timbulnya
gejala tersebut yang perlu diteliti. Latar belakang masalah menjelaskan secara
ringkas beberapa teori, pengalaman, dan pengamatan pribadi yang terkait
dengan pokok masalah yang diteliti. Pernyataan mengenai alasan-alasan
mengapa masalah yang dikemukakan dalam penelitian merupakan hal yang
penting, menarik, dan perlu untuk diteliti harus dijabarkan dengan jelas di latar
belakang masalah.
2) Rumusan masalah (wajib ada)
Bagian ini menjelaskan apa yang menjadi masalah dalam penelitian.
Rumusan masalah dirumuskan berdasarkan gejala masalah yang muncul. Gejala
tersebut kemudian didukung dengan teori dan logika berpikir yang tepat,
sehingga rumusan masalah dapat tersampaikan secara akurat. Terdapat tiga
kriteria untuk menilai kualitas dari rumusan masalah: relevan, dapat dijalankan
dalam realitasnya, dan menarik. Rumusan masalah dapat dikatakan relevan jika
dapat berguna dari sudut pandang praktis, teoretis, atau keduanya. Dalam
menulis rumusan masalah, mahasiswa sekurang-kurangnya harus dapat
menjawab dengan jelas: “Apa yang menjadi masalah?” dan “Mengapa masalah
tersebut menarik perhatian?” Rumusan masalah tidak dinyatakan dengan
kalimat tanya, tetapi berupa kalimat pernyataan yang menunjukkan masalah
penelitian.
3) Pertanyaan penelitian (tidak wajib ada)
18
Pertanyaan penelitian harus disusun secara singkat, padat, jelas, dan
dituangkan dalam bentuk kalimat tanya. Pertanyaan penelitian hendaknya dapat
diuji secara empiris, dalam arti memungkinkan dilaksanakannya penelitian
dengan memperhatikan kecukupan data untuk menjawab pertanyaan yang
diajukan.
4) Tujuan penelitian
Bagian ini memuat penjelasan tentang sasaran yang lebih spesifik dan hal
yang menjadi tujuan penelitian. Isi dari tujuan penelitian bersifat resiprokal
dengan isi rumusan masalah. Tujuan penelitian dituangkan dalam kalimat
pernyataan.
5) Motivasi penelitian
Bagian ini menjelaskan tentang pentingnya penelitian dan kerugian yang
dapat muncul atau potensi manfaat yang hilang jika penelitian tersebut tidak
dilaksanakan.
6) Manfaat penelitian
Bagian ini menjelaskan apa manfaat penelitian bagi perkembangan ilmu
pengetahuan dan pelaksanaan pembangunan dalam arti yang lebih luas.
7) Kontribusi penelitian
Kontribusi penelitian merupakan cara atau bagaimana manfaat penelitian
dapat berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan pelaksanaan
pembangunan dalam arti yang lebih luas. Terdapat tiga macam kontribusi
penelitian, yaitu praktis, teoretis, dan kebijakan. Kontribusi praktis
menunjukkan bagaimana manfaat penelitian dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari atau bagaimana manfaat penelitian dapat memperbaiki praktik yang
ada. Kontribusi teoretis menunjukkan bagaimana temuan penelitian
memberikan sumbangsih terhadap pengembangan teori yang ada. Kontribusi
kebijakan menunjukkan bagaimana hasil penelitian bermanfaat dalam proses
pembuatan kebijakan bagi kepentingan masyarakat luas.
8) Ruang lingkup dan batasan penelitian
Ruang lingkup dan batasan penelitian memuat asumsi-asumsi yang
digunakan dalam penelitian dan merupakan penegasan dari batasan masalah.
19
Pada bagian ini, variabel dan indikator penelitian harus dijabarkan secara
spesifik.
9) Sistematika penulisan
Bagian ini menjelaskan tentang pengorganisasian penulisan karya ilmiah
secara singkat beserta penjelasan mengenai isi dari karya ilmiah.
20
1) Desain penelitian
Fungsi dari desain penelitian adalah sebagai acuan strategi penelitian agar
peneliti dapat memperoleh data dan alat penelitian yang valid sesuai dengan
karateristik dan tujuan penelitian. Desain penelitian merupakan arahan yang
digunakan untuk menghubungkan antara pertanyaan penelitian dengan metode
penelitian. Bagian ini juga memuat penjelasan singkat tentang metode yang
diambil untuk menjawab pertanyaan penelitian. Terdapat tiga desain penelitian
paling umum digunakan, yaitu eksplorasi, deskripsi, dan eksplanatori.
2) Definisi operasional variabel
Bagian ini menjelaskan tentang definisi operasional variabel.Penegasan
istilah yang dipakai dalam penelitian perlu ditampilkan agar tidak timbul
perbedaan pengertian atau kesalahpahaman makna. Istilah yang perlu diberikan
penegasan adalah istilah-istilah yang berhubungan dengan konsep-konsep
pokok dalam penelitian.
3) Populasi dan sampel
Populasi adalah sekumpulan orang atau objek yang memiliki kesamaan
dalam satu atau beberapa hal. Sampel adalah bagian kecil (miniatur) dari
populasi. Sampel harus akurat dan presisi. Akurat berarti relevan dan tidak bias.
Presisi berarti jumlah sampel harus mencukupi dan/atau sesuai dengan yang
disyaratkan oleh perangkat lunak statistika.
4) Instrumen penelitian
Bagian ini memaparkan instrumen yang digunakan, tatacara
pengembangan instrumen, dan persyaratan mengenai reliabilitas dan validitas.
5) Teknik pengumpulan data
Bagian ini menjelaskan tentang bagaimana data dikumpulkan dan
mencakup langkah-langkah pengumpulan data, waktu pelaksanaan
pengumpulan data, dan teknik yang digunakan.
6) Teknik analisis data
Bagian ini menjelaskan teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian dan alasan mengapa jenis analisis data tersebut digunakan dalam
21
penelitian. Pemilihan jenis analisis data ditentukan dari kebutuhan penelitian
dan tetap searah dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai.
22
peneliti dapat melakukan hal tersebut. Dengan demikian, keterbatasan tidak
hanya mendeskripsikan kendala-kendala penelitian.
3) Implikasi
Implikasi dari temuan penelitian mencakup dua hal, yakni implikasi
praktis dan teoretis. Implikasi praktis berkaitan dengan kontribusi temuan
penelitian terhadap penguatan pelaksanaan praktis (dalam praktik di lapangan).
Implikasi teoretis berhubungan dengan kontribusinya bagi perkembangan teori-
teoriilmu yang ada. Rekomendasi yang diajukan seharusnya terkait dengan
topik penelitian dan bersumber pada temuan, pembahasan, dan simpulan hasil
penelitian. Rekomendasi sebaiknya dikemukakan dengan bahasa yang rinci dan
operasional,sehingga pihak terkait yang hendak melaksanakan saran tersebut
dapat dengan mudah melaksanakan saran tersebut.
c. Bagian akhir memuat daftar pustaka dan lampiran
i. Daftar pustaka
Daftar pustaka memuat seluruh dan berbagai jenis pustaka yang diacu dalam
penelitian. Penjelasan secara khusus dan detail untuk penulisan daftar pustaka yang
diambil dari berbagai jenis sumber dapat dilihat pada bagian penulisan daftar
pustaka.
ii. Lampiran
Lampiran memuat data atau keterangan lain yang berfungsi untuk
melengkapi uraian yang telah disajikan dalam bagian utama karya ilmiah Format
lampiran disesuaikan dengan kebijaksanaan pembimbing dan kebutuhan penelitian.
Peneliti tidak harus selalu menampilkan lampiran dalam bentuk cetak (hard copy),
tetapi dapat juga melampirkan dokumen dalam bentuk elektronik (soft file).
23
tubuh atau bagian tengah, sehingga secara proporsional bagian tengahlah yang paling
panjang uraiannya. Jika ketiga bagian tersebut di analogikan dengan tubuh manusia, bagian
awal dapat di analogikan sebagai kepala, bagian tengah sebagai tubuh, dan bagian akhir
sebagai kaki. Dengan penganalogian tersebut kita sudah mendapat gambaran seberapa besar
uraian masing-masing bagian dalam karya ilmiah. Akan menjadi tidak logis jika tubuh
manusia lebih kecil daripada kepala atau kakinya. Demikian juga dengan karya ilmiah, akan
menjadi tidak logis jika uraian pada bagian pengenalan atau awal lebih panjang daripada
bagian batang tubuh atau tengah.
Isi untuk masing-masing bagian berbeda-beda antara jenis karya ilmiah yang satu
dan yang lain. Antara buku dan makalah, misalnya, isi pengenalannya lebih banyak buku.
Demikian juga dengan jenis karya ilmiah yang lain. Berikut ini diuraikan ketiga bagian
tersebut secara terperinci, antara lain:
a. Pengenalan
Bagian pengenalan berisi hal-hal yang bersifat informatif tentang karya ilmiah
tersebut. Ada dua jenis bagian pengenalan, yaitu bersifat umum- ada pada semua jenis
karya ilmiah- dan yang bersifat khusus hanya dimiliki jenis karya ilmiah tertentu.
Secara lebih lengkap bagian pengenalan untuk masing-masing bentuk karangan dapat
dilihat dari pada uraian berikut.
Buku Judul
Nama penulis
Identitas buku
Kata Pengantar
Daftar isi
Makalah Judul
Nama penulis
24
Artikel Judul
Nama penulis
Abstrak
Kata kunci
Nama penulis
Nama penulis
Halaman Persetujuan
Halaman Pengesahan
Abstrak
Kata pengantar
Daftar isi
Nama penulis
25
Nama lembaga
Lembar pengesahan
Abstrak
Kata pengantar
Daftar isi
Beberapa istilah dalam bagian pengenalan yang perlu dijelaskan disini adalah
judul, nama penulis (Baris kepemilikan), abstrak, dan kata kunci.
Judul adalah identitas tulisan yang utama. Syarat judul karya ilmiah yang baik
dibicarakan pada langkah-langkah penulisan karya ilmiah.
Abstrak adalah ringkasan tulisan. Dengan membaca abstrak orang akan tahu isi
secara singkat karya ilmiah tersebut. Oleh karena itu dalam asbtrak harus tercukupi
seluruh bagian isi karangan, dari pengahuluan sampai penutup (ada alasan,
permasalahan, kajian pustaka, metode, hasil dan pembahasan, serta simpulan untuk
karya ilmiah dari hasil penelitian dan harus ada latar belakang, permasalahan,
pembahasan, dan penutup untuk karya ilmiah yang bersifat konseptual). Penekanan isi
abstrak ada pada hasil pembahasan. Pada umumnya abstrak untuk artikel ilmiah
disajikan dalam satu paragraph dengan menggunakan tidak lebih dari 200 kata.
Sedangkan abstrak untuk laporan penelitian, tugas akhir dan skripsi dalam 4-6 paragraf
sepanjang 1-2 halaman kuarto spasi tunggal.
26
Kata kunci adalah kata-kata atau istilah yang dianggap penting dan mutlak harus
diketahui pembaca dalam sebuah karya ilmiah. Biasanya kata kunci tidak lebih dari
delapan kata.
b. Batang Tubuh
Batang tubuh adalah isi karya ilmiah yang sebenarnya. Secara umum bagian
batang tubuh terbagi menjadi tiga, yaitu bagian pendahuluan, bagian isi, dan bagian
penutup. Untuk karya ilmiah yang terbentuk buku, makalah, artikel, dan kertas kerja
bagian pendahuluan setidaknya berisi latar belakang masalah dan rumusan masalah.
Untuk karya ilmiah yang berbentuk skripsi, tesis, disertasi, dan laporan penelitian
bagian pendahuluan berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat,
dan sistematika.
Untuk karya ilmiah yang berbentuk buku, makalah dan artikel konseptual bagian
isi berisi persoalan-persoalan inti atau materi inti yang ingin disajikan. Untuk karya
ilmiah yang berupa artikel penelitian, skripsi, tesis, disertasi, dan laporan penelitian
bagian isi berupa landasan teori, metodologi, dan hasil dan pembahasan. Landasan teori
berisi teori-teori atau konsep-konsep yang dipergunakan dalam membahas masalah
dalam karya ilmiah; bagian metedologi berisi pendekatan yang digunakan, metode,
sasaran, populasi dan sampel, serta langkah-langkah analisis data; dan bagian hasil dan
pembahasan berisi hasil kajian masalah yang diangkat.
Untuk semua jenis karya ilmiah penutup berisi simpulan dan saran. Khusus untuk
karya ilmiah yang diangkat dari gagasan/ide penulis disarankan untuk tidak
menggunakan saran.
c. Bagian Kepustakaan
Termasuk pada bagian ini adalah daftar pustaka dan lampiran-lampiran, seperti
indeks dan biografi pengarang
27
28
PENUTUP
A. Simpulan
Adapun simpulan pada makalah karya tulis ilmiah ini, antara lain:
1. Simpulan dari rumusan masalah 1 yaitu tentang pengertian Karya ilmiah (scientific
paper) yang merupakan laporan tertulis yang memaparkan hasil penelitian atau
pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi
kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan..
2. Simpulan dari rumusan masalah 2 yaitu manfaat yang bisa di dapatkan dari karya ilmiah,
diantaranya : melatih mengembangkan kemampuan membaca secara lebih efektif, dapat
melatih menggabungkan hasil bacaan mengenai teori tentang penelitian dari berbagai
sumber, mengenalkan penulis untuk meningkatkan kegiatan kepustakaan, memperluas
wawasan ilmu pengetahuan, memperoleh kepuasan dari segi intelektual.
3. Simpulan rumusan masalah 3 secara mendasar, fungsi karya ilmiah adalah sebagai sarana
komunikasi akademik dalam sebuah bidang kajian keilmuan Adapun fungsi utama karya
tulis ilmiah yaitu : fungsi akademik,fungsi ekspresif,dan fungsi instrumental.
4. Simpulan rumusan masalah 4 adalah ciri-ciri dari karya tulis ilmiah dibedakan
berdasarkan sifatnya,antara lain:bersifat informatif dan konkret.
5. Simpulan dari rumusan masalah 5 adalah sesuai dengan tujuannya, beberapa jenis karya
ilmiah antara lain adalah karya ilmiah akademis yang berisi mengenai tugas akhir, skripsi,
tesis, disertasi, dan artikel dan karya ilmiah professional yang berisi mengenai buku,
laporan penelitian, dan artikel ilmiah.
6. Simpulan dari rumusan masalah 6 adalah isi dari karya ilmiah terdiri atas tiga bagian
utama, yakni bagian awal, bagian utama, dan bagian akhir. Bagian awal mencakup
halaman sampul depan, halaman judul, halaman persetujuan, pernyataan keaslian karya
ilmiah, kata pengantar atau prakata, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran,
daftar arti lambang, dan intisari. Bagian utama atau bagian tubuh karya ilmiah terdiri dari
bab-bab berikut: pendahuluan,landasan teori,metode penelitian,hasil penelitian &
pembahasan,dan simpulan. Bagian akhir memuat daftar pustaka dan lampiran. Isi untuk
masing-masing bagian berbeda-beda antara jenis karya ilmiah yang satu dan yang lain.
Antara buku dan makalah, misalnya, isi pengenalannya lebih banyak buku.
29
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, E Zaenal. 1987. Penulisan Karya Ilmiah Dengan Bahasa Indonesia Dengan Baik Dan
Benar. Jakarta : Mediyatama Sarana Prakarsa.
FEB UGM. 2016. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: SKRIPSI, TESIS, DAN DISERTASI.
Yogyakarta: Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Universitas Gadjah Mada.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. 2012. Pedoman Karya Tulis Ilmiah. Jakarta: Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Rifai, Mien A. 1997. Pegangan Gaya Penulisan, Penyuntingan, Dan Penerbitan. Yogyakarta:
Gajah Mada University Press.
Universitas Pendidikan Indonesia. 2007. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.
Wibowo. Rudi, dkk. 2016. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jember: UPT Penerbitan
Universitas Jember.
Zulaeha, Ida, dkk. 2018. Bahasa Indonesia Pengantar Penulisan Karya Ilmiah. Semarang:
UNNES PRES.
Arifin, Ahmad. 2019. “Pengertian Ikhtisar, Ciri, Fungsi Dan Kegunaan Serta Contoh-
Contohnya”. Dikutip dari https://rumusbilangan.com/pengertian-ikhtisar/#.
30
(Diakses 20 Mei 2019 pukul 17.00 WIB)
31
TABEL KONTRIBUSI
1. Nadia Adha Zulfiana Mencari materi Jenis Karya Ilmiah, membuat sampul,
(3201418051) daftar isi dan menyusun makalah
2. Anita Sabrina Al Manan Mencari materi pengertian karya ilmiah, membuat saran
(3201418065)
3. Bayu Ardhiansyah Mencari materi pengertian karya ilmiah
(3201418068)
4. Zacky Setiawan Saputra Membuat daftar pustaka
(3201418071)
5. Amaila Royani (3201418072) Mencari materi Manfaat Karya Ilmiah
6. Syafia Qatrunnada Mencari materi Kerangka Umum Karya Ilmiah dan
(3201418078) membuat prakata
7. Siti Anisah (3201418080) Mencari materi Fungsi Karya Ilmiah
8. Muhammad Fadillah Mencari materi Sistematikan Penulisan Karya Ilmiah
(3201418083) dan membuat powerpoint
9. Zahra Okta Arifka Membuat kesimpulan
(3201418087)
10. Dian Nur Mawati Mencari dan membuat materi tentang Ciri Karya Ilmiah
(3201418093)
32