Anda di halaman 1dari 31

BAHASA INDONESIA

PRAKTIK PENULISAN KARYA ILMIAH ; RESENSI, PROPOSAL DAN


LAPORAN
Dosen Mata Kuliah : Dra. Siti Sahara










Di susun oleh :
Arief Pratama ( 1113016300013 )
Ekariyana ( 1112016300050 )
Hikmah Fajriyah ( 1113016300033 )
Octaviani Mahartini Prihatingrum ( 1112016300049 )






PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2014



i


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah bahasa Indonesia
yang berjudul Pratik Penulisan Karya Ilmiah; Resensi, Proposal, dan Laporan .
Shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta
keluarganya, yang telah membimbing umatnya dari zaman yang penuh dengan
ketidaktahuan kepada zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
Makalah ini penulis susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa
Indonesia dan juga sebagai bahan untuk didiskusikan di kelas.
Tak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada Ibu Dra. Siti Sahara, selaku
dosen mata kuliah, anggota kelompok sepuluh dan juga teman-teman pendidikan
Fisika 2A.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada makalah ini.
Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
agar makalah ini menjadi lebih baik.


Jakarta, 27 Mei 2014


Penulis




ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii
BAB I .................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .......................................................................................................... 4
A. Latar Belakang .................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 5
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................. 5
D. Metode Penulisan..5
BAB II ................................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN ............................................................................................................. 6
A. PENGERTIAN KARYA ILMIAH......................6
B. PRINSIP-PRINSIP UMUM YANG MENDASARI PENULISAN SEBUAH KARYA
ILMIAH6
C. CIRI-CIRI KARYA ILMIAH..........6
1. Resensi....9
2. Proposal......14
3. Laporan....20
BAB III ............................................................................................................................. 30
PENUTUP .................................................................................................................... 30
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 31



4


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penulisan karya ilmiah dalam pembelajaran bahasa Indonesia telah
diperkenalkan pada siswa sejak pendidikan tingkat menengah pertama.
Kemudian akan dilanjutkan pada tingkat menengah atas, hingga perguruan
tinggi. Namun, masih banyak mahasiswa yang masih belum memahami
penyusunan secara benar. Karangan ilmiah ialah karya tulis yang memaparkan
pendapat, gagasan, tanggapan, atau hasil penelitian yang berhubungan dengan
kegiatan keilmuan. Banyaknya kegiatan dalam suatu proses pendidikan yang
menggunakan karya ilmiah sebagai media pembelajaran, menuntut pada
pendidik maupun pesertadidik untuk bisa membuat karya ilmiah yang baik
dan benar agar dapat dimengerti para pembacanya.
Dalam makalah ini ditujukan untuk dapat lebih memahami penulisan karya
ilmiah. Penulisan karya ilmiah sangat penting dalam suatu proses pendidikan.
Seperti pada saat perguruan tinggi, penyusunan karya ilmiah digunakan dalam
pembuatan resensi, proposal ataupun laporan. Tidak sedikit diantara mereka
yang mengalami kesulitan di dalam menuangkan gagasan-gagasan ilmiah
secara tertulis.
Oleh karena itu, makalah ini dibuat untuk lebih memahami penyusunan
maupun tata cara penulisan karya ilmiah yang baik dan benar. Dalam makalah
ini juga terdapat pemaparan mengenai penjelasan karya ilmiah, dan beberapa
pengertian mengenai resensi, proposal, dan laporan. Diharapkan degan
disusunnya makalah ini dapat membantu pembaca untuk dapat lebih
memahami penyusunan maupun tata cara dalam penulisan karya ilmiah.





5

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan karya ilmiah ?
2. Apa sajakah prinsip-prinsip umum yang mendasari penulisan sebuah karya
ilmiah?
3. Apa sajakah ciri-ciri karya ilmiah ?
4. Apakah yang dimaksud dengan resensi ?
5. Apa sajakah prinsip-prinsip resensi ?
6. Apa sajakah unsure-unsur resensi ?
7. Bagaimanakah teknik dalam penulisan resensi ?
8. Bagaimanakah contoh penulisan resensi ?
9. Apakah yang di maksud dengan proposal ?
10. Apa sajakah jenis-jenis proposal ?
11. Apakah yang dimaksud dengan laporan ?
12. Bagaimanakah sistematika laporan ?
13. Apa sajakah bentuk-bentuk laporan ?
14. Apa sajakah jenis laporan ilmiah ?
15. Apakah yang dimaksud dengan laporan ilmiah ?
16. Apakah yang dimaksud dengan laporan teknis ?

C. Tujuan Penulisan
1. Dapat mengetahui definisi dari karya ilmiah
2. Dapat mengetahui definisi dari resensi
3. Dapat mengetahui definisi dari proposal
4. Dapat mengetahui definisi dari laporan

D. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam makalah ini adalah metode
kepustakaan. Metode kepustakaan merupakan pengutipan dari sejumlah karya
yang berkaitan dwngan tema yang dibahas.





6

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KARYA ILMIAH
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha
memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang
penulis atau peneliti. Untuk memberitahukan suatu hal secara logis dan
sistematik kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk
mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk membuktikan kebenaran
tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan. Karangan ilmiah ialah
karya tulis yang memaparkan pendapat, gagasan, tanggapan, atau hasil
penelitian yang berhubungan dengan kegiatan keilmuan.
1

B. PRINSIP-PRINSIP UMUM YANG MENDASARI PENULISAN
SEBUAH KARYA ILMIAH
a) Objektif, artinya setiap pernyataan ilmiah dalam karyanya harus
didasarkan kepada data dan fakta. Kegiatan ini disebut studi empiris.
Objektif dan empiris merupakan dua hal yang bertautan.
b) Prosedur atau penyimpulan penemuannya melalui penalaran induktif dan
deduktif.
c) Rasioanl dalam pembahasan data. Seorang penulis karya ilmiah dalam
menganalisis data harus menggunakan pengalaman dan pikiran secara
logis.
C. CIRI-CIRI KARYA ILMIAH
a. Logis, Segala keterangan yang disajikan dapat diterima oleh akal.
b. Sistematis, Segala yang dikemukakan disusun dalam urutan yang
memperlihatkan adanya kesinambungan.

1
Ale & Achmad H P,Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi (Jakarta:Kencana,2011), h. 166



7

c. Objektif, artinya segala keterangan yang dikemukakan menurut apa
adanya.
d. Lengkap, segi segi masalah yang diungkapkan itu dikupas selengkap
lengkapnya.
e. Lugas, artinya pembicaraan langsung kepada hal pokok.
f. Seksama, maksudnya berusaha menghindarkan diri dari segala kesalahan
betapapun kecilnya.
g. Jelas, segala keterangan yang dikemukakan dapat mengungkap maksud
secara jernih.
h. Empiris, artinya kebenarannya dapat di uji.
i. Terbuka, yakni konsep atau pandangan keilmuan dapat berubah
seandainya muncul pendapat baru.
j. Berlaku umum, yaitu semua simpulan simpulannya berlaku bagi semua
populasinya.
k. Penyajian menggunakan ragam bahasa ilmiah dan bahasa tulis yang lazim.
l. Tuntas, artinya segi masalah dikupas secara mendalam dan selengkap
lengkapnya.

Pada dasarnya, metode ilmiah menggunakan dua pendekatan yaitu :
1. Pendekatan Rasional
Berupaya merumuskan kebenaran berdasarkan kajian data yang
diperoleh dari berbagai rujukan (literatur).
2. Pendekatan Empiris
Berupaya merumuskan kebenaran berdasarkan fakta yang diperoleh
dari lapangan atau hasil percobaan (laboratorium).
Adapun karangan ilmiah itu memiliki beberapa tujuan antara lain :
1. Memberi penjelasan
2. Memberi komentar atau penilaian
3. Memberi saran
4. Menyampaikan sanggahan



8

5. Membuktikan hipotesis
2

Persyaratan bagi sebuah tulisan untuk dianggap sebagai karya ilmiah sebagai
berikut :
a. Karya ilmiah menyajikan fakta objektif secara sistematis atau
menyajikan.
b. Aplikasi hukum alam pada situasi spesifik.
c. Karya ilmiah ditulis secara cermat, tepat, benar, jujur dan tidak bersifat
terkaan. Dalam pengertian / jujur / terkandung sekap etik penulisan
ilmiah, yakni penyebutan rujukan dan kutipan yang jelas.
d. Karya ilmiah disusun secara sistematis setiap langkah direncanaka secara
terkendali, konsptual dan prosedural.
e. Karya ilmiah menyajikan rangkaian sebab akibat dengan pemahaman dan
alasan yang induktif yang mendorok pembaca untuk menarik kesimpulan.
f. Karya ilmiah mengandung pandangan yang disertai dukungan dan
pembuktian berdasarkan suatu hipotesis.
g. Karya ilmiah ditulis secara tulus. Hal ini berarti karya ilmiah hanya
mengandung kebenaran faktuan sehingga tidak akan memancing
pertanyaan yang bernada keraguan. Penulisan karya ilmiah tidak boleh
memanipulasi fakta, tidak bersifat ambisius dan berprasangka.
Penyajiannya tidak boleh bersifat emotif.
h. Karya ilmiah pada dasarnya bersifat ekspositori. Jika pada akhirnya
timbul kesan argmentatif dan persuasif, hal itu ditimbulkan oleh
penyusunan kerangka karangan yang cermat. Dengan demikian, fakta dan
hukum alam yang diterapkan pada situasi spesifik itu dibiarkan berbicara
sendiri. Pembaca dibiarkan mengambil kesimpulan sendiri berupa
pembenaran dan kenyakinan akan kebenaran karya ilmiah tersebut.
3



2
Ale & Achmad H P,Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi (Jakarta:Kencana,2011), h. 167-
170
3
Ale & Achmad H P,Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi (Jakarta:Kencana,2011), h. 173-
174



9

Salah satu bentuk karya ilmiah adalah :
1. Resensi
Resensi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah
pertimbangan atau pembicaraan tentang buku, ulasan buku.
Sedangkan kata mengulas itu sendiri mempunyai arti memberikan
penjelasan dan komentar; menafsirkan (penerangan lanjut, pendapat,
dsb); mempelajari (menyelidiki) dan kata ulasan mempunyai arti
kupasan, tafsiran, komentar.
Resensi berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata kerja revidere
atau recensere. Artinya melihat kembali, menimbang, atau menilai.
Arti yang sama untuk istilah itu dalam bahasa Belanda dikenal dengan
recensie, sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah
review. Tiga istilah itu mengacu pada hal yang sama, yakni mengulas
buku.
Tindakan meresensi dapat berarti memberikan penilaian,
mengungkap kembali isi buku, membahas, atau mengkritik buku.
Dengan pengertian yang cukup luas itu, maksud ditulisnya resensi
buku tentu menginformasikan isi buku kepada masyarakat luas.
Secara singkat, resensi ialah suatu tulisan atau ulasan mengenai
nilai sebuah hasil karya. Tujuan resensi adalah menyampaikan kepada
para pembaca apakah sebuah buku atau hasil karya itu patut mendapat
sambutan dari masyarakat atau tidak.
4


1.1 Prinsip Resensi
Beberapa hal berikut kiranya yang harus dipertimbangkan dan
diperhatikan dalam membuat resensi :
Bahasa yang digunakan harus jelas, tegas, tajam dan akuran.
Pilihan kata yang digunakan harus baik, tepat dan tidak
konotatif

4
http : hafidzdotorg.wordpress.com/2013/10/11/pengertian-resensi-dan-contoh-resensi-novel



10

Format dan isi resensi harus disesuaikan dengan kompetensi,
minat dan motivasi pembaca.
Objektif, seimbang dan proporsional dalam menyampaikan
timbangan terhadap buku atau hasil karya.
1.2 Unsur Unsur Resensi
Berikut ini disajikan beberapa unsur yang harus dijadikan
pertimbangan dalam resensi :
Estetika karya yang sedang diresensi
Latar belakang penulusan dan pengalaman penulis
Tema dan judul dikaitkan dengan minat pembacanya
Penyajian dan sistematika karya yang sedang diresensi
Deskripsi teknis buku atau karya yang sedang diresensi
Jenis buku atau karya yang sedang diresensi
Keunggulan buku atau karya yang sedang diresensi
Kelemahan buku atau karya yang sedang diresensi
5


1.3 Teknik Penulisan Resensi
Tulis data buku dan identitas buku
Tulis nama penulis/pengarang (jika buku yang diresensi
merupakan buku terjemahan, penulis buku asli dan
penerjemah harus ditulis), judul lengkap (jika buku yang
diresensi merupakan buku terjemahan), editor (jika ada),
tempat (kota) penerbit, penerbit, bulan atau tahun terbit dan
jumlah halaman (ditambah romawi).
Buat judul resensi
Judul resensi bisa berupa judul buku akan tetapi boleh tidak
sama dengan judul buku. Judul resensi harus tetapi tetap
dalam konteks buku itu.
Baca buku secara mendalam dan kritis

5
R kunjana Rahardi, bahasa Indonesia untuk perguruan tinggi (Jakarta:Erlangga,2010), h.179



11

Membaca mendalam dilakukan agar dapat mengikuti alur
pikiran penulis, melihat hubungan antaraidenya,
menghubungkan idenya dengan pengalaman kita, dan
mengevaluasi tulisannya dengan cerdas dan kritis.
Membaca kritis dilakukan mencari gagasan yang
kontorversial dan mencari kekuatan serta kelemahan buku
yang diresensi. Membaca kritis juga digunakan untuk
membandingkan dengan teori lain yang diungkapkan oleh
penulis lain dari buku lain. Pembaca yang hati - hati dapat
memperhatikan hal-hal yang diperbuat penulis, seperti tema
yang
meloncat-loncat atau bias tema. Dalam membaca buku,
perhatikan kata atau kalimat yang tidak dimengerti. Baca
buku sampai selesai dan ikuti argumennya (dengan
membacanya) sampai selesai, jangan menjustifikasi
sebelum selesai membaca.
Buat ikhtisar isi buku
Dalam meresensi buku, seorang peresensi harus menulis
buku yang hendak diresensi. Ikhtisar adalah bentuk singkat
dari suatu karangan atau rangkuman. Ikhtisar merupakan
bentuk singkat karangan yang tidak mempertahankan
urutan karangan atau buku asli, sedangkan ringkasan harus
sesuai dengan urutan karangan atau buku aslinya.
Kritis isi buku dengan memperlihatkan hal hal berikut :
a. Bandingkan materi tulisan dengan keadaan sekarang
Kritisi materi tulisan sesuai dengan keadaan yang
terjadi sekarang.
Deskripsikan latar belakang, pekerjaan, reputasi
penulis/pengarang.



12

b. Kritisi hal-hal atau keadaan penting yang
berhubungan dengan buku tersebut. Sebutkan sumber
materi penulis.
c. Deskripsikan jenis buku yang diresensi. Deskripsikan
apakah buku yang diresensi termasuk buku sejarah,
biografi, kritik tulisan orang lain/literacy critism,
sastra, dan lain-lain.
d. Jelaskan tujuan penulis dalam menulis buku yang
diresensi dan terangkan batasan tulisannya dengan
tema.
Deskripsikan apakah buku tersebut menggunakan
tema popular atau tema ilmiah.
Deskripsikan apakah buku tersebut merupakan hasil
survey atau hasil eksperimen.
Deskripsikan sasaran buku tersebut, apa buku
tersebut ditulis untuk kaum pelajar atau masyarakat
awam.
e. Kritisi tema buku tersebut.
Cari tema di bagian pendahuluan, isi, dan simpulan.
Selama membaca kaitkan tema bagian dengan tema
buku, apakah masih berhubungan atau tidak.
f. Deskripsikan asumsi penulis, yang tersirat atau
tersurat (jika ada), berhubungan dengan materi yang
ditulis.
g. Jelaskan struktur buku.
Jelaskan validitas pembagian bagian-bagian buku
(seperti pendahuluan, isi dan kesimpulan).
Jelaskah keterkaitan appendiks, bibliografi, catatan-
catatan, indeks buku dengan isi buku.
h. Analisis point utama atau konsep kunci dalam buku
tersebut.



13

i. Analisis jenis data yang digunakan penulis dalam
mendukung argumennya
Analisis manfaat data tersebut dalam berargumen.
Analisis kesesuaian argumen dengan data.
j. Buat kutipan untuk menunjukkan bagian penting buku
tersebut.
k. Kritisi cara penulis mengkomunikasikan wacana atau
teorinya.
Jelaskan kesesuaian wacana dengan tujuannya.
Kritisi kemungkinan wacana tersebut tidak sesuai
(bias) dengan tujuan.
l. Jelaskan tujuan lain tulisan dari buku yang diresensi.
m. Kritisi gagasan penulis.
Mengkoreksi dan merevisi hasil resensi dengan
menggunakan dasar dasar dan kriteria kriteria yang
telah kita tentukan sebelumnya.

1.4 Contoh Penulisan Resensi
Judul :
Penulis :
Penerbit :
Tahun Terbit :
Halaman :

Seminggu ini saya berusaha menamatkan dua novel yang akan difilmkan yaitu Sang
Pemimpi karya Andrea Hirata dan Ketika Cinta Bertasbih 1 & 2 karya
Habiburrahman El-Shirazy. Selesai membaca kedua novel ini, sebagai pembaca
pemula, saya punya uneg-uneg untuk dituangkan dalam tulisan sebagai curhat.

Sang Pemimpi berkisah tentang dua orang sahabat, Ikal dan Arai, plus teman satu
kostnya yang bernama Jimbron. Dua tokoh ini punya impian yang, bagi penduduk
kampung Belitong, sangat tinggi, yaitu menginjak altar suci Universitas Sorborne
Prancis. Sedangkan Ketika Cinta Bertasbih bercerita tentang percintaan yang
melibatkan tokoh-tokoh seperti Azzam, Furqon, dan Fadhil, serta melibatkan
beberapa cewek akhwat seperti Elliana, Anna, Tiara, Cut Mala, dll. Dari dua novel ini
ada perbedaan setting lokasi. Sang Pemimpi di Belitong dan sedikit di Jakarta,
sedangkan Ketika Cinta Bertasbih mengambil setting di Mesir dan Solo.




14

Andrea Hirata mampu meramu tulisannya sehingga seolah-olah kita sedang
menonton adegan yang menghibur. Deskripsi cerita, dialog, dan penokohan
diolah sedemikian alami sehingga tidak terkesan berlebihan, namun punya pesan
yang jelas. Sedangkan Habiburrahman meramu tulisannya dengan pesan yang sangat
kentara, bahkan terkesan menggurui. Sedangkan cerita yang terkadang tidak masuk
akal, dibuat begitu dramatis sehingga mirip dengan cerita sinetron besutan Om-om
India. Dan, sebenarnya Ketika Cinta Bertasbih daripada difilmkan lebih cocok
disenetronkan. Karena ceritanya bisa menyulut emosi, menguras air mata dan dibuat
muter-muter dalam beberapa seri.

Segmen Sang Pemimpi adalah para remaja sekolah, pendidik, dan masyarakat pada
umumnya. Bisa dikatakan, sebagai cermin Islam Indonesia yang toleran, bergaul
dengan agama lain, tidak terlalu saklek dan militan. Bahkan di novel ini disebutkan
bahwa Jibron diasuh oleh Pendeta Geovanni yang tidak mendoktrinnya apalagi punya
missi, bahkan sangat menghormati agama Islam yang dipeluk Jimbron.

Sedangkan Ketika Cinta Bertasbih sasarannya adalah para ikhwan dan akhwat yang
Islamnya militan, yang jika membayangkan wajah sang kekasih saja harus segera
beristighfar, dan mendiskripsikan kesalehan seseorang diukur dari seberapa rapat
menutup auratnya. Di sela-sela cerita juga disebutkan tentang bagaimana musuh-
musuh Islam sangat membenci Islam, Yahudi yang dapat mencetak uang dan senjata,
serta cerita-cerita yang membakar ghirah (semangat) berjihad. Dan, ini sangat cocok
bagi para aktifis dakwah, pejuang khilafah, dan pendamba Islam Kaffah.

Semoga dengan karya-karya sastra yang beragam ini dapat memperkaya cakrawala
pembaca Indonesia dengan bermacam-macam ideologi dan pola pikir.
6


http://penerbitanbuku.wordpres
s.com/category/resensi-buku/




2. Proposal
Proposal adalah karya tulis ilmiah yang berisi rancangan kegiatan
atau rancangan penelitian sebelum kegiatan /penelitian dilaksanakan.
Oleh karena itu, teknik penyusunan proposal karya tulis ilmiah disusun
dengan mengikuti kaidah-kaidah penulisan suatu usulan kegiatan atau
penelitian. Faktor utama agar proposal diterima dan berhasil adalah
mengikuti sistematika dan aturan yang dibuat oleh lembaga yang terkait.
Lembaga biasanya akan memberikan aturan, persyaratan, dan sistematika
menyusul proposal. Penulis harus memperhatikan panduan penulisan
proposal.

6
blog.ub.ac.id/mastertommy/files/2011/.../Modul_7_Bahasa_Indonesia1.diaskes tanggal 26 mei
2014



15

Proposal untuk kepentingan pengajuan tugas akhir penelitian
tentunya berbeda sistematikanya dengan proposal yang ditujukan untuk
memperoleh dana. Untuk penyusunan proposal skrippsi, tesis, maupun
disertasi bentuk dan sistematika proposal lebih rinci, ilmiah, dan
tanggung jawab atas pengembangan keilmuannya lebih ditekankan.
Mahasiswa biasanya akan diberikan sebuah buku panduan penyusunan
tugas akhir baik skripsi, tesis, maupiun disertasi. Masing-masing lembaga
memiliki aturan yang berbeda-beda sehingga jangan sampai mahasiswa
universitas A memakai panduan penyusunan skripsi universitas C.
Panduan penyusunan tugas akhir akan direvisi oleh setiap
lembaga setiap tahun sehingga mahasiswa harus memperhatikan edisi
buku panduan penyusunan tugas akhir yang sesuai dengan tahun yang
terbaru. Beberap mahasiswa yang sudah lama studi sering mempunyai
masalah dengan aturan penulisan karena buku penduan yang mereka
gunakan adalah edisi lama, padahal sudah ada pembaruan terhadap buku
panduan tersebut. Berikut ini sistematika penyusnan proposal penelitian
sebelum pelaksanaan penelitian dilaksanakan. Jenis jenis proposal ada 2
(dua) yakni proposal penelitian dan proposal studi kasus
2.1 Proposal penelitian
a. Bagian awal meliputi :
Halaman Judul
Halaman Pengesahan
Halaman Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel (kalau ada)
Daftar Gambar (kalau ada)
Daftar Grafik (kalau ada)
Daftar Lampiran (kalau ada)
b. Bagian isi meliputi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang



16

B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
G. Ruang Lingkup (Definisi Istilah)
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori/Tinjauan Teoretis
B. Kerangka Teori
C. Kerangka Konsep
D. Hipotesis
7

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian Noneksperimen Penelitian eksperimen
A. Jenis Penelitian
B. Rancangan Penelitian
C. Subjek dan Objek Penelitian
D. Prosedur Pelaksana Penelitian
E. Sumber dan Jenis Data
F. Lokasi dan Waktu Penelitian
G. Cara Pengumpulan Data
H. Instrumen Penelitian
I. Teknik Analisis Data
A. Jenis Penelitian
B. Rancangan Penelitian
C. Populasi dan Sampel Penelitian
D. Prosedur Pelaksana Penelitian
E. Sumber dan Jenis Data
F. Cara Pengumpulan Data
G. Instrumen Penelitian
H. Validitas dan Reliabilitas
I. Pengolahan dan Analisis Data



7
Setyawan Pujiono, Terampil Menulis, Cara Mudah Menulis dan Praktis dalam Menulis
(Jakarta:Graha Ilmu), h. 69



17

c. Bagian penutup meliputi :
Kesimpulan
Saran
2.2 Proposal Studi Kasus
a. Bagian awal meliputi :
Halaman Judul
Halaman Pengesahan
Halaman Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel ( jika ada)
Daftar Gambar (jika ada)
Daftar Grafik (jika ada)
Daftar Lampiran (jika ada)
8


b. Bagian isi meliputi :
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Batasan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
F. Ruang Lingkup
G. Sistematika Penelitian
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Teori (sesuai denngan topik pembahasan)
B. Teori Terkait (sesuai dengan topik pembahasan)
BAB III TINJAUAN KASUS
A. Uraian Kasus I (sesuai dengan rumusan masalah)
B. Uraian Kasus II (sesuai dengan rumusan masalah)

8
Setyawan Pujiono, Terampil Menulis, Cara Mudah Menulis dan Praktis dalam Menulis
(Jakarta:Graha Ilmu), h. 71



18

C. Uraian Kasus III (sesuai dengan rumusan masalah)

c. Bagian akhir meliputi :
A. Daftar Pustaka
B. Lampiran
Untuk memulai menulis proposal, kita harus memperhatikan komponen-
komponen penting yang harus dikerjakan. Berikut beberapa langkah yang dapat
dilakukan dalam memulai menulis substansi proposal, yakni :
9

1. Merumuskan judul
Judul hendaknya mencerminkan unsur kebaruan, spesifik, dan mudah
dipahami. Merumuskan judul bukan pekerjaan yang mudah karena judul
penelitian mencerminkan substansi keseluruhan penelitian.
2. Mengungkapkan latar belakang masalah
Masalah merupakan kondisi di mana kenyataan yang terjadi tidak sesuai
dengan yang diinginkan atau diharapkan. Jadi latar belakang masalah berisi
tentang alasan pemilihan judul permasalahannya, masalah-masalah yang
perlu diteliti, dan penelitian yang relevan. Pokok masalah dikemukakan
denagn singkat tetapi menyeluruh, ssehingga pembaca dapat membayangkan
apa yang akan dibahas dalam tulisan tersebut.
3. Menulis identifikasi masalah
Identifikasi masalah berisi tentang masalah-masalah yang muncul di lapangan
dan berkaitan dengan permasalahan penelitian. Pada bagian ini, masalah
dapat diuraikan dalam poin-poin identifikasi masalah. Peneliti harus peka
terhadap berbagai masalah yang terkait dengan topik penelitian.
4. Menulis batasan masalah
Pembatasan masalah berisi tentang fokus penelitan yang akan dilakukan.
Pembatasan masalah dilakukan karena keterbatasan peneliti berkaitan dengan
waktu, biaya, dan kemampuannya.
5. Merumuskan masalah

9
Setyawan Pujiono, Terampil Menulis, Cara Mudah Menulis dan Praktis dalam Menulis
(Jakarta:Graha Ilmu), h. 72



19

Rumusan masalah berisi pernyataan interogratif yang singkat, padat dan jelas
yang dinyatakan dalam bentuk kalimat aktif tentang suatu masalah/variabel.
Rumusan masalah dibuat dalam bentuk kalimat pertanyaan dengan satu atau
beberapa poin pertanyaan. Rumusan masalah ini harus jelas, padat, dan
mudah dipahami. Misalnya saja, bagaimana upaya meningkatkan
kemampuan menulis siswa menggunakan strategi Catalisting?
6. Menulis tujuan penelitian
Tujuan penelitian terkait dengan masalah yang akan diteliti/dipecahkan
sehingga memberikan gambaran yang jelas terhadap topik penelitian yang
dilakukan.
7. Menulis manfaat penelitian
Peneliti akan menguraikan bermanfaatnya penelitian yang dilakukan. Manfaat
penelitian dapat berupa manfaat praktis dan teoretis.
8. Menulis batasan istilah
Penulis menuangkan istilah-istilah yang berkaitan dengan topik penelitian.
Batasan istilah ini untuk menjelaskan kepada pembaca mengenai ruang
lingkup dan kejelasan istilah dalam penelitian.
9. Menulis kajian pustaka
Kajian pustaka berisi uraian teori masalah-masalah yang berkaitan denagn
topik penelitian. Teori-teori yang dirujuk dapat berupa definisi, hakikat,
pernyataan, pendapat, gagasan, dan hasil penelitian orang lain. Tiga hal yang
perlu diperhatikan dalam menguraikan bagian kajian pustaka adalah
deskripsi, analisis, dan sintesis.
10. Menulis metodologi penelitian
Metodologi penelitian harus disesuaikan dengan rumusan dan tujuan
penelitian. Penulis harus mengenal jenis dan metode penelitian yang
digunkan. Oleh karena itu, dalam menulis metodologi penelitian disesuaikan
denagn ragam dan jenis penelitian yang akan dilakukan.






20

3. Laporan
Laporan adalah suatu cara komunikasi di mana penulis
menyampaikan informasi kepada seseorang karena tanggung jawab yang
dibebankannya kepadanya. Karena laporan yang dimaksud sering mengambil
bentuk tertulis, maka dapat pula dikatakan bahwa laporan merupakan suatu
macam dokumen yang menyampaikan informasi mengenai sebuah masalah
yang telah atau tengah diselidiki, dalam bentuk fakta-fakta yang diarahkan
kepada pemikiran dan tindakan yang akan diambil
10
.
Seseorang yang ditugaskan untuk meneliti suatu daerah atau suatu
pokok persoalan tertentu, harus menyampaikan suatu laporan mengenai hal
yang ditugaskan kepadanya itu. Ia sebenarnya mengetahui banyak hal selama
menjalankan tugasnya. Oleh sebab itu, ia bisa menceritakan semuanya dalam
suatu karangan yang panjang lebar. Akan tetapi, semua itu tidak perlu
diceritaknnya. Dalam laporan yang ditulisnya ia hanya menyampaikan hal-
hal yang esensi, hal-hal yang pokok yang berkaitan dengan tugasnya,
ssehingga orang yang menerima laporan itu segera mengetahui masalahnya,
dan dapat segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan. Penulis
laporan harus menyadari dan berusaha agar apa yang disampaikan itu
merupakan hal-hal yang penting, bukan mengenai pengalaman-pengalaman
pribadi atau hal-hal yang kurang penting bila dibandingkan dengan masalah
yang dihadapi.
3.1 Sistematika Laporan
Laporan merupakan laporan akhir penelitian atau kegiatan yang telah
dilakukan. Teknik penulisannya dilakukan dengan cara ilmiah dan
menurut atran ilmiah yang berlaku.
Langkah-langkah menyusun laporan, yakni :
Pendahuluan (latar belakang dan tujuan)
Berisi tentang alasan pemilihan judul, latar belakang masalah, dan
permasalahannya, serta pengantar menuju isi dan dilengkapi tujuan dan

10
Twahyono.blog.uksw.edu/2012_11_01



21

manfaatnya jika diperlukan. Pokok pikiran dikemukakan dengan
singkat tetapi menyeluruh, sehingga pembaca dapat membayangkan apa
yang akan dibahas dalam tulisan tersebut.

Pelaksanaan (Materi dan Metode)
Pelaksanaan berisi tentang waktu kegiatan ittu dilakukan. Selain itu,
dilaporkan pula materi dan strategi proses kegiatan atau penelitian yang
telah dilakukan.
Hasil praktek dan kegiatan
Pada laporan, hasil pembahasan tentang kegiatan atau praktik yang
telah dilaksanakan. Apa saja yang diperoleh dari kegiatan atau praktik
yang dilakukan diuraikan secara jelas dari awal sampai akhir kegiatan .
Uarian hasil dijelaskan berkaitan dengan hal-hal inti yang berkaitan
dengan tujuan yang telah ditentukan dalam proposal.
Pembahasan
Mengupas masalah secara analisis dan runtut. Pembahasan merupakan
uraian secara luas dan terperinci pada semua faktor yang membantu
kejelasan masalah yang dibahas dengan sedalam-dalamnya. Untuk itu,
perlu dijelaskan tentang deskripsi data satuan dan analisis data,
interpretasi data, dan tentang pengolahan data itu sendiri.
Kesimpulan
Penjelasan secara singkat singkat jelas dan tegas dari hasil analisis data,
tafsiran terhadap analisis data, dan kesimpulan hasil hipotesis diterima
atau tidak.
Daftar Pustaka dan Lampiran
Daftar pustaka/bibliografi merupakan sejumlah sumber yang digunakan
oleh penulis dalam menyelesaikan laporannya.
3.2 Bentuk - Bentuk Laporan
1. laporan Bentuk Formulir Isian
Untuk menulis sebuah laporan yang berbentuk formulir isian biasanya
telah disiapkan daftar isian yang diarahkan kepada tujuan yang akan



22

dicapai. Laporan semacam ini biasanya bersifat rutin, dan seringkali
berbentuk angka-angka. Walaupun laporan berbentuk angka-angka itu
bukan merupakan tulisan, namun semua angka itu harus dilakukan
dengan secermat-cermatnya.
2. Laporan Bentuk Surat
Bila sebah laporan tidak banyak mengandung tabel, angka, atau
sesuatu hal lain yang digolongkan dalam tabel dan angka, maka bentuk
yang paling umum dipergunakan adalah laporan berbentuk surat.
Laporan yang mengambil bentuk ini tidak banyak berbeda dengan
sebuah surat biasa, kecuali bahwa ada sesuatu subjek yang ingin
disampaikan agar dapat diketahui oleh penerima laporan. Bila penulis
memutuskan untuk mempergunakan bentuk surat sebagai laporannya,
maka pendekatan yang bersifat pribadi memegang peranan yang
penting, seperti halnya dengan surat-surat lainnya, namun bentuknya
biasanya jauh lebih panjang dari surat-surat lainnya. Namun bentuknya
biasanya jauh lebih panjang dari surat-surat biasanya.
3. Laporan Bentuk Artikel
laporan berbentuk artikel ini merupakan laporan berita atau esai dalam
surat kabar, majalah, dan sebagainya atau bagian tertentu dari suatu
dokumen yang berhubungan dengan suatu subjek tunggal dan
lazimnya berhubungan dengan topic tunggal. Artikel ditulis untuk
pembaca tertentu, umumnya untuk dianut dalam majalah ilmiah. Jika
artikel ini ditujukan untuk orang awam, biasanya penyajiannya secara
populer dan dimuat pada suarat kabar atau dalam majalah umum.
Menurut arti kata dalam Kamus Besar Indonesia dikatakan bahwa
artikel adalah:
Karya tulis lengkap misal laporan berita atau esai dalam majalah,
surat kabar dan lain sebagainya.
Bagian undang-undang atau peraturan yang berupa ketentuan
Unsur yang dipakai untuk membatasi atau memodifikasi nomina,
misal didalam bahasa inggris. (Depdiknas, 2002)



23

3.3 Jenis Laporan Ilmiah.
1. Laporan Ilmiah
Laporan Ilmiah adalah laporan yang disusun melalui tahapan
berdasarkan teori tertentu dan menggunakan metode ilmiah
yang sudah disepakati oleh para ilmuwan (E.Zaenal
Arifin,1993). Dan menurut Nafron Hasjim & Amran Tasai
(1992) Karangan ilmiah adalah tulisan yang mengandung
kebenaran secara obyektif karena didukung oleh data yang
benar dan disajikan dengan penalaran serta analisis yang
berdasarkan metode ilmiah.
a. Laporan Lengkap (Monograf).
Menjelaskan proses penelitian secara menyeluruh.
Teknik penyajian sesuai dengan aturan (kesepakatan)
golongan profesi dalam bidang ilmu yang bersangkutan.
Menjelaskan hal-hal yang sebenarnya yang terjadi pada
setiap tingkat analisis.
Menjelaskan (juga) kegagalan yang dialami,di samping
keberhasilan yang dicapai.
Organisasi laporan harus disusun secara sistamatis
(misalnya :judul bab,subbab dan seterusnya,haruslah padat
dan jelas).
b. Artikel Ilmiah.
o Artikel ilmiah biasanya merupakan perasan dari laporan
lengkap.
o Isi artikel ilmiah harus difokuskan kepada masalah
penelitian tunggal yang obyektif.
o Artikel ilmiah merupakan pemantapan informasi tentang
materi-materi yang terdapat dalam laporan lengkap.





24

c. Laporan Ringkas (Summary Report).
Laporan ringkas adalah penulisan kembali isi laporan atau
artikel dalam bentuk yang lebih mudah dimengerti dengan
bahasa yang tidak terlalu teknis (untuk konsumsi masyarakat
umum).
1.2 Sistematika laporan ilmiah
a. Judul.
b. Daftar Isi.
c. Prakata.
d. Pendahuluan.
e. Teks Pokok dalam Tubuh Karangan.
f. Pengutipan.
g. Referensi.
h. Catatan Kaki.
i. Tabel,Grafik,Bagan,dan Gambar.
j. Bibliografi.
k. Lampiran.
l. Indeks.

2. Laporan Teknis
Laporan tentang hal teknis penyelenggaraan kegiatan suatu badan
atau instansi.Laporan teknis mengandung data obyektif tentang
sesuatu.data obyektif dalam laporan teknis itu juga
mengandung sifat ilmiah,tetapi segi kepraktisannya lebih
menonjol.sehingga yang dimaksud dengan laporan teknis
adalah suatu pemberitahuan tentang tanggung jawab yang
dipercayakan,dari si pelapor (perseorangan,tim,badan,atau
instansi) kepada si penerima laporan tentang teknis
penyelenggaraan suatu kegiatan (E.Zaenal Arifin,1993).Dan
menurut Muljanto Sumardi (1982) Dalam laporan teknik



25

manusia menggunakan bahasa tulis untuk mengkomunikasikan
gagasan,paham,serta hasil pemikiran dan penelitian.

2.1 Tujuan Laporan Teknis.
Budaya lapor melapor merupakan sesuatu yang dianggap penting
oleh berbagai kalangan,baik pemerintahan maupun swasta.
Tujuannya adalah agar pelaksanaan tugas yang dipercayakan
kepada si petugas dapat segera diketuhui oleh pihak yang
menugasinya.

2.2 Manfaat Penyusunan Laporan Teknis.
a. Memberikan Keterangan.
Bermaksud memberikan keterangan kepada atasan atau pihak yang
harus mengetahui suatu kegiatan.Jenisnya ada dua macam:
1. Jenis pertama laporan memberi katerangan yang menyangkut
perkembangan atau kegiatan rutin dari satu waktu ke waktu
yang lain,laporan jenis ini sering disebut laporan berkala.ada
laporan berkala harian,mingguan,bulanan dan tahunan.
2. Jenis Kedua adalah laporan khusus yang bersifat
insidental.Laporan khusus dapat berupa penyampaian hasil
percobaan,pemeriksaan,atau hal-hal yang berhubungan dengan
jalannya suatu kegiatan.
b. Memulai Suatu Kegiatan.
Dalam laporan jenis ini dicantumkan uraian tetang segala sesuatu
yang berkenaan dengan tugas yang akan
dilaksanakan.Penyajiannya harus tegas,terarah dan jelas.
c. Mengkoordinasi Suatu Kegiatan.
Laporan jenis ini berisi masalah pengaturan atau penempatan
sesuatu pada tempatnya,susunannya atau keadaannya secara
wajar.segala sessuatu yang dikoordinasi dikemukakan secara



26

jelas dan padat.hanya pokok yang berhubungan dengan hal
yang dikoordinasilah yang perlu dimasukan dalam laporan.
d. Merekam Pelaksanaan Kegiatan.
Laporan jenis ini dapat dibedakan atas laporan kemajuan dan
laporan akhir.Laporan kemajuan disusun menurut jangka waktu
tertentu.ada kalanya laporan kemajuan disusun tidak
berdasarkan jangka waktu tertentu,tetapi berdasarkan
persentase pencapaian.Laporan akhir merupakan rangkuman
keseluruhan pekerjaan hingga selesai.

2.3 Kesempurnaan Laporan Teknis.
a. Ringkas.
Dalam laporan yang ditulis hanya mengemukakan hal-hal pokok
secara ringkas yang berhubungan dengan tugasnya sehingga
penerima laporan segera mengetahui permasalahannya.
b. Lengkap.
Laporan dapat semakin sempurna jika dilengkapi dengan
bibliografi atau sumber kepustakaan.
b. Logis.
Laporan dianggap logis jika keterangan yang dikemukakannya
dapat ditelusuri alasan-alasannya yang masuk akal.
c. Sistematis.
Laporan dianggap sistematik jika keterangan yamg tulisannya
disusun dalam satuan-satuan yang berurutan dan saling
berhubungan.
d. Lugas.
Laporan disebut lugas apabila keterangan yang diuraikannya
disajikan dalam bahasa yang langsung menunjukan persoalan.

2.4 Sistematika LaporanTeknis.
a. Bagian Awal.



27

Kulit luar laporan teknis.
Halaman judul laporan teknis.
Kata pengantar/Prakata.
Daftar isi.
Daftar tabel.
Daftar gambar,grafik,diagram(jika ada).
b. Batang Tubuh.
Pendahuluan.
Pembahasan/uraian.
Simpulan/penutup.
c. Bagian Akhir.
Daftar pustaka.
Lampiran.
2.5 Perbedaan Sistematika Laporan.
1.Kerangka Karangan Ilmiah.
PRAKATA
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN
SINOPSIS

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Kerangka Teori
1.4 Ruang Lingkup
1.5 Sumber Data
1.6 Metode dan Teknik






28

BAB II ANALISIS/PEMBAHASAN
2.1 .
2.2.
2.3
2.3.1 .
2.4 .

BAB III SIMPULANDANSARAN
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
INDEKS
2.Kerangka Laporan Teknis.
PRAKATA
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Hasil yang diharapkan
1.4 Pelaksana
1.5 Penahapan dan Jadwal

BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 .
2.2.
2.3
2.3.1 .
2.3.2..
2.4



29


BAB III URAIAN KEGIATAN
3.1
3.2
3.3
3.3.1
3.3.2
3.4

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN
4.1 simpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN














30

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Definisi karya ilmiah
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha
memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang
penulis atau peneliti. Untuk memberitahukan suatu hal secara logis dan
sistematik kepada para pembaca. Karangan ilmiah ialah karya tulis yang
memaparkan pendapat, gagasan, tanggapan, atau hasil penelitian yang
berhubungan dengan kegiatan keilmuan.
2. Defini Resensi
Resensi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah
pertimbangan atau pembicaraan tentang buku, ulasan buku. Resensi ialah
suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya. Tujuan resensi
adalah menyampaikan kepada para pembaca apakah sebuah buku atau
hasil karya itu patut mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak.
3. Definisi Proposal
Proposal adalah karya tulis ilmiah yang berisi rancangan kegiatan
atau rancangan penelitian sebelum kegiatan /penelitian dilaksanakan. Oleh
karena itu, teknik penyusunan proposal karya tulis ilmiah disusun dengan
mengikuti kaidah-kaidah penulisan suatu usulan kegiatan atau penelitian.
4. Definisi Laporan
Laporan adalah suatu cara komunikasi di mana penulis
menyampaikan informasi kepada seseorang karena tanggung jawab yang
dibebankannya. Dapat pula dikatakan bahwa laporan merupakan suatu
macam dokumen yang menyampaikan informasi mengenai sebuah
masalah yang telah atau tengah diselidiki, dalam bentuk fakta-fakta yang
diarahkan kepada pemikiran dan tindakan yang akan diambil




31

DAFTAR PUSTAKA

Ale, dan Achmad H P. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi . Jakarta: Kencana,
2011.
Pujiono, Setyawan. Terampil Menulis, Cara Mudah Menulis dan Praktis dalam Menulis.
Jakarta: Graha Ilmu.
Rahardi, R kunjana. Bahasa Indonesia untuk perguruan tinggi . Jakarta: Erlangga,2010.
http://blog.ub.ac.id/mastertommy/files/2011/.../Modul_7_Bahasa_Indonesia1. diaskes
tanggal 26 mei 2014.
http://Twahyono.blog.uksw.edu/2012_11_01. diakses tanggal 26 mei 2014.
http://perismatikilmu.blogspot.com/. Diakses tanggal 26 mei 2014.

Anda mungkin juga menyukai