Anda di halaman 1dari 15

Makalah

Bahasa Indonesia
“Kutipan dan Sistem Rujukan”

Nama Kelompok 2 :
Starly Bawias
Virgin Rompis
Oktria Tambuwun
Herling Tintingon
Gloria Warongan
Landy Usman
Mentari Rorong
Christalia Rumangu
Fernando
Gabriel Tabise
Marshanda Lakoy

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TOMOHON


TEOLOGI KRISTEN PROTESTAN
2021
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................3

BAB I....................................................................................................................4

PENDAHULUAN...............................................................................................4

BAB II..................................................................................................................6

ISI.........................................................................................................................6

A. Pengertian Kutipan...................................................................................6

B. Fungsi Kutipan..........................................................................................6

C. Prinsip – prinsip Mengutip.......................................................................7

D. Jenis-jenis Kutipan....................................................................................8

E. Cara Menulis Kutipan............................................................................10

F. Sistem Rujukan.......................................................................................10

BAB II................................................................................................................14

KESIMPULAN.................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................15
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala
berkat serta anugerah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan penyusunan
makalah mengenai “Kutipan dan Sistem Rujukan” dengan baik. Tentunya
semua ini berkat penyertaan dan tuntunan dari Tuhan.

Kami anggota kelompok 2 berharap kiranya makalah ini dapat


bermanfaat, menambah wawasan bahkan pengetahuan untuk para pembaca
sehingga dapat lebih memahami tentang Kutipan dan Sistem Rujukan.

Kami meminta maaf jika masih ada kekurangan dalam penyusunan


makalah ini. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik serta saran bahkan
masukan dari para pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir
kata, saya ucapkan terima kasih, Tuhan Yesus Memberkati.
BAB I

PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar istilah “Baik dan
Benar” dalam bahasa indonesia. Pastinya banyak orang yang bertanya
“bagaimana menggunakan bahasa yang baik dan benar itu?”. Untuk memahami
bagaimana menggunakan bahasa yang baik dan benar, oleh karena itu berikut
adalah penjelasannya. Bahasa Indonesia yang baik tentunya yaitu bahasa yang
sesuai dengan konteks, sedangkan bahasa Indonesia yang benar yaitu bahasa
yang sesuai dengan kaidah-kaidah dan aturan ejaan yang disempurnakan
(EYD). Tetapi dalam suatu penulisan bahasa, bahasa yang baik dan benar itu
bahasa yang mempunyai keterkaitan dalam 9 aspek penting yaitu ragam bahasa,
ejaan yang disempurnakan, diksi, kalimat efektif, alinea/ paragraf, perencanaan
penulisan karangan ilmiah, kerangka karangan, kutipan dan sistem rujukan,
abstrak dan daftar pustaka.

Salah satu aspek di dalam penulisan bahasa adalah tentang kutipan dan
sistem rujukan. Kutipan dan sistem rujukan sangat berperan penting dalam
sebuah penulisan bahasa terutama dalam pembuatan karya ilmiah. Penulisan
karya ilmiah merupakan salah satu bentuk pengabdian seseorang kepada
keabadian perubahan. Melalui tulisan karyailmiah, seseorang
sedang menginformasikan ide, argumentasi ataupun temuan dari hasil kegiatan
ilmiah kepada pembaca. Dengan membaca tulisan karya ilmiah, pembaca
memperoleh sejumlah informasi untuk diimplementasikan dalam kehidupan
sehar-hari. Untuk itu, penulisan karya ilmiah mempunyai fungsi transformasi
dan kreasi ilmiah untuk merubah perilaku individu maupun masyarakat.

Penulisan karya ilmiah harus diawali oleh serangkaian kegiatan


ilmiah, sehingga isi tulisan karya ilmiah merupakan pengetahuan yang
valid. Kegiatan ilmiah merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh
fakta,konsep, generalisasi dan teori yang memungkinkan manusia dapat
memahami fenomena dan menyolusikan masalah yang dihadapinya. Oleh
karena itu, karya ilmiah berisikan akumulasi pengetahuan yang berupa fakta,
konsep, generalisasi.

Berkaitan dengan pengutipan dalam tulisan karya ilmiah. Kesalahan


dalam pengutipan dapat menjadi plagiat sehingga karya tulis itu tidak dapat
dipandang ilmiah lagi. Harus diakui bahwa perbedaan kualitas karya ilmiah
yang dihasilkan oleh seseorang merupakan realitas yang harus dijaga namun
karya ilmiah yang sama dihasilkan oleh orang yang berbeda itu harus ada dalam
realitas. Untuk menjaga perbedaan kualitas karya ilmiah, seseorang harus
memiliki keterampilan meracik kutipan, sama dengan keterampilan seseorang
dalam meracik bumbu masakan.Keterampilan meracik kutipan dalam penulisan
karya ilmiah diperoleh melalui proses belajar dan berlatih. Dimiliki apabila
seseorang belajar dan berlatih meracik kutipan dalam penulisan karya ilmiah
dan teori yang telah dihasilkan dari berbagai kegiatan ilmiah untuk memahami
fenomena dan menyolusikan masalah saat ini dan masa datang.
BAB II

ISI
A. Pengertian Kutipan
Kutipan adalah pinjaman sebuah kalimat ataupun pendapat dari
seseorang pengarang atau seseorang, baik berupa tulisan dalam buku,
kamus, ensiklopedia, artiket, laporan, majalah, koran, surat kabar atau
bentuk tulisan lainnya, maupun dalam bentuk lisan misal media
elektronika seperti TV, radio, internet, dan lain sebagainya. Tujuannya
sebagai pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan.
Bahan-bahan yang dimasukkan dalam sebagai kutipan adalah
bahan yang tidak atau belum menjadi pengetahuan umum, hasil-hasil
penelitian terbaru dan pendapat-pendapat seseorang yang tidak atau
belum menjadi pendapat umum. Jadi, pendapat pribadi tidak perlu
dimasukkan sebagai kutipan. Dalam mengutip kita harus menyebutkan
sumbernya. Hal itu dimaksudkan sebagai pernyataan penghormatan
kepada orang yang pendapatnya dikutip dan sebagai pembuktian akan
kebenaran kutipan tersebut.
Menurut pendapat Wasty (1994:33) kutipan merupakan sebuah
pengambilan konsep atau pendapat dari orang lain sebagaimana yang
tertulis dalam karya tulisnya. Kutipan di samping dimaksudkan sebagai
penguat atau pendukung bahasan, juga dapat berfungsi sebagai upaya
penekanan arti penting dari apa yang dikemukakan oleh penulis yang
mengutip itu. Dari berbagai perspektif diatas dapat disimpulkan kutipan
adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber sebagai
penguat atau pendukung suatu karya tulis.
B. Fungsi Kutipan
Berikut fungsi dari kutipan :
1. Untuk menegaskan isi uraian.
2. Untuk membuktikan kebenaran dari sebuah pernyataan yang dibuat
oleh penulis,
3. Untuk memperlihatkan kepada pembaca materi dan teori yang
digunakan penulis,
4. Untuk mengkaji interpretasi penulis terhadap bahan kutipan yang
digunakan,
5. Untuk menunjukkan bagian atau aspek topik yang akan dibahas,
dan
6. Untuk mencegah penggunaan dan pengakuan bahan tulisan orang
lain sebagai milik sendiri (plagiat).
Sedangkan fungsi utama kutipan dalam karya ilmiah adalah
sebagai berikut. Menegaskan isi uraian atau membuktikan kebenaran
yang diajukan oleh penulis berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh dari
literatur, pendapat seseorang atau pakar, bahkan pengalaman empiris.
Peletakan kutipan dilakukan dalam dua cara yakni, pada teks atau
menjadi bagian catatan kaki. Peletakan pada catatan akhir (endnote)
umumnya dilakukan andaikata penulis tidak menginginkan adanya
penjelasan yang akan
C. Prinsip – prinsip Mengutip
Dalam mengutip harus diperhatikan prinsip-prinsip mengutip,
termasuk menyebutkan sumbernya. Hal itu dimaksudkan sebagai
pernyataan penghormatan kepada orang yang pendapatnya dikutip, dan
sebagai pembuktian akan kebenaran kutipan tersebut. Ada
beberapa prinsip yang harus diterapkan dalam mengutip, yaitu :
  Agar tulisan tersusun menjadi satu himpunan, penulis hendaknya
tidak terlalu banyak mengutip.
1. Kutipan dianggap benar jika penulis menunjukkan tempat atau asal
kutipan sehingga pembaca dapat menyesuaikan kutipan dengan
sumber aslinya.
2. Kutipan hendaknya diambil seperlunya agar tidak merusak uraian
sebenarnya.
3. Kutipan yang panjang sebaiknya dimasukkan dalam lampiran.
4. Menghilangkan bagian kutipan diperkenankan dengan syarat
bahwa penghilangan
bagian itu tidak menyebabkan perubahan makna.
5. Pada kutipan langsung, penulis tidak boleh mengubah apapun dan
andaikata penulis tidak menyetujui apa yang dikutipnya atau
menemukan kesalahan, ia dapat memberi tanda :
[. . .. ] atau [ sic].
6. Pengutip tidak boleh mengadakan perubahan, baik kata-katanya
maupun tekniknya. Bila penulis terpaksa harus membuat
perubahan atau tambahan, maka kata-kata tambahan itu harus
dicetak lain – tebal, miring, atau renggang- dan diberi catatan kaki
yang menyatakan bahwa huruf yang dicetak lain itu adalah dari
penulis, bukan teks asli.
Contohnya :
“Tugas bank antara lain adalah memberi pinjam uang”. Pengutip
tahu bahwa dalam kalimat itu ada kata yang salah, namun pengutip tidak
boleh memperbaikinya.
Cara memperbaikinya:       
 Tugas bank antara lain memberi pinjam [seharusnya, pinjaman,
penulis] uang.
 Tugas bank antara lain memberi pinjam [Sic!] uang.
[Sic!] artinya dikutip sesuai dengan aslinya. 
D. Jenis-jenis Kutipan
1. Kutipan Langsung
Kutipan langsung (direct quotation) adalah kutipan hasil penelitian,
hasil karya, atau pendapat orang lain yang penyajiannya sama persis
dengan teks aslinya (yang dikutip). Dalam merujuk sumber kutipan di
teks utama, sebutkan referensinya dengan menulis nama pengarang, tahun
penerbitan, dan nomor halamannya.
Kutipan Langsung dibagi menjadi 2 macam, yaitu:
a. Kutipan langsung yang tidak lebih dari 4 baris.
Ditulis menyatu dengan teks,  diapit tanda petik, jarak tulisan
antara baris dengan baris 2 spasi, Pada akhir kutipan diberi nomor
penunjukan setengah spasi ke atas, dan diberi catatan kaki.( Catatan
kaki ialah catatan pada kaki halaman untuk menerangkan sumber
kutipan yaitu nama pengarang, judul buku, jilid berapa, cetakan
keberapa, halaman berapa, nama penerbit, kota tempat buku sumber
diterbitkan dan tahun penerbitan). Sumber kutipan ditulis di antara
tanda kurung.
b. Kutipan langsung yang lebih dari 4 baris.
Kutipan itu dipisahkan dari teks dengan jarak 2,5 spasi, jarak
antara baris dengan baris kutipan satu spasi, kutipan itu boleh diapit
tanda kutip boleh juga tidak, pada akhir kutipan dibubuhi nomor
penunjukan, seluruh kutipan dimasukkan ke dalam 5-7 ketikan.
2. Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung (indirect quotation) merupakan kutipan
hasil penelitian, hasil karya, atau pendapat orang lain yang penyajiannya
tidak sama dengan teks aslinya, melainkan menggunakan bahasa atau
kalimat penulis/peneliti sendiri. Dalam pengutipan ini, sumber rujukan
harus disebutkan, baik dengan nomor halaman atau tanpa nomor
halaman. Paling sedikit ada dua jenis kutipan tidak langsung atau ada dua
cara dalam mengutip secara tidak langsung. Pertama, dengan meringkas,
menyimpulkan, atau merujuk pokok-pokok pikiran orang lain.
E. Cara Menulis Kutipan
Berikut ini beberapa teknik pencantuman sumber kutipan. Penulis bisa
memilih beberapa cara di antaranya sesuai kebutuhan. Teknik tersebut
adalah
1. Cukup ditulis nama penulis, tahun penerbitan, dan halamannya.
 Kutipan langsung. Misalnya: “Perilaku seks adalah segala
tingkahlaku yang didorong oleh hasrat seksual”. (Dr. Sarlito
Wirawan Sarwono, 1994 : 137).
 Kutipan tidak langsung. Misalnya: Dr. Sarlito Wirawan Sarwono
(1994 : 137) berpendapat bahwa, perilaku seks adalah segala
tingkah-laku yang dirorong oleh hasrat seksual.
2. Cukup dinulis nama penulis, penerbit dan tahun penerbitan.
 Kutipan langsung. Misalnya: Perilaku seks menurut Dr. Sarlito
Wirawan Sarwono (Raja Grafindo Persada: 1994) adalah:
“Perilaku seks adalah segala tingkah-laku yang didorong oleh
hasrat seksual”.
 Kutipan tidak langsung. Misalnya: Perilaku seksual adalah segala
tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual. (Dr. Sarlito
Wirawan Sarwono, Raja Grafindo Persada :1994).
3. Cukup ditulis nama penulis dan buku karangannya.
 Kutipan langsung. Misalnya : Dr. Sarlito Wirawan Sarwono dalam
buku Psikologi Remaja berpendapat: “Perilaku seksual adalah
segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual.
 Kutipan tidak langsung. Misalnya: Dr. Sarlito Wirawan Sarwono
dalam buku Psikologi Remaja berpendapat bahwa perilaku seksual
adalah segala tingkah-laku yang didorong oleh hasrat seksual.
F. Sistem Rujukan
Sistem Rujukan di sini adalah dalam konteks penulisan karya
ilmiah, yaitu sebuah sistem yang digunakan sebagai referensi atau sumber
dari seorang penulis untuk menyatakan sesuatu dalam karya tulisannya.
Sistem rujukan digunakan sebagai sumber referensi, jika penulis

1. Menggunakan kutipan dengan berbagai cara yang disebutkan di


atas.
2. Menjelaskan dengan kata-kata sendiri pendapat penulis atau
sumber lain,
3. Meminjam tabel, peta, atau diagram dari suatu sumber,
4. Menyusun diagram berdasarkan data penulis atau sumber lain,
5. Menyajikan suatu pembuktian khusus yang bukan suatu
pengetahuan umum, dan
6. Merujuk pada bagian lain pada teks.

Sebenarnya, setiap bidang ilmu memiliki sistem perujukannya


masing-masing. Sistem perujukan ilmu kedokteran berbeda dengan
sistem perujukan ekonomi atau teknik. Akan tetapi, ada dua sistem
perujukan sumber bacaan yang sering digunakan sebagai dasar kutipan,
yaitu Sistem Catatan dan Sistem Langsung.

1. Sistem catatan (note-bibliography)
Menyajikan infomasi mengenai sumber dalam bentuk catatan
kaki (footnotes) atau catatan belakang (end notes) atau langsung
dalam daftar pustaka (blibiography). Cara ini direkomendasikan oleh
The University of Chicago Press dan dikenal dengan sebutan format
Chicago. jika dalam sistem catatan terjadi perujukan lanjutan yang
merujuk pada sumber yang sama, digunakan singkatan yang berasal
dari bahasa Latin untuk merujuk sumber pertama. Singkatan itu ialah
a) bid. : singkatan ini berasal dari kata lengkap ibidem yang berarti
‘pada tempat yang sama’. Singkatan ini digunakan jika perujukan
lanjutan mengacu langsung pada karya yang disebut dalam
perujukan nomor sebelumnya. Jika nomor halaman pengacuan sama,
tidak perlu dicantumkan nomor halaman.
b) Op.Cit. : singkatan ini berasal dari gabungan kata opere citato
yang berarti ‘pada karya yang telah dikutip’. Singkatan ini
digunakan jika perujukan lanjutan mengacu perujukan pertama  yang
berasal dari buku namun diselingi perujukan lain. Teknik
penulisannya: nama belakang penulis, diikuti oleh op.cit., diikuti
nomor halaman jika nomor halaman pengacuan berbeda dari
perujukan pertama.
c) Loc.Cit : singkatan ini berasal dari gabungan kata loco citato yang
berarti ‘pada tempat yang telah dikutip’. Singkatan ini digunakan
jika perujukan lanjutan mengacu perujukan pertama  yang berasal
dari artikel dalam majalah, ensiklopedi, surat kabar, namun diselingi
perujukan lain.
Oleh karena hanya merupakan bagian dari suatu buku, majalah, surat
kabar (atau opus ‘karya’), artikel dirujuk dengan locus yang berarti
‘tempat’.  Teknik penulisannya: nama belakang penulis, diikuti oleh
loc.cit., diikuti nomor halaman jika nomor halaman pengacuan
berbeda dari perujukan pertama.
2. Sistem langsung (parenthetical-reference)
Sistem langsung adalah yang menempatkan informasi mengenai
sumber dalam tanda kurung dan diletakkan.
(a) langsung pada bagian yang dikutip,
(b) pada daftar kutipan (list of work cited), atau
(c) pada daftar pustaka.
Daftar pustaka dapat disusun dengan berbagai format. Ada dua
format yang akan diuraikan dalam modul ini, yakni format MLA(The
Modern Language Association) dan format APA(American
Psychological Association). Kedua format itu adalah format yang
umum ditemukan dalam bidang ilmu humaniora. Akan tetapi,
sebenarnya, ada berbagai format daftar pustaka yang berlaku di
selingkung bidang ilmu. Misalnya, format daftar pustaka untuk bidang
ilmu biologi, kedokteran, hukum, dan lain-lain.
BAB II

KESIMPULAN

 Kutipan merupakan sebuah sistem pengambilan sebagian data berupa


kalimat baik tulisan maupun lisan dari pendapat orang lain baik langsung
maupun tidak langsung untuk dijadikan sebagai acuan dan pendukung
sebuah karya. 
 Sistem rujukan dalam konteks karya ilmiah merupakan sebuah data
informasi atau sumber untuk menunjukkan darimana sebuah kutipan
diambil sehingga dapat disesuaikan atau dipertanggungjawabkan.
 Fungsi dari kutipan dan sistem rujukan dalam karya ilmiah adalah sebagai
landasan teori, memperjelas pembahasan serta rujukan silang antar
halaman yang telah disesuaikan dengan daftar referensi sebagai
pertanggungjawaban sebuah karya ilmiah.
DAFTAR PUSTAKA

Khairunnisa,Anis. “Makalah Kutipan dan Sistem Rujukan”.http://makal
ah-ankasa.blogspot.com/2013/09/makalah-kutipan-dan-
rujukan_29.html.Diakses pada 25 November 2021

Pujiyono,Slamet. “Kutipan dan Sistem Rujukan dalam Karya Ilmiah”. 
http://smoeland.blogspot.com/2013/01/penggunaan-kutipan-dalam-karya-
ilmiah.html. Diakses pada 25 November 2021

Anggarie,Antya “Definisi, Fungsi, Macam dan Cara Penggunaan


Kutipan dan Catatan Kaki” http://antyanggarie.blogspot.com/2013/01/definisi-
fungsi-macam-dan-cara.html. Diakses pada 25 November 2021

Yasin,Muhammad. “Rujukan dan Kutipan Bahasa Indonesia” https://o
mdompetaub.wordpress.com/tag/kutipan-dan-sistem- rujukan/.

Diakses pada 25 November 2021

Suparni,Dra. 2009. Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia. Bandung:


Pt. Aditya MW.

Anda mungkin juga menyukai