Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ILMU TASAWUF

Dasar – Dasar Qur’ani dan Sejarah Timbulnya Tasawuf


( Kontak Kebudayaan Hindu, Persia, Yunani dan Arab )

DOSEN PENGAMPUH : Dr. Heru Setiawan, M.Pd.

Di Susun Oleh Kelompok 1 :

1. MUHAMMAD FADLI : 18.11.2360


2. MUHAMMAD SYAWALUDIN HAMID : 18.11.2351

PPROGRAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ( STAI )-AN-NADWAH
KUALA TUNGKAL
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat,
hidayah dan karunia-Nya yang diberikan kepada kami, sehingga hasil
karya tulis yang berupa makalah ini dapat terselesaikan.
Kami juga ingin mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak
yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini dan berbagai
sumber yang telah kami pakai sebagai data dan fakta pada makalah ini.
Kami mengakui bahwa kami adalah manusia yang mempunyai
keterbatasan dalam berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat
diselesaikan dengan sangat sempurna. Begitu pula dengan makalah ini
yang telah kami selesaikan. Tidak semua hal dapat kami deskripsikan
dengan sempurna dalam makalah ini. Kami melakukannya semaksimal
mungkin dengan kemampuan yang kami miliki. Di mana kami juga
memiliki keterbatasan kemampuan. Maka dari itu seperti yang telah
dijelaskan bahwa kami memiliki keterbatasan dan juga kekurangan, kami
bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca yang budiman. Kami
akan menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai suatu pelajaran
yang dapat memperbaiki makalah kami di masa datang. Sehingga semoga
makalah berikutnya dan makalah lain dapat diselesaikan dengan hasil yang
lebih baik.
Dengan menyelesaikan makalah ini kami mengharapkan banyak
manfaat yang dapat dipetik dan diambil dari karya ini. Semoga dengan
adanya makalah ini dapat menambah pengetahuan kita tentang isi dari
makalah ini.

Kuala Tungkal, 8 Sepmber 2019

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .......................................................................................................... i


Daftar Isi .................................................................................................................. ii
Bab I Pendahuluan ................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 3
A. Asal Mula Tasawuf Qur’ani .............................................................................. 3
B. Sejarah Asal Mula Tasawuf ............................................................................... 4
C. Sejarah Timbulnya Tasawuf Kontak Budaya ................................................... 10
BAB III PENUTUP ................................................................................................ 12
A. Kesimpulan ........................................................................................................ 12
B. Saran ................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
1. Memahami Arti Dan Tujuan Tasawuf
Ada sejumlah pengertian yang telah dikemukakan oleh para
ahli,baik dari kalangan para sufi (pengamal ajaran tasawuf) maupun yang
bukan, terhadap kata tasawuf. Namun demikian tidak mungkin
mencantumkan semua definisi dalam tulisan ini, karena sebagian defenisi
memiliki kesamaan arti dengan definisi yang lain, meskipun menggunakan
redaksi yang berbeda.
Untuk tujuan kejelasan arti kata tasawuf atau shufi, diperlukan
penelusuran terhadap asal usul penggunaan kata tersebut. Dengan
penelusuran ini, diharapkan akan memberikan gambaran yang jelas akan
makna kata tasawuf yang sesungguhnya. Setelah itu dilihat pula beberapa
definisi yang telah dirumuskan oleh para ahli.
Para ulama tasawuf berbeda pendapat tetang asal usul penggunaan
kata tersebut. Ada yang berpendapat bahwa kata tersebut dinisbatkan
kepada perkataan ahl al-shuffah. Ahl al-shuffah adalah sebuah adalah
sebuah komunitas yang memiliki krakteristik yang menyibukkan diri
dengan kegiatan ibadah dengan tidak membuang buang waktu denga sia-
sia. Mereka mengambil sesuatu yang bersifat duniawi hanya sebatas untuk
menutupi tubuh dan menenangkan perut yang lapar. Materi dunia tidak
memperdayakan mereka dari berdzikir. Tidak bersedih ketika tidak
mendapatkan materi dunia dan tidak gembira dengan apa yang diperoleh
kecuali untuk memperkuat bekal hari akhirat.
2. Dasar – Dasar Ajaran Tasawuf Dalam Al-Qur’an
Ajaran tasawuf pada dasarnya berkonsentrasi pada kehidupan
rohaniyah, mendekatkan diri kepada tuhan melalu berbagai kegiatan
kerohanian seperti pembersihan hati, dzikir, ibadah, lainya serta
mendekatkan diri kepada Allah SWT. Tasawuf Juga mempunyai indentitas

1
2

sendiri dimana orang orang yang menekuninya tidak menaruh perhatian


besar pada kehidupan dunia bahkan memutuskan hubungan denganya.
Disamping itu, tasawuf didominiasi oleh ajaran ajaran seperti khauf dan
raja’, dan lainya yang tujuan akhirnya iyalah fana atau hilang indetitas diri
dalam kekekalan (baqa) tuhan dalam mencapai ma’rifah(pengenalan hati
yang dalam akan tuhan).1
Al-Qur’an al- Karim adalah kitab yang di dalamnya ditemukan
sejumlah ayat yang berbicara atau paling tidak berhubungan dengan hal
hal tersebut di atas.
Di dalam Al-Qur’an ditemukan perintah beribadah dan berdzikir,
Diantarnya .
Surah Al-Anbiya : 20
Artinya : “ Bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Aku, maka
sembahlah olehmu sekalian akan Aku.
Surah Ali Imran : 191
Artinya : “ Orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri dan
duduk dalam keadaan berbaring ”

B. Rumusan masalah
1. Jelaskan Dasar-Dasar Qur’ani Tasawuf ?
2. Jelaskan Sejarah Timbulnya Tasawuf Menurutu Kontak Kebudayaan ?
a. Hindu
b. Persia
c. Yunani
d. Arab

1
H.M.jamil, Cakrawala Tasawuf,(Jakarta,Gaung Press Jakarta,2007), hal.1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Asal Mula Tasawuf Qur’ani
Para ulama tasawuf dalam penggunaan kata tasawuf berbeda
pendapat tentan asal usul katanya, Ada bulu atau wol yang mengemukakan
bahwa kata tasawuf bersal dari kata shafa yang berarti suci, bersih atau
murni. Pandangan lain mengatakan bahwa kata tasawuf berasal dari kata
ash-shufu yang artinya buku atau wol kasar.
Dari berbagai pandangan ulama tasawuf tentang asal usul kata
tasawuf dapat disimpulkan bahwa pengertian tasawuf adalah kesadaran
murni yang mengarahkan jiwa secara benar kepada mal shalih dan
kehiatan yang sesungguhnya, menjauhkan diri dari keduniaan dalam
rangka pendekatan diri kepada Allah untuk mendapatkan perasaan
berhubungan erat dengan-nya.2
Orang yang tasawuf adalah orang yang mensucikan dirinya lahir
dan batin dalam suatu pendidikan etika dengan menempuh jalan atas dasar
didikan tiga tingkat yang dalam istilah tasawuf dikenal dengan
takhali,tahali,tajalli. Tasawuf dalam islam, menurut ahli sejarah, sebagai
ilmu yang berdiri sendiri lahir sekitar akhir abad ke-2 atau awal abad ke-
3H . Adapun faktor-faktor yang mendorong kelahiran tasawuf dibedakan
atas dua, yaitu faktor interen dan eksteren dengan mempelajari asal mula
tasawuf kita dapat mengetahui apa saja yang dipermasalahkan dalam
tasawuf, kapan berdirinya ilmu tasawuf, serta apa apa saja faktor yang
memengaruhi muncul tasawuf.

2
H.Ahmad Bangun Nasution dan Hj. Rayani Hanum Siregar,Akhlak
TasawufI,(Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2013).

3
4

B. Sejarah Asal Mulanya Tasawuf


Tasawuf dalam islam menurut ahli sejarah, sebagai ilmu yang
berdiri sendiri, lahir sekitar abad ke-2 atau awal abad ke-3 hijriyah.
Pembicaraan para ahli tentang lahirnya tasawuf lebih banyak menyoroti
faktor faktor yang mendorong kelahiran tasawuf. Faktor faktor tersebut
dibedakan menjadi dua, yaitu.
1. Faktor Ekstern
Banyak pendapat yang telah dikemukakan sekitar faktor ekstern ini
antara lain sebagai berikut :
a. Tasawuf lahir karena pengaruh dari paham kristen yang menjauhi dunia
dan hidup mengasingkan diri dari biara-biara . Sikap hidup yang
menjauhi dunia dan keramaian dunia ini memang terlihat jelas dalam
perilaku para sufi dengan paham zuhud yang meraka anut.
b. Tasawuf lahir karena pengaruh filsafat phtagoras yang berpendapat
bahwa roh manusia kekal dan berada di dunia sebagai orang asing.
c. Munculnya tasawuf dalam islam sebagai pengaruh dari filsafat emanasi
plotinus yang membawa paham wujud memancar dari zat tuhan.
Masuknya ke dalam materi menyebabkan roh menjadi kotor. Untuk
kembali kepada tuhan roh harus dibersihkan terlebih dahulu dengan
sikap meninggalkan dunia mendekatkan diri kepada Tuhan seerat
mungkin.
5

d. Tasawuf lahir atas pengaruh nirwana. Menurut ajaran buddha bahwa


seseorang meninggalkan dunia dan melakukan kontemplasi.
e. Tasawuf lahir karena pengaruh ajaran hinduisme yang mendorong
manusia meninggalkan dunia dan berupaya mendekatkan diri kepada
Tuhan.

Kebenaran teori-teori yang menitikberatkan faktor ekstern ini


memang tiak dapat dipastikan. Semua serba mungkin karena tasawuf lahir
pada saat ummat islam telah mempunyai kontak dengan dunia luar dan
agama lain.

2. Faktor Intern

Sebagai ahli menekankan faktor intern. Menurut mereka,lahirnya


tasawuf islam dilatarbelakangi oleh faktor-faktor yang ada dalam islam itu
sendiri, bukan pengaruh dari luar.

Faktor faktor intern itu ditemukan dalam Al-Qur’an, Al-Hadis, dan


Perilaku Nabi Muhammas Saw.Di dalam Al-Quran ditemukan ayat-ayat
tertentu yang dapat membawa pada paham mistis. Hal inilah yang
menyebabkan timbulnya teori bahwa paham tasawuf ini muncul dan
berkembang dari dalam islam sendiri, bukan karena paham dari luar.

Allah berfiman dalam Qs. Al-Baqarah [2] : 186

Artinya : “ Dan Apabila hamba hamba-ku bertanya kepadamu


tentang aku, maka(jawablah) bahwasanya. Aku adalah dekat. Aku
mengambulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon
kepadaku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintahku) dan
hendaklah mereka berimah kepadaku, agar merakaselalu berada dalam
kebenaran.

Selanjutnya Faktor Intern yang dapat dipandang sebagai penyebab


lahirnya tasawuf di dunia islam, lebih terlihat jelas dalam perilaku
6

rasulullah. Dengan demikian, tanpa adanya faktor ekstern tasawuf pun


tetap lahir di dunia islam

Ada beberapa Pengatian Tasawuf menurut etimologi yaitu :

a. Ada yang mengemukakan bahwa kata tasawuf berasal dari kata shafa
yang berarti suci
b. Pandangan lain mengatakan bahwa kata tasawuf berasal dari kata shaff
yang maknanya barisan.
c. Demikian pula ada yang mengemukakan bahwa kata tasawuf disifatkan
kepada kata ash shufu yang bermakna bulu atau wol kasar.
d. Dalam pandangan lain ada pula yang mengemukakan bahwa kata
tasawuf diambil dari kata sufi yang berasal dari kata yunani.
e. Selain pengertian di atas, ada juga yang mengemukakan bahwa kata
tasawuf berasal dari kata “ Shaufanah” uang berarti sejenis buah buahan
kecil dan berbulu yang banyak sekali tumbuh di tanah arab.

Pengatian Tasawuf Secara Terminologi

Sama halnya dengan arti etimologi, secara terminologi arti tasawuf


banyak ragamnya yang dikemukakan oleh para ahli. Di antara definisi
yang dikemukakan sebagai berikut :

a. Definisi tasawuf dikemukan oleh abu bakar al-kattani, yang disebutkan


oleh imam al-ghazali dalam kitabnya ihya ulum ad-din bahwa:
“ Tasawuf adalah budi pekerti. Barang siapa yang memberikan bekal
budi pekerti atas kamu, berarti ia memberikan kekal kepadamu atas
dirimu dalam tasawuf. Maka hamba yang jiwanya menerima (perintah)
untuk beramal, karena sesungguhnya mereka melakukan suluk dengan
petunjuk (Nur) Islam. Dan orang orang zuhud yang jiwanya menerima
(Perintah) untuk melakukan sebagian akhlak, karena mereka telah
melakukan suluk dengan petunjuk (Nur) imanya
b. Menurut Ma’ruf Al-Kharki yang dinukil oleh As-Suhrawardi dalam
kitabnya Awarif Al-Ma’arif, Mengemukakan :
7

“ Tasawuf adalah mengambil hakikat dan meninggalkan yang ada di


tangan makluk
c. Pengertian lain juga dikemukakan oleh Muhammad Amin Al-Kurdi ia
mengemukakan :
“ Tasawuf adalah suatu Ilmu yang dengannya diketahui hal ihwal
kebaikan dan keburukan jiwa, cara membersihkannya dari yang tercela
dan mengisi dengan sifat sifat yang terpuji, cara melakukanya dengan
suluk, dan perjalanan menuju (keridhaan) Allah dan meninggalkan
(larangan-larangan-Nya) menuju kepada ( perintah-Nya)

Ciri Umum Tasawuf

Menurut Abu Al-Wafa’ Al-Ghanimi At-Taftazani ( Peneili Tasawuf ) secara


umum tasawuf mempunyai lima Ciri Umum, Yaitu :

 Peningkatan Moral
 Pemenuhan Fana (Sirna) dalam realitas mutlak
 Pengetahuan Intuitif langsung
 Timbulnya rasa kebahagianya sebagai karunia Allah dalam diri seorang
sufi karena tercapainya maqamat ( maqam-maqam atau beberapa
tingkatan)
 Penggunaan simbol-simbol pengungkapan yang biasanya mengandung
pengertian harfiah dan Tersirat
Tabel Alur Ajaran Tasawuf

Asal Usul

Ajaran Tasawuf dibentuk oleh tiga alur pemikiran.

1. Yang pertama memberikan gagasan berikut kepada tasawuf :


 Asketisisme gurun arab
 Pengabdian total
 Kecintaan yang kuat kepada Tuhan
 Ungkapan puitis
8

Tokoh-tokoh utama gerakan pertama ini adalah

 Abu Dzar Al-Ghafiri, Madinah ( 32 H/625 M )


 Umar bin Abdul Aziz, Damaskus ( 101 H/720 M )
 Al-Hasan Al Bashri, Basrah ( 110 H/728 M )
 Rabi’ah Al-Adawiyah,Basrah ( 185 H/801 M )

2. Alur kedua pemikiran yang memberikan sumbangan kepada tasawuf


dicerikan oleh :
 Genosis sebagai pengetahuan pasti
 Tamsil cahaya/kegelapan
 Memuji roh dan mengutuk materi
 Mendukung kehidupan pertapaan daripada kehidupan aktif yang terikat

Tokok utama pemikiran ini adalah :

 Al-Harits bin Asad Al-Muhasibi, Baghdad ( 234 H/837 M )


 Dzun Nun Al-Mishri, Iskandariah ( 2245 H/776 M )
 Abu Hasyim Al-Kufi ( 160 H/776 M )
3. Alur Atau Gerakan ketiga menjelaskan gagas berikut :
 Manafikan ( fana’ ) Jasad
 Meninggikan roh
 Anti dunia
 Anti Masyarkat

Pendukung utama gerakan ini adalah :

 Ibrahim bin Al-Adham ( Amir dari Balki, Khursan ) ( 161 H/777 M )


 Abdullah bin Mubarak. Marw ( 181 H/797 M )
 Syaqiq Al-Bakqi, Balkh ( 194 H/810 M )
 Haytam Al-Ashamm, Balkh ( 237 H/852 M )
 Abu Yazid Al-Bisthami, Bistham ( 261 H/875 M )
9

Perkembangan

Tiga mazhab ini bertemu dalam satu arus. Pada pertemuan ketiga
mazhab ini dijumpai junaid al baghdadi ( 298 H/910 M ) yang berhasil :

 Menyatukan dan Mesistematiskan semua gagasan sufi ( ketiga mazhab )


 Memantapkan katagori logika dan pengetahuan, matefisikan, dan etika,
yang berhubungan dengan tasawuf
 Mengislamkann kosa kata tasawuf dengen memberinya istilah istilah al
qur’an
 Memprakarsai penafsiran kiasan atas Al-Qur’an untuk memenuhi tujuan
sufi3

Kekuasaan

Setelah Junaid Al-Baghdadi, tasawuf mengalir seperti sungai besar dan


meliputi segenap dua Muslim. Pemikir utama periode ini adalah :

 Umar bin Al Faridh, Kairo ( 632 H/1234 M )


 Abu Thalib Al-Makki, Kuffah ( 386 H/998 M )
 Abu Nashr Al-Sarraj ( 338 H/998 M )
 Abu Na’im Al-Isbahani, Isfahan ( 430 H/1038 M )
 Abu Al-Qusyairi, Naisabur ( 465 H/1072 M )

Keruntuhan

Benih-benih keruntuhan dalam sistem tasawuf dan benih-benih ini


berangsur tumbuh :

 Mengompromikan Transendensi dengan imanensi


 Mengompromikan Intuisionisme dengen esoterisisme
 Mengompromikan Sosietisme dengan kerahiban dan indivedualisme,
 Mengompromikan akan dan takhayul

3
H.Ahmad Bangun Nasution dan Hj. Rayani Hanum Siregar,Akhlak
TasawufI,(Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2013).
10

 Mengompromikan Tauhid dengen pemujaan wali


 Mengompromikan otoritas syariat dengan otoritas pemimpin tarekat
 Mengompromikan aktivisme dengen pertapaan.

Pembaruan

Pemikiran berikut ini mencoba menanggapi kompromi yang disebutkan di


atas :

 Taqiyuddin Ahmad bin Taymiah, Damaskus ( 727 H/1326 M )


 Ahmad Sirhindi, India ( 1024 H/1615 M )
 Wakyalullah Al-Dahlawi, India ( 1176 H/1762 M )
 Muhammad bin Abdullah Wahhab, Arabi ( 1206 H/1792 M )
 Usman dan Fodio, Sudan Barat ( 1233 H/1817 M )
 Muhammad Ali As-Sanusi, Liblia ( 1275 H/1859 M )
 Muhammad Ahmad ( Al-Mahdi ), Sudan ( 1303 H/1885 M
C. Sejarah Timbulnya Tasawuf Kontak Budaya

Sumber Tasawuf

Tasawuf yang sering kita temui dalam khazanah dunia Islam, dari
segi sumber perkembangannya, ternyata munculan pro dan kontra, baik di
kalangan muslim maupun di kalangan non-muslim. Mereka yang kontra
mengangap bahwa tasawuf islam merupakan sebuah paham yang
bersumber dari agama-agama lain. Pandangan ini kebanyakan diwakili
oleh para orientalis dan orang orang banyak terpengaruh oleh kalangan
orientalis ini.

Dengan tidak bermaksud untuk tidak melibatkan diri pada


persoalan pro dan kontra itu, dalam tulisan ini, akan mempertengahkan
paham tasawuf dalam tujuan yang lebih universal karean tentang asal-usul
atau ajaran tasawuf, kini semakin banyak orang menelitinya.
Kesimpulanya perbedaan paham itu disebabkan pada asal-usul tasawuf
tersebut. Sebagian beranggapan bahwa tasawuf berasal dari masehi (
11

Kristen ), Sebagian lagi mengatakan dari unsur Hindu-Buddha, Persia,


Yunani, Arab dan Sebagianya. Untuk itulah, kami akan menguraikan asal-
usul tasawuf dalam konteks kebudayaan tersebut. Hal ini dimaksudkan
untuk melihat apakah tasawuf yang ada di dunia islam terpengaruhi
dengan konteks kebudayaan tersebut atau tidak.

Unsur Kebudayaan Hindu

Tasawuf dan Sistem kepercayaan agama hindu memiliki


persamaan, seperti sikap fakir. Darwis Al-Birawi mencatat adanya
persamaan cara ibadah dan Mujahadah pada tasawuf dan ajaran hindu.
Demikian juga pada paham reinkarnasi, cara pelepasan dari dunia versi
Hindu-Buddha dengan persatuan diri dengan jalan mengingat Allah.

Unsur Kebudayaan Persia dan Arab

Sebenarnya Arab dan persia memiliki hubungan sejak lama, yaitu


pada bidang politik, pemikiran, kemasyarakatan, dan sastra. Namun belum
ditemukan argumentasi kuat yang menyatakan bahwa kehidupan
korohanian arab masuk ke persia sehingga orang – orang persia itu
terkenal sebagai ahli ahli tasawuf. Barang Kali ada persamaan antaran
Istilah Zuhud di arab dengan Zuhud menurut agama manu dan mazdaq;
antara istilah hakikat Muhammad dan Paham Hormuz4

Unsur Kebudayaan Yunani

Kebudayaan Yunani Seperti filsafat, telah masuk ke dunia islam


pada akhir Daulah Amawiyah dan puncaknya pada masa Daulah
Abbasiyah ketika berlangsung zaman penerjemahan filsafat yunani.

4
H.Ahmad Bangun Nasution dan Hj. Rayani Hanum Siregar,Akhlak
TasawufI,(Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2013).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Tasawuf bukan suatu yang baru dalam islam. Prinsip-prinsip ajaran


tasawuf telah ada dalam islam semenjak nabi muhammad di utus menjadi
rasul, bahkan kehidupan rohani Rasul dan para sahabat menjadi salah satu
panutan di dalam melakukan amalan-amalanya. Ini merupakan sangkalan
terhadap pendapat yang mengatakan bahwa tasawuf merupakan produk
asing yang dianut oleh umat islam. Inti dari ajaran tasawuf ialah
menekatkan diri kepada Allah Swt. Dengan melalui tahapan
tahapan(ajaran) nya yaitu maqamat dan ahwal. Ajaran-ajaran tasawuf ini
bersumber dari Al-Qur’an Hadist dan perbuatan para sahabat. Banyak kita
temui ayat-ayat Al-Qur’an yang berhubungan dengan ajaran-ajaran
tasawuf. Mulai dari ajaran dasar tasawuf, maupun tingkatan tingakatan
yang harus di tempuh oleh seorang sufi yang kita kenal dengan nama
maqamat dan ahwal. Tujuan tertinggi dari seorang sufi aalah untuk
mendekatkan diri kepada allah atau kalau bisa menunggal dengan allah.

B. Saran

Agar kita dapat mengetahui dan mengenal Allah lebih dekat lagi,
maka sangat diperlukan ilmy yang memperlajari hal tersebut yang
dikenal dengan tasawuf. Dosen : Semoga makalah ini dapat memenuhi
tugas yang telah diberikan kepada saya .Mahasiswa : Semoga makalah
ini dapat membantu dalam memahami permasalahan tentang tasawuf
Masyarakat : Semoga dapat menambah dan mempertajam pengertian
dan pembahasan tasawuf dan kehidupan sehari hari.

12
DAFTAR PUSTAKA

H.Ahmad Bangun Nasution dan Hj. Rayani Hanum Siregar,Akhlak


TasawufI,(Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2013).

H.M.jamil, Cakrawala Tasawuf,(Jakarta,Gaung Press Jakarta,2007),

Anda mungkin juga menyukai