Anda di halaman 1dari 14

Nama : I Wayan Gede Aryanjaya

Nim : 31711625
Fakultas : Hukum / Ilmu Hukum

HAKEKAT PENGERTIAN PANCASILA DAN NILAI-NILAI YANG TERKANDUNG DI DALAMNYA

A.    HAKEKAT PENGERTIAN PANCASILA


Pancasila merupakan Dasar Negara Kesatuan Republic Indonesia, serta sebagai
pandangan hidup dan Dasar Filosofi bagi Negara Indonesia merdeka. Hal ini kembali
ditegaskan dalam Ketetapan MPR No. XVIII/MPR/1998 tentang Pencabutan Ketetapan
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republic Indonesia No. II/ MPR/ 1978 tentang pedoman
penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Ekaprasetya Pancakarsa) dan Penetapan tentang
Penegasan pancasila sebagai Dasar Negara jo Ketetapan MPR No. I/MPR/2003 tentang
Peninjauan terhadap Materi dan Status Hukum Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
sementara dan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Tahun 1960
sampai dengan Tahun 2002.
Pancasila di rumuskan dalam pembukaan Undang – Undang Dasar 1945 merupakan
suatu kebulatan yang utuh dan tersusun secara teratur (sistematis) dan bertingkat
(hierarkis) yaitu sila yang satu muenjiwai dan meliputi sila yang lain secara bertingkat. 
Pancasila sebagai Dasra Negara digunakan sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan
Ketatanegaraan Negara yang meliputi bidang ideology, politik, ekonomi, social budaya dan
hankam. Sebagai Dasar Negara, pancasila tercantum di dalam alenia IV Pembukaan UUD
1945 yang merupakan landasan yuridis konstitusional dan dapat disebut sebagai ideology
Negara. Pancasila sebagai dasar Negara berarti bahwa segala sesuatu yang berhubungan
dengan kehidupan ketatanegaraan  Negara RI harus berdasarkan Pancasila. Dan semua
peraturan yang berlaku di Indonesia harus bersumber  pada Pancasila, dalam arti Pancasila
adalah sumber dari segala sumber hukum di Indonesia.
Dalam hakekatnya Pancasila memiliki beberapa makna yaitu, pengertian Pancasila
secara historis, etimologis dan yuridis.
A.    Pengertian pancasila Secara Historis
Makana Pancasila secara historis yaitu makna pancasila yang di tinjau dari sejarah. Untuk
memahami makna pancasila secara historis perlu  kita pahami bagaimana proses
perumusan pancasila sebagai dasar negara.Adapun proses perumusan sebagai dasar Negara
sebagai berikut. Pancasila sebagi dasar Negara pertama-tama dibicarakan di dalam siding
badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dalam bahasa jepang
disebut Dokuritsu Jumbi Choosakai. Badan inin dibentuk pada tangggal 29 april 1945oleh
jepang dan dilantik  pada tanggal 28 mei 1945.
B.     Pengertian pancasila Secara Etimologis
Merupakan pengertian yang ditinjau dari asal usul kata. Pancasila berasal dari bahasa
Sanskerta “ Panca”  berarti lima dan “Syila” berarti alas, dasaratau syiila bererti peraturan
tentang tingkah laku yang baik. Panca Syila artinnya lima peraturan tingkah laku yang
penting. Kata pancasila berasal dari kepustakaan Budha di India. Dalam agama Budha 
terapat ajaran moral; syada syilla, sapta syilla dan panca syiila.
C.     Pengertian Pancasila Secara yuridis Republik Indonesia yang tercantum dalam pembukaan
UUD 1945.
Merupakan pengertian menurut hukum. Pegar Nrancasila adalah dasar Negara dar
a.       Nilai ketuhanan yang memiliiki makna bahwa setiap warga Negara Indonesia wajib
 Percaya dan taqwa terhadap Tuhan Ynag Maha Esa sesuai agama dan kepercayaan
masing-masing
 Hormat menghormati dan bekerja sama diantara pemeluk agama dan penganut
kepercayaan yang berbeda-beda
 Memberi kebebasan orang lain dalam menjalankanibadah sesuai dengan agama
dan kepercayaan
 Tidak memaksakan agama atau kepercayaan kepada orang lain
 Tidak mencampuri urusan agama atau peribadatan orang lain
b.      Nilai kemanusiaan yang memiliki makna sebagai berikut
 Mengakui persamaan derajat, hak dan kewajiban di antara sesame manusia
 Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
 Tidak semena-mena terhadap orang lain
 Mencintai sesama manusia
 Mengembangkan sikap tengggang rasa
 Saling mencintai sesame manusia
 Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
 Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan
c.       Nilai persatuan memiliki makna
 Tidak membeda-bedakan agama, suku bangsa dan keturunan
 Mencintai tanah air dan bangsa
 Banggga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia
 Menjunjung tinggi nama bangsa dan Negara
 Mengembangkan pergaulan demi persatuan kesatuan bangsa yang ber-Bhineka
Tungggal  Ika
 Rela berkorban demi kepentingan bangsa dan Negara
 Mencintai Bangsa dan budaya Negara
d.      Nilai kerakyatan atau demokrasi memiliki makna
 Menyelesaikan masalah dengan musyawarah
 Menghindari segala bentuk kekerasan
 Menghargai pendapat orang lain
 Musyawaah didasari akal sehat dan hati nuranni yang luhur
 Menerima dan melaksanakan hasil musyawarah secara ikhlas dan bertangggung
jawab
 Tidak memeksakan kehendak kepada orang lain
 Mengutamakan kepentingan umum/ orang banyak/ suara
e.       Nilai keadilan memiliki makna
 Suka bekerja keras
 Tidak bersikap boros
Mengembangkan sikap kekekluargaan dan kegotong royongan
 Tidak bergaya hidup mewah
 Bersikap adil
 Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
 Menghargai hasil karya orang lain
 Mengembangkan sikap kekekluargaan  dan kegotongroyongan
 Menjauhi pemerasan terhadap orang lain
Penggambaran sila dalam sila pancasila yaitu:
Sila I : “ Ketuhanan Yang Maha Esa “ Meliputi dan menjiwai  sila II, III, IV , dan V
Sila II: “ Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab” diliputi dan dijiwai sila I, meliputi dan
menjiwai sila II, IV , dan V
Sila II: “ Persatuan Indonesia” diliputi dan dijiwai sila I, dan II, meliputi dan menjiwai sila Iv,
dan V.
Sila IV: “Kerakyaatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan” diliputi dan dijiwai silaa I, II, III, meliputi dan menjiwai sila V.
Sila V: “ Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia diliputi dan dijiwai sila I, II, III, dan IV.
1.      Sila pancasila: Ke- Tuhanan Yang Maha Esa
Ketuhanan berasal dari kata Tuhan, ialah Allah, pencipta segala yang ada dan semua
makhluk. Yang Maha Esa berarti Yang Maha Tunggal, tiada sekutu, Esa dalam zatNya, Esa
dalam Sifat-Nya, Esa dalam Perbuatan-Nya, artinya bahwa zat Tuhan tidak terdiri dari zat-zat
yang banyak lalu menjadi satu, bahwa sifat Tuhan  adalah Sempurna, bahwa perbuatan
Tuhan Tidak dapat disamai oleh siapapun. Jadi Ke-Tuhanan Yang Maha Esa, mengandung
pengertian dan keyakinan adanya TuhanYang Maha Esa, pencipta alam semesta,beserta
isinya. Keyakinan adanya Tuhan Yang Maha Esa  itu bukanlah suatu Dogma atau
kepercayaan yang tidak dapatdibuktikan kebenarannya melalui akal pikiran, melainkan
suatu  kepercayaan yang berakar pada pengetahuan yang benar yang dapat  diuji atau
dibuktikan melalui kaidah-kaidah logika.
Atas keyakinan yang demikianlah maka Negara Indonesia berdasarkan Ketuhanan Yang
Maha Esa , dan Negara member jaminan kebebasan kepada setiap penduduk untuk
memeluk agama sesuai dengan keyakinan dan beribadah menurut  agamanya dan
kepercayaannya. Bagi dan di dalam Negara Indonesia tidak boleh ada pertentangan dalam
hal ketuhanan Yang Maha Esa, dan anti keagamaan serat tidak boleh ada paksaan agama
dengan kata lain dinegara Indonesia tidak ada paham yang meniadakan Tuhan Ynga Maha
Esa (ateisme). Sebagai sila pertama Pancasila Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi sumber
pokok kehidupan bangsa Indonesia, menjiwai mendasari serta membimbing perwujudan
kemanusiaan yang adil dan berdab, pengggalangan persatuan  Indonesia yang telah
membentuk  Negara Republik Indonesia yang berdaulat penuh,  bersifat kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebjaksanaan dalam permusyawaratan prwakilan guna mewujudkan
keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia. Hakekat pengertian itu sesuia dengan
a.       Pembukaan UUd 1945 yang berbunyi antara lain “ atas berkat rahat Allah Yang Maha
Kuasa…”
b.      Pasal 29 UUD 1945:
 Negara berdasarkan atas Ketuhana Yang Maha Esa
 Negara menjamin kemerdekan tiap-tiap pennduduk untuk memeluk agamanya
masing-masing dan beribadah menurut  agama dan kepercayaannya.
2.      Sila Kedua: Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Kemanusiaan berasal dari kata  manusia, yaitu makhluk berbudi yang mempunyai potensi
piker, rasa, karsa, dan cipta karena potensi  inilah manusia menduduki martabat yagng
tinggi dengan akal budinya manusia menjadi berkebudayaan, dengan budi nuraninya
manusia menyadari nilai-nilai dan norma-norma. Adil mengandung arti bahwa suatu
keputusan dan tindakan didasrkan atas norma-norma yang obyektif tidak subyektif apalagi
sewenang-wenang. Beradab berasal dari kata adab, yang berarti budaya. Mengnandung arti
bahwa sikap hidup, keputusan dan tindakan selalu berdasarkan nilai budaya, terutama nilai
social dan kesusilaan. Adab mengandung pengertian tata kesopanan kesusilaan atau moral.
Jadi, Kemanusiaan yang adil dan beradab adalah kesadaran sikap dan perbuatan manusia
yang didasarkan pada potensi budi  nurani manusia dalam hubungna dengan noram-norma
dan kebudayaan umumnya baik terhadap diri pribadi, sesame manusia maupun terhadap
alam dan hewan. Di dalam sila ke dua Kemanusiaan yang adil dan beradab telah tersimpul
cita-cita kemanusian yang lengkap yang adil dan berdab memenuhi seluruh hakekat
makhluk manusia. Sila dua ini diliputi dan dijiwai sila satu hal inin berarti bahwa
kemanusiaan yang adil dan beradab bagi bangsa Indonesia bersumber dari ajaran Tuhan
Yang MAha Esa sesuai dengan kodrat manusia sebagai ciptaan_Nya. Hakekat pengertian di
atas sesuai dengan pembukaan UUD 1945 alenia yang pertama dan pasal-pasal 27,28,29,30
UUd 1945.
3.      Sila Ketiga: Persatuan Indonesia
Persatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh tidak terpecah belah persatuan berarti
bersatunya bermacam corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan. Indonesia
mengandung duamakna yaitu makna geograpis dan makna bangsa dalam arti politis. Jadi
persatuan Indonesia  adalah persatuan bangsa yang mendiami wilayah Indoseia. Bangsa
yang mendiami wilayah Indonesia bersatu karena didorong untuk  mencapai kehidupan 
yang bebas dalam wadah Negara yang merdeka dan berdaulat, persatuan Indonesia
merupakan faktor yang dinamis dalam kehidupan bangsa Indonesia bertujuan memajukan
kesejaahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa serta mewujudkan perdamaian
dunia yang abdi.
Persatuan Indonesia adala perwujudan dari paham kebangsaan Indonesia yang dijiwai oleh
sila I dan II. Nasionalisme Indonesia mengatasi paham golongan, suku bangsa, sebaliknya
membina tumbuhnya persatuan dan kesatuan sebagai satu bangsa yang padu tidak
terpecah belah oleh sebab apapun. Hakekat pengertia itu sesuai dengan pembukaan UUD
1945 alenia ke empat dan pasal-pasal 1,32,35, dan 36 UUD 1945.
4.      Sila keempat: kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
Kerakyatan berasal dari kata  rakyat, yang berarti sekelompok manusia dalam suatu wilayah
tertentu  kerakyatan dalam hubungan dengansila ke IV bahwa “ kekuasaan yang tertinggi
berada ditangan rakyat”. Hikmat Kebijaksanaan berarti penggunaan pikiran atau rasia yang
sehat dengan selalu mempertimbangakan perastuan dan kesatuan bangsa kepentingan
rakyat dan dilaksanakan dengan sdara , jujur dan bertanggung jawab . Permusyawaratan
adalah suatu tata cara khas kepribadian Indonesia untuk merumuskan dan memutuskan
sesuatu hal berdasarkan kehendak rakyat hingga mencapai keputusan  yang berdasarkan
kebulatan pendapat atau mupakat. Perwakilan adalah suatu system daalam arti tata cara
(prosedur) mengusahakan turut sertanya rakyat mengambil bagian dalam kehidupan
bernegara  melalui badan-badan perwakilan.
Jadi sila ke IV adalah bahwa rakyat dalam menjalankan  kekuasaaannya melalui system
perwakilan dan keputusan-keputusannya diambil dengan jalan musawarah dengan pikiran
yang sehat serta penuh tangggung jawab baik kepada Tuhan  yang maha Esa maupun
kepada rakyat yang diwakilinya. Hakekat pengertia itu sesuai dengan pembukaan UUD
alenia ke empat dan pasal-pasal 1,2,3,28, dan 37 UUD 1945.
5.      Keadilan social berarti keadilan yang berlaku dalammasyarakat di segala bidang kehidupan,
baik materi maupun spiritual. Seluruh rakyat Indonesia berarti setiap orang menjadi rakyat
Indonesia, baik yang berdian diwilayah kekuasaan republic Indonesia yang berda diluar
negeri. Jadi sila ke V berarti bahwa setiap orang Indonesia mendapat perlakuan yang adil
dalam bidang hukum, politik, social, ekonomi dan kebudayaan.
Sila keadilan social adalah tujuan dari empat sila yang mendahuluinya, merupakan tujuan
bangsa Indonesia dalam bernegara, yang perwujudannya ialah tata masyarakat adil makmur
berdasarkan pancasila.Hakekat pengertian itu sesuai dengan pembukaan UUd 1945 alenia
kedua dan pasal-pasal 23, 27, 28, 29, 31 dan 34 UUD 1945

B.     PENGHAYATAN PANCASILA


Hakekat pengertian Pancasila hendaknya kita hayati. PenghayatanPancasila secara pokok
dapat dikemukakan sebagai berikut:
1.      Falsafah pancasila yang abstrak tercermin dalam pembukaan UUD 1945  yang
merupakan         uraian terperinci dari proklamasi 17 agustus 1945 yang dijiwai pancasila
2.      Paancasila yang dirumuaskan dalam pembukaan UUD 1945 merupakan suatu kebulatan yang
utuh dan tersusun secara teratur (sistematis) dan bertingkat (hierarkis). Sila yang satu
menjiwai dan meliputi sila yang lain secara bertingkat.
3.      Jiwa pancasila yang abstrak setelh tercetus menjadi proklamasi kemerdekaan 17 agustus
1945, tercermin dalam pokok-pokok yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945.
4.      Berdasarka penjelasan otentik UUD 1945, UUD menciptakan pokok-pokok pikiran yang
terkandung dalam pembukaan dan pasal-pasalnya. Dalam batang tuuh UUD 1945 
menjelmakan pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945 sebagai
perwujudan dari jiwa pancasila.
5.      Kesatuan tafsir sila-sila pancasila harus bersumber dan berdasarkan pembukaan dan batang
tubuh UUd 1945.
6.      Nilai-nilai yang hidup berkembang dalam masyarakat Indonesiaa yang belum tertampung
dalam pembukaan UUD 1945 perlu diselidiki untuk memperkuat dan memperkaya  nilai-nilai
pancasila  yang terkandung dalam pembukaan dan batang tubuh UUD 1945 dengan
ketentuan:
a.       Nilai yang menunjang, memperkuat pembukaan dan batang tubuh UUD 1945 dapat
dimsukkan sebagainilai-nilai pancasila.
b.      Nilai-nilai yang melemahkan dan bertentangan dengan pembukaan dan batang tubuh UUD
1945, tidak dimasukkan sebgai nilai-nilai pancasila.
Nilai-nilai yang terkandung dalam pembkaan dan batang tubuh UUD 1945 dipergunakan
sebagai batu ujian dari nilai-nilai yang lain agar dapat diterima sebagai nilai-nilai pancasila

C.    NILAI – NILAI YANG TERKANDUNG DALAM PANCASILA


1.      Pengertian Nilai
Sesuatu yang dikatkan dengan nilai apabila berguna, benar (nilai kebenaran), indah
(aesthetis), baik (nilai moral/ etis), religious (nilai agama).
            Secara etimologi nilai (value) berasal dari kata valere yang berarti kuat, baik,
berharga. Secara umum nilai mempunyai beberapa pengertian :

a.       Nilai adalah sesuatu yang berharga, baik, berguna bagi manusia
b.      Nilai adalah suatu penetepan atau suat kualitas yang menyangkut jenis dan minat.
c.       Nilai adalah suatu penghargaan atau suatu kualitas terhadap suatu hal yang dapat menjadi
dasar penentu tingkah laku manusia. Karena sesuatu itu:
1)      Menyenangkan (peasent)
2)      Berguna (useful)
3)      Memuaskan (satifing)
4)      Menguntungkan (profitable)
5)      Menarik (interesting)
6)      Keyakinan (believe)
Pancasila sebagai sumber nilai bukan mengarah pada nilai material (yaitu segala
ssuatu yang berguna bagi unsure jasmani manusia) atau nilai vital (yaitu segala sesuatu yang
berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan kegiatan aktivitas). Namun berkaitan
dengan nilai Kerohanian (yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia) dengan
tetap mengakui adanya keseimbangan antara nilai kerohanian, material dan nilai vital.
Pancasila sebagai sumber nilai, yaitu bahwa pancasila digolongkan pada nilai kerohanian,
yang di dalamnya terkandung nilai- nilai secara lengkap dan harmonis, baik nilai material,
nilai vital, nilai kebenaran, nilai esthetis, nilai ethis maupun nilai religious. Pancasila sebagi
sumber nilai berfungsi sebagai tolak ukur dalam menentukan, berguna atau tidaknya
sesuatau, benar atau tidaknya sesuatu. Oleh karena Pancasila digunakan untuk memberikan
penilaian terhadap segala sesuatu dalam kehidupan ini, maka dengan sendirinya pancasila
menjadi sumber nilai bagi kehidupan manusia. Dalam hubungannya dengan filsafat, nilai
merupakan salah satu hasil pemikiran filsafat yang pemikirannya dinggap sebagai hasil
maksimal yang paling benar. Dalam bidang operasional nilai-nilai ini dijabarkan dalam
bentuk kaidah/norma/ukuran (normatif), sehigga merupakan suatu perintah atau larangan.
Nilai – nilai Dasar yang terkandung dalam sila- sila Pancasila tersebut adalah:
a.       Ketuhanan yang maha esa
Nilai-nilai yang terkandung dalam sila pertama antara lain sebagai berikut:
1.      Bangsa Indonesia memiliki kepercayaaan dan keyakinan terhdap adanya Tuhan sebagai
pencipta alam semesta
2.      Ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha esa, yaitu dengan menjalankan perintah-Nya dan
menjauhi larangan-Nya
3.      Manusia Indonesia mengembangkan sikap saling menghormati dan toleransi antara
pemeluk agama yang berbeda-beda dan memberikan kebebasan dalam menjalankan ibadah
sesuai dengan agama dan kepercayaan
4.      Membina sikap menghormati kemerdekaan beragama, tidak ada paksaan serta tidak
berlaku diskriminatif antar umat beragama
5.      Membina kerukunan hidup di antara sesame umat beragama  dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa
b.      Kemanusiaan yang Adil dan Beradap
Pada sila kemanusiaan yang adil dan beradab terkandung nilai-nilai sebagai berikut:
1.      Bangsa Indonesia mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan
martabat sebagai makhluk Tuhan yang sama derajatnya
2.      Pengakuan terhadap adanya persamaan hak dan kewajiban asasi manusia tanpa
membedakan agama, suku, ras, keturunan, dan sebagainya
3.      Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan mendapatkan perlakuan yang adil terhadap
sesame manusia
4.      Manusia yang beradab berari makhluk Tuhan yang memiliki daya cipta, rasa, karsa, dan
keyakinan
5.      Mengembagkan sikap tengggang rasa agar tidak berbuat semena-mena terhadap orang
lain
6.      Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dengan gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
7.      Berani membela kebenaran dan keadilan
8.      Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia,oleh karena itu
wajib mengembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain
c.       Persatuan Indonesia
Nilai-nilai dalam sila persatuan Indonesia, di antaranya adalah:
1.      Bangsa indonesiamerasa dirinya sebagai suatu wujud kebulatan yang utuh dari berbagai
aspek kehidupan, yang meliputi ideology, politik, social, budaya dan pertahanan dan
keamanan
2.      Kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalm Negar Kesatuan Republik
Indonesia
3.      Memiliki rasa cinta tanah air dan bangsa serta rela berkorban untuk kepentingan bangsa
dan Negara
4.      Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan Negara di
atas kepentingan pribadi dan golongan
5.      Mengakui dan menghargai sepenuhnya adanya keanekaragaman suku bangsa dan budaya
bangsa sertta mendorong ke ara pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa
6.      Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia
7.      Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan social
d.      Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
Nilai-nilai yang tercermin dalam sila keempat antara lain sebagai berikut
1.      Pemerintah dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat atau kedaulatan Negara berada di
tangan rakyat
2.      Setiap manusia Indonesia baik sebagi warga masyarakat, bangsa dan Negara mempunyai
kedudukan, hak dan kewajiban yang sama dalam pemerintah
3.      Mengakui adanya paham demokrasi yang lebih mengutamakan pengambilan keputusan
melalui musyawarah mufakat
4.      Musyawarah untuk  mufakat selalu diliputi oleh semangat kekeluargaan
5.      Menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah dengan itikad baik dan aras
tanggunga jawab
6.      Dalam bermusyawarah menempatkan kepentingan Negara dan masyarakat di atas
kepentingan pribadi dan golongan
7.      Mengutamakan musyawarah dalam setiap mengambil keputusan yang dilandasi akal sehat
dan hati nurani yang luhur
8.      Keputusan yang diambil dalam musyawarah harus dapat dipertanggung jawabkan  secar
moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-
nilai kebenaran dan keadilan, mengutamakanpersatuan dan kesatuan demi kepentingan
bersama
9.      Memberikan kepercayaankepada wakil-wakil yang dipecaya untuk melaksanakan
permusyawaratan
e.       Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia
Dalam sila keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia, terkandung nilai-nilai sebagai
berikut:
1.      Bangsa Indonesia hendak mewujudkan keadilan dalam kehidupan masyarakat dan
bernegara, terutama dalam bidang ideology, politik, social budaya dan pertahanan
keamanan nasional
2.      Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serrta menghormati hak-hak orang lain
3.      Memberikan pertolongan kepada orang lain, serta mewujudkkan keadilan dan
kemakmuran masyarakat indonesiasecara lahiriah maupun batiniah
4.      Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang terpuji yang mencerminkan sikap dan suasan
kekeluargaan dan kegotongroyongan
5.      Tidak mempergunakan hak milik untuk hal-hal yang bertentangan atau merugikan
kepentingan umum
6.      Menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan
bersama
7.      Melakukan kegiatan demi mewujudkan kemajuan yang merata dan keadilan social
Nilai-nilai dasar dari pancasila merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan
dan menjiwai satu sama lain. Oleh karena itu, semua nilai-nilai dasar dan sila-sila pancasila
harus menjadi acuan dalam penyelengggaraan Negara. Penjabaran nilai-nilai pancasila
antara lain dalam perundang-undangan, ketetapan , keputusan, kebijkan, pemerintah dan
peraturan-peraturan lain. Penjabaran  dari nilai-nilai dasar pancasila tersebut merupakan
nilai-nilai instrumental, yang keberadaanya tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai 
dasar yang terdapat dalam pancasila.
Dalam hubungannya dengan pengertian nilai Pancasila tergolong nilaikerohanian
yang mengakui adanya nilai maerial dan nilai vital, material, nilai kebenaran/kenyataan, nilai
eistheis, moral, maupun nilai religious. Hal ini dapat terlihat pada susunan sila-sila pancasila
yang sistematis.
Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila pancasila sebagai berikut:
1.      Dalam sila terkandung nilai religious
a.       Keyakinan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa dengan sifat-sifatnya yang maha
semprna, maha kasih, maha kuasa, maha adil, maha bijaksana, dan lain-lain sifatnya.
b.      Ketaqwaan adanya Tuhan Yang Maha Esa menjalankan semua perintahnya dan menjauhi
segala larangannya.
c.       Nilai sila satu meliputi dan menjiwai sila II, III, IV dan V

2.      Dalam sila ke II terkandung nilai-nilai Kemanusiaan yaitu:


a.       Pengakuan adanya martabat manusia
b.      Perlakuan yang adil terhadap sesame manusia
c.       Pengertian yang beradb yang memiliki daya cipta, rasa karsa, dan keyakinan sehingga jelas
adanya perbedaan antara manusia dan hewan.
d.      Nilai sila II meliputi dan dijiwai sila I, meliputi dan menjiwai sila III,IV,V.

3.      Dalam sila IIIantara lain:


a.       Persatuan Indonesia adalah persatuan Bangsa yang mendiami  Wilayah Indonesia
b.      Bangsa Indonesia adalah persatuan suku-suku bangsa yang mendiami Wilayah Indonesia
c.       Pengakuan terhadap “ Bhineka Tunggal Ika”
d.      Diliputi dan dijiwai sla I dan II meliputi dan menjiwai sila IV dan V

4.      Dalam sila IV terkandung nilai kerakyatan antara lain:


a.       Kedaulatan Negara adalah ditangan rakyat.
b.      Pimpinan kerakyatan adalah hikmat kebijaksanaan yang dilandasi akal sehat.
c.       Warga Negara dan Warga Masyarakat mempunyai kedudukan yang dilandasi akal sehat.
d.      Musyawarah untuk mufakat
e.       Diliputi dan dijiwai sila I, II, III, dan menjiwai sila V.

5.      Dalam sila V terkandung nilai social antara lain:


a.       Perwujudan Keadilan soasial dalam kehidupan social atau kemasyarakatan meliputi
seluruh rakyat Indonesia
b.      Keadilan dalam kehidupan social meliputi bidang-bidang Ideology, politik, ekonommi,
social Kebudayaan dan pertahanan keamanan nasional.
c.       Cita-cita masyarakat adil makmur, material, dan spiritual yang merata bagi seluruh rakyat
Indonesia
d.      Keseimbangan antara hak dan kewajiban dan menghormati hak orang lain.
e.       Cinta akan kemajuan dan pembangunan
f.       Meliputi dan dijiwai sila-sila I, II, III, dan IV

Tanggal kutipan : 30 – 9 – 2017


Sumber dari : febbyanariska.blogspot.co.id/2015/05/hakekat-pengertian-pancasila-dan-
nilai.hmtl

Anda mungkin juga menyukai