Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“TAFSIR TARBAWI ALI IMRAN AYAT 110”

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


“Tafsir Tarbawi”

DOSEN PENGAMPU :
Tajun Nasher Lc.

DISUSUN OLEH :
1. Muhammad ilham toriqul haq
2. Muhammad washil

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH
MASKUMAMBANG
DUKUN GRESIK
2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah.
Makalah ini berjudul “Tafsir Tarbawi surah ali Imran 110”. Tujuan
yang paling utama bagi kami menulis makalah ini tidak lain adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah “Tafsir Tarbawi” dari dosen pengampu kami
“Tajun Naser Lc”
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan segala kekurangan dalam makalah ini kami menerima segala saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.

Gresik,18 Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .....................................................................................i

KATA PENGANTAR ..................................................................................ii

DAFTAR ISI..................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
A. Latar Belakangan Masalah .................................................................1
B. Rumusan Masalah ...............................................................................2
C. Tujuan Penulisan ................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................3
A. Pengertian Teori Kognitif ...................................................................3
B. Teori Belajar Kognitif menurut beberapa pakar..................................4
C. Prinsip-prinsip Teori Belajar Kognitif ................................................8
D. Kelebihan dan Kelemahan Teori Belajar Kognitif..............................8

BAB III PENUTUP.......................................................................................11


A. Kesimpulan .......................................................................................11
B. Saran ..................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Rumusan Masalah
Agar pembahasan dalam makalah ini tidak lari dari sub pembahasan ada
baiknya pemakalah rumuskan masalah-masalah yang akan dibahas dalam
makalah ini, antara lain :
1. Bagaimana teks dan terjemahan surah ali Imran 110?
2. Bagaimana makna mufrodat surah ali Imran 110?
3. Bagaimana Azbabul nuzul surah ali Imran 110?
4. Bagaimana Tafsir dari surah ali Imran 110?
5. Bagaimana Faedah dari surah ali Imran 110?
C. Tujuan Penulisan
1. Mahasiswa mampu menjelaskan serta menjabarkan teks dan terjemahan
surah ali Imran 110
2. Mahasiswa mampu mengetahui makna mufrodat surah ali Imran 110
3. Mahasiswa mampu mengetahui Azbabul nuzul surah ali Imran 110
4. Mahasiswa mampu mengetahui Tafsir dari surah ali Imran 110
5. Mahasiswa mampu mengetahui Faedah dari surah ali Imran 110

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Teks Dan Terjemahan Surah Ali Imran Ayat 110

ِ ‫اس تَْأ ُمرُونَ بِ ْٱل َم ْعر‬


‫ُوف َوتَ ْنهَوْ نَ َع ِن ْٱل ُمن َك ِر َوتُْؤ ِمنُونَ بِٱهَّلل ِ ۗ َولَوْ َءا َمنَ َأ ْه ُل‬ ِ َّ‫ت لِلن‬ ْ ‫ُكنتُ ْم خَ ْي َر ُأ َّم ٍة ُأ ْخ ِر َج‬
َ‫ب لَ َكانَ خَ ْيرًا لَّهُم ۚ ِّم ْنهُ ُم ْٱل ُمْؤ ِمنُونَ َوَأ ْكثَ ُرهُ ُم ْٱل ٰفَ ِسقُون‬ ِ َ‫ْٱل ِك ٰت‬
Artinya: Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman
kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi
mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah
orang-orang yang fasik.1

B. Makna Mufrodat Dari Surah Ali Imran 110


C. Azbabul Nuzul Dari Surah Ali Imran 110
menurut Ikrimah dan Muqotil, sebab turunnya alQur‟an surat Ali imran
ayat 110
Diriwayatkan oleh Ikrimah dan Muqotil bahwa:” diturunkan kepada Ibnu
Mas‟ud, Ubay bin Ka‟ab, Mu‟ad bin Jabal dan Salim Maula Abi Khudaifah,
dan mereka semua itu sesungguhnya adalah Malik bin Dhoif 7 dan Wahab bin
Yahudza keduanya keturunan Yahudi. Mereka mengatakan: Sesungguhnya
agama kita lebih baik dari agama yang kalian dakwahkan dan bangsa kami
lebih unggul dibanding kalian. Maka, Allah menurunkan ayat ini.
Tidak lama kemudian turunlah surat Ali imran ayat 110 sebagai bantahan
terhadap mereka. Umat yang terbaik setelah diangkatnya Nabi Muhammad
SAW sebagai Rasul bukanlah Yahudi dan Nasrani tetapi umat Islam2

1
Qs Ali Imran 110
2
Abi Al Hasan Ali Ibnu Ahmad Al Wahdi An Naisaburi, Asbabun Nuzul, (Libanon: Darul Fikr,
tt), hlm. 78

2
D. Tafsir Surah Ali Imran 110

1. Tafsir Al Muyassar
Kalian itu (wahai umat Muhammad), adalah sebaik-baik umat dan
orang-orang yang paling bermanfaat bagi sekalian manusia, kalian
memerintahkan kepada yang ma’ruf, yaitu segala yang diketahui
kebaikannya menurut syariat maupun akal, dan kalian melarang
kemungkaran, yaitu segala yang diketahui keburukannya menurut syariat
maupun akal, dan beriman kepada Allah dengan keimanan mantap yang
dikuatkan dengan amal perbuatan nyata.
Seandainya ahli kitab dari kalangan Yahudi dan Nasrani mau
beriman kepada Muhammad dan kepada risalah yang dia bawa kepada
mereka dari sisi Allah, sebagaimana kalian telah beriman kepadanya,
niscaya itu akan benar-benar lebih baik bagi mereka di dunia dan akhirat.
Di antara mereka ada orang-orang yang beriman, membenarkan risalah
Muhammad lagi mengamalkannya, namun jumlah mereka sedikit.
Sedangkan kebanyakan dari meraka adalah orang-orang yang keluar dari
ajaran agama Allah dan ketaatan kepadaNya.3
2. Tafsir Al Mukhatsar
Kalian wahai umat Muhammad SAW adalah sebaik-baik umat
yang Allah SWT keluarkan untuk umat manusia dalam hal keimanan dan
amal perbuatan. Kalian adalah manusia yang paling bermanfaat bagi umat
manusia. Kalian menyuruh berbuat yang makruf yang dianjurkan oleh
syariat dan dinilai baik oleh akal sehat. Kalian juga melarang berbuat yang
mungkar yang dilarang oleh syariat dan dinilai buruk oleh akal sehat. Dan
kalian beriman kepada Allah dengan keimanan yang mantap dan
dibuktikan dengan amal perbuatan.
Sekiranya orang-orang Ahli Kitab dari kalangan Yahudi dan
Nasrani itu beriman kepada Muhammad SAW, niscaya hal itu akan lebih
baik bagi mereka di dunia dan di akhirat. Sebagian kecil dari Ahli Kitab

3
Kementrian Agama Saudi Arabia, Tafsir Al-Muyassar

3
percaya kepada agama yang dibawa oleh Muhammad SAW tetapi
sebagian besar mereka keluar dari agama dan syariat Allah.4

E. Faedah Surah Ali Imran 110


Ayat ini dengan jelas menyebutkan setidaknya ada tiga hal yang harus
dipenuhi, jika ingin menjadi umat terbaik. Tiga hal itu adalah amar ma’ruf,
nahi munkar dan beriman kepada Allah. Oleh M.Qurais Shihab ayat ini
dikaitkan dengan ayat Ali Imran ayat 104:
ٓ
َ ‫ِئك ُه ُم ۡٱلم ُۡفلِح‬
‫ُون‬ َ ‫ُون ِإلَى ۡٱل َخ ۡي ِر َو َي ۡأ ُمر‬
َ َ‫ُون ِب ۡٱل َم ۡعرُوفِ َو َي ۡن َه ۡو َن َع ِن ۡٱلمُن َك ۚ ِر َوُأ ْو ٰل‬ َ ‫َّة َي ۡدع‬ٞ ‫َو ۡل َت ُكن مِّن ُكمۡ ُأم‬

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar
dan merekalah orang-orang yang beruntung

Di ayat 104 surat Ali Imran, Allah secara tegas memerintahkan kepada
umat Islam, agar ada di antara mereka yang menyeru kepada kebaikan,
melakukan amar ma’ruf,  dan nahi munkar.

Secara bahasa, amr  berarti perintah. Adapun menurut istilah adalah


ucapan yang menuntut adanya ketaatan yang diperintah dengan menjalankan
apa yang diperintahkan kepadanya Sedangkan ma’ruf (al-ma’ruf), adalah
kebaikan yang disepakati oleh mayoritas masyarakat di satu tempat dan waktu
tertentu selama tidak bertentangan dengan nilai islam.

Perlu digarisbawahi bahwa al-ma’ruf  di satu tempat bisa berbeda dengan


tempat lain. Bisa jadi di satu tempat, suatu hal dikatakan ma’ruf namun
ditempat lain tidak. Begitu pula, pada kurun waktu tertentu. Suatu hal bisa
dikatakan ma’ruf namun seiring berjalannya waktu, hal itu tidak lagi dikatan
sebagai ma’ruf.

4
https://tafsirweb.com/1242-surat-ali-imran-ayat-110.html

4
Dari pengertian di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa amar
ma’ruf adalah memerintahkan manusia untuk melakukan kebaikan yang
sudah disepakati bersama oleh mayoritas masyarakat disatu tempat dan pada
kurun waktu tertentu.

Secara bahasa, nahi  berarti larangan. Adapun secara istilah berarti ucapan


yang memberi makna untuk meninggalkan suatu perbuatan Adapun al-
munkar adalah kebalikan dari al-ma’ruf,  yaitu perbuatan-perbuatan buruk
yang sudah disepakati oleh setidaknya mayoritas masyarakat di atu tempat dan
waktu tertentu. Sama halnya dengan al-ma’ruf, al-munkar  juga bisa jadi
berbeda antar suatu tempat dan tempat lain begitupun bisa berbeda dari satu
kurun waktu dan kurun waktu yang lain.

Dalam suatu komunitas masyarakat tidak boleh ada yang keberatan jika
diperintah untuk mengerjakan al-ma’ruf  dan dilarang
berbuat munkar.  Karena keduanya telah disepakati bersama. Selain itu,
setiap elemen masyarakat harus mengambil peran sesuai dengan
kemampuannya dalam rangka ber-amar ma’ruf  dan nahi munkar. Dan
tentunya, amar ma’ruf  dan nahi munkar,  harus dilakukan dengan lemah
lembut dan bijaksana.5

Sabda Nabi saw: “Siapapun di antara kalian yang melihat kemungkaran,


hendaknya ia mengubah dengan wewenangnya, jika tidak mampu maka
dengan ucapannya, jika tidak mampu maka dengan hatinya, yang demikian
adalah selemah-lemahnya iman. (H.R Muslim).

BAB III
5

5
PENUTUP

A. Simpulan

B. Saran

6
DAFTAR PUSTAKA

https://tafsirweb.com/1242-surat-ali-imran-ayat-110.html (di akses pada 17


Oktober 2022)
Abi Al Hasan Ali Ibnu Ahmad Al Wahdi An Naisaburi, Asbabun Nuzul,
(Libanon: Darul Fikr, tt)
Kementrian Agama Saudi Arabia, Tafsir Al-Muyassar

Anda mungkin juga menyukai