Anda di halaman 1dari 12

KEBUTUHAN MANUSIA AKAN AGAMA

1. PENGERTIAN AGAMA
Pengertian agama dapat dikaji melalui dua cara. Pertama , dari segi etimologis, yakni melalui asal usul bahasa dan tinjauan sejarah. Kedua melalui segi terminologis, yakni melalui berbagai definisi yang memberikan batasan-batasan terhadap pengertian agama itu sendiri (Sukardji, 1993:26 ). Makna Etimologis Ada dua pendapat mengenai asal usul kata agama. Pertama, berasal dari bahasa IndoGerman, yaitu gam, identik dengan go dalam bahasa inggris yang berarti jalan, cara berjalan, cara-cara sampai kepada keridhaan Tuhan. Kedua, kata agama berasal dari bahasa sansekerta. Dlam kitab Upadeca tentang ajaran-ajaran agama hindu, disebutkan bahwa agama tersusun dari kata a dan gam yang berarti jalan . Namun ada pula pendapat lain, yaitu agama berasal dari kata a artinya tidak dan gama artinya kacau. Jadi agama artinya tidak kacau atau teratur. Maksudnya, orang orang yang memeluk suatu agama dan mengamalkan ajaran ajarannya, hidupnya tidak akan kacau. Makna Terminologis Sukardji, penulis buku Agama-Agama yang Berkembang di Dunia dan Pemeluknya dalam buku nya menjelaskan bahwa agama yakni suatu tata aturan Tuhan yang berfungsi dan berperan, mendorong, memberi arah, bimbingan, dan isi serta warna perilaku orang yang berakal dalam mengembangkan potensi potensi dasar yang dimiliki dan melaksanakan tugastugas hidupnya yang seimbang anatara laihiriah dan batiniah dalam usahanya untuk memperoleh kesejahteraan hidup didunia dan bekal kebahagiaan hidup diakhirat kelak. (Sukardji,1993: 37-38) Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), agama diartikan sebagai ajaran, sIstem, yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada tuhan yang maha kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya. (KBBI, 2005: 12)

Kata Agama dalam berbagai Bahasa dan Maknanya


Kata agama memiliki terjemahan dalam beberapa bahasa , dan diantaranya akan dibahas tentang terjemahan agama dalam bahasa Inggris dan Arab. Bahasa Inggris Dalam bahasa inggris, kata agama diterjemahkan menjadi religion. Secara etimologis Kata religion berasal dari bahasa latin, yakni re yang berarti kembali dan ligere yang berarti terkait, terikat. Kemudian perkataan itu tersebar ke seluruh eropa dalam lafal yang bervariasi, seperti religie dalam bahasa Belanda,religion dalam bahasa inggris. Secara Terminologis Dalam Webster New 20th Century Dictionary mengungkapkan definisi religion adalah the system of rules of conduct and law of action based upon the recognition of belief in and reverence for human power of supreme authority. Batasan itu menggambarkan bahwa religion adalah suatu system peraturan-peraturan dari kegiatan yang semuanya didasarkan pada adanya kepercayaan dan pegangan pada kekuatan yang MahaKuasa dan norma perilaku manusia yang didasarkan pada ketentuan-ketentuan yang ditetapkan Tuhan (Sukardji, 1993: 33) Bahasa Arab Makna Etimologis Kata agama dalam bahasa Arab diterjemahkan menjadi Ad-din. Fairuzabadi dalam kamusnya, Al-Muhid, mengatakan bahwa arti harfiah ad-din adalah kekuasaan, kemenangan, kerajaan, kerendahan, kemuliaan, perjalanan, dan paksaan. Makna Terminologis Secara terminology, din adalah peraturan tuhan yang membimbing manusia yang berakal dengan kehendaknya sendiri untuk kebahagiaan dan kesejahteraan didunia dan diakhirat. Bahkan Rasulullah SAW pernah bersabda : Tidak ada agama bagi orang yang tidak berakal yang artinya setiap manusia diciptakan dengan akal pikiran sehingga dengan akalnya, ia dapat memilih agama yang diyakininya sesuai dengan kehendaknya sendiri.

PENGERTIAN AD-DIEN (AGAMA) DALAM PERSPEKTIF ISLAM


Dinul Islam mengandung pengertian yang dalam dan sangat luas. Pengertian Dinul Islam dapat dilihat dari segi bahasa (lugat) dan dari segi istilah (terminologi). 1. Dari segi bahasa dinul Islam terdiri atas dua kata : Pengertian ad-din dapat dilihat seperti ini : a. Ad-din berarti peraturan, undang-undang, pedoman, agama, tata cara dan adat istiadat. Firman Allah SWT : Bagimu agamamu dan bagiku agamaku. (QS. Al-Kafirun : 6) b. Ad-din yang berarti pembalasan dan kiamat. Firman Allah SWT : Penguasa hari pembalasan (kiamat) (QS. Al-Fatihah : 4 c. Addin yang berarti nasihat. Bersabda Rasulullah SAW : Dia itu nasihat. (Al-Hadist) PENGERTIAN ISLAM SEBAGAI ADDIN Sementara pengertian Islam itu sendiri mempunyai (memiliki) empat arti dalam bahasa Arab. a. Selamat, keselamatan atau kesejahteraan. Firman Allah SWT : Dengan kitab itulah Allah SWT menunjukkan orang-orang yang mengikuti keridhaanNya kejalan keselamatan dan (dengan kitab itu pula) Allah SWT mengeluarkan orangorang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya dan menunjukkan mereka kejalan yang lurus. (benar) (QS. Al-Maidah : 16) b. Tunduk, menyerah dan pasrah. Firman Allah SWT : .. Katakanlah : Sesungguhnya petunjuk Allah itulah (yang sebenarnya) petunjuk dan kita disuruh agar menyerahkan diri kepada Tuhan Semesta Alam. (QS. Al-An-am : 71) c. Jenjang atau tangga.

Firman Allah SWT : Ataukah mereka mempunyai tangga (kelangit) untuk mendengarkan pada tangga itu (hal-hal yang gaib)? (QS. At-Tur : 38)
3

d. Damai atau tentram. Firman Allah SWT : Masuklah kedalam surga itu dengan aman, itulah hari kekekalan. (QS. Qaf : 34) 2. Dari segi istilah, dinul Islam diartikan seperti berikut ini : Addin atau Din ialah peraturan atau undang-undang yang mengatur hidup dan kehidupan manusia dalam hubungannya dengan Allah (khalik) dan hubungannya dengan sesama umat manusia (makhluk) agar tidak mengalami kekacauan dan hambatan. Firman Allah SWT : . dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar). (QS. Al-Bayyinah : 5) Dinul Islam berarti peraturan atau pedoman yang datangnya dari Allah berupa wahyu kepada Rasul-Nya untuk seluruh manusia agar memperoleh keselamatan. Dengan tunduk atau pasrah kepada Allah, dinul Islam wajib dilaksanakan menurut tahap kemampuannya sehingga tercapai kedamaian dan kebahagiaan dunia sampai akhirat. Firman Allah SWT : Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya ditas segala agama-agama meskipun orang musyrik benci. (QS. As-Saf : 9) Ulama besar, Syekh Al-Azhar Mesir yaitu Al-Ustadz Mahmud Syaltut, dalam bukunya : Al-Islam Akidah Was Syariah memberikan tarif (definisi) agama Islam sebagai berikut : Islam adalah agama Allah yang diwasiatkan untuk diajarkan prihal pokok-pokok serta peraturan-peraturan kepada Nabi Muhammad SAW dan memerintahkan untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia dan menyerukan agar umat manusia memeluknya. (Dari buku AL-Islam Akidah Was Syariah.)

Ciri Ciri Dinul Islam Dinul Islam memiliki ciri-ciri khusus yang menunjukkan adanya perbedaan agama Islam dengan agama lainnya di dunia ini. Ciri-cirinya adalah Islam sebagai agama fitrah, penyempurnaan agma lain, pendorong kemajuan dan sebagai pedoman hidup. a. Islam sebagai Agama Fitrah Agama fitrah artinya agama yang sesuai dengan tuntutan fitrah manusia. Misalnya, tentang kebersihan, Islam memerintahkan agar penganutnya berkhitan untuk menjaga kebersihan dalam ibadah. Menjaga kebersihan itu sendiri merupakan fitrah manusia. Sesuai firman Allah SWT Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah) dan (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (QS. Ar-Rum : 30) b. Islam sebagai Penyempurna Agama Lain. Dinul Islam menyempurnakan agama sebelumnya. Syariat dinul Islam sangat luas, apa yang belum pernah diajarkan oleh Nabi-nabi terdahulu, dalam dinul Islam diajarkan, misalnya adanya muamalat, waris dan munakahat dalam Islam yang diatur secara rapi. c. Islam sebagai Pendorong Kemajuan. Dinul Islam sangat mendorong pemeluknya utnuk menggunakan akal. Al-Quran menyebutkan berkali-kali tentang peranan akal pikiran, misalnya : - Apakah kamu tidak memikirkan ? -Apakah kamu tidak melihat ? - Coba perhatikan bagaimana unta diciptakan. d. Islam sebagai Pedoman Hidup : Syariat dinul Islam memberikan tuntunan cara beriman yang benar dan bertuhan yang jelas. Syariat dinul Islam juga memberikan tuntunan dalam beribadah untuk melakukan pengabdian kepada Allah secara teratur dengan waktu yang teratur pula dan mensucikan harta yang tidak mementingkan diri sendiri, tetapi ada aturannya, seperti zakat, infak dan hadanah (memilhara anak).

Agama/ad-Din menurut secara umum. Agama atau bahasa arabnya ad-Din berasal dari asal kata da ya na. Dalam kamus arab traditional ia memberikan banyak arti, dari berbagai makna dayana ada 4 pengertian yang mempunyai hubung kait dengan agama menurut persepsi Islam: 1. Dain/ qardh bermakna hutang. Dalam hal ini ia berkaitan rapat dengan kewujudan manusia yang merupakan suatu hutang yang perlu dibayar(lihat surah al-Baqarah:245), manusia yang berasal dari tiada kemudian dicipta dan dihidupkan lalu diberi berbagai nikmat yang tak terhingga (wain tauddu). Sebagai peminjam kita sebenarnya tidak memiliki apa-apa, akan tetapi Pemilik sebenar adalah Allah S.W.T manusia hanyalah diamanahkan untuk dipergunakan dalam ibadah. Oleh kerana tidak memiliki apa-apa, manusia tidak dapat membayar hutangnya maka satu-satunya jalan untuk membalas budi adalah dengan beribadah, dan menjadi hamba Allah yang mana adalah tujuan daripada penciptaan manusia(al-Dhariyat:56). 2. Maddana juga berasal dari kata dana, dari kata ini lahirlah istilah madinah dan madani, maddana yang bermakna membangun dan bertamaddun, oleh itu madinah dan madani hanya boleh digunakan untuk masyarakat yang beragama dan bukan sekular. Dari pengertian ini juga kita lihat ianya berhubung kait dengan konsep khilafah dimana manusia telah diamanahkan oleh Allah sebagai khalifahNya di muka bumi untuk memakmurkan bumi dan membangun tamadun yang sesuai dengan keinginan Allah(al-Qasas:5, al-Nur:55). 3. Perkataan dana juga mempunyai arti kerajaan (judicious power). Konsep ini sangat berkaitan dengan tauhid uluhiyyah yang merupakan perkara paling penting dalam aqidah Muslim. Seseorang itu tidak diterima imannya dengan hanya percaya kepada Allah sebagai Rabb akan tetapi ia hendaklah iman kepada Allah sebagai Ilah. Ini bermakna Allah adalah satusatunya tuhan yang disembah, ditaati, dialah penguasa dan Raja. Tauhid uluhiyyah ini yang membezakan musyrikin dengan muminin. Dari sinilah lahirnya Istilah al-hakimiyyah dimana seoarang muslim harus menerima Syariat Allah dan tidak boleh tunduk kepada undang-undang buatan manusia. Kerana Allah Yang maha bijaksana dan maha mengetahui telah menetapkan hukum syariah yang sesuai untuk manusia untuk ditegakkan dan dipatuhi(Yusuf:40,al-Nisa:65). 4. Pengertian yang lain dari Agama ialah kecendrungan (inclination). Sudah menjadi fitrah manusia diciptakan mempunyai kecendrungan untuk percaya kepada perkara yang supernatural, percaya adanya tuhan yang mengatur alam semesta dan kuasa ghaib disebalik apa yang dicerna oleh indera manusia. Inilah yang dinamakan dienul fitrah (al-Zukhruf:9, alRum:30) Islam adalah agama yang sesuai dengan fitrah manusia dan seorang bayi itu lahir sebagai seorang Muslim. Dari beberapa definisi / maksud ad-Din menurut Islam seperti yang telah diterangkan diatas, maka jelaslah agama menurut sudut pandangan Islam sangat berbeza dengan persepsi Barat, agama dalam Islam adalah cara hidup, cara berfikir, berideologi, dan bertindak. Agama meliputi sistem-sistem politik, ekonomi, sosial, undang-undang dan ketata-negaraan. Agama berperan dalam membentuk pribadi insan kamil disamping juga membentuk masyarakat yang ideal,
6

agama menitik beratkan pembentukan moral dan spiritual sesebuah masyarakat tetapi tidak lupa juga membangun tamadun dan membina empayar yang kukuh dan berwibawa dimata dunia. Inilah yang dinamakan agama menurut Islam, jadi apa yang dianggap agama oleh barat adalah bukan agama(tidak lengkap) menurut Islam, ataupun Islam bukan hanya sekadar agama dalam pengertian Barat yang sempit. Islam berasal dari kata as la ma yang dari segi bahasa bermakna berserah diri. Ini tidak berarti setiap orang yang berserah diri dan percaya adanya tuhan termasuk dalam Islam, oleh kerana berserah diri sahaja tidak cukup untuk masuk Islam. Al-Quran menerangkan bahwa ada dua jenis berserah diri/tunduk (ali Imran:83): (a). seluruh ciptaan Allah tunduk kepada hukum Allah dengan terpaksa. (b) Ada juga yang berserah diri dengan keinginan sendiri (tauan) mereka adalah orang mukmin(al-Anam:162,163). Agama selain islam tidak diterima oleh Allah (Ali Imran:19,85) Keislaman seseorang itu bergantung kepada kefahamannya terhadap kalimah Lailaha illallah Muhammadarrasulullah, Lailaha illallah merumuskan konsep tauhid uluhiyyah yang mana orang musyrikin terkeluar daripada Islam, demikian juga orang yang menuhankan hawa nafsu dan tidak mahu tunduk kepada hukum Allah. Adapun dengan kalimah Muhammadarrasulullah terkeluarlah orang-orang yang tidak mengakui Muhammad sebagai nabi dan Rasul, tunduk dan Iman kepada Allah tidak diterima apabila mengingkari Nabi . Sunnah yang dibawanya adalah wajib dipegang , ibadah seorang Muslim tidak diterima apabila sesuatu itu tidak disyariatkan dan disunnahkan.

2.

AGAMA ADALAH FITRAH MANUSIA

Fitrah adalah potensi-potensi tertentu yang ada pada diri manusia yang telah dibawanya semenjak lahir, dalam kaitannya dengan tugas manusia sebagai khalifah Allah untuk menciptakan kemakmuran dan kebahagiaan dimuka bumi ini. Sebab dengan berkembangnya seluruh fitrah tersebut, barulah tugas hidup manusia itu akan terlaksana dengan sukses. Menurut Ragib Al Isfahami ,Fitrah merujuk kepada kekuatan manusia untuk mengetahui agama yang benar dan Tuhan yang menciptakannya. Al-Ghazali (1971) mengatakan bahawa setiap insan wajib mengenali Allah S.W.T yang merupakan fitrah manusia dalam usaha mengenali diri untuk menjadi insan yang bertakwa. Sehebat-hebatnya pikiran manusia, tetap saja akan mengalami kekalahan terhadap ketentuan Tuhan. Oleh karena itu, manusia harusnya tidak menuhankan akalnya untuk kehidupan dunia ini. Potensi akal dan pkiran itu harus diselaraskan dengan ketentuan Tuhan, agama. Karena agama memberikan batasan-batasan yang memungkinkan manusia untuk menjadi lebih baik dari pada makhluk lain. Dengan agamalah kehidupan manusia ini akan terhindar dari kehancuran. Manusia yang paham dan menggunakan agama sebagai patokan akan berusaha mengendalikan dirinya atau tidak mengikuti hawa nafsunya untuk kepentingan dirinya sendiri. Manusia secara fitrah membutuhkan sebuah pegangan. Karena manusia tidak akan mampu menyelesaikan masalahnya sendiri tanpa bantuan dan tuntunan dari Tuhan. Mungkin ada saja manusia yang mangkir dari agama, tetapi ketika manusia tidak bisa menghindarkan diri dari kematian, ia akan menyadari keberadaan Tuhan itu sendiri. Sekuat-kuatnya akalnya, dia akan menemukan titik temu ketidaktahuannya, bahkan terhadap keajaiban-keajaiban yang terdapat di dalam dirinya sendiri. Oleh karena itu agama akan tetap dicari, dipelajari dan dibutuhkan oleh manusia sepanjang jaman. Hanya saja kadar keimanan seseorang berbedabeda. Ada yang memiliki kadar yang sangat tinggi tetapi ada pula yang sama sekali tidak memilikinya. Itulah hidayah, yang oleh Allah hanya akan diberikan kepada siapa saja yang dikehendaki. Agama Itu Fitrah. Karena agama adalah fitrah atau sejalan dengan jati diri, maka ia pasti dianut oleh manusia kalau bukan sejak muda, maka menjelang usia berakhir. Karena agama adalah fitrah, maka ia tidak boleh dan tidak perlu dipaksakan. Mengapa harus memaksa ? Tuhan tidak butuh, dan akhimya pun Dia dan agama-Nya diakui. Karena agama adalah fitrah, maka pasti petunjuknya tidak ada yang bertentangan dengan jati diri dan naluri manusia. Kalau pun ada maka cepat atau lambat akan ditolak oleh penganutnya sendiri, dan ketika itu terbukti bahwa ia bukan fitrah. Islam bukan saja sesuai dengan fitrah, tetapi bahkan memberikan hak veto kepada pemeluknya untuk menangguhkan atau membatalkan pelaksanaan petunjuk apabila
8

menyulitkan seseorang: Allah sama sekali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama sedikit pun kesulitan (QS 22: 78). Allah menghendaki kemudahan untuk kamu dan tidak menghendaki kesulitan (QS 2:185). Aku diutus membawa al-hanafiyah al-samha (agama yang luwes dan toleran), demikian sabda Nabi saw. Manusia adalah makluk yang memiliki keistimewaan dibandingkan makhluk lainnya. Keistemawaan tersebut berwujud fitrah untuk mengenal hakikat dan mengetahui realitas. Kata fithrah dijelaskan sebagai (baca; kecenderungan alamiah kepada) keyakinan tauhid. Sebagaimana telah Allah jelaskan dalam Al-Quran surat ar-Ruum ayat 30 Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang Telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. Ayat tersebut di atas, hendak menjelaskan kepada kita apa itu fitrah. Secara eksplisit ayat tersebut menjelaskan fitrah sebagai agama, yakni jalan lurus yang menghantarkan manusia kepada tauhid atau penyaksian kepada Ketunggalan. Dalam hal ini, fitrah adalah sesuatu yang universal bagi manusia. Tidak ada satu pun manusia yang dapat menyangkalnya. Ia tidak hanya terbatas pada keyakinan akan ke-Esa-an Tuhan, melainkan juga mencakup seluruh ajaran dan prinsip yang benar. Fitrah adalah keswasenyataan yang paling jelas, karena tidak ada satu permasalahan pun yang melebihi kejelasannya. Tidak seorang pun mengingkarai hal ini. Oleh karenanya fitrah adalah salah satu yang paling jelas dan paling nyata dari sekian banyak prinsip yang pasti benarnya. Dalam ayat yang sama tersebut di atas menjelaskan, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya. Dalam sebuah hadist populer (ahl ul-bait) mengatakan : Setiap anak dilahir-kan dalam keadaan fitrah. Ia lebih dikenal dengan kuriositas (rasa ingin tahu). Rasa keingintahuan manusia mampu mendorong manusia untuk mencari agama yang benar dan memikirkan berbagai persoalan yang esensial dalam hidupnya. Di samping itu, rasa ingin tahu manusia untuk mengetahui berbagai hakikat adalah rasa ingin memenuhi berbagai kebutuhan yang ada hubungannya dengan satu atau beberapa fitrah selain fitrah rasa ingin tahu. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan (baca: fitrah akan kesempurnaan), manusia memerlukan beragam teori atau pengetahuan tertentu untuk menggapainya. Dan bila agama bisa dijadikan alat pemuas akan kebutuhan manusia atau terdapat kekayaan terpendam di dalamnya, tentu saja manusia akan berbondong-bondong menuju agama.

3. Pembagian agama
Agama di dunia ini sangat bermacam macam. Namun pembagian agama di dunia ini dibedakan menjadi dua , yaitu : Agama Samawi Agama samawi atau disebut juga agama langit, adalah agama yang dipercaya oleh para pengikutnya dibangun berdasarkan wahyu Allah. Beberapa agama besar yang termasuk adalam agama samawi adalah Yahudi, Kristen dan Islam. Agama Ardhi (bumi)

agama yang ajaran-ajarannya diciptakan oleh manusia itu sendiri yang tidak melampaui batas dan norma-norma. Agama ardhi disebut juga agama budaya, karena agama ini biasanya di wariskan oleh nenek moyang yang telah menganut paham dinamisme, poleteisme, dan animisme yang biasanya terdapat ritual. Yang di maksud dalam agama budaya contohnya adalah : Kong Hu Cu, Hindu, Budha yang lahir dari pemikiran pendirinya. Karakteristik Agama Samawi dan Agama Ardhi Ada beberapa ciri dan karakteristik utama yang membedakan antara agama samawi dan agama ardhi, yaitu : 1. Bukan tumbuh dari masyarakat, tapi diturunkan untuk masyarakat Agama samawi tidak diciptakan oleh manusia lewat kontemplasi atau perenungan. Berbeda dengan agama Budha, yang diciptakan oleh Sidharta Gautama. Sang Budha konon dahulu duduk merenung di bawah pohon Bodi, lalu mendapatkan temuan-temuan berupa nilai-nilai kehidupan, yang kemudian dijadikan sebagai dasar agama itu. Demikian juga, agama samawi sangat jauh berbeda dengan konsep pengertian agama menurut beberapa ilmuwan barat, yang memandang bahwa asalkan sudah mengandung pengabdian kepada suatu kekuatan tertentu, atau ada ajaran tertentu, atau ada penyembahan tertentu, maka sudah bisa disebut agama. Umumnya para ilmuwan barat cenderung menganggap sebuah aliran kepercayaan, spiritulisme tertentu serta nilai-nilai tertentu sebagai sebuah agama.Sementara konsep agama samawi adalah sebuah ajaran lengkap yang turun dari langit. Kata samawi mengacu kepada arti langit, karena tuhan itu ada di atas langit menurunkan wahyu. Wahyu bukan sekedar kata-kata ghaib atau magis, melainkan berisi hukum dan undang-undang yang mengatur semua tatanan hidup manusia, mulai dari masalah yang paling kecil hingga yang paling besar.

10

Agama samawi tidak pernah menciptakan sendiri ajarannya, tetapi menerima ajaran itu dari atas langit begitu saja. Berbeda dengan agama ardhi, di mana ajarannya memang diciptakan, disusun, dibuat dan diolah oleh sesama makhluk penghuni bumi, manusia. 2. Disampaikan oleh manusia pilihan Allah, utusan itu hanya menyampaikan bukan menciptakan Karena agama samawi datang dari tuhan yang ada di langit, dan tuhan tidak menampakkkan diriNya secar a langsung, maka agama samawi mengenal konsep kenabian.Fungsi dan tugas nabi ini adalah menyampaikan semua kemauan, perintah, aturan, syariah, undang-undang dari tuhan kepada umat manusia. Seorang nabi tidak diberi wewenang untuk menciptakan ajaran sendiri. Nabi bukan manusia setengah dewa, maka tidak ada konsep penyembahan kepada nabi. Dalam konsep agama samawi, seorang nabi hanyalah seorang manusia biasa. Dia bisa lapar lalu makan, dia bisa haus lalu minum, dia juga bisa berhasrat kepada wanita lalu dia menikah. Namun di balik semua sifat kemanusiaannya, seorang nabi mendapat wahyu dari langit. Serta mendapatkan penjagaan dan pemeliharaan dari langit agar tidak melakukan kesalahan.Satu lagi fungsi seorang nabi yang tidak boleh dilupakan, yaitu sosok diri seorang nabi dijadikan suri tauladan, contoh hidup yang nyata, dan model untuk bisa ditiru oleh manusia. 3. Memiliki kitab suci yang bersih dari campur tangan manusia Perbedaan lainnya lagi antara agama samawi dan agama ardhi adalah bahwa tiap agama samawi memiliki kitab suci yang turun dari langit. Kitab suci itu datang langsung dari tuhan, bukan hasil ciptaan manusia. Diturunkan lewat malaikat Jibril alaihissalam, kepada para nabi. Lalu para nabi mengajarkan isi wahyu itu kepada umatnya. Jadilah kumpulan wahyu itu sebagai kitab suci. Itu adalah proses turunnya Al-Quran. Atau bisa jadi Allah SWT menurunkan kitab itu sekaligus dalam satu penurunan, seperti yang terjadi para kitab-kitab suci yang turun kepada Bani Israil. Sedangkan agama ardhi seperti Hindu, Budha, Konghucu, Shinto, dan lainnya, meski juga punya kitab yang dianggap suci, namun bukan wayhu yang turun dari langit. Kitab yang mereka anggap suci itu hanyalah karangan dari para pendeta, rahib, atau pun pendiri agama itu. Bukan wayhu, bukan firman, bukan kalamullah, bukan perkataan tuhan. Dari sisi isi materi, umumnya kitab suci agama samawi berisi aturan dan hukum. Kitab-kitab itu bicara tentang hukum halal dan haram. Adapun kitab suci agama ardhi umumnya lebih banyak bicara tentang pujian, kidung, nyanyian, penyembahan. 4. Konsep tentang Tuhannya adalah tauhid Agama samawi selalu mengajarkan konsep ketauhidan, baik Islam, yahudi atau pun nasrani. Tuhan itu hanya satu, bukan dua atau tiga, apalagi banyak.
11

Sedangkan agama ardhi umumnya punya konsep bahwa tuhan itu ada banyak. Walau pun ada yang paling besar dan senior, tetapi masih dimungkinkan adanya tuhan-tuhan selain tuhan senior itu, yang boleh disembah, diagungkan, diabdi dan dijadikan sesembahan oleh manusia. Konsep bertuhan kepada banyak objek ini dikenal dengan istilah polytheisme. Agama dan kepercayaan yang beredar di Cina telah mengarahkan bangsa itu kepada penyembahan dewadewa. Menurut kitab sucinya bahwa, kitab Taurat dan Injil telah mengalami perubahan dan tidak asli lagi seperti yang telah di sampaikan oleh Jibril kepada Musa dan Isa sebagai rasul-Nya. Bagaimana dengan wahyu terakhir (Islam)??. kalau tolak ukur agama samawi diatas diterapkan dalam islam, maka hasilnya adalah sebagai berikut : 1. Islam lahir pada tanggal 17 Ramadhan tahun Gajah, bertepatan dengan tanggal 6 Agustus 610 M. 2. Di sampaikan oleh malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah SWT. 3. Memiliki ktab suci yaitu Al Qur'an yang memuat asli semua yang telah di wahyukan oleh Allah SWT. 4. Ajaran agama Islam mutlak, karena dari Allah yang Maha benar, agam islam berlaku abadi yang tidak berubah dan tidak boleh dirubah. 5. Konsep ketuhanan islam adalah Tauhid, monoteisme murni, Allah adalah Esa, Esa dalam zat, Esa dalam perbuatan, dan Esa dalam sifat. 6. Dasar- dasar agam Islam adalah fundamental dan mutlak, nerlaku untuk umat manusia dimanapun dia berada. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa islam lah agama samawi yang lengkap. sebagaimana telah difirmankan oleh Allah dalam Al qur'an Q,S Ali Imran:19 "Sesungguhnya agama yang mulia di sisi Allah adalah Islam"

12

Anda mungkin juga menyukai