Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ILMU TAUHID

Tentang

“Konsep Dasar Tauhid”

Oleh :
Kelompok 1

1. Katrin Adjma Nofesalya (2210202003)

2. Ade Putra (2210202005)

Dosen Pembimbing :
AGUSTIARI, S.PdI., M.E

MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

(IAIN KERINCI)

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Swt. atas rahmat
dan karunia-nya jualah sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini pada
mata kuliah “Ilmu Tauhid” yang berjudul : “Konsep Dasar Tauhid”.

Sholawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw, yang
telah membimbing umat manusia dari kejahilan kepada kebenaran, dan Semoga
isi dan makna yang terkandung dalam Makalah ini dapat membantu proses
perkuliahan kita pada mata kuliah ini.

Dan juga dalam menyelesaikan makalah ini, penulis ucapkan terima kasih
kepada dosen pembimbing atau dosen yang mengajar mata kuliah Ilmu Tauhid,
karena berkat bimbingan beliau lah penulis bisa menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “ Konsep Dasar Tauhid”

Demikian lah yang dapat penulis sampaikan, semoga makalah ini dapat
bermanfaat. Penulis juga menyadari bahwa Makalah ini tidak luput dari segala
kekurangan, untuk itu kritik dan saran dari Dosen Pembimbing demi
kesempurnaaan Makalah ini dan menjadi pedoman selanjutnya bagi penulis.

Kerinci, 26 Februari 2023

Penulis,

Kelompok 1

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................2

DAFTAR ISI................................................................................................ 3

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................4

A. LATAR BELAKANG.......................................................................... 4
B. RUMUSAN MASALAH..................................................................... 4
C. TUJUAN.............................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 5

A. Pengertian Ilmu Tauhid……………………………………. ....................................5


B. Perbedaan Tauhid,ilmu kalam,Aqaid, Theologi dan Ushuluddin……….7
C. Tujuan Mempelajari Tauhid dan Objek Kajian Tauhid………………..........9

BAB III PENUTUP.....................................................................................11

A. KESIMPULAN……………………………………………………….................................11
B. SARAN…………………………………………………………….........................................11

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................12

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Setiap muslim yang berakal tentunya diwajibkan untuk beriman kepada


Allah Swt. Dan hari Akhir serta segala hal-hal yang berkaitan dengan hal itu.
Ilmu yang membahas masalah keimanan ini sering disebut dengan Ilmu
Keimanan, Ilmu Akidah, Teologi Islam atau bisa juga Ilmu Tauhid. Pengetahuan
tentang Tauhid merupakan hal yang pertama dan wajib/harus diketahui oleh
setiap hamba Allah Swt., yaitu mengetahui hal-hal tentang Allah Swt. Ilmu ini
bisa juga disebut dengan Ilmu Iman kepada Allah (Ilmu Tauhid). Bagi setiap
orang yang ingin mempelajari Ilmu Tauhid, harus terlebih dahulu mengetahui
beberapa aspek kajian seperti pengertian dari Ilmu Tauhid, objek kajiannya dan
masalah lain yang berkenaan dengan Ilmu Tauhid.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian Ilmu Tauhid ?
2. Apa Perbedaan Tauhid,Aqa’id,Kalam,Theologi Islam dan Ushuluddin?
3. Apa Tujuan Mempelajari ilmu Tauhid dan apa Objek Kajiannya?

C. TUJUAN
1. Untuk Mengetahui Pengertian Ilmu Tauhid
2. Untuk Mmengetahui Perbedaan Tauhid,Aqa’id,Kalam,Theologi Islam dan
Ushuluddin
3. Untuk Mengetahui Tujuan Mempelajari ilmu Tauhid dan Objek Kajiannya

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ilmu Tauhid


Pengertian tentang Ilmu Tauhid tersebut bisa dilihat dari Tiga aspek
pandang yang harus diketahui:

1. Menurut aspek bahasa atau etimologi (ilmu asal kata) adalah berasal dari
kata ilm (Arab), artinya pengetahuan atau tahu. Adapun tawhid berarti
pengesaan atau meyakini bahwa tuhan itu Cuma satu, yaitu Allah Swt. Jadi,
Ilmu Tauhid itu bisa pula diartikan sebagai pengetahuan yang berisikan
ajaran tentang pengesaan terhadap sesuatu yang ditauhidkan;
‫العلم بأن الشيئ واحد‬
Artinya:
“Mengetahui bahwa sesuatu itu adalah satu”,

2. Menurut aspek istilah atau terminologi dalam agama adalah;


ِ ‫ِع ْل ٌم يَ ْقتد ُِر ِب ِه عَلى إِثبا‬
‫ت العَقَائِ ِد الدّنيَّة مكتسب من أدلتها التقنية‬
Artinya:
“Ilmu yang menetapkan akidah agama Islam yang diambil dari dalil-dalil yang
yakin”, dan

3. Menurut aspek syariat Islam;


‫إ ْف َرا ُد ال َم ْعبُو ِد ِبا ْل ِعبَا َد ِة َم َع ا ْعتِقا ِد َوحْ َدتِ ِه والتصديق بها ذاال وصفات وأفعاالا‬
Artinya:
“Mengesakan yang disembah disertai mengi’tikadkan tunggalNya disertai
pembenaran dan penerimaan terhadap ketunggalan Zat, Sifat dan Af’alNya”.

Ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara


bersistem menurut metode-metode tertentu, yang dapat digunakan untuk
menerangkan gejala-gejala tertentu dalam bidang itu (Wihadi Admojo,
1998:324). Sedangkan objek ilmu itu meliputi hal yang empiris maupun yang

5
tidak empiris, karena itu teologi sebagai ilmu yang membahas tentang Tuhan
juga termasuk ilmu yang sama dengan ilmu-ilmu lainnya. (Muliadi Kartanegara
dalam Amsal Bakhtiar, 2010:16).

Tauhid, berasal dari akar kata “ahad” dan “wahid” yang keduanya merupakan
nama Allah Swt yang menunjukkan keesaan-Nya, seperti terdapat dalam ayat-
ayat Al-Qur’an berikut:

Surat Al-Ikhlas ayat 1


‫قل هو هللا أحد‬
Artinya : Katakanlah: Dia-lah Allah Yang Esa.

Surat Al-Baqarah ayat 163:


‫والهكم إله وجد ال إله إال هو الرحمن الرحيم‬
Artinya: “Dan Tuhanmu adalah Tuhan yang Maha Esa, tidak ada Tuhan
melainkan Dia yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”.

Surat An-Nahl ayat 51:


ْ َ‫وقَا َل هللاُ َال تَتَّخِ ذُوا الهين الذين إِنَّ َما ه َُو اله وج ٌد فَ ِإلى ف‬
‫ارهَبُون‬
Artinya: “Allah berfirman: Janganlah kamu menyembah dua tuhan;
Sesungguhnya Dialah Tuhan yang Maha Esa, Maka hendaklah kepada Ku saja
kamu takut”.

Dengan demikian secara bahasa ilmu Tauhid artinya adalah ilmu yang
membahas tentang Allah Swt yang Maha Esa.

Tentang defenisi ilmu Tauhid ini, para ahli telah banyak mengemukakan
pendapat, antara lain seperti :

a. Menurut Syeikh Muhammad Abduh (1926:4), mengemukakan bahwa:


“Ilmu Tauhid adalah suatu ilmu yang membahas tentang wujud Allah,
tentang sifat-sifat yang wajib disifatkan kepada-Nya, sifat- sifat yang sama

6
sekali wajib dilenyapkan daripada-Nya, juga membahas tentang rasul-rasul-
Nya, meyakinkan kerasulan mereka, sifat-sifat yang boleh ditetapkan
kepada mereka dan apa yang terlarang dinisbatkan kepada mereka”.

b. Husain Affandi al-Jisr (tt:6), mengemukakan bahwa: “Ilmu Tauhid adalah


ilmu yang membahas tentang hal-hal yang Menetapkan akidah agama
dengan dalil-dalil yang meyakinkan”.

c. Ibnu Khaldun (tt:458), mengemukakan bahwa: “Ilmu Tauhid berisi alasan-


alasan dari akidah keimanan dengan dalil- dalil aqliyah dan alasan-alasan
yang merupakan penolakan terhadap golongan bid’ah yang dalam bidang
aqidah telah menyimpang dari mazhab salaf dan Ahlus sunnah”.

d. M.T. Thahir Abdul Mu’in (tt:1), mengemukakan sebagai berikut : “Tauhid


adalah ilmu yang menyelidiki dan membahas soal yang wajib, mustahil dan
jaiz bagi Allah dan bagi sekalian utusan-Nya; juga mengupas dalil-dalil
yang mungkin cocok dengan akal pikiran sebagai alat bantu untuk
membuktikan adanya Zat yang mewujudkan”.

B. Perbedaan Ilmu Tauhid, Ilmu Kalam,ilmu Aqa’id, Theologi Islam dan


Ushuluddin

1. ilmu tauhid
Kata tauhid berasal dari kata wahhada, yuwahhidu, tauhidan. Artinya
mengesakan. Ilmu ini dinamakan Ilmu Tauhid karena pokok pembahasannya
dititikberatkan kepada ke-Esa-an Allah Swt. Tauhid dimaksudkan adalah
percaya kepada Allah Yang Maha Esa, tidak mempunyai anak atau ketuturunan
dan mempercayai tidak ada yang menjadi sekutu bagi-Nya. Tujuan tauhid adalah
menetapkan ke-Esa-an Allah dalam zat, sifat dan perbuatan-Nya. Sebab itulah
pembahasan yang berhubungan dengan-Nya dinamakan Ilmu Tauhid. Yang
terpenting dalam Ilmu Tauhid adalah mengenai ke-Esa-an Allah.

7
2. Ilmu Kalam
Dinamakan ilmu kalam adalah karena persoalan yang amat penting Turut
dibicarakan dalam ilmu ini juga menyangkut firman Allah (kalamullah) Yaitu
al-Quran, apakah Dia Qadim atau baharu, apakah azali atau non Azali. Sebab
kedua adalah karena para ulama dalam mempertahankan Pendapatnya mengenai
keqadiman atau kebaharuan, keazalian atau Ke-non azalian al-Quran itu
menggunakan dalil pikiran, kemahiran bertutur kata = kalam.

3. Ilmu Aqa’id
Ilmu tauhid disebut juga dengan nama ilmu Aqa’id. Dinamakan dengan
Ilmu Aqa’id (Aqidah) karena tujuan utama dari pembahasan ilmu ini adalah agar
setelah memahaminya kita dapat mengikatkan seluruh pikiran, perasaan dan
aktifitas hidup hanya kepada Allah semata,bukan kepada yang lain. Arti kata
Aqidah sendiri adalah ikatan”, sedangkan secara istilah Islam Aqidah
maksudnya adalah: Artinya: Apa yang menjadi Ikatan hati dan perbuatan”

4. Ilmu theologi Islam


Ilmu Tauhid dalam berbagai bahasan ilmiah terutama dalam bahasan
asing, sering disebut juga dengan ilmu teologi karena pembahasannya mencakup
persoalan-persoalan dasar dan soal pokok seperti ketuhanan, iman, kufur dan
hal-hal pokok lainnya sebagaimana tercakup dalam rukun iman. Pada awalnya
istilah teologi digunakan oleh kalangan orang-orang Barat untuk memberikan
pengertian yang berkaitan dengan hak ketuhanan dalam agama Kristen.

5. Ilmu Ushuluddin
Ilmu Tauhid dinamakan juga dengan Ilmu Ushuluddin karena objek
pembahasan utamanya adalah dasar-dasar agama yang merupakan masalah
esensial dalam ajaran Islam. Dan masalah kepercayaan itu betul-betul menjadi
dasar pokok dari persoalan lain dalam agama Islam. Ilmu Ushuluddin ialah ilmu
yang membahas tentang prinsip-prinsip kepercayaan agama dengan dalil-dalil
yang qati (Al-Quran dan Hadis Mutawatir) dan dalil- dalil akal pikiran.”

8
Dari pengertian-pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan pada
hubungan dan perbedaan antara Tauhid dengan ilmu ‘Aqaid, ilmu Klam,
Ushuluddin, dan Theologi Islam. Hubungannya yaitu sama-sama membahas
tentang keyakinan atau kepercayaan kepada Tuhan. Adapun perbedaannya
antara lain:
a. Tauhid lebih menekankan pada keyakinan untuk meneguhkan Tuhan,
dengan mengkaji dalil-dalil yang mungkin sesuai dengan akal dan juga
mengkaji dalil-dalil sam’iyat.
b. Ilmu ‘Aqaid adalah sesuatu yang ddiyakin Hati sampai tidak ada
keraguan sama sekali.
c. Ilmu Kalam dalam pembahasannya tidak lepas dari argumentasi-
argumentasi dan dalil-dalil akal yang sesuai dengan logika dalam
persoalan yang dibahasnya.
d. Ushuluddin membahas prinsip-prinsip kepercayaan dengan dalil akal
pikiran dan dalil qath’i.
e. Theologi Islam lebih banyak membahas tentang ke Tuhanan dan
hubunganNya dengan alam dan manusia.

C. Tujuan Mempelajari ilmu Tauhid dan Objek Kajian Tauhid

1. Tujuan mempelajari ilmu tauhid


Tujuan mempelajari ilmu tauhid adalah mengenal Allah dan rasul-
Nya dengan dalil dalil yang pasti,meng-esakan Allah dan menetapkan
sesuatu yang wajib bagi Allah—sifat-sifat yang sempurna; dan menyucikan
Allah dari sifat-sifat kekurangan yang dimiliki makhluk, serta dan
membenarkan risalah seluruh rasul-rasul-Nya. Dengan ilmu Tauhid kita
terhindar dari pengaruh aqidah-aqidah yang menyeleweng dari kebenaran.

2. Objek kajian ilmu tauhid

9
Lapangan pembahasan (al-maudlu) yang menjadi kajian ilmu tauhid
adalah keyakinan akan eksistensi Allah Yang Maha Kuasa. Keyakinan
kepada Allah Swt ini membawa konsekuensi kepada seseorang untuk
percaya pula akan adanya Malaikat, kitab-kitab yang diturunkan oleh Allah
Swt, Nabi-nabi dan rasul-rasul-Nya, takdir Allah dan kehidupan sesudah
mati. Karena itu, ruang lingkup pembahasan ilmu Tauhid ini, jika
dikelompokkan akan menjadi sebagai berikut :

a. Hal-hal yang berhubungan dengan Zat yang pertama dan menjadi Sebab
pertama (prima causa) terhadap adanya alam semesta yaitu Allah Swt
beserta qadha dan qadar-Nya. Pembahasan tentang Allah Swt ini dalam
Teologi Islam lajim disebut dengan istilah “al-Mabda”(Zat Pertama atau
Sebab Pertama)
b. Hal-hal yang berhubungan dengan urusan Allah Swt atau perantara yang
dipakai oleh Allah Swt dalam berhubungan dengan manusia, yang lazim
disebut dengan istilah “al-wasithah”. Yang termasuk dalam kelompok
pembahasan ini meliputi: Malaikat, Nabi dan Rasul Allah, dan Kitab-
kitab suci yang diturunkan Allah Swt kepada manusia sebagai petunjuk
dan tuntunan dalam mengharungi hidup dan kehidupan di dunia.
c. Hal-hal yang berhubungan dengan janji-janji Allah Swt tentang hari
yang akan datang, atau hari dan alam kehidupan yang akan dilalui
manusia setelah kehidupan di dunia, jelasnya alam kehidupan manusia
sesudah mati. Bagian ini disebut dengan istilah “al-ma’ad”, yang
meliputi: Barzakh, Kiamat, Ba’ats, Hisab, Mizan, Shirat, Syurga dan
Neraka. Semua alam ini belum pernah dialami oleh manusia, tetapi
semua orang beriman wajib mempercayainya. Karena itu pembahasan
ini disebut juga dengan istilah “As-sam’iyaat”, yaitu suatu ajaran yang
wajib dipercayai meskipun keberadaannya masih sebatas didengar dan
belum dialami atau disaksikan.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tauhid adalah dasar agama Islam, artinya mengakui keesaan Allah Swt
merupakan inti dari aqidah Islam. Karena itu, mengenal keesaan Allah Swt dan
mengesakan-Nya dalam aktivitas hidup sehari-hari menjadi kewajiban utama bagi
setiap umat Islam.
Ilmu yang membahas tentang keesaan Allah Swt disebut Teologi Islam yang
dalam literatur Islam lebih dikenal dengan nama Ilmu Tauhid. Dengan demikian,
Teologi Islam atau Ilmu Tauhid adalah salah satu ilmu keislaman yang sangat
penting diketahui oleh setiap muslim, bahkan terpenting dibanding ilmu-ilmu
keislaman lainnya. Sebab tanpa pengetahuan yang memadai tentang ilmu ini,
seseorang akan mudah terjerumus ke dalam jurang kesesatan dan dosa besar yang
tidak diampuni oleh Allah Swt, yaitu syirik.

B. Saran
Sebagai penulis, kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna,
untuk itu kami sangat menerima kritikan untuk memperbaiki makalah ini demi
kesempurnaan makalah kami berikutnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Purba,Hadis,2016, Theologi Islam ( Ilmu Tauhid),Medan:Perdana Publishing

Ansharullah,2021,Tauhid(Sebuah pengantar),Banjarmasin:LPKU

12

Anda mungkin juga menyukai