TASAWUF
KATA PENGANTAR
Wasalamualaikum wr wb ...........
Penyusun
1
DAFTAR ISI
Halaman Judul
A. Kesimpulan ................................................................................
B. Saran...........................................................................................
C. Penutup
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I
PENDAHULUAN
Revolusi teknologi dengan meningkatkan kontrol kita pada materi ruang dan
waktu, menimbulkan evolusi ekonomi, gaya hidup, pola pikir, dan sistem
rujukan.Dalam kaitan ini kelompok yang optiis, pesimis dan pertentangan keduanya.
Bagi kelompok yang optimis kehadiran revousi teknologi justru menguntungkan,
sementara bagi kelompok yang pesimis memandang kemajuan dibidang teknologi akan
memberikan dampak yang negatif karena hanya memberikan kesempatan dan peluang
kepada orang-orang yang dapat bersaing saja, yaitu mereka yang memiliki kekuasaan
ekonomi, kesempatan, kecerdasan.
Di sini lah pentingnya akhlak tasawuf guna membendung akses negatif dan
perkembangan zaman dan modrenisasi tersebut. dari sikap mental yang demikian itu
kehadian ilmu pengetahuan dan teknologi telah melahirkan sejumlah problematika
masyarakat modern seperti terjadinya disintegrasi ilmu pengetahuan, kepribadian yang
terpecah, penyalah gunaan iptek, pendangkalan iman, pola hubungan materialistik,
menghalalkan segala cara, stress, frustasi dan kehilangan harga diri dan masa depan.
Dalam kaitannya dengan hal itu, maka kemajuan dalam bidang teknologi kan
memberikan pengaruh diantaranya :
3
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian masyarakat modern.
2. Problematika masyarakat modern.
3. Peran Akhlak Tasawuf pada Masyarakat Modern
4. Perlunya Akhlak Tasawuf dalam Masyarakat
C. TUJUAN PENULISAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
1
W.J.S. Poerdaminta kamus bahasa indonesia, Jakarta: balai pustaka 1991 hlm
2
Ibid hlm 125
5
1. Bisa memberi nilai tambahan (positif)
2. Dan dapat mengurangi (negatif)
Penggunaan iptek moderen yang demikian itu masih lebih banyak di kendalikan
oleh orang-orang yang secara moral kurang dapat dipertanggungjawabkan. Sikap
hidup yang mengutamakan meteri ( materialistic), mengutamkan kesenangan dan
kenikmatan sahwat (hedonistic), ingin menguasai semua aspek kehidupan
(totaliteristic), hanya percaya pada rumusan-rumusanpengetahuan empiris saja, serta
paham hidup positivistis yang bertumpu pada akal pikiran manusia yang lebih
menguasai mausia yang menguasai ilmu dan teknologi. Di tangan mereka yang
berjiwa dan yang bermental. Ilmu pengetahuan dan teknologi modern memang sangat
mengkhawatirkan.mereka akn menjadi penyebab kerusakan di daratan dan di laut
sebagai mana yang di isyaratkan dalam surat alquran (QS AL-Rum, 30: 41);
3
Abudin nata, akhlak tasawuf, jakatra : Raja Gravindo Persada, 1997, hlm 279-280
6
Artinya :
3. Penyalahgunaan iptek
4. pendangkalan iman
4
Abu bakar aceh, pengantar sejarah sufi dan tasawuf, ramadani, solo, 1994 hal 342
7
sebagai akibat lain dari pola pikiran ke ilmuan tersebut di atas,
khususnya ilmu- ilmu yang hanya mengakui fakta-fakta yang bersifat
empiris menyebabkan manusia dangkal imannya, ia tidak tersentuh oleh
informasi yang diberikan oleh wahyu, bahkan informasi yang di bawa
oleh wahyu itu menjadi bahan tertawaan dan dianggap sebagai tidak
ilmiah dan kampungan.
5
Deliar noer, pembangunan di indonesia, jakarta: mutiara, 1987, hal 24
6
Hamka, tasawuf perkembangan, pustaka panji mas. Jakarta, 1994, hal 100
8
nya. Tasawuf perlu di kembangkan dan di sosialisasikan kepada masyarakat dengan
beberapa tujuan di antaranya :
9
itu berada di hadirat-Nya. Karena melalui tasawuf ini seseorang di sadarkan bahwa
segala sumber yang ada ini berasal dari tuhan.
Dengan adanya bantuan tasawuf ini maka ilmu pengetahuan ini satu dan
lainnya tdak akan bertabrakan, karena berada dalam satu jalan dan. Selanjutnya
tasawuf melatih manusia agar memiliki ketajaman batin dan kehalusan budi pekerti.
Demikian pula tarikat yang terdapat dalam tasawuf akan membawa mausia ke dalam
jiwa yang istiqomah, jiwa yang selalu di isi dengan nilai-nilai ketuhanan. Ia selalu
mempunyai pegangan dalam hidupnya. Keadaan demikian membuatnya ia tetap
tabah dan tidak mudh terhempas oleh cobaan yang di hadapinya.
Selanjutnya sikap frustasi dan yang lainnya dapat diatasi dengan sikap ridla
yang diajarkan dalam tasawuf, yaitu selalu pasrah dan menerima terhadap segala
keputusan Tuhan.ia menyadri bahwa yang maha kuasa atas segala sesuatu adalah
tuhan.
Di balik kemajuan ilmu teknologi, dunia modern sesungguhnya menyimpan
suatu potensi yang dapat menghancurkan martabat manusia. Untuk
menyelamatkannya perlu untuk menyelamatkan perlu tasawuf yang wujud konkretnya
dalam akhlak yang mula. Terakhir problema masyarakat modern di ats adalah adanya
sejumlah manusia yang kehilangan masa depannya. Untuk ini ajaran akhlak tasawuf
yang berkenaan dengan ibadah, zikir, taubat, dan berdo’a menjadi penting adanya,
sehingga tetap mempunyai harapan, yaitu bahagia bahagia hidup di akhirat nanti.
Tasawuf akhlak memberi kesempatan bagi penyelamatan manusia, maka tasawuf
dengan sistem yang diakui paling kuat untuk manusia dengan Tuhan, ajaran akhlak
tasawuf mengatasi problematika kehidupan masyarakat modern saat ini, dan dijadikan
suatu alternatif terpenting. 7
7
M. Quraish shihab, Wawasan al-quran, Bandung; Mizan, 1996, hal 231
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Masyarakat modern terdiri dari dua kata, yaitu masyarakat dan modern.
Dalam kamus bahasa indonesia W.J.S Poerwarminta mengartikan
masyarakat sebagai pergaulan hidup manusia, (himpunan orang yang hidup
bersama di suatu tempat dengan ikatan-ikatan aturan yang tertentu.
Sedangkan modern di artikan yang terbaru, secara baru, mutakhir.
Dengan adanya bantuan tasawuf ini maka ilmu pengetahuan satu dan
lainnya tidak akan bertabrakan, karena berada dalm satu jaln dan tujuan.
Selanjutnya tasawuf melatih manusia agar memiliki ketajaman batin dan
kehalusan budi pekerti.
B. PENUTUP
11
DAFTAR PUSTAKA
Bakar Abu aceh, Pengantar Sejarah Sufi dan Tasawuf, Ramadani, Solo.
12