Anda di halaman 1dari 53

MENGENAL BEBERAPA ALIRAN KALAM BAB II

(Khawarij, Murji-ah, Muktazilah, Qadariyah, dan Jabbariyah)


MENGENAL BEBERAPA ALIRAN KALAM
Makalah
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Kelompok
dalam Mata Kuliah Pengantar Studi Pemikiran Islam A. PENGERTIAN ILMU KALAM
Semester I Jurusan MD-B Ilmu kalam berasal dari dua kata yaitu, Ilmu dan
Tahun Akademik 2019/2020 Kalam. Prasa ini ingin menunjukkan bahwa yang dimaksud
adalah ilmu tentang kalam. Ilmu kalam merupakan suatu
cabang ilmu yang merupakan bagian dari displin ilmu-
ilmu berlatar Islam sebelum terlampau jauh membicarakan
tentang ilmu ini.
Kata Ilmu merupakan kata yang salah satu nama-Nya. Al-
Ilmu juga berarti maha mengetahui. Kata ilmu berakar dari
3 huruf. Sedangkan kata kalam merupakan kata yang penuh
O l e h: makna. Kalam berarti pengucapan atau ucapan.1
Kelompok I Ilmu kalam membahas ajaran-ajaran dasar di dalam agama
Islam. Ajranajaran dasar itu menyangkut wujud Allah,
Yose Rizal : 1612030003 Kerasulan Muhammad, dan Al-Quran, serta orang yang
percaya dengan tiga hal itu, yakni orang muslim dan mukmin,
Pratiwi Thomas : 1612030030
serta orang yang tidak percaya, yakni kafir dan musyrik, soal
Welma Ningsih : 1912030077 surga dan neraka, dll.2
Adam Hasyibullah : 1912030039
B. MACAM-MACAM ALIRAN DALAM ILMU KALAM
Dosen Pembimbing:
Drs. Syamsuar Syam Dt. Gampo Alam, M.Ag Secara umum ada banyak sekali macam-macam aliran
dalam ilmu kalam tetapi disini yang akan kita bahas yakni
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH hanya beberapa aliran saja diantaranya sebagai berikut:
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
(UIN) IMAM BONJOL PADANG 1
Elmansyah, Ilmu Kalam (Pontianak: IAIN Pontianak Press, 2017)
2
1441 H / 2019 M Yunan Yusuf, Alam pikiran islam pemikiran: dari khawarij ke Buya
Hamka Hingga Hasan Hanafi (Jakarta: Kencana, 2004),
1. Aliran Khawarij masuk Islam. Yakni orang Islam yang bila ia menghukum,
2. Aliran Murjiàh maka yang digunakan bukanlah hukum Allah.4
3. Aliran Muktazilah
4. Aliran Qadariyah Ajaran Khawarij bermula dari masalah pandangan
5. Aliran Jabbariyah mereka tentang kufur. Kufur (orang-orang kafir), berarti tidak
percaya. Lawannya adalah iman (orang yang dikatakan
1. Aliran Khawarij mukmin) berarti percaya. Di masa Rasulullah kedua kata
itu termanifestasi secara tajam sekali, yakni orang yang
Khawarij adalah suatu nama yang mungkin telah percaya kepada Allah yang disampaikan oleh Nabi
diberikan oleh kalangan lapangan di sana karena tidak mau Muhammad SAW dan orang-orang yang tidak percaya
menerima arbitrase dalam pertempuran siffin yang terjadi kepada Allah tersebut. Dengan kata lain, mukmin adalah orang
wantara Ali dan Mu‟awiyah dalam upaya penyelesaian yang telah memeluk agama Islam sedangkan kafir adalah
persengketaan antara keduanya tentang masalah khalifah. orang yang belum memeluk agama Islam.
Khawarij berasal dari kata kharaja, artinya ialah Bila pada masa Rasulullah term kafir hanya dipakai
keluar, dan yang dimaksudkan disini ialah mereka yang untuk mereka yang belum memeluk Islam, kaum Khawarij
keluar dari barisan Ali sebagai diterimanya arbitse oleh Ali. memperluas makna kafir dengan memasukkan orang yang
Tetapi sebagaian orang berpendapat bahwa nama itu diberikan telah beragama Islam ke dalamnya. Yakni orang Islam
kepada mereka, karena mereka keluar dari rumah-rumah yang bila ia menghukum, maka yang digunakannya
mereka dengan maksud berjihad di jalan Allah. Hal ini di bukanlah hukum Allah.
dasarkan pada QS An-Nisa: 100. Berdasarkan ayat tersebut,
maka kaum khawarij memandang kaum khawarij Secara umum, konsep mereka tentang iman bukan
memandang diri mereka sebagai orang yang meninggalkan pembenaran dalam hati semata-mata. Pembenaran hati (al-
rumah atau kampung halamannya untuk berjihad.3 tasdiq bi al-qabl) menurut mereka, mestilah disempurnakan
dengan menjalankan perintah agama. Seseorang yang telah
Bila di masa Rasulullah kafir hanya untuk mereka memercayai bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan
yang tidak memeluk Islam tapi kaum Khawarij memperluas Muhammad itu utusan Allah, tapi ia tidak melakukan
pengertiannya dengan memasukkan orang-orang yang telah

4
Yunan Yusuf, Alam pikiran islam pemikiran: dari khawarij ke Buya
3
Chaerudji, Ilmu Kalam (Jakarta: Diadit Media, 2007) Hamka Hingga Hasan Hanafi (Jakarta: Kencana, 2004)
kewajiban agama, berarti imannya tidak benar, maka ia akan d. Quraib Bin Maruah
menjadi kafir.5 e. Nafi' Bin Al-Azraq
f. 'Abdullah Bin Basyir
Pengikut Khawarij terdiri dari suku Arab Badui yang
masih sederhana cara berpikirnya. Jadi sikap keagamaan b) Doktrin-Doktrin Khawarij
mereka sangat ekstrem dan sulit menerima perbedaan
pendapat. Mereka menganggap orang yang berada di luar Adapun doktrin-doktrin Dalam Aliran Khawarij antara
kelompoknya adalah kafir dan halal dibunuh. Sikap picik dan lain yakni sebagai berikut :
ekstrem ini pula yang membuat mereka terpecah menjadi
beberapa sekte. a. Khalifah harus dipilih bebas seluruh umat Islam.
b. Khalifah tidak harus berasal dari keturunan Arab.
Berbeda dengan kelompok Sunni dan Syi‟ah, mereka c. Dapat dipilih secara permanen selama yang
tidak mengakui hak hak istimewa orang atau kelompok tertentu bersangkutan bersikap adil dan menjalankan syariat
untuk menduduki jabatan khalifah. Khawarij tidak Islam. Ia dijatuhkan bahkan dibunuh apabila
memandang kepala negara sebagai orang yang sempurna. melakukan kedzaliman.
Ia adalah manusia biasa juga yang tidak luput dari
kesalahan dan dosa. Karenanya, mereka menggunakan 2. Aliran Murji-ah
mekanisme syura untuk mengontrol pelaksanaan tugas-tugas
pemerintahan. Kalau ternyata kepala negara menyimpang
dari semestinya, dia dapat diberhentikan atau dibunuh.6 Murjiah berasal dari bahasa Arab irja artinya
penundaan atau penangguhan. Karena sekte yang
a) Tokoh-tokoh Dalam Aliran Khawarij berkembang pada masa awal islam yang dapat diistilahkan
sebagai “orang-orang yang diam”. Mereka meyakini bahwa
Adapun Tokoh-tokoh Dalam Aliran Khawarij antara dosa besar merupakan imbangan atau pelanggaran terhadap
lain yakni sebagai berikut : keimanan dan bahwa hukuman atau dosa tidak berlaku
selamanya. Oleh karena itu, ia menunda atau menahan
a. Urwah Bin Hudair
pemutusan dan penghukuman pelaku dosa di dunia ini. Hal ini
b. Mustarid Bin Sa'ad
mendorong mereka untuk tidak ikut campur masalah
c. Hausarah Al-Asadi
politik. Satu diantara doktrin mereka adalah shalat
berjamaah dengan seorang imam yang diragukan
5 M. Yunan Yusuf, Alam Pikiran Islam Pemikiran Kalam, (Jakarta:
Kencana, 2014)
6
Muhammad Iqbal, Fiqh Siyasah Kontekstualisasi Doktrin Politik
Islam, (Jakarta: Kencana, 2014)
keadilannya adalah sah. Doktrin ini diakui oleh kalangan islam menyebut bahwa keduanya sebagai aliran pra-Mu‟tazilah
sunni namun tidak untuk kalangan syiah.7 dalam teologi islam.9

a) Tokoh-Tokoh Aliran Murjiàh c) Doktrin-doktrin Aliran Murji’ah


Adapun Tokoh-tokoh Dalam Aliran murjiàh antara lain Adapun doktrin-doktrin Dalam Aliran murjiàh antara
yakni sebagai berikut : lain yakni sebagai berikut :
a. Al-hasan ibnu muhammad ibnu ali bin abi thalib 1) Orang Islam yang percaya pada Tuhan dan
b. Abu hanifah kemudian menyatakan kekufuran secara lisan tidaklah
c. Abu yusuf menjadi kafir, karena kufur dan iman letaknya di
hatiku.
b) Asal Usul Aliran Murji’ah 2) Menurut murjiah ekstrem ini, iman adalah mengetahui
Tuhan dan Kufur tidak tahu pada Tuhan. Sejalan dengan
Aliran Murjiah muncul sebagai reaksi dari aliran itu shalat bukan merupakan ibadat bagi mereka, karena
kharjiyyah yang memandang perbuatan dosa sebagai quasi yang disebut ibadat adalah iman kepadanya, dalam arti
absolut dan merupakan sifat penentu, murji‟ah lebih mengetahui Tuhan.
cenderung sebagai reaksi terhadap kharijiyyah dari pada
daripada terhadap aliran mayoritas. Sangat kontras dengan 3. Aliran Muktazilah
aliran kharjiyyah yang mirip sekali dengan ajaran yang
mirip sekali dengan ajaran St. John tentang “dosa yang Kata muktazilah berasal dari kata I‟tazala dengan
dihukum mati”.8 makna yang berarti menjauhkan atau memisahkan diri dari
sesuatu. Kata ini kemudian menjadi nama sebuah aliran di
Aliran Murji‟ah muncul dengan mengusung dalam ilmu kalam yang para sarjana menyebutnya sebagai
keyakinan lain mengenai dosa besar. Masalah yang mulanya Mu‟tazillah berdasarkan peristiwa yang terjadi pada Washil
hanya bersifat politis akhirnya berkembang menjadi masalah ibn Atha (80 H/699 M- 131 H/748 M) dan Amr ibn Ubayd
teologis. Lantara dua aliran tersebut muncul mendahului dengan al-Hasan al-Bashri. Dalam majlis pengajian al-Hasan
aliran Mu‟tazillah, maka tidak salah pula jika Wolfson al-Bashri muncul pertanyaan tentang orang yang berdosa
besar bukanlah mu‟min dan juga bukanlah orang kafir,
tetapi berada diantara dua posisi yang istilahnya al Manzillah
7
Muhammad Arifin Ilham, ensiklopedia tasawuf imam al-ghazali bayn al-manzilatayn.
(Jakarta: Hikmah, 2009)
8
Abdul Mujleb, Syafi‟ah, & Ahmad Ismail, Ensiklopedia Tasawuf
9
Imam Al-Ghazali, (Jakarta: Hikmah, 2009) Hamka Haq, Al-Syatibi, (Jakarta: Erlangga, 2007),
Dalam uraian di atas bisa dipahami pemimpian Bahkan di masa peerintahan AlMa‟mun teologi Mu‟tazillah
tertua di aliran Mu‟tazillah adalah Washil ibn Atha. Ada secara resmi dijadikan ideologi bangsa.10
kemungkinan washil ingin mengambil jalan tengah antara
khawarij dan murjiah, melainkan berada di dua posisi. Alasan
yang dikemukakan adalah bahwa orang yang berdosa besar itu b) Tokoh-tokoh Aliran Mu‟tazillah
masih ada imannya tetapi tidak pula dapat dikatakan
Adapun Tokoh-tokoh Dalam Aliran mu`takzillah
mu‟min karena ia telah berdosa besar. Orang yang serupa
antara lain yakni sebagai berikut :
itu apabila meninggal dunia maka ia akan kekal di dalam
neraka, hanya azabnya saja yang lebih ringan a. Wasil bin Ata‟
dibandingkan orang kafir. Itulah pemikiran Washil yang b. Abu Huzail al-allaf
pertama sekali muncul. c. An-Nazzam
d. Al-Jubba‟i.
a) Asal-Usul Aliran Mu’tazillah
Pembina pertama aliran Mu‟tazilah ini adalah c) Doktrin-doktrin Aliran Mu’tazillah
Wasil bin Ata‟. Sebagaimana telah dikatakan oleh Al-
Adapun doktrin-doktrin Dalam Aliran muktazillah
Mas‟udi, Wasil bin Ata‟ adalah syaikh Al-Mu‟tazilah wa
antara lain yakni sebagai berikut:
qadimuha, yaitu kepala Mu‟tazilah yang tertua. Ia dilahirkan
di Madinah pada tahun 81 H dan meninggal di Basrah pada a. Kekuasaan Kepala Negara tidak terbatas Waktunya
tahun 131 H. Di Madinah ia berguru pada Hasyim,Abd bin b. Akal yang menetukan perlu tidaknya dibentu Negara.
Muhammad bin Hanafiyah kemudian pindah ke Basrah dan c. Yang durhaka akan dihukum
belajar pada Hasan Al-Basri.
4. Aliran Qadariyah
Kemunculan aliran Mu‟tazilah untuk pertama kalinya
pada masa dinasti Umayyah berada diambang kehancuran, Qadariyah berasal dari kata “qodara” yang artinya
yakni dimasa pemerintahan, Abd Al-Malik bin Marwan dan memutuskan dan kemampuan dan memiliki kekuatan,
Hisyam bin „Abd Al-Malik. Dan ketika Dinasti Umayyah sedangkan sebagai aliran dalam ilmu kalam. Qadariyah
jatuh ke tangan abbasiyah, golongan Mu‟tazillah adalah nama yang dipakai untuk salah satu aliran yang
mendapatkan tempat yang amat baik di dalam pemerintahan. memberikan penekanan terhadap kebebasan dan kekuatan
manusia dalam menghasilkan perbuatan-perbuatannya. Dalam

10
Tsuroya Kiswali, Al-Juwaini: Peletak dasar teologi rasional dalam
islam, (Jakarta: Erlangga, 2008)
paham Qadariyah manusia dipandang mempunyai Qudrat dan menentukan perbuatannya sendiri. Akan tetapi jika kita
atau kekuatan untuk melaksanakan kehendaknya, dan bukan mendalami ajaran Al-quran dan Hadis secara komprehensif
berasal dari pengertian bahwa manusia terpaksa tunduk serta memerhatikan realitas kehidupan sehari-hari, maka
kepada Qadar atau pada Tuhan. akan tampak jelas bahwa paham Qadariyah yang tidak
mempercayai adanya takdir adalah mengandung berbagai
Adapun menurut pengertian terminologi Qodariyyah kelemahan dan telah menyimpang dari ajaran Islam yang
adalah suatu aliran yang mempercayai bahwa segala benar.
tindakan manusia tidak diintervensi oleh Tuhan. Aliran ini
juga berpendapat bahwa tiap-tiap orang adalah pencipta bagi
segala perbuatannya, ia dapat berbuat sesuatu atau b) Tokoh-tokoh Aliran Qadariyah
meninggalkannya atas kehendak sendiri. Berdasarkan Adapun Tokoh-tokoh Dalam Aliran qadariyyah
pengertian tersebut, qodariyyah merupakan nama suatu antara lain yakni sebagai berikut :
aliran yang memberikan suatu penekanan atas kebebasan
dan kekuatan manusia dalam mewujudkan perbuatannya. a. Ma‟bad al-Jauhani
Harun Nasution menegaskan bahwa kaum qodariyyah b. Ghailan al-Dimasyqi.
berasal dari pengertian bahwa manusia mempunyai qodrat
atau kekuatan untuk melaksanakan kehendaknya, akan c) Doktrin-doktrin Aliran Qadariyah
tetapi bukan berarti manusia terpaksa tunduk paada qodrat
Tuhan. Kata qadar dipergunakan untuk menamakan orang Adapun doktrin-doktrin Dalam Aliran qadariyah
yang mengakui qadar digunakan untuk kebaikan dan antara lain yakni sebagai berikut :
keburukan pada hakekatnya kepada Allah.11 a. Manusia memiliki kebebasan untuk menentukan
tindakannya sendiri
b. Dalam memahami takdir aliran Qadariyah terlalu
a) Asal Usul Aliran Qadariyah Liberal
c. Aliran Qadariyah mengukur keadilan Allah
Sekilas pemahaman Qadariyah ini sangat ideal dan dengan barometer keadilan manusia.
sesuai dengan ajaran Islam. Di samping benar menurut d. Paham ini tidak percaya jika ada takdir dari Allah.
logika, juga didasarkan pada ayat-ayat alqur‟an dan hadis
yang memberikan kebebasan kepada manusia untuk memilih 5. Aliran Jabbariyah
Kata Jabariyah berasal dari kata jabara yang
berarti memaksa dan mengharuskannya melaksanakan
11 Yusran Asmuni, Dirasah Islamiyah: Pengantar Studi Sejarah
Kebudayaan Islam dan Pemikiran. (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
sesuatu atau secara harfiah dari lafadz aljabr yang berarti
1996) paksaan. Kalau dikatakan Allah mempunyai sifat
Aljabbar (dalam bentuk mubalaghah), itu artinya Allah Pandangan-pandangan Ja'ad bin Dirham ini kemudian
Maha Memaksa. Selanjutnya kata jabara setelah ditarik disebar luaskan oleh pengikutnya, seperti Jahm bin
menjadi jabariyah memiliki arti suatu aliran. Lebih Shafwan dari Khurasan. Dalam sejarah teologi Islam,
lanjut Asy- Syahratsan menegaskan bahwa paham Al Jahm tercatat sebagai tokoh yang mendirikan aliran
jabr berarti menghilangkan perbuatan manusia dalam jahmiyyah dalam kalangan Murji’ah. Ia adalah sekretaris
arti yang sesungguhnya dan menyandarkannya kepada Surai bin Al hariz dan selalu menemaninya dalam gerakan
Allah, Dengan kata lain manusia mengerjakan melawan kekuasaan bani Umayyah. Namun dalam
perbuatannya dalam keadaan terpaksa. perkembangannya paham Jabariyyah juga
Secara istilah, jabbariyah berarti menyandarkan dikembangkan oleh tokoh lainnya diantaranya Al
perbuatan manusia kepada Allah SWT. Jabariyyah Husain bin Muhammad An-Najjar dan Ja‟ad bin Dirrar.
menurut mutakallimin adalah sebutan untuk mahzab al- Paham Jabariyah ini diduga telah ada sejak sebelum
kalam yang menafikkan perbuatan manusia secara agama Islam datang kemasyarakat Arab.13
hakiki dan menisbatkan kepada Allah SWT semata. Kehidupan bangsa Arab yang diliputi oleh Gurun
Menurut Harun Nasution, jabariyah adalah Pasir Sahara telah memberi pengaruh besar dalam ke
paham yang menyebutkan bahwa segala perbuatan dalam cara hidup mereka. Dan dihadapkan alam yang
manusia telah ditentukan dari semula oleh Qada dan begitu ganas, alam yang indah tetapi kejam,
Qadar Allah. Maksudnya adalah bahwa setiap menyebabkan jiwa merasa dekat dengan Dzat Yang
perbuatan yang dikerjakan oleh manusia tidak Maha Pengasih dan Penyayang. Dengan suasana alam
berdasarkan kehendak manusia, tapi diciptakan oleh yanga demikian menyebabkan mereka tidak punya daya
Tuhan dan dengan kehendaknya, disini manusia tidak dan kesanggupan apa-apa, melainkan semata-mata patuh,
mempunyai kebebasan dalam berbuat, karena tidak tunduk dan pasrah kepada kehendak Tuhan, dan
memiliki kemampuan. Ada yang mengistilahkan bahwa dalam al-Qur'an sendiri banyak memuat ayat-ayat yang
jabariyah adalah aliran manusia menjadi wayang dan membawa kepada timbulnya paham Jabariyah. "Allah
tuhan sebagai dalangnya. menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat" {QS
AshShaffat: 96}. Selain ayat-ayat Al Quran diatas, benih-
a) Asal-usul Jabariyah benih paham al-jabar juga dapat dilihat dalam beberapa
Sejarah mencatat bahwa orang yang pertama kali peristiwa sejarah: Suatu ketika Nabi menjumpai
menampilkan paham jabbariyah di kalangan umat Islam sahabatnya yang sedang bertengkar dalam masalah
adalah Al-Ja‟d Ibn Dirham.12 takdir Tuhan, Nabi melarang mereka memperdebatkan

13
Abdul Rozak dan Rosihon Anwar, Ilmu Kalam (Bandung: Pustaka Setia,
12
Yunan Yusuf, Alam Pikiran Islam Pemikiran Kalam, (Jakarta: Kencana, 2014) 2006),
persoalan tersebut, agar terhindar dari kekeliruan BAB III
penafsiran tentang ayat-ayat tuhan mengenai takdir.
Adanya paham jabar telah mengemukakan ke PENUTUP
permukaan pada masa bani umayyah yang tumbuh
A. Kesimpulan
berkembang di Syria. Di samping adanya bibit
pengaruh faham jabar yang telah muncul dari Ilmu kalam berasal dari dua kata yaitu, Ilmu dan
pemahaman terhadap ajaran Islam itu sendiri, ada Kalam. Prasa ini ingin menunjukkan bahwa yang
sebuah pandangan mengatakan bahwa aliran jabar dimaksud adalah ilmu tentang kalam. Ilmu kalam
muncul karena adanya pengaruh dari pemikiran asing, membahas ajaran-ajaran dasar di dalam agama Islam.
yaitu pengaruh agama yahudi bermadzhab Qurra dan Ajaran-ajaran dasar itu menyangkut wujud Allah,
agama Kristen bermadzhab Yacobit.14 Kerasulan Muhammad, dan Al-Quran, serta orang yang
percaya dengan tiga hal itu, yakni orang muslim dan mukmin,
b) Tokoh-tokoh Aliran Jabbariyah serta orang yang tidak percaya, yakni kafir dan musyrik, soal
Adapun Tokoh-tokoh Dalam Aliran jabbariyyah surga dan neraka, dll.
antara lain yakni sebagai berikut :
a. Al-Ja‟ad bin Dirham Ilmu kalam memiliki banyak aliran yang
b. Jahm bin Sofwan diantaranya: Khawarij, Syiah, Qadariyah, Jabariyah,
c. Adh-Dhirar Murji‟ah, Mu‟tazilah, Maturidiyyah, dan Asy‟ariyyah.
d. Husain bin Muhammad al-Najjar. Setiap aliran-aliran yang ada di dalam ilmu kalam
memiliki doktrin-doktrinnya masingmasing yang mereka
c) Doktrin-doktrin jabbariyah yakini dan mereka pertahankan.
Adapun doktrin-doktrin Dalam Aliran jabbariyah
antara lain yakni sebagai berikut : B. Saran
a. Manusia mengerjakan perbuatan dalam keadaan Didalam penulisan makalah ini kami masih merasa
terpaksa banyak kekurangan maka dari itu kami dari tim penulis
b. Kalam Tuhan adalah makhluk mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca yang
c. Tuhan tidak dapat dilihat di akhirat budiman. Demi untuk kemajuan kami kedepanya.
d. Surga Neraka tidak kekal15

14
Sarkowi, Teologi Islam Klasik (Malang: Resist Literacy, 2010)
15
Achmad Surya, Pemikiran Jabariyah dan Qadariyah
(Achmadsurya.id1945.com)
DAFTAR PUSTAKA
Elmansyah, Ilmu Kalam (Pontianak: IAIN Pontianak Press, 2017)
Yunan Yusuf, Alam pikiran islam pemikiran: dari khawarij ke
Buya Hamka Hingga Hasan Hanafi (Jakarta: Kencana, 2004)
Chaerudji, Ilmu Kalam (Jakarta: Diadit Media, 2007)
Yunan Yusuf, Alam pikiran islam pemikiran: dari khawarij ke
Buya Hamka Hingga Hasan Hanafi (Jakarta: Kencana, 2004)
Muhammad Iqbal, Fiqh Siyasah Kontekstualisasi Doktrin Politik
Islam, (Jakarta: Kencana, 2014)
Muhammad Arifin Ilham, ensiklopedia tasawuf imam al-ghazali
(Jakarta: Hikmah, 2009
Abdul Mujleb, Syafi‟ah, & Ahmad Ismail, Ensiklopedia
Tasawuf Imam Al-Ghazali, (Jakarta: Hikmah, 2009)
Hamka Haq, Al-Syatibi, (Jakarta: Erlangga, 2007),
Tsuroya Kiswali, Al-Juwaini: Peletak dasar teologi rasional
dalam islam, (Jakarta: Erlangga, 2008)
Yunan Yusuf, Alam Pikiran Islam Pemikiran Kalam, (Jakarta:
Kencana, 2014)
Abdul Rozak dan Rosihon Anwar, Ilmu Kalam (Bandung: Pustaka
Setia, 2006),
Sarkowi, Teologi Islam Klasik (Malang: Resist Literacy, 2010)
Achmad Surya, Pemikiran Jabariyah dan Qadariyah
(Achmadsurya.id1945.com)
ASPEK UTAMA AJARAN ISLAM BAB II
( Asy-ariyah Dan Maturidiyah ) ASPEK UTAMA AJARAN ISLAM
Makalah
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Kelompok A. PENGERTIAN ASY-ARIYAH DAN MATURIDIYAH
dalam Mata Kuliah Pengantar Studi Pemikiran Islam
Semester I Jurusan MD-B Asy’ariyah adalah aliran kalam yang dinisbatkan
Tahun Akademik 2019/2020 kepada Abu Mansur al-Maturidi yang berpijak kepada Abu al
Hasan yang berdasarkan pengakuan secara teoritis pertama
berdasarkan naqli atau wahyu yang terdiri dari Al Qur`an dan
Al Hadits Al Mutawatir, dan kedua berdasarkan akal.Tujuan
dari gerakan Asy’ariyah sama dengan aliran maturidiyah
adalah sebagai reaksi terhadap aliran mu’tazilah yang
dianggap tidak sesuai dengan kaidah yang benar menurut akal
dan syara.
O l e h: Maturidiyah adalah aliran kalam yang dinisbatkan kepada
Kelompok II Abu Mansur al-Maturidi yang berpijak kepada penggunaan
argumentasi dan dalil aqli kalami dalam membantah
Yola Febriani : 1912030040 penyelisihnya seperti Mu’tazilah, Jahmiyah dan lain-lain
Rian Dianto : 1912030041 untuk menetapkan hakikat agama dan akidah Islamiyyah.
Ahmad Rezky Utama p : 1912030042
Tokoh-tokoh dan ajaran-ajaran asy-ariyah
Veby Dharmawansyah : 1912030043 Adapun tokoh-tokoh terkenal dalam ajaran asy-ariyah
antara lain yakni sebagai berikut :
Dosen Pembimbing:
Drs. Syamsuar Syam Dt. Gampo Alam, M.Ag a) Muhammad Ibn al-Thayyib Ibn Muhammad Abu Bakar
al-Baqillani.
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH Ia adalah tokoh Asy’ariyah yang mendapat ajaran-
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI ajaran Al-Asy’ari dari dua murid Al-Asy’ari, yaitu Ibn
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI Mujahid dan Abu Al-Hasan Al-Bahili.. beliau wafat di
(UIN) IMAM BONJOL PADANG Bagdad pada tahun 1013 Masehi.
1441 H / 2019 M
Ajaran-ajaran yang disampaikannya tidak selalu selaras c) Abu Hamid al-Ghazali
dengan ajaran Al-Asy’ari, misalnya bahwa sifat Allah itu Beliau adalah murid dari Abd al-Malik al-Juwaini
bukan sifat melainkan hal. Selanjutanya ia juga tidak yang lahir pada tahu 1058-1111 Masehi. Paham teologi
sepaham dengan Al-Asy’ari mengenai perbuatan manusia. yang dianutnya tidak jauh berbeda dengan paham-paham
Menurut Al-Asy’ari perbuatan manusia adalah diciftakan Al-Asy’ari. Dia mengakui bahwa Tuhan mempunyai sifat-
Tuhan seluruhnya, sedangkan menurut Al-Baqillani, sifat qadim yang tidak identik dengan dzat Tuhan dan
manusia mempunyai sumbangan yang efektif dalam mempunyai wujud diluar dzat. Juga Al-Qur’an bersifat
perwujudan perbuatannya. Yang diwujudkan Tuhan ialah qadim dan tidak diciptakan. Mengenai perbuatan manusia
gerak yang terdapat dalam diri manusia, adapun bentuk ia juga berpendapat bahwa Tuhanlah yang menciptakan
atau sifat dari gerak itu dihasilkan oleh manusia itu sendiri. daya dan perbuatan. Dan daya untuk berbuat lebih
menyerupai impotensi.
b) Abd al-Malik al-Juwaini Selanjutnya ia menyatakan bahwa Tuhan dapat dilihat,
Beliau lahir di Khurasan tahun 419 Hijriyah dan wafat sebab setiap yang mempunyai wujud dapat dilihat.
pada tahun 478 Hijriyah. Namanya aslinya tidak begitu Selanjutnya ajaran yang disampaikannya adalah penolakan
dikenal malah ia terkenal dengan nama Iman Al- tentang paham keadilan yang diajarkan oleh Mu’tazilah.
Haramain. Tuhan tidak berkewajiban menjaga kemashlahatan (al-
Hampir sama dengan Al-Baqillani, ajaran-ajaran yang salah wa al-ashlah) manusia, tidak wajib memberi upah
disampaikannya banyak yang bertentangan dengan ajaran atau ganjaran kepada manusia atas perbuatan-
Al-Asy’ari. Misalnya Tangan Tuhan diartikan (ta’wil) perbuatannya, bahkan Tuhan boleh memberi beban yang
kekuasaan Tuhan, mata Tuhan diartikan penglihatan tidak mungkin dikerjakan manusia.
Tuhan dan wajah Tuhan diartikan Wujud Tuhan,
sedangkan mengenai Tuhan duduk diatas takhta kerajaan
diartikan Tuhan berkuasa dan Maha Tinggi. B. SEJARAH ASY-ARIYAH DAN MATURIDIYAH
Mengenai soal perbuatan manusia, ia mempunyai
pendapat yang lebih jauh dari Al-Baqillani. Daya yang ada Asy’ariyah adalah satu firqah yang dinisbatkan kepada
pada manusia itu mempunyai efek, tetapi efeknya serupa pemahaman Abul Hasan Al-Asy’ari rahimahullahu. Nama asli
dengan efek yang terdapat antara sebab dan musabab. beliau adalah `Ali bin Isma`il bin Abi Bisyr Ishaq bin Salim
Wujud perbuatan manusia tergantung pada daya yang ada bin Isma`il bin Abdullah bin Musa bin Bilal bin Burdah bin
pada manusia, wujud daya itu bergantung pada sebab yang Musa Al Asy`ary, lebih dikenal dengan Abu Al Hasan Al
lain dan wujud sebab itu bergantung pula pada sebab yang Asy`ary. Dilahirkan pada tahun 260 Hijriyah atau 875 Masehi,
lain dan demikianlah seterusnya hingga sampai pada sebab pada akhir masa daulah Abbasiyah yang waktu itu
dari segala sebab yaitu Tuhan. berkembang pesat berbagai aliran ilmu kalam, seperti : al
Jahmiyah, al Qadariyah, al Khawarij, al Karamiyah, ar al-Qadhi ash-Shadr, Syaikh madzhab Hanafi di Bazdawah
Rafidhah, al Mu`tazilah, al Qaramithah dan lain sebagainya pada masanya.
Abul Yasar ini belajar dari bapaknya yang belajar dari
Maturidiyah adalah aliran kalam yang dinisbatkan kakeknya Abdul Karim salah seorang murid Abu Mansur,
kepada Abu Mansur al-Maturidi yang berpijak kepada di samping dia membaca kitab-kitab ahli filsafat seperti al-
penggunaan argumentasi dan dalil aqli kalami dalam Kindi dan lainnya, dia juga mempelajari buku-buku
membantah penyelisihnya seperti Mu’tazilah, Jahmiyah dan Mu’tazilah seperti al-Jubba’i, an-Nazham dan lain-lain.
lain-lain untuk menetapkan hakikat agama dan akidah Dia juga mempelajari buku-buku Abu Musa al-Asy’ari dan
Islamiyyah. buku-buku Abu Mansur seperti at-Ta’wilat dan at-Tauhid.
Untuk buku yang terakhir ini dia memandang
pembahasannya bertele-tele dan menyulitkan serta
Tokoh-tokoh dan ajaran-ajaran maturidiyah
penyusunannya yang tidak sistematis oleh karena itu dia
Setelah Abu Mansur wafat, pemikiran-pemikirannya
mengulang penyusunan dan pemaparannya agar lebih
diwarisi dan diperjuangkan oleh murid-muridnya dan
muda untuk dikaji, hal ini dia tuangkan dalam bukunya
orang-orang yang terpengaruh oleh pemikirannya, di
Ushuluddin dengan beberapa penambahan darinya. Abul
tangan mereka ini Maturidiyah membentuk diri sabagai
Yasar wafat di Bukhara tahun 493 H dengan meninggalkan
aliran kalamiyah yang muncul pertama kali di Samarkand.
banyak murid, salah satunya adalah Najmuddin Umar bin
Murid-murid Abu Mansur mulai menyebarkan pemikiran-
Muhammad an-Nasafi, peletak sebuah buku dalam akidah
pemikiran syaikh dan imam mereka, mereka menulis
yang terkenal dengan al-Aqidah an-Nasafiyah.
buku-buku demi itu, hasilnya pemikiran-pemikiran
Najmuddin Umar an-Nasafi, bisa dikatakan, dia
Maturidiyah laku di negeri tersebut, hal ini karena mereka
adalah pelopor Maturidiyah dalam bidang karya tulis
terbantu oleh kesamaan dalam madzhab fikih yaitu
karena dia banyak menuangkan dasar-dasar akidah
madzhab Hanafi.
Maturidiyah dalam buku-bukunya yang berjumlah besar,
Salah satu murid Abu Mansur adalah Abul Qasim
dia adalah Abu Hafsh Najmuddin Umar bin Muhammad
Ishaq bin Muhammad bin Ismail al-Hakim al-Samarqandi,
bin Ahmad bin Ismail al-Hanafi an-Nasafi, nisbat kepada
wafat tahun 342 H, dia dikenal dengan al-Hakim karena
Nasaf, sebuah kota di antara Jaihun dan Samarkand.
hikmahnya yang banyak dan nasihat-nasihatnya. Ada
Najmuddin adalah julukannya.
seorang murid lagi yaitu Abu Muhammad Abdul Karim
Najmuddin Umar an-Nasafi lahir di Nasaf pada tahun
bin Musa bin Isa al-Bazdawi, wafat tahun 390 H,
462 H, dia terkenal dengan syaikh-syaikhnya yang
selanjutnya orang ini memiliki seorang cucu yang menjadi
berjumlah besar mencapai lima ratus orang, di antara
salah satu pembawa pemikiran-pemikiran Maturidiyah, dia
mereka adalah Abul Yasar al-Bazdawi dan Abdullah bin
adalah Abul Yasar al-Bazdawi Muhammad bin
Ali bin Isa an-Nasafi, sebagaimana dia memiliki murid
Muhammad bin al-Husain bin Abdul Karim yang berjuluk
dalam jumlah besar pula, tidak hanya itu dia juga memiliki menurut mereka para imam Islam tersebut adalah
karya tulis juga dalam jumlah besar yang menjadi buku mujassimah dan musyabbihah yakni orang-orang yang
induk dalam menetapkan pemikiran-pemikiran menjasadkan dan menyerupakan Allah dengan
Maturidiyah. Di antara buku-bukunya adalah Majma’ al- makhlukNya, hanya karena para imam tersebut
Ulum, at-Taisir fi Tafsir al-Qur`an, an-Najah fi Syarh menetapkan sifat-sifat Allah sebagaimana yang ditetapkan
Kitab Akhbar ash-Shihah, buku ini adalah syarah dari oleh al-Qur`an dan sunnah sesuai dengan pamahaman salaf
shahih al-Bukhari, dan sebuah buku dalam akidah yaitu al- umat, mereka mengkategorikan buku-buku para imam
Aqidah an-Nasafiyah, buku ini adalah ringkasan dari buku Islam seperti at-Tauhid, al-Ibanah, asy-Syariah,as-Sifat,
at-Tabshirah karya Abu Muin an-Nasafi, buku ini adalah al-Uluw dan buku para imam sunnah lainya sebagai buku-
salah satu buku terpenting dalam akidah Maturidiyah. buku watsaniyah (berhalawiyah). Madarasah ini juga
Najmuddin Umar an-Nasafi wafat di Samarkand pada getol berdakwah kepada bid’ah-bid’ah syirkiyah.
malam Kamis, 12 Jumadil Ula 537 H.
Setelah masa Najmuddin Umar an-Nasafi, C. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ALIRAN ASY-ARIYAH
Maturidiyah mengalami kemajuan dan perkembangan DAN MUTURIDIYAH
Adapun pebedaan maupun persamaan dari ke dua aliran di
yang berarti, hal ini karena mereka mampu meraih simpati
atas bisa kita lihat pada penjelsan di bawah ini
para Sultan Daulah Utsmaniyah yang berpusat di Turki,
dan akhirnya para sultan tersebut menjadi pendukung 1. Persamaan
Maturidiyah sehingga pengaruh Maturidiyah menyebar ke Adapun persamaan dari ke dua ajaran di atas adalah
negeri-negeri yang dijangkau oleh kekuasaan Daulah
sebagai berikut:
Utsmaniyah. Di masa ini muncul al-Kamal bin al-
Hammam penulis al-Muyasarah fi al-Aqa’id al-Munjiyah a) Kedua aliran ini lahir akibat reaksi terhadap paham aliran
fi al-Akhirah yang pada saat ini masih dijadikan sebagai Mu’tazilah.
buku wajib di sebagian universitas. b) Mengenai sifat-sifat Tuhan, kedua aliran ini menyatakan
Di masa kini pemikiran Maturidiyah banyak dianut di bahwa Tuhan mempunyai sifat-sifat dan Tuhan
beberapa negeri kaum muslimin khususnya di Turki, mengetahui bukan dengan dzat-Nya tetapi mengetahui
Afghanistan dan sekitarnya, Pakistan dan India. Di dua dengan pengetahuan-Nya.
negara yang terakhir ini ada beberapa madrasah yang c) Keduanya menentang ajaran Mu’tazilah mengenai al-
mengusung pemikiran-pemikiran Maturidiyah, salah Salah wal Aslah dan beranggapan bahwa al-Qur’an adalah
satunya adalah madrasah Kautsariyah yang dinisbatkan kalam Tuhan yang tidak diciptakan, tetapi bersifat qadim.
kepada syaikh Muhammad Zahid al-Kautsari al-Jarkasi al- d) Al-Asy’ari dan Al-Maturidi juga berkeyakinan bahwa
Hanafi al-Maturidi, wafat tahun 1371 H. Madrasah ini manusia dapat melihat Allah pada hari kiamat dengan
berciri khas mencela dan menyerang para imam Islam,
petunjuk Tuhan dan hanya Allah pula yang tahu BAB III
bagaimana keadaan sifat dan wujud-Nya. PENUTUP
e) Persamaan dari kedua aliran ini adalah karena keduanya
sering menggunakan istilah ahlu sunnah wal jama’ah. A. Kesimpulan
1. Teologi Asy’ariyah dan Maturidiyah belum manpu
2. Perbedaan menawarkan ideologi alternatif dalam upaya mengubah
Adapun persamaan dari ke dua ajaran di atas adalah umat dan menggerakkan roda peradaban Islam ke ambang
kecerahan, sehingga mampu mensejajarkan dirinya
sebagai berikut:
dengan perdapan-peradaban yang lebih maju.
a) Tentang perbuatan manusia. Al-Asy’ari menganut 2. Kedua teologi ini telah ikut menghiasi perjalanan umat
paham Jabariyah sedangkan Al-Maturidi menganut islam menuju sebuah peradaban yang baru tapi
paham Qadariyah. pertentangan antara kedua teologi ini dengan teologi-
b) Tentang fungsi akal. Akal bagi aliran Asy’ariyah tidak teologi lainnya malahan menambah kebingungan dalam
mampu untuk mengetahui kewajiban-kewajiban masyarakat.
manusia sedangkan menurut pendapat Maturidiyah B. Saran
akal dapat mengetahui kewajiban-kewajiban manusia Apakah perubahan-perubahan positif dan fundamental
untuk berterima kasih kepada Tuhan. akan terjadi dan langsung sebagaimana mestinya sementara kita
c) Tentang Janji dan ancaman Tuhan. Al-Asy’ari masih “mengkultuskan” antara kedua teologi ini sebagai satu-
berkeyakinan bahwa Allah bisa saja menyiksa orang satunya teologi yang paling absah? Bagaimana mungkin
yang taat, memberi pahala kepada orang yang durhaka, mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi modern di saat
sedangkan Al-Maturidi beranggapan lain, bahwa orang kita menyakini tidak adanya korelasi yang jelas antara teori dan
yang taat akan mendapatkan pahala. metode penerapan ilmu itu sendiri? Kita sering beranggapan
bahwa bagaimana usaha manusia dalam berfikir dan menganalisa
fenomena-fenomena alam, manusia harus mananti dan menunggu
“ilmu” yang datang dari “sumber lain”, berupa Ilham, wangsit dan
sebagainya, Sangat tidak logis bila kita membatasi kapabilitas
akanmanusia dan meletakkanya di bawah kekuasaan naql (teks-
teks suci) dalam konteks masyarakat yang masih mengalami krisi
inteltual dan rasionalitas.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Muhammad. 1998.Tauhid Ilmu Kalam. Bandung: Pustaka


Setia.
Rozak, Abdul dan Rosihon Anwar. 2000. Ilmu Kalam. Bandung:
Pustaka Setia.
Nurdin Amin dan Afifi Fauzi Abbas. 2014. Sejarah Pemikiran
Islam. Jakarta: Imprint Bumi Aksara.
Zuhri, Amat. 2008. Warna-Warni Teologi Islam (Ilmu Kalam).
Yogyakarta: Gama Media Yogyakarta.
Yatim, Badri. 2000. Sejarah Peraclaban Islam. Jakarta: Rajawali
Press
Nasution. 1986. Terologi Islam: Aliran Sejarah Analisa
Perbandingan . Jakarta: UI press
Nurdin, Amin . 1986. Sejarah pemikiran dalam Islam. Jakarta:
Putaka Antara
FILSAFAT DAN FILSAFAT ISLAM BAB II
(filsafat dan filsafat islam, sejarah munculnya filsafat islam)
FILSAFAT DAN FILSAFAT ISLAM
Makalah
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Kelompok
dalam Mata Kuliah Pengantar Studi Pemikiran Islam A. FILSAFAT
Semester I Jurusan MD-B
Tahun Akademik 2019/2020 1. Pengertian Filsafat Secara Etimologi
kata filsafat, dalam bahasa Arab di kenal dengan
istilah falsafah dan dalam bahasa inggris di kenal dengan
istilah philosophy adalah berasal dari bahasa Yunani
philosophia. Kata philosopy terdiri atas kata philein yang
berarti cinta(love) dan Sophia yang berarti kebijaksanaan
(wisdom), sehingga istilah filsafat berarti cinta kebijaksaan (
love of wisdom) dalam arti yang sedalam-dalamnya . Jadi,
seorang filsuf adalah pecinta atau pencari kebikjasanaan
O l e h: 2. Pengertian Filsafat Secara Terminologi
Kelompok III beberapa pendapat tentang para ahli, yaitu :

Rio Afrianto : 1912030045 a) Plato berpendapat bahwa filsafat adalah pengetahun yang
Lili Rahmawati : 1912030046 mencoba untuk mencapai pengetahuan tentang kebenaran.
Wika Yunita Sari : 1912030047 b) Aristoteles Filsafat adalah ilmu yang meliputi kebenaran
Fira Khairatul Ummah : 1912030048 yang didalamnya terkandung ilmu-ilmu metafisika,
logika, retorika, etika, ekonomi, politik dan estetik .
Dosen Pembimbing: c) Al Farabi Mengatakan bahwa fisafat adalah ilmu
Drs. Syamsuar Syam Dt. Gampo Alam, M.Ag pengetahuan tentang hakikat bagaimana alam maujud
yang sebenarnya.
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH d) Hasbullah Bakhry Ilmu filsafat adalah ilmu yang
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ketuhanan, alam semesta dan juga manusia sehingga
(UIN) IMAM BONJOL PADANG dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana
1441 H / 2019 M hakikatnya sejauh yang dapat dicapai akal manusia dan
bagaimana sikap manusia seharusnya setelah mencapai Definisi filsafat dijadikan patokan awal yang
pengetahuan itu. diperlukan untuk memberi arah dan cakupan objek yang
e) Notonegoro Berpendapat bahwa filsafat itu menelaah hal- dibahas.Karena itu disini dikemukakan beberaa definisi
hal yang menjadi objeknya dari sudut intinya yang mutlak dari para filosof terkemuka yang cukup repesentatif,baik
dan yang terdalam, yang tetap dan yang tidak berubah, dari segi zaman maunpun kualitas pemikiran.
disebut hakikat.
3. Ruang Lingkup Filsafat
Adapun Ali Mudhofir dalam buku surajiyo
memberikan arti filsafat sangat beragam, sebagai berikut: Objek penelitian filsafat ada 2 yaitu,objek materi
yakni objek yang dipikirkan ialah segala yang ada dan
 Filsafat sebagai suatu sikap yang ada,atau dengan kata lain cakupannya luas baik
 Filsafat adalah suatu sikap terhadap kehidupan dan bersifat empiris dan absrtak,juga hal yang mengenai tuhan
alam semesta. . Tujuan filsafat ialah menemukan kebenaran yang
 Filsafat sebagai suatu metode sebenarnya.Objek yang dipikirkan oleh filosof ialah segala
 Cara berfikir secara mendalam,penyelidikan yang yang ada.Objek yang diselidiki oleh filsafat ini disebut
menggunakan alasan,berfikir secara hati-hati dan objek material,yaitu segala yang ada. Objek forma filsafat
teliti.Filsafat berusaha untuk memikirkan seluruh ialah penyelidikan yang mendalam.Artinya,ingin tahu
pengalaman manusia secara mandalam dan jelas. bagian dalamnya.kata mendalam artinya ingin tahu tentang
 Filsafat sebagai analisis logis tentang bahasa dan objek yang tidak empiris.
penjelasan makna istilah.Beberapa filsuf mengatakan
bahwa analisis tentang arti bahasa merupakan tugas
pokok filsafat dan tugas analisis konsep sebagai fungsi B. FILSAFAT ISLAM
nya filsafat.Para filsuf analitis seperti 1. Pengertian Filsafat Islam
G.E.Moore,B.Russel,L.Witgeenstein Filsafat islam adalah perkembangan pemikiran umat
islam dalam masalah ketuhanan,kenabian,manusia,dan
G.Ryle,J.L.Austin dan beberapa filsafat lainnya alam semesta yang disinari ajaran islam.Adapun
berpendapat bahwa tujuan dari filsafat adalah defenisinya secara khusus yang ditulis oleh penulis islam.
menyingkirkan berbagai cara. a. Ibrahim Madkur,Filsafat Islam adalah pemikiran yang
Filsafat adalah tidak lebih dari suatu usaha untuk lahir dalam dunia islam untuk menjawab tantangan
menjawab pertanyaan-pertanyaan terakhir,tidak secara zaman,yang meliputi Allah dan alam semesta,wahyu
dogmatis,seperti yang ada dikehidupan kita sehari-hari dan akal,agama dan filsafat.
atau bahkan dalam kebiasaan ilmu pengetahuan.
b. Ahmad Fuad Al-Ahwany,Filsafat islam adalah dalam berfikir serta berbuat dan adanya hukum alam
pembahasan tentang alam dan manusia yang disinari ciptaan tuhan yang membawa pada perkembangan
ajaran islam. islam,bukan hanya filsafat,tetapi juga sains,antara abad ke
c. Muhammad Atif Al-Elraqy,Filsafat islam secara umum VIII-XIII M.
di dalamnya tercakup ilmu kalam,ilmu ushul fiqh,ilmu
tasawuf dan ilmu pengetahuan lainnya yang diciptakan Filsafat dibagi 2 periode.Periode pertama,berasal
oleh intelektual islam. dari Yunani,Tokoh-tokoh seperti Socrates,Plato,dan
Aristotoles.Periode kedua,yang merupakan masa
2. Sejarah adanya filsafat islam pertengahan adalah filsafat islam.Filsafat islam klasik
mulai berkembang pada masa Al-Kindi.
Ketika datang ke Timur Tengah pada IV
SM.Alexander Agung membawa buku hanya kaum militer Al-Kindi merupakan seorang Aristotelien,ia
tetapi juga kaum sipil.Tujannya bukanlah hanya mengartikan filsafat sebagai pola pikir manusia untuk
meluaskan daerah kekuasaannya ke luar Macedonia,tapi lebih mengetahui dirinya yang kemudian ia jadikan
juga menanamkan kebudayaan yunani di daerah-daerah sebagai cara atau alat untuk lebih mengetahui hal-hal yang
yang dimasukinya.Dengan jalan demikian berkembanglah sifatnya lebih besar.Filsafat Al-Kindi juga mengarah
falsafat dan ilmu pengetahuan Yunani di Timur kepada al-ilmu al-insani wa llum al-illahi.
Tengah,dan timbullah pusat-pusat peradaban Yunani
3. Ruang Lingkup Filsafat Islam
seperti Iskandariah dari nama Alexander di Mesir.
Ketika para sahabat Nabi Muhammad Cakupan filsafat Islam meliputi segala aspek ilmu-ilmu
menyampaikan dakwah islam ke daerah-daerah tersebut yang terdapat dalam khasanah pemikiran keislaman. Seperti
terjadi peperangan antara kekuatan islam dan kekuatan yang dikemukakan oleh Muhammad ‘Athif al-‘Iraqy, Filsafat
Kerajaan Bizantium di Mesir,suria serta irak,dan kekuatan Islam secara umum ialah meliputi di dalamnya Ilmu Kalam,
Kerajaan Persia di iran.Daerah-daerah ini,dengan Ilmu Ushul Fiqh, Ilmu Tasawuf, dan ilmu pengetahuan lainnya
menangnya kekuatan islam dalam peperangan yang diciptakan oleh ahli pikir Islam.
tersebut,jatuh kebawah kekuasaan islam. Dari warga Obyek filsafat adalah menelaah hakikat tentang Tuhan,
negara non islam ini timbul satu golongan yang tidak manusia dan tentang segala realitas yang nampak dihadapan
senang dengan kekuasaan islam dan oleh karena itu ingin manusia.. dan bisa ditambahkan dengan pengetahuan itu
menjatuhkan islam. sendiri, cara-caranya, dan syarat-syarat kebenaran atau
salahnya. Filsafat Islam diwarnai oleh nilai-nilai Islami.
Teology rasional Mu’tazilah inilah,dengan Kebebasan pola pikirnya dibatasi oleh nilai etis yakni yang
keyakinan akan kedudukan yang tinggi,kebebasan manusia didasarkan pada kebenaran ajaran yaitu Islam.
4. Karakteristik Filsafat Islam BAB III

Filsafat Islam memiliki karakteristik sebagai berikut: PENUTUP


Al-Qur’an dan hadis sebagai sumber pedoman dan pendukung
A. Kesimpulan
Filsafat Islam membahas masalah yang sudah pernah dibahas
1. Filsafat merupakan suatu upaya berfikir yang jelas dan
filsat yunani dan lainnya. Filsafat Islam membahas masalah
terang tentang seluruh kenyataan, filsafat dapat mendorong
yang belum pernah dibahas filsafat sebelumnya.
pikiran kita untuk meraih kebenaran yang dapat membawa
Dalam filsafat Islam terdapat pemaduan antara agama dan
manusia kepada pemahaman dan pemahaman manusia
filsafat antara kaidah dan hikmah, antara wahyu dan akal. kepda tindakan yang lebih layak.
2. Tujuan filsafat ialah menemukan kebenaran yang
sebenarnya.Objek yang dipikirkan oleh filosof ialah segala
yang ada.Objek yang diselidiki oleh filsafat ini disebut
objek material,yaitu segala yang ada.
3. Filsafat islam adalah perkembangan pemikiran umat islam
dalam masalah ketuhanan, kenabian, manusia, dan alam
semesta yang disinari ajaran islam.
4. Filsafat dibagi 2 periode. Periode pertama, berasal dari
Yunani,Tokoh-tokoh seperti Socrates, Plato, dan
Aristotoles. Periode kedua, yang merupakan masa
pertengahan adalah filsafat islam. Filsafat islam klasik
mulai berkembang pada masa Al-Kindi.

B. Saran
Demikian makalah yang kami susun,semoga dapat
memberikan ,manfaat bagi penyusun khususnya bagi pembaca
.Penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan,maka dari itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun demi kesempurnaan makalah kami.
DAFTAR PUSTAKA
Bakhtiar,Amsal,2005.Filsafat Ilmu.Cet.II;Jakarta:PT.Rajawali
Pers,
Hadariansyah,2012.Pengantar Filsafat Islam:Mengenal Filusuf-
filusuf Muslim dan Filsafat Mereka,Banjarmasin:Kafusari
Press.
Mnawwaroh,Djunaidatul dan Tanenji,2003.Filsafat Pendidikan
Perspektif Islam Dan Umum) ,Jakarta:UIN Jakarta press.
Nasution,Hasyimsyah,1999.Filsafat Islam,Jakarta:Gaya Media
Pratama,
Surajiyo,2005.Ilmu Filsafat Suatu Pengantar.Cet I;Jakarta:Bumi
Aksara.
ILMU KALAM, FILSAFAT, DAN TASAWUF BAB II
( Hubungan Ilmu Kalam, Filsafat, Tasawuf dan Menyikapi ILMU KALAM, FILSAFAT, DAN TASAWUF
Perbedaannya Untuk Kemashlahatan Agama dan Umat)
A. DEFENISI ILMU KALAM,FILSAFAT ISLAM, DAN
Makalah TASAWUF
1. Ilmu Kalam
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Seminar Lokal dalam Mata
kuliah Pengantar Studi Pemikiran Islam ( PSPI ) Secara etimologi kalam berarti “kata-kata”. Kata-kata disini
Semester I Jurusan MD-B dimaksudkan adalah firman Allah SWT.Jadi Ilmu Kalam adalah
Tahun Akademik 2019/2020 ilmu yang mempermasalahkan kalam Allah SWT,tetapi ada juga
sekelompok orang yang mengatakan maksud kalam disini adalah
kata- kata manusia,alasannya karena dulu sering terjadi ajang
bersilat lidah untuk mempertahankan persepsi masing-
masing,mereka disebut mutakallimin.Yaitu orang-orang yang ahli
berbicara mengenai ketuhanan yang berlandaskan kepada kalam
Allah SWT.
Oleh Ilmu Kalam membahas iman dan akidah dari berbagai aspek
Kelompok IV akan memaparkan alasan-alasan yang memperkuat pembahasan
tersebut.Ilmu kalam ini merupakan studi tentang doktrin
Muhammad Alfikri Akbar : 1912030049 (akidah)dan iman islam. Secara sederhana menurut Murtdha
Ghina Aushaf Albuzavi : 1912030050 Muthahhari mendefenisikan bahwa ilmu kalam adalah sebuah
Rita Julianti : 1912030051 ilmu yang mengkaji doktrin-doktrin dasar atau akidah-akidah
Muhammad Pahlawan Siregar : 1912030052 pokok islam

Dosen Pembimbing : Ilmu kalam mengidentifikasi akidah-akidah pokok dan


Drs. Syamsuar Syam Dt. Gampo Alam, M.Ag. berupaya membuktikan kebenarannya dan menjawab keraguan
terhadap akidah-akidah tersebut. Karena sebagian besar
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH perdebataan tentang akidah-akidah islam berkisar seputar huduts (
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI kemakhlukan,keterciptaan,tempo,ralitas) atau qidam (keabadian)
firman atau kalam Allah SWT, maka disiplin yang membahas
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
akidah utama agama islam pun mendapat sebutan “ilmu kalam”
( UIN ) IMAM BONJOL PADANG (secara harfiah,ilmu kalam).
1441 H / 2019 M
2. Filsafat Islam B. HUBUNGAN ANTARA ILMU KALAM, FILSAFAT, DAN
TASAWUF
Filsafat berasal dari bahasa yunani dan terdiri dari dua kata
yakni philos dan shopia. Philos mempunyai makna “mencintai” Setelah abd ke-6 hijriah terjadi percampuran antara filsafat
dan Shopia mempunyai makna “kebijaksanaan atau dengan ilmu kalam , sehingga ilmu kalam menelan filsafat secara
kebenaran.secara singkat filsafat adalah mencintai kebijaksanaan mentah-mentah dan dituangkan dalam berbagai bukti dengan
(Love of wisdom). Filsafat berusaha untuk menafsirkan hidup itu mana ilmu tauhid. Yaitu pembahasan problema ilmu kalam
sendiri yang menjadi sebab pokok bagi partikal-partikal itu beserta dengan menekankan penggunaan semantik atau logika. Adapun
fungsi-fungsinya. Cakupan filsafat islam tidak jauh berbeda dari ilmu kalam tetap menjadikan nas-nas agama sebagai sumber
objek filsafat ini..Hanya dalam proses pencarian itu Filsafat Islam pokok, tetapi dalam kenyataannya penggunaan dalil naqli juga
telah di warnai islami. Kebebasan pola pikirannya pun nampak pada perbincangan mutakallimin. Atas dasar itulah
digantungkan nilai etis yakni sebuah ketergantungan yang di sejumlah pakar memasukkan ilmu kalam dalam lingkup filsafat
dasarkan pada kebenaran ajaran islam.tujuan mempelajari filsafat islam.
islam ialah menceritakan kebenaran dan kebijaksanaan. sedangkan Jadi filsafat islam bertujuan untuk menyelaraskan antara
manfaat mempelajarinya ialah : firman dan, ilmu pengetahuan dengan keyakinan, agama dengan
a. Dapat menolong dan mendidik, membangun diri sendiri filsafat serta menunjukkan bahwa akal dan firman tidak
untuk berfikir lebih dalam dan menyadari bahwa ia bertentangan satu sama lain. Meunurut Hasyimah Nasution filsafat
makhluk tuhan. islam dan ilmu kalam sangat kuat pengaruhnya satu sama lain.
b. Dapat memberikan kebiasaan dan kepandain untuk melihat Kalam menguatkan masalah-masalah baru bagi filsafat,dan filsafat
dan memecahkan persoalan. membantu memperluaskan area, bidang, atau jangkauan kalam,
dalam pengertian bahwa pembahasan tentang banyak masalah
3. Ilmu Tasawuf filsafat jadi dianggap penting dalam kalam. Filsafat islam
Ilmu tasawuf adalah ilmu yang lebih menekankan rasa dari mengendalikan akal dalam mengkaji objeknya Allah SWT, alam
pada rasio. Oleh sebab itu filsafat dan tasawuf sangat distingtif manusia tanpa terikat dengan pendapat yang ada (pemikiran-
atau sangat berbeda. Sebagian pakar mengatakan bahwa metode pemikiran yang sama sifat nya hanya berfungsi sebatas masukan
ilmu tasawuf adalah intuisi, ilham, atau inspirasi yang datang dari dan realitif). Nash-nash agama hanya sebagai bukti untuk
firman dan akal ,tuhan. Kebenaran yang dihasilkan tasawuf membenarkan hasil temuan akal.
dikenal dengan istilah kebenaran hudhuri, yaitu suatu kebenaran
Sebaliknya,ilmu kalam mengambil dalil akidah
yang objek nya datang dari dalam diri subjek sendiri itulah
sebagaimana tertera dalam wahyu,yang mutlak kebenarannya
sebabnya dalam sains dikenal istilah objeknya tidak objektif.
untuk menguji objek nya Allah SWT dan sifat-sifat nya, serta
hubungan dengan Allah SWT dan manusia sebagaimana tertuang
dalam kitab suci menjadikan filsafat sebagai alat untuk tentang jiwa dan roh itu pun menjadi hal yang esensial dalam
membenarkan ras agama.seperti keberadaan Allah SWT, Filsafat tasawuf kajian-kajian kefilsafatan tentang jiwa dan roh kemudian
Islam mengawali permbuktiaanya dengan argumentasi akal, banyak dikembangkan dalam tasawuf.
barulah pembenarannya diberikan oleh wahyu, sementara ilmu
kalam mencari wahyu yang berbicara tentang keberadaan Allah C. PERBEDAAN ILMU KALAM, FILSAFAT, DAN TASAWUF.
SWT.
1. Ilmu Kalam
Sedangkan tasawuf sebagai ilmu yang mempelajari cara
dan jalan untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT Perbedaaan di antara ilmu tersebut terletak pada aspek
,terbagi dalam dua bagian,yakni tasawuf amali atau akhlakhi dan metodologi.Ilmu kalam,sebagai ilmu yang menggunakan logika
tawasuf falsafi (ibnu arabi dan al-hallaj). Dari pengelompokan ini disamping argumentasi-argumentasi naqliyah berfungsi
tergambar adanya unsur-unsur filsafat dalam ajaran tasawuf, mempertahankan keyakinan ajaran agama,yang sangat tampak
seperti logika dalam penjelasan maqomat (al-fana-al- nilai-nilai apologinya.Sebagian ilmuan mengatakan ilmu ini
baqa,ittihad,hulul,wahdat al-wujud) berisi keyakinan-keyakinan kebenaran,praktek dan pelaksanaan
ajaran agama,serta pengalaman, keagamaan yang dijelaskan
M.T.Mishbah Yazdi.Buku daras filsafat islam yang pendekatan rasional. Meskipun ilmu kalam merupakan sebuah
biasanya disebut dengan Irfan yakni secara teknis diterapkan pada disiplin yang rasional dan logis,namun kalau dilihat dari asas-
persepsi-persepsi khas yang ditangkap melalui pemusatan asas yang dipakai dalam argumentasinya terdiri dari dua
perhatian renung terdalam jiwa dan tidak melalui pengalaman bagian,yaitu :Aqli dan Naqli. Bagian aqli ini terbangun dengan
inderawi dan rasional. Keterikatan tanpa pengetahuan mustahil dasar pemikiran yang rasional murni,itu pun kalau ada
adanya, dan pengetahuan ini mesti bersandar pada sejumlah relevansinya dengan naqli.Karena naqli tersebut adalah untuk
prinsip filsafat. penyingkapan dan visi Irfan memunculkan menjelaskan dan menegaskan pertimbangan rasional supaya
masalah-masalah baru untuk di uraikan dan dikupas tuntas oleh memperkuat argumen-argumennya
filosof, dan memperluas cakrawala pandang filsafat. Dalam
pemecahan berbagai masalah dalam ilmu-ilmu kefilsafatan, visi- 2. Ilmu Filsafat
visi Irfan bisa di anggap menjadi pendamping.Banyak hal yang Semantara itu , filsafat adalah sebuah ilmu yang di
terbukti secara rasional dalam filsafat,terungkap pula melalui gunakan untuk memperoleh kebenenaran rasional. Metode
penglihatan kalbu. yang digunakan pun adalah metode rasional. Filsafat
menghampiri kebenaran dengan cara menuangkan akal budi
Kajian-kajian Al-Kindi,Al-Farabi,Ibnu Sina,dan Al-
secara radikal (mengakar ) dan universal ( menyeluruh ) tidak
Ghazali tentang jiwa dalam pendekatan kefilsafatan ternyata telah
merasa terikat oleh apapun, kecuali oleh ikatan tangannya
banyak memberikan sumbangan yang sangat berharga bagi
sendiri yang bernama logika. Murthada muthahari berkata
kesempurnaan kajian tasawuf dalam dunia islam.Pemahaman
bahwa metode filsafat hanya bertumpu pada silogisme (qiyas),
argimentasi rasional ( isti’dal ‘aqli ) dan demonstrasi rasional BAB III
(Burhan ‘aqli ) PENUTUP
3. Ilmu Tasawuf A. Kesimpulan
Adapun ilmu tasawuf adalah ilmu yang lebih 1. Ilmu Kalam
menekankan rasa dari pada rasio. Oleh sebab itu filsafat dan Secara etimologi kalam berarti “kata-kata”. Kata-kata
tasawuf sangat berbeda. Sebagian pakar mengatakan bahwa disini dimaksudkan adalah kata-kata (firman) Allah. Jadi
metode tasawuf adalan intuisi ,atau ilham, atau inspirasi yang ilmu kalam adalah ilmu yang mempermasalahkan kalam
datang dari tuhan. Kebenaran yang dihasilkan ilmu tasawuf Allah.
dikenal dengan istilah dengan hudhuri , yaitu suatu kebenaran 2. Filsafat
yang objeknya datang dari dalam diri subjek sendiri. Itulah Berasal dari bahasa yunani terdiri dari dua kata yakni
sebabnya dalam sains dikenal istilah ojeknya tidak objektif. philos mempunyai makna “mencintai” dan shopia
mempunyai makna “kebijaksanaan atau kebenaran”. Secara
singkat filsafat adalah mencintai kebijaksanaan.
3. Ilmu Tasawuf
Samsul Munir menuliskan dalam bukunya bahwa
tasawuf berasal dari kata shuf (shad, wawu, dan fha) dan di
dhammahkan shadnya, yang mempunyai arti ( kain bulu
domba yang kasar) alasannya adalah dulu orang-orang sufi
selalu menjauhkan diri untuk memakai kain sutra, karna
waktu itu kain domba merupakan simbol dari kesederhanaan.
4. Hubunngan Ilmu Kalam, Filsafat, dan Tasawuf
Bagi ilmu kalam, filsafat, dan tasawuf berurusan dengan
hal yang sama yaitu kebenaran. Ilmu kalam dengan metodenya
sendiri berusaha mencari kebenarantentang tuhan yang berkaitan
dengannya. Filsafat.
B. Saran
Demikianlah yang dapat kami paparkan mengenai materi
yang menjadi pokok pembahasan dalam makalah ini. Tentunya
masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena
keterbatasannya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Amin, Samsul Munir. 2009. Ilmu Tasawuf. Jakarta : Amzah.


Hasyim Syah Nasution. 2005. Filsafat Islam. Jakarta : Gaya
Media Pratama.
Murtadha, Murtadhi. 2003. Pengantar Ilmu-Ilmu Islam. Jakarta :
Zahra Pustaka.
Yazdi, Muhammad Taqi Misbah. 2003, Buku Daras Filsafat
Islam, ( Terj. Musa Kazim dan Bagir ). Bandung : Mizan.
Putra. Andi Eka. 2012. Tasawuf, Ilmu Kalam dan Filsafat Islam.
Al- adyan. Vol.VII, No.2. Juli-Desember 2012.
PEMIKIRAN FILSAFAT IBNU MASKAWAIH BAB II
(Ketuhanan Dan Akhlak) PEMIKIRAN FILSAFAT IBNU MASKAWAIH
(Ketuhanan Dan Akhlak)
Makalah
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Seminar Lokal
Dalam Mata Kuliah pengantar Studi Pemikiran Islam (PSPI) A. RIWAYAT HIDUP MASKAWAIH
Semester I jurusan MD-B Nama lengkapnya adalah Abu Ali al-Khasim Ahmad bin
Tahun Akademik 2019/2020 Ya’qub bin Maskawaih. Maskawaih dilahirkan di Ray (Teheran
sekarang) Iran. Mengenai tahun kelahirannya, terdapat perbedaan-
perbedaan pendapat dari penulis, MM Syarif menyebutkan tahun
320 H/932 M. Morgoliouth menyebutkan tahun 330 H. Abdul
Aziz Izzat menyebutkan tahun 325 H. Sedangkan wafatnya, para
tokoh sepakat pada 9 shafar 421 H/16 Februari 1030 M.

Maskawaih adalah salah seorang tokoh filsafat dalam


Oleh Islam yang memusatkan perhatiannya pada etika Islam. Meskipun
Kelompok V sebenarnya ia pun seorang sejarawan, tabib, ilmuwan dan
sastrawan. Pengetahuannya tentang kebudayaan Romawi, Persia,
LailatulRahmi (1912030053) dan India, disamping filsafat Yunani, sangat luas.
Nur Afizah (1912030054)
Ibra Adha (1912030055) Sebutan namanya yang lebih masyhur adalah Maskawaih
Ramadhanu Sontry (1912030056) atau Ibnu Maskawaih. Nama tersebut diambil dari nama kakeknya
yang semula beragama Majusi kemudian masuk Islam. Gelarnya
Dosen Pembimbing: adalah Abu Ali, yang diperoleh dari nama sahabat Ali, yang bagi
Drs. Syamsuar Syam Dt. Gampo Alam, M. Ag. kaum Syi’ah dipandang sebagai yang berhak menggantikan nabi
dalam kedudukannya sebagai pemimpin umat Islam
sepeninggalnya. Dari gelar ini tidak salah jika orang mengatakan
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH
bahwa Maskawaih tergolong penganut aliran Syi’ah. Gelar ini
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
juga sering disebutkan yaitu al-Khazim yang berarti
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI bendaharawan, disebabkan kekuasaan Adhud al Daulah dari Bani
(UIN IMAM BONJOL) PADANG Buwaihi, ia memperoleh kepercayaan sebagai bendaharawannya.
1441 H / 2019 M
Dilihat dari tahun lahir dan wafatnya, Maskawaih hidup terbukti pada dirinya sendiri dengan jelas. Namun kesukarannya
pada masa pemerintahan Bani Abbas yang berada di bawah adalah karena keterbatasan akal manusia untuk menjangkaunya.
pengaruh Bani Buwaihi yang beraliran Syi’ah dan berasal dari Tetapai orang yang berusaha keras untuk memperoleh bukti
keturunan Parsi Bani Buwaihi yang mulai berpengaruh sejak adanya, sabar menghadapi berbagai macam kesukaran, pasti
Khalifah al Mustakfi dari Bani Abbas mengangkat Ahmad bin akhirnya akan sampai juga, dan akan memperoleh bukti yang
Buwaih sebagai perdana menteri dengan gelar Mu’izz al Daulah
meyakinkan tentang kebenaran adanya.
pada 945 M. Dan pada tahun 945 M itu juga Ahmad bin Buwaih
berhasil menaklukkan Baghdad di saat bani Abbas berada di
bawah pengaruh kekuasaan Turki. Dengan demikian, pengaruh Miskawaih mengatakan bahwa sebenarnya tentang adanya
Turki terhadap bani Abbas digantikan oleh Bani Buwaih yang tuhan pencipta itu telah menjadi kesepakatan filosof sejak dahulu
dengan leluasa melakukan penurunan dan pengangkatan khalifah- kala. Tuhan pencipta itu Esa, Azali (tanpa awal) dan bukan materi
khalifah bani Abbas[3]. (jisim).Tuhan ada tanpa diadakan dan ada-Nya tidak bergantung
pada kepada yang lain. Tampaknya pemikiran ini sejalan dengan
Puncak prestasi bani Buwaih adalah pada masa ‘Adhud al pemikiran Al-Farabi. Argumen yang digunakan Ibnu Miskawaih
Daulah (tahun 367 H – 372 H). Perhatiannya amat besar terhadap untuk membuktikan adanya tuhan yang paling ditonjolkan adalah
perkembangan ilmu pengetahuan dan kesusasteraan, dan pada adanya gerak atau perubahan yang terjadi pada alam. Argumen
masa inilah Maskawaih memperoleh kepercayaan untuk menjadi gerak ini diambil dari Aristoteles. Tuhan adalah sebagai pencipta
bendaharawan ‘Adhud al Daulah. Juga pada masa ini Maskawaih segala sesuatu. Menciptakan dari awal segala sesuatu dari tiada
muncul sebagai seorang filosof, tabib, ilmuwan, dan pujangga. menjadi ada, sebab tidak ada artinya mencipta.
Tapi, disamping itu ada hal yang tidak menyenangkan hati
Maskawaih, yaitu kemerosotan moral yang melanda masyarakat.
Alam diciptakan oleh Tuhan dari tiada, alam melami
Oleh karena itulah agaknya Maskawaih lalu tertarik untuk
menitikberatkan perhatiannya pada bidang etika Islam. gerakan yang bersifat natur bagi alam yang menimbulkan
perubahan. Tiap-tiap bentuk yang berubah digantikan oleh bentuk
yang baru, bentuk yang lama menjadi tiada, dengan demikian
B. PEMIKIRAN IBNU MASKAWAIH terjadilah ciptaan yang terus-menerus. Pendapat ini sepaham
Pemikiran Ibnu Maskawih mencakup beberapa hal, dengan pendapat Aristoteles bahwa segala sesuatu selalu dalam
diantaranya ialah: perubahan yang mengubahnya dari bentuk semula.

1. Filsafat Ketuhanan Nampak pemikiran Ibnu Miskawaih sepaham dengan


Menurut Ibnu Miskawaih membuktikan adanya tuhan pemikiran Aristoteles yang mengatakan bahwa alam semesta
adalah muda, karena kebenarannnya tentangg adanya tuhan telah sebagai suatu proses penjadian. Walaupun demikian ia menganut
teori emanasi yang berbeda dengan Al-Farabi. Bagi Miskawaih pertumbuhannya dari satu keadaan kepada keadaan lain sesuai
Allah menjadikan alam ini secara emanasi dari tiada menjadi ada, dengan lingkungan yang mengelilinginya dan macam pendidikan
sedangkan menurut Al-Farabi alam dijadikan secara pancaran dari yang diperolehnya.
sesuatu akal, bahan yang sudah ada menjadi ada. Akan tetapi
menurut Ibnu Rushd creatio ex nihilo hanyalah interpretasi kaum Ibnu Maskawaih menetapkan kemungkinan manusia
mengalami perubahan-perubahan khuluq, dan dari segi inilah
teolog saja.
maka diperlukan adanya aturan-aturan syari’at, diperlukan adanya
nasihat-nasihat dan berbagai macam ajaran tentang adab sopan
2. Filsafat Akhlak santun. Adanya itu semua memungkinkan manusia dengan
Sebagai “Bapak Etika Islam”, Ibnu Maskawaih dikenal akalnya untuk memilih dan membedakan mana yang seharusnya
juga sebagai Guru Ketiga (al Mu’allim al tsalits), setelah al Farabi dilakukan dan mana yang harus ditinggalkan. Dari sini pula Ibnu
yang digelari Guru Kedua (al Mu’allim al tsani). Sedangkan yang Maskawaih memandang penting arti pendidikan dan lingkungan
dipandang sebagai Guru Pertama (al Mu’allim al awwal) adalah bagi manusia dalam hubungannya dengan pembinaan akhlaq.
Aristoteles. Teori Maskawaih tentang etika dituangkan dalam
kitabnya yang berjudul Tahzib al Akhlaq wa That-hir al C. KARYA-KARYA IBNU MASKAWAIH
‘Araq (Pendidikan budi pekerti dan pembersihan watak).
Jumlah karya tulisnya dalam Abdul Aziz Dahlan yang
Kata akhlaq adalah bentuk jamak dari kata khuluq. Ibnu
mendasarkan kepada penulis masa lalu adalah sebanyak delapan
Maskawaih memberikan pengertian khuluq sebagai keadaan jiwa
belas buah judul yang kebanyakan berbicara tentang jiwa dan
yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa
akhlak (etika). Lain halnya dengan Yaqut memberikan daftar 13
dipikirkan dan diperhitungkan sebelumnya.
buah karya Miskawaih. Untuk bahan rujukan, penulis rinci
sebagai berikut:
Dengan kata lain, khuluq merupakan keadaan jiwa yang
mendorong timbulnya perbuatan secara spontan. Keadaan jiwa 1. Al-fauz Al-akbar (tentang keberhasilan besar
tersebut bisa merupakan fitrah sejak kecil, dan dapat pula berupa 2. Al-fauz Al-Ashghar (tentang keberhasilan kecil)
hasil latihan membiasakan diri, hingga menjadi sifat kejiwaan 3. Tajarib Al-Umam (tentang pengalaman bangsa-bangsa
yang dapat melahirkan perbuatan baik.Dari pengertian itu dapat sejak awal sampai ke masa hidupnya)
dimengerti bahwa manusia dapat berusaha mengubah watak 4. Uns Al-Farid (kumpulan anekdot, syair, pribahasa, dan
kejiwaan pembawa fitrahnya yang tidak baik menjadi baik. kata-kata mutiara)
Manusia dapat mempunyai khuluq yang bermacam-macam baik 5. Tartib As-Saadah (tentang akhlak dan politik)
secara cepat maupun lambat. Hal ini dapat dibuktikan pada 6. Al-Musthafa ( syair-asyair pilihan)
perubahan-perubahan yang dialami anak dalam masa 7. Jawidan Khirad (kumpulan ungkapan bijak)
8. Al-Jami BAB III
9. As-Siyar (tentang aturan hidup) PENUTUP
10. Tahzib Al-Akhlak (pendidikan Akhlak)
A. Kesimpulan
11. Ajwibah wa Al-As’ilah fi an-Nafs wa Al-Aql (Tanya
jawab tentang jiwa) Nama lengkap Ibnu Miskawaih ialah Ahmad Ibn
Muhammad Ibn Ya’qub Ibn Miskawaih. Ia lahir pada tahun 320
12. Al-Jawab fi Al-Masa’il As-Salas (jawaban tentang tiga
H/932 M. Di rayy (sekarang Teheran), dan meninggal di isfahan
masalah)
13. Taharat An-Nafs (kesucian jiwa) pada tanggal 9 Shafar tahun 412 H/ 16 Februari 1030 M. Dalam
14. Risalah fi Al-Ladzadzat wal-Alam fi Jauhar An-Nafs dunia islam beliau dikenal sebagai seorang sejarawan, sastrawan,
filosof, dan moralis karena luasnya ilmu pengetahuan yang beliau
15. Risalah fi jawab fi Su’al Ali bin Muhammad Abu Hayyan
miliki. Menurut pemikirannya Tuhan adalah pencipta tidak
Ash-Shufi fi Haqiqat Al-Aql
16. Risalah fi Haqiqah Al-Aql. berjisim dan azali. Tuhan Esa, Ia tidak terbagi dan tidak
Muhammad Baqir ibn Zain Al-Hawanshari yang dikutip mengandung kejamakan dan tidak ada yang setara denganNya. Ia
Fuad Al-Ahwani, mengatakan bahwa ia juga menulis beberapa ada tanpa diadakan, adanya tidak bergantung pada yang lain
risalah pendek dalam bahasa parsi (Raudhatul Al-Jannah, sementara yang lain membutuhkanNya.
Teheran, 1287 H/ 1870 M, hlm. 70 ). Beliau adalah orang yang pertama kali menulis tentang
akhlak melalui karya-karya beliau yang mazhur seperti namanya.
Manusia ada yang memiliki sifat baik dari asalnya yang
jumlahnya sedikit dan cenderung untuk berbuat baik, ada yang
memiliki sifat buruk dari aslnya yang jumlahnya banyak dan
cenderung berbuat jahat, dan diantara keduanya ada golongan
yang dapat beralih pada kejahatan hal ini tergantung pada
pendidikan dan lingkungan dimana ia tinggal.

B. Saran
Demikianlah makalah yang kami susun, kami sadar
makalah kami masih banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh
karena itu, kritik dan saran kami harapkan untuk memperbaiki
makalah kami kedepan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
pembaca dan penulis.
DAFTAR PUSTAKA

1) A .Mustofa. 1997. Filsafat Islam. Bandung: Pustaka Setia.


2) Musa, M. Yusuf, falsafah al-akhlak fi al-islam
3) Sudarsono. 2010. Filsafat Islam. Cetakan Ketiga. Jakarta:
Rineka Cipta.
4) Supriadi, Dedi. 2010. Pengantar Filsafat Islam. Bandung:
CV. Pustaka Setia
5) http://abulraihan.wordpress.com/2008/05/12/pemikiran-
ibnu-maskawaih-dan-ibnu-thufail/
PEMIKIRAN FILSAFAT AL-GHAZALI BAB II
(Hukum, Sebab Akibat (Kausalitas) dan Mukjizat)
PEMIKIRAN FILSAFAT AL-GHAZALI
Makalah
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Seminar Lokal A. RIWAYAT HIDUP AL-GHAZALI DAN KARYA-KARYANYA
dalam Makalah Pengantar Studi Pemikiran Islam (PSPI) Nama lengkap adalah Abu Hamid Muhammad ibn
Semester I Jurusan MD-B Muhammad ibn Ahmad
Tahun Akademik 2019/2020 al-Ghazali al-Tusi. Penulisan nama al-Ghazali atau al-Ghazzali
sebagai namanya menjadi kontroversi, tetapi kelahirannya
dipastikan pada 450 H/1058 M di Ghazaleh, suatu desa dekat
Thus, di daerah Khurasan, Persia. Sekitar dua puluh tahun setelah
kematian Ibnu Sina, dimana pemikiran filsafat pada saat itu telah
berkembang pesat hingga mempunyai kedudukan yang lebih
tinggi dari teolog.16
Ia memiliki saudara bernama Ahmad yang terkenal
Oleh sebagai sufi, ketika ia memusatkan perhatiannya pada ilmu fiqih
Kelompok VI dengan salah satu gurunya yang bernama al-Razakani di Thus.
Setelah itu ia merantau ke Jurjan dan berguru pada Abu Qasim al-
Rahmat Diaz Hitoko :1912030057 Ismaili. Kemudian sekitar tahun 1077 M al-Ghazali meneruskan
Median Saputra :1912030058 studinya ke Naisabur dan berguru pada seorang ulama termasyur
Wisnu Ramadhan :1912030059 yaitu al-Juwaini, dan tinggal disana hingga meninggal dunia pada
Rifaldo :1912030060 tahun 1058 M. Kemudian pergi ke Mu’asykar Nizam al-Mulk,
perdana menteri Bani Seljuk, ia memperoleh tempat terhormat di
Dosen Pembimbing: antara para sarjana di sana, hingga pada tahun 1091 M ketika
Drs. Syamsuar Syam Dt. Gampo Alam, M. Ag. masih sangat muda, ia ditunjuk menjadi staf guru besar pada
Perguruan Tinggi Nizamiyah di Baghdad.
Ia mengajar di sana selama empat tahun dan pada waktu
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH
itulah ia menyusun bukunya Maqasid al Falasifah (pemikiran
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
kaum filosof) yang diterjemahkan ke dalam bahasa latin dengan
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
(UIN) IMAM BONJOL PADANG
16
1441 H / 2019 M Yusuf Musa. Bavn al-Din wa al-Falsafah fi Ra’vi Ibnu Rusyd wa al-
Falasifah al- Asr al-Waisth. (Cet. I : Mesir , t.th). h. 188
judul Logika act Philosophia algazelis Arabis pada tahun 1145 M mengundurkan diri dari dunia akademis di Baghdad. Alasan
oleh Dominikus Gundissalinus. Demikian pula buku yang lain pengunduran dirinya ini tidak diketahui secara pasti. Yang jelas
seperti Tahaful al Falasifah.17 sejak itu, ia mengubah pola hidupnya untuk mengabdi kepada
Dalam banyak hal al-Ghazali adalah penerus langsung Allah swt, sebagai seorang sufi.
peranan al-Asy’ari, sebagaimana al-Asy’ari dengan meminjam Dari Baghdad, al-Ghazali tidak langsung ke Mekah untuk
metode Mu’tazilah berhasil merumuskan dan mengkordinasikan beribadah haji, tetapi ke Damaskus, Baitul Maqdis baru ke Mekah,
faham Sunni. Demikian juga al-Ghazali, dengan meminjam Madinah dan berpindah-pindah antara Syam, Baitul Maqdis dan
metode lawannya yakni Neo-Platonisme dan Aristotelianisme, ia Hijaz, hingga pada tahun 1106 M al-Ghazali kembali ke Naisabur
berhasil membendung bahaya gelombang Hellenisme yang kedua, untuk mengajar di Madrasah Nizamiyah. Pada tahun 1107 M, ia
sebagaimana sebelumnya al-Asy’ari melakukan hal yang sama kembali di kota kelahirannya di Thus dalam kehidupan sebagai
untuk membendung Hellenisme yang pertama. Maka al-Ghazali seorang sufi hingga ia meninggal dunia pada hari Senin, 14
mendapat gelar ”hujjatul al Islam” dan menjadi simbol bagi kaum Jumadil Akhir 505 H/1111 M.
Sunni. Melalui riset-riset itu mereka menemukan cukup banyak
Disamping ia dikenal sebagai tokoh dalam bidang filsafat, keajaiban-keajaiban yang membuat mereka mengakui adanya satu
al-Ghazali juga dikenal sebagai teolog dan sufi. Bermula dari pencipta yang maha bijaksana, walaupun demikian, mereka tetap
keraguannya terhadap kebenaran yang ia peroleh, ia melakukan menyangkal adanya hari penggalian, kebangkitan kembali dan
pengkajian yang lebih serius dalam rangka pencarian kebenaran kehidupan akhirat serta mengingkari adanya surga dan neraka.
hakiki, kebenaran yang tidak mengandung keraguan sama sekali. Ketiga, filosof Teis (al-Ilahiyyun), mereka ini adalah filosof
al-Ghazali, setelah melalui perjalanan panjang, menyelidiki secara Yunani seperrti Sokrates, Plato dan Aristoteles. Sedemikian
seksama hasil yang dicapai dalam empat golongan “pencari efektifnya, mereka membuktikan kesalahan filsafat Materialis dan
kebenaran” yang ada pada zamannya yakni Mutakallimin (teolog), Naturalis, sehingga pihak-pihak lain tidak berkesempat untuk
Bathiniyah (pengikut Syi’ah Isma’iliyah), filosof dan sufi, menyanggahnya.
akhirnya ia berkesimpulan bahwa kehidupan sufilah yang dapat Adapun karya-karya Al-Ghazali sebagai berikut:
mengantarkannya kepada kebenaran sejati.18 1. Ihya Ulumuddin.
Akhirnya pada tahun 1095 M ketika hendak melaksanakan 2. al-Adab fi al-Din.
ibadah haji ke Mekah, ia meninggalkan Baghdad dan 3. al-Arba’in fi Ushul al-Din.
4. Assas al-Qiyas.
17
Harun Nasution. Islam Ditinjau dari Berbagai aspeknya. Jilid II
5. al-Istidraj.
(Cet. VI Jakarta : 6. Asrar Mu’amalah al-Din.
UI-Press. 1986), h. 52-53. 7. al-Iqtishad fi al-I’tiqad.
18
Fakhriyah Hasan Sulaiman. Mazahid fi al Tarbiyah :Bahts fi al
Mazhab al tarwabity Inda al Ghazali (Cet. II: Mesir : Maktabah al Wahdlah.
1964). h. 7.
B. HUKUM SEBAB AKIBAT (KAUSALITAS) Jadi jelas yang disanggah al-Ghazali adalah terdapatnya
pengertian kausalitas menurut bahasa bahwa kausalitas kemestian sebab akibat. Hal yang menjadikan al-Ghazali
berasal dari bahasa latin dengan kata “cause” yang artinya dapat menyanggahnya adalah karena apabila diakui kemestian sebab
berupa: prinsip, awal mula, pangkal, pokok, serta sebab yang akibat itu, dapat melemahkan bahkan meniadakan kehendak
menjadikan. mutlak Tuhan, padahal diakui bahwa Tuhan adalah suatu zat yang
Masalah hukum kausalitas, dibahas oleh al-Ghazali dalam maha berkehendak, dan dalam kenyataannya pun tidak ada sebab
masalah ketujuh belas, dan persoalan tersebut merupakan suatu lain kecuali Tuhan.
persoalan yang sangat rumit khususnya dalam bidang filsafat. Pengakuan terhadap adanya keharusan hubungan antara
Sering kita lihat banyak orang dalam hidupnya sehari-hari sebab dan akibat, juga menyalahi kejadian yang pernah terjadi,
melihat adanya kejadian yang terjadi secara berturut-turut, yang ketika nabi Ibrahim dimasukkan ke dalam api yang sedang
apabila di lihat sepintas lalu, dikatakannya bahwa rangkaian menyala-nyala, namun apa yang terjadi ternyata pada saat itu nabi
kejadian tersebut termasuk dalam rangkaian hubungan antara ibrahin tidak terbakar oleh api20. Padahal kalau kita amati setiap
sebab dan akibat dia masuk dalam kategori hukum kausalitas. hari bahwa sifat api itu adalah membakar, karena sifatnya
Akan tetapi kejadian tersebut bila diteliti secara mendalam, membakar, maka setiap ketemu dengan benda yang dapat terbakar
ternyata kita dapat memberikan penilaian bahwa apakah itu maka jelaslah terbakar.
termasuk dalam rangkaian hubungan kausal atau tidak. Al-Ghazali menguraikan bahwa api yang membakar,
Al-Ghazali memberikan kritikan terhadap masalah hukum pedang yang memotong, dan es yang mendingin, semua kejadian
kausalitas, tetapi bukan berarti dia tidak mengakui adanya hukum yang demikian hanyalah menurut pengertian majazi atau kiasan.
kausalitas tersebut, melainkan yang disanggah adalah apabila Karena perbuatan yang sesungguhnya adalah berasal dari
dikatakan bahwa dalam hubungan antara sebab dan akibat terdapat perbuatan yang mutlak (Allah) sedangkan benda-benda mati tidak
kewajiban atau keharusan.40 Lebih lanjut secara tegas al- mempunyai kehendak untuk merubah dirinya, melainkan itu
Ghazali memberikan sanggahan kepada kaum filosof pada 4 berasal dari Tuhan.
( empat ) masalah:
1. Kemestian sebab akibat Dengan demikian menurut al-Ghazali, jika api yang
2. Jiwa manusia adalah jauhar (Substance) yang berdiri sendiri, membakar, pedang yang memotong dan es yang berubah menjadi
tidak terpatri (Muntabi‟ah) dalam jisim. dingin dan membeku, maka itu bukan berasal dari pada-nya
3. Jiwa-jiwa itu abadi tidak fana melainkan dia hanya sebagai penyebab yang terdekat dari kejadian
4. Mustahil jiwa-jiwa itu dikembalikan kepada jasad.19 tersebut.21

20
Ibid hal. 74.
19 21
Ahmad,Daudy. Segi-Segi Pemikiran Filasafat Dalam Islam, al-Ghazali. Tahafut Al-Falasifah, ditahqihkan oleh Sulaeman Dunya,
(Jakarta: Bulan Bintang, 1984). hlm. 73. (Mesir: Dar al-Ma‟arif, 1966), h. 71.
Selanjutnya sanggahan Al-Ghazali yang disinyalir oleh pengembangan ilmu pengetahuan. Sebab jika dikatakan bahwa
sjeh nadim al-djisr tentang hukum kausalitas adalah Al-Ghazali berhentinya sebab dan akibat maka boleh dikatakan berhenti pula
mengingkari adanya “keharusan” menurut fikiran (darurat adanya ilmu pengetahuan.
aqliyah) yang mengharuskan adanya sifat-sifat (ciri-ciri) khas Telah disebutkan bahwa Al-Ghazali sebenarnya
pada segala sesuatu, agar dengan demikian, ia bisa mengatakan tidak mengingkari adanya hukum kausalitas. Namun yang ia
bahwa segala sesuatu itu membutuhkan kepada zat yang ingkari adalah pendapat para filosof muslim yang mengatakan
memberikan sifat-sifatnya yang khas, dan tabiatnya. Berkata ia hubungan sebab akibatmerupakan hubungan kepastian atau
sebagai berikut: apa yang kita saksikan, berupa bersamaannya keniscayaan. Sikap Al-Ghazali ini didasari oleh konsep bahwa
sebab akibat, tidak boleh menjadi alasan bagi kita untuk Allah pencipta segala yang ada termasuk peristiwa yang berada
memastikan, bahwa bersamaannya itu menjadi sebab bagi semua diluar kebiasaan. Pada sisi lain, untuk menjaga jangan sampai
kejadian, selama ada rahasia-rahasia yang tersembunyi yang terjadi adanya anggapan dikalangan kaum muslimin bahwa apa
terletak dibelakang pengetahuan kita, dimana rahasia-rahasia itu yang terjadi di alam ini hanya disebabkan kekuatan kebendaan
boleh menjadi sebab yang sebenarnya bagi munculnya suatu semata. Padahal, ada sebab lain dibalik kebendaan itu yang
gejala.22 merupakan rahasia tersembunyi, yang justru inilah yang
Dengan demikian, maka jelaslah bahwa al-Ghazali merupakan sebab hakiki, yakni Allah.
sebenarnya tidak menentang hukum kausalitas secara mutlak, Pendapat Al-Ghazali selengkapnya tentang ini terdapat
melainkan yang dipermasalahkannya adalah adanya keharusan dalam akibat Tahafut al-Falasifat,yang secara garis besar nya
dan kewajiban yang berlaku terhadap sebab dan akibat. Hanya dapat di papar kan sebagai berikut.
dirisaukan oleh al-Ghazali adalah jika dipandang dari sudut Menurut Al-Ghazali,hubungan antara sebab dan akibat
agama, yaitu menampikkan adanya mu‟jizat yang menyalahi tidak bersifat dharuri (kepastian),dalam pengertian keduanya
kebiasaan. tidak merupakan hubungan yang mesti berlaku, tetapi keduanya
masing-masing memiliki individualitasnya sendiri. Sebagai
Dengan demikian dapatlah diketahui bahwa kritikan al- contoh, antara makan dan kenyang tidak terdapat hubungan yang
Ghazali terhadap adanya hukum kausalitas adalah hanya terletak bersifat keniscayaan. Artinya, orang makan tidak niscaya merasa
kepada sanggahan adanya keharusan atau kewajiban, terhadap kenyang karena makan tidak mesti menyebabkan orang kenyang.
setiap benda untuk menjadi penyebab terhadap benda yang lain. Begitu pula kertas tidak terbakar pleh api, air tidak mesti
membasahi kertas atau kain. Semua ini hanya merupakan adat,
Al-Ghazali sendiri mengakui adanya hubungan antara satu
kebiasaan alam, bukan suatu kemestian. Terjadinya segala sesuatu
benda dengan benda yang lain, dalam masalah fisika dan
di dunia ini karena kekuasaan dan kehendak Allah semata. Karena
itu, kalau kertas terbakar terkena api, orang makan menjadi
22
Syech Nadim al-Djisr, Qissatu al-Iman, diterjemahkan oleh A. Hanafi dengan kenyang, dan kain basah terkena air, itu semua semata-mata hanya
judul “Kisah Mencari Tuhan” (Jakarta: Bulan Bintang, 1966), h. 71. karna kekuasaan dan irodah Allah. Lebih lanjut ia katakan bahwa
seorang ayah bukan pembuat(fa’il) terhadap anaknya. Ia tidak bisa ghazali, kejadian-kejadian yang menyimpang dari kebiasaan di
mengadakan anaknya dengan menaburkan benih (nuthfah) kepada alam bisa saja terjadi atas kehendak dan iradat Allah SWT.
rahim istrinya. Ia juga tidak mampu menjadikan anaknya laki-laki Demikian juga halnya kasus Nabi Isa bisa menghidupkan
atau perempuan, lengkap anggota badannya sesuai keinginannya. orang mati, tongkat Nabi Musa berubah menjadi ular, bisa terjadi
Anak itu ada dan lahir kedunia karna sebab pertama, yakni Allah karena menyangkut materi yang sifatnya menerima perubahan.
SWT. Tanah berubah menjadi tanaman, tanaman dimakan oleh binatang
lalu berubah menjadi darah, darah berubah menjadi air mani
C. MUKJIZAT binatang jantan dan kalau bertemu dengan sel telur dalam rahim
binatang betina akan berubah menjadi janin, dan seterusnya akan
Dalam bukunya Tahafut al- Falasifat, Al-Ghazali melahirkan hewan sejenisnya. Rentetan kejadian di atas berlaku
mempersoalkan masalah Khariq al-adat (menyalahi kebiasaan) berdasarkan kebiasaan yang berlangsung dalam masa yang relatif
yang erat kaitannya dengan masalah hukum kausalitas, dalam panjang. Akan tetapi, tidaklah mustahil apabila dengan kehendak
pengertian, apakah hubungan antara sebab dan akibat merupakan dan kekuasaan Allah proses panjang tersebut berubah menjadi
hubungan yang pasti. Hal ini, menurutnya, dapat menyebabkan lebih singkat sebagaimana proses yang berlaku pada mukjizat
seseorang mempercayai atau tidak mempercayai adanya mukjizat pada nabi.
para nabi, yang olehnya, mukjizat ia artikan sebagai hal yang
menyimpang dari kebiasaan alam. Kalau dikaitkan dengan peristiwa yang terjadi pada para
Menurut Al-Ghazali, para filosof muslim mengingkari nabi yang menyimpang dari kebiasaan. Dalam hal ini baik filosof
kasus tidak terbakarnya nabi Ibrahim ketika dibakar dengan Muslim maupun Al-Ghazali mempunyai pendapat yang sama,
api.Mereka menganggap hal itu tidak mungkin, kecuali dengan sebagaimana para filosof bisa menerima terjadinya hujan, petir,
menghilangkan sifat membakar dari api atau mengubah diri (dzat) gempa bumi atas kekuatan diri nabi atau karena hal lain. Namun
Nabi Ibrahim menjadi suatu materi yang tidak bisa terbakar oleh yang lebih penting, kata Al-Ghazali, harus mengakui bahwa
api. semuanya terjadi atas kehendak Allah, baik secara langsung
Menurut pandangan Al-Ghazali bahwa api itu tidak maupun melalui perantaraan malaikat sebagai mukjizat untuk
membakar nabi Ibrahim karena memang api itu bukan pembuat menguatkan bukti kenabian mereka.
terbakar. Akan tetapi, hal itu adalah pembuatan Allah dengan Dalam masalah perubahan jenis, seperti hitam berubah
kudrat dan iradat-Nya, baik karena api berupa membakar atau menjadi putih, batu berubah menjadi emas, benda berubah
Nabi Ibrahim berubah materinya menjadi materi lain sehingga Ia menjadi binatang, dengan kehendak dan kekuasaan-Nya, Allah
tidak menjadi terbakar oleh api. Begitupula seseorang yang bisa saja melakukan hal yang demikian karena ia tidak tergolong
berpergian, dirumahnya ditinggalkannya seekor kambing dan pada hal yang mustahil. Sebab hal yang mustahil adalah
ketika ia pulang, kambing telah berubah menjadi seekor harimau menetapkan sesuatu dan meniadakannya sekaligus pada waktu
atau bisa menjadi emas atas izin Allah. Karena itu, kata Al- yang bersamaan, atau menetapkan dua hal yang berlawanan
sekaligus. Contoh, menetapkan hitam dan putih terhadap suatu BAB III
benda pada waktu yang bersamaan, termasuk perkara yang t PENUTUP
ataumeniadakan putih daripadanya. Begitu pula sebaliknya, jika
kita menetapkan putih padanya, berarti kita meniadakan hitam A. Kesimpulan
padanya. Menetapkan putih dan hitam pada suatu benda dalam
waktu yang bersamaan, itulah yang mustahil. Dengan demikian, 1. Menurut Al-Ghazali hubungan antara sebab dan akibat
kalau dikatakan bahwa Allah mampu mengubah batu menjadi bukan suatu kemestian, ia memegang erat keyakinan nya bahwa
emas, atau mengubah tongkat menjadi ular, tidaklah termasuk segala sesuatu itu berasal dari Allah. Pendapat nya ini berlawanan
perkara yang mustahil. dengan pendapat para filosof muslim lainnya yang berpendapat
Selanjutnya Al-Ghazali berkata apabila Allah bahwa hubungan antara sebab dan akibat itu merupakan suatu
menggerakkan tangan orang mati, lalu duduk, kemudian menulis kemestian.
sehingga menghasilkan tulisan yang teratur, hal ini tidaklah 2. Dari segi mukjizat Al-Ghazali sependapat dengan para
mustahil, jika kita membolehkan terjadinya hal-hal baru pada filosof muslim lainnya yaitu mukjizat merupakan suatu kejadian
iradat bebas Allah. Hanya saja hal ini diingkari karena terjadinya yang berlawanan dengan adat atau kebiasaan alam. Namun yang
sesuatu yang berlawanan dengan adat atau kebiasaan. Sementara membedakan antara pendapat keduanya yaitu Al-Ghazali tetap
itu, Al-ghazali mengembalikan semua itu kepada kehendak dan dengan prinsip nya yaitu segala sesuatu merupakan kehendak
kekuasaan mutlak Allah. Atas kehendak dam kekuasaan-Nya Allah, sedangkan para filosof muslim mengatakan mukjizat itu
semua bisa terjadi meskipun berlawanan dengan kebiasaan dari terjadi karena sifat dan materinya berubah.
segi inilah terjadinya mukjizat para nabi.
B. Saran

Dalam penulisan makalah ini kami banyak mendapati


kekhilafan karena kami hanyalah manusia biasa yang tidak luput
dari kesalahan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran
yang bersifat membangun dari pembaca agar dapat memperbaiki
makalah kami untuk tugas yang akan datang.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Ahmad, Daudi. Segi-Segi Pemikiran Filsafat Dalam Islam,
(Jakarta: Bulan bintang, 1984).
Al-Ghazali. Tahafut Al-Falasifah,ditaqihkan oleh Sulaiman
Dunya, (Mesir: Dar al-Ma’ruf, 1996).
Fakhriyah Hasan Sulaiman. Mazahid fi al Tarbiyah: Bats fi al
Mazhab al tarwabity Indra al Ghazali (Cet. II: Mesir: Maktabah
al Wadlah).
Harun Nasution. Islam Ditinjau dari Berbagai aspeknya. jilid II
(cet. VI Jakarta: UI-Press, 1996).
Imam al-Ghazali. Mukhtasar ihva’ Ulum al Din. Diterjemahkan oleh
Irwan Kurniawan
dengan judul “Mutiara Ihya’ Ulumuddin” (Cer. II : Bandung : Mizan.
1997).

Syech Nadim al-Djisr, Qissatu al-Iman, diterjemahkan oleh A.


Hanafi dengan judul “Kisah Mencari Tuhan” (Jakarta: Bulan
bintang,1996).
Yusuf Musa. Bavn al-Din wa al-Falsafah fi Ra’fi Ibnu Rusyid wa
al-Falsafahal-Asr al-Waisth (Cet I: Mesir, t.th).
Zar Sirajuddin, M.A. Filsafat Islam (Filosof dan Filsafatnya).
(PT. Raja Grafindo Persada)
AKHLAK DAN TASAWUF (1) BAB II
(Arti Akhlak, Tujuan, Dan Aplikasinya dalam kehidupan)
AKHLAK DAN TASAUF (1)
Makalah
A. PENGERTIAN AKHLAK
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Seminar Lokal
dalam Makalah Pengantar Studi Pemikiran Islam (PSPI) Kata akhlak berasal dari bahasa Arab khuluk yang
Semester I Jurusan MD-B jamaknya akhlak. Menurut bahasa, akhlak adalah perangai, tabiat.
Tahun Akademik 2019/2020 kata-kata tersebut mengandung penyesuaian dengan perkataan
khalq yang berarti kejadian, seta erat hubungannya dengan khaliq
yang berarti pencipta dan mahluk bererti yang diciptakan.
Menurut pendapat para ahli tentang pengertian akhlak,
kami mengemukakan pendapat ahli sebagai berikut:
1. Menurut imam al-ghazali akhlak adalah bawaan sifat yang
mengendap di dalam diri, mendorong melakukan suatu
Oleh perbuatan yang dapat dilihat dan di nilai tanpa memerlukan
Kelompok VII pertimbangan pikiran.
Nigel Formula Sari : 1912030061 2. Menurut Syekh Makarrim Asy-Syrazi akhlak adalah
Elvita Deli Putri : 1912010062 sekumpulan keutamaan maknawi dan tabiat batini manusia.
Mega Agusti Handaiyeni : 1912030063 3. Menurut Ibnu Maskawaih akhlak adalah keadaan jiwa
Sesmita Sapitri : 1912030064 seseorang yang mendorongnya untuk melakukan
perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertimbangan pikiran
Dosen Pembimbing terlebih dahulu.
4. Menurut Muhyiddin ibnu Arabi akhlak adalah keadaan jiwa
Drs. Syamsuar Syam Dt. Gampo Alam, M.Ag. seseorang yang mendorong manusia untuk berbuat tanpa
melalui pertimbangan dan pilihan terlebih dahuli.
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH 5. Menurut Al-faid Al-kasyani akklak adalah ungkapan untuk
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI mennunjukkan kondisi yang mandiri dalam jiwa yang
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI darinya muncul perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa
didahului perenungan dan pemikiran
(UIN) IMAM BONJOL PADANG
1441 H / 2019 M
6. Menurut Ahmad Amin akhlak adalah suatu ilmu yang Yang hendak dikendalikan oleh akhlak ialah tindakan lahir
mengajarkan arti baik dan buruk, menerankan apa yang manusia, tetapi karena tindakan lahir itu tidak akan terjadi jika
seharusnya dilakukan manusia kepada sesamanya, tidak didahului oleh gerak-gerik bathin, yaitu tindakan hati, maka
menjelaskan tujuan manusia melakukan sesuatu, dan tindakan bathin dan gerak-gerik hati pun termasuk lapangan yang
menjelaskan apa yang harus diperbuat. diatur oleh akhlak manusia.
7. Menurut G. Gusdorof ahlak adalah jalan untuk menentukan
suatu kebaikan sehingga menerangkan keadaan manusia Jika setiap orang dapat menguasai tindakan bathinnya,
dalam kehidupan sehari-hari. maka dapatlah ia menjadi orang yang berakhlak baik. Tegasnya
baik-buruk itu tergantung kepada tindakan hatinya. Dalam
Semua pengertian di atas memberi gambaran bahwa tinkah hadits Arba’in An Nawawi dituliskan bahwa Rasulullah
laku merupakan bentuk kepribadian seseorang tanpa dibuat-buat SAW bersabda yang artinya: “Dan ketahuilah bahwasannya,
atau secara spontan atau tanpa ada dorongan dari luar. Jika baik didalam tubuh itu ada segumpal daging yang apabila baik, maka
menurut pandangan akal dan agama, tindakan tindakan spontan itu baik pula amalnya, dan apabila buruk, maka buruk pula amalnya,
dinamakan akhlak yang baik disebut akhlakul karimah/ akhlakul dan ketahuilah bahwa ia adalah hati”.
mahmudah, sebaliknya jika tindakan spontan itu buruk disebut
akhlakul madzmudah. Hadits ini dengan jelas menerangkan, bahwa hati adalah
bagian terpenting dari tubuh manusia, sehingga apapun yang
direncanakan oleh hati sejatinya akan sangat berpengaruh pada
B. TUJUAN AKHLAK perbuatan yang akan dilakukan oleh pemiliknya. Dalam hal ini
dapatlah diibaratkan bahwa jasad itu bagaikan pemerintahan
Akhlak bertujuan untuk menjadikan manusia sebagai
dalam diri kita, sedangkan hati menjadi pusat pemerintahan.
makhluk yang lebih tinggi dan sempurna, dan membedakannya
dari makhluk-makhluk yang lainnya. Menjadi suatu hal yang Seseorang yang mempunyai hati dan pendirian yang kuat,
harus dimiliki oleh manusia agar lebih baik dalam berhubungan meskipun badannya tidak sekuat hatinya, lebih diharapkan akan
baik sesama manusia apalagi kepada Allah sebagai pencipta. memperoleh hasil pekerjaannya daripada seseorang yang berbadan
kuat tetapi hatinya lemah.
Sedangkan pelajaran akhlak atau ilmu akhlak bertujuan
mengetahui perbedaan-perbedaan perangai manusia yang baik dan Adapun tujuan akhlak adalah:
buruk, agar manusia dapat memegang dengan perangai-perangai
yang baik dan menjauhkan diri dari perangai-perangai yang jahat, 1. Memperkuat dan menyempurnakan Agama.
sehingga terciptalah tata tertib dalam pergaulan masyarakat. 2. Mempermudah perhitungan amal di akhirat .
3. Menghilangkan kesulitan.
4. Selamat hidup dunia dan akhirat.
5. Mensucikan jiwa insania dari iri, dengki, sombong, melaksanakan semua perintah dan menjauhi segala
khianatt, dll larangan-Nya.
6. Membiasakan diri untuk berakhlak mulia, seperti jujur, f. Bertasbih, yaitu mensucikan allah dari segi nama, sifat
bersikap baik, amanah, pema’af, dll. dan segala kekuasaan-Nya dari hal-hal yang bertentangan
dengan hakekat keagungan Tuhan.
g. Do’a, yaitu memohon kepada Allah untuk
memperkenankan segala yang diinginkan untuk
C. APLIKASI AKHLAK DALAM KEGIDUPAN
kebahagiaan hidup setelah melakukan usaha dengan
maksimal.
1. Akhlak kepada Allah SWT
Akhlak kepada Allah SWT maksudnya sifat yang 2. Akhlak kepada diri sendiri
terdapat dalam diri seseorang yang diwujudkan dalam kehidupan
Akhlak terhadap diri sendiri adalah sikap yang muncul
yang diatur oleh Allah. Akhlak terhadap Allah SWT. antara lain
dari jiwa yang behubungan dengan pemeliharaan dan kebaikan
a. Al-Hubb, yaitu mencintai Allah SWT. Melebihi cinta diri secara pribadi. Berikut beberapa akhlak terhadap diri sendiri,
kepada apa dan siapapun juga dengan mempergunakan diantaranya:
firman-Nya dalam Al-Qur’an sebagai pedoman hidup dan
a. Sabar
kidupan. Kecintaan kita kepada Allah SWT dapat
Sabar maksudnya sikap tahan uji terhadap berbagai
diwujudkan dengan cara melaksanakan segala perintah
tantangan dan cobaan dalam hidup. Kesabaran merupakan
dan menjauhi segala larangan-Nya.
puncak dari integrasi ilmu, usaha/proses dan hasil yang
b. Al-Raja, yaitu mengharapkan karunia dan berusaha
didapatkan. Di antara perintah Allah SWT dengan sikap
memperoleh keridhaan Allah SWT.
sabar terdapat dalam Q.S 2:153 sebagai berikut:“hai
c. As-Syukr, yaitu mensyukuri nikmat dan karunia Allah
orang-oranng yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat
SWT.
sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-
d. Qana’ah, yaitu menerima dengan ikhlas semua qadha dan
orang yang sabar”
qadhar Allah SWT, setelah berikhtiar maksimal
b. Syukur
(sebanyak-banyaknya, hingga batas tertinggi).
Syukur adalah sikap mampu menerima dan
e. At-Taubat, yaitu bertaubat hanya kepada Allah SWT.
memanfaatkan segala sesuatu yang diberikan oleh Allah
Taubat yang paling tinggi adalah taubat nasuha yaitu
SWT. Syukur kepada Allah dapat diungkapkan melalui
taubat benar-benar taubat, tidak lagi melakukan perbuatan
dua cara, yaitu ucapan dan perbuatan. Adapun sifat yang
sama yang dilarang Allah SWT dan dengan tertib
tidak pandai mensyukuri nikmat Allah disebut dengan
kufur nikmat. Dalam pandangan Allah orang yang berbuat
kufur nikmat ini sangat dicela dan ganjaran untuk mereka a. Berbakti kepada ibu dan bapak
adalah azab yang pedih.
c. Tawadhu’ Ibu dan bapak adalah perantara seorang anak lahir di
Tawadhu’ adalah sifat rendah hati yang terdapat dunia. Islam mewajibkan anak berbakti kepada ibu dan bapak
dalam diri seseorang yang terwujud dalam berbagai seperti firman Allah dalam Q.S 4:36 :“ sembahlah Allah dan
aktivitas hidup. Sifat tawadhu’ dipuji dan sangat janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun.
dianjurkan oleh Allah SWT. Hal ini sesuai dengan firman Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak”.
Allah SWT dalam Q.S 31:18 :“ dan janganlah kamu
b. Adil terhadap saudara
memalingkan mukamu dari manusia (sombong) dan
janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Prinsip keadilan ditegaskan dalam Q.S 16:90 yang
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terjemahan sebagai berikut:“ sesungguhnya Allah menyuruh
sombong lagi membanggakan diri” berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum
d. Benar kerabat, dan Allah melarang dalam perbuatan keji,
Sifat benar dalam bahasa arab disebut kemungkuran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran
dengan Shidiq artinya jujur. Perilaku benar yang kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran”.
dicerminkan seseorang akan melahirkan sikap saling
mempercayai. Menegakkan prinsip kebenaran adalah Sifat dan sikap adil ada dua macam, yaitu adil dalam
salah satu sendi kemaslahatan dalam hubungan antara satu berhubungan dengan perseorangan dan adil yang
golongan dengan lainnya. berhubungan dengan kemasyarakatan dan pemerintahan.
e. Amanah
Amanah artinya sikap berpegangan teguh kepada c. Mendidik anak
kepercayaan yang diberikan dan menjalankannya dengan Anak adalah amanah yang haru dirawat, dipelihara,
penuh tanggung jawab baik dalam betuk harta benda, dan dididik dengan penuh kasih sayang. Mendidik anak
rahasia, maupun tugas dan kewajiban. adalah kewajiban orang tua sebagaimana firman Allah dalam
Q.S 66:6 yang terjemahan sebagai berikut :“hai, orang-orang
3. Akhlak dalam keluarga beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
Akhlak kepada keluarga adalah sikap yang muncul dari yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya
jiwa yang berhubungan dengan pemeliharaan kehamonisan dan malaika-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak pernah
kebaikan diri secara pribadi. Beberapa bentuk akhlak kepada mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya
keluarga, antara lain: kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan”.
4. Akhlak kepada bangsa dan negara BAB III
Akhlak kepada bangsa dan negara adalah perwujudan PENUTUP
sifat yang mendukung terciptanya kesejahteraan dan
kemakmuran dengan melaksanakan hak dan kewajiban yang
telah diatur oleh negara dan tidak bertentangan dengan aturan A. Kesimpulan
tertinggi dari Allah SWT. Akhlak kepada bangsa dan negara
dilakuan dengan kewajiban membela negara. Kewajiban Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam diri manusia
membela negara merupakan kewajiban seluruh warga negara yang bias mengeluarkan sesuatu dengan senang dan mudah
yang ada di negeri ini, dalam rangka menyelamatkan negara dari tanpa adanya suatu pemikiran dan paksaan, berupa tingah laku
berbagai ancaman, tantangan maupun gangguan terhadap seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara sadar
kadaulatannegara. untuk melakukan perbuatan yang baik.

Dalam tuntunan Islam, membela negara itu hukumnya Akhlak bertujuan untuk menjadikan manusia sebagai
wajib. Sebagai contoh, pada zaman Rasulullah hampir seluruh makhluk yang lebih tinggi dan sempurna, dan mebedakanya
penduduk negeri Madinah aktif berjuang di medan perang untuk dari makhluk-makhluk yang lainnya. Supaya setiap muslim
membela negara dari rongrongan musuh yang datang dari luar berbudi pekerti, bertingkah laku, berperangai atau beradat-
yaitu dari serangan kaun kafir Quraisy. Ketika itu negara istiadat yang baik sesuai dengan ajaran islam. Kalau di
Madinah sedang menghadapi ancaman yang besar dari dari ara perhatikan, ibadah-ibadah inti dalam islam memiliki tujuan
Quraisy, maka saat itu Rasulullah mengobarkan semangat pembinaan akhlak mulia.
berperang untuk membela negara Madinah.
Jadi penerapan akhlak dalam kehidupan, yaitu kepada
Dalam hal ini, Allah memberikan perintah agar kaum Allah, diri sendiri, sesama manusia dan terhadap lingkungan
muslimin berjuang keras untuk memerangi kaum musyrikin. hidup sehari-hari.
Perintah untuk menggerakkan tentara Islam ini, dijelaskan dalam
surat Al- Anfal ayat: 65“Hai Nabi, Kobarkanlah semangat para B. Saran
mukmin untuk berperang. jika ada dua puluh orang yang sabar Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali
diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus kesalahan dan jauh dari kata sempurna. Kritik dan saran sangat
orang musuh. dan jika ada seratus orang yang sabar saya harapkan untuk kesempurnaan makalah saya selanjutnya
diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan seribu
dari pada orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum
yang tidak mengerti”.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Anwar, Rohison. 2010. Akhlak Tasawuf. Bandung: Pustaka Setia
Amin,S. Munir. 2015. Ilmu Tasawuf. Jakarta : Imprint Bumi
Aksara
Hajjaj,M. Fauqi. 2013. Tasawuf Islam dan Akhlak : Imprint Bumi
Aksara
Ma’ruf, Azwir. 2003. Peranan Akhlak Dalam Menunjang
Pembangunan Manusia Seutuhnya. Padang : IAIN-IB Press
padang
Mustofa. 2014. Akhlak Tasawuf, Banung: CV Pustaka Setia
Nata Abudin. 2014 .Akhlak Tasawuf dan Kaeakter Mulia :Raja
Grafindo Persada
Selamat, H. kasmuri. 2012. Akhlak Tasawuf , Jakarta: Kalam
Mulia
AKHLAK DAN TASAWUF (2) BAB II
(Sejarah, Latarbelakang, dan Manfaat Tasawuf) AKHLAK DAN TASAWUF (2)
(Sejarah Tasawuf, Latar Belakang, dan Manfaatnya)
Makalah
A. Sejarah Perkembangan Tasawuf
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Seminar Lokal
dalam Mata Kuliah Pengantar Studi Pemikiran Islam (pspi) Secara etimologi tasawuf berasal dari bahasa Arab, yaitu
Semester I Jurusan MD-B tashawwafa, yatashawwufan, tashawwufan. Ulama berbeda
Tahun Akademik 2019/2020
pendapat dari mana sal usulnya, ada yang mengatakan dari
shuf (bulu domba), shaff (barisan), shafa’ (jernih), dan shuffah
(serambi Masjid Nabawi yang di tempati oleh sebagian
sahabat Rasulullah).
Oleh: Berikut ini adalah pengertian tasawuf berdasarkan makna
Kelompok VIII diatas yaitu:
Fadil Rahmadanil : 1912030065 1. Tasawuf berasal dari istilah ash-shuffah yang berarti
Zihad : 1912030066 sekelompok orang dimasa Rasulullah yang banyak
Insanul Irfana Syukri : 1912030067
Windi Febriyanti : 1912030068 berdiam di serambi-serambi masjid dan mereka
mengabdikan hidupnya untuk beribadah kepada Allah.
Dosen Pembimbing:
Mereka adalah orang-orang yang ikut pindah dengan
Drs. Syamsuar Syam Dt. Gampo Alam, M.Ag Rasulullah dari Mekah ke Madinah kehilangan harta,
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH berada dalam keadaan miskin, dan tidak mempunyai apa-
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI apa. Mereka tinggal di masjid Rasulullah dan duduk di
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
(UIN) IMAM BONJOL PADANG atas bangku batu dengan memakai pelana sebagai bantal.
1441 H / 2019 M
Pelana disebut shuffah dan kata sofa dalam bahasa-bahasa bahwa istilah tasawuf tidak ditemukan sebelum masa
di Eropa berasal dari kata ini. penerjemahan kitab-kitab yang berbahasa Yunani ke dalam
2. Tasawufu berasal dari kata shafa’ yang artinya suci. Kata bahasa Arab. Pendapat ini kemudian didukung juga oleh
shafa’ ini berbentuk fi’il mabni ma23jhul sehingga menjadi Nouldik, yang mengatakan bahwa dalam penerjemahan
isim mulhaq dengan huruf ya’ nisbah yang berarti sebagai dari bahasa Yunani ke bahasa Arab terjadi proses
nama bagi orang-orang yang bersih atau suci. Jadi, asimilasi. Misalnya, orang Arab mentransliterasikan huruf
maksutnya adalah mereka-mereka itu menyucikan dirinya sin menjadi huruf shad seperti dalam kata tasawuf menjadi
dihadapan Tuhan melalui latihan yang berat dan lama. tashawuf.
3. Tasawuf berasal dari kata shaff. Makna shaff ini 5. Tasawuf berasal dari kata shuf. Artinya ialah kain yang
dinisabkan kepada orang-orang yang ketika shalat selalu terbuat dari bulu wol. Namun, kain wol yang dipakai
berada di shaff (barisan) terdepan. Sebagaimana halnya adalah wol kasar, bukan wol halus sebagaimana kain wol
shalat di shaff pertama mendapat kemuliaan dan diberi sekarang. Memakai wol kasar pada waktu itu adalah
pahalaoleh Allah. simbol kesederhanaan lawannya adalah memakai sutra.
4. Tasawuf berasal dari bahasa Yunani, yaitu shopos. Istilah Kain itu dipakai oleh orang-orang mewah di kalangan
ini disamakan maknanya dengan kata hikmah yang berarti pemerintah yang hidupnya mewah. Para penganut tasawuf
24
kebijaksanaan. Pendapat ini dikemukakan oleh Mirkas, ini hidupnya sederhana, tetapi berhati mulia, menjauhi
kemudian diikuti oleh Jurji Zaidan dalam kitabnya, Adab pakain sutra, dan memakai wol kasar.
25
Al-Lughah. Disebutkan bahwa para sufi Yunani dahulu
telah memasukkan pemikirannnya yang mendukung Sedangkan secara terminologi menurut para ahli yakni:
kebijaksanaan di dalam buku filsafat. Ia berpendapat

23
Samsul Munir Amin, Ilmu Tasawuf, (Jakarta:Amzah,2015),hlm.2-8.
25
Tasman ya’cub,Akhlak Tasawuf,( Jakarta:Safira,2008), hlm.78-85. Abuddin Nata, Akhlak tasawuf, (Jakarta:Persada,2014),hlm.154-156.
1. Ma’ruf Al-Karkhi memegang teguh janji dengan Allah dalam hakikat, serta
Tasawuf menekankan hal-hal yang hakiki dan mengikuti contoh Rasulullah dalam hal isyarat.
mengabaikan segala apa yang ada pada makhluk. 4. Syaik Ahmad bin Muhammad Zaid bin Musthafa Al-
Barangsiapa yang belum bersungguh-sungguh dalam Fathani
bertasawuf. Para sufi memakai pakaian yang terbuat dari bulu. Mereka
2. Abu Hamzah tidak mau menyerupai kebanyakan orang yang selalu
Tanda sufi yang benar adalah berpikir setelah ia kaya, bermegah-megah dengan pakaian yang serba indah.
merendahkan diri setelah ia bermegah-megah, dan Mereka merasa cukup denagn berpakaian seperti itu,
menyembunyikan diri setelah ia terkenal. karena sekadar menutup aurat.
Sementara itu, tanda sufi yang palsu adalah ia berpikir, 5. Syaik Abu Muhammad Sahl bin Abdullah At-Tustari
bermegah-megah setelah ia merendahkan diri, dan tersohor ialah ialah orang yang bersih dari kotoran, penuh
setelah ia bersembunyi. pemikiran, dan hanya memusatkan semata-mata pada
Allah. Baginya, antara harta benda dan tanah liat bernilai
sama.
3. Al-Junaidi 6. Ibnu Khaldun
Tasawuf ialah membersihkan hati dari yang mengganggu Tasawuf semacam ilmu syariat yang timbul kemudiaan di
perasaan, berjuang menanggalkan pengaruh insting, dalam agama. Asalnya adalah tekun beribadah,
memadamkan kelemahan, menjauhi seruan hawa nafsu, memutuskan pertalian terhadap segala sesuatu kecuali
mendekati sifat-sifat suci kerohanian, bergantung pada Allah, hanya mengdapnya, dan menolak perhiasan dunia.
ilmu-ilmu hakikat, memakai barang yang penting dan lebih Selain itu, membenci perkara yang selalu memperdaya
kekal, menaburkan nasihat kepada semua manusia, orang banyak, sekaligus menjauhi kelezatan harta, dan
kemegahannya. Tambahan pula, tasawuf juga berarti
menyendiri menuju jalan Tuhan dalam khalwat dan rangka mendekatkan diri kepada allah sehingga segala
ibadah. perhatian hanya tertuju kepadanya.
26
7. Syaik Ahmad Zarruq
Tasawuf ialah ilmu yang dapat memperbaiki hati anda dan Menurut Prof. Dr .H .M. Amin Syukur, M.A., dalam
menjadikannya semata karena Allah. Dengan hati itu, anda bukunya Intelektualisme Tasawuf, menyatakan bahwa
menggunakan fiqh dalam berislam untuk memperbaiki sejarah Perkembangan tasawuf dikalangan islam
amal dan menjaganya dalam batas-batas syariat islam mengalami beberapa periode yaitu sebagai berikut:
sehingga lahirlah kebijaksanaan. 1. Periode Pembentukan
8. Syaik Ibnu Ajiba Pada abad 1 Hijrah bagian kedua, muncul Hasan
Tasawuf ialah ilmu yang membawa anda agar bersama AlBashri dengan ajaran khauf untuk mempertebal takut
Tuhan yang Mahaada, melalui penyucian batin dan kepada Tuhan. Begitu juga tampilnya guru-guru yang
mempermanisnya dengan amal shaleh. Jalan tasawuf lain, yang disebut qari’ mengadakan pembaharuan hidup
diawali dengan ilmu, dan akhirnya adalah karunia Illahi. kerohanian di kalngan kaum muslim.Kemudian pada
9. Syaik Islam Zakaria Al-Anshri akhir abad 1 Hijriah, Hasan Al- Bashri diikuti
Tasawuf ilmu yang menerangkan cara-cara mencuci bersih olehRabi’ah Al-Adawiyyah seorang sufi wanita yang
jiwa, memperbaiki akhlak, dan membina kesejahteraan terkenal dengan ajaran mahabbah.
lahir serta batin untuk mencapai kebahagiaan yang abadi. Selanjutnya pada abad 11Hijriah, tasawuf tidak hanya
10. H.M.Amin Syukur berbeda dengan abad sebelumnya, yaitu sama dalam
Tasawuf ialah sistem latihan dengan kesungguhan corak kezuhudan meskipun penyebabnyaberbeda.
(riyadhah mujahadah) untuk membersihkan,
26 26
mempertinggi, dan memperdalam aspek kerohaniandalam Abdul muhayyah, Tasawuf dan krisis, ( Semarang : IAIN wali songo
press,2001)
Penyebab abad ini ialah adanya kenyataanpandangan mempunyai dua unsur, yaitu jasmani (materi) dan rohani
ajaran agama dalam melaksanakan syariat agama. (roh Tuhan).
2. Periode Pengembangan Pada abad 111 dan 1V, terdapat dua aliran yakni:
Tasawuf pada abad 111 dan 1V Hijriah sudah a. Aliran tasawuf sunni
mempunyai corak yang berbeda dengan tasawuf Yaitu bentuk tasawauf yang memagar dirinya
sebelumnya. Pada abad ini tasawuf sudah bercorak dengan Alquran dan hadis secara ketat, serta
kefanaan yang mengurus ke persatuan hamba dengan mengaitkan ahwal (keadaan) dan maqamat
khalik. Orang sudah ramai membicarakan tentang (tingkatan rohaniah) mereka kepada dua sumber
lenyap dalam kecintaan (fana’ fi al-mahbub), bersatu tersebut.
dengan kecintaan (ittihad bi-almahbub), kekal dengan b. Aliran tasawuf semifalsafi
Tuhan (baqa’ bi al-mahbub), menyaksikan Tuhan Yaitu para opengikutnya cenderung pada ungkapan-
(musyahadah), bertemu denagannya (liqa’),dan menjadi ungkapan ganjil (syatahiyat) serta menolak dari
satu dengan-Nya (‘ainul al-jama’), seperti yang keadaan fana menuju pernyataan tentang terjadinya
diungkapkan Abu Yazid Al-Bushtami seorangpeletak penyatuan (ittihad atau hulul).
batu pertama dalam aliran ini. 3. Periode Konsolidasi
Sesudah Abu Yazid Al-Bushtami, lahirlah seorang Pada masa ini ditandai dengan kompetisi dan
sufi kenamaan, yaitu Al-Hallaj yang meenampilkan teori pertarugan antara tasawuf Semifalsafi dengan tasawuf
hulul (reinkarnasi Tuhan). Menurutnya dalam diri Sunni. Pertarungan ini dimenangkan oleh tasawuf Sunni
manusia terdapat dua sifat, yaitu sifat kemanusiaan dikarenakan teologi Ahl As-Sunnahbwa Al-Jama’ah
(nasut) dan sifat ketuhanan (lahut).Dasar pemikirannya yang dipelopori oleh abu Al-Hasan Al-Asy’ari, yang
didasarkan pada Surah shad (38) ayat 72, Adam mengadakan kritikan pedas terhadap teori Abu Yazid
Al-Bushtami dan Al-Hallaj, sebagaimana tertuang dalam
syatahiyatnya yang di anggap bertentangan dengan segan mengeluarkan perlindunagan dan kesetiaan
kaidah dan akidah islam. Tasawuf pada abad ini pribadi mereka.
cendrung mengadakan pembaharuan, periode
konsolidiasi yaitu periode yang ditandai pemantapan dan
pengembalian tasawuf ke landasannya, Al quran dan B. Latar belakang Perkembangan Tasawuf
sunnah.Tokoh pada masa ini adalah Al-QUSYAIRI Tasawuf adalah bagian dari syariat islam, yaitu
(376-465 H), Al-Harawi (196 H), dan Al -Ghazali (450- perwujudan dari ihsan. Tasawuf sebagai manifase dari ihsan
505 H). merupakan penghayatan seseorang terhadap agamanya serta
4. Periode Falsafi berpotensi besar untuk menawarkan pembebasan spiritual,
Pada abad V1 Hijriah tampillah tasawuf falsafi, sehingga mengajak manusia mengenal Tuhannya. Lahirnya
yaitu tasawuf yang bercampur dengan ajaran filsafat, tasawuf sebagai fenomena ajaran islam, di awali dari
berkompromi dalam pemakain term-term filsafat yang ketidakpuasan terhadap praktik ajaran islam yang cendrung
makananya disesuaikan dengan tasawuf. Pada abad V1 fornalisme dan legalisme. Selain itu, taswuf juga sebagai gerakan
dan dilanjutkan abad V11 Hijriah, muncul cikal-bakal moral (kritik) terhadap ketimpangan sosial, politik, moral, dan
tarekatsufi kenamaan. ekonomi yang dilakukan oleh kalangan penguasa.tasawuf dari segi
5. Periode Pemurnian sumber perkembangannya memunculkan pro dan kontra, baik
A.J. Arberry menyatakan, masa Ibnu Arabi, Ibnu dikalangan muslim maupun non muslim.para orientalis dan
Faridh, dan Ar-Rumi adalah masa keemasan gerakan sebagian orang yang menulis tentang tasawuf islam berusaha
tasawuf, baik secara teoretis maupun praktis. Pengaruh untuk mengembalaikan kehidupan rohani sufi rohai sufi pada pada
dan praktik-praktik tasawuf kian tersebar luas melalui sumber asing, di samping Alquran dan sunnah. Mereka
tarekat-tarekat dan para sultan serta pangeran yang tidak mengatakan bahwa tasawuf dalam islam tumbu karena
terpengaruh oleh ajaran diluar islam, antar lain ajaran agama
Hindu, Persia, Nasrani, Pemikiran filsafat yunani, dan ajaran Neo muslim islam itu sendiri. Dengan kemakmuran dari satu pihak
Platonisme. Tetapi Nicholson mengatakan, pembentukan tasawuf pasti akan terjadi pertikaian politik internal umat islam yang
dipengaruhi oleh agama Nasrani. bermula dari al-fitnah al-kuba yang menimpa Khalifah Utsman
Abu Al- A’la Al-Afifi mengklasifikasikan pendapat bin Affan lalu menyebabkan perang saudara antara Ali bin Abi
sarjana tentang faktor tasawuf ini menjadi empat aliran. Pertama, Thalib dan Mu’awiyyah. Akibatnya, sebagian tokoh agam
tasawuf berasal dari India mellui persia. Kedua,tasawuf berasal mengambil jarak dengan kehidupan politik.
dari asketisme Nasrani. Ketiga, tasawuf berasal dari ajaran islam Dari sinilah nilai-nilai kehidupan tasawuf dikalangan
itu sendiri. Keempat, tasawuf berasal berasal dari sumber yang umat islam terus berkembang dengan pesat, karena peraturan
berbeda-beda kemudian menjelma menjadi satu konsep. Dengan tasawuf dengan berbagai unsur, baik dari unsur islam sendiri
demikian tasawuf dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor maupun dari unsur non islam yang mempengaruhi kehidupan
internal dan faktor ekstesrnal dan faktor itu dipecah menjadi spititual umat islam.Dalam sejarah perkembanganny, para ahli
empat: membagi tasawuf menjadi dua yakni:
1. Faktor ajaran islam sebagaimana terkandung dalam kedua 1. Tasawuf akhlaki
sumbernya, Alquran dan sunnah Yaitu ada yang menyebutkan sebagai tasawuf yang banyak
2. Reaksi kerohanian kaum muslim terhadap sistem sosial- dikembangakan oleh kaum salaf, karena mengarah pada
politik dan ekonomi dikalngan umat islam itu sendiri teori-teori perilaku.
3. Kependetaan agama Nasrani sebagai konsekuensi agam 2. Tasawuf filsafi
yang lahir sebelum islam Adalah tasawuf yang mengarah pada teori-teori yang
4. Reaksi terhadapfiqh dan ilmu kalam rumit dan memerlukan pemahaman mendalam.
Reaksi dari sikap ini diraihnya kemakmuran material yang
menimbulkan sikap foya-foya, berupa penanaman sikap isolasi C. Manfaat Tasawuf
dari pihak-pihak dunia. Faktor internal lainnya yaitu reaksi kaum a) Manfaat tasawuf secara umum yaitu sebagai berikut:
1. Membersihkan hati dalam berinteraksi dengan Allah Sehingga sangat diperlukan tasawuf untuk membentuk
Interaksi manusia dengan Allah dalam bentuk ibadah jiwa lebih baik.
tidak akan mencapai sasaran jika ia lupa terhadapnya
dantidak disertai dengan kebersihan hati. Dengan 4. Memperteguh dan menyuburkan keyakinan agama
bertasawuf, hati seseorang menjadi bersih sehingga dalam Keteguhan hati tidak dapat dicapai tanpa adanya
berinteraksi kepada Allah akan menemukan kedamaian siraman jiwa. Kekuatan umat islam bukan hanya karena
hati dan ketenagan jiwa. kekuatan fisik dan senjata, melainkan karena kekuatan
2. Membersihkan diri dari pengaruh materi mental dan spiritual.
Pada dasarnya kebutuhan manusia bukan hanya pada 5. Mempertinggi akhlak manusia
pemenuhan materi melainkan juga pemenuhan spiritual. Jika hati seseorang suci, bersih, serta selalu disinari
Karena kebutuhan lahiriah erat hubungannya dengan oleh ajaran-ajaran Allah dan Rasul-Nya, maka akhlak pun
keberadaan jiwa, maka lahiriah manusia akan akan baik. Oleh karena itu, mempelajari dan mengamalkan
menjadi sehat dan merasa tercukupi apabila diberi asupan tasawuf sangat tepat bagi kaum muslim karena dapat
yang positif. Sementara itu, kepuasan lahiriah manusia mempertinggi akhlak, baik dalam kaitan interaksi antara
tidak akan ada batasnya jika tidak akan ada batasnya jika manusia dan Tuhan maupun interaksi antara sesama
tidak dikekang dan tasawuf dapat membersihkan dari hal manusia.
tersebut. b) Manfaat tasawuf dalam dunia islam yakni:
3. Menerangi jiwa dari kegelapan 1. Dalam bidang kecerdasan emosional
Urusan materi dalam kehidupan sangat besar 2. Dalam bidang kecerdasan spiritual
pengaruhnya terhadap jiwa manusia benturan dalam 3. Dalam bidang agama
mengejar dan mencari materi atau dalam mengejar urusan 4. Dalam bidang etos kerja
duniawi dapat menjadikan seseoarang gelap mata 5. Dalam bidang pendidikan
6. Dalam bidang ilmu pengetahuan
7. Sumber pengingat BAB III
PENUTUP
8. Landasan hidup
A. Kesimpulan
9. Pembatasan ilmu islam
1. Secara etimologi tasawuf berasal dari bahasa Arab, yaitu
10. Lebih mencintai Allah
tashawwafa, yatashawwufan, tashawwufan. Ulama
berbeda pendapat dari mana asal usulnya, ada yang
mengatakan dari shuf (bulu domba), shaff (barisan),
shafa’ (jernih), dan shuffah (serambi Masjid Nabawi yang
di tempati oleh sebagian sahabat Rasulullah).
2. Manfaat tasawuf secara umum yaitu sebagai berikut:
a) Membersihkan hati dalam berinteraksi dengan Allah
b) Membersihkan diri dari pengaruh materi
c) Menerangi jiwa dari kegelapan
3. Manfaat tasawuf dalam dunia islam yakni:
a) Dalam bidang kecerdasan emosional
b) Dalam bidang kecerdasan spiritual
c) Dalam bidang agama
B. Saran

Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari bahwa


masih banyak kekurangan baik dari pembahasan maupun dalam
penulisannya . Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan
kritikan, saran serta masukan yang dapat membangun penulisan
makalah ini dengan baik lagi

DAFTAR PUSTAKA
Abdul muhayyah,dkk. 2001. Tasawuf dan krisis. Semarang : IAIN
wali songo press.

Abuddin Nata. Akhlak Tasawuf.Jakarta: PT. Raja Grafindo


Persada.

Amin,ddk. 2002. Intelektualisme tasawuf. Semarang : pustaka


pelajar.

Rivey siregar. 2002, tasawuf. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Samsul Munir Amin. 2015. Jakarta:Amzah.

Tasman ya`cub dkk. 2008, akhlak tasawuf. Jakarta: safira.

Mustofa. 2014. Akhlak Tasawuf, Banung: CV Pustaka Setia


Nata Abudin. 2014 .Akhlak Tasawuf dan Kaeakter Mulia :Raja
Grafindo Persada
Selamat, H. kasmuri. 2012. Akhlak Tasawuf , Jakarta: Kalam
Mulia

Anda mungkin juga menyukai