Anda di halaman 1dari 13

SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah


Pemikiran Ekonomi Islam
Pada Program Studi Ekonomi Syariah Pascasarjana
Univesitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Oleh:

Fadhly

NIM: 80500221054

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM

NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu!

Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan

rahmat dan hidayahnyalah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini

dengan baik, tak lupa pula kita panjatkan salam dan sholawat kepada nabi kita

Muhammad SAW yang telah memberikan dan membawa kita kejalan yang benar.

Adapun materi Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam yang kita kaji pada hari ini

adalah “ Sejarah Pemikiran Ekonomi Kerajaan Islam Di Indonesia” .

kami sadar bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat banyak

kekurangan sehingga kami membutuhkan kritik dan saran terhadap pembahasan

materi yang kami sajikan ini demi mencapai kesempurnaan penulisan makalah ini

dengan baik.

Taklupa juga kami ucapkan terima kasih kepada bapak Dosen yang

membimbing kami dalam perkuliahan dan teman teman yang telah mendukung

kami.

Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua terutama buat

kami dalam menambah wawasan untuk mepelajari “Sejarah Pemikiran Ekonomi

Islam” dan dapat digunakan sebagaimana mestinya

Gowa, 21 Maret 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

KATA PENGANTAR.........................................................................................ii

DAFTAR ISI.......................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1

A. Latar Belakang...........................................................................................1

B. Rumusan Masalah......................................................................................2

C. Tujuan Penulisan........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................3

A. Sejarah Perkembangan Kerajaan Islam Di Indonesia................................3

B. Sistem Perekonomian Di Masa Kerajaan Islam Indonesia .......................4

C. Jalur Perdagangan Kerajaan Islam Di Nusantara.......................................7

BAB III KESIMPULAN.....................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semakin berkembangnya kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia sekitar

abad ke13 juga didukung oleh faktor lalu lintas perdagangan laut nusantara saat

itu. Banyak pedagang-pedagang Islam dari berbagai penjuru dunia seperti dari

Arab, Persia, India hingga Tiongkok masuk ke nusantara. Para pedagang-

pedagang Islam ini pun akhirnya berbaur dengan masyarakat Indonesia. Semakin

tersebarnya agama Islam di tanah air melalui perdagangan ini pun turut membawa

banyak perubahan dari sisi budaya hingga sisi pemerintahan nusantara saat itu.1

Islam telah menyebar di Sumatera pada tahun 1200 Masehi (597 Hijriyah)

berdasarkan fakta-fakta sejarah seperti pada kuburan raja-raja aceh terdapat

makam Al-Malik Kamil yang meninggal dunia pada hari ahad 7 Jumadil awal 607

H (1210 M) di desa Blang Mel, Aceh.753 Dapat dikatakan ketika Islam masuk di

suatu daerah atau wilayah, maka tidak hanya praktek ibadah saja yang menjadi

cara hidup penganutnya tetapi juga aspek muamalah seperti dalam praktek

ekonomi baik di level individu, masyarakat dan negara.

Praktek pajak perdagangan yang dilakukan oleh kerajaankerajaan Islam

merujuk pada apa yang telah dipraktekkan di kerajaankerajaan yang berasal dari

Timur Tengah, Asia Tengah, dan Andalusia.

Literatur-literatur terkait pemikiran ekonomi Islam banyak muncul di abad

ke-16 yang saat itu juga Daulah Islam seperti Turki Utsmani, Safawiyyah, dan

Mughal, tengah berkuasa.757 Dari penjelasan ini sangat penting untuk melihat

1
Nandy. (2022). Kerajaan Islam di Indonesia Nusantara dan Sejarahnya.
https://www.gramedia.com/literasi/kerajaan-islam-di-indonesia-nusantara/
1
bagaimana kebijakan dan praktek ekonomi Islam pada kerajaan-kerajaan Islam di

Nusantara (Indonesia) serta beberapa pemikiran ulama masa itu tentang ide-ide

ekonomi Islam. Namun demikian, pemikiran ulama Islam terkait dengan ide-ide

ekonomi Islam yaitu Abdurra’uf al-Singkili dengan karyanya ‘Mir'atu al-

Thallib’2

B. Rumusan Masalah.

Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis akan menjabarkan

beberapa rumusan masalah. Sebagai berikut :

1. Bagaimana sejarah Perkembangan Kerajaan Islam Di Indonesia?

2. Bagaimana Sistem Perekonomian Di Masa Kerajaan Islam Indonesia?

3. Bagaimana Jalur Perdagangan Kerajaan Islam Di Nusantara?

C. Tujuan Penulisan.

1. Untuk mengetahui sejarah Perkembangan Kerajaan Islam Di Indonesia.

2. Untuk mengetahui Sistem Perekonomian Di Masa Kerajaan Islam Indonesia.

3. Untuk mengetahui Jalur Perdagangan Kerajaan Islam Di Nusantara.

BAB II
2
Qoyum Abdul Dkk. (2021). Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. Penerbit Departemen
Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia. hal 456-457.

2
PEMBAHASAN

A. Sejarah Perkembangan Kerajaan Islam

Islam merupakan agama yang banyak pengikutnya. Di Indonesia

pemeluk agama Islam mencapai 87,2 persen dari penduduk negara ini.

Kehadiran agama Islam di Nusantara sudah ada sejak dahulu, bahkan sebelum

Indonesia merdeka. Hal ini bisa ditemukan dari bukti sejarah kerajaan Islam

pertama di Indonesia. Pada awal masuknya Islam ke Nusantara ada beberapa

kerajaan bercorak Islam yang berkembang di berbagai tempat. Kerajaan-

kerjaan tersebut sangat berpengaruh terhadap penyebaran dan perkembangan

Islam di tanah air.3

Kerajaan-kerajaan yang ada di Nusantara kebanyakan beragama Hindu.

Sejak awal Masehi para penguasa di kawasan barat Nusantara berbagi budaya

istana yang bercorak India yang mayoritas masyarakatnya Hindu dan

mendapat keuntungan dari kehadiran para pedagang asing. Tentang masuknya

Islam di Nusantara tidak ada kesepakatan diantara para sejarawan tentang

penyebarannya dan juga memengaruhi berdirinya kerajaan Islam.

Terdapat perbedaan pandangan siapa yang membawa Islam ke Indonesia

yang mengatakan membawanya berasal dari Cina, Gujarat dan Jazirah Arab

yang merupakan berasal dari tanah kemunculannya. Namun Aceh (1985)

yang mengambil jalan tengah mengatakan bahwa penyiar Islam pertama di

Indonesia tidak hanya terdiri dari saudagar India dari Gujarat, tetapi juga

terdiri dari muballigh-muballigh Islam dari bangsa Arab.

Kedatangan Islam lebih dahulu datang di Kawasan Melayu Nusantara

jika dibandingkan dengan kawasan lainnya seperti Jawa, Sulawesi,

3
Siti Nur Aeni. (2021). 8 Kerajaan Islam Pertama di Indonesia dan
penjelasanSejarahnya. https: //katadata.co.id/sitinuraeni/berita/616415697ae21/8-kerajaan-islam-
pertama-di-indonesia-dan-penjelasan-sejarahnya
3
Kalimantan, dan lainnya. Dalam keterangan sejarah tempat mula-mula Islam

datang adalah Aceh, kerajaan Pase atau Pasai, di Palembang, di Banten,

Cirebon, Kudus, Tuban, Giri (Gresik) dan Ampel (Surabaja). Beberapa bukti

Islam pertama datang di daerah Sumatera dalam kitab Sejarah Melayu, Fansur

(Barus) (ingat Kapur Barus yang sejak dulu diekspor dari sini sebagai bahan

mumisasi raja-raja Fir’aun di Mesir) dan Lamiri (pulau sumatera) merupakan

masyarakat di Nusantara yang paling awal melakukan konversi ke agama

Islam

Dari empat daerah di Sumatera yang telah disebutkan Fansur, Lamiri, Haru,

dan Perlak, hanya nama Perlak yang teridentifikasi sebagai kerajaan Islam di

Nusantara.

Kerajaan Perlak berdiri pada tahun 225 H/840 M dengan rajanya yang

bernama Syed Maulana Abdul Azis Syah yang bergelar Sultan Alaidin Syed

Maulana Abdul Aziz Syah.763Pada mulanya, Islam berkembang di Perlak di

pengaruhi oleh aliran Syi’ah yang beretebaran dari parsi ketika terjadi

revolusi Syi’ah pada tahun 744-747 M yang di pimpin oleh Abdullah bin

Mu’âwiyah. Kemudian pada masa pemerintahan Sultan Alaiddin Syed

Maulana Abbas Shah (888-913 M) mulai masuk paham Islam Ahlusunnah

wal jamaah yang tidak di sukai oleh Syi’ah4.

B. Sistem Perekonomian Di Masa Kerajaan Islam

Ketika Islam masuk ke Indonesia pertama kali, kita tahu bersama

bahwa jalur perdagangan yang digunakan sebagai jalur masuknya para

pedagang muslim dari Gujarat, Persia, Yaman, Cina dan beberapa negara

lainnya. Kearifan akhlak dan santunnya tata dagang dan penyelesaian akad

yang dilakukan para pedagang muslim memberikan referensi tersendiri bagi


4
Qoyum Abdul Dkk. (2021). Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. Penerbit Departemen
Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia. Hal 458-459
4
masyarakat pesisir pada saat itu.Keterpikatan awal tersebut menghantarkan

ketertarikan tersendiri bagi masyarakat untuk lebih kenal dengan ajaran

Islam. Masalah-masalah ekonomi sederhana yang terjadi di masyarakat pun

secara alami memperoleh solusi bijak dari para pedagang muslim perantau

maupun para ulama yang menyertainya.5

Beberapa kerajaan Islam dalam sejarah Indonesia seperti kerajaan Aceh

Darussalam, Mataram, Banten, Palembang, Ternate, Tidore, Makassar,

Banjar, Jambi, dan Demak. Diantara kerajaan yang ada menjadi pusat

Pelabuhan bagi perdagangan internasional dimana pedagang dari Timur

Tengah dan Barat datang untuk menjual barang-barangnya dan membeli

barang dari kerajaan di nusantara. Sehingga, Salah satu gejala penting dari

munculnya kota perdagangan pada masa kesultanan adalah gejala kelahiran

“kelas pedagang” atau “usahawan perdagangan” yang menjadi pelaku

penting dalam perekonomian masyarakat Nusantara pada abad ke-16—18,

dari kalangan kaum penguasa dan elite tradisional, yaitu raja atau sultan,

bangsawan, syahbandar, tumenggung, orang kaya, datuk besar, dan para

saudagar dari kalangan santri terkemuka

Kerajaan-kerajaan Islam dalam urusan keuangan publiknya juga telah

menerapkan dari apa yang telah diimplementasikan oleh Daulah Islam di

Timur Tengah dan Asia seperti Turki Utsmani, Mughal dan Safawid.

Contohnya di kerajaan Aceh Darusssalam untuk mengurus dan

melaksanakan urusan-urusan mengenai ekonomi/keuangan, dibentuk dua

lembaga setingkat kementerian, yaitu Balai Baitul Mâl (Kementerian

Keuangan) dan Balai Furdlâh (Kementerian perdagangan). Pertama, baitul

5
Idris Parakkasi. (2018). Perkembangan Ekonomi Islam Berdasarkan Sejarah, Budaya,
Sosial, dan Keagamaan Di Indonesia.
https://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/tekstual/article/view/1060/1922. hal 7. Vol 16.
5
mâl dipimpin oleh Menteri keuangan yang bergelar Bendahara Raja Wazir

Dirham, yang bertugas mengurus pengelolaan keuangan seperti sumber-

sumber keuangan negara antara lain yaitu :Zakat (zakat pertanian, zakat

perternakan, zakat pertambangan, zakat perniagaan, zakat fithrah dan lain-

lainnya), jizyah (pajak badan bagi warganegara yang bukan Muslim), kharâj

(pajak hasil bumi dari warganegara yang bukan Muslim), ‘usyûr (bea-cukai)

dan keuntungan dari perusahaan-perusahaan kerajaan.

Kedua, Balai Furdlâh (Kementerian Perdagangan) dipimpin oleh

Menteri Perdagangan yang bergelar Menteri Seri Paduka Wazir Perniagaan,

yang merupakan salah satu departemen yang sangat penting dan vital sekali,

karena bukan saja hanya mengurus urusanurusan perdagangan dalam dan

luar negeri, tetapi juga mengurus dan mengawasi bidang-bidang usaha yang

menghasilkanbahanbahan perdagangan, seperti pertanian, perternakan,

pertambangan, perindustrian, perkapalan/pelayaran dll6

Sistem Ekonomi Islam yang berkembang pada masa sistem kerajaan

terus berkembang sampai akhirnya satu per satu kerajaan Islam di Indonesia

kalah berperang dengan penjajah dan daerahdaerahnya pun ikut dikuasai

dan dikontrol oleh penjajah. Faktor internal dan eksternal adalah penyebab

jatuhnya kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia di abad ke- 19 an. Sistem

ekonomi Islam yang telah dibangun sedikit demi sedikit hilang digantikan

dengan sistem ekonomi Kapitalisme yang dibawa oleh para penjajah seperti

Portugis dan Belanda.

C. Jalur Perdagangan Kerajaan Islam Di Indonesia


6
Qoyum Abdul Dkk. (2021). Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. Penerbit Departemen
Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia. Hal 460.
6
Indonesia merupakan negara kepulauan yang besar dan luas sehingga

memudahkan jalur perdagangan diberbagai daerah terhubung antara satu

pulau dengan pulau lainnya apa lagi sumber kekayaan rempah rempah dan

kekayaan yang terkandung dalam bumi ini yang menjadikan negara-negara

barat dan asia berdatangan.

Kota-kota pusat kerajaan dan Pelabuhan seperti Samudera Pasai, Aceh,

Malaka, Demak, Banten, Gresik, dan lain sebagainya, banyak dikunjungi

pedagang besar dan kecil dari berbagai negeri asing dan juga dari kota-kota

lain di Nusantara. kota-kota yang berada di wilayah kekuasaan Islam menjadi

pusat perdagangan international, pemerintah telah mendirikan pasar dan

perkamapungan bagi pedagang-pedagang asing.

Misalnya Samudra Pasai menjalin hubungan dagang dengan para

pedagang asing maupun pedagang Nusantara, antara lain; Pegu, Tenaserrim

Calicut, Bagor, Arab, Turki, Tamil, Persi, Melayu, Rum, Keling, Gujarat,

Jawa, dan Siam. Sama halnya dengan Pasai, Banda Aceh Darussalam yang

juga merupakan salah satu pusat perdagangan di masa Islam juga melakukan

interaksi dengan pedagang muslim yang berasal dari Turki, Arab, Abbysinia,

dan Persia. Keberadaan pedagang Arab juga ada di masa Kesultanan

Palembang yang menjadi da’i sampai ke daerah pedalaman diantaranya

adalah Kyai Merogan (1811- 1901), yang merupakan pedagang yang kaya

raya sehingga dia dapat membangun dua buah masjid pada masanya. Masjid

ini dikenal dengan nama ‘Masjid Marogan’ dan ‘Masjid Lawang Kidul’ dan

yang sekarang termasuk masjid tua dan mempunyai nilai historis. Sampai saat

ini banyak peninggalan masa kerajaan-kerajaan Islam yang dapat ditemui

seperti perkampungan Arab, Turki, India, Cina yang merupakan hasil

7
asimilasi dan interaksi melalui perdagangan dan agama.

Kepentingan ekonomi melalui jalur dan pusat perdagangan ini tidak

hanya di tingkat penguasa, tetapi di lapisan masyarakat paling bawah. Bagi

kepentingan golongan atas, pasar merupakan pendapatan bagi raja dan

keluarganya, bangsawan dan elit, sedang bagi petani dapat menjual hasil

buminya kepada golongan pedagang yang akan diperjual belikan atau sebagai

tempat pertukaran barang dan jasa di pasar. Jadi pasar memiliki peran sentral

bagi perekonomian dan penyebaran agama Islam di masa di Nusantara. 7

7
Qoyum Abdul Dkk. (2021). Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. Penerbit Departemen
Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia. Hal 465.
8
BAB III

KESIMPULAN

Dari penelusuran sejarah Islam bahwa perkembangan sistem ekonomi

Islam di Indonesia seiring dengan proses masuk dan berkembangnya syariah

Islam di Indonesia. Proses masuk dan berkembangnya sistem ekonomi Islam di

Indonesia sangat didukung dan dipengaruhi kondisi sosial, budaya, aktivitas

masyarakat dan keagamaan yang dianut masyarakat Indonesia. Islam masuk di

Indonesia dengan misi dagang dan dakwah sangat memudahkan penerimaan dan

penerapan sistem ekonomi Islam di Indonesia. Masih banyak kendala dan

tantangan yang dihadapi dalam menerapkan dan mengembangkan sistem

ekonomi Islam khususnya di Indonesia, Olehnya itu dibutuhkan peran dan

komitmen bersama dari seluruh pihak untuk penerapan dan pengembangannya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Aeni, S. N. (2021). kata data. Kerajaan Islam Pertama di Indonesia dan Penjelasan Sejarahnya,

Idris, P. (2018). Jurnal Ukhair. Perkembangan Ekonomi Islam Berdasarkan Sejarahnya,


Budaya, Sosial, dan Keagamaan di Indonesia

Nandy. (2022). Gramedia Literasi. Kerajaan Islam di Indonesia Nusantara dan Sejarahnya

(Qoyyum, 2021)

Aeni, S. N. (2021). kata data. Kerajaan Islam Pertama di Indonesia dan Penjelasan Sejarahnya.

Idris, P. (2018). Jurnal Ukhair. Perkembangan Ekonomi Islam Berdasarkan Sejarahnya,

Budaya, Sosial, dan Keagamaan di Indonesia.

Nandy. (2022). Gramedia Literasi. Kerajaan Islam di Indonesia Nusantara dan

Sejarahnya.

Qoyyum, A. (2021). Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. Jakarta: Departemen Ekonomi

dan Syariah Bank Indonesia.

10

Anda mungkin juga menyukai