Makalah Ini Di Ajukan Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Pengantar
Studi Islam Program Studi Manajemen Pendidikan Islam
Dosen pengajar
OLEH:
KELOMPOK 5
NURMIATI
862312021041
862312021052
862312021059
2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang, kami panjatkan puja danpuji syukur atas kehadirat–Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah‒Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah tentang ushul fiqhi, fiqhi dan syariah.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapat
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini.Untuk itu kami ucapkan banyak terimakasih pada semua pihak yang telah
berkonstribusi dalam pembuatan makalah kami.
Telepas dari semua itu,kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata susunankalimat maupun
tata bahasa. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami meneriama segala saran
dan keritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Watampone,1 November
2021
KELOMPOK 5
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ................................................................................ 15
B. Saran ............................................................................................ 15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur’an merupakan kitab suci umat Islam yang berfungsi sebagai petunjuk
(hidayah) bagi seluruh umat manusia. al-Qur’an diwahyukan oleh Allah swt
kepada Nabi Muhammad saw melalui malaikat Jibril a.s. setelah beliau genap
berusia 40 tahun. Diturunkan secara berangsur-angsur selama kurang lebih 23
tahun. Turunnya alQur’an kepada beliau tidak menentu dari segi waktu dan
keadaan. Terkadang diturunkan pada musim panas dan terkadang diturunkan di
musim dingin. Terkadang turun pada waktu malam, tetapi sering pula turun pada
waktu siang hari. Terkadang turun saat beliau berpergian, tetapi sering pula turun
saat beliau tidak dalam berpergian. Itu semua bukan kehendak Rasulullah, akan
tetapi kehendak Allah swt. Allah swt lah yang telah mengatur semuanya.
Tidak semua ayat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw dapat
dipahami dengan mudah oleh para sahabat. Oleh karena itu, Rasulullah saw lah
yang menerangkan dan menafsirkan ayat-ayat tersebut berdasarkan petunjuk yang
diperoleh dari Allah swt melalui wahyu.1
1Dapartemen agama, Mukadimah Al-Qur-an dan Tafsirnya: Edisi yang Disempurnakan, (Jakarta:
Lentera Abadi, 2010), 6
2
Badri Khaeruman, Sejarah Perkembangan Al-Qur’an, (Bandung,: pustaka setia, 2004),
12.
1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah turunnya Al-Qur’an ?
2. Apa itu Asbab Al-Nuzul ?
3. Apa itu I’jaz Al-Qur’an ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memahami bagaimana sejarah turunnya Al-Qur’an
2. Untuk memahami apa itu Asbab Al-Nuzul
3. Untuk memahami apa itu I’jaz Al-Qur’an
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dipandang dari segi bahasa “nuzul” ( )ن زولberasal dari kata ن زل-ي نزل-ن زول
artinya turun. Diungkapkan turunnya Al- Qur’an kepada Rasulullah itu memberi
pengertian turun dari atas kebawah. Demikian itu karena tingginya kedudukan Al-
Qur’an dan besarnya ajaran – ajaranna yang dapat mengubah perjalanan hidup
manusia mendatang serta dunia dengan akhirat. Al- Qur’an tersimpan di Lauhul
Mahfudz, setelah itu di turunkan melalui 2 tahap yakni :
Maksud dari Al – Qur’an yang turun sekaligus ialah turnnya Al- Qur’an di dunia
Baitul ‘Izzah ( langit dunia ) pada malam lailatul Qadar. Seperti yang difirmankan
Allah pada surat AL- Qadr ayat 1
3
tahun. Beliu wafat di usia enam puluh tiga tahun.” Pendapat ini di dasarkan
riwayat – riwayat yang shahih Ibnu Abbas. Antara lain:
“Dan mereka tidak membawa kepadamu sesuatu kata–kata yang ganjil ( untuk
menentangmu) melainkan Kami bawakan kepadamu kebenaran dan penjelasan
yang sebaik–baiknya ( untuk menangkis segala yang mereka katakana itu).”(Al–
Furqan : 33)
“Dan Al – Qur’an telah kami turunkan dengan berangsur – angsur agar kamu
membacanya peerlahan – lahan kepada manusia dan dan kami turunkan bagian
demi bagian.” (Al- Isra’ : 106)
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata, “Al- Qur’an itu dipisahka dari Adz-
Dzikr, lali di letskkan di Baitul Izzah di langit dunia. Maka Jibril mulai
menurunkannya kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
3 Manna’ Al-Qaththan, Pengantar Studi Ilmu Al – Qur’an, (Pustaka Al Kautsar,2004) hal 125.
4
Adapun mengenai tanggal turunnya, dalam Al- Qur’an tidak di sebutkan
secara jelas, melainkan dikatakan bahwa Al – Qur’an itu diturunka pada “yaumul
furqan”, yang bertepatan dengan hari “ bertemunya dua pasukan” di medan
perang.
Allah berfirman :“…….jika betul – betul kamu beriman kepada Allah dan kepada
apa yang Kami turunkan kepada hamba kami Muhammad, pada yaumul furqan,
yaitu hari bertemunua dua pasukan”(Q.S Al – Anfal: 41)
Kemudian disebutkan oleh Al- Qur’an dalam ayat tersebut bahwa yaumul furqan
itu bersamaan jatuhnya dengan hari bertemunya dua golongan atau pasukan, yaitu
pasukan kaum muslimin dan pasukan musuh pada peristiwa perang Badar.
Penyelidikan para ahli sejarah menunjukkan bahwa peristiwa yang tersebut
terakhir ini terjadi pada tanggal 1 Ramadhan. Oleh karena Al – Qur’an
menyebutkan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada hari atau tanggal yang sama
dengan hari turunya Al – Qur’an pertama kali, yaitu Yaumul Furqan.4
Turunnya seluruh ayat – ayat Al – Qur’an itu memakan waktu selama 22 tahun, 2
bulan, 22 hari. (ini menurut perhitungan ustaz Al – Khudhari dalam bukunya “
Tarikhut – Tasyri “ ). Masa tersebut terbadi menjadi dua periode, yaitu;
5
atau tahun ke 63 usia beliau. Semua surat – surat dan ayat – ayat yang turun dalam
periode ini disebut dengan istilah “surat – surat atau ayat – ayat Madaniyah.5
Wahyu yang pertama tama di terima oleh Nabi ialah ayat 1 s/d 5 surah Al – alaq,
pada waktu Nabi sedang berada di gua Hira’. Sedang wahyu yanga terakhir yang
di terima Nabi adalah surat Al – maidah :3 pada waktu Nabi sedang berwukuf di
Arafah melakukan haji wada’ pada tanggal 9 Dzul Hijjah tahun kesepuluh
Hijriyah 7 maret 632 M.6
5
Ahmad Syadali, Ulumul Quran I ,( Bandung:Pustaka Setia,2000), hal 44.;
6Liliek Chana AW, Ulum Al- Qur’an dan Pembelajarannya, (Surabaya:Kopertais IV Press,2014),
hal 19.
6
Malaikat menampakkan dirinya kepada Nabi Muhammad, berupa seorang laki-
laki yang mengucapkan kata – kata kepadanya sehingga beliau mengetahui dan
hafal benar akan kata – kata itu.
Wahyu datang kepadanya seperti gemerincingnya lonceng. Cara inilah yang amat
berat dirasakan oleh Nabi. Kadang- kadang pada keningnya berpacaran keringat,
meskipun turunya wahyu itu pada musim sangat dingin. Kadang – kadang unta
beliau terpaksa berhenti dan duduk karena merasa amat berat, bila wahyu itu turun
ketika beliu sedang mengendarai unta.
“Sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam wujud asli), pada
wakyu yang lain”, “(yaitu) di sidratul Muntaha” (QS. Al – Najm :13-14)
B. Asbab Al-Nuzul
a. Pengertian Asbabu Al-Nuzul
7
alwurud secara khusus digunakan bagi sebab terjadinya hadist. Banyak
pengertiannya terminologi yang di rumuskan oleh para ulama, di antaranya:
1. Menurut Az-zarqoni: Asbab an-nuzul adalah hal khusus atau sesuatu yang
terjadi serta hubungan dengan turunnya ayat al-qur’an yang berfungsi sebagai
penjelas hukum pada saat peristiwa itu terjadi”.
3. Subhi shalih: asbab an-nuzul adalah suatu yang menjadi sebab turunnya satu
atau beberapa ayat al-qur’an yang terkadang menyiratkan suatu peristiwa, sebagai
respon atasnya atau penjelas terhadap hukum-hukum ketika peristiwa itu terjadi”.
8
yang diajukan oleh salah seorang sahabat kepada nabi, baik berkaitan dengan
sesuatu yang telah lewat, sedang, atau yang akan rerjadi.
Dari segi jumlah sebab dan ayat yang turun, asbab an-nuzul dapat dibagi
kepada;
8Muhammad Ali Ash-shaabuuniy, At-Tibyaan Fii Uluumil Qur’an, Alih Bahasa oleh.
Aminuddin, Studi Ilmu al-Qur’an (Bandung: Pustaka Setia, 1998), h. 52.
9
Artinya: “Katakanlah:”Dia-lah Allah, yang maha Esa. Allah adalah tuhan yang
bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Tiada berada beranak dan tiada pula di
peranakkan. Dan tiada seoarangpun yang setara dengan dengan dia.
10
2. Ta’adud an-nazil wa al-asbab wahid
Satu sebab yang mekatarbelakangi turunnya beberapa ayat. Contoh: Q.S. Ad-
dukhan/44: 10,15 dan16, yang berbunyi:
Artinya: maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata.
Artinya: “sesungguhnya (kalau) kami akan melenyapkan siksaan itu agak sedikit
sesungguhnya kamu akan kembali (ingkar)”.
C. I’jaz Al-Qur’an
a. Pengertian i’jaz Al-Qur’an
Secara etimologis kata “i’jaz” berasal dari Bahasa Arab yakni “a’jaza”.
yang berarti “Melemahkan atau menjadikan tidak mampu”.9 Pelakunya (yang
melemahkan dinamakan mukjizat dan bila kemampuannya melemahkan pihak
lain amat menonjol sehingga mampu membungkam lawan, maka dinamakan
mu’jizat.10
11
Sedangkan ditinjau dari segi etimologis, para ulama berbeda pendapat.
Manna’ Khalil al-Qhatan mengatakan mu’jizat yaitu: “Menampakkan kebenaran
Nabi dalam pengakuannya sebagai Rasul, dengan menampakkan kelemahan
orang-orang Arab untuk menghadapi mu’jizat yang abadi, yaitu al-Quran dan
kelemahan generasi-generasi sesudah mereka. Dan mu’jizat adalah sesuatu hal
yang luar biasa yang disertai tantangan dan selamat dari perlawanan.” 11
11 Manna’ Khalil al-Qhatan, Studi Ilmu-Ilmu alQur’an. cet. VI, terj. Muzakkir As, (Jakarta:
Lintera Antar Nusa, 2001), hal. 371.
12 M. Ali Ashbuni, al-Tibyan fi ‘Ulumil Qur’an. (Beirut: Alimul Qutub, 1985), hal. 93.
13 M. Chadziq Charisma, Tiga Aspek Mu’jizat Kemukjizatan Al-Qur’an;. (Surabaya: Bina Ilmu,
1991), hal. 3.
12
Secara garis besarnya, i'jaz dapat dibagi ke dalam dua bagian pokok, yaitu:
Pertama, mukjizat yang bersifat material inderawi lagi tak kekal, dan kedua,
14
mukjizat immaterial, logis lagi dapat dibuktikan sepanjang masa.” Untuk lebih
jelas akan dijelaskan dari kedua bagian pokok berikut ini:
Adapun mukjizat yang diberikan kepada Nabi Muhammad Saw yaitu mu’jizat
yang bersifat immaterial logis dan kekal, yaitu berupa al-Qur’an. Hal ini
dimaksudkan bahwa Nabi Muhammad diutus kepada seluruh umat manusia
hingga akhir zaman.alQuran sebagai bukti kebenaran ajarannya, ia harus siap
13
untuk disajikan kepada semua orang, kapanpun, tanpa mengenal batas waktu,
situasi, dan kondisi apapun.16
14
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Alqur’an di turun sejara sekaligus di langit dunia (Baitul Izzah) pada malam
lailatul Qadr. Setelah itu barulah di turunkan kepada rasulullah secara berangsur-
angsur selama 22 tahun, 2 bulan dan 22 hari, sejak Rasulullah di angkat sebagai
nabi hingga beliau wafat di usia 63 tahun.
B. Saran
Kami dari pihak penulis memohon maaf mungkin dari pihak pembaca
sedikit banyaknya menemukan kekurangan, karena kami masih dalam proses
tahap belajar, dan kami sangatlah mengharapkan masukan dari pembaca yang
dapat memberikan masukan kepada kami.
15
DAFTAR PUSTAKA
Al- Qaththan, Manna’. 2006. Pengantar Studi Ilmu Al – Qur’an, :Pustaka Al-
Kautsar
AW, Liliek Chana, dkk. 2014. Ulum Al- Qur’an dan Pembelajarannya, Surabaya
: Kopertais IV Press;
1998
Anwar, Rosihon, Ulumul Quran. Cet, III. Bandung: Pustaka Setia, 2006;;;
Studi Ilmu-Ilmu al-Qur’an. cet. VI, terj. Muzakkir As, Jakarta: Lintera
Antar Nusa
16