MANAJEMEN DAKWAH
DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN AJARAN 2017/2018
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puja dan puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
karena atas rahmat, hidayah serta inayah-Nya, makalah ini dapat terselesaikan
guna tugas individual yang berjudulQashashul Quran di semester satu ini.
Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis telah banyak mendapat
bantuan dan banyak masukan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Mulyadi yang telah membimbing dan memberikan tugas makalah
ini sehingga pengetahuan penulis makin bertambah dan dapat bermanfaat
kelak di kemudian hari.
2. Teman-teman yang telah membantu memberikan dorongan motivasi,
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak mungkin luput dari kesalahan
dan jauh dari kesempurnaan. Dalam hal ini, penulis membutuhkan kritik dan saran
dari berbagai pihak guna memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam penulisan
makalah tersebut agar dapat bermanfaat juga bagi semua pihak.
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 1
C. Tujuan Penelitian................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Qashashul Quran .......................................................................2
B. Macam-macam Kisah Dalam Al-Quran .....................................................2
C. Faedah Kisah-kisah dalam Al-Quran Bagi Kaum Muslimin ......................5
D. Hikmah Pengulangan Kisah di dalam Al-Quran ........................................6
E. Ibrah Penggunaan Nama dan Gelar Tokoh Dalam Kisah ............................7
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap makhluk di dunia ini pasti memiliki kisah masing- masing. Namun,
ada kalanya manusia sebagai makhluk Tuhan itu memiliki rasa ketertarikan
terhadap suatu kisah berita-berita Bangsa terdahulu karena terselip pesan-pesan
dan pelajaran yang tertuang di dalamnya dan menimbulkan kesan peristiwa
tersebut ke dalam hati. Didalam suatu kisah juga harus ada relasi dengan realita
kehidupan,karena jika tidak adanya variasi tersebut maka tidak dapat menarik
perhatian, tidak adanya rasa ingin tahu dan penuh kerinduan bagi seseorang. Oleh
karena itu, Al-Quran sebagai makhluk Tuhan juga telah menginspirasikan kepada
diri kita mengenai hal-hal tersebut berupa kisah yang benar dan dibuktikan dalam
uslub arabi yang jelas digambarkan di dalamnya dalam bentuk yang paling tinggi
yaitu berupa Ilmu yang bernama Ilmu Qashashul Quran yang akan penulis bahas
pada bab ini.
B. Rumusan Masalah
1) Apa pengertian Qashashul Quran?
2) Apa saja macam-macam kisah dalam Al-Quran?
3) Apa saja faedah kisah-kisah dalam Al-Quran bagi kaum muslimin?
4) Apakah hikmah dari pengulangan sebuah kisah di dalam Al-Quran?
5) Bagaimana ibrah penggunaan nama,tokoh,dan gelar dalam ilmu
Qashashul Quran?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui tentang kisah atau qashah quran
2. Menambah ilmu tentang qashahul quran
1
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Bahasa, Qashash berarti kisah, cerita, berita yang berurutan atau
suatu keadaan. Sedangkan menurut istilah Qashashul Quran adalah kisah-kisah
dalam Al-Quran tentang para Nabi dan Rosul mereka, serta peristiwa-peristiwa
yang terjadi pada masa lampau, masa kini dan masa yang akan datang.1
Qashash adalah masdar dari qashasha yang berarti mencari bekasan atau
mengikuti bekasan (jejak). Qashash bermakna: urusan, berita, khabar dan
keadaan. Qashash juga berarti berita-berita yg berurutan. Qashashul quran ialah:
khabar-khabar al quran tentang keadaan-keadaan umat yg telah lalu dan kenabian
masa dahulu, peristiwa-peristiwa yang telah terjadi.
2
Selain itu Al-quran juga menceritakan beberapa peristiwa yg terjadi di jaman
Rasulullah SAW. Seperti kisah beberapa peperangan Badar, Uhud, Hunain, dan
perdamaian Hudaibiyah dan lain sebagainya.
1
Ash-Shiddieqy, T.M. Hasbi. Ilmu-Ilmu Alquran. (Jakarta: Bulan Bintang. 1972).
hlm.191
2
Al-Khalidy DR. Shalah. Kisah-kisah Al-Quran.(Jakarta: Gema Insani Press.1999).
hlm.1-10
2
perkembangan-perkembangannya, di samping menerangkan akibat-akibat
yang dihadapi para mukmin dan golongan-golongan yang mendustakan,
seperti kisah Nabi Nuh, Ibrahim, Musa, Harun, Isa, Muhammad SAW dan
lain-lain.2
2. Kisah yang berpautan dengan peristiwa-peristiwa yang telah terjadi dan
orang-orang yang tidak dapat dipastikan kenabiannya, seperti kisah orang-
orang yang pergi dari kampung halamannya, yang beribu-ribu jumlahnya
karena takut mati dan seperti kisah Thalut dan Jalut, dua putra Adam,
Ashabhul Kahfi, Zulkarnaen, Qarun dan Ashabbus Sabti, Maryam,
Ashabbul Ukhdud, Ashabbul Fil dan lain-lain.
3. Kisah yang berpautan dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa
Rosulullah SAW seperti peperangan Badar dan Uhud yang diterangkan di
dalam surat Ali-Imran. Peperangan Hunain dan Tabuk yang diterangkan di
dalam Surat At-Taubah, peperangan Ahzab yang diterangkan dalam Surat
Al-Ahzab yang diterangkan dan hijrah serta Isra dan lain-lain.
1. Pelaku (al-Syaksy). Dalam Alquran para actor dari kisah tersebut tidak
hanya manusia, tetapi juga malaikat, jin dan bahkan hewan seperti semut
dan burung hud-hud.
2. Peristiwa (al-Haditsah). Unsur peristiwa merupakan unsur pokok dalam
suatu cerita, sebab tidak mungkin, ada suatu kisah tanpa ada peristiwanya.
Berkaitan peristiwa, sebagian ahli membagi menjadi tiga, yaitu:
2
Ibid. hlm 192
2
Al-Khalidy DR. Shalah. Kisah-kisah Al-Quran.(Jakarta: Gema Insani Press.1999).
hlm.1-10
3
c. Peristiwa biasa yang dilakukan oleh orang-orang yang
dikenal sebagai tokoh yang baik atau buruk, baik
merupakan rasul maupun manusia biasa.
3
Teungku Hasbi As Shiddieqy,Muhammad. 2002. Ilmu-ilmu Al Quran. hlm:190
4
5. Untuk menarik perhatian para pendengar dan menggugah kesadaran diri
mereka melalui penuturan kisah.
6. Menjelaskan prinsip-prinsip dakwah agama Allah, yaitu bahwa semua
ajaran para Rasul intinya adalah tauhid.
5
diturunkan.Katakanlah: (Jika kamu mengatakan ada makanan yang diharamkan
sebelum Taurat),maka bawalah Taurat itu,lalu bacalah ia jika kamu orang-orang
yang benar.(Ali Imran(3):93).
Kisah termasuk salah satu bentuk sastra yang dapat menarik perhatian para
pendengar dan memantapkan pesan-pesan yang terkandung di dalamnya ke dalam
jiwa.Firman Allah:
Sesungguhnya pada kisah mereka itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang
berakal.(Yusuf(12):111).
5
Teungku Hasbi As Shiddieqy, Muhammad. Ilmu-ilmu Al Quran, (Semarang: Pustaka
Rizky Putra. 2002) hlm.35
6
pun tidak dapat ditandingi oleh sastrawan Arab, merupakan tantangan
dahsyat dan bukti bahwa Quran itu datang dari Allah.
3. Memberikan perhatian besar terhadap kisah tersebut agar pesan-pesannya
lebih mantap dan melekat dalam jiwa.Hal ini karena pengulangan
merupakan salah satu cara pengukuhan dan indikasi betapa besarnya
perhatian.Misalnya kisah Musa dengan Firaun. Kisah ini
mmenggambarkan secara sempurna pergulatan sengit antara kebenaran
dengan kebatilan.Dan sekalipun kisah itu sering diulang-ulang,tetapi
pengulangannya tidak pernah terjadi dalam sebuah surah.
4. Perbedaan tujuan yang karenanya kisah itu diungkapkan.Maka, sebagian
dari makna-maknanya diterangkan di satu tempat,karena hanya itulah yang
diperlukan,sedang makna-makna lainnya dikemukakan di tempat yang
lain,sesuai dengan tuntutan keadaan.
6
Watt, W. Montgomery, Pengantar Study Al-Quran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
1995) hlm. 89
7
Ushuliyah. Adapun di antara ayat Al-Quran yang dijadikan pegangan antara lain
:ayat zihar dalam QS.Al-Mujadalah : 2 yang berbunyi:
Artinya:Orang-Orang yang menzihar (menganggap) isteri sebagai
ibunya,isterinya di antara kamu ,padahal isteri mereka itu bukan ibunya.Ibu-ibu
mereka tidak lain adalah wanita yang melahirkan mereka.Dan sesungguhnya
mereka benar-benar mengucapkan perkataan yang munkar dan dusta..Dan
sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.
Ayat di atas turun sehubungan dengan peristiwa atau kasus Shalamah bin
Shakhr,tetapi hukumnya tidak hanya pada Salamah bin Shakhr, berlaku untuk
umum.
Kedua,pendapat bahwa ibrah (pesan) itu hanya terbatas bagi tokoh
pelakunya saja. Mereka mengambil kaidah sebagai berikut:
Artinya:Hukum yang dikandung oleh sesuatu ayat berlaku terbatas untuk tokoh
yang menjadi sebab turunnya ayat tersebut.Bukan untuk umumnya lafadz.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Qashashul Quran adalah kisah-kisah yang terjadi pada Nabi dan Rosul
serta peristiwa yang terjadi di masa lampau, kini, dan yang akan datang. kisah ada
3 yaitu: kisah yang berkaitan dengan peristiwa yang terjadi, orang-orang yang
tidak dapat dipastikan kenabiannya,kisah yang berpautan dengan peristiwa di
masa rasulullah. Faedah Qashashul Quran terdapat dalam QS. Yusuf(12):111, Ali
Imran (3): 93,dan Hud(11):120. Hikmah pengulangan kisah diantaranya adalah
menunjukkan kehebatan mujizat al-quran dan menunjukkan kebalaghahan al-
quran dalam tingkat yang paling tinggi. ibrah penggunaan nama, gelar dan tokoh
salah satunya ada di dalam surat Ali Imran:188.
9
DAFTAR PUSTAKA
10