FAKULTAS TARBIYAH
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT , atas limpahan rahmat
dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “PENGERTIAN
DAN PRINSIP-PRINSIP PAHAM ASWAJA DALAM BIDANG AKIDAH,
AKHLAQ DAN FIQIH” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dosen pengampu pada mata kuliah Aswaja.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
A. Pengertian Aswaja.........................................................................................3
B. Prinsip-Prinsip Aswaja..................................................................................4
BAB III....................................................................................................................9
PENUTUP................................................................................................................9
A. Kesimpulan...................................................................................................9
B. Saran..............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam merupakan agama yang rahmatan Lil ‘alamiin. Satu-satunya agama
samawi yang di Ridhoi Allah SWT. Karena berpengaruh teguh pada kalamNya
yang di wahyukan kepada nabi Muhammad SAW yang merupakan mukjizatnya
yang paling besar yakni Al Qur’an.
Pada zaman Islam baru-baru muncul yaitu pada zaman Rasul masih hidup,
semua permasalahan apapun yang terjadi pada saat itu, Rasulullah lah yang
menjadi penasihat, hakim serta pemberi fatwa yang sesuai dengan tuntunan Al-
Qur’an secara langsung. Islam masih berkembang namun penuh dengan
kedamaian walaupun tidak di pungkiri konflik terjadi dimana-mana.
Abdul Razzaq Al-Kailani dalam bukunya Syaikh Abdul Qadir Jailani: Guru
Para Pencari Tuhan menjelaskan, satu dari 73 golongan yang selamat adalah ahlu
sunnah wal jamaah. Sedangkan 72 dari 73 golongan dalam Islam lainnya adalah
sesat. Di dalam makalah ini, insyaallah kami akan memaparkan tentang salah satu
golongan yang kental dengan hukum Islam. Dengan ini, diharapkan akan
menambah wawasan bagi pembaca.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Aswaja?
1
2. Bagaimana prinsip-prinsip Aswaja?
3. Bagaimana prinsip-prinsip paham aswaja dalam bidang Akidah,
Akhlaq dan fiqih?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Aswaja.
2. Agar mengetahui dan memahami prinsip-prinsip Aswaja.
3. Agar mengetahui dan memahami prinsip-prinsip paham aswaja dalam
bidang Akidah, Akhlaq dan fiqih.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Aswaja
Aswaja merupakan singkatan dari Ahlussunnah wa al-Jama’ah. Menurut
pengertian bahasa, kata Ahlussunnah berarti orang yang beri’tiqad sesuai dengan
sunnah Nabi. Sedangkan Ahlul Jama’ah adalah pengikut para sahabat. Jadi,
Ahlussunnah wal Jama’ah adalah mereka yang mengikuti Nabi dan para sahabat.
I’tiqad dan ajaran Nabi Muhammad dan para sahabat telah termaktub dalam Al
Qur’an dan sunnah Nabi secara terpencar-pencar. Tetapi kemudian dikumpulkan
dan disistemasikan oleh Abu Hasan Al Asy’ari (260-324 H).
Ahlussunnah wal Jama’ah adalah orang-orang yang mendapat petunjuk Allah dan
mengikuti sunnah Rasulullah, mengamalkan ajaran Al Qur’an dan Sunnah dalam
praktek dan menggunakannya sebagai manhaj (metode berfikir dan bertingkah
laku dalam kehidupan seharihari).1
1
Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama DIY, Ke-NU-an Ahlussunnah
Waljama'ah An-Nahdliyyah, (Yogyakarta: Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama
DIY,2017), hlm. 2
2
( Nawawi, Ilmu Kalam: dari Teosentris Menuju Antroposentris, (Malang: Genius
Media, 2014), hlm. 85
3
B. Prinsip-Prinsip Aswaja
Ahlussunnah Waljama’ah memiliki empat prinsip, yaitu
tawasuth(pertengahan/jalan tengah), i’tidal (tegak), tawazun (seimbang). dan
Tasamuh (Toleran).3
3
Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama DIY, Op.cit. hlm. 9
4
dengan kasab. Sementara golongan Jabbariyah berpendapat bahwa semua
perbuatan manusia diciptakan oleh Allah dan manusia tidak memiliki andil sama
sekali dalam perbuatannya. Sebaliknya golongan qadariyah berpendapat bahwa
perbuatan manusia diciptakan oleh dirinya sendiri. Tuhan tidak turut campur
dalam perbuatan manusia. 4
4
Ibid, hlm. 11
5
Antropomorfisme adalah suatu paham yang menyebutkan bahwa Tuhan itu mempunyai
sosok kebertubuhan sebagaimana sosok tubuh yang ada pada makhluk-Nya.
5
Jadi, tidak ada sesuatupun yang mewajibkan Tuhan. Sebab jika Tuhan memiliki
kewajiban berarti Tuhan terpaksa. 6
اَ ْل َحقِ ْيقَةُ بِاَل َش ِر ْي َع ٍة بَا ِط ٌل َوال َّش ِر ْي َعةُ بِاَل طَ ِر ْيقَ ٍة عَا ِط ٌل
6
Ibid, hlm. 12
6
Artinya: “Hakekat tanpa syari’at adalah bathil sedangkan syariat tanpa hakekat
adalah sia-sia.”
Al-Qur’an dan hadits menjadi sumber hukum pertama dan kedua dalam
Agama Islam adalah kesepakatan seluruh ulama. Adapun ijtihad, ada banyak
ragamnya. Ada ijtihad kolektif yang biasa disebut dengan ijmak dan ada ijtihad
individu. Ijtihad individu menggunakan qiyas atau analogi, istihsan, dan
sebagainya.
7
madzhab. Sebab jika ia langsung merujuk kepada Al-Qur’an dan hadits berarti dia
telah berijtihad sendiri. Padahal syarat-syarat ijtihad sangat berat. Diantaranya
adalah harus betul-betul memahami Al-Qur’an dan hadits, mengetahui asbabun
nuzul dan asbabul wurudnya, mengetahui tafsirnya, memahami bahasa Arab, dan
masih banyak syarat lain yang sulit untuk dicapai oleh orang pada zaman
sekarang.9
9
Ibid, hlm. 13
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Aswaja atau Ahlussunnah wal Jama’ah adalah orang-orang yang mendapat
petunjuk Allah dan mengikuti sunnah Rasulullah, mengamalkan ajaran Al
Qur’an dan Sunnah dalam praktek dan menggunakannya sebagai manhaj
(metode berfikir dan bertingkah laku dalam kehidupan seharihari).
B. Saran
Bila ada kesalahan dalam menulis kata atau kalimat maupun kutipan
mohon maaf dari penulis. Dan jika ada koreksi atau masukan, penulis
menerimanya dengan senang hati agar makalah ini terus berkembang.
9
10
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama DIY. 2017. Ke-NU-an
Ahlussunnah Waljama'ah An-Nahdliyyah. Yogyakarta.
https://www.wattpad.com/498957429-ala-nu-aqidah-ahlussunnah-wal-jamaah-
empat-prinsip
11