Anda di halaman 1dari 16

Di

Oleh :

 Ani Febriyanti
 Indah Lesihatia
 Melis Pranita Sari
 Rindu Irma Suci
 Zuliana

Kelas : XII. IPA 1

Guru Pembimbing : Evi Efran, S.Pdi


SMA Negeri 1 Lubai
Tahun Ajaran 2016 / 2017

i
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik AllahSWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas
makalah ini guna memenuhi tugas Pendidikan Agama Islam dengan judul “ Toleransi Dalam
Islam”. Agama sebagai sistem kepercayaan dalam kehidupan umat manusia dapat dikaji
melalui berbagai sudut pandang. Islam sebagai agama yang telah berkembang selama empat
belas abad lebih menyimpan banyak masalah yang perlu diteliti, baik itu menyangkut ajaran
dan pemikiran keagamaan maupun realitas sosial, politik, ekonomi dan budaya.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Toleransi dalam
pandangan Agama Islam, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber
informasi, referensi, dan berita.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan
pemikiran kepada pembaca khususnya para Siswa SMA Negeri 1 Lubai. Kami sadar bahwa
makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.

Beringin, 25 Februari 2017

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

iii
DAFTAR ISI

Halaman judul............................................................................................................. i
Kata pengantar............................................................................................................ ii
Daftar isi..................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1
B. Rumus Masalah ..................................................................................................... 1
C. Tujuan dan Manfaat................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................ 2
A. Pengertian Toleransi............................................................................................... 2
B. Toleransi Dalam Islam............................................................................................ 2
C. Ayat Al-Qur’an Dan Hadist Yang Menjelaskan Toleransi..................................... 3
D. Toleransi Antar Umat Beragama............................................................................ 8
E. Penerapan Toleransi Dalam Berbagai Kehidupan................................................. 9
F. Hikmah Bertoleransi Dalam Kehidupan Sehari – hari .......................................... 9
BAB III PENUTUP..................................................................................................... 10
A. Kesimpulan............................................................................................................. 10
B. Saran....................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 11

iv
BAB I
PENDAHULUAN

     A.    LATAR BELAKANG


Dalam kehidupan sehari-hari, terkadang kita egois, kita mempunyai pendapat namun
pendapat kita haruslah diterima oleh orang lain. Atau terkadang kita memaksakan kehendak
terhadap orang lain untuk mau melakukan hal yang sama dengan kita.
Untuk menghindari itu semua, kita harus mempunyai sikap toleransi, sikap tenggang rasa,
agar tidak terjadi rasa saling tidak suka antar sesama. Jika toleransi ada dalam setiap diri kita,
Insya Allah dalam bergaul di lingkungan baik sekolah maupun masyarakat akan menjadi
lebih baik.
Untuk itulah kami mengangkat tema toleransi dalam makalah ini. Semoga dapat diterima dan
dapat dijadikan inspirasi untuk berbuat lebih baik.
    B. Rumusan Masalah
a. Kendala apa yang menjadi permasalahan dalam mencapai kerukunan umat beragama di
Indonesia?
b. Bagaimana masyarakat menghadapi permasalahan/kendala dalam mencapai kerukunan
antar umat beragama di Indonesia?
    C. TUJUAN DAN MANFAAT
1.     Tujuan
a.     Menambahkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. ;
b.     Agar lebih dapat meneladani sikap Rasulullah SAW. ;
c.     Agar mengetahui lebih dalam mengenai toleransi ;
d.     Menerapkan toleransi dalam kehidupan sehari-hari ;
e.     Menghadirkan sikap toleransi dalam bergaul.
2.     Manfaat :
a.      Menambah keilmuan tentang ajaran Islam ;
b.      Dapat memahami materi toleransi ;
c.       Hati menjadi tenang dengan adanya sikap toleransi ;
d.      Lebih menghargai suatu hal apapun ;
e.      Mempunyai pendirian kuat dengan tidak merendahkan orang lain ;

v
BAB II
PEMBAHASAN
     A.    PENGERTIAN TOLERANSI

Toleransi adalah suatu sikap atau perilaku manusia yang tidak menyimpang dari aturan, di
mana seseorang menghargai atau menghormati setiap tindakan yang orang lain lakukan.
Sikap toleransi sangat perlu dikembangkan karena manusai adalah makhluk sosial dan akan
menciptakan adanya kerukunan hidup. Dan cara memelihara toleransi, antara lain:

     B.    TOLERANSI DALAM ISLAM

Prinsip toleransi yang ditawarkan Islam dan ditawarkan sebagian kaum muslimin sungguh
sangat jauh berbeda. Sebagian orang yang disebut ulama mengajak umat untuk turut serta dan
berucap selamat pada perayaan non muslim. Namun Islam tidaklah mengajarkan demikian.
Prinsip toleransi yang diajarkan Islam adalah membiarkan umat lain untuk beribadah dan
berhari raya tanpa mengusik mereka. Senyatanya, prinsip toleransi yang diyakini sebagian
orang berasal dari kafir Quraisy di mana mereka pernah berkata pada Nabi kita Muhammad,

“Wahai Muhammad, bagaimana kalau kami beribadah kepada Tuhanmu dan kalian (muslim)
juga beribadah kepada Tuhan kami. Kita bertoleransi dalam segala permasalahan agama kita.
Apabila ada sebagaian dari ajaran agamamu yang lebih baik (menurut kami) dari tuntunan
agama kami, kami akan amalkan hal itu. Sebaliknya, apabila ada dari ajaran kami yang lebih
baik dari tuntunan agamamu, engkau juga harus mengamalkannya.” (Tafsir Al Qurthubi, 14:
425).

  

vi
  C.    AYAT AL-QUR’AN & HADITS YANG MENJELASKAN TOLERANSI

1.      Q. S. Al-Kafirun(109) : 1-6

Artinya :

    1)     Katakanlah (Muhammad), “Wahai orang-orang kafir !


    2)     Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah,
    3)     dan kamu bukan penyembah apa yang kamu sembah,
    4)     dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
    5)     dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah,
    6)     Untukmu agamau, dan untukku agamaku.

Asbabun nuzul
Salah satu riwayat menyebutkan bahwa sekelompok pemuka kafir Quraisy datang menemui
Rasulullah SAW.. Kedatangan mereka untuk mengajak Rasulullah bersekutu dalam segala
hal, termasuk dalam peribadahan. Mereka akan menyembah apa yang beliau sembah, beliau
pun diminta menyembah apa yang mereka sembah. Bahkan mereka akan menganngkat beliau
sebagai pemimpin. Dengan adanya peristiwa tersebut, maka turunlah wahyu Allah SWT.,
yaitu Q.S. Al-Kafirun.

Pada ayat 2 dan 4, Rasulullah SAW. menegaskan bahwa beliau tidak akan pernah menjadi
penyembah apa yang disembah orang kafir, yaitu berhala. Dan pada ayat 3 dan 5 Rasulullah
SAW., juga menegaskan bahwa orang kafir pun tidak akan pernah menjadi penyembah apa
yang beliau sembah, yaitu Allah SWT.

Pada ayat 6 Rasulullah SAW. menegaskan bahwa orang kafir tetap pada agamanya dan beliau
bersama kaum muslimin tetap pada agama tauhid. Dengan demikian, ayat 6 ini sebagai
landasan hukum adanya tasamuh dalam beragama.

vii
Kandungan Surah
a.      Kebenaran itu sumbernya dari Allah SWT. ;
b.      Manusia diberi kebebasan memilih mau beriman atau kafir bagi orang yang beriman
dan beramal sholeh disediakan Surga dan bagi orang yang kafir disediakan neraka ;
 c.       Jika manusia memilih kafir dan melepaskan keimanan maka berarti mereka telah
melakukan kezhaliman.

2.      Q. S. Al-Bayinah(98) : 1-8

viii
Artinya :

1)     Orang-orang kafir yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa
mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang
nyata,
2)     (yaitu) seorang rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran
yang suci (Al-Qur’an),
3)     di dalamnya terdapat (isi) kitab-kitab yang lurus (benar),
4)     Dan tidaklah terpecah-belah orang-orang Ahli Kitab melainkan setelah datang kepada
mereka bukti yang nyata.
5)     Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah, dengan ikhlas menaati-Nya
semata-mata (menjalankan) agama, dan juga agar melaksnakan sholat dan menunaikan zakat,
dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar),
6)     Sungguh, orang-orang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan
masuk) ke neraka Jahanam, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Mereka itu adalah
sejahat-jahat makhluk.
7)     Sungguh, orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka itu adalah
sebaik-baik makhluk.

 8)     Balasan mereka di sisi Rabb mereka ialah surga ‘adn yang mengalir di bawahnya
sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida terhadap mereka dan
mereka pun rida kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut
kepada Rabbnya.

Asbabun Nuzul
Sebenarnya, prinsip nabi-nabi terdahulu ialah sama dengan prinsip agama Islam yaitu
ketauhidan dengan melaksanakan segala perintah dan menjauhi segala larangan Allah SWT..
Meskipun agama yang dibawa nabi terdahulu sama dengan Islam, tetapi syariatnya berbeda-
beda. Misalnya dalam menjalankan kewajiban dan tata cara beribadah.

Surah Al-Bayinah yang berkaitan dengan toleransi adalah ayat 1-2 . Kedua ayat ini
menjelaskan sikap tegas yang dimiliki oleh orang-orang kafir dari golongan ahli kitab
(Yahudi dan Nasrani) dan orang-orang musyrik. Mereka menyatakan tidak akan
meninggalkan ajaran agama mereka

ix
     3.      Q. S. Al-Kahfi(18) : 29

Artinya :

Dan katakanlah (Muhammad), “Kebenaran itu datangnya dari Rabbmu, barangsiapa


menghendaki (beriman) hendaklah dia beriman, dan barangsiapa menghendaki (kafir) biarlah
dia kafir. “Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka bagi orang zalim, yang gejolaknya
mengepung mereka. Jika mereka meminta pertolongan (minum), mereka akan diberi air
seperti besi yang mendidih yang menghanguskan wajah. (Itulah) minuman yang paling buruk
dan tempat istirahat yang paling jelek.
Kandungan Surah
    a.      Kebenaran itu sumbernya dari Allah SWT. ;
    b.      Manusia diberi kebebasan memilih mau beriman atau kafir bagi orang yang beriman
dan beramal sholeh disediakan Surga dan bagi orang yang kafir disediakan neraka ;
    c.       Jika manusia memilih kafir dan melepaskan keimanan maka berarti mereka telah
melakukan kezhaliman.
 4.      Q. S. Yunus(10) : 40-41

x
xi
Artinya :
    40)   Dan diantara mereka ada orang-orang yang beriman kepadanya (Al-Qur’an), dan
diantaranya ada (pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Sedangkan Rabbmu lebih
mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan.
    41)   Dan jika mereka (tetap) mendustakanmu (Muhammad), maka katakanlah “Bagiku
pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu tidak bertanggung jawab terhadap yang aku
kerjakan dan aku pun tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan.

Kandungan surah
    a.      Ada golongan umat manusia yg beriman terhadap al-qur'an dan ada yg tdk beriman
kepada Al-Qur'an ;
    b.      Allah SWT. mengetahui sikap dan perilaku orang-orang  yang beriman yang
bertakwa kepada Allah SWT. dan orang-orang yang tidak beriman yang berbuat durhaka
kepada Allah SWT. ;
    c.       Orang-orang  yang beriman kepada Allah SWT. harus yakin bahwa Tasul Allah
SWT. yang terakhir adalah Nabi Muhammad SAW. dan Al-Qur'an adalah kitab suci yg harus
dijadikan pedoman umat manusia sampai akhir zaman.
    5.      Hadits

Di dalam salah satu hadis Rasulullah saw., beliau bersabda :

[Telah menceritakan kepada kami Abdillah, telah menceritakan kepada saya Abi telah
menceritakan kepada saya Yazid berkata; telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin
Ishaq dari Dawud bin Al Hushain dari Ikrimah dari Ibnu 'Abbas, ia berkata; Ditanyakan
kepada Rasulullah saw. "Agama manakah yang paling dicintai oleh Allah?" maka beliau
bersabda: "Al-Hanifiyyah As-Samhah (yang lurus lagi toleran)]"

xii
D. TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA

Kerukunan merupakan kebutuhan bersama yang tidak dapat dihindarkan di Tengah


perbedaan. Perbedaan yang ada bukan merupakan penghalang untuk hidup rukun dan
berdampingan dalam bingkai persaudaraan dan persatuan. Kesadaran akan kerukunan hidup
umat beragama yang harus bersifat Dinamis, Humanis dan Demokratis, agar dapat
ditransformasikan kepada masyarakat dikalangan bawah sehingga, kerukunan tersebut tidak
hanya dapat dirasakan/dinikmati oleh kalangan-kalangan atas/orang kaya saja.

Toleransi antar umat beragama dapat dimaknai sebagai suatu sikap untuk dapat hidup
bersama masyarakat penganut agama lain dengan memiliki kebebasan untuk menjalankan
prinsip-prinsip keagamaan (ibadah) masing-masing, tanpa adanya paksaan dan tekanan, baik
untuk beribadah maupun tidak beribadah dari satu pihak ke pihak lain. Sebagai
implementasinya dalam praktek kehidupan sosial dapat dimulai dari sikap bertetangga,
karena toleransi yang paling hakiki adalah sikap kebersamaan antara penganut keagamaan
dalam kehidupan sehari-hari.

Yang paling mungkin adalah mendapatkan pengertian yang mendasar dari agama-agama.
Jadi, keterbukaan satu agama terhadap agama lain sangat penting. Kalau kita masih
mempunyai pandangan yang fanatik, bahwa hanya agama kita sendiri saja yang paling benar,
maka itu menjadi penghalang yang paling berat dalam usaha memberikan sesuatu pandangan
yang optimis. Namun ketika kontak-kontak antaragama sering kali terjadi sejak tahun 1950-
an, maka muncul paradigma dan arah baru dalam pemikiran keagamaan. Orang tidak lagi
bersikap negatif dan apriori terhadap agama lain. Bahkan mulai muncul pengakuan positif
atas kebenaran agama lain yang pada gilirannya mendorong terjadinya saling pengertian. Di
masa lampau, kita berusaha menutup diri dari tradisi agama lain dan menganggap agama
selain agama kita sebagai lawan yang sesat serta penuh kecurigaan terhadap berbagai
aktivitas agama

  

xiii
E.     PENERAPAN TOLERANSI DALAM BERBAGAI KEHIDUPAN
1.      Dalam Kehidupan Keluarga
Contohnya, ketika adik sedang belajar maka jangan mengganggunya dengan membuat suara
yang bising karena akan mengganggu konsentrasinya.
2.    Dalam Kehidupan Sekolah
        a.    Mematuhi tata tertib sekolah.
        b.    Saling menyayangi dan menghormati sesama pelajar.
        c.    Berkata yang sopan, tidak berbicara kotor, atau menyinggung perasaan orang lain.
3.    Dalam Kehidupan di Masyarakat
  Cobalah kita renungkan dan kita sadari mengapa terjadi peristiwa seperti tawuran
antar pelajar di kota-kota besar, tawuran antar warga, peristiwa atau pertikaian antar agama
dan antar etnis dan lain sebagainya. Peristiwa-peristiwa tersebut merupakan cerminan dari
kurangnya toleransi dalam kehidupan bermasyarakat.
Jadi toleransi dalam kehidupan di masyarakat antara lain, yaitu:
a.    Adanya sikap saling menghormati dan menghargai antara pemeluk agama.
b.    Tidak membeda-bedakan suku, ras atau golongan.
4.    Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Kehidupan berbangsa dan bernegara pada hakikatnya merupakan kehidupan masyarakat
bangsa. Di dalamnya terdapat kehidupan berbagai macam pemeluk agama dan penganut
kepercayaan yang berbeda-beda. Demikian pula di dalamnya terdapat berbagai kehidupan
antar suku bangsa yang berbeda. Namun demikian perbedaan-perbedaan kehidupan tersebut
tidak menjadikan bangsa ini tercerai-berai, akan tetapi justru menjadi kemajemukan
kehidupan sebagai suatu bangsa dan negara Indonesia. Oleh karena itu kehidupan tersebut
perlu tetap dipelihara agar tidak terjadi disintegrasi atau terpecah belahnya suatu bangsa.
Adapun toleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara antara lain:
a.   Merasa senasib sepenanggungan.
b.   Menciptakan persatuan dan kesatuan, rasa kebangsaan atau nasionalisme.
c.   Mengakui dan menghargai hak asasi manusia.
   F.     HIKMAH BERTOLERANSI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
1.      Menghargai kepada sesama ciptaan Allah SWT. ;
2.      Menghindari terjadinya perpecahan ;
3.      Memperkokoh silaturahmi dan menerima perbedaan ;
4.      Tenggang rasa dan suka menolong kepada orang lain ;
5.      Menciptakan kehidupan masyarakat yang aman dan damai ;
xiv
BAB III
PENUTUP

   A.    KESIMPULAN
Berdasarkan apa yang sudah dijelaskan pada pembahasan, maka dapat dikemukakan
beberapa kesimpulan, antara lain :
    1.      Toleransi adalah sikap memberikan kemudahan, berlapang dada, mendiamkan, dan
menghargai ;
    2.      Islam merupakan agama yang menjadikan sikap toleransi sebagai bagian yang
terpenting, sikap ini lebih banyak teraplikasi dalam wilayah interaksi sosial sebagaimana
yang ditunjukkan dari sikap Rasulullah SAW. terhadap non muslim pada zaman beliau masih
hidup ;
    3.      Sikap toleransi dalam beragama adalah menghargai keyakinan agama lain dengan
tidak bersikap sinkretis yaitu dengan menyamakan keyakinan agama lain dengan keyakinan
Islam itu sendiri, menjalankan keyakinan dan ibadah masing-masing ;
Kendala-kendala yang dihadapi dalam mencapai kerukunan umat beragama di Indonesia ada
beberapa sebab, antara lain;
Ø Rendahnya Sikap Toleransi
Ø Kepentingan Politik dan ;
Ø SikapFanatisme
Adapun solusi untuk menghadapinya, adalah dengan melakukan Dialog Antar Pemeluk
Agama dan menanamkan Sikap Optimis terhadap tujuan untuk mencapai kerukunan antar
umat beragama.
   B.    SARAN
Terapkan sikap toleransi pada setiap diri kita agar terciptanya kerukunan dan kedamaian
dalam lingkungan kehidupan.
Bertoleransi bukan berarti kita tidak peduli terhadap orang lain, melainkan menanamkan
sikap yang positif untuk menghargai

xv
DAFTAR PUSTAKA

https://rumaysho.com/5673-toleransi-dalam-islam.html
http://annaba-center.com/kajian/toleransi-antar-umat-beragama-dalam-pandangan-islam
http://www.kabarmakkah.com/2015/12/jangan-menggurui-al-quran-tentang-arti.html
http://muslim.or.id/23967-bukti-toleransi-islam-terhadap-agama-lainnya.html

xvi

Anda mungkin juga menyukai