Kelas : XI IPS 1
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah Proklamator dan Peran Para Tokoh
Sekitar Proklamasi ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan
salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya,
sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas mata pelajaran Sejarah
Indonesia. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah Perlawanan dan Diplomasi Yang Dilakukan Bangsa
.
Indonesia Untuk Mempertahankan Kemerdekaannya Dan kami juga menyadari
pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu
dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah
dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan
dalam penulisan makalah Perlawanan dan Diplomasi Yang Dilakukan Bangsa
Indonesia Untuk Mempertahankan Kemerdekaannya ini sehingga kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan
makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan
dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah
SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah
Perlawanan dan Diplomasi Yang Dilakukan Bangsa Indonesia Untuk
Mempertahankan Kemerdekaannya ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 1
C. Tujuan..................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 2
A. Pengertian Perjuangan Diplomasi............................................................ 2
1) PERTEMUAN SOEKARNO-VAN MOOK...................................... 2
2) PERUNDINGAN SJAHRIR – VAN MOOK.................................... 2
3) PERUNDINGAN HOOGE VELUWE.............................................. 3
4) KONFERENSI MALINO.................................................................. 3
5) PERUNDINGAN LINGGARJATI.................................................... 4
6) PERUNDINGAN RENVILLE........................................................... 4
7) PERUNDINGAN ROEM- ROYEN................................................... 5
8) KONFERENSI INTER – INDONESIA............................................. 6
9) KOFERENSI MEJA BUNDAR......................................................... 6
10) PEMBENTUKAN RIS....................................................................... 7
11) PENGAKUAN KEDAULATAN ...................................................... 8
12) KEMBALINYA NKRI....................................................................... 8
BAB III PENUTUP............................................................................................ 11
A. KESIMPULAN....................................................................................... 11
B. SARAN................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 bukanlah akhir
perjuangan bangsa Indonesia. Akan tetapi, ia adalah awal perjuangan baru bangsa ini
dalam membangun sebuah tatanan berbangsa dan bernegara. Kemerdekaan Indonesia
merupakan hasil kerja keras dari seluruh wilayah Indonesia.
Pasca proklamasi, Indonesia berupaya untuk mempertahankan kedaulatan sebagai
bangsa yang merdeka. Indonesia coba membuktikan bahwa proklamasi yang telah
dilakukan bukanlah isapan jempol semata, akan tetapi merupakan cita-cita yang akan
dibuktikan dengan realita.
Upaya bangsa Indonesia untuk memepertahankan kemerdekaan dilakukan melalui 2
cara, yaitu upaya diplomasi dan fisik (konfrontasi). Salah satu upaya mempertahankan
keutuhan RI melalui jalur diplomasi yaitu diadakannya perjanjian-perjanjian.
Melalui diplomasi, bangsa Indonesia berupaya menunjukkan kepada dunia
Internasional bahwa kemerdekaan dan kedaulatan yang telah diraih bangsa Indonesia
pantas untuk dibela dan dipertahankan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah pada makalah ini adalah
sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan perjuangan diplomasi ?
2. Bagaimana perjuangan diplomasi pasca proklamasi kemerdekaan ?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu perjuangan diplomasi.
2. Mengetahui perjuangan diplomasi pasca kemerdekaan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
5
Sebagai pelaksanaan dari hasil perundingan Roem-Royen maka pada tanggal 29
Juni 1949, pasukan Belanda ditarik mundur ke luar Yogyakarta kemudian TNI
masuk ke Yogyakarta. Selanjutnya, secara bertahap pemimpin RI kembali ke
Yogyakarta.
8. Konferensi Inter-Indonesia
Delegasi RI dalam Konferensi Inter-Indonesia dipimpin oleh Perdana Menteri
Moh. Hatta, sedangkan BFO dipimpin oleh Sultan Hamid II dari Pontianak.
Konferensi ini dilaksanakan dua tahap.
a. Konferensi Inter-Indonesia Pertama
Konferensi ini berlangsung di Yogyakarta pada tanggal 19-22 Juli 949.
Dalam konferensi tahap pertama telah disepakati hal-hal sebagai berikut :
1) Negara Indonesia serikat disetujui dengan nama Republik Indonesia Serikat
(RIS) berdasarkan demokrasi dan federalisme (serikat)
2) RIS dikepalai oleh Presiden dibantu oleh menteri-menteri yang bertanggung
jawab kepada Presiden.
3) RIS menerima penyerahan kedaulatan, baik dari Republik Indonesia
maupun dari kerajaan Belanda.
4) Angkatan perang RIS adalah angkatan perang nasional dan Presiden RIS
adalah Panglima Tertinggi Angkatan Perang RIS.
5) Pembentukan Angkatan Perang RIS semata-mata soal bangsa Indonesia
sendiri.
b. Konferensi Inter-Indonesia Kedua
Konferensi ini di Jakarta berlangsung pada tangal 31 Juli – 2 Agustus 1949
di Gedung Pejambon, Jakarta. Keputusan yang telah diambil adalah sebagai
berikut:
1) Bendera RIS adalah Merah Putih.
2) Lagu kebangsaan Indonesia Raya.
3) Bahasa resmi RIS adalah bahasa Indonesia.
4) Presiden RIS dipilih wakil RI dan BFO.
5) Pengisian anggota MPRS diserahkan kepada kebijakan negara–negara
bagian yang jumlahnya 16 negara.
6) Membentuk Panitia Persiapan Nasional yang bertugas mempersiapkan
segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan KMB.
9. Konferensi Meja Bundar
Konferensi Meja Bundar dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus sampai 2
November 1949 di Den Haag (Belanda). Sebagai ketua KMB adalah Perdana
Menteri Belanda, Willern Drees. Delegasi RI dipimpin oleh Drs. Moh. Hatta, BFO di
bawah pimpinan Sultan Hamid II dan Pontianak, dan delegasi Belanda dipimpin Van
Maarseveen sedangkan UNCI sebagai mediator dipimpin oleh Chritchley. Setalah
6
melakukan perundingan cukup lama, pada tanggal 2 November 1949 KMB berhasil
setujui. Isi dan persetujuan KMB adalah sebagai berikut :
a. Belanda mengakui RIS sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.
b. Pengakuan kedaulatan selambat-lambatnya pada tanggal 30 Desember 1949.
c. Mengenai Irian Barat penyelesaiannya ditunda satu tahun setelah pengakuan
kedaulatan.
d. Antara RIS dan kerajaan Belanda akan diadakan hubungan Uni Indonesia
-Belanda yang akan dikepalai Ratu Belanda.
e. RIS mengembalikan hak milik Belanda, memberikan konsesi, dan izin baru
perusahaan.
f. Semua hutang bekas Hindia Belanda harus dibayar oleh RIS.
g. Kapal-kapal perang Belanda akan ditarik dari Indonesia dengan catatan beberapa
korvet akan diserahkan kepada RIS.
h. Tentara Kerajaan Belanda segera ditarik mundur, sedangkan Tentara Kerajaan
Hindia Belanda (KNIL) akan dibubarkan dengan catatan bahwa para anggotanya
yang diperlukan akan dimasukkan dalam kesatuan TNI.
Pada tanggal 27 Desember 1949 dilaksanakan penandatanganan pengakuan
kedaulatan secara bersamaan di Belanda dan di Indonesia. Di negeri Belanda, Ratu
Juliana, Perdana Menteri Dr. Willem Dress, Menteri Seberang Lautan Mr. A.M.J. A.
Sassen, dan Drs. Moh. Hatta, bersama menandatangani naskah pengakuan
kedaulatan. Sedangkan di Jakarta Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil
Tinggi Mahkota Belanda A.H.J. Lovink menandatangani naskah pengakuan
kedaulatan.
8
Setelah RIS menerima pengakuan kedaulatan, segera muncul rasa tidak puas di
kalangan rakyat terutama negara-negara bagian di luar RI. Sejumlah 15 negara
bagian/daerah yang merupakan ciptaan Belanda, terasa berbau kolonial,
sehingga belum merdeka sepenuhnya.
Tuntutan untuk bergabung dengan negara RI semakin luas. Adapun berbagai faktor
yang menyebabkan negara Ris dikembalikan menjadi Negara Kesatuan Republik
Indonesia sebagai
a. Bentuk negara RIS bertentangan dengan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan
Agustus 17 Agustus 1945,
b. Pembentukan negara RIS tidak sesuai dengan kehendak
c. Bentuk RIS pada dasarnya merupakan warisan dari kolonial Belanda yang tetap
ingin berkuasa di Indonesia.
d. Berbagai masalah dan kendala politik, ekonomi, sosial, dan sumber daya
manusia dihadapi oleh negara-negara bagian RIS.
Pada tanggal 8 Maret 1950, pemerintah RIS mengeluarkan Undang-Undang
Darurat Nomor 11 Tahun 1950 tentang Tata Cara Perubahan Susunan Kenegaraan
RIS. Sampai tanggal 5 April 1950, negara-negara bagian mulai membubarkan diri
sehingga hanya tersisa Republik Indonesia (RI), Negara Sumatra Timur (NST), dan
Negara Indonesia Timur (NIT). Atas usulan pemerintah RI, tanggal 8
April 1950 diadakan Konferensi Segitiga antara RISNST-NIT dengan kesepakatan
kedua negara bagian itu menyerahkan mandatnya kepada Perdana Menteri RIS,
Drs. Moh. Hatta tanggal 12 Mei 1950.
Pada tanggal 19 Mei 1950, dilaksanakan perundingan antara RIS dengan RI
untuk membentuk negara kesatuan dengan ditandatanganinya “Piagam
Persetujuan” antara RIS dengan RI. Adapun isi dari "Piagam Persetujuan" sebagai
berikut.
a. Kedua pemerintah sepakat untuk membentuk negara kesatuan sebagai
penjelmaan Republik Indonesia berdasarkan Proklamasi 17 Agustus 1945.
b. Undang-Undang Dasar yang diperoleh dengan mengubah konstitusi RIS
sedemikian rupa sehingga prinsip-prinsip pokok UUD 1945 dan bagian-bagian
yang baik dari konstitusi RIS termasuk di dalamnya.
c. Dewan menteri harus bersifat parlementer.
d. Presiden adalah Presiden Soekarno, sedangkan jabatan wakil presiden akan
dibicarakan lebih lanjut.
9
e. Membentuk sebuah panitia yang bertugas menyelenggarakan persetujuan
tersebut.
Setelah bekerja dua bulan lamanya, panitia tersebut menyelesaikan tugasnya
pada tanggal 20 Juli 1950. Pada tanggal 12 Agustus 1950, pihak KNIP RI
menyetujui Rancangan UUD itu menjadi UUD Sementara. Kemudian, tanggal 14
Agustus 1950, DPR dan Senat RIS mengesahkan Rancangan Undang-Undang
Dasar Sementara menjadi UUD yang dikenal dengan Undang-Undang Dasar
Sementara (UUDS) tahun 1950.
Pada tanggal 15 Agustus 1950, diadakan rapat gabungan parlemen (DPR)
dan Senat RIS. Dalam rapat gabungan ini, Presiden Soekarno membacakan Piagam
Persetujuan terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada hari itu,
Presiden Soekarno terus ke Yogyakarta untuk menerima kembali jabatan Presiden
Negara Kesatuan dari pejabat Presiden RI, Mr. Asaat. Pada tanggal 17
Agustus 1950 negara RIS secara resmi dibubarkan dan kembali ke Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Soekarno kembali sebagai Presiden dan Moh. Hatta
sebagai Wakil Presiden RI.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah Indonesia merdeka ternyata perjuangan nya masih belum berhenti. Bangsa
Indonesia masih harus berjuang mempertahankannya yaitu dengan cara
perang,perundingan dan mencari dukungan di Negara lain. Khususnya untuk
mempertahankan proklamasi dengan diplomasi ini dilakukan perundingan-perundingan.
Contoh-contoh perundingan tersebut ialah: Perundingan Linggarjati, Perjanjian Renville,
Persetujuan Roem-Royen, Konferensi Inter-Indonesia, dan Konferensi Meja Bundar.
B. Saran
Diharapkan kita sebagai bangsa Indonesia dapat mempertahankan dan
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia ini agar tidak terjajahi lagi dan menghargai jasa
para pejuang yang telah berhasil memperjuangan Negara Indonesia ini.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://nuni-nuns.blogspot.co.id/2015/08/perjuangan-diplomasi-indonesia-pasca.html
http://sejarah-indonesia-lengkap.blogspot.co.id/2015/11/perjuangan-diplomasi-
mempertahankan-kemerdekaan.html
https://herydotus.wordpress.com/2011/02/17/perjuangan-diplomasi/
https://herydotus.wordpress.com/2011/02/17/perjuangan-diplomasi/
http://www.tugassekolah.com/2016/02/bentuk-perjuangan-diplomasi-dalam-
mempertahankan-kemerdekaan.html
12