Di susun oleh :
Kelompok 1
KELAS X C `
Guru Pembimbing
Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan
rahmat-Nya maka saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “SEJARAH BANGSA INDONESIA”.
Penulisan makalah merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata
pelajaran Pendidikan Sejarah SMA NEGERI 2 KERINCI.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang penulis miliki.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
tugas makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. semoga Allah
memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan
bantuan, dan Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amiin
Yaa Robbal ‘Alamiin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................... 3
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam bahasa Inggris, kata sejarah (history) berarti masa lampau umat manusia.
Dalam bahasa Jerman, kata sejarah (geschicht) berarti sesuatu yang telah terjadi.
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia yang ditulis oleh W.J.S. Poerwadaraminta
menyebutkan bahwa sejarah mengandung tiga pengertian sebagai berikut:
Dalam kata lain sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari segala
peristiwa atau kejadian yang telah terjadi pada masa lampau dalam kehidupan
umat manusia. Dalam kehidupan manusia, peristiwa sejarah merupakan suatu
peristiwa yang abadi, unik, dan penting.
1
B. Rumusan Masalah
Pada dasarya tujuan penulisan makalah ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu
tujuan umum dan khusus. Tujuan umum dalam penyusunan makalah ini adalah
untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran sejarah dan menjawab
pertanyaan yang ada pada rumusan masalah.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Persiapan Proklamasi
Pada akhir tahun 1944, kedudukan Jepang dalam Perang Pasifik sudah sangat
terdesak. Angkatan perang Amerika Serikat sudah tiba di daerah Jepang sendiri
dan secara teratur mengebom kota-kota utamanya. Ibukotanya sendiri, Tokyo,
boleh dikatakan sudah hancur menjadi tumpukan puing. Dalam keadaan terjepit,
pemerintah Jepang memberikan “kemerdekaan” kepada negeri-negeri yang
merupakan front terdepan, yakni Birma dan Filipina. Tetapi kemudian kedua
bangsa itu memproklamasikan lagi kemerdekaannya lepas dari Jepang. Adapun
kepada Indonesia baru diberikan janji “kemerdekaan” di kelak kemudian hari.
Dengan cara demikian Jepang mengharapkan bantuan rakyat Indonesia
3
menghadapi Amerika Serikat, apabila mereka menyerbu Indonesia. Dan saat itu
tiba pada pertengahan tahun 1945 ketika tentara Serikat mendarat di pelabuhan
minyak Balikpapan. Dalam keadaan yang gawat ini, pemimpin pemerintah
pendudukan Jepang di Jawa membentuk sebuah Badan Penyelidik Usaha-usaha
Persiapan Kemerdekaan (Dokuritsu Junbi Cosakai). Badan itu beranggotakan
tokoh- tokoh utama Pergerakan Nasional Indonesia dari segenap daerah dan aliran
dan meliputi pula Soekarno- Hatta.
Dalam sidang 29 Mei, Mr. Muh. Yamin di dalam pidatonya mengemukakan lima
azas dan dasar negara kebangsaan Republik Indonesia berikut ini.
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ke-Tuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat
Ia menambahkan pula nama Pancasila kepada kelima azas itu yang dikataknnya
“atas usul seorang teman ahli bahasa”. Sesudah persidangan pertama itu,
Dokuritsu Junbi Cosakai menunda persidangannya sampai bulan juli. Sementara
itu pada tanggal 22 Juni 1945, 9 orang anggotanya yaitu : Ir. Sukarno, Drs. Moh.
Hatta, Mr. Muh. Yamin, Mr. Ahmad subarjo, Mr. A.A. Maramis, Abdulkahar
Muzakkir, Wachid hasyim, H. Agus salim dan Abikusno TjokroSuyoso
membentuk suatu panitia kecil.
Panitia kecil ini menghasilkan suatu dokumen yang berisi rumusan azas dan
tujuan negara Indonesia merdeka. Dokumen ini kemudian dikenal dengan nama
“Piagam Jakarta” sesuai dengan penamaan Muh. Yamin. Kemudian pada tanggal
7 Agustus 1945, Dokuritsu Junbi Cosakai dibubarkan. Sebagai gantinya dibentuk
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Pada tanggal 7 Agustus 1945,
Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan dr. Radjiman dipanggil oleh Panglima tertinggi
4
Mandala Selatan Jepang yang membawahi seluruh Asia Tenggara, yakni Marsekal
Darat Hisaici Terauci ke markas besarnya di Dalat (Vietnam selatan). Kepada
ketiga pemimpin Indonesia itu, disampaikan oleh Marsekal Terauci bahwa
pemerintah Jepang telah memutuskan untuk memberikan kemerdekaan kepada
Indonesia. Persoalan siapa yang sebaiknya menandatangani Proklamasi ini.
Sukarni yang mengusulkan agar teks proklamasi sebaiknya ditandatangani oleh
Ir.Soekarno dan Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia. Usul itu diterima
oleh seluruh hadirin, dan konsep itu kemudian diketik oleh Sayuti Melik. Naskah
yang telah diketik oleh Sayuti Melik dan kemudian ditandatangani oleh Ir.
Soekarno dan Drs. Moh. Hatta inilah yang merupakan naskah proklamasi yang
otentik (sejati). Malam itu juga diputuskan bahwa proklamasi kemerdekaan
Indonesia akan dibacakan di tempat kediaman Ir. Soekarno, yaitu Pegangsaan
Timur No. 56 Jakarta (sekarang Jl. Proklamasi).
Sejak pagi hari pada tanggal 17 Agustus 1945 telah diadakan persiapan- persiapan
di rumah Ir. Soekarno di Pegangsaan Timur 56 untuk menyambut proklamasi
kemerdekaan Indonesia. Lebih kurang 1000 orang telah hadir untuk menyaksikan
peristiwa yang maha penting itu. Pada pukul 10 kurang lima menit Hatta datang
dan langsung masuk ke kamar Soekarno. Kemudian kedua pemimpin itu menuju
ke ruang depan, dan acara segera dimulai tepat pada jam 10 sesuai dengan waktu
yang telah direncanakan. Soekarno membacakan naskah proklamasi yang sudah
diketik dan ditandatangani bersama dengan Moh. Hatta.
Pada tanggal 19 Agustus 1945, Presiden dan wakil presiden memanggil beberapa
anggota PPKI beserta golongan cendekiawan dan pemuda untuk membentuk
“Komite Nasional Indonesia Pusat” (KNPI). KNPI akan berfungsi sebagai Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR), sebelum terbentuknya DPR hasil pilihan rakyat. Sejak
hari itu sampai awal September, Presiden dan wakil Presiden membentuk kabinet
yang sesuai dengan UUD 1945 dipimpin oleh Presiden sendiri dan mempunyai 12
departemen serta menentukan wilayah RI dari Sabang sampai Merauke yang
dibagi menjadi 8 propinsi yang masing- masing dikepalai oleh seorang Gubernur.
5
Propinsi-propinsi itu adalah Sumatra, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,
Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Sunda Kecil (Bali dan Nusa Tenggara).
Untuk menjaga keamanan, telah dibentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR) pada
masing-masing daerah sebagai munsur dari pada KNI daerah. Pemerintah dengan
sengaja tidak mau segera membentuk sebuah tentara nasional, karena khawatir
bahwa hal itu akan menimbulkan kecurigaan dan sikap permusuhan dari pihak
serikat. Para pemuda merasa tidak puas dengan kebijaksanaan pemerintah ini.
Mereka berpendapat bahwa Pemerintah harus segera membentuk sebuah tentara
nasional sebagai aparat kekuasaan negara yang baru itu. Golongan pemuda yang
tidak puas itu sebagian membentuk badan-badan perjuangan. Sebaliknya pemuda-
pemuda bekas PETA, Heiho, KNIL dan anggota badan-badan semi militer,
memutuskan untuk memasuki BKR di daerahnya masing-masing dan menjadikan
badan itu wahana bagi perjuangan bersenjata menegakkan kedaulatan Republik
Indonesia. Mereka menganggap dirinya pejuang, sama dengan pemuda-pemuda
yang membentuk badan- badan perjuangan. Pada bulan oktober golongan sosialis
dibawah pimpinan Sutan Sahrir dan Amir Syarifudin berhasil menyusun kekuatan
di dalam KNIP dan mendorong dibentuknya sebuah Badan Pekerja yang
kemudian dikenal dengan sebutan BP-KNIP. Langkah berikutnya adalah
mendesak terbentuknya sebuah kabinet parlementer di bawah pimpinan seorang
Perdana Menteri (suatu hal yang menyimpang dari UUD 1945). Tidak
mengherankan bahwa yang diangkat sebagai perdana menteri adalah tokoh
sosialis, mula Syahrir dan kemudian Amir Syarifudin. Perkembangan politik
selanjutnya adalah dikeluarkannya Maklumat Pemerintah tanggal 3 November
1945 yang ditandatangani oleh wakil presiden Hatta yang mencanangkan
pembentukan partai-partai politik. Maka terbentuklah partai-partai seperti
cendawan di musim hujan.
Berikut ini adalah beberapa daftar-daftar peristiwa heroic yang ada di Indonesia
setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia di kumandangkan :
6
2. Pertempuran Surabaya
3. Pertempuran Ambarawa
Pada tanggal 24 Agustus 1945, antara pemerintah Kerajaan Inggris dan Kerajaan
Belanda tercapai suatu persetujuan yang terkenal dengan nama civil Affairs
Agreement. Dalam persetujuan ini disebutkan bahwa panglima tentara
pendudukan Inggris di Indonesia akan memegang kekuasaan atas nama
pemerintah Belanda.
Dalam melaksanakan hal-hal yang berkenaan dengan pemerintah sipil,
pelaksanaannya diselenggarakan oleh NICA dibawah tanggungjawab komando
Inggris. Kekuasaan itu kelak di kemudian hari akan dikembalikan kepada
Belanda. Inggris dan Belanda membangun rencana untuk memasuki berbagai kota
strategis di Indonesia yang baru saja merdeka. Salah satu kota yang akan didatangi
Inggris dengan “menyelundupkan” NICA Belanda adalah Medan.
7
C. Sejarah Pada Masa Orde Lama (1945 – 1966)
Orde Lama berlangsung dari tahun 1945 hingga 1968. Dalam jangka waktu
tersebut, Indonesia menggunakan bergantian sistem ekonomi liberal dan sistem
ekonomi komando.Di saat menggunakan sistem ekonomi liberal, Indonesia
menggunakan sistem pemerintahan parlementer. Presiden Soekarno di gulingkan
waktu Indonesia menggunakan sistem ekonomi komando.
Pemerintahan Rezim Militer (Orba) cukup baik pada era 1970-an dan 1980-an,
namun akhirnya kandas di penghujung 1990-an karena ketimpangan dari
pemerintah itu sendiri. Di pemerintahan Soekarno malah terjadi pergantian sistem
pemerintahan berkali-kali. Liberal, terpimpin, dan sebagainya mewarnai politik
Orde Lama. Rakyat muak akan keadaan tersebut. Pemberontakan PKI pun
sebagian dikarenakan oleh kebijakan Orde Lama. PKI berhaluan
sosialisme/komunisme (Bisa disebut Marxisme atau Leninisme) yang berdasarkan
asas sama rata, jadi faktor pemberontakan tersebut adalah ketidakadilan dari
pemerintah Orde Lama.
8
Penerapan demokrasi orde lama
Sebelum Republik Indonesia Serikat dinyatakan bubar, pada saat itu terjadi demo
besar-besaran menuntut pembuatan suatu Negara Kesatuan. Maka melalui
perjanjian antara tiga negara bagian, Negara Republik Indonesia, Negara
Indonesia Timur, & Negara Sumatera Timur dihasilkan perjanjian pembentukan
Negara Kesatuan pada tanggal 17 Agustus 1950. Sejak 17 Agustus 1950, Negara
Indonesia diperintah dengan menggunakan Undang-Undang Dasar Sementara
Republik Indonesia 1950 yg menganut sistem kabinet parlementer.
Pada masa ini terjadi banyak pergantian kabinet diakibatkan situasi politik yg tak
stabil. Tercatat ada 7 kabinet pada masa ini.
1. 1950-1951-Kabinet Natsir
2. 1951-1952-Kabinet Sukiman-Suwirjo
3. 1952-1953-Kabinet Wilopo
4. 1953-1955-Kabinet Ali Sastroamidjojo I
5. 1955-1956-Kabinet Burhanuddin Harahap
6. 1956-1957-Kabinet Ali Sastroamidjojo II
7. 1957-1959-Kabinet Djuanda
9
Konstituante, Sistem Parlementer Orde Lama
Dekrit Presiden 5 Juli 1959 ialah dekrit yg mengakhiri masa parlementer &
digunakan kembalinya UUD 1945. Masa sesudah ini lazim disebut masa
Demokrasi Terpimpin
Politik Presiden Soeharto memulai “Orde Baru” dalam dunia politik Indonesia
dan secara dramatis mengubah kebijakan luar negeri dan dalam negeri dari jalan
yang ditempuh Soekarno pada akhir masa jabatannya.
Pada tahap awal, Soeharto menarik garis yang sangat tegas. Orde Lama atau Orde
Baru. Pengucilan politik – di Eropa Timur sering disebut lustrasi - dilakukan
terhadap orang-orang yang terkait dengan Partai Komunis Indonesia. Sanksi
10
kriminal dilakukan dengan menggelar Mahkamah Militer Luar Biasa untuk
mengadili pihak yang dikonstruksikan Soeharto sebagai pemberontak. Pengadilan
digelar dan sebagian dari mereka yang terlibat “dibuang” ke Pulau Buru.
Pada hakikatnya Orde Baru merupakan tatanan seluruh kehidupan rakyat, bangsa
dan negara yang diletakkan pada kemurnian pelaksanaan Pancasila dan UUD
1945 atau sebagai koreksi terhadap penyelewengan penyelewengan yang terjadi
pada masa lalu Tritura mengungkapkan keinginan rakyat yang mendalam untuk
melaksanakan kehidupan bernegara sesuai dengan aspirasi masyarakat.
11
b) Pertumbuhan ekonomi yang cukup timggi
c) Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis
12
Sejarah Pada Masa Era Reformasi (1998 – sekarang)
Sejarah Reformasi 1998 - Banyak hal yang mendorong timbulnya reformasi pada
masa pemerintahan Orde Baru, terutama terletak pada ketidakadilan di bidang
politik, ekonomi dan hukum. Tekad Orde Baru pada awal kemunculannya pada
tahun 1966 adalah akan melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan
konsekuen dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Keadaan seperti ini mengakibatkan munculnya rasa tidak percaya kepada institusi
pemerintah, DPR, dan MPR. Ketidak percayaan itulah yang menimbulkan
munculnya gerakan reformasi. Gerakan reformasi menuntut untuk dilakukan
reformasi total di segala bidang, termasuk keanggotaan DPR dam MPR yang
dipandang sarat dengan nuansa KKN.
13
Peristiwa ini muncul sebagai akibat terjadinya pertikaian di dalam internal Partai
Demokrasi Indonesia (PDI).
Krisis politik sebagai faktor penyebab terjadinya gerakan reformasi itu, bukan
hanya menyangkut masalah sekitar konflik PDI saja, tetapi masyarakat menuntut
adanya reformasi baik didalam kehidupan masyarakat, maupun pemerintahan
Indonesia. Di dalam kehidupan politik, masyarakat beranggapan bahwa tekanan
pemerintah pada pihak oposisi sangat besar, terutama terlihat pada perlakuan
keras terhadap setiap orang atau kelompok yang menentang atau memberikan
kritik terhadap kebijakan-kebijakan yang diambil atau dilakukan oleh pemerintah.
Selain itu, masyarakat juga menuntut agar di tetapkan tentang pembatasan masa
jabatan Presiden.
Pemilihan umum tahun 1997 ditandai dengan kemenangan Golkar secara mutlak.
Golkar yang meraih kemenangan mutlak memberi dukungan terhadap pencalonan
kembali Soeharto sebagai Presiden dalam Sidang Umum MPR tahun 1998 – 2003.
Sedangkan di kalangan masyarakat yang dimotori oleh para mahasiswa
berkembang arus yang sangat kuat untuk menolak kembali pencalonan Soeharto
sebagai Presiden.
Dalam Sidang Umum MPR bulan Maret 1998 Soeharto terpilih sebagai Presiden
Republik Indonesia dan BJ. Habibie sebagai Wakil Presiden. Timbul tekanan pada
kepemimpinan Presiden Soeharto yang dating dari para mahasiswa dan kalangan
intelektual.
14
Faktor lain yang menyebabkan krisis ekonomi yang melanda Indonesia tidak
terlepas dari masalah utang luar negeri. Utang Luar Negeri Indonesia Utang luar
negeri Indonesia menjadi salah satu faktor penyebab munculnya krisis ekonomi.
Namun, utang luar negeri Indonesia tidak sepenuhnya merupakan utang Negara,
tetapi sebagian lagi merupakan utang swasta. Utang yang menjadi tanggungan
Negara hingga 6 februari 1998 mencapai 63,462 miliar dollar Amerika Serikat,
utang pihak swasta mencapai 73,962 miliar dollar Amerika Serikat.
Setelah B.J. Habibie dilantik menjadi Presiden Republik Indonesia pada tanggal
21 Mei 1998. Tugas Habibie menjadi Presiden menggantikan Presiden Soeharto
sangatlah berat yaitu berusaha untuk mengatasi krisis ekonomi yang meelanda
Indonesia sejak pertengahan tahun 1997.
Pada tanggal 22 Mei 1998, Presiden Republik Indonesia yang ketiga B.J. Habibie
membentuk kabinet baru yang dinamakan Kabinet Reformasi Pembangunan.
Kabinet itu terdiri atas 16 orang menteri, dan para menteri itu diambil dari unsur-
unsur militer (ABRI), Golkar, PPP, dan PDI.
a) Merekapitulasi perbankan
b) Merekonstruksi perekonomian Indonesia
c) Melikuidasi beberapa bank bermasalah
15
d) Menaikan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat hingga
di bawah Rp. 10.000,-
e) Mengimplementasikan reformasi ekonomi yang disyaratkan oleh
IMF
Presiden Habibie sebagai pembuka sejarah perjalanan bangsa pada era reformasi
mengupayakan pelaksanaan politik Indonesia dalam kondisi yang transparan serta
merencanakan pelaksanaan pemilihan umum yang langsung, umum, bebas,
rahasia, jujur, dan adil. Pemilihan umum yang akan diselenggarakan dibawah
pemerintahan Presiden Habibie merupakan pemilihan umum yang telah bersifat
demokratis. Habibie juga membebaskan beberapa narapidana politik yang ditahan
pada zaman pemerintahan Soeharto. Kemudian, Presiden Habibie juga mencabut
larangan berdirinya serikat-serikat buruh independent.
16
Selama Pemerintrahan Orba, karakter hukum cenderung bersifat konservatif,
ortodoks, maupun elitis. Sedangkan hukum ortodoks lebih tertutup terhadap
kelompok – kelompok sosial maupun individu di dalam masyarakat. Pada hukum
yang berkarakter tersebut, maka porsi rakyat sangatlah kecil, bahkan bias
dikatakan tidak ada sama sekali.
Oleh karena itu, produk hukum dari masa Pemerintahan Orba sangat tidak
mungkin untuk dapat menjamin atau memberikan perlindungan tehadap Hak-hak
Asasi Manusia (HAM), berkembangnya demokrasi serta munculnya kreativitas
masyarakat.
17
BAB III
KESIMPULAN
18
Besar Angkatan darat – menugaskan Letnan Jenderal Soeharto untuk
mengamankan dan menjaga keamanan negara dan institusi kepresidenan.
8. Orde Baru adalah era pemerintahan Soeharto dari tahun 1966-1998 yang
menggantikan Orde Lama yaitu pada masa pemerintahan Soekarno.
9. Perombakan besar pada masa orde baru oleh Soeharto berpengaruh besar
pada majunya Negara Indonesia, namun seiring dengan banyaknya korupsi
merajalela pada zaman itu ada pula pengaruh negatifnya.
10. Era reformasi adalah era pemerintahan dari turunnya Soeharto yaitu B.J.
Habibie sampai pemerintahan ini dari tahun 1998 sampai sekarang
11. Pada era reformasi ini diberlakukanya pemilihan secara langsung, umum,
bebas, rahasia, jujur, dan adil dibawah pemerintahan B.J. Habibie (pertama
kalinya)
12. Pada masa era reformasi orang bebas mengemukakan pendapatnya baik
dalam rapat-rapat umum atau unjuk rasa (demonstrasi) dan dikeluarkanyan
UU No. 9 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka
Umum.
DAFTAR PUSTAKA
http://sejarah.kompasiana.com/2012/04/24/makalah-sejarah-perjuangan-
kemerdekaan-indonesia-457876.html
http://skulwork-nytha.blogspot.com/2012/02/peristiwa-peristiwa-heroik-
setelah.html
http://urfidiaz.blogspot.com/2013/01/sejarah-orde-lama.html
https://sites.google.com/site/redaksisejarahindonesia/team-announcements/
sejarahmasareformasi
www.wikipedia.com
http://ilmu27.blogspot.com/2012/08/makalah-sejarah-orde-baru.html
http://history1978.wordpress.com/
http://kumpulansejarah-aris.blogspot.com/2012/10/indonesia-pada-era-orde-
baru.html
19
20