SEJARAH INDONESIA
RENGASDENGKLOK HINGGA PEGANGSAAN TIMUR
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK V
1. AVELINO PALANG
2. JULIYANTI
3. VENDI MAKALAM
KELAS XI IPS V
SMA N 3 KETAPANG
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat-nya serta karunia-nya sehingga penyusunan tugas ini dapat
diselesaikan.
Tugas ini di susun untuk diajukan sebagai makalah dengan judul
“RENGASDENGKLOK HINGGA PEGANGSAAN TIMUR”
Demikianlah tugas ini disusun semoga bermanfaat, agar dapat memenuhi
tugas makalah . Penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyelesaian tugas ini, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Penyusun menyadari bahwa buku ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat
penyusun harap dan nantikan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan masalah......................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................3
2.1 Peristiwa Rengasdengklok........................................................................3
2.2 Perumusan Naskah Proklamasi.................................................................5
2.3 Pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan.....................................................5
2.4 Makna dan Arti Penting Proklamasi Kemerdekaan Indonesia..................7
2.5 Penyebaran Berita Proklamasi dan Sikap Rakyat di Berbagai Daerah.....8
2.6 Dukungan terhadap Proklamasi Kemerdekaan Indonesia..........................10
BAB III PENUTUP...........................................................................................13
3.1. Kesimpulan..............................................................................................13
3.2. Kritik dan Saran.......................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................14
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
disebar luaskan keseluruhdunia.Melalui perjalanan yang panjang, Bangsa
Indonesia mampu mempersiapkan diriuntuk mengatur bangsanya sendiri melalui
kemerdekaan. Dengan proklamasi berartiBangsa Indonesia berhasil melepaskan
diri dari belenggu penjajahan bangsa asing,sekaligus berhasil membuat
pemerintahan sendiri.
1.3 Tujuan
1) Menganalisis tentang peristiwa rengasdengklok.
2) Menganalisis peristiwa proklamasi dan maknanya bagi kehidupan
bangsa.
3) Merekonstruksi pemerintahan dan NKRI.
4) Meneladani perjuangan para okoh proklamasi.
5) Mensyukuri nikmat tuhan YME yang telah memberi karunia
kemerdekaan kepada bangsa Indonesia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Hatta, Mr. Ahmad Subardjo, Mr. Moh. Yamin, Dr. Buntaran, Dr. Syamsi dan Mr.
Iwa Kusumasumantri. Golongan muda kemudian mengadakan rapat di salah satu
ruangan Lembaga Bakteriologi di Pegangsaan Timur, Jakarta pada tanggal 15
Agustus 1945 pukul 20.00 WIB. Rapat tersebut dipimpin oleh Chaerul Saleh yang
menghasilkan keputusan tuntutan-tuntutan golongan muda yang menegaskan
bahwa kemerdekaan Indonesia adalah hal dan soal rakyat Indonesia sendiri, tidak
dapat digantungkan kepada bangsa lain. Segala ikatan, hubungan dan janji
kemerdekaan har us diputus, dan sebaliknya perlu mengadakan perundingan
dengan Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta agar kelompok pemuda diikutsertakan
dalam menyatakan proklamasi.
Langkah selanjutnya malam itu juga sekitar jam 22.00 WIB Wikana dan Darwis
mewakili kelompok muda mendesak Soekarnoagar bersedia melaksanakan
proklamasi kemerdekaan Indonesia secepatnya lepas dari Jepang.
4
Pada tanggal 16 Agustus 1945 pagi, Soekarno dan Hatta tidak dapat
ditemukan di Jakarta. Mereka telah dibawa oleh para pemimpin pemuda, di
antaranya Sukarni, Yusuf Kunto, dan Syudanco Singgih, pada malam harinya ke
garnisun PETA (Pembela Tanah Air) di Rengasdengklok, sebuah kota kecil yang
terletak sebelah Utara Karawang. Pemilihan Rengasdengklok sebagai tempat
pengamanan Soekarno Hatta, didasarkan pada perhitungan militer. Antara
anggota PETA Daidan Purwakarta dan Daidan Jakarta terdapat hubungan erat
sejak keduanya melakukan latihan bersama. Secara geografis, Rengasdengklok
letaknya terpencil, sehingga dapat dilakukan deteksi dengan mudah setiap
gerakan tentara Jepang yang menuju Rengasdengklok, baik dari arah Jakarta,
Bandung, atau Jawa Tengah. Mr. Ahmad Subardjo, seorang tokoh golongan tua
merasa prihatin atas kondisi bangsanya dan terpanggil untuk mengusahakan agar
proklamasi kemerdekaan dapat dilaksanakan secepat mungkin. Untuk tercapainya
maksud tersebut, Soekarno Hatta harus segera dibawa ke Jakarta.
Sekitar pukul 21.00 WIB Soekarno Hatta sudah sampai di Jakarta dan
langsung menujuke rumah Laksamana Muda Maeda, Jalan Imam Bonjol No. 1
Jakarta untuk menyusun teks proklamasi. Dalam kondisi demikian,
peran Laksamana Maeda cukup penting. Pada saat-saat yang genting, Maeda
menunjukkan kebesaran moralnya, bahwa kemerdekaan merupakan aspirasi
alamiah dan hak dari setiap bangsa, termasuk bangsa Indonesia. Berikut ini tokoh-
tokoh yang terlibat secara langsung dalam perumusan teks proklamasi.
5
2.3 Pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan
6
Demikianlah teks proklamasi kemerdekaan telah dibacakan oleh Ir.
Soekarno. Susunan acara yang direncanakan dalam pembacaan teks proklamasi
kemerdekaan yaitu:
7
membentuk Negara Republik Indonesia yang bebas, merdeka, dan berdaulat
penuh.
3) Proklamasi merupakan puncak perjuangan rakyat Indonesia dalam mencapai
kemerdekaan.
4) Proklamasi menjadi alat hukum internasional untuk menyatakan kepada
rakyat dan seluruh dunia, bahwa bangsa Indonesia mengambil nasib ke dalam
tang
5) annya sendiri untuk menggenggam seluruh hak kemerdekaan.Proklamasi
merupakan mercusuar yang menunjukkan jalannya sejarah, pemberi inspirasi,
dan motivasi dalam perjalanan bangsa Indonesia di semua lapangan di setiap
keadaan.
8
telah sampai di tangan Kepala Bagian Radio dari Kantor Domei, Waidan B.
Palenewen. Ia menerima teks proklamasi dari seorang wartawan Domei yang
bernama Syahruddin. Kemudian ia memerintahkan F. Wuz (seorang markonis),
supaya berita proklamasi disiarkan tiga kali berturut-turut. Baru dua kali F. Wuz
melaksanakan tugasnya, masuklah orang Jepang ke ruangan radio sambil marah-
marah, sebab mengetahui berita proklamasi telah tersiar ke luar melalui udara.
9
disebarkan secara langsung oleh para utusan daerah yang menghadiri sidang
PPKI.
10
2.6 Dukungan terhadap Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Euforia revolusi segera mulai melanda negeri ini, khususnya kaum muda
yang merespon kegairahan dan tantangan kemerdekaan. Para komandan pasukan
Jepang di daerah-daerah sering kali meninggalkan wilayah perkotaan dan menarik
mundur pasukan ke daerah pinggiran guna menghindari konfrontasi. Banyak yang
bijaksana memperbolehkan pemuda-pemuda Indonesia memperoleh senjata.
Antara tanggal 3-11 September, para pemuda di Jakarta mengambil alih
kekuasaan atas stasiun-stasiun kereta api, sistem listrik, dan stasiun pemancar
radio tanpa mendapat perlawanan dari pihak Jepang.
11
pemimpin nasionalis yang sudah mapan di sana hanya segelintir, mereka ragu
terhadap apa yang akan dilakukan. Para mantan prajurit Peta dan Heiho
membentuk kelompok-kelompok yang paling disiplin. Laskar Masyumi dan
Barisan Hizbullah, menerima banyak pejuang baru dan ikut bergabung dalam
kelompok-kelompok bersenjata Islam lainnya yang umumnya disebut Barisan
Sabilillah, yang kebanyakan dipimpin oleh para Kiai.
12
pemerintah yang baru dan mengambil langkah-langkah nyata. Ketidakpuasan
rakyat semakin bertambah ketika mengetahui pendaratan pasukan Sekutu dibawah
pimpinan Mayor Geenhalgh, di Kemayoran pada 8 September 1945.
13
BAB III PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Berdasarkan uraian bahasan “ Proklamasi Kemerdekaan Indonesia “ dapat
disimpulkan bahwa :
1. Kritik
Kritikan saya tujukan kepada masyarakat Indonesia yang tidak bisa
menghargai perjuangan Pahlawan, itu tercermin dari bagaimana mereka
seenaknya berbuat berbagai kerusuhan, tindak Korupsi, dan pembodohan
bangsa.Dan yang paling penting adalah disaat upacara bendera.
2. Saran
Saya Menyarankan kepada Pemimpin negeri ini untuk selalu menanamkan
nilai-nilai kepahlawanan dalam semua aspek pendidikan di Indonesia,
serta melakukan kajian-kajian tentang pembenahan sistem yang ada
sekarang agar Indonesia kedepannya menjadi lebih baik. Tentu hal ini
tidak boleh lepas dari nilai-nilai sejarah bangsa Indonesia yang berbudi
luhur.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://furotul29.blogspot.nl/2013/10/makalah-latar-belakang-dan-
perjuangan.html Buku pendidikan Sejarah Indonesia.
15