Anda di halaman 1dari 18

TERBENTUKNYA PEMERINTAHAN DAN

NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

Oleh:
BAIQ WILMALIA AGUSTIN
Kelas IX-IPA3

PEMERINTAH PROVINSI
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 1 KERUAK
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nyasehingga makalahTerbentuknya Pemerintahan dan
NKRIini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga
terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan
kepada kita selaku umatnya.
Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas mata pelajaran Sejarah
Indonesia. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah Terbentuknya Pemerintahan dan NKRIini. Dan kami
juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah
membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah
dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan
dalam penulisan makalah Terbentuknya Pemerintahan dan NKRIini sehingga
kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan
dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah
SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah
Terbentuknya Pemerintahan dan NKRIini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Selebung, 18 Januari 2021


Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................... 1
C. Tujuan...................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN

A. Pembentukan Kabinet.............................................................................. 3
B. Pembentukan Berbagai Partai Politik...................................................... 3
C. Lahirnya Tentara Nasional Indonesia...................................................... 4
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................. 14
B. Saran........................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proklamasi 17 Agustus 1945 dilaksanakan dalam situasi kacau,
dapatdikatakan bahwa proklamasi tersebut dilakukan dengan tergesa-
gesa,tanpa melalui pembicaraan panjang. Walaupun kamu sudah tahu
bahwasebelumnya telah dibentuk BPUPKI dan PPKI yang secara resmi
merancangkemerdekaan Indonesia.Pada saat proklamasi dibacakan, negara
Indonesia belum sepenuhnyaterbentuk. Karena syarat kelengkapan negara
pada saatitu belum semua terpenuhi. Selain memilikiwilayah, negara harus
memiliki struktur pemerintahan, diakui negara lain, danmemiliki kelengkapan
lain seperti undang-undang atau peraturan hukum.
Di antara persyaratan tersebut, syarat utama yang belum terpenuhi
adalahstruktur pemerintahan dan pengakuan dari negara
lain.Proklamasikemerdekaan Indonesia tidak mengundang secara resmi
berbagai duta besarnegara lain, karena memang sebelum proklamasi
pemerintahan yang adaadalah pemerintahan Jepang.Karena itu, tugas pertama
bangsa Indonesia adalah membentuk pemerintahandan mencari pengakuan
negara-negara lain.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan
dibahas di dalam makalah tentang Terbentuknya Pemerintahan dan NKRIini
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana proses pembentukan kabinet?
2. Bagaimana proses pembentukan berbagai partai politik?
3. Bagaimana sejarah lahirnya Tentara Nasional Indonesia?

1
2

C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang Terbentuknya
Pemerintahan dan NKRIini adalah sebagai berikut:.
1. Untuk mengetahui proses pembentukan kabinet.
2. Untuk mengetahui proses pembentukan berbagai partai politik.
3. Untuk mengetahui sejarah lahirnya Tentara Nasional Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pembentukan Kabinet
Presiden segera membentuk kabinet yang dipimpin oleh Presiden
Sukarnosendiri. Dalam kabinet ini para menteri bertanggung jawab kepada
Presidenatau Kabinet Presidensial.Kabinet RI yang pertama dibentuk oleh
Presiden Sukarno pada tanggal 2September 1945 terdiri atas para menteri
sebagai berikut.
1. Menteri Dalam Negeri : R.A.A. Wiranata Kusumah
2. Menteri Luar Negeri : Mr. Ahmad Subarjo
3. Menteri Keuangan : Mr. A.A. Maramis
4. Menteri Kehakiman : Prof. Mr. Supomo
5. Menteri Kemakmuran : Ir. Surakhmad Cokroadisuryo
6. Menteri Keamanan Rakyat : Supriyadi
7. Menteri Kesehatan : Dr. Buntaran Martoatmojo
8. Menteri Pengajaran : Ki Hajar Dewantara
9. Menteri Penerangan : Mr. Amir Syarifuddin
10. Menteri Sosial : Mr. Iwa Kusumasumantri
11. Menteri Pekerjaan Umum : Abikusno Cokrosuyoso
12. Menteri Perhubungan : Abikusno Cokrosuyoso
13. Menteri Negara : Wahid Hasyim
14. Menteri Negara : Dr. M. Amir
15. Menteri Negara : Mr. R.M. Sartono
16. Menteri Negara : R. Otto Iskandardinata

B. Pembentukan Berbagai Partai Politik


Sidang PPKI pada tanggal 22 Agustus 1945 juga memutuskan
adanyapembentukan partai politik nasional yang kemudian terbentuk PNI
(PartaiNasional Indonesia). Partai ini diharapkan sebagai wadah persatuan
pembinaanpolitik bagi rakyat Indonesia. BPKNIP mengusulkan perlu
dibentuknya partai-partaipolitik, yang kemudian ditindaklanjuti oleh Wakil

3
4

Presiden denganmaklumat pada tanggal 3 November 1945. Setelah


dikeluarkan maklumatitu, berdirilah partai-partai politik di NKRI.Beberapa
partai politik yang kemudian terbentuk misalnya:
1. Masyumi (Majelis Syuro Muslimin Indonesia), berdiri tanggal 7
November 1945, dipimpin oleh dr. Sukiman Wiryosanjoyo.
2. PKI (Partai Komunis Indonesia) berdiri 7 November 1945 dipimpin oleh
Mr. Moh. Yusuf. Oleh tokoh-tokoh komunis, sebenarnya pada tanggal 2
Oktober 1945 PKI telah didirikan.
3. PBI (Partai Buruh Indonesia), berdiri tanggal 8 November 1945 dipimpin
oleh Nyono.
4. Partai Rakyat Jelata, berdiri tanggal 8 November 1945 dipimpin oleh
Sutan Dewanis.
5. Parkindo (Partai Kristen Indonesia), berdiri tanggal 10 November 1945
dipimpin oleh Dr. Prabowinoto.
6. PSI (Partai Sosialis Indonesia), berdiri tanggal 10 November 1945
dipimpin Amir Syarifuddin.
7. PRS (Partai Rakyat Sosialis), berdiri tanggal 10 November 1945 dipimpin
oleh Sutan Syahrir.
8. PKRI (Partai Katholik Republik Indonesia), berdiri tanggal 8 Desember
1945 dipimpin oleh I.J. Kasimo.
9. Persatuan Rakyat Marhaen Indonesia, berdiri tanggal 17 Desember 1945
dipimpin oleh J.B. Assa.
10. PNI (Partai Nasional Indonesia), berdiri tanggal 29 Januari 1946. PNI
merupakan penggabungan dari Partai Rakyat Indonesia (PRI), Gerakan
Republik Indonesia, dan Serikat Rakyat Indonesia, yang masing-masing
sudah berdiri dalam bulan November dan Desember 1945.
C. Lahirnya Tentara Nasional Indonesia
Sebagai negara yang wilayahnya luas, tentara mutlak diperlukan
sebagaibenteng pertahanan. Sebutan TNI (Tentara Nasional Indonesia), lebih
populerdengan sebutan ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia).
Terbentuknya TNI berpangkaldari maklumat pembentukan TKR (Tentara
Keamanan Rakyat). Kesatuan TKRkemudian berkembang menjadi TNI.
5

1. Badan Keamanan Rakyat


Beberapa minggu setelah proklamasi kemerdekaan, Presiden
Sukarnomasih bersikap hati-hati. Hal ini berkaitan dengan sikap Jepang
yang tidaksenang kalau terjadi perubahan status quo (dari negara jajahan
menjadinegara merdeka), apalagi sampai memiliki tentara. Sejak Jepang
menyerahkepada Sekutu, Jepang harus menjaga Indonesia agar jangan
sampai terjadiperubahan sampai Sekutu tiba di Indonesia. Oleh karena
takut kepadapemerintah Sekutu, maka Jepang bersikap keras kepada
Indonesia. Sikapkeras dan ketidaksenangan Jepang terhadap Indonesia,
misalnya melucutipersenjataan dan sekaligus membubarkan Peta pada
tanggal 18 Agustus1945. Jepang khawatir Peta akan menjelma menjadi
tentara Indonesia. Olehkarena itu, Presiden Sukarno bersikap lebih hati-
hati, agar Republik Indonesiatetap dapat berlangsung.Sikap Sukarno yang
demikian itu tidak disenangi oleh para pemuda yanglebih bersifat
revolusioner. Oleh karena itu, para pemuda memeloporipembentukan
badan-badan perjuangan.
Sampai akhir bulan Agustus 1945, sikap hati-hati Sukarno masih
tetapdipertahankan. Hal ini terbukti pada waktu diadakan sidang PPKI
tanggal22 Agustus 1945. Untuk menghadapi situasi dalam sidang itu
diputuskan,untuk pembentukan BKR (Badan Keamanan Rakyat). BKR
merupakan bagiandari BPKKP (Badan Penolong Keluarga Korban
Perang). Tujuan dibentuknyaBKR untuk memelihara keselamatan
masyarakat dan keamanan di berbagaiwilayah. Oleh karena itu, BKR juga
dibentuk di berbagai daerah, namunharus diingat bahwa BKR bukan
tentara. Jadi, sampai akhir bulan Agustus1945, Indonesia belum memiliki
tentara.
Setelah bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya
pada17 Agustus 1945, pada saat itu Indonesia belum mempunyai
tentarakebangsaan. Sementara itu, tentara PETA tidak dapat langsung
dijadikansebagai tentara Indonesia karena saat itu Indonesia masih dalam
statusquo hingga kedatangan sekutu di Indonesia. Kemudian pada 18
Agustus1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang
6

diketuai olehOto Iskandar Dinata merencanakan untuk membentuk


susunan pembagiansebagian wilayah, kepolisian negara, tentara
kebangsaan dan perekonomian.
Dalam pada itu PPKI mengusulkan, bahwa rencana bela negara
dari BPUPKIyang mengandung politik perang tidak dapat diterima dan
Tentara PETA diJawa dan Bali serta Giyugun di Sumatera harus
dibubarkan karena bentukanJepang. Untuk itulah Presiden Sukarno
memanggil kalangan militer yangcakap untuk membentuk tentara
kebangsaan yang kokoh. Otto Iskandarkemudian dibantu oleh dua tentara
Peta, Kasman Singodimejo dan AbdulKadir, untuk membentuk tentara
kebangsaan. Abdul Kadir kemudianditunjuk untuk menjadi ketua panitia
khusus itu.
Pada tanggal 19 Agustus di luar parlemen itu, para pemuda yang
dipimpinoleh Adam Malik mengadakan rapat di Prapatan 10. Hadir pula
Kasman, KiHajar Dewantoro, dan Sutan Sjahrir. Pada saat itu Presiden
dan Wakil Presidendipaksa untuk hadir, karena para pemuda ingin
mengajukan tuntutan,yaitu lahirnya Tentara Republik Indonesia yang
berasal dari bekas tentaraPETA. Setelah melalui proses panjang, pada
tanggal 22 Agustus 1945, PPKImengadakan rapat paripurna yang
menghasilkan tiga hal yaitu, tentangKomite Nasional, Partai Nasional, dan
Badan Keamanan Rakyat (BKR).
Pembentukan BKR ini menimbulkan pro dan kontra di kalangan
pemuda,para pemuda yang tidak puas terhadap kebijakan pemerintah
dalampembentukan BKR itu, kemudian membentuk badan-badan
perjuangan.Badan-badan perjuangan atau juga dikenal dengan laskar, yaitu
suatuorganisasi perjuangan, yang tidak memiliki senjata, kurang disiplin,
dan tidakmemiliki pemimpin yang berpengalaman.
2. Komite van Aksi dan Lahirnya Badan-badan Perjuangan
Demikian pula pemuda Sukarni dan Adam Malik membentuk
Komite vanAksi yang dimaksudkan sebagai gerakan yang bertugas dalam
pelucutansenjata terhadap serdadu Jepang dan merebut kantor-kantor yang
masihdiduduki Jepang. Munculnya Komite van Aksi kemudian disusul
7

denganlahirnya berbagai badan perjuangan lainnya di bawah Komite van


Aksi sepertiAPI (Angkatan Pemuda Indonesia), BARA (Barisan Rakyat
Indonesia) dan BBI(Barisan Buruh Indonesia).
Di berbagai daerah kemudian juga berkembang badan-badan
perjuangan.Di Surabaya muncul BBI pada tanggal 21 Agustus 1945.
Kemudian padatanggal 25 Agustus 1945, dibentuk Angkatan Muda oleh
Sumarsono danRuslan Wijayasastra. Kedua tokoh ini kemudian
membentuk PRI (PemudaRepublik Indonesia) bersama Bung Tomo pada
tanggal 23 September.
Demikian halnya yang terjadi di Yogyakarta, Surakarta, dan
Semarang,di sana juga muncul berbagai badan perjuangan. Misalnya,
AngkatanMuda dan Pemuda di Semarang, Angkatan Muda di Surakarta,
AngkatanMuda Pegawai Kesultanan atau dikenal Pekik (Pemuda Kita
Kesultanan) diYogyakarta. Di Bandung berdiri Persatuan Pemuda Pelajar
Indonesia yangkemudian lebih dikenal dengan PRI (Pemuda Republik
Indonesia).
Selain itu, juga muncul Barisan Banteng, Pesindo (Pemuda Sosialis
Indonesia).BPRI (Barisan Pemberontakan Rakyat Indonesia), dan juga
muncul Hizbullah-Sabilillah. Bahkan orang-orang luar Jawa yang berada
di Jawa membentukbadan perjuangan seperti KRIS (Kebaktian Rakyat
Indonesia Sulawesi) danPIM (Pemuda Indonesia Maluku). Kemudian,
muncul pula badan-badanperjuangan yang lebih bersifat khusus, misalnya
TP (Tentara Pelajar), TGP(Tentara Genie Pelajar), dan TRIP (Tentara
Republik Indonesia Pelajar).
Selanjutnya berkembang pula kelaskaran. Badan-badan perjuangan
jugaberkembang di luar Jawa, antara lain sebagai berikut.
a. Di Aceh terdapat API (Angkatan Pemuda Indonesia) yang
dipimpinoleh Syamaun Gaharu dan BPI (Barisan Pemuda Indonesia)
kemudianmenjadi PRI (Pemuda Republik Indonesia) yang dipimpin
oleh A. Hasyim.
b. Di Sumatera Utara terdapat Pemuda Republik Andalas.
8

c. Di Sumatera Barat terdapat Pemuda Andalas dan Pemuda


RepublikIndonesia Andalas Barat.
d. Di Lampung terdapat API (Angkatan Pemuda Indonesia) yang
dipimpinoleh Pangeran Emir Mohammad Noor.
e. Di Bengkulu terdapat PRI (Pemuda Republik Indonesia) dipimpin
olehNawawi Manaf.
f. Di Kalimantan Barat terdapat PPRI (Pemuda Penyongsong
RepublikIndonesia). Tokoh-tokohnya, antara lain Musani Rani dan
Jayadi Saman.
g. Di Kalimantan Selatan terdapat PRI (Persatuan Rakyat Indonesia)
yangdipimpin oleh Rusbandi.
h. Di Bali terdapat AMI (Angkatan Muda Indonesia) dan PRI
(PemudaRepublik Indonesia).
i. Di Sulawesi Selatan terdapat PPNI (Pusat Pemuda Nasional
Indonesia)yang dipimpin oleh Manai Sophian, AMRI (Angkatan Muda
RepublikIndonesia), Pemuda Merah Putih, dan Penunjang Republik
Indonesia.
Dengan munculnya badan-badan perjuangan tersebut, maka
dapatdikatakan bahwa di seluruh tanah air telah siap menggelorakan
revolusiuntuk membersihkan kekuatan Jepang dari Indonesia.

3. Tentara Keamanan Rakyat


Sampai akhir bulan September 1945, ternyata Indonesia belum
memilikikesatuan dan organisasi ketentaraan secara resmi dan profesional.
PresidenSukarno dan Wakil Presiden Moh.Hatta belum membentuk
kesatuan tentara.Hal ini tampaknya sangat terpengaruh oleh sikap serta
strategi politik yangcenderung pada usaha diplomasi. BKR hanya
diprogram untuk menjagakeselamatan dan keamanan masyarakat di daerah
masing-masing. BKRkemudian menghimpun bekas-bekas anggota Peta,
Heiho, Seinendan, danlain-lain. BKR bukan merupakan kekuatan
bersenjata yang bersifat nasional.Para pemuda belum puas dengan
9

keberadaan BKR. Oleh karena itu, badan-badanperjuangan terus


mengadakan perlawanan terhadap kekuatan Jepang.
Angkatan Perang Inggris yang tergabung dalam SEAC (South East
AsianCommand) mendarat di Jakarta pada tanggal 16 September 1945.
Pasukanini dipimpin Laksamana Muda Lord Louis Mountbatten yang
mendesakpihak Jepang untuk mempertahankan status quo di Indonesia.
Indonesiamasih dipandang sebagai daerah jajahan seperti pada masa-masa
sebelum17 Agustus 1945. Dengan demikian, maka Jepang semakin keras
dan beraniuntuk tetap mempertahankan diri dan melawan gerakan para
pemuda yangsedang melakukan usaha perlucutan senjata dan perebutan
kekuasaan.
Pada tanggal 29 September 1945, mendarat lagi tentara Inggris
yangdipimpin oleh Letnan Jenderal Sir Philip Christison, panglima dari
AFNEI(Allied Forces Netherlands East Indies). Kedatangan tentara
AFNEI ternyatadiboncengi oleh tentara Belanda yang disebut NICA
(Netherlands India CivilAdministration). Hal ini menimbulkan kemarahan
bagi bangsa Indonesia.Akhirnya, timbul berbagai insiden dan perlawanan
terhadap kekuatan asing,terutama terhadap Belanda.
Dengan demikian ancaman dari kekuatan asing semakin besar.
Para pemimpinnegara menyadari bahwa sulit mempertahankan negara dan
kemerdekaantanpa suatu tentara atau angkatan perang. Sehubungan
dengan itu, makapemerintah memanggil bekas mayor KNIL, Urip
Sumoharjo dan ditugasi untukmembentuk tentara kebangsaan. Urip
Sumoharjo sejak zaman Belanda sudahmemiliki pengalaman di bidang
kemiliteran. Ia termasuk lulusan pertama dariSekolah Perwira di Meester
Cornelis yang didirikan Belanda.
Kemudian, dikeluarkanlah Maklumat Pemerintah pada tanggal 5
Oktober1945 tentang pembentukan TKR (Tentara Keamanan Rakyat).
Adapunmaklumat itu berbunyi sebagai berikut.
10

Untuk memperkuat perasaan keamanan umum, maka diadakan


suatu Tentara Keamanan Rakyat.
Jakarta, 5 Oktober 1945
Presiden Republik Indonesia
Soekarno
Urip Sumoharjo diangkat sebagai Kepala Staf TKR. Sehari
kemudianpemerintah mengeluarkan maklumat yang isinya mengangkat
Supriyadi(bekas komandan Peta) sebagai Menteri Keamanan Rakyat.
Selanjutnya,pada tanggal 9 Oktober 1945, KNIP mengeluarkan perintah
mobilisasi bagibekas-bekas tentara, Peta, KNIL (Koninklijk Nederlands
Indisch Leger), Heiho,dan laskar-laskar yang ada untuk bergabung
menjadi satu ke dalam TKR.Sementara itu, kesatuan aksi atau badan-
badan perjuangan para pemudayang bersifat setengah militer atau setengah
organisasi politik (laskar-laskar)masih tetap diizinkan beroperasi apabila
tidak ingin bergabung ke dalamTKR.
Personalia pimpinan TKR ternyata belum mantap. Hal ini terutama
disebabkanoleh tidak munculnya tokoh Supriyadi. Supriyadi hilang secara
misterius sejakberakhirnya pemberontakan Peta di Blitar pada Februari
1945. Oleh karenaitu, pada tanggal 20 Oktober 1945 diumumkan kembali
pengangkatanpejabat-pejabat pimpinan di lingkungan TKR.Susunan
pimpinan TKR yang baru sebagai berikut.
a. Menteri Keamanan Rakyatad Interim : Muhamad Suryoadikusumo
b. Pimpinan Tertinggi TKR : Supriyadi
c. Kepala Staf Umum TKR : Urip Sumoharjo
Ternyata, Supriyadi tidak kunjung datang. Olehkarena itu, secara
operasional kepemimpinanyang aktif dalam TKR adalah Urip
Sumoharjo.Ia memilih Markas Besar TKR di Yogyakarta dan membagi
TKR dalam 16 divisi. SeluruhJawa dan Madura dibagi dalam 10 divisi
danSumatera dibagi menjadi 6 divisi.Mengingat Supriyadi tidak pernah
muncul,maka atas prakarsa Markas Tertinggi TKR, padatanggal 12
November 1945, diadakan pemilihanpemimpin tertinggi TKR yang baru.
11

Dalam, rapatpemilihan itu dihadiri oleh para KomandanDivisi, Sri


Sultan Hamengkubuwana IX, dan SriMangkunegoro X. Rapat dipimpin
oleh UripSumoharjo. Dalam rapat itu disepakati untukmengangkat
Kolonel Sudirman, Panglima DivisiV Banyumas sebagai Panglima Besar
TKR dansebagai Kepala Staf, disepakati mengangkatUrip Sumoharjo.
Namun pengangkatan danpelantikan Kolonel Sudirman baru
dilaksanakanpada tanggal 18 Desember 1945, setelahpertempuran
Ambarawa selesai. Setelahpertempuran itu selesai, pangkat
Sudirmanmenjadi Jenderal dan Urip Sumoharjo menjadiLetnan Jenderal.
4. Dari TKR, TRI, ke TNI
Sejarah ketentaraan Indonesia terus mengalami perubahan pada
masa awalkemerdekaan. TKR dengan sebutan keamanan rakyat, dinilai
hanya merupakankesatuan yang menjaga keamanan rakyat yang belum
menunjukkansebagai suatu kesatuan angkatan bersenjata yang mampu
melawan musuhdengan perang bersenjata. Jenderal Sudirman ingin
meninjau susunan dantata kerja TKR. Kemudian atas prakarsa Markas
Tertinggi TKR, pemerintahmengeluarkan Penetapan Pemerintah No.2/SD
1946 tanggal 1 Januari 1946.
Isi dari Penetapan Pemerintah itu adalah mengubah nama Tentara
KeamananRakyat menjadi Tentara Keselamatan Rakyat. Kementerian
Keamanan Rakyatdiubah menjadi Kementerian Pertahanan. Belum genap
satu bulan, sebutanTentara Keselamatan Rakyat diganti dengan TRI
(Tentara Republik Indonesia).Hal ini berdasarkan pada Maklumat
Pemerintah tertanggal 26 Januari 1946.Di dalam maklumat itu ditegaskan
bahwa TRI merupakan tentara rakyat,tentara kebangsaan, atau tentara
nasional. Namun dalam maklumat itu tidakmenyinggung tentang
kedudukan badan-badan perjuangan atau kelaskarandi luar TKR.
Di dalam Lingkungan Markas Tertinggi, TRI kemudian
disempurnakandengan dibentuknya TRI Angkatan Laut yang kemudian
dikenal dengan ALRI(Angkatan Laut Republik Indonesia) dan TRI
Angkatan Udara yang dikenaldengan AURI (Angkatan Udara Republik
12

Indonesia).Tanggal 17 Mei diadakan beberapa perubahan di dalam


organisasi. Beberapaperubahan itu antara lain sebagai berikut.
a. Di Lingkungan Markas Besar
1) Panglima Besar : Jenderal Sudirman
2) Kepala Staf Umum : Letnan Jenderal Urip Sumoharjo
b. Pengurangan Jumlah Divisi:
1) Jawa-Madura yang semula 10 divisi dijadikan 7 divisi ditambah3
brigade di Jawa Barat.
2) Sumatera semula 6 divisi menjadi 3 divisi.
c. Dalam Kementerian Pertahanan
1) Dibentuk direktorat jenderal bagian militer, yang dipimpin
olehMayor Jenderal Sudibyo.
2) Dibentuk biro khusus yang menangani badan-badan perjuangandan
kelaskaran.
Situasi negara semakin genting. Aksi-aksi pihak tentara Belanda
semakinmengancam kehidupan dan kelangsungan Republik Indonesia.
Untukmenghadapi situasi yang semakin membahayakan ini, maka
diperlukankekuatan tentara yang kompak dan bersatu padu. Sementara
dalamkenyataannya, Indonesia masih menghadapi masalah-masalah
yangberkaitan dengan kekuatan bersenjata kita. Di samping tentara resmi
TRI,ALRI, dan AURI, masih ada laskar-laskar. Pada umumnya kesatuan
kelaskaranlebih condong kepada induk partainya yang seideologi dan
belum tentusearah dengan perjuangan para tentara yang tergabung dalam
TRI. Jelas iniakan memperlemah perjuangan bangsa dalam menghadapi
aksi-aksi kaumBelanda.
Sehubungan dengan kenyataan itu maka pada tanggal 5 Mei 1947,
Presidenmengeluarkan dekrit yang berisi tentang pembentukan panitia
yang disebutPanitia Pembentukan Organisasi Tentara Nasional. Panitia itu
dipimpin sendirioleh Presiden Sukarno.Setelah panitia itu bekerja,
akhirnya keluar Penetapan Presiden tentangpembentukan organisasi TNI
(Tentara Nasional Indonesia). Mulai tanggal 3Juni 1947, secara resmi
telah diakui berdirinya TNI sebagai penyempurnaandari TRI. Segenap
13

anggota angkatan perang yang tergabung dalam TRI dananggota


kelaskaran dimasukkan ke dalam TNI. Dalam organisasi ini telahdimiliki
TNI Angkatan Darat (TNI AD), TNI Angkatan Laut (TNI AL), danTNI
Angkatan Udara (TNI AU). Semua itu terkenal dengan sebutan
ABRI(Angkatan Bersenjata Republik Indonesia). Saat ini Angkatan
BersenjataRepublik Indonesia kembali bernama Tentara Nasional
Indonesia.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Indonesia sebagai bangsa yang merdeka, baru dimulai tanggal 17
Agustus1945. Sebagai penyangga demokrasi suatu negara dan
pembinaankehidupan berpolitik, diperlukan adanya partai-partai politik.
Karena itupemerintah melalui Wakil Presiden telah mengeluarkan maklumat
tanggal3 November 1945. Berdirilah kemudian beberapa partai politik.
Sementara untuk menjaga keamanan negara masyarakat
membentukkesatuan aksi dan badan-badan perjuangan, terutama waktu itu
untukmelucuti tentara Jepang.Keadaan negara ternyata semakin terancam
setelah datangnya tentaraSekutu dan diboncengi tentara NICA.
Oleh karena itu, keberadaan tentarasangat diperlukan. Maka keluarlah
maklumat pemerintah tanggal 5Oktober 1945 yang menandai berdirinya
Tentara Keamanan Rakyat(TKR). TKR ini terus dikembangkan dan terus
disempurnakan, menjadiTentara Republik Indonesia (TRI) dan akhirnya
menjadi Tentara NasionalIndonesia (TNI)..

D. Saran
Memahami Terbentuknya Pemerintahan dan NKRIdapat memberikan
pelajaran penting bagi bangsa Indonesia dan upaya memperbaiki kehidupan
berbangsa danbernegara di masa mendatang.

14
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Taufik dan A.B. Lapian. 2012. Indonesia Dalam Arus Sejarah jilid 6
(Perang dan Revolusi). Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve.

Adam, Cindy. 1984. Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia. (alih
bahasa:Abdul Bar Salim). Jakarta: Gunung Agung.

Alfarizi, Salman. 2009. Mohammad Hatta: Biografi Singkat(1902–1980).


Yogyakarta: Garasi.

Anderson, Benedict R.O’G. 1972. Java in a Time of Revolution: Occupation


andResistance 1944–1946. Ithaca: Cornell University Press.

Anshari, Endang Saifuddin. 1997. Piagam Jakarta, 22 Juni 1945: Sebuah


KonsensusNasional tentang Dasar Negara Republik Indonesia (1945–
1949). Jakarta:Gema Insani Press.

Direktorat Permuseuman. 1992/1993. Sejarah Museum Perumusan Naskah


Proklamasi. Jakarta: Direktorat Permuseuman, Direktorat Jenderal
Kebudayaan-Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Elson, R. E. 2009. The Idea of Indonesia: Sejarah Pemikiran dan Gagasan.


Jakarta:Serambi Ilmu Semesta.

Kahin, George Mc.Turnan. 2013. Nasionalisme & Revolusi Indonesia. (alih


bahasaTim Komunitas Bambu). Depok: Komunitas Bambu.

Kartasasmita, Ginandjar, A. Prabowo, Bambang Kesowo et.al. 1995. 30


TahunIndonesia Merdeka 1945-1960. Jakarta: Sekretariat Negara.

Lembaga Soekarno-Hatta. 1986. Sejarah Lahirnya Undang-Undang Dasar 1945


danPancasila. Jakarta: Idayu Press.

Suwondo, Purbo S. 1996. PETA: Tentara Sukarela Pembela Tanah Air di Jawa
dan Sumatera 1942-1945. Jakarta: Sinar Harapan.

Swantoro, P. 2002. Dari Buku ke Buku: Sambung Menyambung Menjadi


Satu.Jakarta: KPG.

Wild, Colin dan Peter Carey. 1986. Gelora Api Revolusi. Jakarta: Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai