OLEH :
OLVI ANDARI
NIM: 203.2020.004
SEMESTER III
PROGRAM STUDI SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN HUMANIORA
INSTITUT AGAMA ISLAM
SULTAN MUHAMMAD SYAFIUDDIN SAMBAS
TAHUN AKADEMIK 2021/1442 H
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah
bertema Kehidupan Awal Masyarakat Indonesia
Makalah ini penulis buat selain karena tugas kuliah, juga sebagai bentuk
kepedulian penulis terhadap ilmu pengetahuan dan menambah wawasan penulis
secara pribadi. Didorong oleh hal tersebut, penulis berusaha memberikan sesuai
dengan kemampuan penulis dalam makalah ini.
Penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada pembaca atas
kekeliruan yang ada dalam makalah ini, penulis mengharap saran dan kritik yang
membangun sebagai acuan untuk memperbaiki makalah-makalah selanjutnya.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN........................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................1
C. Manfaat Dan Tujuan..............................................................................1
BAB II : PEMBAHASAN..........................................................................3
A. Kehidupan Masyarakat Beternak dan Bercocok Tanam........................3
B. Kehidupan Masyarakat Beternak Dan Bercocok Tanam.......................5
C. Perkembangan Teknologi Masyarakat Awal Indonesia.........................9
D. Sistem Kepercayaan Awal Masyarakat Indonesia.................................11
BAB III : PENUTUP..................................................................................13
A. Kesimpulan ...........................................................................................13
B. Saran.......................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia merupakan salah satu mahluk yang tinggal dibumi pada
jaman dahulu kala. Mereka hidup dengan cara berburu, bercocok tanam,
hingga mengenal teknologi dan kepercayaan.
Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan, manusia tinggal di
alam terbuka seperti hutan, di tepi sungai, di gunung, di gua dan di lembah-
lembah. Kemampuan berpikir manusia untuk mempertahankan kehidupannya
mulai berkembang.
Munculnya kelompok-kelompok manusia dalam jumlah yang lebih
banyak serta menetap di suatu tempat. Munculnya bentuk kehidupan semacam
itu berawal dari upaya manusia untuk menyiapkan persediaan bahan makanan
yang cukup dalam satu masa tertentu. Dalam kehidupan menetap itu manusia
mulai hidup dari hasil bercocok tanam dengan menanam jenis-jenis tanaman
yang semula tumbuh liar untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
Disamping itu, mereka mulai menjinakkan hewan-hewan yang dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya seperti kuda, anjing, kerbau, sapi, dan babi.
Dari pola kehidupan bercocok tanam ini, manusia sudah dapat
menguasai alam lingkungannya beserta isinya. Dalam makalah ini akan
dibahas tentang kehidupan masyarakat dizaman dulu dengan lebih ringkas.
B. Rumusan Masalah
Adapun tujuan dalam penyusunan makalah ini diantaranya sebagai
berikut:
1. Bagaimana kehidupan masyarakat beternak dan bercocok tanam?
2. Bagaimana kehidupan masyarakat berburu dan mengumpulkan makanan?
3. Bagaimana perkembangan teknologi masyarakat awal Indonesia?
4. Bagaimana sistem kepercayan awal masyarakat Indonesia?
C. Manfaat dan Tujuan
1. Mendeskripsikan kehidupan masyarakat beternak dan bercocok tanam.
1
2
yang meninggal. Dan pada masa itu manusia telah dapat menggunakan
akal pikirannya, walaupun terbatas hanya pada hal-hal tertentu saja.1
penemuan itu dapat di ketahui pada masa itu orang sudah mempunyai
pandangan tertentu mengenai kematian.
Penguburan kerangka manusia di dalam goa-goa merupakan wujud
penghormatan kepada orang yang meninggal, penghormatan kepada orang
yang telah pergi atau penghormatan kepada roh. Megalitikum berfungsi
sebagai tempat-tempat pemujaan atau penghormatan kepada kepada roh
nenek moyang. Sebelum masuknya pengaruh Hindhu-Budha, masyarakat
Indonesia telah memberikan penghormatan dan pemujaan kepada roh
nenek moyang.
2. Kepercayaan Bersifat Animisme
Animisme merupakan suatu kepercayaan masyarakat terhadap
suatu benda yang di anggap mempunyai roh atau jiwa. Masyarakat banyak
yang percaya bahwa sebilah keris pusaka memiliki roh atau jiwa, sehingga
benda-benda seperti itu di anggap dapat memberi petunjuk tentang
berbagai hal yang berkembang dalam masyarakat.
Selain benda-benda tersebut diatas, terdapat banyak hal yang di
percaya oleh masyarakat, antara lain bangunan gedung tua, bangunan
candi, pohon besar dan lainnya sebagainya.
3. Kepercayaan Bersifat Dinamisme
Dinamisme merupakan suatu kepercayaan bahwa setiap benda
memiliki kekuatan gaib. Sejak berkembangnya kepercayaan terhadap roh
nenek moyang pada masa kehidupan masyarakat bercocok tanam, maka
berkembang pula kepercayaan yang bersifat dinamisme. Misalnya, sebuah
batu cincin di pandang mempunyai kekuatan untuk melemahkan lawan.
4. Kepercayaan Bersifat Monoisme
Kepercayaan monoisme adalah kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa. Kepercayaan ini muncul berdasarkan pengalaman-pengalana
dari masyarakat.3
3
Moh. Ali, Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia, (Yogyakarta: LKIS, 2004).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa 0anusia
awal Indonesia hidup secara bertahap. Marwati Djoened Poeponegoro dan
Nugroho Notosusanto menggambarkan kehidupan manusia awal Indonesia ke
dalam empat tahapan, yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan
tingkat awal, masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjutan,
masa bercocok tanam, dan masa perundagian. Tahapan-tahapan ini merupakan
suatu kesinambungan. Untuk melakukan perubahan dalam setiap tahapannya
memerlukan waktu yang relative lama. Hal ini mampu memberikan warna
yang berbeda untuk setiap tahapnya pada semua aspek kehidupan.
Kehidupan masyarakat pada masa berburu dan mengumpulkan
makanan masih sangat sederhana. Masa ini desebut sebagai masa food
gathering (mencari dan mengumpulkan makanan) dengan sistem hidup
berpindah-pindah (nomaden). Manusia purba telah menghasilkan kebudayaan
secara sederhana dengan menciptakan alat-alat untuk menangkap binatang
buruan, menguliti binatang buruan, mengorek ubi-ubian, mengail ikan dari
bahan-bahan seperti batu, kayu, tulang, tanduk binatang, dan sebagainya.
Kemudian manusia prasejarah berkembang dengan mulai mengenal
tempat tinggal sementara (semi sedenter), misalnya di tepi pantai atau di gua-
gua. Sisa-sisa peninggalan hidup tempat tinggal sementara dari zaman
Mesolitikum ini antara lain kyokkemoddinger (sampah dapur) dan abris sous
roche (gua sebagai tempat tinggal).
B. Saran
Semoga Allah senantiasa memberikan keberkahan terhadap makalah
yang telah penulis susun ini. Tentunya penulis juga berharap partisipasi dari
para pemabaca untuk memberikan kritikan dan saran demi perbaikan karya
penulis untuk selanjutnya.
14