Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PERKEMBANGAN ENTREPRENEURSHIP
DAN PERBEDAAN ANTARA PEKERJA
DENGAN PENGUSAHA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan


Dosen Pengampu : Nilda, M.Pd

Disusun Oleh :
RISKIYANSYAH (201.2019.004)
NOORHALIZA (201.2019.009)

SEMESTER VI
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN HUMANIORA
INSTITUT AGAMA ISLAM
SULTAN MUHAMMAD SYAFIUDDIN SAMBAS
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu masalah mendasar yang hingga kini menjadi tantangan
terbesar bangsa Indonesia adalah masalah pembangunan ekonomi. Padahal
pembangunan ekonomilah yang akan memberikan pertumbuhan dan
kesejahteraan ekonomi suatu bangsa. Dalam hal ini, problem yang dihadapi
bangsa Indonesia adalah seiring bertambahnya sumber daya manusia malah
justru mengakibatkan bertambah banyak pula pengangguran. Untuk mengatasi
hal tersebut pelatihan kewirausahaan merupakan salah satu langkah terpenting
untuk membangun dan mengembangkan ekonomi bangsa Indonesia.
Entrepreneurship atau lebih di kenal kewirausahaan adalah suatu sikap,
jiwa, kemampuan, untuk menciptakan suatu yang baru, bernilai, dan berguna
bagi diri sendiri dan orang lain. entrepreneur adalah seorang yang menyukai
perubahan, melakukan berbagai temuan yang membedakan dirinya dengan
orang lain, menciptakan nilai tambah, memberikan manfaat bagi dirinya dan
orang lain, karyanya dibangun berkelanjutan (bukan ledakan sesaat) dan
dilembagakan agar kelak dapat bekerja dengan efektif di tangan orang lain.
Seorang manajer yang sekaligus sebagai seorang entrepreneur memiliki
karakter sebagai berikut: memiliki keberanian mengambil resiko, menyukai
tantangan, punya daya tahan yang tinggi punya visi jauh ke depan dan selalu
berusaha memberikan yang terbaik.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembahasan yang telah pemakalah paparkan pada latar
belakang di atas, maka pemakalah membatasi rumusan permasalahan pada
beberapa pembahasan pokok berikut:
1. Bagaimana definisi dari entrepreneurship?
2. Bagaimana perkembangan entrepreneurship?
3. Bagaimana perbedaan antara pekerja dan pengusaha?

1
2

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan permasalahan diatas, berikut beberapa tujuan
penelitian, yaitu:
1. Mendeskripsikan definisi dari entrepreneurship.
2. Mendeskripsikan perkembangan entrepreneurship.
3. Mendeskripsikan perbedaan antara pekerja dan pengusaha.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Entrepreneurship
Kata entrepreneur dalam bahasa Perancis artinya adalah wirausaha.
Entre berarti antara prendre berarti mengambil. Kata ini pada dasarnya
menggambarkan orang-orang yang berani dalam mengambil resiko dan
memulai sesuatu yang baru. Menurut Schumpeter entrepreuner adalah seorang
yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan
jasa baru yang dihasilkan dengan menciptakan sebuah organisasi baru atau
mengolah bahan baku yang baru. 1
Entrepreneurship dalam bahasa Indonesia artinya adalah
kewirausahaan. Dalam beberapa literatur entrepreneurship diartikan berbeda-
beda oleh para ahli. Berikut beberapa pengertiannya:
1. Menurut Suryana entrepreneurship merupakan suatu proses penerapan
kreativitas dan inovasi untuk memecahkan dan mencari peluang dari
masalah yang dihadapi oleh setiap orang dalam kehidupan sehari-hari.
2. Danang Sunyoto mengartikan entrepreneurship adalah suatu sikap untuk
menciptakan sesuatu yang baru serta bernilai bagi diri sendiri dan orang lain
entrepreneurship tidak hanya untuk keuntungan sendiri tetapi juga harus
mempunyai nilai sosial.
3. Hermawan Kartajaya mengartikan entrepreneurship adalah suatu usaha
untuk menciptakan nilai melalui pengamatan atas suatu kesempatan bisnis,
dengan melakukan manajemen terhadap resiko yang mungkin timbul serta
keterampilan untuk berkomunikasi serta memobilisasi sumber daya yang
ada terutama sumber daya manusia sehingga dapat menciptakan sesuatu
yang menghasilakan.2
Berdasarkan definisi dari beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
entrepreneurship proses kegiatan menciptakan kreatifitas dan inovasi

1
Rusydi Ananda dan Tien Rafida, Pengantar Kewirausahaan; Rekayasa Akademik
Melahirkan Entrepreneurship, (Medan: Perdana Publishing, 2016), hlm. 2.
2
Mardia dkk, Kewirausahaan, (Makassar: Yayasan Kita Menulis, 2021), hlm. 133.

3
4

menciptakan perubahan dengan memanfaatkan peluang dan sumber-sumber


yang ada untuk menghasilakan nilai tambah bagi diri sendiri dan orang lain serta
memenangkan persaingan. Unsur-unsur utama dalam kewirausahaan yaitu
penerapan kreativitas dan inovasi, pemanfaatan peluang, serta membuat
perubahan.

B. Perkembangan Entrepreneurship
Entrepreneurship atau yang biasa disebut kewirausahaan sudah dikenal
dan diaplikasikan baik oleh perusahaan publik maupun swasta diseluruh dunia.
Berkembang mulai dari Amerika Serikat, Eropa, Afrika hingga Asia. Konsep
dasar dari entrepreneurship sendiri adalah menciptakan iklim entrepreneurship
di dalam perusahaan dengan cara mendorong proses inovasi kepada karyawan,
dimana karyawan didorong untuk menciptakan sebuah ide bisnis baru untuk
perusahaan berupa produk atau jasa.
Gagasan tentang konsep kewirausahaan muncul dan berkembang pada
tahun 1985, ketika Gifford Pinchot menyarankan dan memberi petunjuk kepada
individu untuk bisa melahirkan dan mengembangkan ide agar bisa diubah
menjadi suatu bisnis usaha.3
Kewirausahaan dari mulai awal kemunculannya mengalami
perkembangan sebagai berikut:
1. Kewirausahaan sebelum abad pertengahan
Pada masa ini, wirausaha adalah contractor, yaitu pemborong/orang
yang melakukan kesepakatan kerja atas sejumlah pekerjaan yang ditentukan
sebelumnya dengan kompensasinya, yaitu sejumlah uang dengan segala
risiko yang ditanggung oleh penerima kontrak. Oleh sebab itu, wirausaha di
masa ini disebut risk taker (pengambil risiko) atas sebuah kesepakatan.
Karakteristik kewirausahaan pada masa ini mengandung tiga hal pokok,
yaitu sebagai berikut.
a. Bersifat kesepakatan kerja dengan uang sebagai kompensasinya.

3
Dhewanto Wawan, Intrepreneurship; Kewirausahaan korporasi, (Bandung: Rekayasa
Sains, 2013), hlm. 5.
5

b. Ada unsur risk taker (pengambilan risiko) karena situasi dan kondisi
juga belum diketahui sebelumnya. Pada saat itu, tempat, keadaan, cara
menuju ke suatu tempat, dan transportasi bersifat baru dan belum
diketahui oleh pengambil risiko.
c. Hasilnya dijual ke pihak yang menyepakati kontrak. Jadi ada unsur
untung bila hasilnya besar dan rugi bila hasilnya tidak sesuai serta ada
unsur spekulasi didalamnya.
2. Kewirausahaan pada abad pertengahan (sebelum abad 17)
Abad pertengahan merupakan era agro (pertanian massal). Pada
masa ini, wirausaha adalah orang yang mampu mengendalikan, mengatur,
dan mengoptimalkan sumber daya dalam sebuah proyek yang dikuasai
untuk mendapatkan suatu imbalan tertentu dalam konsep produksi. Sebelum
abad pertengahan belum ada konsep produksi sedangkan pada abad
pertengahan sudah ada konsep produksi. Inilah yang membedakan
kewirausahaan pada abad pertengahan dengan masa sebelumnya.
3. Kewirausahaan pada abad/era industri
James Watt telah merubah era pertanian ke era industri dengan
ditemukannya mesin uap di Inggris. Wirausaha (entrepreneur) lain, yaitu
Alexander Graham Bell, selain karyanya dalam teknologi komunikasi
(telepon), ia juga menyumbangkan kemajuan penting dalam teknologi
penerbangan dan hidrofoil. Kewirausahaan semakin berkembang setelah
ditemukannya pesawat terbang oleh Wright bersaudara. Dalam era industri,
wirausaha adalah orang yang berani mengambil risiko (risk taker) dan
walaupun tidak punya modal uang tetap berani melakukan kesepakatan
untuk mengerjakan proyek-proyek tertentu dengan memberdayakan semua
sumber dayanya, bekerja sama dengan para pemilik modal. Hal inilah yang
membedakan kewirausahaan pada era industry dengan abad pertengahan,
yaitu pada aspek startegi dalam penyediaan modal. Pada masa ini,
kewirausahaan disebut juga join venture capital di mana salah satu pihak
6

sebagai intelectual capital (penyumbang ide/gagasan/pikiran) dan pihak


lainnya sebagai equity capital (penyandang dana).4
4. Kewirausahaan pada abad 19 dan 20
Pada masa ini, wirausaha adalah orang yang mempunyai
pengalaman, keahlian, dan kemampuan untuk mengorganisasikan sebuah
usaha, baik dari awal atau yang sudah berjalan untuk tujuan pribadi, yaitu
kemakmuran. Pada abad 20 terdapat unsur kemampuan dan keberanian
menanggung semua risiko baik modal,waktu, dan nama baik yang tidak ada
di era sebelumnya. Di era industri bersifat modal gabungan (venture capital
) tetapi di abad 20 belum tentu demikian.Kewirausahaan dapat dilakukan
sendiri/individu atau bersifat kerja sama (partnership).
5. Kewirausahaan pada abad 21
Pada abad 21, kewirausahaan sudah lebih dari sekedar
mengorganisasi,karena dapat terdiri dari pencipta (creator), pemodal
(investor), dan pelaku inovasi (inovator). Pada masa ini, kreativitas
wirausaha menjadi tulang punggung sebuah bisnis.
Dengan demikian, dapat diuraikan dengan rinci bahwa kewirausahaan
merupakan ilmu yang menggabungkan sumber daya yang dimiliki seperti
pengalaman hidup, latar belakang pendidikan, jaringan pertemanan (network),
informasi yang diterima, kejadian-kejadian setiap hari, dan dana baik itu
berupauang atau aset untuk dikelola dengan segala risiko yang diperhitungkan
denganmatang oleh manajer risiko (risk manager), yang digunakan sebagai
modal dalam berkreasi dan berinovasi serta menciptakan perubahan dan produk
yang dapat berguna bagi dirinya dan masa depannya. 5

C. Perbedaan Pekerja dan Pengusaha


Pekerja adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah dan
imbalan dalam bentuk lain. Sedangkan pengusaha adalah orang yang

4
Winardi, Entrepreneur dan Intrepreneurship, (Jakarta: Kencana, 2003), hlm. 6.
5
dikutip dari http://nabilagessysilviamiudi.blogspot.com/2016/08/PerKembangan-
kewirausahaan.html, tanggal 07 Maret 2022
7

mempekerjakan orang lain untuk dirinya dengan memberikan upah sesuai


dengan perjanjian yang disepakati kedua belah pihak.
Berikut beberapa perbedaan antara pekerja dan pengusaha:
1. Pengusaha menghasilkan produk, pekerja membuat produk
Ini sudah jelas, bahwa pengusaha selalu ingin berinovasi dalam
menciptakan ide dari setiap produk-produk tertentu. Sementara pekerja
justru yang membuat produk itu.
2. Pengusaha berharap perkembangan modal, pekerja berharap upah
Para pengusaha tidak terlalu terburu-buru untuk bisa gajian bulanan
seperti pekerja, yang penting ada peningkatan keuntungan yang terjadi dari
waktu kewaktu. Sehingga keuntungan itu bisa diakumulasikan kembali
menjadi modal untuk memperbesar usahanya.
3. Pengusaha tertarik pada peluang dibalik risiko, pekerja selalu menghindari
risiko
Risiko adalah duri di balik emas yang bertebaran dijalanan. Jadi
pengusaha memiliki pemikiran untuk bisa mengambil emas itu dengan
berbagai cara, sementara pekerja memilih untuk diam tanpa tindakan alias
selalu dalam pasrah.
4. Pengusaha banyak saingan, pekerja jauh lebih banyak saingan
Pengusaha itu memiliki sikap dan pemikiran yang terus menerus
bergerak,sementara pekerja selalu diam dalam ide dan tindakannya. Tapi
kebanyakan orang justru ingin diam dalam ide-idenya tersebut. Maka dari
itu, lebih banyak pekerja dibandingkan pengusaha di dunia ini, sehingga
persaingan pekerja semakin tinggi.
5. Pengusaha selalu membangun relasi, pekerja selalu ingin sendiri
Pengusaha tidak bisa menggantungkan dirinya sendiri. Mereka tetap
dibilang mandiri, tapi mereka butuh rekan, mitra dan pengusaha lain untuk
mengembangkan usahanya. Sementara pekerja selalu ingin bekerja sendiri
sehingga hasil yang didapat dari perusahaan lebih besar dan kesempatan di
PHK jauh lebih minim.
8

6. Pengusaha tidak takut gagal, pekerja takut gagal


Saat pengusaha berbuat kesalahan lalu usahanya bangkrut, mereka
akan berdiri dan membangun usaha yang lebih baik karena telah belajar dari
pengalaman kegagalan sebelumnya. Sementara pekerja sangat takut pada
kesalahan dan kegagalan. Karena jika mereka di PHK, mereka tidak akan
ada harapan lagi.
7. Pengusaha selalu berusaha meningkatkan kualitas, pekerja cenderung
memperbaiki kelemahannya
Pekerja selalu menjalankan setiap hal demi menutupi kelemahan
merekasen diri. Sementara pengusaha justru lebih mengarah ke peningkatan
kualitas dirimereka sendiri, sehingga secara tidak langsung akan membuat
kelemahan-kelamahan tersebut hilang.6

6
Dikutip dari, https://id.scribd.com/document/431827223/PERKEMBANGAN-
ENTREPRENEURSHIP-2-docx, tanggal 07 Maret 2022
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
entrepreneurship merupakan proses kegiatan menciptakan kreatifitas
dan inovasi menciptakan perubahan dengan memanfaatkan peluang dan
sumber-sumber yang ada untuk menghasilakan nilai tambah bagi diri sendiri
dan orang lain serta memenangkan persaingan.
Entrepreneurship atau yang biasa disebut dengan nama kewirausahaan
sudah dikenal dan di aplikasikan baik oleh perusahaan public maupun
perusahaan swasta di seluruh dunia, berkembang mulai dari Amerika
Serikat,Eropa, Afrika hingga Asia. Entrepreneurship mengalami
perkembangan sejak sebelum abad pertengahan, abad pertengahan (sebelum
abad 17), Kewirausahaan pada abad/era industry, Kewirausahaan pada abad 19
dan 20, dan Kewirausahaan pada abad ke 21.
Selanjutnya perbedaan antara pekerja dan pengusaha pekerja adalah
setiap orang yang bekerja dengan menerima upah dan imbalan dalam bentuk
lain. Sedangkan pengusaha adalah orang yang mempekerjakan orang lain untuk
dirinya dengan memberikan upah sesuai dengan perjanjian yang disepakati
kedua belah pihak.

9
DAFTAR PUSTAKA

Ananda, Rusydi dan Tien Rafida. Pengantar Kewirausahaan; Rekayasa Akademik


Melahirkan Entrepreneurship. Medan: Perdana Publishing. 2016.
Mardia dkk. Kewirausahaan. Makassar: Yayasan Kita Menulis. 2021.
Wawan, Dhewanto. Intrepreneurship; Kewirausahaan korporasi. Bandung:
Rekayasa Sains. 2013.
Winardi. Entrepreneur dan Intrepreneurship. Jakarta: Kencana, 2003.
Dikutip dari http://nabilagessysilviamiudi.blogspot.com/2016/08/PerKembangan-
kewirausahaan.html, tanggal 07 Maret 2022
Dikutip dari, https://id.scribd.com/document/431827223/PERKEMBANGAN-
ENTREPRENEURSHIP-2-docx, tanggal 07 Maret 2022

10

Anda mungkin juga menyukai