Anda di halaman 1dari 2

Aina Amalia Rachman

201810040311238
Ilmu Komunikasi – AIK D

Tujuh Pokok Pikiran Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah:

1. Hidup manusia harus berdasar tauhid, bertuhan, beribadah serta tunduk dan taat kepada Allah
SWT.
Pokok pikiran ini dirumuskan dalam teks Muqaddimah sebagai berikut :
“Amma ba’du, bahwa sesungguhnya ketuhanan itu adalah hak Allah Semata. Bertuhanlah dan beribadah
serta tunduk dan taat kepada Allah adalah satu-satunya ketentuan yang wajib atas tiap-tiap makhluk
terutama manusia”.
2. Hidup manusia itu bermasyarakat
Dirumuskan dalam teks Muqaddimah “hidup bermasyarakat itu adalah sunnah (hukum kodrah
irodah) Allah atas manusia.
3. Hanya hukum Allah SWT yang dapat dijadikan sendi untuk membentuk pribadi utama dan
mengatur ketertiban hidup bersama dalam menuju hidup bahagia yang hakiki di dunia dan
akhirat.
Pokok pikiran ini dirumuskan dalam teks Muqaddimah “Masyarakat yang sejahtera, aman, damai,
makmur dan bahagia hanyalan dapat diwujudkan diatas keadilan, kejujuran dan persaudaraan gotong
royong dengan bersendikan hukum Allah yang sebenar-benarnya, lepas dari pengaruh syaitan dan hawa
nafsu.”
4. Berjuang menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam untuk mewujudkan masyarakat Islam
yang sebenar-benarnya adalah wajib sebagai ibadat kepada Allah SWT dan berbuat ihsan kepada
sesama manusia.
Dirumuskan dalam teks Muqaddimah “Menjunjung tinggi hukum Allah lebih daripada hukum yang
manapun juga adalah kewajiban mutlak bagi tiap-tiap orang yang mengaku bertuhan kepada Allah.
Agama Islam adalah agama Allah syang dibawa oleh sekalian nabi sejak Nabi Adam sampai Nabi
Muhammad SAW dan diajarkan kepada umatnya masing-masing untuk mendapatkan hidup bahagia di
dunia dan akhirat.”
5. Perjuangan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat
Islam yang sebenar-benarnya hanya akan berhasil dengan mengikuti jejak (ittiba’) perjuangan
para nabi, terutama Nabi Muhammad SAW.
Dirumuskan dalam teks Muqaddimah ” Syahdan, untuk menciptakan masyarakat yang bahagia dan
sentosa sebagaimana yang tersebut diatas itu, tiap-tiap orang terutama umat Islam, umat yang percaya
kepada Allah dan hari kemudian, wajiblah mengikuti jejak sekalian nabi yang suci, beribadah kepada
Allah dan berusaha segiat-giatnya mengumpulkan segala kekuatan dan menggunakannya untuk
menjelmakan masyarakat di dunia ini, dengan niat yang murni tulus dan ikhlas karena Allah semata-mata
dan hanya mengharapkan karunia dihadirat Allah dan ridho-Nya belaka, serta mempunyai rasa tanggung
jawab di akhirat atas segala perbuatannya, lagi pula harus sabar dan tawakal bertabah hati, menghadapi
kesukaran atau kesulitan yang menimpa dirinya atau rintangan yang menghalangi pekerjaannya, dengan
penuh pengharapan perlindungan dan pertolongan Allah Yang Maha Kuasa”.
6. Perjuangan mewujudkan pikiran-pikiran tersebut hanya dapat dilaksanakan dengan
berorganisasi.
Dimuat dalam Muqaddimah, “Untuk melaksanakan terwujudnya masyarakat yang demikian itu, maka
dengan berkat dan rahmat Allah dan didorong oleh firman Allah dalam Al Qur’an surat Ali Imron 104
pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H atau 18 November 1912 oleh almarhum KH. Ahmad Dahlan didirikan
suatu persyarikatan sebagai “gerakan Islam” dengan nama Muhammadiyah yang disusun dengan majelis
(bagian-bagiannya) mengikuti peredaran zaman serta berdasarkan “syura” yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan dalam permusyawaratan muktamar”.
7. Pokok-pokok pikiran yang diterangkan dimuka bertujuan untuk terwujudnya masyarakat adil
makmur yang diridhoi Allah SWT yaitu masyarakat Islam yang sebenar-benarnya
Dirumuskan dalam teks Muqaddimah, “Kesemuanya itu perlu untuk menunaikan kewajiban
mengamalkan perintah-perintah Allah dan mengikuti Sunnah Rasul Nabi Muhammad SAW guna
mendapat karunia dan ridho-Nya di dunia dan akhirat serta untuk mencapai masyarakat yang sentosa
bahagia disertai nikmat dan rahmat Allah yang melimpah-limpah sehingga merupakan suatu negara yang
indah, bersih, suci dan makmur dibawah perlindungan Tuhan Yang Maha Pemurah.”

Anda mungkin juga menyukai