Anda di halaman 1dari 17

LANDASAN

IDEOLOGIS
BERDIRINYA
MUHAMMADIYAH
Kelompok 2
Nama anggota kelompok :
1. Lujatul Ngajaim (17050004)
2. Dela Eka Fitra (17050013)
3. Zahrotul Fauziyah Al Ikhsani (17050022)
A. Hakikat Muqadimmah AD/ART
Muhammadiyah
• Muqadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
pada hakekatnya merupakan suatu kesimpulan
dari perintah dan ajaran Al-Quran dan As-Sunah
tentang pengabdian dari manusia kepada Allah
SWT, amal dan perjuangan bagi setiap umat
muslim yang sadar akan kedudukannya selaku
hamba dan Khalifah dimuka bumi.
B. Matan Muqadimmah AD/ART Muhammadiyah
1. Amma ba’du, Bahwa sesungguhnya ke-Tuhanan itu adalah hak
Allah semata-mata. Bertuhan dan beribadah serta tunduk dan
ta’at kepada Allah adalah satu-satunya ketentuan yang wajib
atas tiap-tiap makhluk, terutama manusia.
2. Hidup bermasyarakat itu adalah sunnah (hukum qudrat-
iradat) Allah atass kehidupan manusia.
3. Masyarakat yang sejahtera, aman, damai, makmur dan
bahagia hanyalah dapat diujudkan di atas dasar keadilan,
kejujuran, persaudaraan dan gotong-royong, saling tolong-
menolong dengan bersendikan hukum Allah yang sebenar-
benarnya, lepas dari pada pengaruh syaitan dan hawa nafau.
Agama Allah yang dibawa dan diajarkan oleh sekalian Nabi
yang bijaksana dan berjiwa suci, adalah satu-satunya Pokok
hukum dalam masyarakat yang utama dan sebaik-baiknya.
4. Menjunjung tinggi hukum Allah lebih dari pada hukum yang manapun juga,
adalah kawajiban mutlak bagi tiap-tiap orang yang mengaku ber-Tuhan
kepada Allah. Agama Islam adalah agama Allah yang dibawa oleh Nabi
Muhammad SAW dan diajarkan kepada unatnya untuk mendapatkan hidup
bahagia dunia dan akhirat.

5. Syahdan, untuk menciptakan masyarakat yang bahagia dan sentosa sebagai


yang tersebut di atas itu, tiap-tiap orang, terutama ummat Islam, ummat
yang percaya akan Allah dan Hari Kemudian, wajiblah mengikuti jejak
sekalian Nabi yang suci itu; beribadah kepada Allah dan berusaha segiat-
giatnya mengumpulkan segala kekuatan dan mempergunakannya untuk
menjelmakan masyarakat itu di dunia ini, dengan niat yang kurni-tulus dan
ikhlas karena Allah semata-mata dan hanya mengharapkan karunia Allah
dan ridla-Nya belaka serta mempunyai rasa tanggung-jawab di hadlirat Allah
atas segala perbuatannya; lagi pula harus sabar dan tawakkal bertabah hati
menghadapi segala kesukaran atau kesulitan yang menimpa dirinya, atau
rintangan yang menghalangi pekerjaannya dengan penuh pengharapan akan
perlindungan dan pertolongan Allah Yang Maha Kuasa.
6. Untuk melaksanakan terwujudnya masyarakat yang demikian itu, maka
dengan berkat dan rahmat Allah dan didirong oleh firman Allah dalam al-
Qur’an :
“Adakanlah dari kamu sekalian golongan yang mengajak kepada keIslaman,
menyuruh kepada kebaikan dan mencegah dari pada keburukan. Mereka
itulah-golongan yang beruntung berbahagia”. (al-Qur’an surat Ali ‘Imran
ayat 104)

7. Kesemuanya itu perlu untuk menunaikan kewa,jiban mengamalkan


perintah-perintah Allah dan mengikuti Sunnah Rasul-Nya, Nabi
Muhamnad SAW, guna mendapatkan karunia dan ridla-Nya, di dunia dan
akhirat, dan untuk mencapai masyarakat yang sentosa dan bahagia, disertai
nikmat dan rahmat Allah yang melimpah-limpah, sehingga merupakan :
“Suatu negara yang indah, bersih, suci dan makmur di bawah perlindungan
Tuhan Yang Maha Pengampun”. Maka dengan Muhammadiyah ini mudah-
mudahan umat Islam dapatlah diantarkan ke pintu gerbang Syurga
“Jannatun Na’imi’ dengan keridlaan Allah Yang Rahman dan Rahim.
C. Sejarah Penyusunan Muqadimmah
AD/ART Muhammadiyah
• Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah disusun dan
dirumuskan oleh Ki Bagus Hadikusuino sebagai hasil
penyorotan dan pengungkapan kembali terhadap pokok-
pikiran pokok-pikiran yang dijadikan dasar amal usaha dan
perjuangan Kyai Ahmad Dahlan dengan menggunakan wadah
persyarikatan Muhamnadiyah. Rumusan “Muqaddimah”
diterima dan disahkan oleh Muktamar Muhammadiyah ke 31
yang dilangsungkan di kota Yogyakarta pada tahun 1950,
setelah melewati penyempurnaan segi redaksional yang
dilaksanakan oleh sebuah team yang dibentuk oleh sidang
Tanwir. Team ponyempurnaan tersebut anggota-anggotanya
terdiri dari – Buya HAMKA, K.H. Farid Ma’ruf, Mr. Kasman
Singodimedjo serta Zain Jambek.
• Muqaddimah Anggaran Dasar Muhamnadiyah
disusun dan dirumuakan baru pada periode Ki
Bagus Hadikusumo, sebab-sebabnya antara lain:

1. Belum adanya kepastian rumusan tentang cita-


cita dan dasar perjuangan Muhammadiyah
2. Kehidupan rohani keluarga Muhammadiyah
menampakkan gejala menurun, akibat terlalu
berat mengejar kehidupan duniawi.
3. Makin kuatuya berbagai pengaruh dari luar
yang langsung atau tidak berhadapan dengan
faham dan keyakinan Muhammadiyah
4. Dorongan disusunnya preambul UUD 1945
D. Pokok-Pokok Pikiran Dalam
Muqadimmah AD/ART Muhammadiyah
• Keterangan pokok pikiran pertama :
“Hidup manusia harus mentauhidkan Allah;
ber-Tuhan, beribadah serta tunduk dan taat hanya kepada Allah”.
Manusia adalah salah satu makhluk Allah yang diberi kedudukan tertinggi di
antara makhluk-makhluk lainnya, dan ia dititahkan dengan disertai satu
tujuan tertentu. Oleh karena itu sudah seharusnyalah kalau manusia
menyesuaikan hidup dan kehidupannya sejalan dengan maksud dan tujuan
Allah menciptakannya dengan cara mendasarkan seluruh hidupnya di atas
dasar Tauhid, dalam arti hidup ber-Tuhan, beribadah serta tunduk dan taat
hanya kepada Allah semata.
• Keterangan pokok pikiran kedua :
“Hidup manusia adalah bermasyarakat”.
Hidup bermasyarkat bagi manusia adalah sunnatullah seperti ditegaskan oleh
Allah dalam surat al-Hujurat ayat 13 “Sesungguhnya Kami menjadikan
engkau semua dalam bentuk berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar
saling kenal-mengenal.”
• Keterangan pokok pikiran ketiga:
“Hanya hukum Allah satu-satunya hukum yang dapat dijadikan sendi
pembentukan pribadi utama dan pengatur tertib hidup bersama menuju
kehidupan bahagia sejahtera yang hakiki dunia dan akhirat.”
Pendirian pokok pikiran ketiga ini lahir dan kemudian menjadi keyaninan
yang kokoh dan kuat adalah sebagai hasil penelaahan dan pecnahaman
terhadap ajaran Islam dalam arti dan sifat yang sebenar-benarnya. Oleh
karena itu pokokpikiran ini merupakan “bekal keyakinan dan pendangan
hidup”.
• Keterangan pokok pikiran keempat :
“Berjuang menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam untuk
mewujudkan masyarakat Islam lyang sebenar-benarnya adalah wajib,
sebagai ibadah kepada Allah dan berbuat ihsan dan ishlah kepada sesama
manusia.”
Pokok pikiran keempat, sebagai konsekuensi atas keyakinan dan pandangan
hidup sebagaimana tersimpul dalam pokok pikiran ketiga. Adanya
pandangan dan keyakinan hidup bahwa hanya ajaran Islam satu-satunya
yang dapat dijadikan sendi mengatur ketertiban hidup manusia menuju
kebahagiaan dan kesejahteraan dunia dan akhirat, akhirnya
menumbuhkan kesadaran wajib berjuang, menegakkan ajaran Islam.
• Keterangan pokok pikiran kelima :
“Perjuangan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam untuk mewujudkan masyarakat
Islam yang sebenar-benarnya hanya akan berhasil bila mengikuti jejak perjuangan para Nabi,
terutama Perjuagan Nabi Muhammad saw.”.
Apabila pokok pikiran keempat membicarakan tentang konsekuensi terhadap pandangan hidup
yang telah diyakini kebenarannya, maka pokok pikiran kelima memperssoalkan tentang
bagaimana cara dan akhlak berjuang menegakkan keyakinan hidup tersebut.
Muhammad SAW.

• Keterangan pokok pikiran keenam :


“Perjuangan mewujudkan maksud dan tujuan di atas hanya akan dapat tercapai apabila
dilaksanakan dengan berorganisas”
Pokok pikiran keenam membicarakan tentang alat perjuangan sebagai rangkaian logis pokok
pikiran-pokok pikiran yang sebelumnya, ialah: Munculnya keyakinan dan pandangan hidup
menumbuhkan konsekuensi untuk memperjuangkannya dengan suatu metode dan akhlak
tertentu serta dilaksanakan dengan menggunakan alat perjuangan demi efisiensi
pelaksanaannya.

• Keterangan pokok pikiran ketujuh :


“Seluruh perjuangan mengarah ke satu tujuan Muhammadiyah, yakni terwujudnya masyarakat
Islam yang sebenar-benarnya”.
Pokok pikiran ketujuh membicarakan tentang tujuan perjuangan. Di mana Muhammadiyah selaku
organisasi menetapkan bahwa segala amal perjuangan yang telah dan yang akan dirintisnya
tidak boleh lepas dari tujuan yang dicita-citakan sejak semula, yakni terwujudnya masyarakat
utama, adil dan makmur yang diridlai Allah Subhanahu wata’ala.
E. Latar belakang belakang lahirnya muhammadiyah

• Muhammadiyah merupakan bagian mata rantai


umat Islam di Indonesia. Hal ini juga tidak
terlepas karena Muhammadiyah adalah
organisasi Islam pertama kali yang didirikan
oleh Muhammad Darwis atau lebih dikenal
dengan K.H. Ahmad Dahlan. Muhammadiyah
adalah salah satu gerakan pembaharuan Islam di
Indonesia yang dimulai pada permulaan abad ke
20.
Muhammadiyah lahir pada tanggal 18 November
1912 Miladiyah yang bertepatan pada tanggal 8
Dzulhijjah 1330 Hijriyah yang didirikan oleh
K.H.Ahmad Dahlan diKota Yogyakarta.
• Faktor yang melatar belakangi berdirinya
Muhammadiyah di Indonesia, yang
dikemukakan oleh Syaifullah dalam tesisnya
untuk menempuh gelar master menyebutkan
factor diantaranya adalah:
• 1. Aspirasi K.H Ahmad Dahlan.
• 2. Realitas Sosial Agama di Indonesia.
• 3.Realitas Sosial dan Pendidikan di Indonesia.
• 4.Realitas Politik Islam Hindia-Belanda.
F. Tujuan Muhammadiyah dan Cara
Mencapaiannya
K.H.Ahmad Dahlan dalam mendirikan organisasi
Muhammadiyah
mempunyai maksud dan tujuan yang mulia dimana
tertera dalam
Anggaran Dasar Muhammadiyah Pasal satu. Dalam
AD Muhammadiyah Bab III Pasal 6 yang
berbunyi: menegakkan dan menjunjung tinggi
agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam
yang sebenar-benarnya. Muhammadiyah adalah
Gerakan Islam dan Da’wah Amar Ma’ruf Nahi
Munkar Berasaskan Islam dan Bersumber pada
Al-Qur’an dan Hadits.
Menurut Drs. Zamah Sari dalam artikelnya terdapat
3 hal yang
menandai konstribusi dan prestasi
Muhammadiyahyakni:
1. Keberhasilan Muhammadiyah dalam mewarnai
paham Islam modern dan berkemajuan di
Indonesia.
2. Kemampuanya dalam mengembangkan jaringan
organisasi moderen yang meliputi seluruh wilayah
Indonesia.
3. Amal usaha dibidang pendidikan, kesehatan,
sosial dan ekonomi dengan jumlah terbesar di
Indonesia, bahkan di dunia.
Sekian. Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai