Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH IAD/ISD/IBD

REMAJA DAN PEMUDA DALAM PERMASALAHAN GENERASI


SOSIAL

PEMERINTAH, NEGARA, DAN WARGA NEGARA DALAM


PERMASALAHAN DEMOKRATISASI

Disusun Oleh

Kelompok 9

Cindy Dikara (2220202121)

Muhammad Rizki (2220202122)

Novalia Safitri (2220202123)

Dosen Pembimbing

Eva Nuryanti M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG

2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Remaja dan Pemuda Dalam Permasalahan Generasi Sosial Serta Pemerintah,
Negara dan Warga Negara Dalam Permasalahan Demokratisasi ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dari Ibu Eva Nuryanti M.Pd mata kuliah IAD/ISD/IBD. Selain itu, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Remaja dan Pemuda Dalam
Permasalahan Generasi Sosial Serta Pemerintah, Negara dan Warga Negara
Dalam Permasalahan Demokratisasi. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Eva Nuryanti M.Pd, selaku dosen mata kuliah IAD/ISD/IBD yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Hormat Kami

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

JUDUL............................................................................................................i
KATA PENGANTAR ..................................................................................ii
DAFTAR ISI .................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................3
A. Pengertian Remaja, Pemuda Dan Sosialisasi.......................................3
B. Peran Pemuda Dalam Pergerakan Nasional........................................4
C. Masalah Dan Potensi Generasi Muda.................................................5
D. Pembinaan Dan Pengembangan Generasi Muda.................................8
E. Pengertian Pemerintah, Negara, dan Warga Negara..........................12
F. Peran Pemerintah, Negara, dan Warga Negara Terhadap Demokrasi14
G. Hak dan Kewajiban Warga Negara....................................................15
H. Permasalahan-Permasalahan yang Terjadi di dalam Demokrasi.......19
BAB III PENUTUP......................................................................................22
A. Kesimpulan.........................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................23
 

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Generasi muda merupakan pengembangan estafet kepemimpinan
kehidupan dimasa mendatang, terutama dalam rangka pembangunan nasional.
Karena itu pemuda adalah sumber tenaga kerja dimasa mendatang dan sebagai
harapan bangsa dan negara. Peran pemuda selalu menjadi fokus perhatian yang
perlu dipikirkan, baik oleh orang tua, pemerintah, pendidik maupun masyarakat.
Dengan kedudukan yang demikian itu, menuntut semua pihak untuk ikut serta
dalam membina moral generasi muda.
Generasi muda memegang peranan aktif dalam kegiatan pembangunan
karena tanpa ikut sertanya pemuda, pembangunan itu sulit tercapai. Usaha
menggerakkan pemuda dalam pembangunan ini, pemerintah harus senantiasa
meningkatkan kemajuan aparatnya di segala bidang agar lebih berdaya guna dan
berhasil guna mencapai tugas-tugas tersebut.
Indonesia merupakan negara demokrasi. Oleh karena itu, Warga negara
sangat berperan dalam menentukan masa depan negara. Karena sejatinya,
kekuatan itu ada pada warga negara bukan pada negara atau pada pemerintahnya.
Dalam negara demokrasi masyarakat memiliki kesempatan untuk memperbaiki
nasib dirinya sendiri, bebas mengikuti perkembangan-perkembangan yang
mungkin ada pada diri dan lingkungan dan terutama bebas memenuhi segala
kebutuhan hidupnya. Maka dari itu, sebagai warga negara Indonesia kita harus
tetap mempertahankan prinsip demokrasi yg ada pada negara kita.

B. Rumusan Masalah
A. Apa pengertian remaja, pemuda, dan sosialisasi?
B. Apa peran pemuda dalam pergerakan nasional?
C. Apa saja masalah dan potensi generasi muda?
D. Bagaimana cara membina dan mengembangkan generasi muda saat ini?
E. Apa pengertian pemerintah, negara, dan warga negara?
F. Bagaimana peran pemerintah, negara, dan warga negara terhadap
demokrasi?

1
G. Apa saja hak dan kewajiban warga negara?
H. Apakah solusi dari permasalahan demokrasi?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui apa pengertian remaja,
pemuda, dan sosialisasi, apa peran pemuda dalam pergerakan nasional, apa
masalah dan potensi generasi muda, bagaimana cara membina dan
mengembangkan generasi muda saat ini, apa pengertian pemerintah, negara, dan
warga negara, bagaimana peran pemerintah, negara, dan warga negara terhadap
demokrasi, apa saja hak dan kewajiban warga negara, serta apa solusi dari
permasalahan demokrasi.

BAB II

2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Remaja, Pemuda, Dan Sosialisasi


Remaja adalah generasi yang berumur 15 tahun sampai 20 tahun. Apabila
mereka bersekolah, batasannya adalah mereka yang belajar ditingkat SMP, SMA,
dan tahun-tahun awal memasuki perguruan tinggi. Sedangkan pemuda adalah
mereka yang berumur 20-35 tahun atau lebih, dengan catatan mereka yang lebih
dari umur 35 tahun secara psikologis mempunyai jiwa kepemudaan. Sosialisasi
adalah suatu proses sosial yang dilakukan oleh seseorang dalam menghayati
norma-norma kelompok tempat ia hidup sehingga menjadi bagian dari
kelompoknya. Di pundak pemuda, terdapat bermacam-macam harapan terutama
dari generasi lainnya.
Hal ini karena mereka diharapkan dapat menjadi generasi  penerus, yang akan
melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya, dan generasi yang harus
melangsungkan estafet pembangunan secara terus-menerus. Pemuda akan
menghadapi berbagai permasalahan. Oleh karena itu, pemuda memiliki potensi
yang melekat pada dirinya dan sangat penting artinya sebagai sumber daya
manusia. Berbagai potensi positif yang dimiliki generasi muda ini, harus digarap
dalam arti dikembangkan dan dibina sehingga sesuai dengan asas, arah, dan tujuan
pengembangan dan pembinaan generasi muda di dalam jalur-jalur pembinaan
yang tepat serta senantiasa bertumpu pada strategi pencapaian tujuan nasional
sebagaimana terkandung di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea
IV.
Proses sosialisasi biasanya disertai dengan enkulturasi atau proses
pembudayaan, yakni mempelajari kebudayaan yang dimiliki oleh kelompok,
seperti mempelajari adat istiadat, bahasa, kesenian, kepercayaan, sistem,
kemasyarakatan dan sebagainya. Proses sosialisasi dan enkulturasi ini dilakukan
secara turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui tahapan-
tahapan tertentu, yang semakin hari semakin meluas sifatnya, berawal dari
keluarga, kemudian meluas ke teman, sekolah, lingkungan kerja, dan seterusnya.
B. Peran Pemuda Dalam Pergerakan Nasional

3
Kalau dilihat sejarah bangsa ini, tampak jelas betapa anak-anak muda
seringkali mempunyai keberanian mencetuskan gagasan-gagasan baru dan orisinal
yang bermanfaat bagi bangsanya. Kaum muda juga sering tampil ke depan,
mengambil inisiatif baru dan menjadi aktivis yang dinamis dan militan.
Tahun 1908-1928 pada masa pergerakan nasional, pemuda Indonesia
mempunyai semangat yang tinggi untuk bergerak dan berubah hingga dapat
memberi peranan bagi kemajuan bangsanya. Memiliki tujuan yaitu untuk
memperbaiki dan mensejahterakan rakyat Indonesia dalam belenggu
pemerintahan kolonial Belanda. Meningkatnya kesadaran nasional juga
mendorong berkembangnya rasa kesadaran terhadap bangsa dan tanah air yang
kemudian menjadi keinginan untuk melawan sistem penjajahan. Hal itu dilakukan
karena kaum penjajah melakukan dominasi politik, eksploitasi ekonomi, dan
penetrasi budaya.1
Angkatan 1908 lebih banyak melakukan perintisan rasa dan semangat
nasionalisme yang kemudian semakin dimatangkan pada momentum Sumpah
Pemuda tahun 1928, sementara angkatan 1945 lebih berorientasi pada semangat
dan api revolusi. Angkatan 1966 terlibat pada pergulatan politik menentang PKI,
sedangkan angkatan 70-an lebih banyak terlibat tentang wacana keadilan ekonomi
politik.
Mencermati catatan historis tersebut, tampak bahwa sejarah kepemudaan itu
dibangun di atas idealisme dan komitmen sosial kaum muda. Peran kaum muda
merupakan terjemahan dari dinamika antara idealisme dan realitas sosial yang
dihadapi. Generasi muda adalah penentu perjalanan bangsa dimasa  berikutnya.
Seperti mahasiswa yang berperan sebagai inti dari generasi muda, mempunyai
kelebihan dalam pemikiran ilmiah, selain semangat mudanya, sifat kritisnya,
kematangan logikanya, dan kebersihannya dari noda orde masanya. Mahasiswa
adalah motor  penggerak utama perubahan. Mahasiswa diakui perannya sebagai
kekuatan  pendobrak kebekuan dan kemujudan masyarakat.
Widodo Dwi Putro, peneliti LP3ES Jakarta, mengupas tentang nasionalisme.
Ia mendefenisikan nasionalisme sebagai sikap dan tingkah laku individu atau

1
Citra Yulianti, https://repository.unej.ac.id/handle/123456789/11683 diakses pada tanggal 21
Oktober 2022 jam 11.10

4
masyarakat yang nerujuk loyalitas dan pengabdian terhadap bangsa dan
negaranya.  Namun secara empiris, nasionalisme tidak sesederhana defenisi itu.
Nasionalisme tidak seperti bangunan statis, tetapi selalu alektis dan
interpretatif sebab nasionalisme bukan pembawaan manusia sejak lahir, melainkan
sebagai hasil peradaban manusia dalam menjawab tantangan hidupnya. Terbukti
dalam sejarah Indonesia, kebangkitan arsa nasionalisme di daur ulang lagi oleh
para mahasiswa dan pemuda karena mereka merasa ada yang menyimpang dari
perjalanan nasionalisme bangsanya.2
 
C. Masalah Dan Potensi Generasi Muda
Berbagai permasalahan generasi yang muncul pada saat ini antara lain
sebagai berikut:
1. Menurunnya jiwa idealisme, patriotisme, dan nasionalisme di kalangan
masyarakat, termasuk jiwa pemuda.
2. Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa
depannya.
3. Belum seimbang antara jumlah generasi pendidikan yang tersedia,  baik
yang formal maupun nonformal. Tingginya jumlah putus sekolah karena
berbagai sebab bukan hanya merugikan generasi muda sendiri, tetapi
juga merugikan seluruh bangsa.
4. Kekurangan lapangan dan kesempatan kerja serta tingginya tingkat
pengangguran dan setengah pengangguran di kalangan generasi muda
mengakibatkan berkurangnya prokdutivitas oleh nilai-nilai kekuasaan,
rakyat, dan sebagainya, makin besar kemungkinan timbulnya pengaburan
arti. Karena itu, masalah arti menjadi sangat  penting.3

Namun di samping permasalahan yang ada pada generasi muda ini, ada
potensi-potensi yang bisa dikembangkan oleh para generasi muda antara lain:

2
Hermanto Halil, Ilmu Alamiyah Dasar (IAD), Ilmu Sosial Dasar (ISD), Ilmu Budaya Dasar IBD
Dalam Perspektif Islam (Pamekasan: Duta Media, 2016) hlm. 164-165.
3
Ibid, hal 165

5
1. Idealisme dan daya kritis
Secara sosiologis generasi muda belum mapan dalam tatanan yang ada,
sehingga ia dapat melihat kekurangan dalam tatanan secara wajar mampu mencari
gagasan baru. Pengaplikasian idealisme dan daya kritis perlu dilengkapi dengan
landasan rasa tanggung jawab yang seimbang.
2. Dinamika dan kreatifitas
Adanya idealisme pada generasi muda, menyebabkan mereka memiliki
potensi kedinamisan dan kreatifitas,yakni kemampuan dan kesediaan untuk
mengadakan perubahan, pembaharuan, dan penyempurnaan kekurngan yang ada
atau pun mengemukakan gagasan yang baru.
3. Keberanian mengambil resiko
Perubahan dan pembaruan termasuk pembangunan,mengandung resiko dapat
meleset, terhambat atau gagal. Namun, mengambil resiko itu diperlukan jika ingin
memperoleh kemajuan. Generasi muda dapat dilibatkan pada usaha-usaha yang
mengandung resiko. Untuk itu diperlukan kesiapan pangetahuan, perhitungan dan
keterampilan dari generasi muda sehingga mampu memberi kualitas yang baik
untuk berani mengambil resiko.
4. Optimis dan kegairahan semangat
Kegagalan tidak menyebabkan generasi muda patah semangat.Optimisme dan
kegairahan semangat yang dimiliki generasi muda merupakan daya  pendorong
untuk mencoba maju lagi.
5. Sikap kemandirian dan disiplin murni
Generasi muda memiliki keinginan untuk selalu mandiri dalam sikap dan
tindakannya. Sikap kemandirian itu perlu dilengkapi dengan kesadaran disiplin
murni pada dirinya agar mereka padat menyadari batas-batas yang wajar dan
memiliki tenggang rasa.

6. Terdidik
Walaupun dengan memperhitungkan faktor putus sekolah secara menyeluruh
baik dalam arti kuantitatif maupun dalam arti kualitatif, garasi muda secara

6
relative lebih terpelajar karna lebih terbukanya kesempatan  belajar dari ganerasi
pendahulunya.

7. Keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan


Keanekaragaman generasi muda merupakan cermin dari keanekaragaman dari
masyarakat kita.Keanekaragaman tersebut dapat menjadi hambatan  jika dihayati
secara sempit dan eksklusif.4

Pemuda atau generasi muda adalah konsep yang sering di artikan sebagai nili-
nilai sebab bukanlah semata-mata istilah atau kurtural. Kita mengenal kata-kata
seperti “Pemuda harapan bangsa”, “pemuda milik masa depan bangsa”. Kalau
ditinjau dari segi objektif, perumusan yang real berdasarkan patokan yang dapat di
perhitungkan, seperti kesamaan umur, atau segi kependudukan,  pembagian umur
antara 15 sampai 25 tahun, sering dihitung sebagai pemuda, sedangakn dari segi
sosiologis dan historis, di sini lebih menekankan kepada nilai subjektif, atas dasar
tanggapan masyarakat dan kesamaan pengalaman historis.
Perubahan sosial memang di tandai oleh terjadinya kepentingan hubungan
antar generasi yang dapat mengganggu system komunikasi yang efektif antar
generasi. Perbedaan pengalaman historis yang pokok adalah penting. Dalam hal
ini  proses perubahan tersebut di tandai adanya konflik generasi. Generasi muda
sedikit mempunyai rasa kepentingan terhadap struktur sosial lama, dan karena
makin lebarnya sistem sosialisai yang berupa lembaga pendidikan atau sekolah.
Dengan demikian, rasa kesesuaian dan kesamaan makin meluas. Kita tahu  bahwa
masalah generasi muda dan pemuda adalah universal.
Artinya, intensitas yang berbeda-beda dapat terjadi di mana-mana dan pada
setiap saat. Namun, berkembangnya teknologi akan meningkatkan proses. Dalam
suasana seperti ini, kepentingan generasi makin menonjol sehingga terjadinya
peralihan, terlalu cepat untuk dapat dikejar oleh kemampuan sosial.
Dalam hal mendewasakan mahasiswa, pemerintah telah merintis beberapa
kegiatan yang memberikan kemungkinan bagi para mahasisa untuk
mendewasakan diri dengan pendekatan inter disipliner dan berhubungan langsung

4
Mawardi, IAD ISD IBD, (Bandung: Pustaka Setia, 2009), hlm. 236-237.

7
dengan masyarakat, tetapi bermanfaat bagi masyarakat. Di samping itu, banyak
dijumpai kegiatan-kegiatan yang membentuk kepribadian dan keterampilan
pemuda, seperti di pesantern-pesantren.

D. Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda


Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda adalah penanaman Motivasi
terhadap masa depan. Kepekaan terhadap masa datang membutuhkan pula
kepekaan terhadap situasi lingkungan untuk merelevansikan partisipannya dalam
setiap kegiatan bangsa dan negara.
Pembinaan dan pengembangan generasi muda menyangkut dua pengertian
pokok,meliputi:
1. generasi muda sebagai subjek pembinaan dan pengembangan adalah
mereka yang telah memiliki bekal dan kemampuan serta landasan untuk
mandiri dan keterlibatannya pun secara fungsional bersama potensi
lainnya guna menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi bangsa.
2. generasi muda sebagai objek pembinaan dan pengembangan adalah
mereka yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan ke arah
pertumbuhan potensi dan kemampuan ke tingkat yang optimal dan belum
dapat bersikap mandiri yang melibatkan secara fungsional.5

Peranan Pemuda Dalam Masyarakat


Masa depan suatu bangsa terletak ditangan pemuda atau generasi mudanya
sebab merekalah yang akan menggantikan generasi sebelumnya dalam memimpin
bangsa. Oleh karena itu,generasi muda perlu diberi bekal berupa ilmu
pengetahuan yang sesuai dengan tuntutan zaman.

Salah satu cara untuk memperoleh bekal pengetahuan tersebut dapat melalui
pendidikan,baik formal maupun non formal,baik itu pendidikan dasar maupun
pendidikan tinggi. Meskipun kesempatan mendapatkan pendidikan di perguruan
tinggi belum memadai bila di banding jumlah pemuda atau penduduk Indonesia.
Mereka yang berkesempatan mendapat penduduk di perguruan tinggi
5
Zainullah, https://alkhairat.ac.id/2017/10/29/pemuda-dalam-permasalahan-generasi-nasional/
diakses pada tanggal 21 Oktober 2022 jam 11:48

8
berkewajiban untuk menyumbang tenaganya kepada masyarakat kearah
kehidupan yang lebih baik. Mereka hendaknya mampu menemukan cara atau
teknik baru bagi perubahan dan kemajuan masyarakat.
Hal-hal yang menghambat kemajuan haruslah diganti dengan hal yang baru
sesuai dengan tuntutan dan perkembangan masyarakat.Oleh karena itu, dalam
mengadakan perubahan hendaknya memperhatikan situasi dan kondisi mereka
berada. Mahasiswa juaga bertugas melancarkan pembangunan di segala
bidang,baik fisik maupun nonfisik,seperti yang tertuang dalam GBHN.
Disamping itu, mahasiswa bertugas sebagai pelopor pembangunan sehingga
perlu dipikirkan kesesuaian macam pembaruan dengan lingkungan masyarakat
sekitarnya. Meskipun hal-hal yang baru ini tidak selalu membawa kebahagiaan
kepada masyarakat,bahkan kadang-kadang dapat menjerumuskan masyarakat
ketingkat kehidupan yang kurang baik. Oleh karena itu,mahasiswa yang telah
dibekali ilmu pengetahuan yang tinggi,hrndaknya dapat memilih mana-mana yang
dapat diubah dan yang tak perlu diubah. Di samping iu ,perlu dipikirkan keikut
sertaan masyarakat dalam pembaruan tersebut. Dengan demikian, hasilnya akan
seperti yang diharapkan.
 
a. Pemuda dan Perkembangan Pendidikan
Di Indonesia, kehidupan kaum muda cukup beragam. Hampir di seluruh
bidang pendidikan, mulai dari tingkat sekolah dasar sampai tingkat perguruan
tinggi, di bidang pekerjaan mulai dikantor, pabrik, sawah dan sebagainya,
bertujuan untuk meningkatkan kecakapan dan keterampilan mereka dalam
mempersiapkan diri menjadi generasi pembangunan yang lebih baik. Dengan
demikian lenyaplah anggapan sebagian masyarakat terhadap anggapan kaum
muda yang negatif.
Pada umumnya masalah sosial di Negara kita berhubungan dengan
mobilitas geografis dari penduduk (urbanisasi); perubahan mata
pencaharian ;perubahan tingkah lainnya sehubungan dengan proses
perkotaan. Urbanisasi disini berarti luas, dianggap ia sebagai suatu fenomena
dalam modernisasi sebab urbanisasi merupakan salah satu perkembangan
masyrakat.

9
Salah satu usahadalam membina generasi muda termasuk mahasiswa,
dalam kegiatan pendidikan dimasyarakat ialah sesuai dengan Tri Dharma
Perguruan Tinggi,yaitu melalui KKN (kuliah kerja nyata) di desa-desa.
Pembangunan gagasan ini terus menerus di tingkatkan sesuai dengan anjuran
mantan presiden Soeharto (1972), yakni setiap lulusan perguruan tinggi
memerlukan pengalaman dalam memecahkan persoalan pembangunan di
pedesaan dan membantu masyarakat desa untuk meningkatkan taraf hidupnya.
Akibat –akibat sosial dalam usaha pembangunan desa yang terjadi segi
negatif dari akibat sosial tersebut,dan ini karena adanya mahasiswa disana
dapat diperkecil . masalah didesa,belum disadari masyarakat desa, tetapi dapat
dikenali oleh mahasiswa. Dalam perencanaan desa, mahasiswa dapat member
sumbang dan saran kepada kepala desa,dalam pembangunan daerah.
Mahasiswa berkesmpatan menambah dan memperluas pendidikan informal di
desa.

b. Pengalaman Pribadi Membentuk Mental


Sebagai gejala yang universal, masa muda di bedakan atas gejala biologis
dengan keanekaragaman sruktur yang menjerumus gejala kultur, yang
menjadikan perbedaan dari segi kehidupan diatas dan proses hubungan antar
kelompok pemuda ialah umur yang memegang peranan penting. Setiap
perkembangan umur, maka manusia selalu memperoleh berbagai kemampuan
dan pengalaman, baik biologis maupun intelektual. Di samping itu,perbedaan
tugas dan peran didalam masyarakat di tentukan  pula oleh umur.

Seperti kita ketahui ,mulai dari anak- anak sampai menjadi orang tua,dan
mulai dari di didik sampay pendidik, yang berjalan secara wajar, dan ini tak
dapat dihindari didalam masyarakat, umur merupakan dasar untuk
menentukan corak atau hubungan sosial budaya, artinya hubungan antar
generasi,kegiatan sosial dan sebagainya.
Yang di maksud generasi di sini ialah dapat di tinjau dari segi  biologis –
kultur dan sosial. Atas dasar inilah,disusun suatu konsep tentang makna

10
generasi, seperti orang-orang sebaya dengan pengalaman pada waktu yang
sama,akan menciptakan arah hidup yang sejenis.
Manusia tidak selamanya akan hidup terus sehingga perlu
adanya.Peralihan dan pergantian tugas dan tanggung jawab. Makin maju suatu
masyarakat,makin lancar proses penggantian tersebut (generasi muda dengan
lapisan diatasnya). Dengan demikian tidak memungkinkan timbulnya gaya
khas pemuda. Kita tahu bahwa setiap kelompok pemuda memiliki gaya
sendiri-sendiri. Dalam kondisi seperti ini, ahli generasi akan mengalami
kesulitan. Kita lihat saja di Indonesia berbagai generasi timbul berdasarkan
aspirasi sejarah,seperti ‘ genersi 28, genersi 45, genersi 66.dan sebagainya

c. Pengaruh Pemuda Sosial Ekonomi


Perubahan sosial akan dialami setiap masyarakat di mana saja,terutam
pada masa pembangunan ini,seperti di Indonesia, yang merupakam dinamika
perubahan sosial budaya pada masa pembangunan. Khususnya yang
menyangkut pemuda, perubahan sosial adalah terjadi perubahan yang
mencolok dalam susunan umur, yang akan mempengaruhi sikap dan sifatnya.
Oleh karena itu, perlu adanya pemikiran untuk mengendalikan sifat dan sikap
pemuda sehingga tidak menjerumus pada perbuatan tercela. Perlu dipikirkan
adanya pendirian tempat latihan kerja (pendidikan nonformal)  bagi anak
muda yang tidak dapat meneruskan sekolah dan mereka diarahkan untuk
berproduksi. Generasi muda,dengan sikap keprihatinannya dan gotong royang,
mula-mula dapat di terima oleh semuanya,namun hal tersebut suatu saat akan
mencapai batas optimum, yaitu pada saat generasi tua terbukti akan
penyelewengaannya. Gaenerasi muda tidak perlu bersikap curiga dan melawan
generasi tua sebab suatu saat tentu akan tiba giliran mereka untuk  berperan .
 
d. Penyesuaian Diri dengan Lingkungan
Salah satu kelemahan ilmu sosial ialah mengenai keterbatasannya dalam
menemukan pengertian yang umum yang berlaku dari suatu konsep.Makin
mudah konsep di hinggapi nasional dan memperlambat keceptan lacu
perkembangan  pembangunan nasional serta dapat menimbulkan berbagai

11
problem sosial lainny. Kurangnya gizi yang menghambat perkembangan
kecerdasan dan  pertumbuhan badan di kalangan genersi muda. Hal tersebut
disebabkan rendahnya daya beli dan kurangnya perhatian tentang gizi dan
menu makanan seimbang dikalangan masyarakat yang berpengahsilan rendah.
Masih banyak perkawinan di bawah umur , terutama di kalangan masyarakat
daerah perdesaan.Pergaulan bebas yang membahayakan sendi-sendi
perkawinan dan kehidupan keluarga. Meningkatkan kenakalan remaja
termasuk penyalah gunaan narkotika dan belum adanya peraturan tentang
perundangan yang menyangkut generasi muda. Dalam rangka memecahkan
permasalahan genersi muda ersebut diatas, diperlukan usaha-usaha terpadu,
terarah, dan berncana dari seluruh potensi nasional dengan melibatkan
generasi muda sebagai subjek pembangunan. Organissi-organisasi pemuda
yang telah berjalan baik merupakan  potensi yang siap untuk dilibatkan dalam
kegiatan pembanguna nasiona.

E. Pengertian Pemerintah, Negara dan Warga Negara


1. Pemerintah
lstilah pemerintah menurut Finer dalam Ifuper (2000: 418), yaitu
pemerintah merujuk pada suatu proses pemerintahan, dimana kekuasaan
dioperasionalisasikan oleh mereka yang memegang kekuasaan secara sah.
Dalam konteks itu, semua proses yang berlangsung dalam bingkai
pengelolaan kekuasaan dipandang merupakan aktivitas yang menunjukkan
pada performa pemerintah. Realitas ini dapat dilihat ketika seseorang
menyadari bahwa semua aktivitas keteraturan dan ketertiban hingga
urusan yang berbelit-belit dalam birokrasi merupakan mekanisme yang
didesain secara sengaja oleh pemerintah. Bahkan, keadaan yang
mencekam bagi keamanan setiap individu merupakan indikasi tentang
hadir ddaknya sebuah pemerintahan (Thomas Hobbes dalam Rasyid, 1999;
3). Pemerintah dipastikan kehadirannya untuk memenuhi tujuan mulia,
yaitu terciptanya keteraturan sebagai apa yang kita istilahkan dengan
terciptanya ketenteraman dan ketertiban umum kocial order, Ketenteraman
adalah suasana batin dari setiap individu karena terpenuhinya kebutuhan

12
dasar (sandang, pangan, papan), serta terbukanya peluang untuk
mengaktualisasikan nilai-nilai kemanusiaannya. Sedangkan ketertiban
adalah situasi dan kondisi dinamis yang menggambarkan adanya
kepatuhan pada hukum, norma serta konsensus umum.6

2. Negara
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, kata negara dapat
diartikan kedalam dua hal. Yang pertama, negara adalah sebuah organisasi
yang berapa pada suatu wilayah dan memiliki kekuasaan tertinggi secara
sah serta ditaati oleh masyarakat di dalamnya.
Yang kedua, sebuah negara dapat disimpulkan sebagai kelompok
sosial yang mendiami sebuah wilayah maupun daerah tertentu yang berada
di bawah lembaga politik maupun pemerintah yang efektif, memiliki
kesatuan politik, berdaulat yang memiliki tujuan nasional yang ingin
dicapai oleh suatu wilayah tersebut.7

3. Warga Negara
Secara etimologis, kata warga negara berasal dari bangsa Romawi
yang pada saat itu menggunakan bahasa Latin. Kata warga negara berasal
dari kata “civis” atau “civitas” yang memiliki arti anggota warga yang
berasal dari city-state. Selain itu, kata civitas dalam bahasa Perancis dapat
diistilahkan sebagai “citoyen” yang memiliki makna warga dalam “cite”
yang memiliki makna kota yang memiliki hak terbatas.
Istilah warga negara sendiri merupakan hasil terjemahan dari kata
bahasa Inggris yaitu citizen yang memiliki makna yaitu warga negara atau
juga dapat diartikan sebagai sesama penduduk serta individu setanah air.
Sementara itu, menurut Encyclopedia of the Social Science (1968),
warga negara didefinisikan sebagai orang yang tercatat keanggotaannya
dari sebuah negara, baik yang tinggal di wilayah negara tersebut maupun
berada di luar negara tersebut pada jangka waktu tertentu. Orang yang
6
Muhadam labolo, Memahami ilmu pemerintahan, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2014, hlm.
16
7
Andrew, https://www.gramedia.com/literasi/warga-negara/amp/ Diakses pada tanggal 21 Oktober
2022 jam 10:19

13
dapat disebut sebagai warga negara dapat berupa penduduk lokal maupun
warga negara asing yang datang ke sebuah negara tersebut. Secara umum,
terdapat asa kewarganegaraan yang dapat digunakan dalam menentukan
kewarganegaraan yang dimiliki oleh seseorang.8

F. Peran Pemerintah, Negara, dan Warga Negara Terhadap Demokrasi


Demokratisasi memiliki arti pendemokrasian dan arti dari pendemokrasian
itu sendiri adalah proses, cara, atau perbuatan mendemokrasikan. Indonesia
merupakan negara yang demokrasi yang mana demokrasi ini adalah bentuk
pemerintahan dimana keputusan-keputusan pemerintah yang penting
didasarkan pada kesepakatan mayoritas, semua warga negaranya memiliki hak
yang sama untuk pengambilan keputusan. Demokrasi mengizinkan warga
negara ikut serta baik secara langsung atau melalui perwakilan dalam
perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum. Jadi, Keputusan apapun
dari pemerintah harus berdasarkan suara rakyat.

Negara dalam suatu negara pasti memiliki bentuk pemerintahannya


masing-masing ada negara yang memakai sistem monarki (kerajaan),
presidensial, liberal dan lain sebagainya. Diindonesia kita memakai sistem
demokrasi. Pemerintah dan warga negara di Indonesia memiliki peranan yang
sangat penting dalam pelaksanaan sistem demokrasi, dalam demokrasi warga
negara berperan sebagai pengambil keputusan dan yang menentukan serta
menjalankannya adalah pemerintah. Tetapi, jika dalam suatu negara
demokrasi selama orang-orang yang terlibat di pemerintahan masih memiliki
jiwa feodal tata cara pemerintahan tidak akan lancar. Feodal atau feodalisme
adalah tunduk kepada kekuasaan tertinggi atau mengagung-agungkan jabatan
daripada pendidikan. Jika pemerintah dan warga negara masih memiliki jiwa
feodal maka system demokrasi di Indonesia tidak akan berjalan, maka dari itu
peran pemerintah dan warga negara sangat penting bagi suatu negara. Bentuk

8
Andrew, https://www.google.com/amp/s/www.gramedia.com/literasi/pengertian-negara/amp/
Diakses pada tanggal 21 Oktober 2022 jam 10:28

14
pendemokrasian bisa berupa musyawarah dalam menentukan sesuatu,
bersikap adil, serta mengharagai hak asasi orang lain.9

G. Hak dan Kewajiban Warga Negara


Menurut Prof. Dr. Notonagoro: Hak adalah kuasa untuk menerima atau
melakukan suatu yang semestinya diterima atau dilakukan melulu oleh pihak
tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain manapun juga yang pada prinsipnya
dapat dituntut secara paksa olehnya..
Hak dan Kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan
tetapi terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Bahwa
setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan
penghidupan yang layak, tetapi pada kenyataannya banyak warga negara yang
belum merasakan kesejahteraan dalam menjalani kehidupannya. Semua itu
terjadi karena pemerintah dan para pejabat tinggi lebih banyak mendahulukan
hak daripada kewajiban. Padahal menjadi seorang pejabat itu tidak cukup
hanya memiliki pangkat akan tetapi mereka berkewajiban untuk memikirkan
diri sendiri. Jika keadaannya seperti ini, maka tidak ada keseimbangan antara
hak dan kewajiban. Jika keseimbangan itu tidak ada akan terjadi kesenjangan
sosial yang berkepanjangan.
Untuk mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu dengan
cara mengetahui posisi diri kita sendiri. Sebagai seorang warga negara harus
tahu hak dan kewajibannya. Seorang pejabat atau pemerintah pun harus tahu
akan hak dan kewajibannya. Seperti yang sudah tercantum dalam hukum dan
aturan-aturan yang berlaku. Jika hak dan kewajiban seimbang dan terpenuhi,
maka kehidupan masyarakat akan aman sejahtera. Hak dan kewajiban di
Indonesia ini tidak akan pernah seimbang. Apabila masyarakat tidak bergerak
untuk merubahnya. Karena para pejabat tidak akan pernah merubahnya,
walaupun rakyat banyak menderita karena hal ini. Mereka lebih memikirkan
bagaimana mendapatkan materi daripada memikirkan rakyat, sampai saat ini
masih banyak rakyat yang belum mendapatkan haknya. Oleh karena itu, kita
sebagai warga negara yang berdemokrasi harus bangun dari mimpi kita yang
9
Iftitah Nurul Laily, https://katadata.co.id/iftitah/berita/6200a36a01aa8/feodalisme-pengertian-
sejarah-dan-ciri-ciri-masyarakat-feodal diakses pada tanggal 22 Oktober 2022 jam 20:46

15
buruk ini dan merubahnya untuk mendapatkan hak-hak dan tak lupa
melaksanakan kewajiban kita sebagai rakyat Indonesia.

Sebagaimana telah ditetapkan dalam UUD 1945 pada pasal 28, yang
menetapkan bahwa hak warga negara dan penduduk untuk berserikat dan
berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan maupun tulisan, dan
sebagainya, syarat-syarat akan diatur dalam undang-undang. Pasal ini
mencerminkan bahwa negara Indonesia bersifat demokrasi. Pada para pejabat
dan pemerintah untuk bersiap-siap hidup setara dengan kita. Harus
menjunjung bangsa Indonesia ini kepada kehidupan yang lebih baik dan maju.
Yaitu dengan menjalankan hak-hak dan kewajiban dengan seimbang. Dengan
memperhatikan rakyat-rakyat kecil yang selama ini kurang mendapat
kepedulian dan tidak mendapatkan hak-haknya.

 HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA :


1) Wujud Hubungan Warga Negara dengan Negara Wujud hubungan
warga negara dan negara pada umumnya berupa peranan (role).
2) Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia Hak kewajiban warga
negara Indonesia tercantum dalam pasal 27 sampai dengan pasal 34
UUD 1945.

 Hak Warga Negara Indonesia :


 Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap warga negara
berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”
(pasal 27 ayat 2).
 Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “setiap orang
berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya.”(pasal 28A).
 Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah (pasal 28B ayat 1).

16
 Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan
hidup, tumbuh, dan Berkembang”.
 Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan
dasarnya dan berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan
teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya demi
kesejahteraan hidup manusia. (pasal 28C ayat 1).
 Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara
kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal
28C ayat 2).
 Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum
yang adil serta perlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat
1).
 Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk
tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama,
hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di
hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang
berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi
dalam keadaan apapun. (pasal 28I ayat 1).

 Kewajiban Warga Negara Indonesia  :


 Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945
berbunyi : segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam
hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
 Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3)
UUD 1945 menyatakan  : setiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam upaya pembelaan negara”.

17
 Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1
mengatakan : Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia orang
lain.
 Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-
undang. Pasal 28J ayat 2 menyatakan : “Dalam menjalankan hak dan
kebebasannya,setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang
ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud untuk menjamin
pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan
untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan
moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu
masyarakat demokratis.”
 Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal
30 ayat (1) UUD 1945. menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak
dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.”

 Hak dan Kewajiban telah dicantumkan dalam UUD 1945 pasal 26, 27,
28, dan 30, yaitu :
a) Pasal 26, ayat (1), yang menjadi warga negara adalah orang-orang
bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan
dengan undang-undang sebagai warga negara. Dan pada ayat (2),
syarat-syarat mengenai kewarganegaraan ditetapkan dengan undang-
undang.
b) Pasal 27, ayat (1), segala warga negara bersamaan dengan
kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahannya, wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu. Pada ayat (2), taip-tiap
warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.
c) Pasal 28, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan
pikiran dengan lisan, dan sebagainya ditetapkan dengan undang-
undang.

18
d) Pasal 30, ayat (1), hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta
dalam pembelaan negara. Dan ayat (2) menyatakan pengaturan lebih
lanjut diatur dengan undang-undang.10

H. Permasalahan-Permasalahan yang Terjadi di dalam Demokrasi


Demokrasi merupakan suatu bentuk dari sistem pemerintahan yang
dimana seluruh rakyatnya ikut berperan serta berpartisipasi baik secara
langsung ataupun melalui perwakilan. Contohnya untuk mengatur perumusan,
pembuatan, dan juga pengembangan hukum suatu negara. Demokrasi juga
dilihat sebagai bentuk sistem pemerintahan yang berasal dari rakyat, oleh
rakyat, dan untuk rakyat. Lalu dalam demokrasi, kedaulatan tertinggi suatu
negara berada di tangan rakyat. 

Setiap negara menganut sistem pemerintahan yang berbeda-beda sesuai


sistem yang dianut. Untuk Indonesia sendiri menjadi salah satu negara yang
mengaut sistem pemerintahan secara demokrasi dengan istilah demokrasi
Pancasila. Suatu negara yang menganut sistem pemerintahan secara demokrasi
akan memberikan kebebasan kepada warga negaranya untuk menyampaikan
suatu pendapat. 

Di Indonesia, pelaksanaan demokrasi Pancasila tidak selalu berjalan


dengan mulus, namun masih banyak terjadi permasalahan-permasalahan yang
sulit untuk di selesaikan. Permasalah demokrasi ini sudah ada sejak awal
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, dan bahkan
hingga saat ini. 

Permasalahan demokrasi Pancasila yang saat ini terjadi, salah satunya


karena terdapat budaya politik yang lebih condong ke arah feodalisme dan
10
Nurulhaj, https://nurulhaj19.wordpress.com/hak-dan-kewajiban-warga-negara-indonesia/
Diakses pada tanggal 2 November 2022 jam 19:14

19
komunalisme. Serta demokrasi ini juga mengarah pada otoritarianisme
mayoritas hingga lunturnya ideologi dari suatu partai politik. 

Budaya politik yang mengarah pada feodalisme dan komunalisme yang


sering digunakan oleh para partai politik dalam melakukan kampanye. Budaya
politik feodalisme merupakan suatu sistem sosial atau politik yang
memberikan kekuasaan kepada golongan penting yang memiliki jabatan dan
kedudukan, serta bukan karena suatu prestasi pekerjaan. 

Sedangkan budaya politik komunalisme yaitu pahan atau idelogi yang


mengacu kepada kepentingan kelompok atau kebersamaan dalam suatu
kelompok. Akibat dari budaya tersebut, menyebabkan partai politik lebih
memperjuangkan kepentingan konstituenya yang berdasarkan pada penilaian
yang subjektif dari pada objektif. Hal ini mungkin dapat menyebabkan
kemungkinan munculnya konflik-konflik akibat suatu partai politik yang gagal
dalam demokrasi dan hanya akan damai jika tuntutan suatu kepentingan
politik partai terpenuhi. 

Kemudian munculnya otoritarianisme mayoritas, yaitu suatu bentuk


organisasi sosial yang ditandai dengan kekuasaan politik tertuju pada suatu
pemimpin. Ini diakibatkan karena demokasi di Indonesia ini terlalu mengarah
ke liberalisme (kebebasan individu) yang berdampak pada sulitnya suatu
keputusan politik diambil secara mufakat. Oleh karena itu, pada setiap
pengambilan keputusan lebih condong kearah mekanisme yang ada di politik
saat ini. 

Selanjutnya lunturnya ideologi dari suatu partai politik. Ini dimaksudkan


bahwa partai politik lebih mementingkan keinginan yang segala sesuatunya
dilakukan agar segera tercapai tanpa adanya proses yang panjang (jangka
pendek), yaitu memenangkan suatu kegiatan politik. Keinginan inilah yang
dapat memunculkan politik uang pada demokrasi di Indonesia. Politik uang
terjadi hanya karena suatu partai politik yang menginginkan kemenangan

20
calonnya dalam pemilu dengan cara membayar atau menyogok rakyat agar
memilih calon tersebut. Jika ini terus menerus terjadi pada para partai politik
di Indonesia yang hanya ingin memenangkan pemilu, maka demokrasi di
Indonesia akan terus melemah.11

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa manusia sebagai makhluk
sosial khususnya bagi para remaja dan pemuda yang berpikir di bekali rasa
ingin tahu. Rasa ingin tahu inilah yang mendorong kita untuk mengenal,
memahami, dan menjelaskan hal yang bersifat alamiah, sosial, dan budaya
serta manusia berusaha untuk memecahkan masalah yang di hadapi.Dari
dorongan rasa ingin tahu dan usaha untuk memahami masalah menyebabkan
11
Kirani Romansa Setiaji, www.kompasiana.com/kiraniromansasetiaji20/ Diakses pada tanggal 3
November 2022 jam 10:26

21
manusia dapat mengumpulkan  pengetahuan. Pengetahuan yang di peroleh
remaja dan pemuda mula-mula terbatas pada hasil pengamatan terhadap gejala
alam, masyarakat, dan budaya, kemudian semakin bertambah dengan
pengetahuan yang di peroleh dari hasil pemikirannya. Selanjutnya dari
peningkatan kemampuan daya pikirnya para remaja dan pemuda, mereka
mampu melakukan segala hal untuk membuktikan dan mencari kebenaran dari
sesuatu hal baik yang bersifat alamiah, sosial, dan budaya yang keseluruhan
ini membutuhkan mental yang kuat.

DAFTAR PUSTAKA

Yulianti, Citra. (2013). Peranan Pemuda Dalam Pergerakan Nasional Indonesia


Tahun 1908-1928. Diakses pada tanggal 21 Oktober 2022 jam 11:10
https://repository.unej.ac.id/handle/123456789/11683

Halil, Hermanto. (2016). Ilmu Alamiyah Dasar (IAD), Ilmu Sosial Dasar (ISD),
Ilmu Budaya Dasar IBD Dalam Perspektif Islam. Pamekasan: Duta Media

22
Mawardi. (2009). IAD ISD IBD. Bandung: Pustaka Setia

Zainullah. (2017). Pemuda Dalam Permasalahan Generasi Sosial. Diakses pada


tanggal 21 Oktober 2022 jam 11:48
https://alkhairat.ac.id/2017/10/29/pemuda-dalam-permasalahan-generasi-
nasional/

Labolo, Muhadam. (2014). Memahami Ilmu Pemerintahan. Jakarta: PT.


RajaGrafindo Persada

Andrew. (2021). Pengertian Warga Negara. Diakses pada tanggal 21 Oktober


2022 jam 10:19 https://www.gramedia.com/literasi/warga-negara/amp/

Laily, Iftitah Nurul. (2022). Feodalisme. Diakses pada tanggal 22 Oktober 2022
jam 20:46 https://katadata.co.id/iftitah/berita/6200a36a01aa8/feodalisme-
pengertian-sejarah-dan-ciri-ciri-masyarakat-feodal

Nurulhaj. (2012). Hak dan Kewajiban Warga Negara. Diakses pada tanggal 2
November 2022 jam 19:14 https://nurulhaj19.wordpress.com/hak-dan-
kewajiban-warga-negara-indonesia/

Setiaji, Kirani Romansa. (2021). Beberapa Permasalahan Demokrasi yang Sering


Terjadi di Indonesia. Diakses pada tanggal 3 November 2022 jam 10:26
https://www.kompasiana.com/kiraniromansasetiaji20/60be1d5e8ede480a9
02e76d2/beberapa-permasalahan-demokrasi-yang-masih-sering-terjadi-di-
indonesia

23

Anda mungkin juga menyukai