Anda di halaman 1dari 16

Konsep Dasar dan Ruang Lingkup

Kajian Materi Pemikiran


Pendidikan Islam
1. Fita Azkiyatur Rofi’ah
(200101110030)

2. Muna Dewi Nuria


(200101110084)

Here is where your presentation begins


PEMBAHASAN

1. Konsep Dasar Pemikiran 2. Ruang Lingkup Pemikiran


Pendidikan Islam Pendidikan Islam

● Pengertian dan tujuan Pendidikan ● Perkembangan Pemikiran Pendidikan Islam


● Pengertian dan tujuan Pendidikan Islam ● Ruang Lingkup Pemikiran Pendidikan Islam
● Pemikiran pendidikan Islam ● Model Pemikiran Pendidikan Islam
● Pemikiran Ilmuan dalam Pendidikan Islam
1. Konsep Dasar Pemikiran Pendidikan Islam

A. Pengertian dan Tujuan Pendidikan

Istilah pendidikan berasal dari kata “didik” dengan memberikan awalan “pe” dan akhiran “an” mengandung arti
“perbuatan” (hal dan cara). Istilah pendidikan berasal dari bahasa Yunani yaitu “paedagogie” yang berarti bimbingan yang
diberikan kepada anak. Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan istilah “education” yang
berarti pengembangan atau bimbingan. Dalam bahasa Arab istilah ini sering diterjemahkan dengan “tarbiyah” yang
berarti pendidikan

Hasan Langgulung melihat arti pendidikan dari sisi fungsi,


1. Pandangan masyarakat, yang menjadi tempat bagi berlangsungnya pendidikan sebagai satu upaya penting pewarisan
kebudayaan yang dilakukan oleh generasi tua kepada genarasi muda agar kehidupan masyarakat tetap berlanjut.
2. Kedua, dari sisi kepentingan individu, pendidikan diartikan sebagai upaya pengembangan potensi-potensi tersembunyi
yang dimiliki manusia.

Ahmad D. Marimba mendefiniskani pendidikan yang


berfokuskan pada aspek serta ruang lingkupnya. Ia
mengemukakan bahwa pendidikan adalah bimbingan secara
sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan ruhani
siswa agar terbentuk kepribadian yang utama.
Dilihat dari cakupannya, pendidikan dapat dipahami pada tiga wilayah pengertian.
1. pendidikan dalam makna maha luas, yakni ketika pendidikan diproporsikan sebagai kenyataan kehidupan
manusia. Kehidupan adalah pendidikan dan pendidikan adalah kehidupan itu sendiri.
2. pendidikan dalam makna luas terbatas, ketika pendidikan diproporsikan sebagai sejumlah program
pengembangan kualitas manusia.
3. pendidikan dalam makna sempit, yakni ketika pendidikan hanya terbatas pada formal dan sekolah.

Dari beberapa pengertian pendidikan di atas, “Pendidikan merupakan usaha pengembangan kualitas diri manusia
dalam segala aspeknya. Jadi, pendidikan merupakan aktivitas yang disengaja untuk mencapai tujuan tertentu dan
melibatkan berbagai faktor yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya, sehingga membentuk satu sistem
yang saling mempengaruhi.”

—Someone Famous
Tujuan Pendidikan
UU No. 20 Tahun 2003 pasal 3 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional, tujuan
pendidikan nasional adalah untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.
B. Pengertian dan Tujuan Pendidikan Islam

Pendidikan Islam umumnya dipahami sebatas sebagai “ciri khas” pendidikan yang berlatar
belakang keagamaan.

Pendidikan Islam adalah proses bimbingan secara sadar seorang pendidik sehingga aspek jasmani, ruhani
dan akal anak didik tumbuh dan berkembang menuju terbentuknya pribadi, keluarga dan masyarakat yang
Islami.

Menurut Maksum (1999) ada empat hal yang menjadi prinsip dasar pendidikan Islam, yaitu:
1. Pendidikan Islam adalah bagian dari proses rububiyyah Allah.
2. Pendidikan Islam berusaha membentuk manusia seutuhnya
3. Pendidikan Islam selalu berkaitan agama.
4. Pendidikan Islam Merupakan Pendidikan Terbuka.
Tujuan Pendidikan Islam

Al-Kilani mengemukakan tujuan umum pendidikan Islam adalah:


1. Melahirkan individu yang baik (al-fard al-shālih)
2. Mencetak keluarga Islami (al-usrah al-muslimah)
3. Mengeluarkan umat pengemban risalah kenabian (ummah al-risālah)
4. Menciptakan persaudaraan insani (al-ukhuwwah al-insāniyyah)

Menggabungkan pendapat ilmuan muslim yaitu Al ghozali dan Ibnu Khaldun dalam buku Konsep Tujuan
Pendidikan Islam Prespektif Nilai Sosial tentang tujuan pendidikan Islam mencakup dua aspek utama, yakni
mewujudkan kebahagiaan hidup di dunia dan kebahagiaan di akhirat. Hal ini menggambarkan bahwa
pendidikan Islam merupakan pendidikan yang bersifat sempurna yang merangkum tujuan hidup manusia
sebagai makhluk ciptaan Allah yang sempurna serta dibekali akal.

Adapun tujuan akhir pendidikan Islam adalah terbentuknya kepribadian muslim, yang seluruh
aspekaspeknya mencerminkan ajaran Islam.
C. Pemikiran Pendidikan Islam

Memahami pemikiran pendidikan islam tidak semudah mengurai kata “Islam” dari kata
“pemikiran pendidikan”, karena selain sebagai predikat, Islam juga merupakan satu substansi dan
subjek penting yang kompleks. Karenanya, untuk memahami pemikiran pendidikan Islam berarti kita
harus melihat aspek utama misi Islam sebagai agama yang diturunkan kepada umat manusia dari
sisi pedagogis.
. Islam memberikan tanda adanya tiga dimensi yang harus dikembangkan dikehidupan manusia,
yaitu:
1. Dimensi kehidupan duniawi, mendorong manusia selaku hamba Allah untuk mengembangkan
dirinya dalam ilmu pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai Islam yang mendasari kehidupan.
2. Dimensi kehidupan ukhrawi yaitu mendorong manusia untuk mengembangkan dirinya dalam pola
hubungan yang selaras dan seimbang dengan Tuhan. Dimensi inilah yang akan melahirkan berbagai
usaha agar semua aktivitas manusia senantiasa sesuai dengan nilai-nilai Islam.
3. Dimensi hubungan antara kehidupan duniawi dan ukhrawi, mendorong manusia agar berusaha
menjadikan dirinya sebagai hamba Allah yang lengkap dan empurna dalam bidang ilmu pengetahuan
dan keterampilan, serta menjadi pendukung dan pelaksana ajaran Islam.
2. Ruang Lingkup Pemikiran Pendidikan Islam

A. Perkembangan Pemikiran Pendidikan Islam

Secara etimologi pemikiran berasal dari kata dasar pikir, berarti proses, cara atau perbuatan memikir
yaitu menggunakan akal budi untuk memutuskan suatu persoalan dengan pertimbangan yang
bijaksana.

Istilah pengembangan terbagi menjadi dua:


1. kuantitatif berarti upaya menjadikan pendidikan memiliki pengaruh yang besar dan merata
2. kualitatif. berarti upaya menjadikan pendidikan Islam lebih baik, bermutu, maju, dan tetap sejalan
dengan nilai-nilai keislaman guna menghadapi tantangan pendidikan.

Pemikiran pendidikan Islam juga akan memperkaya dan menyempurnakan nuansa pemikiran
mengenai taori yang sudah ada dan menggantinya dengan teori baru yang menciptakan perubahan
(change), pembaruan atau perbaikan (reform), yang diikuti dengan pertumbuhan (growth), dan
ditingkatkan secara berkelanjutan (continouse improvement) untuk dibawa kearah yang lebih ideal.
B. Ruang Lingkup Pemikiran Pendidikan Islam

Tiga cangkupan ruang li gkup pendidikan Islam


1. Tahap Takhliq (tahap konsepsi), yaitu tahap atau proses terbentuknya struktur dan kerangka serta
kelengkapan-kelengkapan dasar ciptaan maupun potensi-potensi pembawaan manusia (anak), atau
potensi fitrah, sehingga tahap ini dapat dikatakan sebagai tahap pembentukan potensi fitrah.
2. Tahap Taswiyah (tahap penyempurnaan), yaitu proses tumbuh kembangnya potensi fitrah anak
secara bertahap dan berangsur-angsur sampai sempurna. Pendidikan memiliki fungsi
mempersiapkan keadaan berupaka perilaku atau tindakan untuk tumbuh kembang anak. Hal ini akan
membuat anak mampu hidup dengan menyesuaikan keadaan lingkungannya.
3. Tahap Taqdir (tahap penentuan), yaitu tahap/proses pertumbuhan dan perkembangan potensi dan
kualitas anak. Hal ini sekaligus melatih tanggung jawab anak ketika terjun di kehidupan
bermasyarakat
C. Model-model Pemikiran Islam dalam Pendidikan Islam

● Menurut 4 ahli 4 model pemikiran pendidikan islam


1. Model Tektualis Salafi, memahami ajaran ajaran dan nilai-nilai yang terkandung didalam
alquran dan sunnah dengan melepaskan diri dan kurang mempertimbangkan situasi kongkret
dinamika masyarakat disekiyarnya.
2. model tradisional madzabi, memahami alquraan melaui khazanah pemikiran islam klasik
namun kurang begitu mempeprtimbangkan situasi sosio historisnya
3. Model modernis, memahami al-Qur’an dengan semata mata mempertimbangkan kondisi
dan tentang sosio-historis saja tanpa mempertimbangkan khazanah intelektual klasik.
4. model non-modernis, Yaitu memahami al-Qur’an dengan mempertimbangkan kkhazanah
intelektual muslim klasik serta mencermati kesulitan kesulitan dan kemudahan kemudahan yang

ditawarkan oleh dunia modern.


D. Pemikiran Ilmuan dan Pendidikan Islam

● Ibnu Maskawih (Ahmad ibn Muhammad ibn Ya’qub ibn Miskawih) dalam karyanya
Tahzib Akhlaq, Tujuan pendidikan adalah terwujudnya sikap batin yang secara
spontan mampu mendorong lahirnya perilaku dalam memperoleh karomah perilaku
yang demikian akan sangat membantu peserta didik dalam memperoleh
kesempurnaan dan kebahagiaan yang sejati.
● Ibn Sina (Abu Ali Al Husein ibn Abdullah) hasil pemikirannya yaity:
a. Falsafah wujud
b. Falsafah Faidh
c. Falsafah jiwa
● Ibn Kaldun (Waliuddin Abdurrahman bin Muhamad bin Muhammad) diantara
stressing ruint pemikirannya adalah pada bidang pendidikan Islam dalam
melaksanakan pendidikan, maka menurut Khaldun paling tidak ada 2 tujuan yaitu
jasmaniyyah dan rohaniyyah
● Mohaamad Abduh, metode yang kuno sudah tidak relevan lagi dengan perkembangan
zaman dewasa ini, sebab metode tersebut menurut tumbuhnya daya peserta didik dalam
bukunya al-A’mal al-Kamila Abduh menawarkan metode pendidikan yang lebih dinamis dan
kondusif bagi pengembangan intelektual peserta didik. Metode yang di maksud adalah metode
diskusi.
● Ismail Raji al Faruqi, Menurut analisis al-faruq umat Islam saat ini berada dalam posisi yang
tidak menguntungkan dan lemah, baik secara moral, politik, dan ekonomi terutama komunitas
intelektual dalam wacana keagamaan, umat Islam terbelenggu oleh Khurafat, kondisi ini
membuat umat Islam taqlid yang berlebihan terutama dalam aspek syariat. Kondisi ini
membuat umat Islam berada dalam kondisi statis dan enggan melakukan kreativitas, ijtihad.
● Syed Muhammad Waquib al-Attas, Paradigma pemikiran al-Attas bila dikaji secara historis
merupakan sebuah pemikiran yang berasal dari dunia metafisika kemudian kedunia
kosmologis dan bermuara pada dunia psikologis, perjalanan kehidupan dan pengalaman
pendidikannya memberikan andil yang sangat besar dalam pembentukan paradigma pemikiran
selanjutnya.
Rangkuman
• Pendidikan merupakan usaha pengembangan kualitas diri manusia dalam segala aspeknya. Jadi,
pendidikan merupakan aktivitas yang disengaja untuk mencapai tujuan tertentu dan melibatkan
berbagai faktor yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya, sehingga membentuk satu
sistem yang saling mempengaruhi
• Islam menyediakan dasar-dasar untuk mengembangkan pemikiran pendidikan yang diharapkan
dapat melahirkan sistem pendidikan yang acceptable. Islam memberikan tanda adanya tiga dimensi
yang harus dikembangkan dikehidupan manusia, yaitu: Dimensi kehidupan duniawi, Dimensi
kehidupan, Dimensi hubungan antara kehidupan duniawi dan ukhrawi.
• Pemikiran pendidikan Islam merupakan proses akal dan kalbu secara sngguh-sungguh dalam
persoalan pendidikan guna membangun dan menciptakan peradaban pendidikan yang bisa menjadi
wadah peserta didik berkembang lebih baik lagi.
• Ruang Lingkup Pemikiran Pendidikan Islam ada 3 yaitu Tahap Takhliq, Tahap Taswiyah dan Tahap
Taqdir.
• Menurut para ahli, ada empat model pemikiran keislaman yang berkembang pada masa saat ini,
yaitu Model Tektualis Salafi, Model Tradisionalis Madzhabi, Model Modernis dan Model Non-
modernis.
TERIMAKASIH 

:0

Anda mungkin juga menyukai