PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
hanya untuk hidup saja. Ada tujuan yang sangat mulia dari hidup itu, yaitu
dalam membentuk penerus bangsa yang berkarakter dan memiliki akhlaq Al-
keutamaan perangai, tabiat yang harus di miliki dan dijadikan kebiasaan oleh
anak sejak masa analisa sehingga ia jadi Mukallaf, pemuda yang mengarungi
lautan kehidupan1.
diberi amanah menjadi seorang pemimpin negara, maka akan di kelola dengan
1
Moch. Ishom Achmadi, Kaifa Nurobbi Abnaa’ana, (Yogyakarta : SJ Pres, 2009), 71.
1
2
hati pada pendirian atau keputusan yang telah di ambil2. Tidak akan berubah
kapan pun dan karena sebab apa pun. Seperti Thomas Alva Edison walaupun
sebagai orang indonesia kita patut bangga. Namun yang menjadi perhatian
di dunia.
Hal ini antara lain dapat di lihat dari Human Development Index
(HDI) Indonesia. Pada tahun 1998 Indonesia menempati peringkat 107
dari belakang di tingkat dunia. Kemudian pada tahun 2013 menurun
lagi hingga menempati peringkat 111 dari 148 negara di dunia. Terakhir
tahun 2015 turun lagi jadi urutan ke 121 dari 187 negara di dunia.
2
Jassin Tuloli H. Dian Ekawati Ismail, pendidikan krakter (Yogyakarta: UII Pres Yogyakarta,
2016), 48-49.
3
di biarkan. Para pakar pendidikan tidak bisa hanya turut prihatin. Harus di cari
sekolah tidak bisa ditawar lagi, dengan adanya pendidikan karakter, siswa
akan lebih aktif dan berkembang lebih baik. Indonesia merupakan negara yang
dengan asas Pancasila, yang dalam sila pertamanya terserat bahwa indonesia
penuh keyakinan dan percaya diri yang tinggi. Kedepan, sekolah (pendidikan)
3
Ibid., 13.
4
tangan gurulah yang akan menghasilkan peserta didik yang berkualitas, baik
secara akademis skil (keahlian), kematangan sosial, dan moral serta spritual.4
disiplin, rasa ingin tau dan senyum sapa salam. Ini yang menjadikan tolak
Jombang”.
nilai moralitas manusia yang disasari dan dilakukan dalam tindakan nyata5.
4
Kusnandar,Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Sukses
Sertifikasi Guru,(Jakarta: Raja Grafindo Persada,2007), 37
5
Masnur Muslih, Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Kritis Multideminsional, (Jakarta:
PT. Bumi Aksara, 2011), 67.
5
2. Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa (manusia) yang melahirkan
ataupun pertimbangan6.
Tambakberas Jombang.
Tambakberas Jombang.
C. Rumusan Masalah
Tambakberas Jombang.
6
Imam al-Ghazali,Ihya’ Ulumuddin, juzIII (Mesir: Isa Bab al-Halaby,tt), 53.
6
Tambakberas Jombang.
Manfaat Penelitian
dengan dampak hasil penelitian bagi peneliti. Adapun manfaat penelitian ini
1. Secara Teoretis
2. Secara Praktis
a. Untuk peneliti
siswa.
b. Untuk madrasah
di pendidikan Madrasah.
7
E. Penelitian Terdahulu
sekitar anak.7
Mojokerto” ( Skripsi, Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang, 2013), 56.
8
karakter kebangsaan.8
F. Sistematika Pembahasan
Bab I : Pendahuluan
8
Amanatus Shobroh, “Pengaruh pendidikan Karakter terhadap Pembentukan Kejujuran Siswa
MTs Negeri Galur Kulon Progo Yogyakarta” ( Skripsi, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta, 2013), 53.
9
Bab V: Penutup
beserta lampiran-lampirannya.
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Pengertian pendidikan
fenomena turunan dari verba latin educare. Secara etimologi dalam bahasa
9
Yahya Khan, Pendidikan Karakter Berbasis diri, (Yogyakarta: Pulangi Publising, 2010, 1.
10
Muhaimin, Dasar-dasar Kependidikan Islam Suatu Pengantar Ilmu Kependidikan
Islam,(Surabaya: Karya Aditama, 1996), 6.
11
Republik Indonesia, Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional,(Cet.I; Jogjakarta: Laksana, 2012), 11.
10
11
daan keterampilan dari orang le orang dan dari generasi ke generasi untuk
a. Karakter
ciri atau karakteristik, atau gaya, atau sifat khas dari seseorang yang
misalnya keluarga pada masa kecil, juga bahwa sejak kecil juga bawaan
12
Nasaruddin Umar,Kiyai Multi Talenta, Cet I (Jakarta: Al-Ghazali Center, 2006), 9.
13
Hasan Langgulung, Pendidikan Islam Menghadapi Abad ke-21, (Jakarta: Pustaka Al-Husna
1988), 4
14
Fathul Muin, Pendidikan Karakter Kontruksi Teoritik dan Praktik,(Yogyakarta: Ar Ruzz Media,
2011), 162
15
Fathul Muin, 160-161
12
yang dikutip oleh Zuchdi adalah karakter mulia (good chracter) yang
kebaikan.16
adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu yag melibatkan aspek teori
ketiga aspek ini, maka pendidikan karakter tidak akan efektif, dan
kebiasaan sehingga sifat anak akan terukir sejak dini, agar dapat
kehidupan sehari-hatri.
16
Damiyati Zuhchdi, dkk, Pendidikan Karakter Konsep Dasar dan Implementasi di Perguruan
Tinggi, (Yogyakarta:UNY Pres), 16.
17
Mansur Muslich, Pendidikan Karakter menjawab tentang krisis multidimensional (Jakarta:PT.
bumi aksara,2011),29
18
Pedoman sekolah, Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa.(Jakarta:
Kementeriaan Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum.2011),
8.
13
mulia, baru membentuk karakter peserta didik. Akan menjadi kerja yang
pikir, sikap, dan perilaku peserta didik agar menjadi pribadi tangguh,
19
Nurul Zuuriah, Pendidikan Moral dan Budi Pekerti dalam Perspektif Perubahan (Jakarta: PT
Bumi Aksara,2010), 19-20.
20
Agus Wibowo, Manajemen Pendidikan Karakter di Sekolah (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2013), 5-6.
14
pengetahuan dan teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman dan taqwa
5. Macam-macam karakter
tabiat, watak, dan lain lain. Jelas diantara banyak manusia atau siswa-
macam.
21
Agus Zainal Fitri, Pendidikan Karakter Berbasis Nilai dan Etika di sekolah(Jogjakarta:Arus-
media 2012), 22
22
UU RI Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas
(Bandung: Citra Umbara, 2006) , 76.
23
Heri Gunawan, Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi,(Bandung:Alfabeta,2012), 29-30.
15
a. Religius
b. Jujur
pekerjaan.
c. Toleransi
suku, pendapat, sikap dan tindaka orang lain yang berbeda dari
dirinya.
d. Disiplin
berbagai peraturan.
16
e. Kerja keras
f. Kreatif
g. Mandiri
h. Demokratis
lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajari, dilihat dan
didengar.
j. Semangat kebangsaan
kelompoknya.
bangsa.
l. Menghargai perestasi
m. Bersahabat/komonikatif
n. Cinta damai
o. Gemar membaca
p. Peduli Lingkungan
terjadi.
18
q. Peduli sosial
r. Tanggung Jawab
pembelajaran di dalam kels saja, akan tetapi pada keseluruhan sekolah atau
sosial dan sebagainya, dalam pengembangan diri siswa baik kegiatan yang
24
Muchlas Samani, pendidikan karakter (bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2012), 9.
25
Kemdiknas, Pengembagan Pendidikan Budaya karkter bangsa, (Jakarta: Puskur, 2010), 12.
19
e. Dukungan masyarakat.26
B. Akhlak
1. Pengertian akhlak
akhlaq. Menurut bahasa, akhlaq adalah perangai, tabiat, dan agama. Kata
26
Yulia Citra, Jurnal Ilmiah Pendidikan Khusus (http:
//ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu.2012), 240, diakses pada tanggal 12 Desember 2017.
20
berarti “kejadian”, serta erat hubungannya dengan kata khaliq yang berarti
menyatakan:
َ س ُه ْولَ ٍة ِم ْن
غي ِْر َحا َج ٍة ْ ُع ْن َها ْاْلَ ْفعَا ُل بِي
ُ س ٍر َو ْ َ فس ت
َ صد ُُر ِ َه ْي َهةَ َرا
ِ َّس َخةُ فِى الن
bentuk luarnya (bentuk muka, warna kulit, tinggi rendahnya tubuh dan lain
sebagainya.
ahli ilmu akhlak, akhlak adalah sesuatu keadaan jiwa seseorang yang
27
Rosihon Anwar, Akhlak Tasawuf (Bandung : Pustaka Setia, 2010), 11
28
Ibid., 13.
29
Aminuddin, Membangun Karakter Dan Kepribadian Jati Diri, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006),
11.
30
M. Mayhur Amin, dkk. Aqidah dan Akhlak, (Yogyakarta: Kota Kembang, 1996), Cet. Ke-3, 47.
21
Kesimpulan dari ajaran akhlak adalah niat kuat untuk berbuat atau tidak
berbuat sesuatu sesuai dengan ridho Allah SWT.31 Aklak merupakan suatu
semata, akan tetapi merupakan tindakan atau tingkah laku dari seseorang,
Islam menjadi pegangan dan sumber adalah al-Quran dan Sunnah Nabi
Muhammad SAW. baik dan buruk dalam akhlak, ukuranya adalah baik
dan buruk menurut kedua sumber itu, bukan baik dan buruk menurut
ukuran manusia. Sebab jika ukurannya adalah manusia, maka baik dan
baik, tetapi orang lain belum tentu menganggapsnya baik. Begitu juga
menyebut baik.32
31
Tim Penyusun MKD IAIN Sunan Ampel, Pengantar Study Islam, (Surabaya: IAIN Sunan
Ampel Pres, 2011), 65
32
Hamzah Ya’qub, Etika Islam Pembagian Akhlaqul Karimah (suatu pengantar), (bandung: CV.
Diponegoro, 1988), 35
22
meraka mempunyai akhlak. Akan tetapi jika akhlak mereka buruk, maka
2. Pembentuk Akhlak
adat kebiasaan buruk yang sudah digariskan dalam agama islam serta
33
Ahmad Syauqi, Al-syauqiyyat, (beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, tt), 166.
34
Agus Zainal Fitri,Pendidikan Karakter Berbasis Nilai dan Etika di Sekolh (Jogjakarta:Arruz
2012), 129
35
Asmaran As, Pengantar Study Akhlak, (Jakarta: Raja Grafindo Persada. 1994),131, 140
23
keluarnya.36
dalam pendirian.37
hati, dapat menghargai siapa saja yang dihadapinya baik tua, muda,
memaafkan.39
36
Sayyid Abdullah Al-Haddad, thariqoh Menuju Kebahagiaan,(Bandung: Mizan, 1998),254
37
Samsul Munir Amin, Ilmu Akhlak (Jakarta : Hamzah, 2016), 204.
38
Muhammad Yunus, Kamus Arab Indonesia (Jakarta : Yayasan Penyelenggara Penerjemah,
1973), 501.
39
Samsul Munir Amin, Ilmu Akhlak, 212.
24
1) Maksiat Lahir
2) Takabbur (al-Kibru)
dapatkannya.40
menyamai kekuasaan-Nya.41
40
Mahjuddin, Kuliah Akhlak Tasawuf, (Jakarta: Kalam Mulia, 1991),15
41
Mahjuddin, Kuliah Akhlak Tasawuf, 16
42
A. Zainuddin dan Muhammad Jamhari, al-islam 2: Muamalah dan Akhlak,(bandung: pustaka
SETIA, 1999), 77-78
25
5) Iri hati atau dengki, yaitu sikap kejiwaan manusia yang selalu
yang terbaik diantara kalian adalah orang yang paling baik akhlaknya”
(HR. al-Tirmidzi).
5. Kualitas akhlak
43
Mahjuddin, Kuliah Akhlak Tasawuf, 26.
44
Ali Maulida, Jurnal Ilmiah Konsep dan Desain Pendidikan Akhlak dalam Islamisasi Pribadi dan
Masya
rakat (http://Jurnal.staialhidayahbogor.ac.id/index.php/article/view/36.2013), 371, diakses pada
tanggal 12 Desember 2017.
26
c. Hisib kelak bersifat individual “Dan setiap mereka datang kepada Allah
tau akan dirinya sendiri, maka upaya penjagaan diri merupakan hal
tersebut
45
Gifan Setyarso, Upaya Peningkatan Kualitas Akhlak, Artikel Penelitian (07,September,2014).
www, scribd.com. diakses pada 02, Mei, 2018
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
1. Jenis penelitian
diteliti.
2. Pendekatan
uraian naratif yang hakikatnya adalah untuk menjawab pertanyaan apa dan
46
Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), 80.
47
Ibid., 80.
14
28
B. Objek penelitian
orang dan siswa kelas VIII sebanyak sampel 56 siswa dari yang ada di MTsN
Tambakberas Jombang.
1. Wawancara
48
Lexy J. Mleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Rosdakarya, 2011), 132.
29
terstruktur.
data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti
tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam
2. Observasi
49
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan(Bandung: Remaja Rosdakarya,
2010), 216.
50
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2011), 194.
30
diulang.
maka data yang diperoleh akan lebih lengkap dengan daya pengingat
yang tajam dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap
3. Dokumentasi
berupa tulisan, rekaman video, foto, dll). dan semua itu ada kaitannya
dengan permasalahan yang peneliti kaji dan dalam banyak hal dokumen
ini akan dijadikan alat untuk menguji dan menafsirkan data non
51
Abu Ahmadi, Psikologi Sosial(Jakarta:Rineka Cipta, 1999), 21.
52
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2011), 145.
53
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, 221.
31
1. Jenis Data
Tambakberas.
2. Sumber Data
fakta diuraikan terlebih dahulu, baru kemudian dirumuskan menjadi suatu kesimpulan
atau jeneralisasi. Pada metode induktif, data dikaji melalui proses yang berlangsung
dari fakta. Analisis induktif digunakan karena proses induktif lebih dapat menemukan
kenyataan-kenyataan penelitian sebagai yang terdapat dalam data, dan juga lebih
akuntabel.54
mempunyai arti maka data tersebut diolah dan dianalisis. Adapun analisis
54
Suwardi Endraswara, Metode, Teori, Teknik Penelitian Kebudayaan (Yogyakarta : Pustaka
Widyatama, 2006), 89.
32
yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data deskriptif kualitatif
fokus dalam penelitian analisis data ini dilakukan pada saat pengumpulan data
yaitu:
1. Reduksi Data
data-data yang ada perlu dicacat secara rinci. Mereduksi data berarti
yang penting serta mencari tema dan polanya.55 Karena data yang
2. Penyajian Data
baik yang berbentuk uraian singkat maupun teks yang bersifat naratif
yang terjadi.
55
Sugiyono, Metode Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2015), 247.
33
3. Triangulasi
dipertanggungjawabkan.
4. Penarikan Kesimpulan
56
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, 373.
57
Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Jakarta: Gaung Persada Pers, 2010),
222.
34
BAB IV
dan berkembang dengan pesat. Salah satu dari pesantren tersebut adalah
oleh KH. Abdul Wahab Hasbullah tahun 1967. Pada tahun 1969, ketika
telah disepakati bersama antara KH. Abdul Wahab dan KH. M. Dahlan
kelasnya sudah lengkap yaitu 3 (tiga) kelas dengan jumlah peserta didik
191 orang, sedang untuk peserta didik putri pada saat itu belum ada.
Pendaftaran peserta didik putri dibuka pada tahun ajaran berikutnya, tahun
didik kelas VI MI Bahrul Ulum 1972 untuk tahun ajaran 1972. Dan kedua
a. periode pertama.
Oktober1980. Pada saat alih tugas tersebut peserta didik MTs. AIN
b. Periode kedua.
gedung Yayasan Bahrul ‘Ulum yang ada di sebelah timur jalan raya,
c. Periode ketiga
d. Periode keempat.
meningkatkan kualitas dan kuantitas peserta didik maka pada periode ini
e. Periode kelima.
f. Periode Sekarang .
a. Visi
b. Misi
tinggi,
10. Menciptakan hubungan yang baik dan efektif antar sesama warga
4. Tujuan
lingkungan hidup.
kehidupan sehari-hari.
lingkungan.
5. Target Input.
6. Target Proses
b. Matematika
c. Sains
jalan KH. Abd Wahab Hasbullah, Gg. III Tambakberas, Tambak Rejo,
Al-Hafidz
M.Pd.I
NO KG NAMA GURU
2 3
Drs.H.Ach.Hasan, M.PdI
3 6
Hj. Hindun Khurriyah .D., S.Ag
4 Hj. Aminatus Surur, MA
5 9
H. Atho'illah Mahfud
6 11 Hj. Ilil Maidah, S.Pd
7 14
Dra. Istiqomah
8 15
M. Masrul, S.Ag., M.PdI.
9 16
Hj. Dwi Ajuni LCHM, S.Pd
10 17
Abd. Rozaq Husni
11 18
Hj. Zumrotus Sholikhah,S.Pd
12 20
H. Maksus, S.Ag
13 21
Dra. Hj. Siti Aisyah
14 24
Immadul Ummah, S.PdI., M.PdI
15 25
Ummi Maisaroh S.Pd
16 27
Chabibullah, S.PdI
17 31 Dra. Hj. Muniroh, M.MPd.
19 36
Dra. Lilik Umul Mas'udah
20 37
Muklas Ubaidillah, S.P
43
21 45
Rohmatun Inayah, S.Ag
22 46
Adatul Istiqomah, S.Ag., M.MPd
23 48
H.M.Salman Al-Faries, LC
24 49
Yahya Chudlori, S.Pd.I
25 51
Hj. Elfi Ni'mah HH, S.Ag, M.PdI
26 52
Sofiyah, S.PdI
27 54
Endang Nur Hamidah, S.Ag
28 56
Endang Puji Rahayu, S.Si
29 57
Iva Sofia, S.Pd
30 62
Hj. Luluk Syarifatul H, S,Pd., M.Pd.
31 64
Nurdjannah, S.Pd
32 65
S. Sholihah, S.Pd
33 67
Hj. Umi Mahmudah, S.Pd,M.Ed
34 68
Ida Murtiningsih, S.Pd
35 70
Sulton Agung, S.PdI
36 71
Dina Ila Rahmatika, S.Pd
37 72
Hj. Elok Bashiroh M., S.PdI.
38 73
Dra. Hidayati
39 74
Nisa'ul Khoiriyah, S.PdI
40 76 Siti Qomariyah, S.PdI
41 77
Moh. Fathurrohman, S.Pd
42 80
Arifatul Hasanah, S.PdI
44
43 81
Rahmi Nur Azizah, S.Si
44 89
Vendik Indarmanto, S.Pd
45 92
H. Amin Awal Amaruddin, S.Psi
46 95
Maimunatus Syafiqoh, S.PdI
47 100
Erna Setyawati, S.Pd
48 101
Fitria Rahmawati, M.Pd
49 103
M. Khoirul Anwar
50 105
Moh. Khoirul Anwar, S.PdI
51 106 Abd. Faqih, S.PdI
52 107
Muhammad Irham, S.PdI
53 108
Mokhamad Basori, S.PdI
54 110
Arna Widiya, S.Pd
55 113
Fiqriyah Eka Ningrum, S.Pd
56 115
Hanik Izzah Fitriana, S.Pd
57 119
Ana Zulfatur Rosyidah, S.Pd
58 121 Faqihatul Fitriyah, S.PdI
59 122
Fauziyah, S.H
60 123
Rossa Haibati, S.Pd
61 124
Muhammad Munib, S.PdI
62 127
Ida Meipurwati, ST
63 128
Nur Hadi, S.PdI
64 130
Hartin Atas Asih, S.Pd
45
65 131
Dwi Rahajeng, S.Pd
66 132
Sefi Setyaningsih, S.Pd
67 134
Kholisotus Sa'adah, S.PdI
68 136
Rosita Umami Budi, S.PdI
69 144
Arna Widya, S.Pd
70 146 Masrifah, S.PdI
73 154
Santi Purwanti, S.Pd
74 152 Malikah Busonowati, S.Pd
76 167 M. Ismumandhirin
77
Ni'matus Sholikhah, S.PdI
78 Cholilotul Chumaizah, S.Pd
84 Mahmud
85
M. Fathoni
86
M. Affan Wahidi, S.PdI
46
87 Alfian Nasrun
88 Ismail
89 M. Patkul Anam
90
Ach. Chumaidi
91
Elok Fitria, S.Pd
92
B.Arab MAUWH
93
Imam Azijudin, S.Pd, M.Si
94
M. Sofi, S.Pd
95
Afrizal
segenap peranannya sekarang dan masa yang akan datang serta upaya
sebagai berikut:
58
Moch. Syuaib,Wawancara, Jombang, 21 april 2018.
49
maupun di lingkungan.
59
Ibid.,
60
Muhlas UbaidillahWaka Kurikulum MTsN Tambakberas Jombang, Wawancara 23 April 2018
61
Daud Putra Cahyono Siswa MTsN Wawancara tanggal 19 April 2018
50
pribadi.
dikembangkan.
berikut gambaranya.
lambat laun perilaku seperti itu hilang sedikit demi sedikit karena
akhlakul karimah.
Pada hari senin jam 06:50 WIB semua murid mulai berdatangan
Setelah siswa siswi kumpul semua, ada salah satu guru yang panggilan
akrabnya gus Yahya maju kedepan untuk menjadi imam sholat dhuha,
Gus Yahya Takbirotul Ihram yang di ikuti oleh semua jamaah kemudian
salam dan melantunkan doa sholat dhuha. Setelah salam lalu siswa siswa
bersalaman dengan guru, siswa dengan bapak guru dan siswi dengan ibu
religius.
dari dhohirnya. Akhlak itu adalah pondasi islam yang mana orang islam
tanpa akhlak bagaikan jasad tidak bernyawa. Karena salah satu misi yang
manusia dan begitu penting karena untuk membangun sikap atau perilaku
seorang diri menjadi lebih baik. Ahklak yang menjadi tujuan adalah ahklak
yang baik seperti sopan santun terhadap guru, terhadap teman dan taat
kepada orang tua dan menjadi pemimpin kedepan yang sangat mulia
62
Muhlas Ubaidillah Waka kurikulum MTsN Tambakberas Jombang Wawancara tanggal 22 April
2018
53
Akhlak siswa yang ada disana cukup baik, karena kita sangat
toleransi sesama teman, meskipun kita berasal dari daerah yang
berbeda-beda, kita juga saling tolong menolong sesama teman,
serta tawadhu’ dan selalu mengucap salam kepada guru. karena
akhlah itu sangat penting bagi manusia terutama siswa MTsN
Tambakberas jombang. Dengan berakhlak siswa akan dihormati
oleh seseorang.63
peserta didik.
pertimbangan.
paksaan.
63
54
a. Religius
rukun dengan pemeluk agama lain. Karakter regilius ini begitu penting
karakter regilius ini akan mengacu pada tatanan larangan dan perintah
Jombang ini dapat dilihat pada keterangan yang diberikan oleh Bapak
Hal ini dapat dilihat pada pembiasaan berdoa bersama sebelum masuk ke
64
Yahya Chudori,Waka Kesiswaan MTsN Tambakberas Jombang Wawancara tanggal 21 April
2018
55
kegiatan rutin bagi para peserta didik selalu terbiasa mngucapkan salam
duha dan jemaah sholat duhur di halaman madrasah dan tidak lupa juga
oleh Yahya Chudori selaku waka kesiswaan dan guru Pendidikan Agama
ini dapat di lihat dengan adanya kegiatan rutin bagi peserta didik untuk
madrasah.
b. Disiplin
65
Yahya Chudori, Wawancara , Tanggal 21 April 2018
56
sebagai berikut:
66
Moch Syuaibselaku kepala MTsN tambakberas jombang, Wawancara tanggal 20 mei 2018
67
Endan Puji Rahayu, Wawancara tanggal 20 mei 2018
57
siswa yang melanggar akan diberikan teguran oleh guru kemudian apabila
sebagai berikut:
1) Teguran secara lisan dan mebuat surat pernyataan yang diketahui oleh
wali kelasnya.
Oleh karena itu guru adalah menjadi tolak ukur dalam kedisiplinan.
68
Daud Putra Cahyono Siswa MTsN Tambakberas Jombang, Wawancara 20 April 2018
58
tidak ditemukan peserta didik berkeliaran diluar kelas pada jam pelajaran
dapat dilhat bahwa peserta didik memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi.
atau tata tertib yang telah dibuat oleh sekolah. Peserta didik ketika
mengikuti kegiatan di sekolah tidak terlepas pada peraturan dan tata tertib
yang ada di sekolah, dan peserta didik diharapkan untuk berprilaku sesuai
Rasa ingin tahu yang berkembang tanpa batas itu menimbulkan kekayaan
pengetahuan pada seorang itu sendiri. Terkadang rasa ingin tahu itu
kesadaran itu barulah bangkit untuk belajar yang merasa belum tahu.
59
rasa ingin tahu tersebut dapat dilakukan oleh siapa saja, terutama siswa-
69
Muhlas Ubaidillah, Wawancara di MTsN Tambakberas Tanggal 21 April 2018
60
dapat membentuk dan membangun pola pikir, sikap, perilaku siswa. Agar
bertanggung jawab dan tidak lupa karakter yang menjadi budaya di MTsN
agar memiliki hati nurani yang bersih, berperilaku baik serata menjaga
perasaan, kerja dan hasil karya berdasarkan nilai-nilai agama serta norma
manusia. Inti dari ajaran akhlak adalah niat kuat untuk berbuat atau tidak
akan tetapi tindakan atau tingkah laku dari siswa dan akhlak tidaklah bisa
karakter yang mulia. Guru juga yang selalu memberikan semangat dan
dorongan agar peserta didik mempunyai sifat istiqomah dan tak bosan-
ini guru juga harus memberi ketaladanan, memberikan uswah yang baik
kesungguhan pendidik yang sangat diteladani sifat dan tingkah laku oleh
teladan dari guru sangat diharapkan. Oleh karena itu teladan guru itu
Allah SWT. Karena akhlak guru sangat di pandang oleh orang lain,
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
yang mengacu kepada sikap dan perilaku siswa, yang merupakan bentuk
B. SARAN
sebagai berikut:
pada semua kelas agar senantiasa berkarakter yang baik, dan menerapkan
nanti semua siswa harus memiliki karakter yang baik, dengan melakukan
3. Bagi para siswa untuk selalu melakukan hal-hal yang baik, senantiasa
citakan dapat tercapai, serta menjadi orang yang cermat, cerdas, tangkas,