SKRIPSI
Oleh:
SMKN 4 MALANG
SKRIPSI
Oleh:
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian
yang ada di Malang yang beralamat di Jl. Tanimbar 22 Malang. Sekolah ini
Akomodasi Perhotelan. Jumlah siswa di sekolah ini sekitar 3300 siswa dengan
secara koopertif, komprehensif, sistemik, dan juga sistematik sebagai salah satu
di SMK Negeri 4 Malang yang disesuaikan dengan kondisi sekolah dan siswa.
Pancasila.
1
2
Profil Pelajar Pancasila berkaitan dengan akhlak siswa akan peneliti jelaskan
lebih rinci dalam penelitian ini. Hal ini dilakukan untuk menguatkan
pancasila (P5), seperti upacara bendera setiap hari Senin, melaksanakan sholat
dhuha dan dhuhur berjama’ah di masjid sekolah, membaca yasin bersama juga
bertausiyah bergilir setiap pagi di hari jumat serta melaksanakan sholat jum’at
perempuan di aula yang mana itu adalah salah satu bentuk dukungan dari
Islam dan Budi Pekerti (PAIBP) juga didukung oleh beberapa guru yang
sesuai absensi dan dilakukan absensi oleh pendidik dan memeriksa ulang
apakah siswa melakukan sholat subuh atau tidak untuk meningkatkat ibadah
para siswa.
yang baik untuk ditiru. Kepribadian yang dibentuk pada siswa SMKN 4
tercapainya cita-cita tersebut harus ada kerjasama juga dari pihak pelajar
pelajar antar negara. Pelajar Indonesia harus punya motivasi tinggi untuk maju
Pelajar Pancasila sebagai salah satu Visi dan Misi Kementerian Pendidikan dan
perubahan lingkungan hidup, dan perbedaan dunia kerja masa depan dalam
tentang pancasila dan pendidikan karakter memerlukan revisi. Untuk itu peran
mengapa perlu direvisi adalah karena karakter yang sekarang sudah mulai
DI SMKN 4 MALANG”.
B. Fokus Penelitian
4 Malang?
SMKN 4 Malang?
4 Malang?
C. Tujuan Penelitian
SMKN 4 Malang.
SMKN 4 Malang.
D. Kegunaan Penelitian
1. Manfaat Teoritis
itu menjadi sebuah nilai tambah khasanah pengetahuan ilmiah dalam bidang
2. Manfaat Praktis
E. Definisi Operasional
Beberapa istilah yang memiliki arti penting bagi pembaca agar dapat
kompetensi yang diharapkan dapat didapat oleh siswa yang didasari oleh
nilai-nilai Pancasila.
2. Kegiatan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAIBP) adalah usaha
yang dilakukan terhadap anak didik yang mencakup jasmani dan rohani
yang sesuai dengan ajaran Islam. Ruang lingkup PAI adalah mewujudkan
KAJIAN PUSTAKAN
A. Penelitian Terdahulu
masih relevan terhadap masalah yang menjadi obyek penelitian saat ini. Selain
itu yang menjadi syarat mutlak bahwa dalam penelitian ilmiah menolak yang
namanya plagiatisme atau mencontek secara utuh hasil karya tulisan orang lain.
Oleh karena itu, untuk memenuhi kode etik dalam penelitian ilmiah maka
8
9
dan bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia untuk calon
sifat wajib dan mustahil bagi Allah SWT melalui 5 orang sampel
orang sangat mahir, 2 orang mahir, dan 2 orang kurang mahir dalam
Tabel 2.1
Perbandingan Penelitian Terdahulu
Tahun Peneliti
Normal berbantuan
Platform Merdeka
pembelajaran
intrakurikuler, kokurikuler,
maupun ekstrakurikuler di
sekolah. Peningkatan
pemanfaatan Platform
menginternalisasi nilai-
14
upaya peningkatkan
kebijakan dalam
sekolah, pemerintah,
masyarakat serta
pemangku kepentingan.
penguatan pembelajaran
karakter melalui
gotong-royong melalui 5
tersebut menampakkan
melalui projek
menggambar. Dengan
demikian, dapat
disimpulkan bahwa
17
memberikan dampak
karakter gotongroyong
SD.
dioptimalkan dalam
18
pelaksanaannya disekolah,
pancasilais.
B. Kajian Teori
1. Internalisasi Nilai
a. Strategi Internalisasi
norma sosial yang diperkuat oleh pengalaman positif dan keyakinan diri
mereka sendiri.
1) Strategi keteladanan
2) Strategi pembiasaan
siswa.
4) Strategi pemberian
22
58).
6) Strategi kedisiplinan
2001: 59).
b. Implementasi
interpersonal.
implementasi.
dengan pembinaan peserta didik ada tiga tahap yang mewakili proses
timbal balik.
3) Tahap transinternalisasi
(kepribadiannya).
nilai-nilai agama. Proses ini dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor
1) Faktor internal
2) Faktor eksternal
27
lingkungan masyarakat.
c. Evaluasi
pada siswa dilihat dari perubahan sikap para siswa terhadap teman,
Publications.
praktik dan keputusan di masa depan. Referensi: Preskill, H., & Torres,
Publications.
akhirnya teori ini apakah sejalan atau tidak dengan pembahasan dalam
sebagai berikut:
ditempuhnya.
yang diharapkan.
instruksional.
a. Pengertian pancasila
Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta “panca” yang berarti lima dan
“sila” yang dapat memiliki dua arti: a) “syiila” yang berarti aturan
tingkah laku yang dipandang baik, normal atau penting; b) “syila” yang
berarti asas, dasar, atau sendi. Arti “syila” lebih bersifat luas dibanding
berarti “lima dasar” atau “lima aturan tingkah laku yang penting”.
Esensi Pancasila adalah bahwa intisari dari isi masing- masing sila
yang berarti lima batukarang dan lima prinsip moral. Menurut Ahmad
hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-
nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman bertakwa kepada Tuhan
33
berakhlak mulia.
akhlak kepada manusia; (d) akhlak kepada alam; dan (e) akhlak
Teknologi, 2022).
1) Akhlak beragama
2) Akhlak pribadi
kemanusiaan.
5) Akhlak bernegara
berikut.
kebhinekaan
4) Berkeadilan social
1) Kolaborasi pelajar
kelompoknya.
2) Kepedulian pelajar
43
pencapaian tujuan.
3) Berbagi pelajar
d. Dimensi mandiri
Elemen kunci dari mandiri terdiri dari kesadaran akan diri dan
mungkin terjadi.
keputusan.
a. Pengertian pembelajaran
pada proses pembelajaran terjadi interaksi dua arah, yakni guru dan
49
siswa, yang terjadi secara intens dan terarah untuk mencapai tujuan
pada tujuan atau goal directed teaching process yang dalam banyak hal
bagi siswa yang didalamnya terdapat dua unsur pokok, yakni unsur
2014).
1) Aspek kognitif
2) Aspek afektif
3) Aspek psikomotorik
Tarbiyah, ta’lim, dan ta’dib adalah tiga kata yang oleh para ahli
(Anwar, 2021).
dalam hidupnya.
meliputi:
1) Menutut Al-Qur’an
lain:
dan tuhannya.
Esensi dan makna budi pekerti sama dengan pendidikan moral dan
pendidikan akhlak. Kata budi pekerti dalam kosakata Arab adalah akhlak,
adalah ethic. Mengenai pengertian budi pekerti ini dapat dilihat dari
diri yang berbudi. Secara leksikal, budi pekerti berarti tingkah laku,
perangai, akhlak, dan watak. Dan secara operasional, budi pekerti berarti
perbuatan yang sesuai dengan akal sehat. Yaitu perbuatan yang sesuai
terdiri dari dua kata, yaitu budi dan pekerti yang tidak dapat dipisahkan,
kedua kata tersebut adalah bagian integral yang saling terkait. Budi berarti
panduan akal dan perasaan untuk menimbang baik buruk. Pekerti berarti
n.d.).
masa depannya agar memiliki hati nurani yang bersih, berperilaku baik,
58
berlandaskan nilai agama dan norml sehingga tercipta hubungan yang baik
a. Keluarga
b. Sekolah
c. Masyarakat
masyarakat.
Jika dilihat dari materi pendidikan budi pekerti yang telah dijelaskan di
atas, dapat dipahami bahwa materi-materi tersebut secara garis besar dapat
ketiga lingkup nilai budi pekerti tersebut tidak secara langsung disebutkan
(religius).
orang yang lebih tua, orang yang lebih muda, serta terhadap dirinya
manusia.
nya agar kebudayaan yang ada tetap dijaga. Seni yang diberikan
tercapainya suatu tujuan pendidikan. Hal yang juga sangat penting adalah
dengan siswa. metode ini lah cara yang digunakan dalam pembelajaran agar
dengan kasing sayang. Metode Among berkaitan dengan kata dasar Mong
62
Sementara itu, alat atau cara mendidik dalam metode among terdiri dari
enam, yaitu :
a. Memberi contoh : guru memberi contoh atau teladan yang baik dan
membahayakan keselamatannya.
e. Laku : berkaitan dengan sikap rendah hati, jujur, patuh pada norma
proses memasukkan nilai agama secara penuh ke dalam hati sehingga ruh
terjadi melalui pemahaman ajaran agama secara utuh dan diteruskan dengan
PAI yaitu :
kepada Tuhan YME diwujudkan dengan akhlak yang baik pada diri
sendiri, kepada teman dan guru PAI. Profil yang pertama yang
akan diri dan situasi yang dihadapi, serta memiliki regulasi diri.
Seperti siswa mengerjakan soal dan ujian secara mandiri dan jujur.
C. Kerangka Berpikir
Evaluasi :
Pendidik mengobservasi perkembangan siswa
melalui perilaku dan tingkah laku siswa.
BAB III
METODE PENELITIAN
menggambarkan secara rinci, bukan data yang berupa angka-angka. Hal ini
data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
dilapangan.
B. Kehadiran Peneliti
Untuk memperoleh data yang akurat dalam penelitian ini, maka peneliti
langsung hadir kelokasi SMK Negeri 4 Malang. Untuk memperoleh data yang
66
67
lapangan.
peneliti juga memanfaatkan buku tulis, paper, alat tulis juga alat perekam untuk
C. Lokasi Penelitian
Malang yang letak geografisnya di Jl. Tanimbar No.22, Kasin, Kec. Klojen,
Kota Malang, Jawa Timur 65117. Hal ini disebabkan sekolah tersebut
merupakan institusi sekolah kejuruan umum akan tetapi untuk nilai religius atau
D. Sumber Data
sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata–kata, dan tindakan,
selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain – lain. Kata–kata
data utama. Sumber data utama di catat melalui catatan tertulis atau melalui
dapat berupa sumber dari arsip, dokumen pribadi maupun dokumen resmi. Foto
menghasilkan data deskriptif yang cukup berharga dan sering digunakan untuk
sumber data penelitiannya karena data tidak akan dapat di peroleh tanpa adanya
sumber data yang baik. Pengambilan data dalam penelitian ini adalah dengan
cara Snowball sampling yaitu informan kunci akan menunjuk beberapa orang
1. Narasumber (informan)
primer. Data primer adalah data yang diperolah secara langsung dari
dalam skripsi ini sebagai hasil usaha gabungan dari apa yang dilihat
dan apa yang didengar yang kemudian dicatat secara rinci oleh
lembaga tersebut.
3. Dokumen/arsip
data yang diperoleh. Dalam setiap proses pengumpulan data pasti ada teknik
lapangan.
71
ekstrakurikuler keagamaan.
dengan maksud untuk menggali lebih dalam lagi tentag hal-hal yang
pembelajaran.
3. Dokumentasi
Negeri 4 Malang.
Data mentah yang dikumpulkan tidak akan ada gunanya jika tidak
dianalisis. Analisis data merupakan bagian yang amat penting dalam sebuah
penelitian ilmiah, karena dengan analisis, data tersebut dapat diberi arti dan
teori Miles, Huberman dan Saldana (2014) yaitu menganalisis data dengan tiga
transformasi data (transforming) (dikutip dari jurnal Andi misna, 2015). Secara
75
Tabel 3.1
Penarikan kesimpulan /
Kondensasi Data
Verifikasi
Dari gambar model analisa data menurut Miles dan Huberman di atas
1. Pengumpulan data
a. Pemilihan (selecting)
b. Pengerucutan (focusing)
c. Peringkasan (abstracting)
cukupan data
sebagainya.
77
3. Penyajian data
memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan.
tersebut.
G. Pengecekan Keabsahan
kurang. Dari ketiga tahap tersebut untuk pengecekan keabsahan data banyak
terjadi pada tahap penyaringan data, oleh sebab itu jika terdapat data yang tidak
78
relevan dan kurang memadahi maka akan dilakukan penyaringan data sekali
lagi dilapangan sehingga data tersebut memiliki kadar validitas yang tinggi.
unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu
yang biasa.
fokus penelitian.
2. Triangulasi
itu.
satu topik atau data yang sama. Dan ketiga, triangulasi teori. Dalam
berlokasi di Jalan Jl. Tanimbar 22, Kasin, Klojen, Kota Malang, Provinsi
manajemen.
3300 siswa dengan rincian setiap tingkatan kelas terdiri dari 1100 siswa.
81
82
ditunjuk sebagai Kepala Sekolah pada waktu itu adalah Fr. Cicilianus
H.C.A Lommelaars.
tahun yang menerima siswa baru dari lulusan Sekolah Rakyat (SR).
sebagai Kepala Sekolah pada waktu itu ditunjuk Fr. Nolascus Waijers
Percetakan)
Malang (SMT Grafika) dan ditunjuk sebagai Kepala Sekolah waktu itu
M.Sultany Arief.
Animasi.
a. Visi
b. Misi
steakholder.
3. Profil sekolah
RT/RW : 6 / 8
Dusun : Kasin
Gambar 4.1
86
Gambar 4.2
Struktur organisasi
87
warga SMK Negeri 4 Malang dan masyarakat Kota Malang pada umumnya
serta untuk optimalisasi potensi usaha yang mandiri dalam hal ini
Gambar 4.3
Galeri
89
B. Paparan Data
1. Strategi Internalisiasi Profil Pelajar Pancasila Pada Siswa Melalui
SMKN 4 Malang.
untuk memiliki kompetensi secara global. Hal ini tentu selaras dengan visi
pancasila. Sumber daya manusia yang rendah dalam hal pendidikan susuai
tetapi juga ada metode pembiasaan, Tanya jawab, diskusi dan metode
pembelajaran lainya. Hal ini dilakukan karena guru tidak ingin melihat
membawa arah pembelajaran tersebut lebih efektif dan efisien dalam hal
lain tentu harus tetap menggali potensi diri siswa dalam hal karakter.
berbagai cara atau strategi higga pancasila melekat dalam jati diri dan
karakter setiap generasi muda. Karena sudah tidak bisa kita hindari bahwa
menahu soal pancasila, ini kan sugguh menjadi suatu hal yang cukup tragis
wawancara yang ditujukan kepada guru PAI di SMKN 4 Malang, yakni Ibu
yang dimana tidak lepas dari pengamalan pancasila pada kehidupan sehari-
dimaksud saya kira lebih tepatnya ialah sikap toleransi yang cukup
penting yang perlu dipahami oleh guru dalam hal penyajian materi
sebagai formalitas maka dipastikan aka nada titik tolak balik dari
tetapi tidak pada praktek yang dilakukan oleh peserta didik dalam
kehidupan sehari-hari.
berikut :
96
meningkatkan Ibadah.
mulia.
Munawaroh Bahwa :
berdoa.
dimulai.
b. Berkhebinekaan global.
yakni:
lain
c. Gotong royong.
Munawaroh bahwa:
d. Mandiri
sekolah.
disiplin.
102
minatnya masing-masing.
terlambat dll.
e. Bernalar kritis
beliau mengemukakan :
buruk.
103
telah di lakukan.
f. Kreatif
lain-lain.
bakatnya.
Malang
Dapat kita fahami bersama bahwa dalam hal apapun dalam hidup ini
bahkan dalam hal sistem pendidikan pasti memiliki faktor penghambat yang
menjadikan kemactean dalam proses penerapanya yang dalam hal ini kita
meningkatkan ibadah di SMKN 4 Malang. Hal ini senada dengan apa yang
c. Hal yang disalah artikan justru menjadi suatu praktik sendiri bagi
Malang
“Lebih seru, lebih fun, soalnya kita bisa mengeksplore diri sendiri, dan
ide-ide dari kita bisa tersalurkan dengan baik, jadi kita tidak melulu
berpatokan sama buku dan tugas, dan kita bisa belajar dari banyak sudut.”
(Shofiatus, wawancara 1 Juni 2023).
“Kalo menurut saya misal tugas presentasi enak gitu, sebelumnya cuma
nulis saja, tapi kalo tugas presentasi bisa melatih percaya diri, public
speaking kita, apalagi kalau di zaman sekarang itu public speaking penting
sekali apalagi kita latih di masa sekolah”(Marcelino, wawancara 1 Juni
2023)
“Menurut saya, di profil pemuda pancasila itu sudah cocok sama saya,
kita tidak melulu belajar dan belajar namun kita bisa belajar sambil
bermain atau yang lain dengan tetap mendapat ilmu. Kalau untuk
masukannya mungkin untuk teman teman lebih bisa dikoordinasi dan
diatur dalam saat pembelajaran berlangsung, anaknya lebih bisa diatur,
kondisi belajar lebih kondusif.” (Shofiatus & Marcelino, wawancara 1 Juni
2023)
dalam segi agama dilingkungan sekolah. Dengan kata lain implementasi nilai-
pembelajaran pendidikan agama islam dan budi pekerti pada siswa di SMKN 4
pembelajaran pendidikan agama islam dan budi pekerti pada siswa di SMKN 4
Ancaman,
f. Strategi Penelitan,
b. Berkhebinekaan Global
lain).
dilakukan bersama-sama).
banyak lainya).
110
sekolah).
sebagainya).
Agama Islam dan Budi Pekerti di b. Arahan dari guru mata pelajaran
Dakwah Islam
yang mandiri.
padat.
BAB V
PEMBAHASAN
Dalam BAB sebelumnya telah dipaparkan data dan temuan penelitian yang
Pendidikanm Agama Islam dan Budi Pekerti Pada Siswa SMKN 4 Malang. Data yang
di paparkan dan diperoleh peneliti akan di analisa oleh peneliti yang berfokus pada : 1)
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMKN 4 Malang, 3) dan
SMKN 4 Malang
mata pelajaran di tingkat sekolah dasar, yang dikaitkan dengan profil pelajar
pancasila. Bukan hanya pada mata pelajaran, melainkan juga apda program
112
113
menerjemahkan tujuan dan visi pendidikan ke dalam format yang lebih mudah
pelajar Pancasila dibuat dengan tujuan sebagai kompas bagi pendidik dan
2022).
strategi agar dalam proses internalisasi ini sendiri sampai pada yang di
oleh mulut akan tetapi dalam tindakanya akan menjadi sulit ketika semuanya
dengan paparan data serta temuan penelitian bisa dikatakan sejalan dengan teori
penguatan dalam proses internalisasi. Menurut teori ini, individu belajar dengan
Adapun hasil pembahasan dan penelitian ini juga sangat sejalan dengan
Malang
memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk belajar dalam situasi tidak
116
formal, struktur belajar yang fleksibel, kegiatan belajar yang lebih interaktif,
kegiatan untuk mencapai sebuah tujuan tertentu dengan cara menelaah suatu
1. Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia
yang telah diperintahkan oleh tuhanya. Khususnya pada saat ini yang
apa yang di larang oleh Tuhanya. Sedangkan dengan takwa sendiri memiliki
didik.
mulia, sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh rusnaini, mampu dilihat
dari temuan data yang sejalan dengan teori tersebut. Dalam hal pelaksanaan
keagamaan yang menjadi suatu kewajiban dan pilihan yang dimaknai dalam
2. Berkhebinekaan Global
memiliki semboyan Bhineka Tunggal Ika yang memiliki arti tetap satu
contohnya ketika jam pelajaran PAI di dalam kelas ada agama lain harus
berada di kelas atau keluar kelas tanpa harus ada rasa untuk megintimidasi
118
agama lain. Karena hal itu juga bukan menjadi anjuran dalam agama islam
kemukakan poleh Rusnaini, terlihat dari data penelitian ini yang sebanding
masyrakat.
3. Bergotong Royong
sebuah ide dan tindakan sebagai sebuah gerakan. Hal ini dilakukan untuk
oleh Rusnaini, melihat dari temuan penelitian ini dan teori tersebut. Dapat
saling support, dan pertukaran ide serta tindakan yang tepat itulah yang
4. Mandiri
disiplin dalam hal waktu. Peserta didik di SMKN 4 Malang termasuk yang
penting guru dalam lembaga tersebut untuk menjadi contoh yang baik bagi
peserta didik dalam hal disiplin dan tepat waktu, sehingga mampu menjadi
tolak ukur dalam sikap kemadirian. Disisi lain peserta didik akan sadar dan
paham bahwa sikap yang positif itu harus ditiru serta di implementasikan.
dengan teori Oktrifianty, terlihat dari temuan data dan penelitian ini yang
semua harus ada yang memberikan contoh terlebih dahulu, semisal peneliti
mencontohkan terlebih dahulu sehingga akan timbul rasa sadar pada peserta
didik.
5. Bernalar Kritis
siswa, karena ungkapan kritis ini sendiri seolah-olah hanya ada di dunia
penting bahwa bernalar kritis menjadi modal yang sangat penting yang
harus sudah mulai tumbuh khususnya ketika sudah berada pada jenjang
yang mulai tinggi dalam pendidikan. Sebagai upaya yang dilakukan oleh
Dapat kita pahami bahwa dimensi bernalar kritis selaras denga teori
6. Kreatif
oleh peserta didik. Kreatif ini sendiri dapat kita maknai mampu
sehingga menjadi suatu hal yang baru. Sebagai contoh dalam penerapan
pada mata pelajaran PAI sendiri dengan membuat vidio atau berbagai
macam hal yang bersifat kreatif atau dalam hal lain seperti pengamalan
ini yang sejalan dengan teori tersebut. Dalam hal implementasinya dengan
berbagai tugas ataupun lomba-lomba membuat sesuatu yang baru dan unik.
ajaran Islam, terasa sangat berkaitan erat. Demikian juga jika profil pelajar
Budi Pekerti.
paparan data serta temuan penelitian, hal ini sejalan dengan teori model
program diterapkan, isi atau substansi kebijakan itu sendiri, dan proses
kepentingan.
Oleh karena itu, hal ini menjadi tantangan bagi guru PAI untuk bisa
sub-elemen dimensi profil pelajar Pancasila dalam aksi nyata agar nantinya
peserta didik dapat mencapai capaian sesuai alur subelemen dalam dimensi
SMKN 4 Malang
Dari hasil wawancara ditambah dengan paparan data dan hasil temuan
dalam penelitian ini di temukan bahwa hal ini sejalan dengan teori utilitas, teori
bahwa evaluasi dilakukan untuk menilai sejauh mana program atau kebijakan
menilai sejauh mana program atau kebijakan tersebut memiliki dampak atau
ini menganggap bahwa evaluasi adalah proses interaksi sosial yang kompleks
dan menghargai perspektif dan kepentingan berbagai pihak yang terlibat dalam
yang berharga tentang apa yang berhasil dan tidak berhasil dalam program atau
Jadi bisa di Tarik garis besar bahwa hasil penelitian yang menjadi
pembahasan tentang evaluasi ini sejalan dengan beberap teori yang sudah di
atas menjadi acuan agar mampu menjadikan profil pelajar peserta didik pada
belum sepenuhnya berjalan dengan baik. Oleh sebab itu dibutuhkan usaha
ekstra kepala sekolah dan guru serta seluruh stake holdernya. Terdapat
Beberapa kendala yang dihadapi antara lain sebagian guru masih belum
dan siswa mendengarkan. Dalam pembuatan modul guru juga masih kesulitan.
bagi guru untuk pembuatna modul. Terakhir dalam penilaian terhadap siswa,
PENUTUP
A. Kesimpulan
sekolah dan perguruan tinggi. Profil Pelajar Pancasila merupakan rumusan dari
nilai-nilai Pancasila. Pelajar Indonesia yang demikian itu adalah pelajar yang
dimensi tersebut adalah: 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
126
127
pendidikan.
social.
B. Saran
dan kompetensi umum atau kompetensi global yang termuat dalam Profil
129
130
Sari, N. Y. (2021). Pancasila Sebagai Dasar dan Ideologi Bangsa (Pentingnya Rumusan
Butir-Butir Pancasila Sebagai Dasar Pendidikan Moral dan Pemersatu Keberagaman
Bangsa Indonesia). Tarbawi Ngabar: Jurnal of Education, 2(1), 1–21.
Sari, R. D. K., & Arifin, M. B. U. B. (2022). Penerapan Model Pembelajaran Make a Match
untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas IV MI Miftahul Ulum Kraton pada
Tema 6. MODELING: Jurnal Program Studi PGMI, 9(1), 208–220.
Solichin, M. (2017). Analisis daya beda soal, taraf kesukaran, validitas butir tes, interpretasi
hasil tes dan validitas ramalan dalam evaluasi pendidikan. Dirasat: Jurnal Manajemen
Dan Pendidikan Islam, 2(2), 192–213.
Suliswiyadi, S. (2020). Hierarki Ranah Pembelajaran Afektif Pendidikan Agama Islam
dalam Perspektif Taksonomi Qur’ani. Jurnal Tarbiyatuna, 11(1), 61–76.
Syafi’i, M. (2022). Peranan Guru PAI dalam Pembentukan Karakter Islami (Studi Kasus
Siswa Mts. Al Huriyah Rejoso Pasuruan). Tarbawi: Jurnal Studi Pendidikan Islami,
10(1), 1–16.