Anda di halaman 1dari 50

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

MANAJEMEN PRODUKSI DAN PEMASARAN SAYUR HIDROPONIK


( PAKCOY )DI PT.KUSUMA SATRIA AGROBIO PERKASA

Oleh:
QUSAI ZAHDEH
21901032133

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2022
HALAMAN JUDUL
MANAJEMEN PRODUKSI DAN PEMASARAN SAYUR HIDROPONIK
(PAKCOY) DI PT. KUSUMA SATRIA AGROBIO PERKASA
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG (PKL)
Oleh:
QUSAI ZAHDEH
21901032133

Praktik Kerja Lapang Ini Merupakan Salah Satu


Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Agribisnis
Universitas Islam Malang

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
LEMBAR PENGESAHAN

Judul PKL : MANAJEMEN PRODUKSI DAN PEMASARAN


SAYUR HIDROPONIK (PAKCOY ) DI PT.KUSUMA
SATRIA AGROBIO PERKASA
Nama : QUSAI Y S ZAHDEH
NPM : 21901032133
Program Studi : AGRIBISNIS
Fakultas : PERTANIAN

Mengetahui,
Dosen Pembimbing Pembimbing Lapang

Dr. Dwi Susilowati. SP.,MP Maryono, SP.


NIDN. 0721057002 Tanggal
Tanggal

Mengesahkan,
Ketua Program Studi Agribisnis

Dr. Dwi Susilowati, S.P.,M.P.


NIDN.0721057002
Tanggal

i
PERNYATAAN ORIGINALITAS PRAKTIK KERTA LAPANG (PKL)

Yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : Qusai Zahdeh
NPM : 21901032133
Program Studi : Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Islam
Malang
Judul Praktik Kerja Lapang : Manajemen Produksi dan Pemasaran Sayur
Hidroponik (Pakcoy) di PT. Kusma Satria Agrobio Perkasa

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa di dalam Praktik kerja


lapang (PKL) ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah di ajukan oleh orang
lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak
terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang
lain, kecuali yang secara tertulis dalam naskah ini dan disebutkan dalam
sumber kutipan dan daftar pustaka.
Apabila ternyata di dalam Praktik kerja lapang (PKL) ini dapat dibuktikan
terdapat unsur-unsur jiplakan, saya bersedia Praktik kerja lapang (PKL) ini
dibatalkan, serta diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku (UndangUndang Republik Indonesia No.12 Tahun 2012, pasal 28 ayat
5 yang berbunyi “Gelar akademik, gelar vokasi, atau gelar profesi yang
dinyatakan tidak sah dan dicabut oleh Perguruan Tinggi apabila karya ilmiah
yang digunakan untuk memperoleh gelar akademik, gelar vokasi, atau gelar
profesi terbukti merupakan hasil jiplakan atau plagiat”, dan pasal 42 ayat 3
yang berbunyi “Lulusan Pendidikan Tinggi yang menggunakan karya ilmiah
untuk memperoleh ijazah dan gelar, yang terbukti merupakan hasil jiplikan
atau plagiat, ijazahnya dinyatakan tidak sah dan gelarnya di cabut oleh
Perguruan Tinggi.”
Malang, 12 Agustus 2022
Mahasiswa,
Qusai Zahdeh
NPM. 21901032133

ii
MOTTO dan PERSEMBAHAN

“Sebaik-baik manusia ialah yang paling bermanfaat bagi manusia


lainnya”. (Q. S. Al-Isra':7)

Praktik kerja lapang (PKL) ini kupersembahkan


Sebagai kebanggaan dan tanda baktiku
Kepada orangtuaku
Ayahanda Yousry dan ibunda Yasmine

iii
RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Yerusalem pada


tanggal 03 Agustus 2000 sebagai putra
ketiga dari pasangan Bapak Yousry dan Ibu
Yasmine. Penulis menyelesaikan pendidikan
dasarnya di Sekolah Dasar Alsharif yang
ada di Kota Hebron pada tahun 2012,
kemudian meneruskan pendidikan ke
Madrasah Hikmat yang ada di kota Hebron
dan lulus pada tahun 2015, lalu melanjutkan
pendidikan ke Madrasah Alabroub yang ada
di kota Yerusalem dan lulus pada tahun 2018
kemudia diterima di Fakultas Pertanian Universitas Islam Malang (UNISMA)
Jurusan Agribisnis hingga selesai.

iv
UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:


1. Ibu Dr. Dwi Susilowati. SP.,MP selaku pembimbing dalam penyusunan
Laporan Praktik Kerja Lapang (PKL).
2. Ketua Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Islam
Malang Dr. Dwi Susilowati. SP.,MP
3. Dekan Fakultas Pertanian Universitas Islam Malang Prof. Dr. Ir. Nurhidayati,
MP
4. Rektor Universitas Islam Malang Prof. Dr. H. Maskuri. M.Si.
5. Bapak Ir. Edy Antoro selaku Pimpinan PT. Kusuma Satria Dinasari
Wisatajaya atas perizinan yang sudah diberikan dalam pelaksanaan Praktik
Kerja Lapang (PKL).
6. Insatansi Penunjang Praktik Kerja Lapang (PKL) PT. PT. Kusma Satria
Agrobio Perkasa Kota Batu.
7. Bapak Edy Prayitno selaku manager BTS dan bapak Yohanes Agung Sri Y
selaku pembimbing lapang Praktik Kerja Kerja (PKL) dengan sepenuh hati
telah memberikan bimbingan dan arahan selama kegiatan Praktik Kerja
Lapang (PKL).
8. Bapak - bapak dan ibu - ibu pekerja lepas di budidaya tanaman sayuran
musim ( BTS) yang sudah mendampingi penulis selama kegiatan Praktik
Kerja Lapang (PKL) atas kesabaran, bimbingan dan arahan sehingga penulis
bisa menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapang (PKL).
9. Rekan-rekan penulis dan warga desa yang telah berkontribusi banyak
dalam membantu kelancaran penulisan Praktik Kerja Lapang (PKL) ini.
10. Penulis mempersembahkan terimakasih banyak kepada orang tua yang
telah memberikan semangat dan doa.

Malang, 12 Agustus 2022


Penulis

v
RINGKASAN

Qusai Y S Zahdeh (21901032133) Manajemen Produksi Dan Pemasaran


Sayur Hidroponik Pakcoy di PT. Kusuma Satria Agrobio Perkasa, Kota
Batu.
Dosen Pembimbing : Dr. Dwi Susilowati, S.P., M.P.

Secara teori Manajemen pemasaran menurut Danang Sunyoto (2015:191)


mengemukakan bahwa : “Manajemen pemasaran adalah fungsi bisnis yang
mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen yang harus dipuaskan
oleh kegiatan manusia lain yang menghasilkan alat pemuas kebutuhan, yang
berupa barang maupun jasa”. Sedangkan manajemen pemasaran menurut
Kinnear dan Kenneth mengemukakan bahwa :“Manajemen pemasaran adalah
analisis, perencanaan, implementasi, dan kontrol dari putusan-putusan tentang
pemasaran didalam bidang-bidang penawaran produk, distribusi, promosi, dan
penentuan harga (pricing)”.
Sedangkan kenyataannya di PT. Kusuma Saria Agrobo Perkasa, manajemen
pemasaran (marketing management) merupakan analisis perencanaan,
implementasi, dan pengendalian atas program-program yang didesain untuk
menciptakan, membangun dan menjaga pertukaran yang menguntungkan
dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi atau tujuan-
tujuan perusahaan.
Setelah mengetahui cara pemasaran produk yang dilakukan oleh PT. Kusuma
Saria Agrobo Perkasa ternyata upaya pemasaran yang dilakukan masih belum
optimal, maka dari itu perlu dilakukan pola pemasaran yang tepat pada
komoditas pakcoy hidroponik supaya sayur yang dihasilkan dapat maksimal
menyerap pasar yang dituju.
Maka dari itu perlu adanya alat bantu promosi yaitu bauran pemasaran
(marketing mix) yang didalam perkembangannya sudah disempurnakan
menjadi bauran pemasaran 7P yang terdiri dari produk, harga, tempat, promosi,
orang, proses, dan bukti fisik agar terwujud cara pemasaran yang efektif.
Berdasarkan pembahasan diatas, maka kegiatan PKL dilakukan supaya dapat
mengetahui bauran pemasaran pada sayur pakcoy hidroponik di PT kusuma
saria agrobo perkasa. Kegiatan PKL ini di lakukan mulai dari tanggal Dari 12
Agustus sampai 12 September 2022 dan bertempat di PT. Kusuma Satria
Agrobio Taniperkasa (Kusuma agrowisata) yang berada di Jl. Abdul Ghani
Atas Kelurahan Ngaglik, Kecamatan Batu, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa
Timur.

vi
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatNya sehingga Laporan Magang di PT. Kusuma Satria Agrobio
Taniperkasa, Kota Batu dapat terselesaikan dengan baik. Terima kasih kepada
Bapak Yohanes Agung Sri Y dan Bapak Ir. Edy Antoro sebagai pembimbing
utama yang telah membimbing dan memberikan pengarahan selama penulisan
laporan magang ini. Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu
dan memberi semangat dalam pengerjaan laporan magang ini.
Pada laporan magang ini sangat dimungkinkan masih banyak
kekurangan yang harus diperbaiki. Segala bentuk kritik dan saran akan dengan
senang hati diterima dan diharapkan dapat membantu dalam penulisan laporan
selanjutnya agar lebih baik lagi. Semoga Laporan Magang di PT. Kusuma Satria
Agrobio Taniperkasa, Kota Batu dapat menambah wawasan dan pengetahuan
bagi pembaca.

Malang, 12 Agustus 2022

Penulis

vii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... i

PERNYATAAN ORIGINALITAS PRAKTIK KERTA LAPANG (PKL) ............... ii

MOTTO dan PERSEMBAHAN .......................................................................... iii

RIWAYAT HIDUP .............................................................................................. iv

UCAPAN TERIMAKASIH ...................................................................................v

RINGKASAN ......................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................x

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xi

BAB I .......................................................................................................................1

PENDAHULUAN ..................................................................................................1

1.1 Latar Belakang ..............................................................................................1

1.2 Rumuskan masalah ..................................................................................2

1.3 Tujuan praktik kerja lapangan ................................................................3

1.4 Batasan .........................................................................................................3

1.5 Manfaat kegiatan ..........................................................................................3

BAB II. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ...............................................5

2.1 Profil Perusahaan ..........................................................................................5

2.2 Sejarah Singkat Lokasi Magang ..................................................................6

2.3. Struktur Organisasi dan Tata Kelola ..........................................................7

3.4 Visi Perusahaan ............................................................................................9

3.5 Misi Perusahaan ............................................................................................9

BAB III ..................................................................................................................10

METODOLOGI ....................................................................................................10

viii
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan PKL .......................................................10

3.2 Metode Praktek Kerja Lapangan ..........................................................11

3.3 Jenis dan Metode Analisis Data ............................................................14

BAB IV. .................................................................................................................15

HASIL DAN PEMBAHSAN ...............................................................................15

4.1 Kegiatan Praktik Kerja Lapangan ............................................................15

4.1.1 Pengemasan dan Penyortiran Produk ....................................................15

4.1.2 Merekap Data.........................................................................................16

4.1.3 Pengambilan Barang ..............................................................................18

4.1.4 Penjualan Produk ...................................................................................18

4.2 Kaitan Kegiatan Magang Dengan Mata Kuliah Yang Didapat Di


Perkuliahan .........................................................................................................20

4.3 Tantangan Dari Kegiatan Yang Dilakukan Di Tempat Magang ..................22

4.4 Pembahasan Hasil PKL ................................................................................24

4.4.1 Manajemen Produksi .............................................................................24

4.4.2 Proses Produksi ......................................................................................26

4.4.3 Proses Trading dan Pemasaran ..............................................................26

4.4.4 Masalah/Kendala Dalam Pengelolaan Produksi ....................................28

4.4.5 Upaya Mengatasi Masalah Produksi .....................................................28

V. PENUTUP ........................................................................................................30

5.1. Kesimpulan ................................................................................................30

5.2 Saran : ..........................................................................................................31

Daftar Pustaka .......................................................................................................32

Lampiran ...............................................................................................................33

ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Logo Kusuma Agrowisat .......................................................................8
Gambar 2. Struktur Organisasi PT. Kusuma............................................................9
Gambar 3. Proses Pemasaran .................................................................................28
Gambar 4. Foto Bersama Bapak Dan Ibu Pembimbing Lapang ............................33
Gambar 5. Foto Bersama Karywan Bagian Trading ..............................................33
Gambar 6. Kegiatan pakcoy ...................................................................................34
Gambar 7. Packing Sayuran ...................................................................................34
Gambar 8. Alat Departemen Trading....................................................................35
Gambar 9. Venue Gudang Departemen Trading ..................................................35
Gambar 10. Sertifikat Magang Kerja ....................................................................36
Gambar 11. Kartu Monitoring Kegiatan PKL .......................................................37

x
DAFTAR TABEL

Table 1 Jadwal Kegiatan Praktik Kerja Lapang ( PKL ) .......................................10


Table 2. Benih dan Pembibitan ..............................................................................24
Table 3. Pupuk dan Nutrisi ....................................................................................25
Table 4. Jadwal Pendistribusian Produk PT. Kusuma Agrobio Taniperkasa ........27

xi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pakcoy adalah tanaman sayur-sayuran hijau yang banyak diminati
oleh masyakat dari anak-anak hingga orang dewasa, karena memiliki nilai
gizi yang sangat tinggi. Kandungan yang terdapat dalam tanaman pakcoy
yakni protein, lemak, karbohidrat, Fe, vitamin A, B, C, E dan K yang sangat
baikuntuk kesehatan (Haryanto et.al., 2007). Pemberian nitrogen dengan
dosis yang tepat sangat menentukan kualitas pertumbuhan dan hasil
tanaman secara maksimal (Okazaki et.al.,2012 Averbeke et.al. 2007). Selain
menggunaka pupuk nitrogen untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman
pakcoy, pupuk organik juga sangat penting untuk membantu memberikan
nutrisi yang berfungsi membantu menambah pertumbuhan tanaman pakcoy,
salah satunya adalah biochar yang berasal dari hasil pembakaran baik
berupa sekam padi dan serbuk gergaji.
Biochar merupakan arang sekam dengan bahan dasar dari kulit padi,
dimana biochar berfungsi menjaga kelembaban tanah, mampu menahan air
dan dapat meningkatkan pertumbuhan serta serapan hara pada tanaman
(Ilmiah Rhizobia,2020). Hasil penelitian Lanna et.al. (2015) menunjukkan
bahwa pemberian biochar terhadap tanaman pakcoy hingga dosis 1kg/plot
memberikan pengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman dan jumlah
daun. Untuk menambah kandungan nutrisi pada tanah, dengan
menggunakan biochar saja kurang baik dalam memberikan hasil yang
maksimal pada tanaman pakcoy, maka dari itu peran pupuk organik selain
biochar juga dapat memberikan tingkat kesuburan pada tanah dan tanaman.
Pupuk organik yang dibutuhkan yaitu pupuk kandang sapi.
Pupuk kandang sapi merupakan pupuk yang tersusun dari materi
makluk hi dup melalui proses pelapukan berdasarkan daur ulang secara
hayati. Peran pupuk kandang sapi dapat memperbaiki sifat fisik tanah, kimia
dan biologi tanah. Aplikasi pupuk organik dalam system pertanaman dapat

1
meningkatkan kandungan bahan organik/C-organik dan kandungan N total
dalam tanah (Zulkarnain, 2013)
Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu upaya dalam
mengetahui system kerja dari suatu perusahaan. Seluruh kegiatan yang
meliputi aspek budidaya mulai dari pembibitan hingga panen. Dalam
kegiatan ini lebih ditekankan kepada pengalaman serta pengetahuan di
bidang pertanian dan manajemen pemasarean sayur hidroponik khususnya
budidaya pakcoy sehingga penulis memiliki kemampuan dalam teknik
budidaya pakcoy. Dipilihnya lokasi Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT.
Kusma Satria Agrobio Perkasa karena komoditas yang ada dan managemen
pengolahan, kegiatan pemasaran, serta budidaya pada lokasi ini dianggap
lebih bagus karena hasil-hasil dari produksi ini mampu menembus pasar
nasional.
1.2 Rumuskan masalah
1. Bagaimana manajemen produksi dan pemasaran sayuran hidroponik
khususnya budidaya pakcoy dari proses produksi hingga siap dijual
di PT. Kusma Satria Agrobio Perkasa?

2. Masalah/kendala saja apa yang dihadapi PT. Kusuma Satria Agrobio


Taniperkasa dalam proses manajemen produksi dan pemsaran?

3. Bagaimana upaya yang dilakukan PT. Kusuma Satria Agrobio


Taniperkasa dalam menghadapi masalah pengeloaan produksi?

2
1.3 Tujuan praktik kerja lapangan
1. Untuk menetahui manajemen sayuran hidroponik khususnya budidaya
pakcoy di PT. Kusuma Satria Agrobio Perkasa.

2. Untuk mengetahui masalah-masalah yang dihadapi PT Kusumasatria


Agrobio Taniperkasa dalam mengelola produksi.

3. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan PT. Kusuma Satria Agrobio


Taniperkasa dalam menghadapi masalah pengeloaan produksi.

1.4 Batasan
Praktek kerja lapangan (PKL) ini dibatasi pada manajemen produksi
dan pemasaran sayuran hidroponik khususnya budidaya pakcoy di PT. Kusma
Satria Agrobio Perkasa.
1.5 Manfaat kegiatan
Bagi Mahasiswa:
a. Sebagai sarana latihan dan penerapan ilmu pengetahuan perkuliahan
b. Meningkatkan kemampuan dan sosialisasi lingkungan kerja.
c. Menambah pengetahuan, pengalaman, dan wawasan di lapangan kerja
mengenai dunia kerja khususnya dunia perbankan.
Bagi Jurusan:
a. Terjalinnya hubungan antara Program Studi Agribisnis
khususnya dan Fakultas Pertanian pada umumnya, dengan PT.
Kusuma Satria Agrobio Taniperkasa, Mendapat umpan balik
untuk meningkatkan kualitas pendidikan, sehingga selalu dapat
mengikuti perkembangan dunia pertanian.
b. Memperoleh masukan-masukan baru dari lembaga pendidikan,
melalui mahasiswa yang sedang melaksanakan PKL.
c. Dapat menjalin hubungan dengan lembaga pendidikan,
khususnya Fakultas Pertanian Universitas Islam Malang
(UNISMA).

3
Bagi Instansi Magang dan Instansi Pendidikan:
a. Sebagai sarana untuk memperoleh informasi mengenai keadaan
umum dari agrowisata melalui penerimaan laporan kegiatan
agrowisata yang ada pada PT. Kusuma Satria Agrobio
Taniperkasa.
b. Agar terciptanya hubungan kerja sama yang saling
menguntungkan antara kedua belah pihak, yaitu dapat
menempatkan mahasiswa yang potensial untuk mendapatkan
pengalaman di perusahaan yang rele

4
BAB II.
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Profil Perusahaan


Kusuma Agrowisata terletak di Kelurahan Ngaglik, Kecamatan
Batu, Kota Batu, Propinsi Jawa Timur dan berkantor pusat di Jalan Abdul
Gani Atas PO. BOX 36 Batu, Jawa Timur. Kota Batu dikelilingi oleh
rangkaian pegunungan, yaitu Gungun Panderman (2040 m), Gunung Arjuno
(3339 m), Gunung Welirang (2156 m), Gunung Anjasmoro (2277 m),
Gunung Kawi (2651 m). Selain merupakan kawasan wisata pegunungan
yang sejuk, Kota Batu juga dikenal sebagai kawasan Agropolitan, sehingga
mendapat julukan Kota Agropolitan. Seperti halnya di kawasan Malang dan
sekitarnya, Kota Batu banyak menghasilkan buah dan sayur-sayuran,
khususnya buah apel (Andi Kurniawan*), 2017).
Kusuma Agrowisata adalah perusahaan agrowisata petik buah dengan
komoditas utama dalam kawasan petiknya, yakni buah apel. Kusuma
Agrowisata memiliki beberapa bidang usaha dengan perusahaannya
masing. Perusahaan-perusahaan tersebut adalah:
- PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya (Bidang Pariwisata dan Hotel)
- PT. Kusumantara Graha Jayatrisna (Bidang Real Estate)
- PT. Mannasatria Kusumajaya Perkasa (Bidang Industri)
- PT. Kusuma Satria Agrobio Taniperkasa (Bidang Perkebunan, Jasa
Pelatihan, Konsultasi Agribisnis, Departemen Trading, dll)
Lokasi kegiatan magang penulis ada di salah satu anak perusahaan
Kusuma Agrowisata, yakni PT. Kusuma Satria Agrobio Taniperkasa.
Perusahaan ini merupakan satu-satunya anak perusahaan Kusuma
Agrowisata yang menjadi wadah pelatihan kerja bagi mahasiswa, seperti
misalnya kegiatan magang kerja.
PT. Kusuma Satria Agrobio Taniperkasa bergerak dibidang
perkebunan, jasa pelatihan, konsultasi agribisnis dan juga penyediaan
teknologi tepat guna serta sarana produksi agribisnis. Total luas areal kebun
di Kusuma Agrowisata, yaitu 60 ha. Luas kebun sebesar 29,63 ha yang

5
terdiri dari 7,03 ha kebun apel, 6,6 ha kebun jeruk, 3,4 ha kebun jambu, 2
ha kebun strawberry, 9 ha kebun kopi, 1,6 ha kebun buah naga. Selain
perkebunan, kawasan Kusuma Agrowisata juga memiliki fasilitas
pendukung, yaitu bangunan green house sayuran hidroponik dan tanaman
hias, areal air softgun dan shooting area, flying fox, lokasi outbound, mini
cross, mini zoo, kedai apel, kedai strawberry, kawasan penjualan buah dan
sayur, bangunan pengolahan kopi, dan bangunan industri olahan apel.
2.2 Sejarah Singkat Lokasi Magang
Kusuma Agrowisata didirikan oleh Ir. Edy Antoro pada lahan seluas 4
ha pada tahun 1989. Daerahnya terletak di Kota Batu bagian Selatan,
dibawah lereng Gunung Panderman. Pada saat itu daerahnya masih tandus,
sangat sulit memperoleh air untuk pengairan lahan. Pada saat itu air hanya
mampu didapat dengan menggali kedalaman 125 meter. Berdasarkan kerja
keras dan kegigihan yang dimiliki Bapak Edy Antoro serta pengalaman
kerja sebagai seorang pengawas perkebunan kopi di PT. Perkebunan
Nusantara XII di daerah Bondowoso, beliau mendirikan usaha di bidang
agrowisata apel. Setelah panen, beliau mencoba menjual hasil panen
apelnya kepada pedagang di Surabaya. Hasil panen yang dijual kepada
pedagang di Surabaya tersebut ternyata lebih rendah daripada harga
penjualan apel ditingkat pedagang Batu. Pedagang menawarkan 1500/kg
sedangkan untuk harga apel pada umumnya di Kota Batu pada saati itu,
yaitu 1900/kg. Untuk menghindari kerugian tersebut, akhirnya Bapak Edy
memutuskan untuk menjual apel langsung ke pembeli dengan konsep
agrowisata, yaitu memetik sendiri di kebun.
Tahun 1990 konsep Kusuma Agrowisata tersebut mulai direalisasikan
oleh Bapak Edy. Beliau menanam apel pada lahan seluas 10 ha dan jeruk
seluas 2 ha. Badan usaha PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya
diresmikan pada tanggal 29 Mei 1990. Nama “Kusuma Agrowisata” sendiri
berasal dari nama perusahaan, yaitu PT. Kusuma Satria Dinasasri
Wisatajaya. Peresmian sarana agrowisata ditandai pada peletakan batu
pertama yang dilakukan pada tanggal 20 Desember 1990 oleh pemilik
sekaligus penyandang dana tunggal, yaitu Bapak Jacob Dioiosubagio.

6
Pada tahun 1992, kemudian dibangun cottage sebanyak 16 kamar, yang
pada tahun berikutnya (1993) menambah kamar mandi 66 buah dan fasilitas
yang lain diantaranya kolam renang, restoran, dan ruang pertemuan. Tahun
1995 7 dibangun hotel tiga lantai sehingga total kamarnya menjadi 152
kamar. Tahun 1996 dibangun rumah kaca (green house) untuk tanaman hias
dan menanam jenis kopi Arabika kerdil varietas Kartika seluas 9 ha dan
berikutnya pada tahun 1997 membuka usaha estate dan travel. Tahun 1998
hingga 2000 menambah jenis tanaman untuk wisata agro, yaitu stroberi dan
membangun green house lagi untuk sayur dan tanaman jenis hidroponik
lainnya. Tahun itu pula dibangun home industry dengan bahan utama apel.
Tahun 2002 Kusuma Agrowisata mendirikan Klinik Agribisnis dan
Agrowisata yang bertujuan sebagai pusat kajian agribisnis untuk
memberdayakan dunia agribisnis di tanah air dan petani Indonesia.
Programnya adalah mengadakan pelatihan-pelatihan, training, studi
banding, seminar, kajian-kaijan, dan juga memasyarakatkan wisata agro
dengan travel. Mulai tahun itu pula Klinik Agribisnis dan Agrowisata mulai
mengembangkan pertanian organik.
2.3. Struktur Organisasi dan Tata Kelola
Selayaknya perseroan terbatas lainnya, PT.Kusuma Satria Agrobio
Taniperkasa juga memiliki struktur organisasi. Pengelolaan tenaga kerja di
PT.Kusuma Satria Agrobio Taniperkasa terdiri dari karyawan tetap,
karyawan kontrak satu tahun dan tiga bulan, karyawan harian lepas (KHL),
dan pekerja borongan. Karyawan tetap adalah pekerja yang memiliki
perjanjian kerja dengan pengusaha/perusahaan untuk jangka waktu tidak
tertentu (permanent), serta memperoleh penghasilan dengan jumlah tertentu
secara teratur. Karyawan kontrak adalah karyawan yang memiliki
perjanjian kerja dengan pengusaha/perusahaan hanya pada jangka waktu
kontrak yang telah disepakati (1 bulan, 3 bulan, 1 tahun) dengan penghasilan
menyesuaikan waktu kerja dan tidak mendapat jaminan sosial. KHL atau
Karyawan Harian Lepas adalah karyawan yang tidak tetap dan memperoleh
gaji harian. Pekerja borongan adalah tenaga kerja yang bekerja secara

7
borongan, jadi pembagian hasil menyesuaikan pada pekerjaan yang telah
diselesaikan.
PT. Kusuma Satria Agrobio Taniperkasa mempunyai beberapa departemen,
departemen tersebut meliputi:
 Departemen Budidaya Tanaman Tahunan (BTT)
 Departemen Budidaya Tanaman Semusim (BTS)
 Departemen Food Beverage dan Entertainment
 Departemen Keuangan, Umum, dan Administrasi
 Departemen Marketing
 Departemen Klinik Agribisnis dan Agrowisata
 Departemen Advanture dan Waterpark
 Personalia

Gambar 1. Logo Kusuma Agrowisat

Untuk mengetahui posisi jelasnya departemen-departemen tersebut secara


keseluruhan dari sudut pandang satu kesatuan divisi, berikut ini adalah struktur
organisasi dari PT. Kusuma Satria Agrobio Taniperkasa:

8
Gambar 2. Struktur Organisasi PT. Kusuma

Imam Edy
Batu, 15 Februari 2016 Soetedjo Antoro
General Direktur
Manager Utama

3.4 Visi Perusahaan


Membangun Kusuma Agrowisata Group menjadi perusahaan terpercaya,
terkemuka, yang tangguh dan mampu bersaing di pasar global.
3.5 Misi Perusahaan
a. Menghasilkan produk dan jasa yang dapat diterima serta dapat memberikan
kepuasan konsumen.
b. Mendapatkan keuntungan untuk kelangsungan dan pengembangan usaha
serta kesejahteraan karyawan.

9
BAB III
METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan PKL


Kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) ini dilakukan di PT. Kusuma
Satria Agrobio Taniperkasa (Kusuma Agrowisata) tepatnya didivisi
Budidaya Tanaman Sayuran (BTS) yaitu green house sayuran hidroponik
dan tanaman hias dan dilaksanakan selama 30 hari mulai tanggal dari 12
Agustus sampai 12 September 2022 Kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL)
dilaksanakan di lokasi Kusuma Agrowisata yaitu Jalan Abdul Ghani Atas,
Kelurahan Ngaglik, Kecamatan Batu, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa
Timur.
Hari kerja Praktik Kerja Lapang (PKL) dilakukan pada hari Senin
sampai Sabtu, jam kerja yang diberlakukan selama 8 jam termasuk dengan
jam istirahat yaitu mulai pukul 06.00 WIB – 14.00 WIB. Selama 3 hari yang
terakir mulai pada tanggal 09 Agustus sampai 12 September 2022 untuk
mengikuti kegiatan yang ada di Departemen Trading (marketing) yang
dilaksanakan di lokasi PT. Satria Agrobio Taniperkasa. Berikut adalah tabel
jadwal kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL):

Table 1 Jadwal Kegiatan Praktik Kerja Lapang ( PKL )


1 12/08/2022 Mempersiapkan media tanam untuk penyemaian
2 15/08/2022 Memanen sawi hijau, tomat dan tanam kangkong
3 16/08/2022 Packing kangkung dan menyemai kankung dan pakcoy
4 17/08/2022 Packing sayuran untuk kirim ke bali (trading)
5 18/08/2022 Menabur gulma dan pewiwilan tomat cherry
6 19/08/2022 Pemangkasan tomat beef dan menyemai kangkung
7 22/08/2022 Memanen sawi hijau dan kangkung
8 23/08/2022 Memanen pai tsai dan pakcoy
9 24/08/2022 Packing sayur untuk kirim ke Malang (trading)
10 25/08/2022 Menyediakan media tenam dan setting drip tomat beef
11 27/08/2022 Menjual sayur hidroponik dan organik (trading)
12 28/08/2022 Menjual sayur hidroponik dan organik (trading)
13 29/08/2022 Memanen tomat cherry dan mempersiapkan media
tomat beef
14 30/08/2022 Melakukan kegiatan marketing di departemen trading

10
15 31/08/2022 Packing sayur untuk dikirim ke Malang dan Surabaya
(trading)
16 01/09/2022 Menstransplantasi sawi hijau, putih dan melakukan
penanaman tomat
17 02/09/2022 Menstransplantasi siomac dan menyemai sawi hijau
18 03/09/2022 Memanen sawi hijaw dan siomac
19 05/09/2022 Memanen tomat beef dan cherry & menyemai kangkong
20 06/09/2022 Memanen telang dan mentransplantasi kangkung
21 07/09/2022 Memanen kangkung dan mentransplantasi sawi putih
22 08/09/2022 Menyiapkan media tanam dan mentransplantasi pakcoy
Melakukan kegiatan marketing dan menjual sayur di
23 09/09/2022
departemen trading
24 11/09/2022 Menjual sayuran hidroponik dan organik (trading)
Memanen tomat beef dan cheery dan memanen sawi
25 12/09/2022
hijau

3.2 Metode Praktek Kerja Lapangan

Kegiatan magang kerja Kusuma Agrowisata dibimbing oleh


pembimbing lapangan dan pembimbing akademik. Peran pembimbing
lapangan dalam kegiatan magang kerja ini adalah sebagai fasilitator yang
memberikan petunjuk serta informasi bagi peserta magang sesuai dengan
topik yang telah dibahas selama kegiatan magang kerja berlangsung.
Sedangkan peran pembimbing akademik sebagai fasilitator dalam bidang
akademik untuk memastikan peserta magang telah melakukan kegiatan
magang sesuai dengan prosedur atau peraturan yang telah ditetapkan.
Metode pelaksanaan pada kegiatan magang kerja ini meliputi sebagai
berikut:

11
Praktik Kerja:

Metode pelaksanaan praktik kerja dilakukan dengan harapan


peserta magang mampu menerapkan tridharma perguruan tinggi yaitu
sesuai dengan bidang pendidikan, penelitian serta pengabdian. Dalam
bidang pendidikan khususnya bertujuan untuk mempelajari manajemen
yang dilakukan oleh PT. Kusuma Satria Agrobio Taniperkasa terutama
manajemen proses dan produksi, sedangkan bidang penelitian dilakukan
saat akan mencari informasi atau data yang dibutuhkan selama kegiatan
magang. Pengabdian dalam kegiatan magang kerja diperoleh dari keaktifan
peserta magang untuk menyelesaikan kegiatan sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan oleh perusahaan.

Wawancara dan Observasi


Metode wawancara merupakan teknik pengumpulan metode survey
yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subyek penelitian
(Okazaki et.al.,2012 Averbeke et.al. 2007). Metode wawancara dalam
kegiatan magang kerja ini dilakukan untuk mendapatkan informasi dengan
cara bertanya langsung kepada responden atau konsultasi kepada
pembimbing lapang selaku fasilitator untuk memberikan informasi sesuai
dengan topik yang telah dibahas. Sasaran dari pelaksanaan metode ini
adalah setiap pihak yang dinilai berperan langsung atau mengetahui
mengenai kegiatan manajemen proses dan produksi pada PT. Kusuma Satria
Agrobio Taniperkasa terutama Departemen Trading. Sedangkan observasi
adalah pengamatan secara langsung terhadap objek yang akan diteliti untuk
mengumpulkan data primeryang dibutuhkan sesuai dengan topik yang
dibahas oleh peserta magang.

12
Observasi:
Observasi adalah kegiatan pengumpulan data dengan cara
melakukan pengamatan langsung ke lapangan atau obyek pembahasan.
Pengamatan ini digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh melalui
teknik wawancara.

Pencatatan Data:
Data yang dibutuhkan dalam kegiatan magang dengan topik
manajemen proses dan produksi yaitu data primer dan data sekunder. Data
primer dan sekunder merupakan data yang dikumpulkan oleh peserta
magang langsung dari sumber pertama yang selanjutnya digunakan untuk
mendukung pembuatan laporan akhir kegiatan magang kerja.

Dokumentasi:
Metode pelaksanaan dokumentasi dilakukan dengan tujuan untuk
melengkapi informasi-informasi yang diperoleh agar lebih lengkap serta
menunjang kebenaran dan keterangan yang diberikan sesuai dengan topik
yang dibahas.

13
3.3 Jenis dan Metode Analisis Data

A. Data Primer
Data primer adalah data yang diambil langsung dari lapangan. Data
primer dalam pembahasan kali ini adalah data yang diperoleh langsung
berdasarkan diskusi dan wawancara dengan pihak pembimbing lapang,
kemudian data dicatat dan dikumpulkan yaitu mengenai Manajemen
Pemasaran Sayur Hidroponik (Pakcoy).

Data primer diperoleh melalui observasi dan wawancara langsung kepada


pembimbing lapang dan para pekerja di lokasi Budidaya Tanaman Sayur
(BTS) dan Departemen Trading (marketing) sehingga dapat diperoleh data
yang akurat mengenai manajemen pemasaran sayur hidroponik (Pakcoy) di
PT. Kusuma Satria Agrobio Taniperkasa, Kota Batu.

B. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diambil dari data yang telah tersedia
atau data yang sudah ada. Data sekunder dalam pembahasan kali ini akan
diperoleh dari instansi-instansi yang terkait. Dimana data tersebut diperoleh
dari berbagai refrensi, laporan, literatur baik data maupun ringkasan yang
diperoleh dari pihak-pihak yang terkait, bukti-bukti relevan serta instansi
terkait dengan yang digunakan untuk menunjang data primer dan
melengkapi penulisan laporan.

14
BAB IV.
HASIL DAN PEMBAHSAN
4.1 Kegiatan Praktik Kerja Lapangan

Kegiatan magang dilaksanakan di Departemen Trading dan Budidaya


Tanaman Sayur (BTS) di PT. Kusuma Satria Agrobio Taniperkasa.
Kegiatan magang yang dilakukan oleh penulis berdurasi 200 jam dengan
waktu kerja 8 jam sehari dan dalam enam hari dalam satu minggu, kegiatan
utama yang ada di Departemen Trading adalah pengemasan barang,
pengiriman barang, berhubungan dengan konsumen, merekap data dan
pembuatan realisasi penjualan, data keuangan, data biaya dan penjualan
produk dan Kegiatan utama yang ada di Budidaya Tanaman Sayur (BTS)
adalah mempersiapkan media tanam untuk penyemaian dan menyemai dan
memanen dan menabut gulma dan membersih tenah dan transplanting dan
setting drip media tanem dan penan dan pengemasan sayuran atau produk
yang didalamnya meliputi penyortiran produk baik buah dan sayur,
pembersihan dari kotoran, dan penimbangan massa produk.

Tetapi tidak semua kegiatan departemen trading dilakukan oleh


penulis saat menjalani kegiatan magang. Hal ini dikarenakan dibutuhkan
hardskill atau keterampilan dan waktu dalam mengerjakan suatu hal
tersebut, yang bila tidak memiliki hal tersebut maka akan memperlambat
kerja sehingga waktu yang selalu dituntut untuk cepat dan efisien tidak
tercapai.

4.1.1 Pengemasan dan Penyortiran Produk

Yang dilakukan penulis selama kegiatan magang adalah pengemasan


barang atau produk yang didalamnya meliputi penyortiran produk baik buah
dan sayur, pembersihan dari kotoran, dan penimbangan massa produk.
Dalam kegiatan ini dilakukan penyortiran produk berupa buah dari segi
ukuran, warna dan tingkat kematangannya. Untuk produk buah yang sering
dilakukan proses sortasi adalah jambu merah karena jambu merah tersebut

15
dipanen setiap hari dan akan selalu masuk ke Gudang Departemen Trading
atau sering disebut Red House. Dalam proses sortasi dibutuhkan konsentrasi
dan ketelitian agar mendapat hasil sortasi terbaik dan produk tidak rusak
karena keteledoran. Hasil sortasi buah yang sudah dikelompokkan berdasar
tingkat kematangan dan juga ukuran akan menentukan jambu merah
tersebut apakah akan dijual ke pasar modern, ke penjual kecil, atau dijual di
outlet pribadi milik Kusuma Agrowisata. Sedangkan sayuran pun dilakukan
sortasi agar mendapat kualitas yang baik. Tetapi umumnya sayuran yang
masuk ke Gudang Departemen Trading sudah merupakan hasil pemilahan
sebelumnya. Sehingga ketika masuk ke dalam gudang proses hanya tinggal
dibersihkan dari kotoran atau benda asing, serta membuang bagian yang
tidak diperlukan. Untuk buah dan sayuran seringkali sudah dilakukan
penimbangan bobot totalnya. Tetapi ketika akan dikemas tetap dilakukan
peimbangan sesuai dengan permintaan konsumen. Sebagai contoh apel anna
yang diminta konsumen dengan spesifikasi bobot per kemasannya sebesar
500 gr atau setengah kilogram dan bayam merah dengan bobot per kemasan
250 gr. Dalam prosesnya penulis beserta peserta magang yang lain tidak
jarang diberi arahan untuk melakukan setiap bagiannya dan juga diberi
kepercayaan untuk melakukan pengemasan tersebut.

4.1.2 Merekap Data

Lalu kegiatan selanjutnya yang dilakukan oleh penulis dan


peserta magang yang lain adalah membantu dalam merekap data. Data
tersebut dapat berupa hasil penjualan kepada outlet yang masih
berbentuk lembaran faktur atau nota PO (Purchasing Order) dan data
permintaan barang segar ke mitra. Dalam pengerjaannya sangat
dibutuhkan konsentrasi dan ketelitian karena bila tidak akan berdampak
pada kesalahan perhitungan ataupun kesalahan input data. Sebagai
contoh kasus penulis membantu dalam perekapan faktur penjualan dari
Departemen Trading PT. Kusuma Satria Agrobio Taniperkasa ke outlet
atas nama Pak Sufarman. Yang direkap adalah total penerimaan dari

16
penjualan barang atau produk ke Pak Sufarman. Faktur yang direkap
berisikan data pengirim dan penerima, kemudian barang atau produk apa
saja yang diminta berserta kuantitas permintaannya, lalu kuantitas barang
yang dikirim atau disanggupi oleh Departemen Trading dan berapa
barang atau produk yang diterima oleh pihak pemesan atau konsumen,
serta harga masing-masing item atau produk. Selain itu pada lembar
faktur tersebut juga terdapat keterangan apabila barang yang dikirim
tidak sesuai dengan yang diterima oleh pihak konsumen yaitu rusak,
mati, atau compliment (diberikan cuma -cuma). Dalam proses
perekapannya dibutuhkan ketelitian, meskipun hanya perhitungan
sederhana total penerimaan dari barang atau produk yang dijual. Selain
perekapan faktur, penulis dan peserta magang yang lain pun
berkesempatan melakukan input data permintaan ke mitra. Ketika input
data haruslah menambahkan kuantitasnya atau nominal yang diinput
adalah bukan kuantitas bersih. Tindakan tersebut adalah tindakan
antisipasi jikalau ada barang yang tidak sesuai kriteria atau barang masih
perlu dilakukan pembersihan dari benda asing, bagian yang tidak
dibutuhkan atau kotoran. Kegiatan ini dilakukan ketika kebun pribadi
milik PT. Kusuma Satria Agrobio Taniperkasa tidak dapat memenuhi
kebutuhan atau permintaan konsumen. Guna menjaga stabilisasi
ketersediaan barang yang dapat dipenuhi oleh Departemen Trading,
maka Departemen Trading menjalankan hubungan kemitraan atau
kerjasama dengan petani. Selain itu Departemen Trading memiliki sub
misi untuk turut membantu mensejahterakan petani kecil. Untuk barang
yang diminta oleh Departemen Trading sudah disesuaikan kriteria atau
spesifikasinya. Sebagai contoh barang berupa bayam merah atau bayam
hijau dengan kriteria organik, grade A dan sudah bersih dari akar dan
kotoran. Kriteria tersebut menyesuaikan dengan kriteria yang diinginkan
oleh pasar modern sebagai konsumen atau yang melakukan permintaan.

17
4.1.3 Pengambilan Barang
Kegiatan selanjutnya yang dilakukan oleh penulis adalah belanja
atau pengambilan barang. Hal tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut dari
permintaan Departemen Trading kepada petani mitra untuk memenuhi
barang yang diminta oleh konsumen atau outlet. Kegiatan ini melibatkan
seorang buyer dan seorang driver yang mana merupakan karyawan dari
Departemen Trading PT. Kusuma Satria Agrobio Taniperkasa. Dalam
kegiatan ini penulis membantu dalam proses loading barang ke dalam mobil
yang digunakan untuk mengambil barang. Dari kegiatan tersebut penulis
menyimpulkan bahwa Departemen Trading memiliki lebih dari satu mitra,
dan ketika satu mitra tidak dapat memenuhi keseluruhan yang dibutuhkan
maka akan diambil dari mitra yang lainnya. Lalu untuk pemenuhan buah
apel, papaya, dan pisang pun memiliki petani mitra tersendiri. Untuk buah
papaya biasanya barang diantar langsung oleh mitra ke gudang Departemen
Trading. Kegiatan tersebut diatas dilakukan rutin dalam satu minggu
menyesuaikan dengan permintaan, sehingga barang tidak ada yang
menumpuk atau tidak terpakai.

4.1.4 Penjualan Produk

Kegiatan selanjutnya yang merupakan tantangan bagi penulis adalah


kegiatan penjualan produk di outlet Kusuma Agrowisata. Dalam hal ini
tanggung jawab diberikan kepada penulis dan peserta magang lain yang
mendapat giliran bertugas melakukan penjualan. Dalam proses penjualan
peserta magang melakukan kontak langsung dengan konsumen dengan
berbagai macam karakteristik konsumen. Secara pribadi penulis memiliki
target dalam kegiatan penjualan tersebut, yaitu produk harus ada yang
terjual setiap harinya. Dengan begitu penulis melakukan promosi dan
personal selling kepada calon konsumen dan melakukan tindakan persuasif
disertai seni berbicara yang dapat meyakinkan calon pembeli sehingga ada
rasa ketertarikan terhadap produk. Peserta magang diberikan wewenang
untuk memperbolehkan calon konsumen mencicipi produk atau

18
memberikan tester untuk produk tertentu. Hal tersebut sebagai salah satu
bentuk promosi guna menarik perhatian calon konsumen. Selain itu peserta
magang diberi kepercayaan atas hasil penjualan di hari di mana peserta
magang bertugas. Karena itu pencatatan nota untuk produk yang terjual atau
kasir harus teliti dan mencatat setiap aktivitas penjualan. Bila ada kekeliruan
dalam penulisan atau pencatatan pada nota penjualan atau ada barang yang
belum dibayar maka saat perekapan aka nada ketidakseimbangan jumlah
nominal pada nota dengan uang yang ada sehingga akan menghambat
proses perekapan. Tetapi dalam kegiatan tersebut pada awalnya dilakukan
pendampingan oleh karyawan Departemen Trading. Penulis dan peserta
magang pun belajar mengenai cara berjualan secara langsung dilapangan
hingga akhirnya dapat melakukan nya.

Kemudian sebagai program tak tertulis yang dijalankan Departemen


Trading terkait magang kerja adalah adanya komunikasi dan kerjasama tim
yang baik maka peserta magang yang lebih dahulu masuk ke dalam
Departemen Trading dan sudah mendapatkan pengarahan sebelumnya akan
diberikan kesempatan untuk menjelaskan atau menyalurkan pengarahan dan
pengalaman yang telah didapatkan sebelumnya. Dengan begitu akan timbul
interaksi, komunikasi, dan kerjasama yang baik agar tidak ada jarak atau
pembatas antara peserta magang yang sudah lebih dahulu masuk dengan
yang baru memulai kegiatan magangnya. Dalam hal komunikasi, mayoritas
karyawan di PT. Kusuma Satria Agrobio Taniperkasa sering menggunakan
bahasa daerah atau bahasa jawa. Dan hal tersebut menjadi tantangan bagi
peserta magang yang berasal dari luar Pulau Jawa atau yang tidak paham
berbahasa jawa. Kendala tersebut menjadi permasalahan tersendiri karena
akan menghambat laju informasi.

19
4.2 Kaitan Kegiatan Magang Dengan Mata Kuliah Yang Didapat Di Perkuliahan

Kegiatan magang yang penulis lakukan di PT. Kusuma Satria


Agrobio Taniperkasa merupakan bentuk praktik nyata dari beberapa mata
kuliah yang didapat penulis di perkuliahan. Dapat dikatakan bahwa kegiatan
magang tersebut adalah merupakan praktik atau simulasi yang dilakukan
berdasarkan teori yang diperoleh. Teori yang diberikan dalam perkuliahan
dapat menjadi tambahan pengetahuan untuk menganalisa suatu system
dalam perusahaan. Berdasarkan kegiatan magang yang dilakukan penulis
sering mendapati aspek manajemen untuk menjalankan perusahaan. Dengan
itu penulis dapat membandingkan antara teori dengan praktik atau kegiatan
nyata di lapangan apakah sejalan atau justru berjalan berlawanan.
Salah satu mata kuliah yang berkaitan dengan kegiatan magang yang
dilakukan penulis di PT. Kusuma Satria Agrobio Taniperkasa adalah
Perilaku Konsumen. Kegiatan yang berkaitan dengan mata kuliah tersebut
adalah pejualan produk di outlet Kusuma Agrowisata. Dalam kegiatannya
dilakukan promosi terhadap barang atau produk agar calon konsumen
tertarik dan akhirnya membeli. Dalam kegiatan ini, promosi yang dilakukan
adalah dengan cara memeberikan tester kepada calon konsumen, pemberian
discount dan melakukan personal selling dengan kata-kata untuk
meyakinkan calon konsumen. Dari kegiatan promosi (pemberian tester dan
discount) penulis dapat melihat perubahan sikap dari calon konsumen.
Karena pada dasarnya seorang konsumen akan melakukan penilaian
terhadap suatu barang yang dicobanya, kemudian akan beralih ke tahap
pengambilan keputusan yaitu akan membeli produk tersebut atau tidak.
Selain itu pemberian discount atau pengurangan harga akan lebih dapat
menarik perhatian calon konsumen. Sebagai penjual, penulis pun dapat
melakukan evaluasi terhadap cara berjualannya, dan memperbaiki sesuatu
yang kurang sehingga kegiatan berjalan dengan lancar.
Mata kuliah selanjutnya yang didapat di perkuliahan yang berkaitan
dengan kegiatan magang adalah Manajemen Produksi dan Organisasi.
Dalam mata kuliah tersebut terdapat banyak bab yang berkaitan dengan
kegiatan dalam perusahaan yang dirasakan penulis saat magang diantaranya

20
adalah manajemen sumberdaya manusia, manajemen proses dan produksi,
manajemen rantai pasok, dan lain-lain. Manajemen sumberdaya manusia
adalah seni mengatur manusia sebagai sumberdaya untuk memposisikannya
sesuai dengan kapabilitasnya masing-masing sehingga tercipta efektivitas
kerja dalam setiap aspeknya. Dalam hal ini penulis mendapati bahwa
penempatan posisi oleh Departemen Personalia PT. Kusuma Satria Agrobio
Taniperkasa dilakukan berdasarkan latar belakang baik pendidikan maupun
pengalaman. Dengan adanya kriteria tersebut maka perusahaan akan
mendapatkan sumberdaya yang ideal atau mampu (capable) di bidangnya.
Sedangkan manajemen proses dan produksi sesuai dengan divisi tempat
magang penulis praktiknya banyak terdapat di Gudang Departemen
Trading. Dengan sistem FIFO (First In First Out) barang yang masuk saat
itu langsung diproses dan akan dilakukan pengiriman ke konsumen esok
hari, sehingga tidak terjadi penumpukan barang di dalam gudang. Apabila
terjadi penumpukkan dapat menyebabkan produk tidak segar lagi atau tidak
dalam kondisi primanya. Gudang Departemen Trading sendiri memiliki
luas bangunan yang tidak terlalu luas. Hal itu berpengaruh pada fasilitas
yang ada di dalamnya diantaranya ruang untuk meletakkan barang yang
masuk untuk langsung dikelompokkan ke dalam produk yang harus
dibersihkan dahulu atau tidak, tidak tersedianya ruang di dalam gudang
untuk melakukan pencucian atau pembersihan, tidak tersedianya ruang
untuk meng-cluster-kan produk yang siap dikirim berdasarkan kota dan
outlet tujuan, tidak tersedianya lemari penyejuk untuk barang atau produk
yang tersisa atau belum diproses. Dengan belum tersedianya fasilitas di atas
dapat menyebabkan waktu yang kurang efsien untuk melakukan proses
produksinya. Dari segi tata letak ruang dan fasilitas di dalam gudang sudah
dirasa cukup oleh pengelola agar pengerjaan lebih efisien dan efektif.
Dengan kata lain urutan untuk “departemen” dalam gudang sudah diurutkan
berdasarkan proses pengerjaannya. Lalu untuk aplikasi manajemen rantai
pasok atau Supply Chain Management juga terdapat pada Departemen
Trading. Departemen Trading melakukan pengadaan barang. Hal ini
dilakukan ketika PT. Kusuma Satria Agrobio Taniperkasa tidak dapat

21
memenuhi permintaan konsumen, sehingga perlu diusahakan untuk
pengadaannya dari luar PT. Kusuma Satria Agrobio Taniperkasa.

Pada praktiknya Departemen Trading PT. Kusuma Satria Agrobio


Taniperkasa melakukan hubungan kerjasama dengan petani dengan tujuan
mensejahterakan petani. Untuk barang yang diminta oleh Departemen
Trading pun disesuaikan dengan kriteria atau spesifikasi dari konsumen
(outlet). Untuk memenuhi kebutuhan produknya Departemen Trading
bekerjasama dengan cukup banyak supplier, dan dari setiap supplier
dipesan produk yang berbeda menyesuaikan dengan kemampuan supplier
untuk memenuhi kebutuhan Departemen Trading. Hal ini berlaku baik
untuk produk sayur-sayuran dan buah-buahan. Untuk beberapa komoditas
supplier mengantarkannya langsung menuju Gudang Departemen Trading
PT. Kusuma Satria Agrobio Taniperkasa, diantaranya yaitu lidah buaya dan
papaya.

4.3 Tantangan Dari Kegiatan Yang Dilakukan Di Tempat Magang

Selama kegiatan magang berlangsung penulis banyak melakukan


kegaitan atau pekerjaan yang jarang atau sebelumnya tidak pernah
dilakukan. Hal tersebut menjadi suatu tantangan tersendiri dalam
menjalani kegiatan magang. Tantangan selanjutnya bagi penulis pribadi
adalah bagaimana mengatasi tantangan tersebut. Seperti yang telah
dituturkan penulis pada bab sebelumnya bahwa kegiatan yang dilakukan
oleh penulis antara lain adalah mempersiapkan media tanam untuk
penyemaian dan menyemai dan memanen dan menabut gulma dan
membersih tenah dan transplanting dan setting drip media tanem dan
penan. dan pengemasan yang meliputi penyortiran, pembersihan produk,
dan penimbangan, penjualan produk di outlet Kusuma Agrowisata,
perekapan data dari faktur atau bukti penerimaan barang oleh outlet dan
input data, serta pengiriman produk kepada konsumen (pasar modern).

22
Tantangan kegiatan BTS tidak begitu sulit, tetapi membutuhkan
waktu untuk mendapatkan pengalaman, seperti dalam menyiapkan media
tanam untuk tanaman air dan organik, memotong sedge yang digunakan
untuk menanam tanaman, ia membutuhkan waktu untuk belajar cara
memotong yang benar dan mendapatkan cukup. air untuk menumbuhkan
tanaman Saat menanam benih (memasukkan) sponge yang digunakan agak
sulit untuk pemula karena benih berukuran kecil dan benih ditempatkan
pada kedalaman tertentu, saat memetik harus diperhatikan agar tanaman
tetap di dalam. bentuk yang baik dan pastikan membuang bagian tanaman
yang tidak sehat.

Tantangan dari kegiatan pengemasan yang dilakukan oleh penulis


adalah kegiatan tersebut sangat jarang dan bahkan belum pernah dilakukan
sebelumnya. Tetapi kegiatan yang dilakukan oleh penulis beserta peserta
magang lainnya sudah terlebih dahulu diberi arahan cara pengerjannya.
Dalam hal ini yang termasuk dalam proses pengemasan harus
menyesuaikan dengan kriteria yang diinginkan atau diminta oleh
konsumen. Sebagai contoh dalam proses penyortiran produk berupa buah
dan sayuran, bila dilihat secara umum produk akan cenderung dipilih yang
terlihat mulus tanpa ada busuk saja. Tetapi sesungguhnya ada hal lain yang
harus diperhatikan seperti ukuran produk, warna produk, dan tingkat
kematangan untuk produk buah-buahan. Sedangkan untuk sayuran
haruslah yang masih benar-benar segar, tidak ada warna yang
menunjukkan sudah dimulainya proses pelayuan, serta tampilan fisik
produk yang baik. Apabila dalam proses penyortiran ini tidak dilakukan
dengan teliti maka akan menghambat ketika akan memasuki proses
selanjutnya, sehingga akan memakan waktu pengerjaan yang lebih lama
atau tidak efisien. Masih dalam peroses kegiatan pengemasan yaitu
pembersihan produk dari benda asing dan kotoran. Dalam proses
pembersihan produk diperlukan pengetahuan mengenai kriteria yang
diminta konsumen atau mengetahui bagian mana saja dari produk yang

23
diinginkan konsumen. Bila ada kesalahan dalam proses tersebut bukan
tidak mungkin pihak konsumen akan mengembalikan produk. Selanjutnya
adalah penimbangan massa produk beserta kemasannya yang mana harus
dilakukan dengan perhitungan perkiraan penyusutan. Sehingga massa
produk harus ditambahkan sedikit atau tidak bulat sesuai permintaan agar
ketika ada penyusutan saat pengiriman maka massa produk tetap ada dalam
angka aman. Lalu akhir dari pengemasan adalah mengemas produk sesuai
kemasan yang diinginkan konsumen. Untuk beberapa produk dikemas
dalam wadah berupa foam dan kemudian di-wrap. Kegiatan wrapping
tersebut dilakukan menggunakan alat khusus wrap dan membutuhkan
keterampilan untuk melakukannya. Bila tidak akan membutuhkan waktu
yang lama dan tidak efisien sehingga waktu yang ada tidak efektif. Tetapi
dalam menghadapi berbagai tantangan tersebut penulis beserta peserta
magang yang lain selalu mendapat pengarahan dan diberikan contoh atau
simulasi cara pengerjaannya, lalu peserta magang pun diberi kesempatan
untuk mencoba melakukan sendiri hingga akhirnya terbiasa.

4.4 Pembahasan Hasil PKL

4.4.1 Manajemen Produksi


 Pengadaan Input Bibit dan Benih
Bibit merupakan salah satu input produksi yang
menentukankeberhasilan dalam kegiatan usahatani. Bibit yang berkualitas
unggul, bermutu, serta tahan terhadap organisme pengganggu tanaman
(OPT) seperti serangan hama dan penyakit merupakan sarat mutlak yang
harus dipenuhidalam penentuan penggunaan benih tanaman yang akan
ditanam. Berdasarkan pengamatan, PT. Kusuma Agrobio Taniperkasa
menggunakan benih varietas Pak-Choy Green F1 yang diproduksi oleh Taki
seed

Table 2. Benih dan Pembibitan

No Jenis Peralatan

1 Tray pembibitan

24
2 Spons

3 Cutter

4 Ember

5 Stik es krim

6 Styrofoam

 Pengadaan Input Pupuk dan Nutrisi


Tujuan dari pemupukan lahan dan pemberian nutrisi pada prinsipnya
adalah sebagai persediaan unsur hara untuk produksi makanan alami, serta
untuk perbaikan dan pemeliharaan keutuhan kondisi tanah dalam hal
struktur, derajat keasaman, dan lain-lain. Pupuk bagi lahan pertanian harus
mengandung jenis nutrien yang tepat, yaitu nutrien yang dibutuhkan bagi
pertumbuhan tanaman yang akan ditambahkan didalam lahan pertanian.
Pada umumnya adalah nutrien yang menjadi faktor pembatas seperti fosfor
dan nitrogen (Lingga Dan Marsono, 2011). Berdasarkan pengamatan, PT.
Kusuma Agrobio Taniperkasa menggunakan jenis pupuk mamigro dan
nutrisi berupa AB Mix Komposisi larutan AB Mix :

Table 3. Pupuk dan Nutrisi

Bahan Kimia Jumlah / 180 L

KNO3 merah 10 kg

Mix A CaNO3 11 kg

Fe 350 kg

MgSO4 5 kg

Mix B MKP 3kg

Za 3 kg

MnSO4 40 gr

ZnSO4 37 gr

Mix B CuSO4 4 gr

25
NH4NO 3 gr

4.4.2 Proses Produksi


1. Pemotongan Spons
Proses pertama yang harus dilakukan adalah memotong spons yang akan
digunakan sesuai ukuran yang diinginkan.
2. Persiapan Media Pembibitan
Dalam proses ini spons yang telah dipotong sesuai ukuran dicelupkan
kedalam air hingga terisi penuh dengan air dengan cara ditekan kemudian
taruh di dalam nampan.
3. Aklimatisasi Pembibitan
Dalam proses ini spons yang telah siap untuk media pembibitan akan diisi
dengan bibit tanaman dengan cara memasukkan 3 bibit untuk setiap petak
spons.
4. Sanitasi Green House
Proses selanjutnya, media tanam yang telah siap dan sudah diisi dengan
bibit tanaman dipindah ke dalam green house selama 3-5 hari untuk
dibiarkan bertunas dan tumbuh.
5. Transplantasi
Tanaman yang sudah bertunas dan tumbuh kemudian dipindahkan ke kolam
hidroponik untuk dibiarkan tumbuh. Di kolam hidroponik ini juga tanaman
akan dirawat dan dilakukan proses pemeliharan seperti, pemupukan,
pengendalian hama, penyulaman dan rotasi.
6. Panen
Setelah kurang lebih berumur 4 minggu, tanaman yang sudah siap panen
akan dipanen untuk kemudian dikemas. Masing-masing packs seberat 250
gram.

4.4.3 Proses Trading dan Pemasaran


 Proses Trading
Dalam proses ini, kegiatan yang dilakukan yaitu: penyediaan produk, sortasi
dan grading, packing, hingga penyaluran barang ke konsumen/outlet.
Berikut adalah jadwal pendistribusian produk PT. Kusuma Agrobio
Taniperkasa:

26
Table 4. Jadwal Pendistribusian Produk PT. Kusuma Agrobio Taniperkasa

Hari Kota Waktu

Senin Sidoarjo 05-00 – Selesai

Selasa Malang 08.00 – Selesai


Kediri dan Tulungagung 05.00 – Selesai

Rabu Bali 22.00 – Selesai


Surabaya dan Sidoarjo (Porong) 05.00 – Selesai
Kediri dan Sidoarjo (Porong) 05.00 – Selesai

Kamis Kediri dan Tulungagung 05.00 – Selesai

Jum’at Malang 08.00 – Selesai


Kediri dan Tulungagung 05.00 – Selesai

Sabtu Surabaya dan Sidoarjo (Porong) 05.00 – Selesai

Minggu Bali 22.00 – Selesai

 Proses Pemasaran
Pemasaran dilakukan melalui perjanjian kerja sama dengan berbagai super
market, restoran, dan café yang berada di wilayah Surabaya, Kediri,
Tulungagung, Malang Raya, Bali. Alur pemasaran PT. Kusumasatria
Agrobio Taniperkasa:

27
Tim buyer (belanja
PO dari putlet by
Rekapan admin produk) mitra BTS
phone
dan BTT

Produk yang sudah


Apabila terjadi
didapat masuk ke
kekurangan
Produk ditimbang ruang checker
bermitra dengan
untuk dilakukan
pemasok lain
sortasi 1

Produk ditimbang
Sortasi 2 sesuai permintaan Packing
outlet

Produk yang sudah Pembagian produk


Produk siap
dibagi dimasukkan sesuai permintaan
didistribusikan
kedalam krad outlet

Gambar 3. Proses Pemasaran

4.4.4 Masalah/Kendala Dalam Pengelolaan Produksi


 Pengendalian Hama
Seranagan hama larva Plutella xylostela. Hama Plutella xylostela merupakan
hama yang biasa merusak tanaman kubis seperti pakcoy. Hama ulat daun ini
menyerang tanaman pakcoy dewasa maupun muda. Hama ini dapat merusak
sawi pakcoy hingga menyebabkan kerugian sampai 35%.
 Produk Berlebih
Produksi yang jauh lebih besar dari permintaan konsumen (over production)
dapat berakibat pada berbagai pemborosan diantaranya; terciptanya
persediaan yang tak perlu, tambahan usaha/pekerjaan untuk menangani
bahan, tempat tambahan untuk menyimpan persediaan serta bunga bank
yang harus dibayar karena peningkatan modal kerja.
 Distribusi
Jarak pengiriman yang jauh berakibat pada sulitnya mengendalikan daya
tahan produk pada saat pengiriman.

4.4.5 Upaya Mengatasi Masalah Produksi


 Masalah Hama

28
Upaya untuk mengatasi masalah hama adalah dengan melakukan
pengecekan secara rutin. Apabila hama terlanjur menyebar, gunakan
pestisida dengan jumlah secukupnya.

 Masalah Produk Berlebih

Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menjual produk yang berlebih
dari permintaan adalah dengan memberikan diskon, sehingga calon
konsumen tertarik untuk membelinya. Selain itu, produk berlebih juga bisa
dijual secara door to door.

 Masalah Distribusi

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah distribusi


adalah, membatasi lokasi kemitraan dan membatasi waktu pengiriman.
Misalnya, waktu pengiriman tidak lebih dari satu hari.

29
V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan magang yang dilakukan penulis di PT.
Kusuma Satria Agrobio Taniperkasa penulis telah menyimpulkan tiga
kesimpulan berdasrkan kegiatan Praktik Kerja Lapangan sebagai berikut,
1. Manajemen produksi sayuran hidroponik khususnya budidaya pakcoy
di PT. Kusma Satria Agrobio Perkasa menggunakan 2 jenis pengadaan
input yaitu, pengadaan input bibit dan benih dan pupuk dan nutrisi.
Dalam proses produksi sayuran pakcoy terdapat 6 langkah yang harus
dilakukan yaitu, pemotongan spons, persiapan media pembibitan,
pembibitan, aklimatisasi bibit, sanitasi green house, pindah tanam dan
perawatan, panen.
2. Masalah yang dihadapi oleh PT. Kusuma Satria Agrobio Taniperkasa
dalam proses manajemen produksi dan pemsaran diantarannya, Hama,
Produksi berlebih dan distribusi.
3. Upaya yang dilakukan oleh PT. Kusuma Satria Agrobio Taniperkasa
diantarannya dengan melakukan, pengecekan secara rutin pengunaan
pestisida, memberikan diskon, menjual secara door to door, membatasi
lokasi kemitraan dan membatasi waktu pengiriman.

30
5.2 Saran :
Secara garis besar kegiatan magang yang berlangsung sudah
berjalan dengan baik. Namun adapun saran yang penulis ingin berikan
kepada pihak PT. Kusuma Satria Agrobio Taniperkasa, yaitu mengenai
penerimaan peserta magang yang sebaiknya tidak terlalu banyak karena
dapat menyebabkan kegiatan magang kurang efektif mengenai pembagian
tugasnya atau penumpukkan jumlah peserta untuk beberapa departemen.
Saran untuk peserta magang dan terutama untuk calon peserta magang
adalah agar mudah beradaptasi dengan lingkungan baru, atau setidaknya
berusaha menyesuaikan dengan budaya di lingkungan kerja, karena
berdasarkan pengalaman penulis ketika magang bahwa ketika penulis
beradaptasi dengan lingkungan atau budaya di lingkungan kerja maka
penulis akan lebih mudah dikenal, diperhatikan, dan diperlakukan dengan
lebih baik oleh karyawan.

31
Daftar Pustaka
Agrowisata, K. (2016, Februari 15). Kusuma Agrowisata. Retrieved From
Kusuma Agrowisata: Http://Agrowisata.Id/
Andi Kurniawan*), T. I. (2017). Pengaruh Aplikasi Pupuk N dan K Terhadap
Pertumbuhan dan. Produksi Tanaman, Vol. 5 No. 2,. Retrieved From Kusuma
Agrowisata: Http://Agrowisata.Id/
Dkk, E. H. (2007). Sawi dan Selada. Penerbit Penebar Swadaya, Wisma.
Perpustakaan Nasional Ri. Retrieved From Online Public Access Catalog.
Lince Romauli Panataria, ,. P. (2020). Pengaruh Pemberian Biochar dan Poc
Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Pakcoy (Brassica Rapa L.) Pada
Tanah Ultisol. Jurnal Ilmiah Rhizobia, Vol 2 No 1.
Septiana, W. (2017). Mempelajari Pengemasan, Pengawasan Mutu Dan
Pemasaran Komoditi Sayuran Hidroponik di Pt. Kusuma Satria Agrobio
Taniperkasa (Divisi Agrowisata Kusuma Agrowisata Group) Batu Jawa Timur.
Academia.Edu.
Danang Sunyoto. 2015. Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Center For Academic
Publishing Service (Caps)
Lingga, P. dan Marsono. 2001. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya.
Jakarta.

32
Lampiran

Dokumentasi Foto Kegiatan :

Gambar 4. Foto Bersama Bapak Dan Ibu Pembimbing Lapang

Gambar 5. Foto Bersama Karywan Bagian Trading

33
Gambar 6. Kegiatan pakcoy

Packing Sayur Packing Sayur Packing Sayu


Gambar 7. Packing Sayuran

34
Alat Wrap Kegiatan Wrapping Alat Penimbang
Gambar 8. Alat Departemen Trading

Gambar 9. Venue Gudang Departemen Trading

35
Gambar 10. Sertifikat Magang Kerja

36
Gambar 11. Kartu Monitoring Kegiatan PKL

37

Anda mungkin juga menyukai