Anda di halaman 1dari 52

MANAJEMEN PRODUKSI SAYUR ORGANIK PADA CV.

KURNIA

KITRI AYU FARM MALANG

LAPORAN PRAKTOK KERJA LAPANG (PKL)

Oleh

SULISTYAWATI

21901032024

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

2022
i

MANAJEMEN PRODUKSI SAYUR ORGANIK PADA CV. KURNIA

KITRI AYU FARM MALANG

LAPORAN PRAKTOK KERJA LAPANG (PKL)

Oleh

SULISTYAWATI

21901032024

Praktik Kerja Lapang Merupakaln Salah Satu

Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Agribisnis

Universitas Islam Malang

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

2022
ii

LEMBAR PENGESAHAN

Judul PKL : MANAJEMEN PRODUKSI SAYUR ORGANIK PADA

CV. KURNIA KITRI AYU FARM

Nama : SULISTYAWATI

Npm : 21901032024

Program studi : AGRIBISNIS

Fakultas : PERTANIAN

Mengetahui,

Dosen Pembimbing Pembimbing Lapang

Titis Surya Maha Rianti, S.P., M.P. Ir. Hary Soejanto

NPP 190110199332240

Mengesahkan

Ketua Program Studi Agribisnis

Dr. Dwi Susilowati, SP.M.P

NPP 1990200010
iii

PERNYATAAN ORIGINALITAS PRATKTIK KERJA LAPANG (PKL)

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :Sulistyawati

Npm :21901032024

Program Studi :Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Islam Malang

Saya menyatakan bahwa dengan sebenar-benarnya bahwa di dalam praktik


kerja lapang (PKL) ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh
orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi dan tidak
terdapat karya atau pendapat yang pernah di tulis atau di terbitkan oleh orang lain,
kecuali yang secara tertulis dalam naskah ini dan di sebutkan dalam sumber
kutipan dan daftar pustaka.

Apabila ternyata di dalam Praktik Kerja Lapang (PKL) ini dapat di buktikan
tendapat unsur-unsur jiplakan, saya bersedia Praktik Kerja Lapang inidi batalkan,
secara diproses sesuai dengan peraturan perundang-undang yang berlaku
(Undang-Undang republik indonesian No. 12 Tahun 2012, pasal 28 ayat 5
berbunyi “Gelar akademik, gelar vokasi, atau gelar profesional yang tidak
dinyatakan tidak sah dan di cabut oleh perguruan tinggi apabila karya terbukti
merupakan hasil jiplakat atau plagiat”, dan pasal 42 ayat 3 yang berbunyi “
Lulusan pendidikan tinggi yang menggunakan karya ilmiah untuk memperoleh
ijazah dan gelar yang terbukti merupakan hasil jiplakan atau plagiat, ijazahnya
dinyatakan tidak sah dan gelarnya dicabut oleh perguruan tinggi.

Malang, 18 April 2022

Sulistyawati

Materei Rp. 6000

NPM. 2190103204
iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Hiduplah seakan kamu mati esok, belajarlah seakan kamu hidup selamanya”

praktik kerja lapang (PKL) ini ku

pesembahkan sebagai kembagaan dan baktikku

kepada orang tuaku

ayah handa Sudirman dan ibunda Rosdiana

kepada adik-adik ku lainya.


v

RIWAYAT HIDUP

Penulis ini dilahirkan di Dompu NTB tepatnya di

dusun Ndano Duwe Kecematan Dompu, pada tanggal 08

mei 2000 putri dari pasangan Bapak Sudirman dan Ibunda

Rosdiana, sebagai putri pertama dari empat bersaudara.

Memiliki adik yang bernama Fauzie, Febriana, dan yang

terkhir Ulva.

Penulis ini menyelesaikan pendidikan di sekolah Dasar Negeri 27 Dompu

pada tahun 2013, melanjutkan SMA dan lulus pada tahun 2019 dan di terima di

Fakultas Pertanian Universitas Islam Malang (UNISMA) Jurusan Agribisnis

hingga selesai.
vi

Ucapan Terimakasih

Penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada

1. Bapak Hari Soejanto selaku pembimbing Pratikum Kerja Lapang (PKL)


saya mengucapkan terimakasih banyak atas dukungan dalammelakukan
PKL.
2. Dr. Dwi Susilowati S.P.,M.P Ketua Program studi Agribisnis Fakultas
Pertanian Universitas Islam Malang
3. Dr. Ir. Nurhidayati, M.P. Dekan Fakultas Pertanian Universitas Islam
Malang
4. Rektor Universitas Islam Malang Prof. Dr. H. Maskuri, M. Si
5. Instansi penunjang Praktik Kerja Lapang (PKL) Srihindarti dan
seterusnya.
6. Rekan-rekan penulis dan warga desa hari soejanto yang telah banyak
memberikan bantuan ikut berperan dalam memperlancar penulisan Praktik
Kerja Lapang (PKL) ini.
7. Sujud dan terimakasih yang dalam penulisan persembahkan kepada Ibunda
dan Ayahhnda tercinta, atas dorongan yang kuat, kebijaksanaan dan
do`anya.

Malang, 18 April 2022

Sulistyawati

NPM.2190103204
vii

RINGKASAN

SULISTYAWATI (21901032024) Manajemen Produksi Sayur Organik Di


CV. Kurnia Kitri Ayu Farm Sukun Kota Malang.

Dosen Pembimbing: Titis Surya Maha Rianti, S.P., M.P.

Hortikultura merupakan sektor agribisnis yang meliputi sayuran, buah-


buahan dan tanamanhias (bunga). Sayur merupakan salah satu makanan yang
bermanfaat bagi tubuh. Sayuran sebagai tanaman hortikultura dapat menjadi
sumber pendapatan bagi petani untuk meningkatkan kesejahteraan. Faktor
produksi sayur organik dapat menghasilkan barang dan jasa termasuk tanah
(SDA), tenaga kerja (SDM), modal dan perusahaan. Untuk menciptakan
produk dan layanan agar mendapatkan keuntungan tersebut merupakan hal
perlu diperhatikan dalam proses produksi itu sendiri.
Metode yang dilakukan CV. Kurnia Kitri Ayu Farm antara lain: 1.
Observasi sendiri dilakukan dengan teknik pengumpulan data manajemen
produksi dengan melakukan pengamatan diperusahaan. 2. Wawancara
dilakukan pada sesi tanya jawab langsung pada CV. Kurnia Kitri Ayu Farm. 3.
Dokumentasi dilakukan untuk menyelesaikan laporan PKL. Data yang
diperoleh meliputi lokasi perusahaan, proses produksi dsn didokumentasi hasil
laporan.
Berdasarkan hasil dan pembahasan sayur organik CV. Kurnia Kitri Ayu
Farm antara lain: 1.faktor produksi dapat mempengaruhi proses jasa-jasa,
perencanaan, dan pengawasan produksi sayur organik. 2. Manajemen produksi
suatu pengolahan (perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian). Manajemen
produksi juga mempunyai peran dalam mengkoordinasi berbagai kegiatan
untuk mencapai tujuan . 3. Kendala produksi yang dihadai CV. Kurnia Kitri
Ayu Farm tenaga kerja terbatas dan kurangnya petani plasma, tidak ada sistem
reward and pumshmet, sarana tidak memadai, peralatan yang masih
tradisional, lingkungan kebun terdapat dibelakang rumah dan juga terdapat
sungai yang tidak bersih.
Saran yang dapat disimpulkan yaitu: 1. Perlu adanya peran serta
pemerintahan dalam mengambil kebijakan dan mengontrol harga bahan baku
viii

khususnya hortikultura. 2. Perlu meningkatkan mutu manajemen usaha agar


terus berkembang dan perlu adanya peluasan pasar dan peningkatan produk. 3.
Pemilik perusahaan dapat menjalin kerja sama dengan petani plasma atau
membentuk lagi petani plasma yang baru.
ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiratAllah SWT Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat-nya

sehingga laporan dengan judul “MANAJEMEN PRODUKSI SAYUR

ORGANIK” ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga kami

mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan daripihak yang telah berkontribusi

dengan memberikan sumbangan baikmateri maupun pikirannya. Penyususnan

laporan ini bertujuan untuk memenuhi nilai Pratikum Kerja Lapang (PKL). Selain

itu, pembuatan laporan ini bertujuan menambah pengetahuan ataupun pengalaman

dan wawasan dalam membaca, karena keterbatasan pengetahuan dan pengalam

maka kami yakin masih banyak kekurangan dalam laporan ini. Maka dari itu kami

sangat mengharapkan kritikdan saran yang membangun dari pembaca demi

kesempurnaan laporan in. Akhir kata, semoga laporan ini dapat berguna bagi para

pembaca.

Malang, 18 April 2022

Sulistyawati

NPM.21901032024
x

DAFTAR ISI

SAMPUL ...................................................................................................................

JUDUL.......................................................................................................................i

PENGESAHAN........................................................................................................ii

PERNYATAAN ORISINALITAS..........................................................................iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...........................................................................v

RIWAYAT HIDUP..................................................................................................vi

UCAPAN TERIMAKASIH.....................................................................................vii

RINGKASAN..........................................................................................................viii

KATA PENGANTAR..............................................................................................x

DAFTAR ISI............................................................................................................xi

DAFTAR TABEL...................................................................................................xiii

DAFTAR GAMBAR...............................................................................................xiv

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................xv

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1

1.1 Latar Belakang........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...................................................................................2

1.3 Tujuan ....................................................................................................2

1.4 Batasan ...................................................................................................3

1.5 Manfaat .................................................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................4

2.1 Profil Perusahaan ..................................................................................4

2.1.1 Tujuan, Visi, Misi............................................................................ 4

2.1.2 Sejarah Berdiri Perusahaan..............................................................5


xi

2.2 Struktur Organisasi Perusahaan..............................................................7

BAB III METODOLOGI PRAKTIK KERJA LAPANG.....................................10

3.1 Tempat dan Waktu Praktik Kerja Lapang..............................................10

3.2 Kegiatan Pelaksanaan PKL...................................................................10

3.2.1 Metode Pengumpulan Data...............................................................10

3..2.2 Jenis dan Metode Analisis Data.....................................................11

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................14

4.1 Kegiatan PKL............................................................................................14

4.2 Faktor Produksi.........................................................................................16

4.3 Manajemen Produksi dan Operasi............................................................20

4.3.1 Perencanaan.........................................................................................20

4.3.2 Pelaksanaan.........................................................................................23

4.3.3 Pengawasan.........................................................................................27

4.4 Kendala.....................................................................................................28

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...................................................................30

5.1 Kesimpulan..............................................................................................30

5.2 Saran.........................................................................................................30

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................34
xii

DAFTAR TABEL

Nomor Teks Halaman

1. Serta Laju Pertumbuhan 1969-2006...................................................21

2. Produksi Sayur Organik di Indonesia, Tahun 2014............................6

3. Kec. Sukun dan Jumlah Penduduk 192.951, Tahun 2017..................4


xiii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Teks Halaman

1. Struktur Organisasi Kurnia Kitri Ayu Farm ................................7

2. Sortir dan Grading...........................................................................28

3. Profil Perusahaan....................................4
xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Teks Halaman

1. Media Penyiapan tanam................................................................28

2. Dokumen Kegiatan Kerja Lapang................................................30

3. Kunjungan Dosen Kerja Lapang...................................................13

..
xv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Holtikultura merupakan jenis tanaman yang dibudidayakan atau tanaman

kebun yang memiliki peran sebagai penyumbang terbesar sayur organik

pertanian Indonesia. Ini menjadikan perlu adanya upaya pengembangan lebih

lanjut sayur organik pertanian. Perkembangan Sayur Organik pertanian

merupakan tanggung jawab bersama, sebagai penopang perekonomian

Indonesia, banyak usaha yang telah dilakukan agar pertanian dapat

menghasilkan lebih banyak produk dengan kualitas tinggi dalam setiap

kegiatan produktivitasnya. Data sayur organik produksi holtikultura tahun

2018 menunjukan bahwa produksi tanaman hortikultura tahun 2017

dibandingkan tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar 1,25 persen.

Peningkatan produksi tahun 2017 dibandingkan tahun 2016 lebih kecil dari

pada peningkatan produksi tahun 2015 terhadap 2014 (Poerwanto dan Susila,

2014).

Manajemen produksi berkaitan pengolahan faktor-faktor produksi

sedemikian rupa, sehingga produksi sayur organik sangat baik dan banyak

diminati oleh masyarakat karena proses produksinya sangat baik. Manajemen

Produksi sangat penting untuk setiap perusahaan agar dapat memenuhi

permintaan pasar agar kontinyu dan memberikan layanan pada konsumen

sayur organiknya. Manajemen produksi juga mengatur pengelolaan sayur

organik secara optimal dan berjalan dengan baik agar memenuhi suatu

produksi sayur organik.


xvi

Produk Pertanian Organik berupa sayuran merupakan salah satu produk

pertanian Organik yang paling disukai oleh konsumen setelah beras, artinya

sayuran dianggap sebagai salah satu kebutuhan utama sebagai bahan pangan

(Muljaningsih, 2011). Perkembangan zaman saat ini mendorong masyarakat

untuk memiliki pola hidup yang sehat, tidak heran banyak yang menggunakan

produk pertanian seperti sayur dan buah sebagai konsumsi harian mereka.

Sistem pertanian Organik menjadi kecenderungan dalam produksi sayur.

Sebagian dari produsen sayur Organik sudah terakreditasi sebagai kebun sayur

Organik (Poerwanto & Susila, 2014).

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja faktor produksi sayur organik CV. Kurnia Kitri Ayu

Farm?

2. Bagimana manajemen produksi sayur organik CV. Kurnia

Kitri Ayu Farm?

3. Kendala apa saja yang ada dalam manajemen produksi sayur

Organik CV. Kurnia Kitri Ayu Farm?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui faktor produksi sayur organik CV.

Kurnia Kitri Ayu Farm

2. Mengetahui manajemen yang terjadi pada produksi sayur

organik CV. Kurnia Kitri Ayu Farm?

3. Mengetahui kendala sayur organik CV. Kurnia Kitri Ayu

Farm
xvii

1.4 Batasan

PKL dibatasi pada aspek produksi khususnya berkaitan besarnya

nilai penerimaan dan biaya serta tingkat efesiensi petani produsen

pada komoditas bayam hijau.

1.5 Manfaat

Adapun manfaat dalam melakukan kegiatan PKL antara lain:

1. Memperoleh pengalaman kerja

2. Memperoleh pengetahuan akademik yang telah diperoleh

selama PKL

3. Menumbuhkan kerja sama yang saling menguntungkan

dan bermanfaat bagi pihak-pihak yang terlibat.


xviii

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Profil Perusahaan

Nama perusahaan keluarga yaitu CV. Kurnia Kitri Ayu Farm

yang beralamatkan Jalan Rajawali No. 10, Sukun, Kecematan Sukun,

Kota Malang. Tanggal berdirinya perusahaan keluarga ini atau

disingkat KKAF pada tanngal 06 April 2006, pada alamat kebunnya

bertepatan pada di Desa Wonosari, Dusun Sumber Sari, Kecematan

Wonosari, Gunung Kawi dan bersertifikat organik No. Reg.

002/INNOFICE/2016, No. 002/LSPO-003-IDN/01/16, SNI 6729:206

dan SNI 6729:2019.

Gambar 2.1. Profil Perusahaan

2.1.1 Tujuan, Visi dan Misi

Kurnia Kitri Ayu Farm (KKAF) sebagai penyelenggara

budidaya pertanian sayur organik mempunyai visi dan misi sebagai

berikut:

a. Tujuan

Ikut membantu program pemerintah dalam pengembangan

pertanian organik dan menyuksekan program pemerintah Go

Organik 2010.
xix

 Menciptakan peluang kerja pada masyarakat pada untuk

bekerja dikebun, menjadi petani plasma atau pemasar

produk pertanian organik.

 Ikut melestarikan alam sekitar.

 Menciptakan masyarakat sehat.

 Meningkatkan kesejahteraan keluarga.

 Memberi Keterampilan pada masyarakat untuk menanam

sayur organik dan sebagai konsumen sendiri.

b. Visi

Sebagai pelaku usaha pertanian mandiri, sesuai dengan

prinsip pengolahan manajemen dan teknis yang modern

c. Misi

 Meningkatkan pendapatan petani

 Menciptakan lapangan kerja dan keharmonisan

kehidupan sosial perekotaan

 Meminimalkan polusi dan melestarikan sumberdaya

alam

2.1.2 Sejarah Berdirinya CV. Kurnia Kitri Ayu Farm

Berlatar belakang dari pengalaman sebagai pensiunan

Dinas Pertanian Kota Malang dan bekerja disalah satu perkebunan

milik Bob Sadino dilombok (NTB), pemilik membangun sebuah

usaha mandiri yang bergerak dibidang pernanian yakni budidaya

sayuran organik. Pemilik usaha tersebut disisi lain juga karena

semakin besarnya kesadaran masyarakat akan hidup sehat maka


xx

permintaan sayuran yang sehat dan bebas dari bahan sintesis

berbahaya juga semakin tinggi sehingga prospek pengembangan

usaha ini sangatlah cerah.

Tepat pada tanggal 06 April 2006 usaha mandiri budidaya

sayur organik berdiri dan diberi nama Kurnia Kitri Ayu Farm. Kata

“Kurnia” berasal dari nama marga pemilik perusahaan tersebut.

Kata “Kitri Ayu” berasal dari Bahasa jawa yakni kitren yang

berarti tanaman sedangkan Ayu yang berarti indah. Pada setiap kata

dalam “Kitri Ayu” mempunyai filososi yang penuh makna yang

mendalam yang seperti sebuah do’a dan harapan dari seseorang

pemilik akan usaha yakni:

Ki: kinasih (Hamba/Kami)

T: Tinemu(Menemukan)

R: Rahmating(Rahmat)

I: Illahi(Tuhan)

A: Agawe(Membuat

Y: Yekti(Mulia)

U: Urip (Hidup)

Kurnia Kitri Ayu Farm (KKAF) telah memiliki sertifikat

organisasi dari Indonesia Organik Farming Certification

(INOFICE) yakni lembaga Sertifikasi Pangan Organik yang

ditunjuk oleh pemerintah untuk memverifikasi produk yang dijual

atau dilabel sebagai organik dengan nomor registrasi yakni No.

002/LSPO-003-IDN/10/16 dengan SNI 6729:2010. Didaftarkan


xxi

budidaya sayuran ini berdasarkan acuan normatif: 1. Undang-

Undang Nomor 12 tahun 1992 tentang budidaya tanaman, 2. SNI

19-9001-2001 tentang sistem manajemen mutu dan 3. SNI 01-

6729-2002 tentang sistem pangan Organik.

2.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi yang terdapat di Kurnia Kitri Ayu Farm terdiri dari

Pemimpin kebun, yang memiliki tugas memperlancar usaha suatu perusahaan

antara lain yaitu:

1. Pemimpin perusahaan bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan kebun

serta menjadi koordinator peaksanaan kebun.

2. Pengendalian mutu yang yang memiliki fungsi mengendalikan dan

mengawasi mutu keorganikan budidaya tanaman samapai pemasaran.

3. Administrasi yang memiliki fungsi melaksanakan tugas administrasinya

umum dan administrasi keuangan.

4. Quality control yang memiliki fungsi memebrikan petunjuk dan

mengawasi pelaksanaan budidaya, panen, pasca panen untuk mendapatkan

produk yang berkualitas.

5. Bagian budidaya yang memiliki fungsi sebagai pelaksanaan dan

penangung jawab budidaya tanaman organik.

6. Bagian panen dan pasca panen yang memiliki fungsi menangani panen dan

pasca panen.

7. Bagian pemasaran yang memiliki fungsi mengelola pemasaran


xxii

Struktur Organisasi Kurnia Kitri Ayu Farm dapat di lihat pada Gambar 1.

Manager (Ir. Harry Soejanto)


Adminidtrssi
Sumardi, S,E

Pengendalian mutu (Ir.


Harry soejanto)

Quality control
Herlina S,Pt.

Budidaya Pemasaran
Henni S.P Hendra,S.E

Panen dan Pasca Panen


Kaisyah

Kebun

Gambar 1 Struktur Organisasi KKAF. 2014

CV. Kurnia Kitri Ayu Farm dipimpin dan dimanajerial oleh Bapak

Ir. Hary Soejanto pemilik dan dibantu oleh keluarganya dalam pengurusan

perusahaannya yaitu istri dan 5 orang anaknya dan. Kebun yang ada diluar
xxiii

daerah Kota Malang diserahkan kepada pegawainya namun masih dalam

pengawasan pemilik perusahaan CV. Kurnia Kitri Ayu Farm.


xxiv

BAB III METOLOGI PRAKTIK KERJA LAPANG (PKL)

3.1 Tempat dan Waktu Praktik Kerja Lapang

Prakti Kerja Lapang (PKL) akan dilaksanakan pada tanggal 03

Februari 2022 hingga 03 Maret di CV. Kurnia Kitri Ayu Farm Jl. Rajawali

No. 10, Kec Sukun, Malang 65147. Alasan pratikum di CV. Kurnia Kitri

Ayu Farm Malang dikarenakan dekat tidak terlalu jauh dan tidak memakan

biaya yang banyak. CV. Kurnia Kitri Ayu Farm sudah mendapatkan

sertifikat langsung dari Pemerintahan.

3.2 Kegiatan Pelaksanaan PKL

Kegiatan PKL dilakukan di CV. Kurnia Kitri Ayu Farm ini dilakukan

selama satu bulan dan ditentukan oleh pemilik perusahaan yang akan

dikerjakan selama PKL berlangsung. Kegiatan PKL dilakukan selama 8 jam

perharinya. Kegiatan PKL ini meliputi proses budidaya sayur organik

diantaranya penanaman, media tanam, panen, grading dan lain sebagainya,

selain itu kegiatan manajemen produksi sangat penting untuk setiap

perusahaan agar dapat memenuhi permintaan pasar agar kontinyu dan

memberikan layanan pada konsumsi sayur organiknya. Manajemen

produksi juga mengatur pengelolaan sayur organik secara optimal dan

berjalan dengan baik agar memenuhi suatu produksi sayur organik.

3.2.1 Metode pengumpulan data

Metode ini dilakukan selama Praktik Kerja Lapang (PKL)

sebagai berikut :

a. Observasi
xxv

Metode ini dilakukan untuk mempelajari secara menyeluruh proses

produksi beserta biaya pada perusahaan, teknik pengumpulan data

Manajemen Produksi Sayur Organik dengan cara melakukan pengamatan

diperusahaan secara langsung dilapangan.

b. Wawancara

Teknik pengumpulan data yang dilakukan data yang dilakukan pada

sesi Tanya jawab langsung antara penelitian terhadap sumber data

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan sumber data kualitatif yang diperoleh untuk

menyelesaikan laporan Praktik Kerja Lapang (PKL). Data yang diproleh

meliputi lokasi perusahaan, proses produksi, dan didokumentasikan hasil-

hasil penelitian.

d. Studi Dokumen

Dokumen ini merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan cara

mempelajari dokumen untuk mendapatkan data atau informasi yang

berhubungan dengan masalah yang diteliti produksi sayur Organik.

3.3.2 Jenis dan Metode Analisis Data

Adapun jenis dan metode analisis data data yang digunakan dalam

PKL ini yaitu data Primer dan data sekunder. Data primer yang

dimaksud adalah data yang diperoleh berdasarkan diskusi dan

wawancara dengan pihak CV. Kurnia Kitri Ayu Farm khususnya

dalam sayuran organik yang ada di Kurnia Kitri Ayu Farm.

Wawancara dan diskusi dalam kegiatan kerja lapang ini bertujuan


xxvi

untuk memperdalam pengetahuan serta mengetahui pengalaman-

pengalaman kerja yang terkait dengan manajemen produksi di Kurnia

Kitri Ayu Farm. Wawancara mendalam dilakukan untuk menghimpun

data diatas yang diperlukan dalam menyusun laporan akhir.

Wawancara mendalam yaitu perolehan data dilakukan dengan cara

tanya jawab secara langsung kepada narasumber sehingga diperoleh

data yang akurat mengenai usahatani sayuran organik di CV. Kurnia

Kitri Ayu Farm. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh

dari berbagai refrensi, laporan, literatur baik data maupun ringkasan

yang diperoleh dari pihak-pihak yang terkait, bukti-bukti relevan serta

instansi terkait yang digunakan untuk menunjang data primer dan

melengkapi penulisan laporan. Pengambilan data sekunder yang

digunakan dengan cara dengan dokumentasi dan pustaka yang

berkaitan dengan usahatani sayur organik. Dokumentasi merupakan

bagian dari data sekunder. Dokumentasi adalah salah satu alat

kelengkapan data yang bertujuan untuk menunjang informas yang

sudah didapat dilapang sehingga deskripsi dan argumentasi yang

dimunculkan akan semakin optimal. Dokumentasi ini dapat berupa

foto, data kegiatan, perusahaan dan lain sebagainya terkait aktifitas

yang dilakukan.

Analisis kualitatif data yang diperoleh untuk menunjang tujuan

produksi sayur organik kemudian didiskusikan secara deskriptif pada

tujuan produksi sayur organikdan proses pengumpulan data kualitatif

melalui yaitu antara lain:


xxvii

a. Rekam dan catat

b. Wawancara

c. Tinjauan pustaka

d. Survei atau observasi.

Analisis kualitatif digunakan untuk menjelaskan bagaimana

sistem vertikultur yang telah diterapkan petani dan dampak dari

penerapan sistem vertikultur terhadap produksi sayur organik.


xxviii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kegiatan PKL

Kegiatan PKL di CV. KURNIA Kitri Ayu Farm dilakukan pada tanggal 03

Februari sampai 03 Maret 2022. Kegiatan PKL dilaksanakan selama satu bulan

dan pekerjaan dilakukan 7 jam setiap harinya jadwal kerja di CV. Kurnia Kitri

Ayu Farm adalah pukul 08:00 WIB sampai pukul 16:00 WIB. Kegiatan yang

dilakukan CV. Kurnia Ktiri Ayu Farm ini mencakup dari pemaneman tanaman

dan proses sortasi serta grading. Dalam proses ini kita diajarkan tentang

bagaimana memilih dan membedakan tanaman yang dipanen sesuai grade atau

tingkatannya.

Tabel. Selama melakukan Praktik Kerja Lapang selama satu bulan.

No. Kegiatan yang Minggu ke- Minggu Minggu Minggu


ke-3
dilakukan 1 ke-2 ke-4

1. Penyiapan media  

tanam

2. Pengolahan tanah  

3. Tanam  

4. Penyiraman  

5. Panen  

6. Pencucian  
xxix

7. Sortasi  

8. Pengangkatan  

9. Pengeringan/sortasi  

kering

10. Timbang  

11. Pengemasan  

12. penjualan  

13. Kunjungan mitra 

14. Kunjungan Dosen 

15. Pembekalan 

Dalam tabel diatas bahwasanya dapat kita lihat dari kegiatan PKL yang

dilakukan yakni selama satu bulan. Dimana kegiatan yang dilakukan dalam satu

minggu yaitu penyiapan media tanam, pengolahan tanah, tanam serta

penyiraman. Sedangkan pada minggu kedua kegiatannya yaitu panen, pencucian,

sortasi, pengangkatan dan pengeringan/sortasi kering dan kegiatan untuk minggu

ketiga sama halnya dengan kegiatan yang dilakukan pada minggu pertama yaitu

penyiapan media tanam, pengolahan tanah dan lain-lain serta melakukan

kunjungan mitra dan pembekalan. Adapun pada tahap akhir yaitu pada minggu
xxx

keempat sama halnya dengan minggu kedua yaitu panen, pencucian, sortasi,

pengangkatan dan lain-lain dan terakhir kunjungan dosen.

4.2 Faktor Produksi

Faktor produksi Sayur Oranik yang dapat mempengaruhi proses jasa-jasa

(service), perencanaan (planning) dan pengawasan pada produksi sayur organik.

Sayur organik yang menjadi unggulan perusahaan diantaranya bayam, kangkung,

brokoli, wortel, dan caisim karena permintaan konsumen terhadap komoditi CV.

Kurnia Kitri Ayu Farm memperoleh bahan baku untuk memproduksi sayur

organik.

Menurut Sukirno (2008 : 6), bahwa yang dimaksud dengan faktor-faktor

produksi adalah benda-benda yang disediakan alam atau diciptakan oleh manusia

yang dapat digunakan untuk memproduksi barang dan jasa.

CV. Kurnia Kitri Ayu Farm memiliki lahan tersendiri untuk memproduksi

sayur organiknya dan memiliki perencanaan untuk membuka lahan lebih luas lagi

agar dapat memenuhi permintaan konsumen lebih banyak lagi dikarenakan

banyak masyarakat Indonesia mengonsumsi sayur organik. Sayur organik ini

memiliki manfaat tersendiri dan memiliki kaya akan vitaminnya, pemupukan

juga masih menggunakan kotoran hewan lainnya.

Produksi pada CV. Kurnia Kitri Ayu Farm ditahun 2006 pendirian usaha

keluarga ini dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya ialah:

a. SDA

Faktor SDA ini merupakan segala sesuatu yang disediakan oleh alam

dan dimanfaatkan oeh manusia dalam usahanya mencapai kemakmuran


xxxi

misalnya lingkungan alam, lahan, sumberdaya alam seperti tanah, air, dan

sinar matahari, hewan dan tumbuhan, mineral dan bahan tambang lainnya.

Yang digunakan oleh Kurnia Kitri Ayu Farm SDA-nya lahan yang

bertepatan dibelakang rumahnya, air, sinar matahari dan kotoran hewan

untuk dijadikan pupuk, dan yang terakhir udara.

b. SDM

SDM juga menjadi salah satu faktor yang mendorong tercapainya

proses produksi. Dimana SDM merupakan kemampuan (daya) atau usaha

manusia berupa rohani dan jasmani yang digunakan untuk meningkatkan

guna suatu barang. SDM ini dilakukan dengan beranggotakan 7 orang dan

anggotannya bernama pak Hary soejanto sebagai managernya sekaligus

pengendalian mutu, pak Sumardin, S,E sebagai admistrasi, Herlina S,Pt.

Sebagai quality control, Henni S.P sebagai budidaya, Hendra S.E sebagai

pemasaran dan terakhir Kaisyah sebagai panen dan pasca panen.

c. Modal

Modal terdiri dari berbagai masukan, dimana terdapat beberapa modal

dalam usaha tani yaitu tanah, bangunan dan alat-alat pertanian. Sumber

pembentukan modal ini pada awalnya modal pribadi, semakin majunya

dan berkembangnya usaha sayur organik ini dibantu oleh pemerintah.

Produktivitas modal ini dengan menggunakan uang yang dikeluarkan

untuk membeli suatu barang, haruslah diperoleh barang produktivitas yang

paling tinggi dengan tujuan untuk menguji produktivitas berbagai modal

(Shinta, 2011). Modal awal CV. Kurnia Kitri Ayu Farm pada awal usaha

sebesar Rp 50.000.00 dan semakin berkembangnya usaha produksi sayur


xxxii

organik ini dan dibantu oleh pemerintah sebesar Rp 50.000.000.00.

produksi sayur ini semakin berkembang dan jaya masa ke-masanya.

d. Tanah

Menurut Soekartawi, et al (1983) variabel yang terpilih harus berasal

dari daerah yang memiliki kualitas tanahnya hampir homogen. Bila tidak

homogen perlu diperhatikan perbedaanya, misalnya tipe tanah ( tamah

dataran rendah atau tinggi, tanah yang diolah pertanian atau tidak, tanah

yang beririgasi atau tidak beririgasi). Tanah yang bukan lahan pertanian

tidak dimasukkan kedalam analisis. Banyak beragam tipe tanah yang ada

seperti yang telah diuraikan diatas. Oleh karena itu, pengambilan

contohnya secara stratifikasi sangat diperlukan. Luas tanah yang

digunakan CV. Kurnia Kitri Ayu Farm 1000 m2 dan ditambah dengan

lahan di wagir seluas 1200 m2 dan gunung kawi seluas 2500 m.

e. Manajemen

Meurut shinta (2011) pengolahan usahatani adalah kemampuan petani

dalam merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan,

mengkoordinasikan dan mengawasi faktor produksi yang dimilikinya

sehingga mampu memberikan produksi yang digarapkan. Kemampuan

manajemen usahatani kelompok tani perlu didorong dan dikembangkan

mulai dari perencanaan , proses produksi, pemanfaatan potensi pasar dan

sumberdaya lainnya secara optimal.

f. Tenaga kerja
xxxiii

Menurut shinta (2011), tenaga kerja adalah energi yang dicurahkan

dalam suatu proses kegiatan untuk menghasilkan suatu produk. Tenaga

kerja manusia (laki-laki dan perempuan). Bisa didapatkan dari luar

maupun dalam keluarga. Petani adalah orang yang melakukan usaha

dibidang pertanian untuk memenuhi sebagian atau seluruh kebutuhan

hidupnya. Petani memiliki banyak fungsi dan peranannya, antara lain:

a. Petani sebagai pribadi

b. Petani sebagai kepala keluarga

c. Petani sebagai guru

d. Petani sebagai pengelola usahatani

e. Petani sebagai warga sosial

dimana dari masing-masing faktor ini memiliki hubungan timbal balik

atau dari masing-masing faktor ini saling mempengaruhi, seandainya salah

satu diantara mereka tidak ada (menghilang) maka akan berpengaruh pada

produksi CV. Kurnia Kitri Ayu Farm.

Sayur organik ini memiliki manfaat dan sumber pangan yang

mengandung banyak gizi yang baik bagi kesehatan tubuh manusia seperti

vitamin, protein, mineral, serat, karbohidrat dan air yang sangat berguna

bagi tubuh serta tidak mengandung senyawa beracun yang dapat

mengganggu kesehatan manusia. Sayur organik ini banyak dikonsumsi

pada kalangan masyarakat yang mengkosnsumsi sayur organik dari pada

non-organik. Hal ini karena sayur organik lebih aman untuk dikonsumsi,

karena tidak mengandung residu perstisida seperti sayur non-organik.


xxxiv

4.3 Manajemen Produksi dan Operasi

Manajemen Produksi Sayur Organik suatu pengolahan (perencanaan,

pelaksanaan dan pengendalian). Proses pengubahan atau konversi dari sumber

daya yang merupakan input menjadi barang atau jasa yang dilakukan oleh suatu

organisasi berdasarkan tujuannya. Ada beberapa faktor pendukung membuat

sayur organik yang diproduksi oleh CV. Kurnia Ktri Ayu Farm memiliki

kualitas yang bagus dan terjamin serta bebas dari bahan kimia dan bahan

pengawetan lainnya.

Menurut Subagyo, (2000) manajemen produksi dan operasi adalah penerapan

ilmu manajemen untuk mengatur kegiatan produksi atau operasi agar dapat

dilakukan secara efisiensi. Menurut Jay Heizer dan Barry Render, dalam bukunya

mendefinisikan manajemen operasi sebagai serangkaian aktivitas yang

menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi

output.

Manajemen produksi dan operasi dalam mengatur dan mengkoordinasikan

penggunaan sumber-sumber daya, perlu membuat keputusan-keputusan yang

berhubungan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan, agar barang-barang dan

jasa-jasa yang dihasilkan sesuai dan tepat dengan dengan apa yang diharapkan,

yaitu tepat mutu (Kualitas), tepat jumlah (kuantitas) dan tepat waktu yang

direncanakan, serta dengan biaya yang rendah.

4.3.1 Perencanaan

Perencanaan yang dilakukan oleh CV. Kurnia Kitri Ayu Farm (KKAF)

sebelum melakukannya pengolahan lahan dan mengkoordinasikan dengan mitra-


xxxv

mitra yang bersangkutan dengan perencanaan itu sendiri sebelum melakukan

pengolahan lahan, pengadaan benih, penyiraman, pemupukan, penyiangan dan

perawatan.

Kegiatan perencanaan yang ada di Kurnia Kitri Ayu Farm meliputi

perencanaan pemilihan lokasi kebun, perencanaan tata letak dan jadwal produksi.

1. Pemilihan lokasi kebun

Pemilihan lokasi merupakan kegiatan awal yang harus dilakukan

sebelum perusahaan mulai beroperasi. Pemilihan lokasi u tuk kebun

organik memiliki peranan yang sangat penting, lokasi dan lingkungan

harus mendukung untuk melaksanakan kegiatan budidaya secara organik.

2. Tata letak

Tata letak merupakan salah satu tahap dalam perencanaan suatu fasilitas

yang bertujuan untuk mengembangkan suatu sistem produksi yang

efektifitas dan efisien. Tata letak yang digunakan dalam perusahaan dapat

mempengaruhi terhdap tingkat produktivitas perusahaan, sehingga

penentuan tata letak harus sesuai dengan kondisi perusahaan.

3. Jadwal produksi

Perencanaan juga menentukan penjadwalan dan menentukan waktu

yang tepat, karena penjadwalan ini merupakan suatu ciri yang penting dari

suatu tidakan yang baik, penyusunan jadwal dibuat untuk menentukan

kapan suatu pekerjaan yang harus dimulai dan berapa lama pekerjaan itu

dikerjakan. Tujuan penjadwalan adalah untuk menyususn pekerjaan unit

produksi sedemikian rupa sehingga semua pesanan diserahkan tepat pada

waktunya dan pesanan diselesaikan dengan biaya total yang minimum.


xxxvi

CV. Kurnia Kitri Ayu Farm adalah salah satu usaha tani yang bergerak

pada bidang produksi sayuran organik. Produknya antara lain:

a. Kangkung

b. Sawi

c. Bayam

d. Terong dan lain-lain

Untuk memenuhi persediaan bahan baku tersebut CV. Kurnia Kitri

Ayu Farm melakukan budidaya sendiri atau kerja sama dengan kelompok

tani lainnya.

Dalam perencanaan produksi juga menyediakan alat-alat yang

dibutuhkan untuk melakukan produksi dan memudahkan mengerjakan

dalam produksi itu sendiri. Adapun alat-alat yang digunakan dalam

produksi antara lain:

1. Gunting

2. Polybag

3. Granhouse

4. Sekop

5. Cangkul

6. Sprayer

7. Timbangan

8. Ember

9. Seller

10. Pendinginan

11. Sepeda motor


xxxvii

12. Sterfoam

13. Keranjang

14. Gembor

CV. Kurnia Kitri Ayu Farm dalam memproduksi sayur organik disesuaikan

dengan permintaan konsumen, karena setiap permintaan konsumen itu berbeda,

maka CV Kurnia Kitri Ayu Farm mensiasti dengan menanam sayuran organik

lainnya sehingga dapat memenuhi keinginan konsumen yang berbeda-beda.

4.3.2 Pelaksanaan

Produksi merupakan inti dari kegiatan usaha yang dilakukan oleh

perusahaan, dengan harapan bahwa akan memberikan nilai tambah dari setiap

produk yang dikelola. Proses produksi antara lain meliputi pengolahan lahan,

penanaman, pemupukan, penyiraman dan penyertiangan. Berikut terkait dengan

produksinya antara lain:

1. Pengolahan

Melakukan dengan mencangkul tanah sedalam 40 cm dan

buat bedengan ukuran 1,1 meter x 4 meter , dengan

ketinggian bedengan 30 cm.

2. Pemupukan
xxxviii

Pemupukan dilakukan dengan diberi pupuk kandang 4 atau 5 per m2

lalu cangkul rata atau kecrh supaya pupuk merata.

3. Penyiraman

Penyiraman ini dilakukan sebelum menanam benih yang akan

ditanam dan sesudah ditaman agar benihnya tertutup dan salah satu

perawatan tanaman untuk mempertahankan kadar air tanah sebagai sumber

makanan tumbuhan.

4. Penanaman

Penanam ini dilakukan setelah pengolahan dan penyiraman lalu

dilakukan penanaman benih sayur organik secara merata dan dilakukan


xxxix

dengan hati-hati. Taman dilarikan dengan jarak larikan 7 cm atau jarak

dengan tanam 7 x 10 cm lalu kebutuhan tiap lubang ditaman 1 samapai 2

biji , setelah ditanam biji ditutup dengan tanah dan setelah selesai tanam,

tanah disiram menggunakan dengan air yang berpenampang kecil agar biji

tidak keluar dari tanah.

5. Panen

Ciri-ciri sayur siap dipanen warna daunnya sudah hijau tua, tetapi tidak

terlalu tua. Ukurannya daun sudah berukuran besar dan ukuran batangnya

sudah mulai membesar juga. Panen dapat dilakukan pada tamana

berumur 20-22 hari dan tanaman yang dipanen dengan cara dicabut

sampai akarnya.

6. Pasca panen

Pasca panen dilakukan antara lain:

a. Seleksi tanaman sesuai dengan ketentuan

b. Buang daunnya yang rusak


xl

c. Kelompokkan sayuran dengan ukuran

d. Bersihkan akar dengan kotorannya yang ada lalu potong

supaya terlihat rapi

e. Cuci sayur dengan air yang bersih

f. Akar disikat supaya bersih

g. Setelah dicuci tiriskan kurang lebih satu jam.

7. Pencucian dan sortasi

Setelah dilakukan pemaneman dan pemilihan sayur maka dilakukan

dengan sortasi dan pencucian sayur dengan bersih dari penyakit dan

tanah yang masih menempel pada sayuran.

8. Pengemasan

Pengemasan dilakukan setelah selesai pencucian sayuran dan

kering lalu dilakukan pengemasan dengan baik dan rapi agar kelihatan

lebih bagus setelah itu penyimpanana ditempat yang dingin seperti

kulkas.
xli

9. Pemeliharaan

a. Penyiraman dilakukan satu kali pada sore hari

b. Menyiram menggunakan alat gembor

c. Penyiangan gulma dilakukan dengan cara dicabut dan dilakukan saat

gulma masih kecil.

d. Pengendalian hama dan penyakit menggunakan tanaman perangkap

dan obat-obatan alami yang dibuat sendiri dan disemprotkan pada

tanaman. Obat yang digunakan kurnia kitri untuk penyemprotan yaitu

bawang putih dan dilakukan pada saat umur satu minggu.

4.3.3 Pengawasan

Pengawasan yang dilakukan Kurnia Kitri Ayu Farm antara lain:

1. Program kerja

2. Pelaksanaan/ pencapaian target

3. Pengawasan dan pembinaan

4. Kendala dan hambatan

5. Faktor-faktor yang mendukung

6. Evaluasi kegiatan.

Dalam menjalankan pengawasan yang terdapat syarat-syarat harus

dipenuhi yaitu harus mendukung sifat dan kebutuhan kegiatan. harus

melaporkan setiap penyimpangan dan harus serasi dengan pola organisasi,


xlii

harus ekonomis, mudah dimengerti dan harus diikuti dengan perbaikan

atau koreksi. Pengawasan yang ada di Kurnia Kitri Ayu Farm meliputi

pengawasan terhadap jadwal dan proses produksi serta pengawasan

terhadap tenaga kerja.

Untuk penentuan kualitas atau mutu produk, KKAF melakukan

penyortiran sebelum sayur organik tersebut dikemas dan dipasarkan.

Penyortiran dilakukan atas dasar untuk membedakan sayur yang besar dan

kecil serta yang rusak dikelompokkan masing-masing untuk

mempermudah pengemasan.

Hasil yang didapatkan dari proses produksi sayur organik antara lain

ada beberapa macam seperti kangkung, bayam, sawi, dan lain-lain.

Pengawasan yang dilakukan oleh KKAF dengan pemilik terjun sendiri

atau ikut serta dalam kegiatan produksi. Pengawasan ini dilakukan agar

meminimalisir kerusakan pada tanaman sehingga tanaman yang diperoleh

hasil yang maksimal.

4.4 Kendala Produksi Sayur Organik

CV. Kurnia Kitrin Ayu Farm merupakan usaha yang memproduksi

sayuran organik. Kurnia Kitri Ayu Farm sudah memiliki manajemen

produksi dalam usahanya, tapi masih terdapat kendala atau permasalahan

yang dihadapi Kurnia Kitri Ayu Farm antara lain:

1. Tenaga kerja yang ada di Kurnia Kitri Ayu Farm sangat terbatas

sehingga menjadi hambatan bagi Kurnia Kitri Ayu Farm untuk dapat

memperluas usaha sayur organik tersebut. Saat ini produksi sayur

organik kurnia kitri ayu farm memproduksi sayur berdasarkan


xliii

pesanan pada konsumen. Dan kurangnya petani plasma serta adanya

seerangan hama dan penyakit akibat dari cuaca yang tidak menentu

yang terjadi belakangan ini yang dapat mengurangi jumlah produksi.

Kekosongan pasar akibat pihak Kurnia Kitri Ayu Farm tidak dapat

memenuhi semua permintaan pasar menyebabkan perusahaan pesaing

masuk kedalam pasar dan akhirnya pesaing semakin ketat.

2. Tidak ada sistem reward and punishment. Sistem ini sangat penting

dimiliki oleh perusahaan yang memiliki karyawan. Adanya sistem

pemberian punishment ini dapat mengikat seluruh tenaga kerja yang

ada di Kurnia Kitri Ayu Farm sehingga seluruh tenaga kerja yang

tercantum dalam struktur organisasi dapat menjalankan tugas sesuai

dengan jobdeks yang telah dibuat. Tidak hanya itu adanya

punishment akan memberikan efek jera kepada karyawan untuk tidak

melakukan kembali kesalahan yang telah dilakukan dengan begitu

operasional perusahaan dapat berjalan dengan baik.

3. Sarana yang tidak memadai sehingga berakibat pada hasil produksi

yang tidak sesuai dengan keinginan.

4. Peralatan yang masih tradisional, peralatan yang kurang memadai dan

penggunaan alat yang masih membutuhkan waktu lebih lama dan

tenaga lebih banyak.

5. Lingkungan kebun Kurnia Kitri terdapat dibelakang rumahnya dan

terdapat sunggai yang dapat mengakibatkan sayur organiknya tidak

bersih.
xliv

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan tentang sayur organik “CV.

Kurnia Kitri Ayu Farm” di jl. Rajawali No. 10 Kec Sukun, Kota Malang,

Jawa timur dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Faktor produksi sayur organik yang dapat mempengaruhi proses jasa-

jasa (service), perencanaan (planning),danpengawasan pada produksi

sayur organik. Sayur organik pada CV. Kurnia Kitri Ayu Farm ini juga

dapat memperoleh bahan baku untuk memproduksi sayur organik dan

permintaan konsumen pada sayur ungguan seperti kangkung, bayam

dan lain-lain.

2. Manajemen produksi sayur orgaik suatu pengolahan (perencanaan,

pelaksanaan dan pengendalian). Proses pengubahan atau konversi dari

sumberdaya yang merupakan input menjadi barang atau jasa yang

dilakukan oleh suatu organisasi berdasarkan tujuannya.

3. Kendala yang dialami CV. Kurnia Kitri Ayu Farm yaitu tenaga kerja

yang sangat terbatas sehingga menjadi hambatan bagi Kurnia Kitri

Ayu Farm untuk dapat memperluas usaha sayur organik dan

kurangnya petani plasma serta ada serangan hama dan penyakit akibat

dari cuaca yang tidak menentu yang terjadi belakangan ini.

5.2 Saran

Saran yang disimpulkan adalah sebagai berikut:


xlv

1. Perlu adanya peran serta pemerintahan dalam mengambil

kebijakan dan dalam mengontrol fluktuasi harga bahan baku

khususnya hortikultura, sehingga para pemilik usaha tidak berat

dalam mengeluarkan biaya produksi.

2. Perlu meningkatkan mutu manajemen usaha agar terus

berkembang dan perlu adanya perluasan pasar dan peningkatan

jumlah produksi mengingat masih banyak permintaan dari

supermarket yang belum terpenuhi, sehingga dapat

meningkatkan pendapatan bagi pemilik usaha

3. Agar pemilik menjalin kerja sama lagi dengan petani plasma

atau membentuk lagi petani plasma yang baru sehingga dapat

mencukupi permintaan sayur organik dari pelanggan yang terus

meningkat.
xlvi

DAFTAR PUSTAKA

Ahyari Agus, 1990. Manajemen produksi, pengendalian produksi. Yogyakarta :

BPFE

Assauri S, 1999. Manajemen Produski dan Operasi. FE UI. Jakarta.

Bahri Syaiful, 2010. Manajemen Produksi Kripik Pepaya di CV. CAPRINA.

Fakultas Pertanian UNISMA. Malang.

Handoko, T Hani, 1918. Dasar-Dasr Manajemen Produksia dan Operasi. Edisi 6.

BPEF UGM. Yogyakarta.

Home Van James. Prinsip-Prinsip Manajemen keuangan. Edisi 12. Jakarta

Salemba Empat. http://manajemenstiesbi.blogspot.co.id

IFOAM. Prinsip-Prinsip Pertanian Organik.

http://www.ifoam.org/about-ifoam/pdfs/POAFolder Indobnesia.Diakses

19juli 2015

Kadarsan, 1993. Keuangan Pertanian dan Pembiayaan Perusahaan Agribisnis.

PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Kotler, Philip dan Gary Amstrong, 2011. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi

kedelapan. Jilid 2. Erlangga, Jakarta.

Maghfiroh N A, 2011. Manajemen Operasi dan Produksi Kripik Tempe di CV

Aneka Rasa bu Noer. Fakultas Pertanian. Unisma.

Nainggola.2001. beras Organik. IPB Bogor.


xlvii

Soekartawi, 2001. Agribisnis teori dan Aplikasinya. Rajawali Pers. Jakarta.

Sugito, Yogi, 1995. System Pertanian Organik. Fakultas Pertanian Universitas

Brawijaya Malang.
xlviii

LAMPIRAN

Gambar Penyiapan media tanam Gambar Pengolahan tanah

Gambar Penyiraman Gambar pemaneman

Gambar Sortasi Gambar Pengemasan


xlix

Gambar grading Gambar tanam

Proses tanah dalam polybag Gambar Proses timbang


l

Dokumentasi Kegiatan Kerja Lapang


li

Anda mungkin juga menyukai