Anda di halaman 1dari 28

TATALAKSANA BIOSEKURITI CV KANDANG SAPI GLOBAL

CIJANGO DESA MEKARSARI KECAMATAN PANIMBANG


KABUPATEN PANDEGLANG BANTEN

(Laporan Praktikum Umum)

Oleh

Chindy Damanik

1814241034

JURUSAN PETERNAKAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2021
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Praktikum : Tatalaksana Biosekuriti Di CV. Kandang Sapi Global


Cijango Desa Mekarsari Kecamatan Panimbang Kabupaten
Pandeglang Banten

Nama : Chindy Damanik

NPM : 1814241034

Jurusan : Peternakan

Fakultas : Pertanian

Universitas : Universitas Bandar Lampung

Tanggal Pengesahan : Oktober 2021

Menyetujui,

Ketua Jurusan Peternakan Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Arif Qisthon, M.Si. Ir. Akhmad Dakhlan, M.P. Ph.D.
NIP 196706031993031002 NIP 196908101995121001

Mengetahui,

Dekan Fakultas Pertanian Universitas Lampung

Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si.


NIP 196110201986031002
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa atas
kasih dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Praktik
Umum yang berjudul Tatalaksana Biosekuriti di CV. Kandang Sapi Global
Cijango Desa Mekarsai, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Laporan Praktikum Umum ini dapat diselesaikan karena dukungan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, dalam kesepakatan ini penulis mengucapkan terimakasih
kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si. – selaku Dekan Fakultas
Pertanian, Universitas Lampung atas izin yang diberikan untuk
melaksanakan Praktik Umum.
2. Bapak Dr. Ir. Arif Qisthon, M.Si. – selaku Ketua Jurusan Peternakan,
Universitas Lampung atas izin dan arahan serta semangat yang telah
diberikan.
3. Bapak Rudi Dr. Ir. Rudy Sutrisna, M.S. –selaku pembimbing akademik
yang telah memberi bimbingan dan nasihat kepada penulis.
4. Bapak Agung Kusuma W, S.Pt., M.P. – selaku koordinator pelaksana
Praktik Umum Jurusan Peternakan atas saran dan bimbingan yang telah
diberikan.
5. Bapak Ir. Akhmad Dakhlan, M.P. Ph.D. – selaku pembimbing Praktik
Umum atas saran, nasehat, dan bimbingan dalam menyelesaikan laporan
Praktik Umum.
6. Ibu dan kakak saya Ira serta seluruh keluarga tercinta atas doa, dan kasih
sayang serta pengorbanan yang diberi kepada penulis.
7. Bapak Andi Sudjiatno-selaku pemilik CV. Kandang Sapi Global Cijango
atas izin yang diberikan untuk melaksanakan kegiatan Praktik Umum,
serta bimbingan, dan dukungan yang telah diberikan.
8. Bapak Rudi–selaku pembimbing lapang pada saat Praktik Umum atas
saran, kritik, bantuan, dan arahannya.
9. Bang Tama–selaku kakak pembimbing pada saat Praktik Umum atas,
Saran dan bimbingannya.
10. Seluruh pekerja bagian kandang domba di CV. Kandang Sapi Global
Cijango.
11. Teman seperjuangan Praktik Umum Lauri, Haula, Suci, Dahlia, dan
teman-teman angkatan 2016, 2017, dan 2018 serta seluruh dosen Jurusan
Peternakan atas kekeluargaan, persahabatan, motivasi yang diberikan
kepada penulis.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati kebaikan Bapak, Ibu, dan rekan-
rekan berikan kepada penulis dan semoga laporan praktik umum ini bermanfaat
bagi pembaca. Penulis juga memohon maaf apabila masih memiliki kesahan,
semoga damai sejahtera selalu meyertai kita.

Bandar Lampung, 18 September 2021


Penulis

Chindy Damanik
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Gudang pakan..........................................................................................

2. Kandang sapi konvensional.....................................................................

3. Sanitasi kandang......................................................................................

4. Pemberian air minum sapi......................................................................

5. Lahan domba semi intensif.....................................................................

6. Proses pemotongan di RPH....................................................................

7. Lahan hijauan.........................................................................................

8. Area choper rumput................................................................................

9. Model kandang sapi BX...........................................................................

10. Pemandian sapi.....................................................................................

11. Mixer pakan..........................................................................................

12. Penimbangan sapi.................................................................................

13. Pencukuran domba...............................................................................

14. Pemberian pakan sapi...........................................................................

15. Pemberian pakan domba......................................................................

16. Model kandang domba bagian dalam..................................................


17. Pembersihan tempat minum sapi.........................................................

18. Pemandian dan pengecekan kesehatan sapi........................................

19. Penimbangan pakan.............................................................................

20. Sanitasi kandang...................................................................................

21. Proses penggiringan sapi ke truk..........................................................


I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peternakan merupakan sektor yang penting dalam pemenuhan kebutuhan


pangan masyarakat. Tujuan peternakan adalah mencari keuntungan dengan
penerapan prinsip-prinsip manajemen pada faktor-faktor produksi yang telah
dikombinasikan secara optimal. Keberhasilan dalam usaha peternakan erat
kaitannya dengan baik buruknya tatalaksana peternakan yang dijalankan oleh
peternak. Salah satu hal yang sangat penting dalam tatalaksana suatu usaha
peternakan adalah penerapan biosekuriti.

Biosekuriti merupakan serangkaian program yang mencakup kebijakan dan


praktek untuk mencegah masuk dan menyebarnya agen penyakit pada ternak.
Penerapan biosekuriti pada seluruh sektor peternakan akan mengurangi risiko
penyebaran mikroorganisme penyebab penyakit yang mengancam sektor tersebut.
Meskipun biosekuriti bukan satu-satunya upaya pencegahan terhadap serangan
penyakit, namun biosekuriti merupakan garis pertahanan pertama terhadap
penyakit. Biosekuriti sangat penting untuk mengendalikan dan mencegah berbagai
penyakit yang mematikan.

Program biosekuriti sebenarnya relatif tidak mahal tetapi merupakan cara


termurah dan efektif dalam mencegah dan mengendalikan penyakit pada sapi dan
domba. Kegiatan dasar biosecuriti antara lain isolasi, pembersihan, desinfeksi, dan
pengaturan lalu lintas. Bahkan tidak satupun program pencegahan penyakit dapat
bekerja dengan baik tanpa disertai program biosekuritas. Apabila program
biosekuriti dapat terlaksana dengan baik, maka produktivitas suatu peternakan
akan terjamin. Aspek kesehatan ternak meliputi pengetahuan mengenai penyakit,
pencegahan penyakit kedalam peternakan, pemberian vaksin, dan pengobatan
penyakit dengan penggunaan obat-obatan serta bahan kimia secara aman.
Tindakan pencegahan disini menyangkut sanitasi sapi dan domba, kandang, dan
lingkungan.

Kegiatan Praktik Umum (PU) dilaksanakan di CV. Kandang Sapi Global Cijango
Banten yang merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang program
penggemukan sapi dan pembibitan domba yang bertujuan untuk memenuhi
ketersediaan dalam permintaan daging sapi dan domba. Kegiatan ini dilakukan
dalam rangka memperoleh pengetahuan keterampilan dan pengalaman kerja
dalam manajemen kesehatan yang baik untuk penggemukan sapi dan pembibitan
domba.

1.2 Tujuan Praktik Umum

Praktik Umum ini bertujuan untuk:

1. mengaplikasikan pengetahuan dan teori kuliah bidang peternakan secara


langsung dalam kehidupan nyata;
2. menambah wawasan dalam bidang peternakan khususnya dalam
penggemukan sapi dan pembibitan domba;
3. meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mengenai sistem tatalaksana
biosekuriti pada ternak sapi dan domba.

1.3 Waktu, Tempat, dan Metode Pelasksanaan Kegiatan Praktik Umum

Praktik umum ini dilaksanakan pada 11 Agustus sampai 09 September 2021 di

CV. Kandang Sapi Global Cijango, Desa Mekarsari, Kecamatan Panimbang,

Kabupaten Pandeglang, Banten. Pelaksanaan praktik umum dilaksanakan selama

30 hari kerja, kegiatan di peternakan berlangsung mulai pukul 07.00-17.00 WIB.


Metode pelaksanaan kegiatan praktik umum :

1. Bekerja secara langsung di farm dengan cara mengikuti seluruh program

kerja, yang mencakup pemeliharaan ternak, sanitasi kandang, kesehatan

ternak, reproduksi ternak, dan produksi pakan;

2. Diskusi dan wawancara dengan pembimbing lapang serta karyawan farm

terkait kegiatan yang dilakukan sehari-hari;

3. mengumpulkan data mengenai manajemenn pakan domba dengan

mencatat seluruh informasi yang diperoleh melalui lisan, tulisan, data, dan

dokumen milik perusahaan yang diperbolehkan untuk dicatat.


II. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Lokasi dan Keadaan Geografis

Peternakan CV. Kandang Sapi Global Cijango terletak di Desa Mekarsari,


Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten. Lokasi peternakan CV.
Kandang Sapi Global Cijango ini memiliki akses jalan yang terbilang mudah dan
jarak lokasi peternakan dengan jalan raya yaitu sekitar 300 m dari jalan raya,
kelemahan dari peternakan ini ialah dekat dengan pemukiman warga sehingga
dianggap kurang strategis untuk lokasi peternakan.

Kabupaten Pandeglang ini berada di Ujung Barat dari Provinsi Banten yang
mempunyai batas administrasi, sebagai berikut: sebelah Utara berbatasan dengan
Kabupaten Serang, sebelah Selatan berbatasan Samudra Indonesia, sebelah Barat
berbatasan Selat Sunda, sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Lebak. Suhu
udara di Kabupaten Pandeglang berkisar antara 22,5 0C - 27,9 0C. Kabupaten
Pandeglang memiliki curah hujan antara 2.000 - 4.000 mm per tahun dengan rata-
rata curah hujan 3.814 mm .

2.2 Sejarah Perusahaan

CV. Kandang Sapi Global Cijango merupakan peternakan terbesar di Kabupaten


Pandeglang Banten yang bergerak dalam penggemukan sapi dan pembibitan
domba. Peternakan ini dirintis oleh Bapak Andi Sudjiatno sejak tahun 2015
dengan jumlah sapi yang dipelihara sejumlah 9 (sembilan) ekor sapi yang dibeli
dari uang hasil investasi penjualan oli kendaraan yang menjadi usaha utama
sebelum adanya peternakan, usaha oli itu sendiri didirikan pada 2013.
Pada awalnya bapak Andi bersama dengan rekannya yang berpengalaman
dibidang peternakan mulai memelihara sapi hanya untuk mengisi waktu luang dan
kesenangan semata saja. Namun, seiring berjalannya waktu rekan dari bapak Andi
pergi meninggalkan beliau begitu saja tanpa kabar apapun . Hal itu akhirnya
membuat beliau tertantang ingin mengembangkan usahanya untuk membuktikan
pada rekannya. Beliau juga melihat potensi dan peluang usaha yang cukup besar
dalam bidang peternakan sapi, dan beliau pun melanjutkan pengembangan usaha
sapi tersebut.

Awal perintisan peternakan beliau tidak ada perkembangan pesat dalam beberapa
bulan, namun beliau tidak mudah menyerah dan terus belajar untuk memperbaiki
apa yang salah dalam pemeliharaan ternak sapi. Beliau juga mulai mendalami
ilmu peternakan dengan belajar dari rekan rekannya yang sudah lama
berkecimpung dalam dunia peternakan baik seorang dosen, maupun dokter hewan.
Dalam mempelajari mengenai dunia peternakan serta mencoba mengambil resiko
menambah jumlah pekerja yang awalnya hanya 2 serta mensiasati untuk
menambah jumlah sapi dengan membeli sapi yang sedang bunting. Beliau juga
menyekolahkan karyawannya dengan membiayai mereka untuk mengikuti
Pelatihan di Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari (BBIB) agar karyawannya
memiliki pengetahuan terkait inseminasi buatan (IB) yang mana pengetahuan
terkait IB tersebut sangat penting dalam usaha breeding sapi. Sehingga akhirnya
ilmu tersebut dapat diaplikasikan langsung pada ternak sapi beliau.

Akhirnya, setelah 3 tahun melakukan breeding sapi dengan jumlah sapi sudah
sekitar 100 ekor lebih, bapak Andi mulai beralih ke penggemukan sapi, hal ini
dilatar belakangi oleh kebutuhan sapi yang terus meningkat, dan sasaran market
pasar yang tersedia juga semakin beragam serta pemeliharaan sapi penggemukan
yang dirasa lebih singkat dibandigkan dengan breeding.

Selanjutnya, pada bulan April 2021 bapak Andi mulai melakukan pemeliharaan
breeding domba, diawali oleh ketertarikan beliau terhadap domba serta beliau
melihat adanya peluang pasar global untuk domba. Akhirnya, semakin lama
perusahaan ini terus berkembang dan berinovasi, hingga saat ini CV. Kandang
sapi Global Cijango memiliki populasi ternak sekitar 500 ekor sapi dan 275 ekor
domba serta tanah yang seluas 3 Ha.

Saat ini bapak Andi juga mulai berencana untuk meningkatkan usaha
peternaknnya dalam penyedian bahan pangan beku atau frozen food yang berasal
dari daging segar yang dibekukan ataupun makanan dari hasil produk pengolagan
daging lainnya yang pasarkan dalam keadaan beku. Beliau juga berencana
mengupgrade peternakannya yang awalnya masih dalam bentuk CV menjadi PT.

Spesifikasi kegiatan di CV. Kandang Sapi Global Cijango saat ini adalah
pemeliharaan penggemukan/fattening sapi BX (Brahman Cross) dan lokal,
pembibitan domba, produksi pakan konsentrat, dan membuat lahan hijauan
sebagai pakan ternak itu sendiri.

2.3 Lingkup Kegiatan Usaha

CV. Kandang Sapi Global Cijango merupakan usaha peternakan yang bergerak di
bidang penggemukan sapi dan breeding domba. Sapi yang dibeli berasal dari luar
daerah Banten yang kemudian dipelihara untuk penggemukan selama sekitar 6
bulan lalu dijual kembali dengan pencapaian bobot yang telah ditargetkan.
Sebelum sapi sampai harus sudah dipersiapkan terlebih dahulu kandang yang
bersih serta pakan dan minum yang terisi penuh.

Pemeliharaan domba breeding bakalan pejantan dan betina diambil dari garut
dengan berbagai jenis domba yaitu Garut, Texel, Suffolk, Merino, dan Dorper.
Bakalan yang baru sampai biasanya mengalami stress setelah mengalami
perjalanan dari tempat asalnya. Sesampainya dikandang ternak langsung
ditimbang dan dilakukan perawatan mulai dari pemandian ternak, pencukuran
bulu dan kuku, pemasangan eartag, pemberian vitamin ADE, Biodin serta obat
cacing.
2.4 Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan komponen penting yang wajib dimiliki oleh suatu
perusahaan untuk menjalankan sistem kerja yang efektif yang berfungsi untuk
mengatur serta menetapkan tugas serta tanggung jawab perorangan sehingga dapat
mempermudah dalam mengontrol pekerjaan.

Struktur organisasi yang ada di CV. Kandang Sapi Global Cijango dapat dilihat
pada Gambar 1.

ANDI SUDJIATNO
DIREKTUR UTAMA

NURHASANUDIN
LEGAL & HUMAS
ANDRI
MARKETING & EXPEDISI

RUDI
MANAGER

AYU KHOLIFAH YENI YULIANTI TAMA


ADMINISTRASI ADMINISTRASI KETUA DIVISI

RADI ENCENG KASAN


KEPALA BAG. GUDANG & KEPALA BAG. KEBERSIHAN & KEPALA BAG. UMUM
PAKAN PENGADAAN RUMPUT

PAUL KADIRA EMON


DODI MUSLIK DADANG
IWAN ANDI MUHIBIN
SUEB ANTAWI ANA
MITRA JEJEN KARTONO
RAYA JAENUDIN HUDRIANA
TASMIN WAESI
KALIM

Gambar 1. Struktur Organisasi di CV. Kandang Sapi Global Cijango


Tugas dan fungsi pemegang jabatan di CV. Kandang Sapi Global Cijango yaitu:

1. Direktur Utama
Bapak Andi Sudjiatno sebagai Direktur utama sekaligus pemilik CV.
Kandang Sapi Global Cijango merupakan pimpinan tertinggi di sebuah
perusahaan yang memimpin manajer dibawahnya. Tugas seorang direktur
ialah mengembangkan perusahaan secara menyeluruh, bertanggung jawab
penuh atas seluruh karyawan dan pengembangan jangka panjang
perusahaan, dapat mengangkat dan memberhentikan manajer, mengambil
keputusan-keputusan besar atau penting dalam perusahaan.
a. membuat strategi pemasaran;
b. menetapkan strategi-strategi untuk mencapai visi dan misi perusahaan;
c. Memilih, menentukan, dan bertanggung jawab dalam kebijakan
perusahaan yang dibuat;
d. Mengkoordinasi dan mengawasi tugas dari karyawan dan kepala
bagian (manager).
2. Legal dan Humas yaitu Bapak Nurhasanudin yang memiliki peran
fungsional yang cukup penting dalam hal perizinan, kontrak, permasalahan
hukum di internal perusahaan, serta jembatan kerjasama antar perusahaan;
3. Marketing dan Expedisi yaitu Bapak Andri bertugas membuat metode
pemasaran yang strategis dan berkembang, memonitoring serta
mengarahkan sistem pemasaran dan penjualan yang berlangsung,
memberikan pemasukan yang positif kepada pihak perusahaan yang terkait
dengan pemasaran, terkadang manajer pemasaran juga mengambil
keputusan tentang stok dan pengadaan barang.
4. Manager, yaitu Bapak Rudi yang bertugas:
a. Mengawasi sejumlah proses tata kelola kandang sesuai dengan SOP
yang telah ditetapkan dan atau yang akan ditetapkan kemudian.
b. Mengawasi dan mengatur stok dan penggunaan bahan baku pakan.
c. Mengawasi jumlah dan pemakaian kas kecil (pretty cash).
d. Mengawasi jumlah penggunaan dan perawatan sarana atau alat-alat
kerja di farm.
e. Mengawasi jumlah dan pemakaian obat-obatan, vitamin, vaksin, dan
bahan kimia lainnya.
f. Mengawasi jumlah penjualan produk dari farm.
g. Mencapai target performance.
5. Ketua divisi yaitu Bang Tama yang bertugas mengontrol dan mengawasi 3
divisi farm yaitu bagian gudang dan pakan, bagian kebersihan, dan
pengadaan rumput, serta bagian umum.
6. Bagian administrasi yaitu Teteh Ayu dan Teteh Yeni yang bertugas dalam:
memimpin dan menerapkan, pedoman sistem akuntansi yang telah
disetujui oleh direktur, yaitu mulai dari pemeriksaan bukti-bukti akuntansi,
pencatatan, pengelompokkan sampai dengan penyusunan laporan
keuangan menurut pedoman PSAK (pedoman pernyataan standar
akuntansi); secara periodik bersama dengan bagian gudang melaksanakan
pemeriksaan fisik persediaan (stock opname) barang yang ada digudang;
membuat perencanaan dan peramalan berbagai aspek dalam perusahaan
seperti piutang yang harus dihapuskan atau sebagainya
7. Bagian gudang dan pakan bertugas dalam produksi dan distribusi pakan
8. Bagian kebersihan dan pengadaan rumput bertanggung jawab dalam
kebersihan farm serta pengadaan rumput untuk ternak.
9. Bagian umum bertanggung jawab dalam kegiatan operasional kandang.

2.5 Ketenagakerjaan
Karyawan atau Tenaga kerja yang dimiliki CV. Kandang Sapi Global Cijango
berjumlah 30 orang dengan latar belakang pendidikan mulai dari SMP, SMA,
Diploma, dan Sarjana. Dalam perekrutannya pekerja harus melalui 2 tahapan
seleksi mulai dari Seleksi berkas lamaran dan tes wawancara.

CV. Kandang Sapi Global Cijango dibagi menjadi dua shift yaitu shift siang dan
malam, untuk shift siang bekerja mulai dari pukul 07:00-17:00 WIB sedangkan
untuk bagian shif malam dimulai dari pukul 17:00-07:00 WIB. Pekerja bagian
shift malam jumlahnya lebih sedikit dari shif siang yaitu anya sekitar 5 orang.
Pekerja bagian shift malam diganti setiap bulannya.
2.6 Layout Perusahaan

Lay out farm CV. Kandang Sapi Global Cijango adalah sebagai berikut

1 1
N
1

2
10 3

1
4 5

1
6
5
8 5

8 5
10 8 5

9 7

8
10

15
14
13
11

15 12
14

15
13

Gambar 1. Lay Out Farm


Keterangan:

1. Lahan Hijauan
2. Gudang Pakan
3. RPH (Rumah Potong Hewan)
4. Kantin
5. Kandang Sapi
6. Ruang Penimbangan Ternak
7. Kantor
8. Kandang Domba
9. Toren Air
10. Mess Karyawan
11. Dapur Umum
12. Mess Owner
13. Parkiran
14. Pendopo
15. Kebun Anggur
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Perkandangan
Perkandangan merupakan salah satu faktor penting yang mendukung keberhasilan
usaha peternakan. Kandang yang baik ialah kandang yang mampu melindungi
ternak terhadap pengaruh lingkungan yang tidak mendukung. CV. kandang Sapi
Global Cijango menerapkan dua sistem pemeliharaan yaitu intensif dan semi
intensif. Pada pemeliharaan ternak sapi menggunakan sistem pemeliharaan
intensif sedangkan pada ternak domba menggunakan dua sistem yakni intensif
dan semi intensif.
Sistem pemeliharaan secara intensif memerlukan pengandangan terus menerus
atau tanpa penggembalaan, sistem ini dapat mengontrol dari faktor lingkungan
yang tidak baik dan mengontrol aspek-aspek kebiasaan kambing yang merusak
(Williamson dan Payne 1993). Sistem pemeliharaan secara semi intensif
merupakan gabungan pengelolaan ekstensif (tanpa penggembalaan) dengan
intensif, tetapi biasanya membutuhkan penggembalaan terkontrol dan pemberian
pakan konsentrat tambahan (Williamson dan Payne 1993). Sistem pemeliharaan
secara semi intensif hanya dilakukan pada domba lepas sapih.
Perkandangan pada ternak sapi dikelompokkan berdasarkan jenis/bangsa sapi.
Pada peternakan ini memiliki beberapa bangsa sapi antara lain, sapi PO, Brahman
Cross, Simental, dll. Kandang sapi ini memiliki tipe kandang yang bervariasi.
Pada kandang sapi lokal memiliki tipe kandang konvensional dengan susunan stall
ganda tail to tail ditempatkan dua baris sejajar (stall ganda) dengan gang ditengah,
sedangkan kepala ternak berlawanan arah atau ekor saling berhadapan. Pada tipe
kandang ini digunakan alas karpet khusus yang terbuat dari bahan karet yang tebal
agar lantai tidak licin.
Untuk jenis sapi Brahman Cross (BX) memiliki tipe kandang bebas yakni areal
kandang yang cukup luas dengan atap yang berada diatas tempat pakan biasanya
dalam satu pen diisi oleh 18 ekor sapi. Kandang memiliki sirkulasi udara yang
baik karena memiliki tinggi yang sesuai dengan ukuran kandang.
Sedangkan, perkandangan ternak domba di peternakan Cijango menggunakan
kandang koloni dengan setiap pen berisi seekor pejantan dan Sepuluh ekor betina.
Kandang dibuat berbentuk panggung dengan lantai berlubang yaitu pada bawah
kandang terdapat kolong sehingga kotoran serta pakan hiajuan yang tercecer dapat
jatuh melalui kolong tersebut.
Rukmana dan Yudirachman (2015) menyatakan bahwa kandang panggung
memiliki fungsi untuk memudahkan sanitasi dan penampungan kotoran dikolong
kandang. Penempatan domba di dalam kandang sebaiknya dipisah antara domba
jantan dan domba betina. Kandang domba jantan dapat disekat menjadi beberapa
bagian dengan tujuan untuk memudahkan dalam pengontrolan ketika ternak sakit.
Selain itu memisahkan domba sesuai dengan status fisiologisnya. Kandang
dilengkapi dengan tempat pakan yang berbentuk palungan dibagian depan
kandang, dan tempat minum berupa pipa terbuka yang diletakkan di pinggir
kandang sehingga memudahkan dalam pengisian kembali.

3.2 Biosekuriti

Biosekuriti merupakan garda terdepan dalam mengamankan ternak dari penyakit.


Biosekuriti merupakan konsep integral yang mempengaruhi suksesnya system
produksi ternak khususnya dalam mengurangi resiko dan konsekuensi masuknya
penyakit menular dan tidak menular. Jika kegiatan biosekuriti dilaksanakan secara
baik dan benar maka produktivuitas ternak, efisiensi ekonomi dan produksi akan
tercapai. Sebagai bagian dari sistem manajemen maka biosekuriti sangat penting
khususnya untuk mencegah penyakit.

Keberhasilan sistem biosekuriti dipengaruhi oleh (1) ketiadaan penyakit tertentu


di dalam Farm, (2) jaminan akan tiadanya resiko bagi konsumen melalui
persyaratan produk yang dihasilkan, (3) tiadanya resiko bagi pelaku bisnis melalui
persyaratan lingkungan hidup yang nyaman dan sehat bagi ternaknya, (4)
Persyaratan bagi lingkungan farm dan masyarakat dan (5) Jaminan bagi tiadanya
resiko bagi karyawan dari penyakit zoonosis. Agar memudahkan pelaksanaannya,
manajemen farm harus membuat perencanaan dan konsep biosekuriti yang
disesuaikan dengan kondisi farm. Serta melibatkan peran aktif semua elemen
peternakan (pemilik, manajer maupun anak kandang). Setelah dilakukan, perlu
juga dilakukan penilaian (audit) terhadap biosekuriti yang telah diterapkan. Hal ini
untuk menjamin biosekuriti telah diterapkan dengan baik.

Biosekuriti mencakup tiga hal utama: yaitu (1) Meminimalkan keberadaan


penyebab penyakit, (2) Meminimalkan kesempatan agen penyakit berhubungan
dengan induk semang dan (3) Membuat tingkat kontaminasi Lingkungan oleh
agen penyakit seminimal mungkin. Selanjutnya bila biosekuriti dilihat dari segi
hirarki terdiri atas tiga komponen yaikni biosekuriti konseptual, biosekuriti
struktural dan biosekuriti operasional.

3.2.1 Biosekuriti Konseptual

Biosekuriti konseptual merupakan biosekuriti tingkat pertama dan menjadi basis


dari seluruh program pencegahan penyakit, meliputi pemilihan lokasi kandang,
pemisahan umur ternak, kontrol kepadatan dan kontak dengan ternak lain, serta
penetapan lokasi khusus untuk gudang pakan atau tempat mencampur pakan.

a. Lokasi peternakan

Peternakan CV. Kandang Sapi Global Cijango terletak di Desa Mekarsari,


Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten. Lokasi peternakan CV.
Kandang Sapi Global Cijango ini memiliki akses jalan yang terbilang strategis
dan mudah ditempuh, jarak lokasi peternakan dengan jalan raya yaitu sekitar 300
m dari jalan raya.

Menurut SK Direktur Jenderal Peternakan No. 776/1982, lokasi peternakan sapi


tidak boleh berada di pusat kota dan pemukiman penduduk. Jarak kandang sapi
dengan pemukiman adalah minimal 250 meter. Sementara itu, jarak kandang sapi
satu dengan yang lainnya minimal 50 m. sedangkan jarak kandang sapi dengan
pemukiman masyarakat hanya berjarak 150 m, hal ini menjadi kekurangan dalam
pendirian peternakan yang baik.
b. Jarak gudang pakan

Peternakan CV. Kandang Sapi Global Cijango ini memiliki 1 unit gudang pakan
yang memadai yang memiliki jarak sekitar 100 m dari letak kandang sapi. Hal
tersebut sudah efektif karena memudahkan dalam pengangkutan pakan dan aman
dari cemaran kotoran sapi.

c. Jarak antar kandang

Menurut SK Direktur Jenderal Peternakan No. 776/1982, jarak kandang sapi satu
dengan yang lainnya minimal 50 m. Pada peternakan CV. Kandang Sapi Global
Cijango jarak kandang sapi dengan kandang yang lainnya berbeda-beda, ada yang
memiliki jarak 20 m sampai dengan 50 m. hal tersebut dikarenakan lahan yang
digunakan tidak memiliki bentuk lahan yang memadai.

d. Karantina

Pada peternakan CV. Kandang Sapi Global Cijango karantina hewan hanya
dilakukan pada ternak domba sedangkan pada ternak sapi masih belum bisa
dilakukan karena kurangnya kandang kosong sebagai kandang karantina. adapun
karantina yang dilakukan pada ternak domba dilakukan selama 14 hari. terdapat
beberapa hal yang dilakukan sebelum memasukkan ternak domba ke dalam
kandang karantina yaitu:

 membersihkan tubuh ternak domba dengan cara memandikannya;


 mencukur bulu domba;
 menggunting kuku domba hingga rapi;
 dan memasang ear tag serta pemberian;

Adapun persiapan sebelum dan saat kedatangan sapi yang baru dibeli adalah
sebagai berikut:

 mengosongkan kandang/penyang telah ditentukan untuk penempatan sapi


yang akan datang/masuk;
 membersihkan kandang/pen dari kotoran sapi, pakan sisa, dan sisa air yang
masih terdapat di bak air;
 menaburkan alas kandang (cocodust atau bagas), agar sapi bisa beristirahat
dengan nyaman;
 memeriksa kondisi loading ramp dan jalur ke pen dari kerusakan, periksa
pagar dari cacat dan kerusakan, bersihkan dari benda-benda asing yang
mungkin membahayakan;
 sebelum sapi dibongkar, memastikan jumlah sapi dan mencocokkan
nomor eartag di atas truk sesuai dengan jumlah sapi dan nomor ear tag
pada surat jalan;
 sapi dibongkar dari truk di loading ramp yang ditunjuk;
 pembongkaran sapi dari truk harus memenuhi kaidah-kaidah cattle
handling yang baik;
 saat pembongkaran sapi dari truk, kondisi sapi diperiksa satu-satu oleh
karyawan yang ditunjuk dan mencatatnya pada buku penerimaan sapi;
 membandingkan acak bobot sapi yang datang dengan bobot sapi pada
surat jalan dengan maksud untuk mengetahui susutnya;
 sapi akan di distribusikan ke pen tujuan dengan tetap memperhatikan
kaidah-kaidah cattle handling yang baik;
 pakan dan air minum sudah tersedia di tempat pakan dan bak air sebelum
sapi masuk ke dalam pen.

3.2.2 Biosekuriti Struktural

Biosekuriti struktural, merupakan biosekuriti tingkat kedua, meliputi hal-hal yang


berhubungan dengan tata letak peternakan (farm), pembuatan pagar yang benar,
pembuatan saluran pembuangan, penyediaan peralatan dekontaminasi, instalasi
penyimpanan pakan, dan peralatan kandang.

a. Pembuatan pagar

Peternakan CV. Kandang Sapi Global Cijango memiliki pagar yang dibangun
mengelilingi seluruh lahan peternakan yang terbuat dari bahan dasar semen
sehingga cukup kokoh sebagai pembatas antar peternakan dengan lingkungan
luar. Menurut SK Direktur Jenderal Peternakan No. 776/1982, keliling pagar
kandang pada peternakan sapi tingginya harus 1,75 m di atas tanah dan jarak
pagar dengan kandang terluar sejauh 5 meter.Adapun keliling pagar memiliki
tinggi ±2 m yang berbentuk dinding setebal 20 cm, sehingga sesuai dengan
ketentuan dari SK Direktur Jenderal Peternakan No. 776/1982.

b. Sistem drainase

Drainase pada kandang sangat penting untuk menciptakan kandang sapi nyaman
dan sehat. Sistem drainase kandang sapi dan domba pada lantai dibuat kemiringan
5° kemudian diarahkan ke drainase utama pada tapak. Dari alur sirkulasi tersebut
membantu dalam menciptakan kandang sapi yang bersih sehingga selain membuat
sapi menjadi bersih juga dapat membuat sapi menjadi tidak stress.

c. Peralatan dekontaminasi dan peralatan kandang

CV. Kandang Sapi Global Cijango telah menyediakan peralatan dekontaminasi


dan sanitasi yang cukup lengkap. Peralatan yang terdapat padang sapi dan domba
terdiri dari peralatan medis seperti suntikan, selang, gunting, alat potong kuku;
peralatan sanitasi seperti sekop, cangkul, sapu lidi, angkong, karung dll. Akan
tetapi, CV. Kandang Sapi Global Cijango ini belum menyediakan ruang khusus
untuk menyimpan pakaian dari luar dan ruang ganti untuk menyimpan pakaian
yang khusus digunakan di farm tersebut, serta belum diberi tanda peringatan di
farm tersebut agar tidak dilintasi orang luar.

3.2.3 Biosekuriti Operasional

Biosekuriti operasional adalah biosekuriti tingkat ketiga, terdiri dari prosedur


manajemen untuk mencegah kejadian dan penyebaran infeksi dalam suatu farm.
Biosekuriti ini harus ditinjau secara berkala dengan melibatkan seluruh karyawan,
berbekal status kekebalan terhadap penyakit. Biosekuriti operasional terdiri atas
tiga pokok, yakni (a) pengaturan traffic control, (b) pengaturan dalam farm dan,
(c) desinfeksi yang dipakai untuk semprot kandang maupun deeping seperti
golongan fenol (alkohol, lisol dan lainnya); formalin; kaporit; detergen, iodine dan
vaksinasi.
a. Isolasi

Isolasi merupakan serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk memisahkan ternak


dari serangan kuman patogen penyebab penyakit. Isolasi ini bertujuan untuk
mencegah bibit penyakit masuk ke dalam suatu farm dan menyebar keluar dari
farm. Manajemen peternakan (manager/ pemilik farm) sangat berperan penting
dalam penerapan isolasi ini, contohnya dalam penetapan area bersih (wilayah
yang harus terjaga dari kemungkinan cemaran/penularan penyakit) dan kotor
(wilayah yangkemungkinan banyak cemaran bibit penyakitnya). Penerapan isolasi
pada peternakan ini masih kurang baik dikerenakan tidak adanya kandang yang
dirancang khusus untuk isolasi ternak yang terserang penyakit dan hanya
memindahkan ternak sakit diujung kandang.

b. Pengaturan lalu lintas

Kontrol lalu lintas merupakan tindakan pencegahan penularan penyakit yang


dibawa oleh alat angkut, hewan selain ternak (anjing, kucing, hewan liar,
rodensia, dan burung), dan pengunjung. Hewan yang baru datang sebaiknya
diketahui status vaksinasinya, hal ini merupakan tindakan untuk memaksimalkan
biosekuriti. Oleh sebab itu, mengetahui status kesehatan hewan yang baru datang
sangat penting. Kontrol lalu lintas di peternakan harus dibuat dengan baik untuk
menghentikan atau meminimalkan kontaminasi pada hewan, pakan, dan peralatan
yang digunakan. Alat angkut dan petugas tidak boleh keluar dari area penanganan
hewan yang mati tanpa melakukan pembersihan (cleaning) dan desinfeksi terlebih
dahulu.

c. Sanitasi

Sanitasi merupakan salah satu upaya untuk menjaga kesehatan ternak dengan
menggunakan tindakan preventif untuk mencegah terjangkitnya penyakit. Sanitasi
dilakukan dengan menjaga kebersihan kandang, kebersihan ternak, kebersihan
lingkungan serta kebersihan peternak itu sendiri (Subronto, 1985). Sanitasi
kandang sapi dilakukan dua kali dalam sehari yakni pada pagi hari pada pukul
07:00 WIB dan sore hari pukul 15:00 WIB, meliputi pembersihan kandang
dengan menyerok kotoran dan memasukkannya ke dalam karung, pengangkutan
feses, pembersihan tempat pakan dari sisa pakan, dan pembersihan tempat minum.
Sedangkan pada kandang domba dilakukan sekali dalam sehari yaitu pukul 07:00
WIB meliputi pembersihan tempat pakan dari sisa pakan, pembersihan tempat
minum domba, Pembersihan lantai kandang dari kotoran serta hijauan yang jatuh
menggunakan selang air berkekuatan tinggi, dan pembersihan lingkungan
kandang yaitu menyapu hijauan yang jatuh dan berserakan di area kandang.

CV. Kandang Sapi Global Cijango memiliki beberapa peraturan dalam kegiatan
sanitasi kandang yakni sebagai berikut:

 pembersihan kotoran di kandang dilakukan oleh minimal dua orang


karyawan kandang, maksimal tiga orang untuk setiap pen;

 karyawan kandang masuk ke dalam pen dengan tenang tanpa


mengeluarkan suara gaduh kedalam kandang yang dapat mengagetkan sapi
atau harus mengikuti kaidah cattle handling yang baik;

 pembersihan kotoran sapi dimulai dari satu sisi bergerak ke sisi yang lain
dari kandang, misalnya dari kiri ke kanan atau sebaliknya;

 pembersihan kotoran untuk setiap pen dilakukan maksimal setiap tiga hari.

d. Desinfeksi

Desinfeksi dilakukan terjadwal dengan setiap hari sabtu dan minggu.


Penyemprotan desinfektan dilakukan di 3 blok perhari. Desinfeksi dilakukan
dengan menggunakan campuran air dan desinfektan dengan komposisi 15 liter air
di campur 150 ml desinfektan.

3.3 Perawatan Kesehatan Ternak


3.4 Penanganan Sapi Sakit

CV. Kandang Sapi Global Cijango memiliki peraturan terhadap penanganan sapi
sakit.

 memastikan alas kandang harus selalu tersedia di pen sapi sakit;


 melakukan diagnosa dan pengobatan dilakukan pada sapi mengikuti aturan
penggunaan obat sesuai ketentuan dari produsen obat, serta pedoman
penanganan sapi sakit;
 memastikan semua peralatan dan obat-obatan sudah disiapkan, untuk
menghindari sapi antri di gangway dalam waktu yang cukup lama;
 pengobatan dilakukan secara berkala minimal 2 kali guna memonitor
perkembangan kesehatan dari sapi sakit tersebut;
 pada saat proses pengobatan, sapi juga di timbang, karena salah satu
identifikasi perkembangan kesehatan sapi adalah pertambahan bobot
badan;
 setiap sapi yang tidak menunjukan kemajuan setelah proses pengobatan
harus dilaporkan kepada depot manager;
 seluruh perpindahan, pengobatan dan kematian sapi harus selalu dicatat.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh penulis dari hasil praktikum umum di CV. Kandang
Sapi Global Cijango, Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang Banten yang
telah dilaksanakan adalah sebagai berikut:

1. Pelaksanaan Praktik Umum dapat terlaksana dengan baik dengan adanya


kegiatan-kegiatan yang dilakukan meliputi manajemen pakan, kesehatan,
perkandangan dan juga pemeliharaan sapi potong serta pemeliharaan
domba breeding.
2. Manajemen penggemukan sapi dan pemeliharaan domba breeding
peternakan CV. Kandang Sapi Global Cijango sudah cukup baik.
3. Sistem tatalaksana biosekuriti di CV. Kandang Sapi Global Cijango sudah
cukup baik dapat dinilai dari ketiadaan penyakit tertentu di dalam farm,
jaminan akan tiadanya resiko bagi konsumen melalui persyaratan produk
yang dihasilkan, tiadanya resiko bagi pelaku bisnis melalui persyaratan
lingkungan hidup yang nyaman dan sehat bagi ternaknya, adanya
persyaratan bagi lingkungan farm dan masyarakat dan adanya jaminan
bagi tiadanya resiko bagi karyawan dari penyakit zoonosis.

4.2 Saran

Saran yang diberikan untuk di CV. Kandang Sapi Global Cijango adalah sebagai
berikut:

1. Perlu adanya peraturan tertulis bagi pendatang yang hendak memasuki


kawasan farm, guna mencegah masuknya penyakit yang dapat menular
pada ternak.
2. Pembuatan kandang isolasi dan karantina yang baik perlu di bangun untuk
menghindari terjadinya penyakit yang dapat menular ke ternak lain
maupun manusia.
3. Perlu adanya ruang khusus dan kamar mandi untuk mengganti pakaian
luar dan pakaian di dalam kandang.
4. Jarak antara RPH dengan kandang sapi seharusnya cukup jauh unutk
menghindari tercemarnya hasil pemotongan hewan.

Anda mungkin juga menyukai