Anda di halaman 1dari 31

SANITASI DAN

PENGENDALIA
N KESEHATAN
M.D.IQBAL HAMDANI
PENGERTIAN SANITASI
 Sanitasi didefinisikan sebagai usaha pencegahan
penyakit dengan cara menghilangkan atau
mengatur faktor-faktor lingkungan yang berkaitan
dalam rantai perpindahan penyakit tersebut. Yang
dimaksud dengan “sanitasi” adalah tindakan
yangdilakukan terhadap lingkungan untuk
mendukung upayakesehatan manusia dan hewan
(Notoadmodjo, 2010)
 Sanitasi merupakan sebuah program kebersihan
yang bertujuan untuk mencegah masuk dan
perpindahan bibit penyakit yang menyerang
ternak. Cara yang dilakukan biasanya adalah
pengasapan dan penyemprotan. Biasanya, sanitasi
wajib dilakukan sebelum hewan ternak masuk ke
dalam kandang baru. Tujuannya adalah untuk
mematikan bibit-bibit penyakit yang ada di dalam
kandang baru tersebut.
 Saat ini, standar manajemen peternakan
mensyaratkan sanitasi sebagai sebuah kewajiban.
Peraturan yang berlaku dari pemerintah pun juga
mengharuskan para peternak untuk melakukan
sanitasi. Perusahaan juga pastinya mengharuskan
sanitasi untuk menjaga kualitas produk mereka
 Semua standar dan peraturan yang berlaku terkait
dengan sanitasi didasarkan pada kebutuhan masyarakat
akan produk ternak yang higienis agar kandungan gizi
di dalamnya terjaga dan dapat sepenuhnya dirasakan
oleh tubuh, baik itu produk daging atau susu. Belum
lagi, sanitasi juga mengurangi risiko penyakit pada
masyarakat yang disebabkan oleh kontaminasi
mikroorganisme pada produk ternak yang dikonsumsi.
Apalagi, kontaminasi mikroorganisme dapat terjadi di
semua titik proses produksi.
 Berikut ini adalah panduan singkat sanitasi kandang ternak
ruminansia yang biasanya dilakukan oleh para peternak.
 1. Menyiram lantai kandang dengan teratur dan
menggunakan desinfektan untuk membasmi
mikroorganisme, baik itu kuman maupun bakteri, dari
dalam kandang.
 2. Membersihkan kandang dari pencemaran kotoran
secara teratur, terutama untuk ternak sapi perah. Hal ini
dikarenakan sifat susu yang bisa dengan mudah menghisap
aroma di sekitar ternak.
3. Bersihkan wadah pakan dan minum ternak setiap
hari. Hal ini penting karena ternak, terutama sapi,
tidak suka jika ada makanan sisa yang kotor dan
beraroma tak sedap di wadah pakan mereka.
4. Menjaga kebersihan hewan ternak ruminansia
dengan membersihkan kandang dari kotoran sesering
mungkin, minimal dua kali sehari.
Manfaat Sanitasi pada Ternak Ruminansia untuk Peternak

 Di antara berbagai manfaat sanitasi pada ternak


ruminansia, beberapa manfaat utamanya adalah
sebagai berikut.
1. Mencegah serangan penyakit pada hewan ternak.
2. Menekan biaya pengobatan hewan ternak.
3. Menjaga kesehatan hewan dan meningkatkan
daya tahan tubuhnya.
4. Meningkatkan nafsu makan ternak, sehingga
berat badannya selalu terjaga (tidak kurus).
 Penerapan dari prinsip-prinsip sanitasi adalah untuk
memperbaiki, mempertahankan atau mengembalikan
kesehatan yang baik pada manusia. Dalam industri pangan,
sanitasi meliputi berbagai kegiatan secara aseptik dalam
persiapan, pengolahan dan pengkemasan produk makanan;
pembersihan dan sanitasi pabrik serta lingkungan pabrik
dan kesehatan pekerja. Sedangkan dalam industri
peternakan. Prinsip-prinsip sanitasi dilakukan pada
berbagai tahapan misalnya pada usaha pembibitan, usaha
pembesaran ternak, pemerahan susu, RPH/RPU, tempat
pemrosesan daging sampai pada penanganan pasca panen,
pengolahan dan penyimpanan daging, susu, telur dan
sebagainya (Wijayanti, 2011).
BIOSECURITY
 Pengertian Biosecurity
 Biosecurity adalah beberapa prosedur atau usaha yang
dilakukan untuk dapat mencegah kontak antara
ternak dalam peternakan dengan agen atau sumber
penyakit sehingga dapat menekan resiko dan konsekuensi
penularan penyakit. Biosecurity merupakan perlindungan
dari penyebaran penyakit infeksius, parasit, dan hama ke
unit produksi ternak. Dengan demikian, biosecurity dapat
dikatakan sebagai pertahanan terdepan pada suatu
peternakan.
 Banyak yang dapat menjadi sumber penyakit pada
ternak di antaranya: ternak (ternak sakit, bangkai,
ternak pembawa penyakit atau disebut
ternak carrier), manusia (anak kandang, tamu),
pakan, air minum, kotoran ternak, limbah
peternakan, hama (rodensia seperti tikus dan
bermacam-macam serangga), burung dan unggas
lain (burung yang sering masuk ke area peternakan
misalnya merpati dan burung liar), dan hewan-
hewan lain (anjing, kucing, dan sebagainya).
ZOONOSIS
 Terdapat 2 aktivitas penting dalam
pelaksanaan biosecurity yaitu:
 1. Isolasi peternakan dari agen atau sumber
penyakit yang berasal dari luar peternakan
 2. Isolasi ternak dari agen atau sumber penyakit
yang berada di lingkungan peternakan
 Prinsip Biosecurity
 Terdapat beberapa
prinsip biosecurity dalam peternakan, yaitu
1. isolasi,
2. kontrol lalu lintas,
3. sanitasi, dan
4. kontrol hama.
 1. Isolasi
 Isolasi bertujuan untuk mencegah bibit penyakit masuk ke dalam
suatu peternakan (farm) dan menyebar keluar dari peternakan
(farm).
 Ruang lingkup isolasi meliputi waktu (misalnya istirahat kandang),
jarak, dan penghalang (barrier) fisik.
 Jarak antara peternakan satu dengan peternakan lain atau kompleks
penduduk idealnya paling tidak 1 km.
 Sebisa mungkin konstruksi peternakan dibuat agar ternak tidak
mudah kontak dengan lingkungan luar misalnya dengan
pembuatan pagar atau dinding yang membatasi peternakan dengan
lingkungan luar.
 2. Kontrol lalu lintas
 Kontrol lalu lintas meliputi penjadwalan dan pembatasan terhadap person
(karyawan, anak kandang, pemilik, tamu) maupun kendaraan yang masuk ke
peternakan, pengangkutan peralatan, pakan, hasil produksi (ternak, telur), dan
limbah (kotoran dan limbah lainnya seperti bangkai ayam).
 Transportasi kendaraan bisa dibuat jalur kotor dan jalur bersih untuk
mengurangi kemungkinan masuknya penyakit ke peternakan. Bisa juga jalur
kendaraan dibuat satu arah.
 Pencegahan terhadap masuknya hewan lain baik itu hewan liar maupun
domestik juga harus dilakukan karena bisa jadi hewan tersebut membawa
penyakit. Untuk itu bangunan kandang didesain agar hewan lain seperti
burung liar dan binatang pengerat tidak dapat masuk.
 Jalan penghubung di dalam kandang perlu dibuat untuk mengangkut
kebutuhan ternak agar petugas kandang tidak melewati sembarang tempat.
 3. Sanitasi
 Beberapa hal perlu diperhatikan terkait sanitasi di antaranya udara,
air, pakan, peralatan, lingkungan, termasuk pekerja kandang dan
tamu.
 Tidak boleh ada penumpukan kotoran serta bahan dan peralatan
yang tidak terpakai seperti peralatan, sisa pakan, sampah, dan
sebagainya karena dapat menjadi sumber penyakit.
 Penyemprotan desinfektan, pencelupan tangan dan kaki harus selalu
dilakukan pada setiap orang yang masuk maupun keluar lokasi
kandang. Jika mampu, sebelum masuk lokasi kandang harus mandi
dan berganti pakaian agar tidak membawa penyakit dari luar masuk
ke area peternakan.
 4. Kontrol hama
 Pembersihan area di sekeliling kandang (paling
tidak 15 meter di sekeliling kandang) termasuk
pemotongan/pembersihan rumput secara rutin agar
tidak menjadi sarang penyakit karena bisa jadi
agen-agen pembawa penyakit hidup di tempat ini.
 Dilakukan program pembasmian serangga dan
tikus secara rutin misalnya dengan fogging untuk
membasmi serangga seperti nyamuk.
 Tanda Lemahnya Biosecurity
 Beberapa tanda lemahnya biosecurity di antaranya:
 1. masuknya penyakit yang belum pernah ada di
peternakan,
 2. penyakit yang ada di peternakan tidak juga
hilang dari peternakan Anda dan cenderung
berulang, atau
 3. dua-duanya ada di peternakan Anda.
DISINFEKTAN
 Desinfektan adalah bahan untuk mematikan
mikroorganisme. Desinfektan adalah kegiantan merusak
seluruh bentuk mikroorganisme vegetatif dan bentuk
spora tidak dapat dirusak dengan cara ini. Untuk
campuran air minum biasanya menggunakan virusidal,
harus hati-hati untuk kandang berbahan besi.Sedangkan
untuk semprot lingkungan farm atau deefing dapat
digunakan lysol atau deterjen sehingga menghemat biaya
operasional. Air minum berklorinasi juga efektif untuk
menghambat virus, namun harus dibuat miimal 100ppm
 .Keberadaan penyakit pada ternak pun sulit
dibatasi keberadaannya pada ternak yang
dipelihara. Banyak cara yang dapat dilakukan
untuk mencegah penyakit diataranya
memperhatikan sumber bibit, vaksinasi yang
teratur, menjauhi tempat-tempat yang sebagai
sumber penyakit, kurangi hal-hal yang dapat
menyebabkan stress, pengawasan yang teratur dan
pencatatan yang tertib (Sarwono. 2013).
 Desinfektan dapat diartikan sebagai bahan kimia yang
dapat digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi
atau pencemaran jasad renik seperti bakteri dan virus,
dapat juga untuk membunuh atau menurunkan jumlah
mikroorganisme atau kuman penyakit lainnya. Bahan
desinfektan dapat digunakan untuk proses desinfeksi
tangan, lantai, ruangan, peralatan. Disenfektan yang
tidak berbahaya bagi permukaan tubuh dapat
digunakan dan bahan ini dinamakan antiseptic
(Hadisiswanto, 2012).
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai