Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Sanitasi merupakan tindakan untuk membunuh bakteri atau bibit penyakit.
Sanitasi juga berarti upaya pengendalian hama yang bertujuan untuk mencegah
hama (burung liar, hewan pengerat, serangga). Sanitasi yang paling sering
dilakukan peternak adalah dengan disinfeksi/penyemprotan kandang
menggunakan disinfektan. Tindakan sanitasi tidak hanya berkaitan dengan
disinfeksi saja, namun ada bnyak kegiatan lain seperti sebelum pekerja/tamu
masuk kedalam kandang mencuci tangan menggunakan sabun, menggunakan baju
khusus untuk bekerja, menggunakan alas kaki, (sandal/sepatu boots) khusus untuk
masuk kedalam kandang, mencelupkan alas kaki kedalam disinfektan. Disinfeksi
seharusnya dilakukan secara menyeluruh terhadap orang, peralatan, sumber air,
dan material lain yang akan memasuki kandang (Ritongga, 2008).
Pembersihan kandang ayam adalah suatu usaha pencegahan terhadap
penyakit dengan cara menghilangkan atau mengatur faktor faktor lingkungan yang
berkaitan dengan rantai perpindahan penyakit tersebut. Sebelum digunakan
kembali untuk pemeliharaan unggas pedaging untuk periode selanjutnya, kandang
harus dikosongkan dan tidak digunakan selama sekitar 14 hari (Kemendikbud RI,
2013). Pada saat ayam sudah menempati kandang, pembersihan tempat makan
dan minum dilakukan minimal 2 kali sehari. Tempat minum biasanya cepat
menjadi kotor akiba jatuhnya makanan halus yang melekat di paruh ayam (AAK,
2003).
Buruknya sanitasi kandang dapat menyebabkan dampak bagi hewan ternak
dan lingkungan sekitar. Dampak bagi lingkungan adalah dapat menyebabkan
pencemaran lingkungan. Pencemaran lingkungan menurut undang-undang nomor
23 tahun 1997, yaitu masuknya atau dimasukannya makhluk hidup, zat energi dan
atau komponen lain kedalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga
kualitas lingkungan menurun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya. Sumber
pencemaran usaha peternakan ayam berasal darilimbah yang berupa kotoran ayam
dan air buangan, yang berasal dari cucian tempat pakan dan minum ayam. Limbah
yang tidak diolah akan menimbulkan bau dan sarang lalat. Sarang lalat umumnya
adalah kotoran manusia dan hewan serta dari bahan organik lainnya yang segar
maupun membusuk (daging, ikan, tumbuhan). (Suyono dan Budiman, 2012).

Laporan Sanitasi Kandang 1


Dipandang dari sudut kesehatan, kepadatan lalat merupakan masalah yang
penting, karena lalat merupakan faktor penyakit secara mekanis (mechanical
transport). Disebut faktor mekanis karena lalat dalam penyebaran penyakit,
kuman menempel pada kaki, bulu sayap, dan turut tersebar kemana lalat terbang
dan hinggap. Jadi, semua bagian tubuh lalat bisa berperan sebagai alat penular
penyakit, yaitu badan bulu pada tangan dan kaki serta feces dan muntahannya
(Kartikasari, 2008). Penyakit yang dapat ditimbulkan oleh lalat diantaranya
Disentri, Diare, Thypoid, Cholera dan kasus kecacingan pada manusia dan hewan.
Penyakit tersebut disebabkan karena sanitasi lingkungan yang buruk. Patogen
penyakit yang biasanya dibawa oleh lalat berasal dari berbagai sumber seperti
kotoran manusia, sisa-sisa kotoran, tempat pembuangan sampah, dan sumber-
sumber kotoran lainnya (Sucipto, 2011).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah :
1. Bagaimana proses sanitasi kandang ayam di PT. Anugerah Kartika Agro.
1.3 Tujuan.
Tujuan dari PRAKERIN ini untuk :
1. Mengetahui proses sanitasi kandang ayam di PT. Anugerah Kartika Agro;
2. Mengetahui cara pencegahan penyakit pada ternak ayam di PT. Anugerah
Kartika Agro;
1.4 Manfaat.
Adapun manfaat dari PRAKERIN ini adalah :

1. Dapat meningkatkan pengetahuan tentang sanitasi kandang ayam pedaging.


2. Dapat menambah wawasan kepada Siswa/Siswi tentang bagaimana proses
sanitasi di dunia usaha dan dunia industri.
3. Sebagai sarana informasi bagi peternak ayam pedaging tentang pentingnya
menjaga sanitasi kandang ayam.

Laporan Sanitasi Kandang 2


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sanitasi Kandang Ayam Broiler
Sanitasi adalah salah satu cara yang dilakukan untuk mencegah dan
memberantas mikroorganisme yang mempunyai pengaruh yang berbahaya
terhadap kesehatan ternak. Cara sanitasi yang baik adalah suatu faktor yang
penting dalam manajeman pencegahan penyakit (Mulyantini, 2010). Semua
peralatan yang digunakan harus dicuci bersih agar kuman yang terdapat dalam
seluruh peralatan yang di pergunakan untuk membersihkan kandang dapat mati
terbunuh. Kebersihannya harus dijaga karena kandang yang kotor dapat
mengundang penyakit dan dapat merusak kesehatan ternak (Rasyaf, 2008).
Sanitasi merupakan suatu usaha untuk pencegahan dan penyebaran bibit penyakit
pada ternak sehingga dapat menyebabkan terjangkitnya penyakit pada ternak
(Suprijatna et al., 2008).
Menurut Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor
31/Permentan/OT.140/2/2014 sanitasi kandang ayam adalah usaha pencegahan
penyakit dengan cara menghilangkan atau mengatur faktor lingkungan yang
berkaitan dengan rantai perpindahan penyakit. Buruknya sanitasi didukung
dengan masih banyak peternak yang jarang menggunakan desinfektan. Menurut
Peraturan Menteri Pertanian tahun 2007 Desinfektan adalah tindakan
pensucihamaan secara tepat dan cermat terhadap pakan, tempat pakan/air minum,
dan bahan lain yang tercemar, bangunan kandang yang bersentuhan dengan
unggas, kandang/tempat penampungan unggas, permukaan jalan menuju
peternakan/kandang/tempat penampungan unggas. Sebagian besar peternak belum
menggunakan APD. APD yang wajib digunakan para peternak seperti pakaian
kandang, sarung tangan, masker (penutup hidung/mulut), sepatu boot dan penutup
kepala (Peraturan Menteri Pertanian RI Nomor 31/Permentan/OT.140/2/2014.
Disamping itu juga pembersihan kandang yag tidak rutin menjadi penyebab
masalah sanitasi kandang. Peternak di PT. Anugerah Kartika Agro hanya
membersihkan kandang dengan peralatan ketika habis panen saja. Menurut AKK
(2003) peternak harus sering membersihkan tempat makan dan minum minimal 2
kali sehari, sebelum digunakan kembali untuk pemeliharaan unggas pedaging
periode selanjutnya. Kandang harus dikosongkan dan tidak digunakan selama 14
hari (Kemendikbud RI, 2013).
Lingkungan kandang harus bersih agar tidak ada hewan yang bersarang di
sekitar kandang yang dapat menyebarkan bibit penyakit. Lingkungan kandang

Laporan Sanitasi Kandang 3


dibersihkan agar udara yang masuk kedalam kandang dapat bersirkulasi dengan
baik karena tidak terhalang oleh rumput di sekitar kandang (Rasyaf, 2008).
Lokasi di sekitar kandang harus di bersihkan dari semak-semak yang
kemungkinan dijadikan sebagai tempat persembunyian hewan liar. Di
khawatirkan, hewan tersebut membawa bibit penyakit (Suprijatna el al,. 2008).
Kebersihan harus selalu dijaga kotoran harus selalu dibuang pada tempat yang
telah disediakan, genangan air di sekitar kandang harus dijaga kebersihannya
untuk menghindari berkembangnya bakteri di dalam genangan air yang kotor dan
diuayakan tidak ada lalat atau serangga lainnya yang dapat menganggu ternak di
kandang. Penyemprotan obat hama dilakukan di sekitar kandang untuk membasmi
hama pembawa penyakit (Fadilah,2005).
Kebersihan kandang dan peralatan adalah mutlak dalam setiap usaha
peternakan ayam. Kandang yang kotor, peralatan yang kotor merupakan tempat
yang sangat disukai oleh penyakit dan tempat sangat nyaman bagi penularan
penyakit sehingga bibit penyakit dapat tumbuh dengan baik oleh karena itu
pembersihan kandang sangatlah penting (Rasyaf, 2008). Pembersihan kandang
dilakukan untuk mencegah adanya bibit penyakit karena sangat rawan bagi
tumbuhnya bibit penyakit (Nuroso, 2010). Peralatan yang digunakan di dalam
kandang harus selalu bersih. Pembersihan dilakukan terhadap tempat pakan dan
tempat minum hal ini dilakukan untuk mengindari tumbuhnya bibit penyakit
(Suprijatna et al, 2008).
Para tamu sebaiknya tidak diijinkan masuk ke dalam kandang, jika tamu
diperijinkan masuk kedalam kandang mereka harus mencuci tangan dan kaki atau
disemprotkan desinfektan yang sudah disediakan khusus di pintu masuk,
mengatur petugas dan pakaian kerja petugas. Petugas harus mengenakan pakaian
sendiri, pakaian yang dimaksud adalah pakaian harian di lapangan. Kebersihan
petugas merupakan salah satu penting untuk diperhatikan dengan menjaga agar
tidak ada kontaminan yang menempel pada tubuh sehingga dapat menulari ayam
di kandang (AAK, 1986).
Sebaiknya jika ada tamu yang memasuki kandang maka tamu harus
mengganti pakaiannya yang digunakan dengan pakaian kandang, yang khusus
digunakan untuk di dalam kandang agar menghindari kuman dari luar yang dapat
menyebabkan penyakit (Rasyaf, 2008). Pembatasan dan kontrol orang, peralatan,
kendaraan dan binatang lain masuk ke dalam peternakan. Seringnya orang dan
kendaraan keluar masuk ke area peternakan memungkinan telah terkontak
langsung dengan mikroorganisme yang dapat memimbulkan penyakit pada

Laporan Sanitasi Kandang 4


unggas, unggas yang terkena penyakit maka akan terlutar ada unggas yang lain
(Mulyantini, 2010).
Tahap-tahap yang bisa dilakukan sebagai upaya biosekuriti yaitu adanya
ruang shower serta mewajibkan karyawan atau petugas 7 untuk di-spray
desinfektan dan mandi sebelum karyawan atau petugas memasuki kandang
(Fadillah, 2007). Sebelum memasuki kandang, petugas wajib dipping atau
mencelupkan kaki kedalam bak air yang sudah diberi klorin untuk membunuh
bibit penyakit yang terbawa oleh petugas. Selanjutnya penyemprotan alkohol pada
tangan dan dipping sekali lagi pada bak kapur untuk menghilangkan bibit
penyakit yang kemungkinan masih menempel pada petugas atau karyawan
(Lasiman, 2012).
Hasil yang didapat daripada pemeriksaan adalah adanya dugaan bahwa
salah satu faktor penyebab dari kondisi yang kurang sehat adalah akibat terinfeksi
cacing. Pada pemeriksaan pada ayam, diketahui bahwa salah satu penyebab utama
adalah sanitasi yang kurang baik. Hal ini disebabkan oleh karena adanya
kelembaban tinggi pada lingkungan tropis, sehingga berakibat sirkulasi udara
didalam kandang tidak lancar dan mengakibatkan peningkatan suhu dalam
kandang. Kondisi ini dapat juga menyebabkan tingkat konsumsi makan ayam
sangat terbatas, karena ayam cenderung lebih banyak minum dan pada akhimya
daya tahan tubuh ayam menurun terhadap serangan penyakit. Selain itu
lingkungan tropis merupakan lingkungan yang ideal untuk tumbuhnya lalat,
dimana lalat dapat menjadi induk semang antara cacing.
Berikut akan saya kemukakan beberapa defini mengenai sanitasi menurut
para ahli :
a. Menurut Edward Scoot Hopkins.
Memahami sanitasi adalah salah satu cara untuk memantau faktor lingkungan
yang memengaruhi kesehatan.
b. Menurut Azrul Azwar MPH.
Memahami sanitasi adalah salah satu cara untuk memonitor semua jenis faktor
lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat.
c. Menurut Richard Sihite.
Memahami sanitasi adalah adanya sebuah tindakan kesehatan preventif yang
berfokus pada kegiatan atau kegiatan yang berkaitan dengan kesehatan
manusia.
d. Menurut World Health Organization.

Laporan Sanitasi Kandang 5


Pemahaman tentang sanitasi adalah kontrol dari semua faktor lingkungan fisik
manusia yang dapat memiliki efek negatif pada kehidupan manusia, fisik dan
mental.
e. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Dapat menyebutkan bahwa sanitasi adalah upaya transportasi dan juga
menciptakan kondisi yang baik di sektor kesehatan, terutama untuk kesehatan
terhadap masyarakat.
Dengan penerapan kondisi lingkungan yang memenuhi persyaratan
kesehatan, proses produksi juga akan meningkatkan dan menghasilkan produk
yang sehat dan aman bagi manusia. Secara umum, berikut ini adalah contoh
tindakan perlindungan lingkungan PT. Anugerah Kartika Agro :
 Pembuangan limbah di tempat tertentu.
 Pembuangan limbah atau limbah yang benar, terus-menerus, dan
berkelanjutan. Misalnya dalam mengisi sampah plastik, organik, kertas,
kaca dan logam.
Pada umunya, terdapat berbagai manfaat dalam melakukan sanitasi kandang, jelas
dari pernyataan sebelumnya yang meningkatkan kesehatan ternak ayam melalui
pengendalian lingkungan. Dengan cara rinci, manfaat sanitasi meliputi:
1. Menciptakan lingkungan yang lebih bersih, lebih sehat bagi ternak ayam.
2. Mencegah terjadinya penyakit menular pada ternak ayam.
3. Mencegah atau meminimalkan kemungkinan polusi udara seperti bau.

Laporan Sanitasi Kandang 6


BAB III
METODOLOGI DAN PROFIL DUDI/INSTANSI

3.1 Waktu Dan Tempat


Waktu pelaksanaan Praktek Kerja Industri ini dilakukan di kelas XII (dua
belas)Semester 5 dari mulai tanggal 22 Juli 2021 sampai dengan 22 Oktober 2021.
Tempat pelaksanaan Praktek Kerja Industri ini di Perusahaan
PT.Anugerah Kartika Agro yang bermitra dengan kandang Bapak Joko Wiyanto
yang berlokasi di Desa Tamboo, Kec. Tilongkabila Kab. Bone Bolango.
3.2 Sejarah Dudi/Instansi
Usaha peternakan ayam broiler “ PT. Anugerah Kartika Agro ” di dirikan
pada tanggal 15 September 2017 dibangun oleh Joko Wiyanto Perusahaan ini
berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan apapun.
Sejarah Perusahaan
PT. Anugerah Kartika Agro adalah perusahaan yang bergerak di bidang
commercial farm khususnya pada commercial poulty (Ayam Broiler).
PT.Anugerah Kartika Agro berkantor pusat di surabaya dibawah naungan
Anugerah Group dibangun atas dasar keyakinan dalam membina hubungan yang
saling menguntungkan, berdasarkan kepercayaan dan integritas bersama seluruh
pihak-pihak terkait berlandaskan kerjasama dan pengalaman teruji, dalam upaya
memberikan manfaat bagi seluruh pihak terkait. PT.Anugerah Kartika Agro
membangun kemitraan yang dapat membantu para pengusaha kecil dalam
menjalankan usahanya khususnya para peternak dalam hal budidaya ternak
unggas nasional dan menjadi penyedia protein hewani berkualitas. Daerah operasi
meliputi beberapa daerah yang tersebar di Indonesia. Sejak dibentuk, PT.
Anugerah Kartika Agro terus eksis mengembangkan perusahaan hingga ke
kawasan timur indonesia termasuk di pulau Sulawesi yakni Makassar, Manado,
Gorontalo, Kendari dan Palu. Berdasarkan Akta Pendirian Perusahaan tertanggal
lima bulan tiga tahun dua ribu sepuluh nomor enam dan Tanda Daftar Perusahaan
(TDP) Nomor 13.01.1.51.24537 resmi dibuka region baru di Provinsi Gorontalo
dengan kantor domisili di kota Gorontalo dengan nama PT. Anugerah Kartika
Agro Cabang Gorontalo.

Laporan Sanitasi Kandang 7


3.3 Struktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah Suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian
baik secara posisi maupun tugas yang ada pada perusahaan dalam menjalin
kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi merupakan
sarana yang digunakan manajemen untuk mencapai sasarannya. Untuk efektifnya
suatu organisasi tentulah harus ada garis wewenang dan hirarki yang mengatur
pembagian tugas, fungsi serta tanggung jawab masing-masing bidang dalam
menjalankan operasional perusahaan. Struktur Organisasi antara perusahaan satu
dengan perusahaan lain tentu tidaklah sama, hal ini disesuaikan kondisi masing-
masing perusahaan. Sedangkan kondisi perusahaan yang dimaksud adalah
besarnya organisasi, aktivitas yang dijalankan, serta pembagian tugas dan
wewenang setiap karyawan. Adanya struktur organisasi diharapkan pihak
manajemen dapat dengan mudah melekukan koordinasi seluruh aktivitas
perusahaan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sehingga setiap
struktur organisasi yang disusun harus dapat menunjukan pembagian tugas,
pendelegasian wewenang serta pertanggungjawaban masing-masing bagian yang
ada dalam organisasi menuju pada efektifitas dan efisiensi organisasi. Berikut
gambar struktur organisasi PT. Anugerah Kartika Agro cabang Gorontalo:

Berdasarkan struktur organisasi diatas maka tugas, tanggung jawab dan


wewenang masing-masing bagian dapat diuraikan sebagai berikut:
a) Branch Head
Tugas:
1. Melaksanakan fungsi leadership seperti sebagai panutan (teledan),
berprakarsa, berinisiatif, bertanggung jawab, adil, tegas, obyektif dan
mengayomi.

Laporan Sanitasi Kandang 8


2. Melaksanakan fungsi manajemen seperti melaksanakan planning
stratrgi perusahaan (harian, mingguan, bulanan dan tahunan),
budgeting, organizing, controlling, reporting, evaluating, dan
sebagainya. Mengkoordinasikan bersama stafnya untuk melaksanakan
program kerja yang telah ditetapkan.
3. Melaksanakan fungsi administrator seperti menanda tangani surat-surat,
perjanjian/kontrak, kewenangan (otorisasi) faktur-faktur maupun
laporan keuangan
4. Melaksanakan fungsi publicrelation seperti menjalin hubungan dengan
masyarakat, peternak, customer, supplier, dan instansi terkait.
5. Melaksanakan fungsi supervisor seperti memberi arahan, saran,
motivasi, nasehat, penilaian, dan pengawasan kepada staf bawahannya.
6. Membuat laporan rutin ke kantor pusat (Mountly Report)
7. Melaporkan perubahan karyawan (baru, tetap, keluar) ke kantor pusat.
8. Membuat Standing order DOC, Feed, dan obat-obatan
9. Bersama Accounting senantiasa melakukan pengecekan rutin ke
masing-masing bagian untuk kesesuaian antara catatan dengan fisiknya.
10. Bersama TS Melaksanakan kegiatan survey bagi calon mitra yang
mengajukan permohonan.
Wewenang:
1. Menyeleksi pengajuan permohonan sebagai mitra sesuai prosedur dan
ketentuan yang berlaku.
2. Menerima atau menolak pengajuan permohonan sebagai mitra.
3. Menerima dan memberhentikan karyawan.
4. Berwewenang untuk melakukan kontrol ke masing-masing bagian.
b) Accounting
Tugas:
1. Melaksanakan kegiatan administrasi, inventaris, personalia, dan
kearsipan kantor.
2. Melakukan verifikasi dan validasi data-data dan bukti-bukti transaksi
dengan kebenaran fakturnya.
3. Melakukan pembukuan transaksi perusahaan, memelihara catatan-
catatan pembukuan secara teratur dan tertib dan membuat laporan
keuangan serta laporan lainnya yang diperlukan oleh perusahaan.
4. Bersama branch head senantiasa melakukan koordinasi untuk
mengendalikan dan menjaga rasio-rasio keuangan perusahaan.

Laporan Sanitasi Kandang 9


5. Memberikan laporan kepada pengurus yang berkepentingan baik dalam
rangka pelaporan rutin, pengawasan rutin maupun keperluan audit.
6. Bersama branch head senantiasa melakukan pengecekan rutin ke
masing-masing bagian untuk kesesuaian antara catatan dengan fisiknya.
7. Melakukan konfirmasi transaksi-transaksi ke supplier.
Berwenang:
1. Meminta data dan bukti-bukti pendukungnya yang berkaitan dengan
transaksi yang terjadi di perusahaan.
2. Berwenang memberikan laporan, data, arsip, atau dokumen yang
diminta oleh pengurus pusat maupun branch head.
3. Berwewenang untuk melalukan kontrol ke masing-masing bagian.
c) Finance
Tugas:
1. Melayani transaksi penerimaan dan pengeluaran uang.
2. Melaksanakan, mengatur dan mencatat semua penerimaan dan
pengeluaran uang perusahaan baik manual maupun sistem, serta
menyimpan dan memelihara semua alat pembayaran yang ada.
3. Melakukan penyetoran uang ke bank.
4. Membuat laporan untuk transaksi penerimaan dan pengeluaran uang
dan laporan lainnya yang diperlukan oleh perusahaan.
5. Memberikan laporan kegiatan transaksi penerimaan dan pengeluaran
uang kepada Branch head untuk keperluan otorisasi.
6. Memberikan laporan kegiatan transaksi penerimaan dan pengeluaran
uang yang sudah diotorisasi Branch head kepada Accounting untuk
keperluan pembukuan.
7. Bersama Accounting dan Branch head melakukan pengecekan rutin
kesesuaian fisik dan catatan untuk saldo kas dan saldo bank.
8. Mengelola account-account lancar menjadi cash flow projection.
9. Bersama Marketing melakukan pengecekan rutin piutang customer.
Wewenang:
1. Berwenang menolak transaksi yang tidak terbukti/diragukan
kebenarannya dan legalitasnya.
2. Berwenang menolak transaksi yang telah ditentukan tidak mendapat
otorisasi dari Branch Head.
3. Berwenang memberikan laporan, data, arsip, atau dokumen yang
diminta oleh pengurus pusat, branch head dan accounting

Laporan Sanitasi Kandang 10


d) Marketing
Tugas:
1. Melaksanakan mengelola, mengatur dan mencatat kegiatan pemasaran
atas transaksi penjualan perusahaan sesuai dengan target dan sasaran
yang telah ditentukan atau diprogramkan.
2. Membuat laporan rutin, daily,weekly dan mountly atas transaksi-
transaksi penjualan.
3. Mengelola account-account piutang.
4. Mengelola order penjualan melalui mekanisme analisa piutang.
5. Mengelola dan melaksanakan proses penagihan piutang.
6. Bersama Finance melakukan pengecekan rutin piutang customer.
Wewenang:
1. Berwewenang menyetujui atau menolak order penjualan ke para
customer yang mengajukan order.
2. Melakukan negosiasi dan pendekatan yang dirasakan tepat dan efektif
dalam melakukan penagihan piutang.
e) Technical service(TS)
Tugas:
1. Melaksanakan, mengelola, mengatur, mengontrol, membina,
membimbing dan mencatat kesesuaian kegiatan di lapangan
menyangkut manajemen pemeliharaan ayam Broiler yang dilakukan
oleh para peternak sesuai dengan target dan sasaran yang telah
ditentukan atau diprogramkan.
2. Bersama Branch head melaksanakan kegiatan survey bagi calon mitra
yang mengajukan permohonan.
3. Membuat Recordingcard manajement pemeliharaan.
4. Melakukan koordinasi dengan marketing untuk jadwal pemanenan.
5. Membuat jadwal pemasukan DOC, Pakan, Vaksinasi dan transfer pakan
antar peternak.
6. Melakukan koordinasi dengan administrasi untuk order pembelian
DOC, pakan, dan obat-obatan.
Wewenang:
1. Berwewenang menyetujui atau menolak pengisian ayam ke peternak
dilihat dari kesiapan maupun kondisi kandang.
f) Administrasi
Tugas:

Laporan Sanitasi Kandang 11


1. Melaksanakan kegiatan administrasi penginputan transaksi penjualan,
order pembelian dan pemrosesan perhitungan hasil peternak serta
pengarsipannya.
2. Melakukan penginputan dan kearsipan data peternak, customer,
supplier dan stock.
3. Membuat laporan rutin (daily, weekly, mountly)
Wewenang:
1. Berwewenang melakukan cross cek faktur penjualan yang tidak
jelas/tidak sesuai atau diragukan.
2. Berwenang memberikan laporan, data, arsip, atau dokumen yang
diminta oleh pengurus pusat, branch head dan accounting
g) Penimbang
Tugas:
1. Bersama-sama customer dan peternak melakukan penimbang ayam.
2. Menginformasikan sisa stock pakan ayam peternak kepada TS.
3. Membuat laporan dan perhitungan hasil penimbangan ayam.
Wewenang:
1. Berwenang memberikan laporan, data, arsip, atau dokumen yang
diminta oleh branch head dan marketing.
h) stock keeper
Tugas:
1. Melaksanakan dan bertanggung jawab atas transaksi penerimaan dan
pengeluaran stock.
2. Membuat laporan informasi transaksi penerimaan dan pengeluaran
stock kepada bagian administrasi guna keperluan penginputan.
3. Bersama accounting dan branch head melakukan pengecekan rutin
kesesuaian catatan dan fisik stock.
Wewenang:
1. Berwenang memberikan laporan yang diminta oleh branch head,
Administrasi dan accounting.
3.4 JENIS KEGIATAN/JENIS USAHA YANG DIKEMBANGKAN OLEH
DUDI

Jenis kegiatan/Jenis Usaha yang ada dan dikembangkan oleh peternakan


ini adalah “Peternakan Ayam Broiler”, yang mencakup wilayah Kabupaten Bone
Bolango dan sebagian Wilayah Kota Gorontalo. Jenis kegiatan yang dilakukan
diantaranya :

Laporan Sanitasi Kandang 12


PEMELIHARAAN AYAM BROILER
KANDANG
 Lokasi kandang
 Ukuran kandang
 Bentuk kandang
 Dinding kandang
 Posisi kandang
PEMELIHARAAN
 Fase strater
 Fase finisher
PAKAN
KESEHATAN / SANITASI
PEMASARAN

BAB IV
PEMBAHASAN

Laporan Sanitasi Kandang 13


4.1 Bagaimana Proses Sanitasi Kandang Ayam Broiler dan Peralatan di PT.
Anugerah Kartika Agro
Selama melakukan Praktek Kerja Industri di PT. Anugerah Kartika Agro
yang berada di Desa Tamboo, Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango
terlihat gejala abnormal pada beberapa ayam antara lain ayam kelihatan lesu,
pucat, kurus, feses putih, jengger pucat serta menurunnya nafsu makan. Kondisi
ayam tersebut kemungkinan disebabkan oleh penyakit antara lain penyakit cacing.
Dugaan ini di perkuat setelah dilakukan bedah bangkai, bedah ayam yang
kelihatan sakit, dan dilakukan pemeriksaan feses secara rutin untuk
mengidentifikasi adanya telur cacing. sanitasi yang dilakukan pada PT.
Anugerah Kartika Agro bertujuan untuk memastikan kebersihan lingkungan
manusia sehingga kondisi yang disepakati dengan komunitas kesehatan
diperhatikan. Selain itu, kesehatan mental bertujuan untuk memulihkan,
meningkatkan, dan bahkan melindungi kesehatan manusia. Pada intinya tujuan
sanitasi yang dilakukan oleh PT. Anugerah Kartika Agro di Desa Tamboo,
Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango bertujuan untuk menjaga
populasi pertumbuhan ayam ternak, juga bertujuan untuk meningkatkan,
memulihkan dan menjaga kesehatan manusia itu sendiri atau para pekerja.
Penerapan proses sanitasi yang dilakukan oleh PT. Anugerah Kartika Agro
yang terletak di Desa Tamboo, Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Bone
Bolango sebagian besar sudah menerapkan beberapa aturan sanitasi yang baik dan
benar, namun masih ada beberapa kekurangan pada proses sanitasi tersebut yakni
sebagian besar masih menggunakan alat sanitasi sederhana. Akan tetapi hal
tersebut tidak sedikitpun mengurangi tingkat kebersihan dan kelayakan kandang
ayam.
Sebelum datangnya ayam DOC (day old chick) sebagai rutinitas kita harus
melakukan sanitasi kandang agar virus dan bibit-bibit penyakit tidak menulari
ayam DOC tersebut. Sehingga ayam DOC terhindar dari penyakit atau virus.
 Jenis kegiatan yang dilakukan saat sanitasi kandang ayam broiler sebagai
berikut:
1. Mengeluarkan tempat pakan yang berada di dalam kandang.
2. Mengangkat sekam dengan menggunakan sekop.
3. Membersihkan sisa-sisa sekam dengan menggunakan sapu.
4. Mencuci tempat pakan menggunakan medisep dengan ukuran 3
tutup botol yang dicampurkan dengan air setengah ember.
5. Membersihkan Blower.

Laporan Sanitasi Kandang 14


6. Mencuci Nipel/Tempat minum menggunakan medisep dengan
ukuran 2 tutup botol yang dicampurkan dengan air.
7. Membersihkan tirai.
8. Mencuci karung.
9. Mencuci skat.
10. Penyemprotan dalam kandang menggunakan tangki cars setiap 1
tangki air dicampurkan dengan medisep sebanyak 5 tutup botol.
 Alat-alat yang digunakan untuk sanitasi kandang ayam broiler sebagai
berikut:
1. Sekop.
2. Sapu.
3. Tangki Cars.

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Laporan Sanitasi Kandang 15


Dari hasil kegiatan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) di Desa Tamboo,
Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Proses sanitasi kandang di PT. Anugerah Kartika Agro sudah sebagian besar
menerapkan prosedur yang baik dan benar.
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penyakit pada ternak ayam di
PT. Anugerah Kartika Agro.

5.2Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dalam penyusunan laporan ini dapat
disampaikan beberapa saran kepada pihak-pihak sebagai berikut :
Saran Untuk Lokasi :
1. Bagi pemilik ternak ayam di Desa Tamboo, Kecamatan Tilongkabila,
Kabupaten Bone Bolango, disarankan dapat lebih meningkatkan sanitasi
kandang ayam dalam hal pemberian desinfeksi, penggunaan APD, pencegahan
terhadap hewan lain.
2. Pembersihan kandang dan pengelolaan limbah agar lebih di maksimalkan lagi,
sehingga bisa berdampak baik untuk ayam ternak itu sendiri.
Saran Untuk Sekolah :
1. Bagi Siswa/Siswi yang akan datang disarankan untuk lebih memahami betul
pembelajaran yang dilakukan di Sekolah sebelum turun ke dunia usaha atau
dunia industri.
2. Diharapkan agar PraktekKerjaIndustri (PRAKERIN) ini dapat di tingkatkan
lagi demi menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) Yang bermutu dan
bersaing dalam dunia usaha/dunia industri.

DAFTAR PUSTAKA

Laporan Sanitasi Kandang 16


Adnan, K. 2015. Sanitasi Kandang Unggas. (Online).
http://dokterternak.com/2015/09/21/sanitasi-kandang-unggas-bagianpertama/.
Diakses tanggal 10 November 2017.
Ambarwati, Y. 2016. 7 Cara Agar Ayam Tidak Mudah Terkena Penyakit.
(Online).
https://hobiternak.com/7-cara-agar-ayam-tidak-mudah-terkena-penyakit/.
Diakses tangggal 5 November 2017.
Andrianto, T. T. 2014. Pengantar Ilmu Pertanian. Yogyakarta: Global Pustaka
Utama.
Ardana, I. B. 2011. Strategi Pencegahan Penyakit Inefeksius pada Peternakan
Broiler Berbasis Laboratorium. Buletin Veteriner Udayana. Hal. 54 Vol. 3 No. 1.
Badan Litbang Pertanian. 2012. Biosecurity Budidaya Peternakan Ayam.
(Online).
http://www.litbang.pertanian.go.id/download/one/171/file/
BiosecurityBudidaya-Peter.pdf. Diakses tanggal 25 Mei 2017.
Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak Pelaihari-Kalimantan
Selatan. 2014. Amankan Peternakan dari Penyakit Ternak dengan Biosecurity.
(Online).
http://web.bptukdi.info/2014/01/amankanpeternakan-dari-penyakit-
ternak.html. Diakses tanggal 20 Mei 2017.
Biro Tata Pemerintahan Setda DIY. 2017. Statistik Penduduk DIY (Online)
http://www.kependudukan.jogjaprov.go.id. Diakses tanggal 6 Desember
2017.
Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur. 2012. Biosekuriti dan Manajemen
Penanganan Penyakit Ayam Lokal. (Online).
http://disnak.jatimprov.go.id/web/layananpublik/readteknologi/639/biosek
uriti-dan-manajemen-penanganan-penyakit-ayam-lokal. Diakses tanggal 12 Mei
2017.
Fadilah, R., & Polana, A. 2004. Aneka Penyakit pada Ayam dan Cara
Mengatasinya. Jakarta: Agromedia Pustaka.
. 2011. Mengatasi 71 Penyakit pada Ayam. Jakarta Selatan: Agromedia
Pustaka.
Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada. 2007. Gejala & Cara Pencegahan
Flu Burung (Alvian Influenza). (Online). http://fapet.ugm.ac.id /home/berita-3-
gejala--cara-pencegahan-flu-burung-avian-influenza.html

Laporan Sanitasi Kandang 17


Laporan Sanitasi Kandang 18

Anda mungkin juga menyukai