Anda di halaman 1dari 5

PENDAHULUAN

1.1.    Latar Belakang

Pesatnya perkembangan industri perunggasan di negara tropis seperti di Indonesia membawa berbagai
kendala yang kompleks. Masalah penyakit  dalam industri perunggasan merupakan gangguan dan
ancaman yang serius. Kerugian yang ditimbulkan oleh gangguan  penyakit pada usaha peternakan tidak
hanya kematian, tetapi juga pertumbuhan lambat, produksi telur yang menurun bahkan terhenti sama
sekali. Program biosekuriti dalam tata laksana peternakan merupakan suatu hal yang harus dijalankan.
Program ini merupakan salah satu cara untuk mencegah dan mengendalikan penyakit pada ayam karena
tidak satupun program pencegahan penyakit yang dapat bekerja dengan baik tanpa penerapan program
biosekuriti. Pelaksanaan biosekuriti meliputi kegiatan sanitasi kandang, desinfeksi, vaksinasi,
pengelolaan waste product, dan isolasi hewan yang sakit.

Dalam tatalaksana usaha peternakan ayam, progam sanitasi merupakan suatu hal penting yang harus
dijalankan. Program sanitasi sebenarnya relatif tidak mahal tetapi merupakan cara termurah dan efektif
dalam mencegah dan mengendalikan penyakit pada ayam. Bahkan tidak satupun program pencegahan
penyakit dapat bekerja dengan baik tanpa disertai program biosekuritas.

 Aspek-aspek yang menjadi ruang lingkup program biosekuritas adalah upaya membebaskan adanya
penyakit-penyakit tertentu, memberantas dan mengendalikan pengakit-penyakit tertentu, memberikan
kondisi lingkungan yang layak bagi kehidupan ayam, mengamankan keadaan produk yang dihasilkan,
mengamankan resiko bagi konsumen, dan resiko bagi peternak yang terlibat dalam tatalaksana usaha
peternakan ayam. Aspek-aspek ini bagi industri peternakan ayam sangat dituntut mengingat cara
pemeliharaannya yang dikandangkan, dan dipelihara dalam jumlah yang banyak, sehingga ayam rentan
terhadap ancaman berbagai macam penyakit baik yang menular maupun tidak menular. Oleh karena itu
perhatian yang lebih sangat diperlukan dalam pelaksanaannya, juga perlakuan terhadap ayam mati,
kehadiran lalat, dan bau yang kerap kali menimbulkan gangguan bagi penduduk sekitarnya.

Banyak mikroorganisme patogen yang akan menetap di luar tubuh inang ayam seperti Coccidia
(berbagai jenis Eimeria), Salmonella, Histomonas, Aspergilus dan berbagai jenis virus dapat tahan dalam
waktu yang cukup lama, terutama di dalam bahan organik. Pasteurella dan Mycoplasma dan beberapa
jenis bakteri dapat juga hidup beberapa lama di luar tubuh. Virus-virus penyebab gangguan pernafasan
cenderung lemah di luar tubuh inang.

Tujuan sanitasi kandang, peralatan, dan lingkungannya pada awal persiapan pemeliharaan adalah
menciptakan lingkungan yang nyaman dihuni ternak unggas pedaging, bebas kotoran dan bibit penyakit.
Karakterisitik yang paling menonjol dari bibit penyakit adalah menyukai tempat-tempat yang kotor. Pada
pemeliharaan ternak unggas pedaging, kandang dibersihkan secara menyeluruh setiap satu periode
pemeliharaan setelah selesai digunakan. Sedangkan peralatan kandang seperti tempat pakan dan
tempat minum biasa dibersihkan setiap hari. Baik pada saat membersihkan peralatan maupun
kandang,biasa digunakan bahan sanitasi yang penggunaannya sesuai dosis aman pemakaian dan
biasanya disesuaikan dengan jenis penyakit yang pernah berjangkit di wilayah lokasi kandang. Oleh
karena itu, sanitasi kandang dan peralatan perlu dilakukan secara rutin supaya bibit penyakit tidak
mempunyai kesempatan berkembang dan menyerang kekebalan tubuh ternak unggas. Hal ini penting
mengingat hanya ternak yang sehat yang dapat memberikan produksi yang optimal.

1.2.   Tujuan dan Manfaat

Tujuan dan manfaat dari praktikum ini yaitu dapat mengetahui cara pencegahan
penyakit berupa sanitasi pada kandang.

1.      Praktikan dapat memehami tujuan sanitasi kandang

2.      Praktikan mampu melaksanakan tahapan pelaksaanaan sanitasi pada kandang DOC.

3.      Praktikan dapat memehami tahapan dalam sterilisasi dan persiapan kandang saat
menjelang chickin.

4.      Praktikan dapat memahami jenis-jenis serta manfaat dari desinfektan

5.      Praktikan mampu menjelaskan maanfaat penerapan biosecurity dalam kandang.

                                                                                    
.             PEMBAHASAN

Sanitasi lingkungan meliputi seluruh kandang dan semua peralatannya.Pada ayam-ayam dikandang yang
sudah terserang wabah maka benda-benda yang ada didalam kandang seperti litter, kotoran dan sisa-
sisa makanan harus didesinfeksi sampai merata, kemudian dibakar atau ditanam.Alat-alat peralatan
kandang yang berada didalam kandang disemprot dengan desinfektan kemudian dikeluarkan dan
dijemur selama beberapa hari. Sanitasi yang kami dilakukan pada saat praktikum yaitu peralatan-
peralatan dalam kandang dikeluarkan, semua peralatan kandang disemprot dengan desinfektan dan
insectisida, jenis desinfektan yang disemprotkan yaitu BKC, Formalin, Glutacap 3,5 ml dan iodine.

Desinfektan adalah bahan untuk mematikan mikroorganisme seperti bakteri, virus, protozoa dan
mikroorganisme lainnya.Desinfektan adalah kegiantan merusak seluruh bentuk mikroorganisme
vegetatif dan bentuk spora. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit diataranya
memperhatikan sumber bibit, vaksinasi yang teratur, menjauhi tempat-tempat yang sebagai sumber
penyakit, kurangi hal-hal yang dapat menyebabkan stress, pengawasan yang teratur dan pencatatan
yang tertib serta pemberian desinfektan, berikut jenis-jenis desinfektan yang diberikan yaitu deterjen
dengan takaran 5-10 gram deterjen/10 liter air dan lisyn 3 ml/2 liter air dilakukan dengan cara
penyemprotan kandang.

Desinfektan dapat diartikan sebagai bahan kimia yang dapat digunakan untuk mencegah terjadinya
infeksi atau pencemaran jasad renik seperti bakteri dan virus, dapat juga untuk membunuh atau
menurunkan jumlah mikroorganisme atau kuman penyakit lainnya. Bahan desinfektan dapat digunakan
untuk proses desinfeksi tangan, lantai, ruangan, peralatan. Disenfektan yang tidak berbahaya bagi
permukaan tubuh dapat digunakan dan bahan ini dinamakan antiseptic. Proses pemberian desinfektan
dalam praktikum yang kami lakukan pada kandang dengan menyemprotan pada peralatan kandang,
dinding-dinding kandang, pentilasi kandang, penyemprotan kandang DOC dan kandang grower, dan juga
pembersihan bagian-bagian kandang yang lain.

Sanitasi kandang dalam praktikum yang kami lakukan dengan pembersihan kandang selama 2 hari
berturut-turut ini bertujuan untuk penularan penyakit dapat dicegah seminimal mungkin serta
mencegah berkembangnya mikroorganisme seperti bakteri, virus, protozoa dan lainnya yang
menimbulkan berbagai penyakit pada ayam.
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Zainal. 2002. Meningkatkan Produktivitas Ayam Kampung Pedaging. Agro Media Pustaka.
Jakarta.

Departemen Peternakan RI. 2011. Pedoman Penyelidikan dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa
Penyakit Menular. Depkes RI : Jakarta.

Hadi, Muljana. 2012. Sanitasi dan Higien. Aneka Ilmu : Semarang.

Hadisiswanto. 2012. Kamus Populer Kesehatan Lingkungan. EGC : Jakarta.

Notoadmodjo, Soekidjo. 2010. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta : Jakarta.

Nuriyasa, I.M. 2013.Pengaruh Tingkat Kepadatan dan Kecepatan Angin Dalam Kandang Terhadap Indeks
Ketidaknyamanan dan Penampilan Ayam Pedaging.Majalah Ilmiah Peternakan, Fakultas Peternakan,
Unud. Hal 99-103.

Sarwono. 2013. Sosiologi Kesehatan, Beberapa Konsep Beserta Aplikasinya.Yogyakarta : Gajah Mada


University Press.

Simon. 2011. Program Sanitasi. Puspaswar : Jakarta.

Siregar, A.P., dan Sabrani. 2015. Teknik Beternak Ayam Pedaging di Indonesia. Magie Group. Jakarta.

Sumartini, Ni Nyoman. 2014. Karya Tulis Ilmiah Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan  Peternak


Dengan Keadaan Sanitasi Kandang Ternak Ayam Dalam Upaya Pencegahan Penyakit Flu Burung.
University Udayana.Bali.

Wijayanti, R. P. 2011. Pengaruh Suhu Kandang Yang Berbeda Terhadap Performans Ayam Pedaging
Periode Starter.Fakultas Peternakan. Universitas Brawijaya. Malang.
Winkel, 2010.Ilmu Peternakan. Yogyakarta : Gadja Mada University Press.

Anda mungkin juga menyukai