MAYONNAISE
Disusun Oleh :
Kelompok III
UNIVERSITAS DIPONEGORO
DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI
SEKOLAH VOKASI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA
TAHUN PELAJARAN
2020
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
berkat limpahan dan rahmat-Nya kepada penulis sehingga mampu menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas
praktikum Teknologi Pangan materi Pembuatan Mayonnaise. Adapun judul
makalah yang penulis buat yaitu “MAKALAH PROSES EMULSIFIKASI PADA
PEMBUATAN MAYONNAISE”.
Kami menyadari bahwa maklah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi ksempurnaan makalah kami. Akhir kata, kami sampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah
ini dari awal sampai akhir.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................2
2.1 Definisi Mayonnaise....................................................................................2
2.2 Standar Mutu Mayonnaise Menurut SNI 01-4473-1998.............................3
2.3 Emulsifier.....................................................................................................4
2.4 Homogenizer................................................................................................5
2.5 Analisis Sensosi Deskriptif..........................................................................6
2.6 Analisis Komponen Deskriptif Kuantitatif (QDA)......................................6
2.7 Analisa Komponen Utama (Principal Component Analysis,PCA).............7
2.8 Peranan Jenis Asam Lemak dalam Minyak.................................................7
2.9 Kefir.............................................................................................................7
2.10 Bahan Penyusun Mayonnaise....................................................................8
2.11 Proses Pembuatan Mayonnaise..................................................................9
2.12 Nilai Viskositas Mayonnaise...................................................................11
BAB III PEMBAHASAN JURNAL ....................................................................12
BAB IV PENUTUP ..............................................................................................17
Kesimpulan.....................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Mayonnaise adalah salah satu saus yang sering digunakan sebagai bahan
makanan tambahan. Mayonnaise merupakan emulsi semi solid oil in water yang
terdiri dari 70 – 80% lemak, dimana proses pembuatannya dapat dilakukan
dengan cara tradisional yaitu dengan cara mencampurkan kuning telur, cuka,
minyak dan bumbu (mustard) secara hati – hati untuk menjaga busa minyak.
Selain itu, untuk memberikan cita rasa pada mayonnaise dapat ditambahkan
garam atau gula. (Novrianti Puspita Wardani.2012)
5
Mayonnaise merupakan produk pangan berbasis minyak yang umumnya
terbuat dari minyak nabati. Seiring banyaknya inovasi yang dilakukan terhadap
pembuatan mayonnaise, minyak zaitun dinilai dapat menjadi pilihan terbaik untuk
membuat mayonnaise. Hal ini dikarenakan minyak sawit merah memiliki
komposisi asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh yang seimbang
sehingga sangat baik untuk dijadikan bahan olahan suatu produk terutama
mayonnaise. Kadar lemak tak jenuh tunggal yang ada pada minyak zaitun
menempati urutan tertinggi dibandingkan dengan minyak goreng yang umum
digunakan. Secara umum kadar lemak tak jenuh tunggal mampu untuk
menurunkan kadar kolesterol, meningkatkan kadar HDL dalam darah dan juga
merupakan sumber antioksidan. (Henny Afika.2015)
8 Cemaran Logam
8.1 Timbal (Pb) mg/kg Maks 1.5
8.2 Tembaga (Cu) mg/kg Maks 10.0
8.3 Seng (Zn) mg/kg Maks 10.0
8.4 Timah (Sn) mg/kg Maks 10.0
8.5 Raksa (Hg) mg/kg Maks 0.003
Cemaran Arsen
9 mg/kg Maks 0.1
(As)
10 Cemaran Mikroba
10.1 ALT Koloni/g Maks 104
10.2 Bakteri bentuk APM/g Maks 10
6
Coli
10.3 E. Coli Koloni/10g Negatif
10.4 Salmonella Koloni/25 g Negatif
(Dwi Rahmawati.2016)
2.3. Emulsifier
Emulsifier merupakan sistem heterogen yang terdiri atas cairan yang tidak
tercampurkan yang terdispersi dengan baik sekali dalam cairan, kemudian dapat
diperkuat dengan senyawa aktif permukaan dan beberapa senyawa lain. Dikutip
dari jurnal penelitian Agus Budi Setiawan.2016, emulsi memiliki tiga bagian
utama, yaitu :
1. Bagian yang terdispersi yang terdiri dari butir – butir yang biasanya
terdiri dari lemak atau minyak
2. Bagian kedua atau biasa disebut media pendispersi yang biasanya
terdiri dari air
3. Bagian ketiga merupakan emulsifier yang berfungsi menjaga agar butir
minyak tetap tersuspensi di dalam air.
7
hanya bisa mengkonsumsinya dalam jumlah yang terbatas karena tingginya kadar
lemak mayonnaise dinilai dapat memicu berbagai macam penyakit degenerative,
seperti obesitas, kanker, kardiovascular, dan arterosklerosis. Selain menggunakan
kuning telur, terdapat bahan – bahan lain yang dapat digunakan sebagai
pengemulsi. Diantaranya adalah protein hewani seperti protein whey, kasein,
protein daging, dan protein nabati seperti kedelai, bunga matahari, dan
sebagainya. (Herly Evanuraini.2016)
2.4. Homogenizer
Prinsip kerja alat ini yaitu memiliki kecepatan putaran yang tinggi hingga
mencapai ribuan rpm untuk dapat memecah partikel dengan aliran turbulensi yang
dihasilkan. Homogenizer umumnya terdiri dari pompa yang menaikkan tekanan
dispersi, dan suatu lubang yang dilalui cairan dan mengenai valve
penghomogenan yang terdapat pada tempat valve dengan suatu spiral yang kuat.
Ketika tekanan meningkat, spiral ditekan dan sebagian dispersi tersebut bebas di
antara valve dan tempat (dudukan) valve. (Dewi.2010) Bagian – bagian
homogenizer dapat di lihat berdasarkan gambar di bawah :
8
Stator : bagian yang memiliki kumparan yang mampu
menginduksi medan elektromagnetik kepada kumparan rotornya.
Celah : celah udara yang berfungsi sebagai tempat berpindahnya
energy dari stator ke rotor
Rotor : bagian yang bergerak akibat adanya induksi magnet dari
kumparan stator yang diinduksi kepada rotor. (Dewi.2010)
9
2.7. Analisis Komponen Utama (Principal Component Analysis,PCA)
Lemak memiliki peranan penting yang tidak dapat digantikan oleh komponen
lain, yaitu lemak sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi cita rasa, tekstur
serta aroma. Komponen dasar lemak yaitu asam lemak dan gliserol yang diperoleh
dari hasil hidrolisis lemak, minyak ataupun senyawa lipid lainnya. Berdasarkan
tingkat kejenuhannya asam lemak dapat dibedakan menjadi asam lemak jenuh dan
asam lemak tak jenuh. Dimana asam lemak jenuh merupakan asam lemak yang
tidak memiliki ikatan rangkap sedangkan asam lemak tak jenuh merupakan asam
lemak yang memiliki ikatan rangkap. Dikutip dari tesis karya Dwi
Rahmawati.2016, konsentrasi minyak yang berbeda dalam mayonnaise dapat
memberikan pengaruh terhadap aroma, flavor, dan tekstur pada mayonnaise. (Dwi
Rahmawati.2016)
2.9. Kefir
Kefir adalah pangan fungsional yang terbuat dari susu yang telah
difermentasikan dengan bibit kefir. Kefir mampu menghasilkan komponen
bioaktif dan senyawa metabolit eksopolisakarida yang bermanfaat bagi kesehatan.
Penggunaan kefir dinilai dapat mensusbtitusi kuning telur yang berfungsi sebagai
pengemulsi pada pembuatan mayonnaise. (Herly Evanuraini.2016)
10
Bahan penyusun yang digunakan untuk pembuatan mayonnaise yaitu minyak
nabati ( minyak kedelai ), kuning telur ayam buras segar sebagai emulgator, cuka
berfungsi untuk membunuh kuman yang ada pada telur, gula, garam, lada putih
berfungsi untuk menambah cita rasa, mustard kuning, dan air. (Firman Jaya.2013)
11
Pada jurnal Novrianti Puspita.2012, metode yang dilakukan yaitu pertama –
tama adalah pembuatan ekstrak bunga rosella, kemudian pencampuran kuning
telur, garam, mustard, dan lada secara merata dan tambahkan minyak sedikit demi
sedikit, lalu aduk hingga mengental. Selanjutnya ditambahkan air jeruk nipis dan
juga air hangat dan diaduk hingga merata, kemudian ditambahkan ekstrak bunga
rosella. Langkah terakhir yaitu diaduk hingga merata. (Novrianti Puspita.2012)
Pisahkan
kuning telur
dan putih telur
Kuning Telur
Larutkan gula,
12
garam, CMC, air
Pencampuran I
Pencampuran
Cuka dan minyak II
Mayonnaise
telah siap
x− y
Sentrifuge x 100 %
z
Skala terbaca
x 100%
berat sampel awal
13
lemak pada minyak nabati. Semakin panjang rantai asam lemak dan semakin
jenuh asam lemak maka akan menghasilkan viskositas yang tinggi. (Anita
Angkadjaja.2014)
14
BAB III
PEMBAHASAN
15
3.3 Pembahasan Jurnal 3
Jurnal : Anita Angkadjaja. Thomas Indarto Putut Suseno. Lynie.
2014. Pengaruh Konsentrasi Stabilizer HPMC SS12
Terhadap Sifat Fisikokimia dan Organoleptik
Mayonnaise Susu Kedelai Reduced Fat. Jurnal Fakultas
Teknologi Pangan
Jurnal penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh
penambahan HPMC SS12 terhadap sifat fisikokimia dan organoleptic
mayonnaise susu kedelai reduced fat. Metode pnelitian pada jurnal yaitu
dengan menambahakan HPMC SS12 mulai dari 1%, 1,5%, 2%, 2,5%, 3%,
3,5%, dan 4%. Hasil yang diperoleh adalah semakin banyak penambahan
HPMC yang digunakan maka akan mempengaruhi tingkat kekentalan suatu
mayonnaise, hal ini disebabkan oleh stabilizer HPMC yang berfungsi sebagai
thickener yang dapat membuat suatu produk menjadi kental.
3.4 Pembahasan Jurnal 4
Jurnal : Pembuatan Mayones Dengan Menggunakan Minyak
Sawit Merah (Red Palm Oil) dan Minyak Zaitun (Olea
Europaea) Serta Uji Daya Terimanya. Henny Afika.
Albiner Siagian. Ernawati Nasution. 2015. Jurnal
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Jurnal penelitian yang bertujuan untuk mengetahui daya terima dan
kandungan gizi pada mayonnaise dengan minyak sawit merah dan minyak
zaitun. Pada jurnal diperoleh hasil berdasarkan uji organoleptic, mayonnaise
dengan menggunakan campuran minyak zaitun 85% dan minyak sawit merah
15% lebih disukai oelh panelis karena warnanya lebih menarik.
3.5 Pembahasan Jurnal 5
Jurnal : Evaluasi Kualitas Organoleptik Mayonnaise Berbahan
Dasar kuning Telur yang Mendapatkan Suplementasi
Tepung Purslane (Portulaca oleracea). L.R.Kartikasari.
B.S.Hertanto. A.M.P.Nuhriawangsa. 2019. Jurnal Ilmu
Produksi dan Teknologi Hasil Peternakan.
16
Jurnal penelitian kali ini bertujuan untuk mengetahui kualitas
organoleptic mayonnaise berbahan dasar kuning telur dari hasil perlakuan
ayam petelur yang mendapatkan suplementasi pakan tepung purslane. Hasil
yang didapatkan jurnal adalah mayonnaise berbahan dasar kuning telur yang
dihasilkan ayam petelur yang mendapatkan suplementasi tepung purslane
sampai level 8% tidak memberikan pengaruh negative terhadap kualitas
organoleptic mayonnaise.
3.6 Pembahasan Jurnal 6
Jurnal : Pengaruh Penggunaan Berbagai Jenis Kuning Telur
Terhadap Kestabilan Emulsi, Viskositas, dan pH
Mayonnaise. Agus Budi Setiawan. Obin Rachmawan.
Dan Denny Suryanto Sutardjo.2015. Jurnal Fakultas
Peternakan.
Penelitian yang dilakukan pada jurnal ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh berbagai jenis kuning telur yang digunakan dalam pembuatan
mayonnaise. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen dengan
menggunakan tiga perlakuan, yaitu kuning telur ayam ras, ayam buras, dan
juga itik. Data yang dianalisis yaitu kestabilan emulsi, pH, serta viskositas
mayonnaise. Hasil yang diperoleh adalah penggunaan berbagai jenis telur
berpengaruh terhadap viskositas serta kestabilan emulsi, namun pada pH
tidak menunjukkan adanya perbedaan. Penggunaan telur ayam ras
mendapatkan hasil terbaik.
3.7 Pembahasan Jurnal 7
Jurnal : Jenis Asam Lemak Minyak Nabati Memengaruhi
Karakteristik Sensori Mayonnaise. Dwi Rahmawati.
2016. Tesis Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan.
Penelitian yang dilakukan pada tesis ini memiliki tujuan yaitu untuk
mengidentifikasi atribut sensori ( aroma dan rasa ) pada mayonnaise dan
untuk mengetahui pengaruh jenis asam lemak yang terdapat pada minyak
nabati terhadap atribut sensori. Hasil yang diperoleh adalah mayonnaise yang
17
dibuat dengan menggunakan berbagai minyak nabati dengan jenis asam
lemak yang berbeda memiliki karakteristik sensori yang beragam.
3.8 Pembahasan Jurnal 8
Jurnal : Kestabilan Emulsi dan Karakteristik Sensori Low Fat
Mayonnaise Dengan Menggunakan Kefir Sebagai
Emulsifier Replacer. Herly Evanuraini. Nurliyani.
Indratiningsih. dan Pudji Hastuti. 2016. Jurnal Ilmu dan
Teknologi Hasil Ternak
Jurnal ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan kefir
sebagai campuran kuning telur sebagai emulsifier. Hasil yang di dapat pada
penelitian jurnal adalah kefir dapat berperan hingga 30% formulasi low fat
mayonnaise dan menghasilkan kestabilan emulsi low fat mayonnaise yang
optimal.
3.9 Pembahasan Jurnal 9
Jurnal : Evaluasi Mutu Organoleptik Mayonnaise Dengan Bahan
Dasar Minyak Nabati dan Kuning Telur Ayam Buras.
Firman Jaya. Dedes Amertaningtyas. Dan Heli Tistiana.
2013. Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak.
Jurnal ini memiliki tujuan untuk mengetahui kombinasi yang tepat
antara konsentrasi minyak nabati dan kuning telur ayam buras serta
interaksinya agar dihasilkan mayonnaise dengan kualitas yang baik dan dapat
diterima oleh konsumen. Hasil yang didapatkan adalah kombinasi terbaik
didapatkan dengan konsentrasi minyak nabati sebesar 75% dan konsentrasi
kuning telur ayam buras 9%.
18
Pada laporan praktikum ini bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan
mayonnaise, untuk diversifikasi produk pangan olahan susu, menambah nilai
ekonomis serta memperpanjang umur simpan. Hasil yang didapatkan adalah
mayonnaise yang diperoleh seberat 179,1 gram memiliki aroma asam, tekstur
cair, rasa asam serta berwarna kuning.
19
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Mayonnaise merupakan salah satu olahan produk pangan dimana komponen
utamanya berbasis emulsi minyak dalam air dengan bahan pengemulsi seperti
kuning telur serta dapat ditambahkan bahan tambahan lain untuk meningkatan cita
rasanya seperti garam, gula, serta mustard. Produk olahan yang biasa dijumpai
sebagai saus dressing pada makanan ini semakin disukai banyak masyarakat di
dunia karena memiliki cita rasa serta aroma yang khas.
Pada dasarnya pembuatan mayonnaise adalah pencampuran minyak nabati
dengan beberapa bahan seperti gula, garam, cuka serta bahan pengemulsi seperti
kuning telur yang dicampurkan merata secara perlahan kamudian diaduk dengan
kecepatan dan waktu tertentu. Bahan pengemulsi digunakan untuk
mempertahankan stabilitas system setelah terjadinya proses homogenisasi bahan
baku.
20
DAFTAR PUSTAKA
Afika, H., Siagian, A., & Nasution, E. Pembuatan Mayones dengan Menggunakan
Minyak Sawit Merah (Red palm oil) dan Minyak Zaitun (Olea europaea)
Serta Uji Daya Terimanya. Gizi, Kesehatan Reproduksi dan Epidemiologi,
1(2).
Angkadjaja A.. Suseno T. I. P.. & Lynie. (2014). Pengaruh konsentrasi stabilizer
HPMC SS-12 terhadap sifat fisikokimia dan organoleptik mayones susu
kedelai reduced fat (Doctoral dissertation, Widya Mandala Catholic
University Surabaya).
Dewi Pamungkasari. (2010). Kajian Penggunaan Susu Kedelai Sebagai Substitusi
Susu Sapi Terhadap Sifat Es Krim Ubi Jalar (Ipomoea batatas). Skirpsi
Fakultas Pertanian.
Evanuarini, H., Nurliyani, N., Indratiningsih, I., & Hastuti, P. (2017). Kestabilan
emulsi dan karakteristik sensoris low fat mayonnaise dengan
menggunakan kefir sebagai emulsifier replacer. Jurnal Ilmu dan Teknologi
Hasil Ternak (JITEK), 11(2), 53-59.
Jaya, F., Amertaningtyas, D., & Tistiana, H. (2013). Evaluasi mutu organoleptik
mayonnaise dengan bahan dasar minyak nabati dan kuning telur ayam
buras. Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, 8(1), 30-34.
21
Rahmawati, D., Andarwulan, A., & Lioe, H. N. (2015). Identi-fikasi atribut rasa
dan aroma mayonnaise dengan metode quantitative descriptive analysis
(QDA). J Mutu Pangan, 2(2), 80-7.
Salim. N.K. (2015). Mayonaise (Bovine sp). Program Studi Teknologi Pangan.
22