Disusun oleh:
Kelas D1
Dosen pengampu:
2022
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktikum Pengempukan Daging.
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas Dr. Nani
Ratnaningsih, Dr., STP., MP. pada mata kuliah Pengujian Bahan Pangan. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Pengempukan Daging
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Dr. Nani Ratnaningsih, Dr., STP., MP.
selaku dosen pengampu mata kuliah Pengujian Bahan Pangan yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang
studi yang saya tekuni.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.
Penulis
Acara Praktikum Pengempukan Daging
Daging Daging+
Jenis Daging Sampel Daging+Nanas
Kontrol Daun Pepaya
Daging Sapi Lamosir Diiris + +++ ++
Disuir + +++ ++
Digigit ++ ++++ +++
Daging Sapi Paha Diiris + ++++ +++
Disuir + ++++ ++
Digigit + ++++ ++++
Daging Sapi Lamosir Diiris +++ +++++ +++
Disuir +++ +++++ ++
Digigit +++ +++++ +++
Daging Sapi Paha Diiris ++ +++++ ++++
Disuir + +++++ ++++
Digigit + +++++ ++++
Daging Ayam Ras Diiris +++ +++++ ++++
Disuir +++ +++++ ++++
Digigit +++ +++++ ++++
Daging Ayam Ras Diiris ++ ++++ +++
Disuir ++ ++++ +++
Digigit ++ ++++ +++
Daging Ayam
Kampung Diiris ++ ++ +++
Disuir + ++ +++
Digigit + +++ ++
H. Pembahasan
Pada praktikum kali ini melakukan pengamatan terhadap keempukan
daging. Pengempukan daging ini kami menggunakan bahan daging ayam ras,
buah nanas dan daun pepaya. Perlakuan yang diberikan pada daging adalah dengan
control biasa, control dengan dibungkus daun pepaya serta dilumuri dengan
parutan buah nanas, semua dilakukan dalam waktu 30 menit.
Setiap bahan pangan jenis daging memiliki tingkat ke-empukan yang
berbeda- beda. Pengukuran daya putus merupakan salah satu cara untuk
mengetahui tingkat keempukan daging , semakin rendah nilai daya putusnya,
semakin empuk daging tersebut. Rasa keempukan secara menyeluruh meliputi
tekstur dan melibatkan tiga aspek yaitu kemudahan awal penetrasi gigi ke dalam
daging, mudahnya daging dikunyah menjadi potongan-potongan yang lebih kecil
dan jumlah residu yang tertinggal setelah pengunyahan (Soeparno, 2016).
Praktik pengumpukan daging kali ini dibantu oleh dua enzim yang berasal
dari daun pepaya dan buah nanas. Buah pepaya memiliki kandungan enzin papain
dimana enzim papain merupakan enzim potease yang menguraikan protein daging
pada serata, serat otot dan menghidrolisis menjadi peptida yang lebih kecil,
sehingga daging menjadi empuk (Aditama, Utomo., & Solikin, 2017). Kerja dari
enzim papain salah satunya sangat dipengaruhi oleh suhu, karena apabila
digunakan suhu yang tinggi maka enzim papain akan terdenaturasi, sehinga enzim
akan rusak demikian juga kalau suhunya rendah maka enzim tidak aktif bekerja.
Enzim papain bekerja aktif pada suhu 38 – 80 C. Sedangkan kalau konsentrasi
enzimnya rendah maka proses perombakan protein lambat, sebaliknya konsentrasi
enzimnya terlalu tinggi maka proses perombakan cepat tetapi tidak ekonomis
(Somanjaya, 2013).
Buah nanas juga memiliki enzin yang dapat membantu proses
pengempukan daging, enzim tersebut disebut bromelin. Enzim bromelin tergolong
kedalam kelompok enzim protease sulfhidril yang dapat menghidrolisa protein
menghasilkan asam amino sederhana yang larut dalam air. Sisi aktif enzim
bromelin ini mengandung gugus sistein dan histidina yang penting untuk aktivitas
enzim tersebut. Sehingga enzim ini secara khusus memotong ikatan peptide pada
gugus karbonil seperti yang ditemukan dalam arginin atau asam aminol aromatic
yaitu fenilalanin atau tirosin (Nurhidayah, Masriany, & Mashuri, 2013). Dapat
dikatakan bahwa menyerang pada jaringan ikat protein, mendegradasinya dan
selanjutnya mmberikan efek empuk pada daging.
Daging ayam ras pada perlakuan control biasa mnunjukan tingkat
keempukan ketika diiris adalah plus tiga (+++) bahwa daging terasa empuk .
Keempukan ketika disuwir adalah plus empat (++++) bahwa daging terasa sangat
empuk serta memiliki tingkat keempukan ketika digigit adalahplus lima (+++++)
bahwa daging sangat amat empuk.
Pada perlakuan pengempukan yang pertama adalah dibungkus dengan
daun pepaya selama 30 menit daging ayam ras menunjukan tingkat keempukan
ketika diiris adalah plus tiga (+++) bahwa daging terasa empuk . Keempukan
ketika disuwir adalah plus empat (++++) bahwa daging terasa sangat empuk serta
memiliki tingkat keempukan ketika digigit adalahplus lima (+++++) bahwa daging
sangat amat empuk.
Sedangkan kontrol daging ayam ras yang terakhir adalah dengan bahan
pengempuk nanas. Proses yang dilakukan yaitu dengan cara daging ayam ras
dilumuri parutan buah nanas. Daging menunjukan tingkat keempukan ketika diiris
adalah plus tiga (+++) bahwa daging terasa empuk . Keempukan ketika disuwir
adalah plus empat (++++) bahwa daging terasa sangat empuk serta memiliki
tingkat keempukan ketika digigit adalah plus lima (+++++) bahwa daging sangat
amat empuk.
Penggunaan bahan pengempuk daun pepaya dan buah nanas sangat
membantu dalam memperoleh daging ayam ras dengan tingkat keempukan yang
lebih tinggi daripada daging ayam ras yang tidak diberi perlakuan.
I. Simpulan
Dari hasil praktik diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahan
pengempuk daun pepeaya dan buah nanas sangatlah efektif untuk menghasilkan
daging ayam ras yang empuk. Namun, setelah dibandingkan antara penggunaan
daun pepaya dan buah nanas yang berfungsi mengempukan paling efektif adalah
dengan buah nanas. Dengan demikian jika dapat mengolah keempukan daging
dengan tepat nantinya akan meningkatkan citarasa daging lebih baik lagi.
J. Rekomendasi / Saran
Bahwa daging tidak bisa dilepaskan dalam kebutuhan pangan masyarakat,
maka kita harus mengetahui pengolahan utamanya pengempukan daging yang
tepat. Berdasarkan praktik penulis menyarankan dalam mengolah keempukan
daging dapat dibantu dengan enzim papain yang terdapat pada daun pepaya serta
enzim bromelin yang terdapat pada buah nanas.
K. Daftar Pustaka
Aditama, F., Utomo., B., & Solikin, N. (2017). Pengaruh Perendaman Daging Ayam
Kampung (Gallus domesticus) Bagian Paha dalam Ekstrak Buah Nanas (Anenas
comosus), Buah Mengkudu (Morinda citrifolia), dan Daun Pepaya (Carica papaya)
terhadap Kadar pH, Susut Masak dan Keempukan . Artikel Skripsi. Fakultas
Peternakan. Universitas Nusantara PGRI. Kedir.
Arti, A. N. (2019). Karakteristik Fisik Daging Sapi Has Dalam Pada Perendaman Berbagai
Bagian Buah Nanas. Jurnal Teknologi Pangan, 11-23.
Krisnadi, A. R. (2019). Uji Coba Proses Pengempukan Daging dengan Ekstrak Daun
Pepaya dan . JSHP, 154.
Nurhidayah, Masriany, & Mashuri, M. (2013). Isolasi dan Pengukuran Aktivitas Enzim
Bromelin dari Ekstrak Kasar Batang Nanas (Ananas comosus) Berdasarkan
Variasi pH. Biogenesis Jurnal Ilmiah Biologi, vol 1.
Setiawan. (2006). Analisis Permintaan Daging Ayam Pedaging Pada Pasar Tradisional di
Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak. J.Sos.Ek.Peternakan II, 14-20.
Soeparno. (2016). Ilmu dan Teknologi Daging. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Somanjaya, R. (2013). Pengaruh Enzim Papain Terhadap Keempukan Daging. Jurnal
Ilmu Pertanian dan Peternakan, 101.
L. Lampiran
Proses Pengempukan Daging Ayam Ras
Bahan
Proses
Dibungkus daun Pepaya Dilumuri Parutan Buah Nanas
Setelah Perebusan
Hasil Sebelum Diiris, Dipotong, Digigit