PEMBUATAN KORNET
MATA KULIAH TEKNOLOGI PANGAN II
Dosen Pengampu:
Ita Fatkhur Romadhoni, S.Pd., M.Pd.
Ir. Asrul Bahar, M.Pd.
KELOMPOK 10 :
1. Nandhini Galuh Pratiwi (17050394001)
2. Kurnia Laily Sya’baniah (17050394012)
3. Elinda Yeti Widyarini (17050394017)
C. Dasar Teori.
Bahan baku/dasar pembuatan kornet adalah daging ayam dan daging ikan bandeng yang
digiling. Daging tersebut kaya protein yang mempunyai kemampuan untuk mengikat air dan
membentuk emulsi yang baik. Bahan tambahan yang diperlukan adalah garam dapur, nitrit,
alkali fosfat, bahan pengisi, air, lemak, gula, dan bumbu. Garam dapur (NaCI) merupakan
bahan penolong dalam proses pembentukan emulsi daging kornet. Garam mampu
memperbaiki sifat-sifat fungsional produk daging dengan cara mengekstrak protein
miofibriler dari serabut daging selama proses penggilingan dan pelunakan daging. Garam
berinteraksi dengan protein daging selama pemanasan, sehingga protein membentuk massa
yang kuat, dapat menahan air, dan membentuk tekstur yang baik. Selain itu, garam memberi
cita rasa asin pada produk, serta bersama-sama senyawa fosfat, berperan dalam meningkatkan
daya menahan air dan meningkatkan kelarutan protein serabut daging. Garam juga bersifat
bakteriostatik dan bakteriosidal, sehingga mampu menghambat pertumbuhan bakteri dan
mikroba pembusuk lainnya. Fungsi nitrit adalah menstabilkan warna merah daging,
membentuk flavor yang khas, menghambat pertumbuhan bakteri pembusuk dan beracun,
serta memperlambat terjadinya ketengikan. Jumlah nitrit yang diizinkan tersisa pada produk
akhir adalah 50 ppm (mg/kg). Kemampuan nitrit dalam mempertahankan warna daging
adalah dengan cara bereaksi dengan pigmen mioglobin (pemberi warna daging) membentuk
nitrosomioglobin yang bersifat stabil. Penambahan senyawa alkali fosfat pada daging akan
meningkatkan daya ikat air dan protein daging dan mengurangi pengerutan kornet yang
dihasilkan. Alkali fosfat akan meningkatkan pH dan menyebabkan terbukanya ikatan-ikatan
antargugus protein daging yang akan memudahkan pengikatan air. Bersama-sama dengan
asam askorbat, senyawa fosfat dapat menghambat proses ketengikan oksidatif, dan bisa
memperbaiki tekstur. Fosfat dapat meningkatkan keempukan dan juiciness daging kornet,
meningkatkan daya terima warna, keseragaman dan stabilitas produk, serta melindungi dari
kemungkinan pencokelatan selama penyimpanan. Air yang ditambahkan ke dalam massa
daging berfungsi untuk membantu melarutkan garam-garam yang ada, sehingga dapat
tersebar dan terserap dengan baik dalam massa produk. Selain itu, air juga dapat
memperbaiki sifat fluiditas emulsi dan meningkatkan tekstur (kekenyalan) produk akhir.
Penambahan bahan pengisi dan pengikat pada produk daging adalah untuk meningkatkan
stabilitas, daya ikat air, flavor dan karakteristik irisan produk, serta untuk mengurangi
pengerutan selama pemasakan dan mengurangi biaya formulasi. Bahan pengisi yang dapat
ditambahkan adalah tepung tapioka, terigu, atau susu skim. Penambahan bahan pengisi pada
produk daging harus tidak melebihi 3,5 persen dari produk. Penambahan lemak pada
pembuatan daging kornet berfungsi untuk membentuk produk yang kompak dan empuk, serta
memperbaiki rasa dan aroma. Bertambahnya kadar air dan lemak di dalam kornet akan
menambah juiciness dan keempukannya. Fungsi utama gula dalam pembuatan kornet adalah
untuk memodifikasi rasa, menurunkan kadar air, dan sebagai pengawet. Bumbu merupakan
bahan aromatik yang diperoleh dari tumbuhan atau diproduksi secara sintetis. Bumbu
memberikan cita rasa enak yang diinginkan dalam kornet
a. Bahan
C.
No Nama Alat Jumlah
1 Baskom 1 buah D.
2 Telenan 1 buah E.
3 Pisau 1 buah
4 Press cooker 1 buah F.
E. CARA KERJA
2. Caranya daging sapi dipotong-potong ukuran kecil (daging tidak perlu dicuci).
3. Selanjutnya tambahkan garam, gula pasir dan angkak . Aduk hingga rata.
4. Setelah itu diamkan daging selama 24 jam agar proses curing dapat berlangsung secara
merata sempurna.
5. Kemudian daging yang telah dicuring tadi dicuci bersih dengan air agar nitrit yang
menempel pada daging tidak banyak yang tertinggal.
6. Tambahkan susu kim da tapioka. Lalu daging dimasak dengan menggunakan press cooker
(panci presto) kurang lebih selama 30 menit hingga daging empuk dan airnya habis.
Perlakuan I Perlakuan II
Daging : tapioka Daging : tapioka
(50 gram) : (0,5 gram) (50 gram) : (2,5 gram)
Warna Merah hati Coklat pucat
Aroma Daging Daging
1 Kesimpulan :
Berdasarkan hasil praktikum diperoleh kornet yang dapat diterima secara organoleptik
terutama dari segi rasa, warna dan aroma, yaitu pada perlakuan dua dengan menggunakan
tapioka sebanyak 0,5 gram
2 Saran :
Pada uji organoleptik ada beberapa faktor yang menyebabkan hasil kornet kurang baik karena
proses curing yang kurang lama dan tidak terkontrol, sehingga hasil produk yang dibuat
kurang citarasanya.