Puji dan syukur penulis ucapkan kehadiran Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan “REKAPITULASI LAPORAN PRAKTIKUM ILMU
PANGAN” ini, sebagai salah satu tugas mata kuliah ilmu pangan.
Pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada dosen
pembimbing dan instruktur , serta semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan
Rekapitulasi Laporan Praktikum Ilmu Pangan ini.
Dalam penulisan laporan ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk
menyelesaikannya dengan baik. Namun demikian, penulis menyadari terdapat kekurangan.
Untuk itu sangat diharapkan masukan, kritik , dan saran yang sifatnya membangun dari semua
pihak demi tercapainya kesempurnaan laporan yang akan datang.
Akhirnya, pada Allah SWT kami berserah diri dan berharap semoga rekapitulasi laporan
ini sesuai dan bermanfaat bagi kita semua dan mendapat ridha Allah SWT . Amin.
Penanggung Jawab
LEMBAR PENGESAHAN
Rekapitulasi Laporan Praktikum Ilmu Pangan program studi Sarjana Terapan Jurusan
Gizi Politeknik Kesehatan Kementertian Kesehatan Republik Indonesia Padang telah disahkan
dan disetujui sebagai pedoman resmi yang digunakan di lingkungan Program Sarjana Terapan
Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Padang.
Hari :
Tanggal :
Direktur,
Politeknik Kesehatan
VISI
Menjadi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan yang memiliki daya saing , inovatif , prestatif ,
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
MISI
Misi Poltekkes Kemenkes RI Padang adalah melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi secara
optimal , meliputi :
KELAS S1 TERAPAN 1B
Kata Pengantar......................................................................................................................i
Lembar Pengesahan.........................................................................................................ii
Daftar Nama Mahasiswa kelas Sarjana Terapan Gizi 1 B Tahun Ajaran 2017/2018....................iv
Daftar isi............................................................................................................................v
Praktikum
Praktek ke :1
Tujuan Praktikum :
1. Mampu menentukan persamaan dan perbedaan jenis bahan pangan berdasrkan ciri-
ciri yang ada.
2. Mampu menentukan mutu pangan dan hasil olahnya
Tinjauan pustaka :
Ilmu pangan adalah ilmu dimana keteknitan, biologi dan sains fisik digunakan
untuk mempelajari sifat dari bahan pangan, penyebab penurunan kualitas bahan pangan,
prinsip yang mendasari pemprosesan pangan dan peningkatankonseksi pangan di
masyarakat.
Sifat fisik bahan pangan dapat didefinisikan sebagai sifat atas karakteristik yang
mendeskripsikan secara fisik bahan pangan. Karakteristik fisik berhubungan dengan
karakteristik bahan yang tidak melibatkan perubahan zat pada bahan tersebut (Nurhadi,
2010). Karakteristik fisik bahan pangan juga bisa diartikan sebagai sifat-sifat bahan
pangan yang penting disamping sifat kimia dan biokimia terutama dalam berbagai hal
yang berkaitan dengan analisis-analisis yang melibatkan prinsip-prinsip fisika, operasi-
operasi pengolahan pangan dan rekayasa produk pangan (Wirakarta-kusumah, 1992).
Karakteristik fisik bahan pangan sangat diperlukan dalam rekayasa dan pengembangan
produk pangan yang berguna untuk menghasilkan produk pangan dengan kualitas yang
baik sangat tergantung pada penampilan dan karakteristik fisik. Setiap bahan pangan
memiliki karakteristik fisiknya masing-masing, yakni terdiri dari bahan pangan padat,
semi padat, dan cair. Karakteristik fisik bahan pangan juga meliputi bentuk, ukuran, luas
permukaan, warna, penampakkan, berat, porositas dan kadar air. Bentuk dan ukuran
bahan pangan sangat penting dalam perhitungan energi untuk pendinginan dan
pengeringan, rancangan terhadap pengecilan ukuran, masalah dalam distribusi dan
penyimpanan bahan pangan.
Uji sensori sangat penting dalam industri pangan karena menentukan bahan
tersebut layak digunakan atau tidak. Mutu sensori pangan adalah ciri karakteristik bahan
pangan yang dimunculkan oleh satu atau kombinasi dari dua atau lebih sifat-sifat yang
didapat dikenali dengan menggunakan panca indra manusia. Karakteristik mutu yang di
uji dengan uji sensori terutama warna, rasa, bau, dan tekstur bahan.
Daging adalah semua jaringan hewan dan semua produk hasil pengolahan
jaringan-jaringan tersebut yang dapat dimakan serta tidak menimbulkan gangguan
kesehatan bagi yang mengkonsumsinya. Organ-organ misalnya hati, paru-paru, limpa,
pankreas, otak, jantung, ginjal dan jaringan otot termasuk dalam definisi ini. Lawrie
(1998) mendefinisikan daging dalam arti khusus sebagai bagian dari hewan yang
digunakan sebagai makanan.
Kualitas daging diartikan sebagai sejumlah sifat yang menentukan daging itu yang
berpengaruh terhadap penerimaan konsumen. Warna, daya mengikat air, dan beberapa
aroma daging dapat dideteksi baik sebelum maupun sesudah pemasakan dan akan
memberikan sensasi yang lebih lama terhadap konsumen dibandingkan dengan juiciness,
tekstur, keempukan, rasa, dan kebanyakan aroma yang terdeteksi saat pengunyahan
(Lawrie, 1998).
Keempukan daging dipengaruhi oleh faktor antemortem seperti genetic termasuk
bangsa, spesies dan fisiologis, faktor umur, manajemen, jenis kelamin, stress, dan
faktor postmortem yang meliputi pelayuan, dan pembekuan termasuk faktor lama dan
suhu penyimpanan, metode pengolahan, ermasuk pemasakan, dan penambahan bahan
pengempuk. Semakin halus teksturnya maka daging semakin empuk (Soeparno, 2005).
Penyimpanan daging pada suhu beku merupakan salah satu cara untuk memperpanjang
umur simpan daging. Penggunaan suhu yang rendah dalam penyimpanan daging yang
dikemas diketahui dapat mengurangi resiko kontaminasi mikroba, namun tidak dapat
menghilangkanya. Keuntungan disimpa dalam suhu beku adalah dalam memperpanjang
waktu simpan dan dalam menghambat perubahan-perubahan kimiawi daging. Cenderung
diimbangi dengan eksudasi cairan atau drip dalam proses pencairan kembali atau yang
dikenal dengan thawing (Lawrie, 1998).
.Karkas adalah bagian dari tubuh unggas tanpa darah, bulu, kepala, kaki, dan
organ dalam. Dari bentuk pemotongannya, ada 2 macam ayam pedaging untuk
dipasarkan, yaitu New York Dressed, yang biasanya mengalami kehilangan sekitar 10%
dari bobot tubuhnya dan Ready to cook, yang mengalami kehilangan sekitar 25% dari
bobot tubuhnya. Karkas terdiri dari beberapa komponen yaitu otot, tulang, lemak, dan
kulit.
Ikan laut adalah ikan yang hidup dan berkembang di air asin, ikan laut terbagi
menjadi dua yaitu ikan pelagic dan ikan demerseal. Golongan ikan yang hidup di daerah
dasar atau tempat yang lebih dalam disebut ikan demersal, misalanya kakap dan hiu.
Ikan darat adalah ikan yang bisa hidup dan berkembang baik di air tawar seperti
sungai, danau, kolam, sawah dan rawa.contoh ikan darat yang banyak dikenal antara
lain ikan mas, ikan mujair, ikan tawes, lele dan lain lain.
Ikan migrasi adalah ikan yang hidup di laut tetapi bertelur/berkembang biak di
sungai-sungai, misalnya ikan salem.
Ikan memiliki bentuk yang bermacam-macam mulai dari bentuk peluru torpedo,
panah, pipih, dan ular. Ikan yang berbentuk peluru torpedo misalnya ikan tuna, salem,
cod, dan herring. Ikan perang berbentuk seperti panah, ikan tembak, berbentuk pipih
yang seperti ular adalah ikan belut. Meskipun bentuk ikan bermacam-macam, tetapi
pada umumnya berbentuk simetris jika dilihat dari penampang melintangnya.
Sebagai bahan pangan, telur mempunyai nilai yang penting karena merupakan
sumber protein dan lemak. Banyak jenis hewan yang yang dapat menghasilkan telur.
Jenis telur yang biasa diperdagangkan dan dikonsumsi manusia yaitu telur ayam, bebek,
telur puyuh, dan telur ikan. Telur ayam terdapat 2 jenis yaitu telur ayam kampung (buras)
dan telur ayam negeri (ras). Telur ayam kampung harganya lebih mahal dibandingkan
telur ayam negeri karena penawarannya yang sangat terbatas dan dianggap lebih
berkhasiat.
Komposisi kimia telur didasarkan pada berat telur 58 gram dengan 11% kulit,
58% putih telur dan 31% kuning telur. Jika dihitung berdasarkan berat bagian dalam telur
saja terdiri dari 65% putih telur dan 35% kuning telur. Sebutir telur berisi 6-7 gram
protein. Protein telur mempunyai kualitas yang tinggi untuk pangan manusia.
Mengandung semua vitamin kecuali vitamin c.
Sebagai bahan pangan ikan sangat penting karna mengandung protein cukup
tinggi sehingga sering digolongkan sebagai sumber protein. Ikan terbagi dalam 3
golongan yaitu ikan laut, ikan darat, dan ikan migrasi. Umur dalam variabilita komposisi
kimiawi berpengaruh pada kandungan lemak daging ikan. Makin tua ikan makin banyak
kandungan lemaknya. Komponen terbesar dalam daging ikan adalah air, lalu disusun oleh
protein, lemak dan zat lainnya. Ikan yang segar lebih cepat mengalami kebusukan
dibanding daging mamalia.
Telur mempunyai nilai yang penting karena merupakan sumber protein dan
lemak. Mutu atau kualitas telur utuh ditentukan berdasarkan pada kondisi kulit
(kebersihan, keretakan, bentuk dan tekstur atau kekerasan), kantung udara (kedalaman,
volume, dan posisi) serta isi telur (kejernihan/kebersihan, dan ketegaran. Parameter mutu
telur dapat dilakukan dengan cara:
- pemeriksaan telur utuh dengan candling
Ruang Udara
Telur yang segar memiliki ruang udara yang lebih kecil dibandingkan telur yang
sudah lama. Di luar negeri, kualitas telur dapat dikelompokkan berdasarkan ukuran
kedalaman ruang udaranya.
Berikut ini pembagian kualitas telur berdasarkan ukuran kedalaman ruang udaranya.
1. Kualitas AA memiliki kedalaman ruang udara 0,3 cm.
2. Kualitas A memiliki kedalaman ruang udara 0,5 cm.
3. Kualitas B memiliki kedalaman ruang udara lebih dari 0,5 cm.
Kuning Telur
Telur yang segar memiliki kuning telur yang tidak cacat, bersih, dan tidak
terdapat pembuluh darah. Selain itu, di dalam kuning telur tidak terdapat bercak daging
atau bercak darah.
Putih Telur
Putih telur dari telur yang segar adalah tebal dan diikat kuat oleh chalaza. Untuk telur
kualitas AA, putih telur harus bebas dari titik daging atau tidak darah.
Warna kulit
Warna kulit telur ayam ras ada dua, yaitu putih dan coklat. Perbedaan warna kulit
tersebut disebabkan adanya pigmen cephorpyrin yang terdapat pada permukaan kulit
telur yang berwarna coklat relative tebal dibandingkan yang kulit telur yang berwarna
putih. Tebal kulit telur yang berwarna coklat rata-rata 0,51 mm, sedangkan tebal kulit
telur yang berwarna putih rata-rata 0,44 mm. oleh karenanya, kualitas telur yang
berwarna coklat lebih baik dibandingkan telur yang berwarna putih. Dalam penyimpanan,
telur yang berkulit coklat lebih awet dibandingkan telur yang berwarna putih.
Bentuk telur
Bentuk telur yang baik adalah proporsional, tidak berbenjol-benjol, tidak terlalu
lonjong, dan juga tidak terlalu bulat.
Haugh unit
Haugh unit merupakan satuan yang digunakan untuk mengetahui kesegaran isi
telur, terutama bagian putih telur. Untuk mengukurnya, telur harus dipecah lalu ketebalan
putih telur diukur dengan alat micrometer. Telur yang segar biasanya memiliki putih telur
yang tebal. Biasanya haugh unit dapat ditentukan dengan menggunakan tebal konversi.
Semakin tinggi nilai haugh unit suatu telur menunjukkan bahwa kualitas telur semakin
baik.
Susu segar merupakan bahan makanan yang bergizi tinggi karena mengandung zat-zat
makanan yang lengkap dan seimbang seperti protein, lemak, karbohidrat, mineral, dan vitamin
yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Nilai gizinya yang tinggi juga menyebabkan susu
merupakan medium yang sangat disukai oleh mikrooganisme untuk pertumbuhan dan
perkembangannya sehingga dalam waktu yang sangat singkat susu menjadi tidak layak
dikonsumsi bila tidak ditangani secara benar (Saleh, 2004). Mikroorganisme yang berkembang
didalam susu selain menyebabkan susu menjadi rusak juga membahayakan kesehatan
masyarakat sebagai konsumen akhir. Disamping itu penanganan susu yang benar juga dapat
menyebabkan daya simpan susu menjadi singkat, harga jual murah yang pada akhirnya juga akan
mempengaruhi pendapatan peternak sebagai produsen susu (Saleh, 2004). Kerusakan pada susu
disebabkan oleh terbentuknya asam laktat sebagai hasil fermentasi laktosa oleh E.coli.
Fermentasi oleh bakteri ini akan menyebabkan aroma susu menjadi berubah dan tidak disukai
oleh konsumen. Tindakan untuk meminimalisir kontaminasi oleh mikroorganisme dan
menghambat pertumbuhan bakteri pada susu agar dapat disimpan lebih lama maka penanganan
sesudah pemerahan hendaknya menjadi perhatian utama peternak (Saleh, 2004). Salah satu cara
yang dapat ditempuh untuk mencegah kerusakan pada susu adalah dengan cara pemanasan
(pasteurisasi) baik dengan suhu tinggi maupun suhu rendah yang dapat diterapkan pada
peternak. Pemanasan ini diharapkan akan dapat membunuh bakteri patogen yang membahayakan
kesehatan manusia dan meminimalisasi perkembangan bakteri lain, baik selama pemanasan
maupun pada saat penyimpanan (Saleh, 2004). Proses pengolahan susu bertujuan untuk
memperoleh susu yang beraneka ragam, berkualitas tinggi, berkadar gizi tinggi, tahan simpan,
mempermudah pemasaran dan transportasi, sekaligus meningkatkan nilai tukar dan daya guna
bahan mentahnya. Proses pengolahan susu selalu berkembang sejalan dengan berkembangnya
ilmu dibidang tekologi pangan. Semakin lama akan semakin banyak jenis produk susu yang
dikenal. Hal ini sangat menggembirakan dan merupakan langkah yang sangat tepat untuk
mengimbangi laju permintaan pasar (Saleh, 2004).
Bahan :
Alat :
Daging
1. Catat warna masing-masing daging dan beri tanda (+) untuk warna merah dan (-) untuk
warna keunguan/kebiruan
2. Catat Perbedaan dari warna,bau,serat, dan tekstur
3. Tentukn keempukan daging dengan alat penetrometer. Potong daging berbentuk
kubus,diletakkan dibawah ujung jarum penetrometer dengan ujung jarum menyentuh
permukaan daging. jarum skala menunjukkan angka 0. Pada pangkal jarum dipasang beban
50 gr. Kunci jarum penetrometer ditekan dan stopwatch dihidupkan selama 10 detik. Angka
yang ditunjukkan skala dicatat keempukan daging dinyatakan dalam mm/10 detik/ 50 gr.
4. Lakukan juga point 1-3 untuk daging yang direbus selama 15 menit.
5. Ukur daya serap air. Daging berat 10 gram direbus selama 15 menit dalam air bersuhu 70
derjat celcius,kemudian tiriskan selama 45 menit. Selanjutnya daging ditempatkan diantara 2
lembar kertas saring, dan tekan dengan pemberat yang telah diketahui beratnya. Bercak air
pada kertas saring ditandai dengan pensil dan ukur luasnya yang merupakan ukuran daya
serap air. Daya serap air menurun bila daging mulai lunak/rusak. PH normal daging 5,4-5,5.
Unggas
1. Amati karkas masing-masing karkas dan bandingkan dengan standar yang ada dan golongkan
mutunya berdasarkan standar tersebut. Karkas unggas tua berwarna lebih gelap, tekstur kasar
dan keras.
2. Amati perbedaan karkas jantan dan betina. Karkas betina struktur tulang lebih kecil, badan
lebih bulat, kaki dan paha lebih pendek, kulit lebih banyak mengandung lemak dan lebih
halus dibanding karkas jantan.
3. Potong sayap, kaki, paha, punggung dan dada, kemudian timbang berat masing-masing dan
hitung persentase dari berat utuh.
4. Buat laporan dengan format seperti pada lampiran.
Ikan
1. Catat ciri masing-masing dilihat dari berat, warna bau kulit, sisik, sirip, insang dan mata lalu
dibandingkan dengan ciri ikan segar.
2. Catatan perbedaan
Ikan gurami : ikan mas : ikan mujair : ikan nila : ikan tongkol: ikan tenggiri.
7 Mutu 1 2 3 4
6. Ukur pula tinggi dan diameter putih telur tebal. Hitung indeks putih telur serta Unit Hough
dengan rumus:
Dimana :
G = 32
Telur segar mempunyai indeks kuning telur 0,33-0,50, indeks putih telur 0,05-0,174 dan Unit
Hough 75-100.
7. Ketebalan Kulit Telur.Ukur tebal kulit telur dengan jangka sorong. Ketebalan kulit telur
<0,33 mm dianggap terlalu tipis.
8. Buat laporan dengan format seperti pada lampiran.
Susu
Daging sapi
Daging kambing
Daging Kerbau
Serat - Kasar
- Padat
Tekstur
2. Keempukan (mm/10dtk/50gr)
Tidak direbus - 209 mm/10dtk/50gr
Direbus - 83 mm/10dtk/50gr
Hasil Pengamatan
Daging
No. Aspek Pengamatan
Daging Sapi Daging Kambing Kerbau
1. Warna Merah segar (+) Merah segar (+) Merah segar
(+)
2. Bau Amis (khas Amis (khas Amis khas
daging) daging) daging)
3. Serat Halus Halus Kasar
Tekstur
No Kasar
Aspek Pengamatan Kasar
SayapKasarKaki Kasar
Paha kasar
Punggung Kasar
Dada Kasar
1. Warna Cerah Gelap Cerah Cerah Cerah
Berat (gr) 55 27 121 170 175 55 60
2. Bau Normal Norma Normal Normal Normal
l Karkas
3. Serat Sedikit Tidak Padat Sedikit Padat Ayam
ada Kampun
4. Tekstur lunak keras Lunak Keras Lunak
g Jantan
Warna
Tekstur Tulang Dada Punggung Kaki Sayap
Karkas
Pengamatan Objek
% %
% Berat % Berat % Berat
No Berat Karkas Berat Berat
Paha Sayap Punggung
Kaki Dada
1 1,6 kg 0,093% 0,078% 0,21% 0,265% 0,29%
Karkas
2. ayam
kampung Putih pucat Sedikit
betina keras
3. Karkas
ayam Gelap Keras
kampung
jantan
5. Karkas itik
Lebih Keras
terang
Ikan Nila
Ikan Mas
No Ikan Mas Ikan Mas Berat Kotor Ikan Mas Berat Bersih
1. Berat 350 gram 230 gram
2. Mata Mata jernih , cembung Keputihan
3. Warna Cerah Pucat
4. Bau Khas (segar) Khas
5. Kulit sisik Sedikit berlendir Sedikit berlendir
6. Sisik Melekat kuat Sudah dibuang
7. Sirip Melekat kuat Sudah dibuang
8. Insang Merah cerah Sudah dibuang
9. Tekstur Kenyal Lunak
10. Mutu 1 2
Ikan Tongkol
No Ikan Tongkol Ikan Tongkol Berat Kotor Ikan Tongkol Berat Bersih
1. Berat kotor 290 gram 255 gram
2. Mata Gelap, tidak cembung Gelap, tidak cembung
3. Warna Pucat Pucat
4. Bau Khas segar Amis
5. Kulit Sedikit berlendir Licin tidak berlendir
6. Sisik Melekat kuat tapi sidikit Sudah dibuang
7. Sirip Melekat kuat Sudah dibuang
8. Insang Agak pudar Sudah dibuang
9. Tekstur Kehilangan sifat kenyal Lunak
10 Mutu 2 3
.
Ikan Tenggiri
Telur Puyuh
3. Berat
Kuning telur : 3 gram
Putih telur : 3,5 gram
Dimana :
G = 32
Telur Itik
Pengamatan Keterangan
Warna Hijautelurasin
Kebersihankulit Kurangbersih
Kehalusan Kuranghalus
Berat 55 gram
Diameter telur 4,68 cm
Panjangtelur 5,17 cm
Kondisiputihtelur Putihbening
Kebersihankuningtelur Ada bintikmerahkecil
Kejernihan Jernih
Ketebalan kulit telur 0,21 mm (terlalu tipis karena < 0,33 mm)
Tinggi Diameter
Nama Kebersihan Kejerni Tinggi
Warna Ketegaran kuning kuning
bahan kuning telur han putih telur
telur telur
32(200,37 – 100)
= 100 loug 0,5 – + 1,9 = 0,86
100
Dimana :
G = 32
Telur Asin
G(w 0,37−100)
Unit Hough = 100 . log h- + 1,9
100
= 90,48
Susu
Daging Sapi
Untuk menentukan karakterisitk mutu fisik dan hasil olah pangan daging dapat dilakukan
dengan cara : Catat warna masing- masing daging dan beri tanda (+) untuk warna merah dan (-)
untuk warna keunguan/kebiruan. Tentukan keempukan dengan alat penetrometer. Potong daging
berbentuk kubus (ukuran 10 x 10 x 0 cm), diletakan dibawah jarum penetrometer dengan ujung
jarum menyentuh permukaan daging. Jarum skala menunjukan angka nol. Pada pangkal jarum
dipasang beban 50 gr. Kunci jarum penetrometer ditekan dan stopwatch dihidupkan selama 10
detik. Angka yang ditunjukan jarum skala dicatat dan keempukan daging dinyatakan dalam
mm/10detik/50gr, lakukan juga cara 1-3 untuk daging yang direbus selama 15 menit. Ukur daya
serap air(WHC = Water Hoding Capacity). Daging dengan berat 10 gr direbus selama 15 menit
dalam air bersuhu 70 derajat celcius, kemudian tiriskan selama 45 menit. Selanjutnya daging
ditempatkan diantara dua lembar kertas saring dan tekan dengan pemberat yang telah diketahui
beratnya. Bercak air pada kertas saring ditandai dengan pensil dan ukur luasnya yang merupakan
ukuran relative WHC. WHC menurun bila daging mulai lunak/rusak. Semakin rendah WHC
sehingga makin rusak mutu daging, ph normal daging 5,4-5,5. Dari hasil pratikum tersebut,
didapatkan hasil bahwa daging sapi mentah berwarna merah, memiliki bau amis yang menyengat
dengan tekstur yang lunak dan keempukan 129mm/10d/50gr. Sedangkan daging sapi yang telah
dorebus selama 15 menit memiliki warna putih pucat, tidak berbau, tekstur yang keras dan
memliki keempukan 84mm/10d/50gr serta WHC sebesar 5,4.
Daging Kambing
Praktikum kali ini adalah tentang mutu daging kambing yang diberi perlakuan di rebus
dan tidak di rebus. Pada daging kambing yang tidak direbus atau mentah memiliki warna merah
keunguan,sedangkan di tinjauan pustaka dikatakan bahwa daging kambing umumnya berwarna
merah ceri. Mungkin warna berubah dikarenakan suhu udara yang berubah dari pagi saat
pembagian bahan pada pukul 7 dan memulai praktek pada jam 8,sehingga daging sudah berada
di luar ruangan selama 1 jam,yang tentu saja mengalami perubahan organoleptik baik
warna,tekstur,bentuk dll. Sedangkan pada daging yang di rebus tidak memiliki perbandingan
apapun,dan mengalami perubahan warna daging dari merah keunguan tadi menjadi kecoklatan
dan daging yang di rebus memiliki penyusutan dan tekstur lebih padat. Dari hasil yang kami
lakukan praktikum, daging yang direbus hanya memiliki 1 perbedaan nilai dengan daging yang
tidak di rebus yaitu 122 dan 121 mm yang diukur pada alat penetrometer.
Daging Kerbau
Daging adalah semua jaringan hewan dan semua produk hasil pengolahan jaringan-
jaringan tersebut yang dapat dimakan serta tidak menimbulkan gangguan kesehatan bagi yang
mengkonsumsinya. Pada pratikum kali ini kami mencoba untuk meneliti keempukan daginga,
bau, tekstur hingga serat.
Karkas yaitu ayam yang telah disembelih dan dikurangi bagian-bagian tertentu. Karkas ayam
dibedakan menjadi menjadi karkas kosong dan karkas isi. Karkas kosong yaitu karkas yang telah
disembelih dan dikurangi darah, bulu, alat-alat tubuh bagian dalam (jeroan), kepala, dan kakinya.
Biasanya paru-paru dan ginjal menjadi bagian dari karkas, kecuali ada permintaan khusus.
Karkas isi yaitu karkas kosong segar, tetapi diisi dengan hati, jantung, dan ampela yang sudah
dibersihkan (Priyatno, 2000). Karkas ayam diperoleh dari tubuh ayam setelah mengalami
serangkaian proses pemotongan ayam. Karkas yang diperdagangkan ada beberapa macam seperti
dressed yaitu bagian dalam tubuh ayam tanpa darah dan bulu serta evicerasted yaitu tubuh ayam
tanpa darah, bulu, dan seluruh isi rongga perut yang disebut juga karkas kosong (Priyatno, 2000).
Rendemen karkas dapat diartikan sebagai bagian atau porsi bobot karkas ayam dibandingkan
dengan bobot ayam hidup, yang biasa dinyatakan dengan persen berat. Randemen karkas ayam
bervariasi besarnya, tergantung pada jenis, umur, dan jenis kelamin ayam, serta criteria karkas
yang digunakan (Priyatno, 2000).
Pada karkas itik betina yang diamati memiliki berat 1,6 kg, yangmana pada karkas ini
masih tergolong dalam karkas yang muda dengan bukti warna dagingnya lebih cerah dan
mengandung banyak lemak, % berat pahanya = 0,093, % berat sayap = 0,078, % berat kaki =
0,21, %berat punggung = 0,265, % berat dada = 0,29
Ikan Nila
Ikan segar yang didefinisikan oleh FAO (1995) adalah ikan yang baru saja ditangkap,
belum disimpan atau diolah, atau ikan yang memiliki sifat kesegaran yang kuat serta belum
mengalamipembusukan. Menurut Ilyas (1983) ikan segar memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
(1) Daging ikan padat elastis, tidak mudah lepas dari tulang belakangnya;
(2) Aroma atau baunya segar dan lunak seperti bau rumput laut;
(3) Mata berwarna cerah dan bersih, menonjol penuh serta transparan;
(4) Insang berwarna merah cerah;
(5) Kulit mengkilat dengan warna cerah.
Ikan mas setelah diuji tergolong pada ikan segar, dengan ciri-ciri mata jernih cembung,
warna cerah, memiliki bau yang khas (segar), kulit yang sedikit berlendir, dan sisik, sirip, juga
insang melekat dengan kuat. Dan memiliki tekstur yang kenyal, juga memiliki mutu yang baik .
Ikan Tongkol
Tindakan menentukan krakteristik dari ikan tongkol dimaksud untuk mengetahui apakah
ikan tersebut termasuk karakteristik ikan segar atau bermaksud untuk mengetahui mutu pangan
sehingga dapat diperoleh hasil olahannya. Ikan tongkol dapat diperoleh ikan yang kurang segar.
Dari ikan tersebut terdapat berat 330 gr. Terdapat mata ikan kurang segar, salah satu matanya
yang bewarna gelap.ikan tongkol tidak termasuk ikan yang termasuk dalam karakteristik karena
memiliki kecacatan pada mata ikan.
Ikan Tenggiri
Pengamatan pada ikan tenggiri 380 gr yang kami lakukan adalah ciri organoleptik, yaitu
mata, kulit, tekstur, insang, aroma, dan sisik. Ciri - ciri iakn yang kami amati adalah matanya
berwarna agak keputihan dan mulai cekung namun aromanya masih segar khas ikan, berwarna
abu - abu cerah, kulitnya sedikit berlendir, sirip kuat, dan tekstur kenyal. BDD ikan tenggiri
adalah 375 gr.
Telur Puyuh
Pada pengamatan yang kelompok kami lakukan, dapat diketahui bahwa sifat fisik
telur burung puyuh adalahyang memiliki warnakusam putih keorenan dan terdapat bercak hitam.
Darikekasaran permukaan kulit burung puyuh memiliki permukaan yang halus. Lalu setelah
diukur,diameter telur burung puyuh adalah 2,4 cm dan memiliki panjang 3,1 cm.
Beratutuh burung puyuh adalah sebesar 12,5 gram.Berat kuning telur = 0,3 gr, Berat putih telur =
0,1 gr, Ukuran tebal kulit telur = 0,008 cm. Dari data yang telah diperoleh, kami menghitung
Unit Hough (nilai yang menyatakan kualitas telur) dari telur tersebut memperoleh nilai 30,62.
Sesuai dengan teori yang telah dijelaskan sebelumnya, apabila suatu telur memiliki nilai Unit
Hough kurang dari 31 maka telur tersebut tergolong pada kualitas C yaitu kurang baik. Dari
pengamatan yang kami lakukan bisa dikatakan telur puyuh tersebut kurang segar karena hanya
putih telur nya saja yang segar sementara kuning telur nya tidak segar serta pada kulit telur
puyuh itu sendiri terlihat kusam.
Telur Itik
Telur itik berwarna putih kehijauan. Bentuknya seperti telur ayam tetapi mereka sedikit
lebih besar. Telur bebek kaya dengan kelompok vitamin B kompleks. Umumnya telur akan
mengalami kerusakan setelah disimpan lebih dari 2 minggu di ruang terbuka. Kerusakkan
tersebut meliputi kerusakan yang nampak dari luar dan kerusakan yang baru dapat diketahui
setelah telur pecah. Kerusakan pertama berupa kerusakan alami (pecah, retak). Kerusakan lain
adalah akibat udara dalam isi telur keluar sehingga derajat keasaman naik. Sebab lain adalah
karena keluarnya uap air dari dalam telur yang membuat berat telur turun serta putih telur encer
sehingga kesegaran telur merosot. Kerusakan telur dapat pula disebabkan oleh masuknya
mikroba ke dalam telur, yang terjadi ketika telur masih berada dalam tubuh induknya. Kerusakan
telur terutama disebabkan oleh kotoran yang menempel pada kulit telur. Cara mengatasi dengan
pencucian telur sebenarnya hanya akan mempercepat kerusakan. Jadi pada umumnya telur yang
kotor akan lebih awet daripada yang telah dicuci. Penurunan mutu telur sangat dipengaruhi oleh
suhu penyimpanan dan kelembaban ruang penyimpanan. Indeks kuning telur adalah 0.2192 cm
kurang segar dikarenakan kurang dari 0.33-0.50 cm , Nilai Z adalah 0,06 cm/gr, Indeks putih
telur adalah 0,073 cm .Ketebalan kulit telur 0,21 mm terlalu tipis karena kurang dari 0,33 mm.
Telur Asin
Telur asin adalah istilah umum untuk masakan berbahan dasar telur yang diawetkan
dengan cara diasinkan (diberikan garam berlebih untuk menonaktifkan enzim perombak).
Kebanyakan telur yang diasinkan adalah telur itik, meski tidak menutup kemungkinan untuk
telur-telur yang lain. Telur asin baik dikonsumsi dalam waktu satu bulan (30 hari). Pada
penelitian yang dilakukan , Indeks putih dan kuning telur masih normal, akan tetapi kulit telur
terlalu tipis.
Susu yang segar menurut Head of Dairy Manufacturing Southeast Asia PT Greenfields
Indonesia Darmanto Setyawan, membeberkan sejumlah cara mengenali susu segar berkualitas
baik. Pertama, susu yang baik bisa dilihat dari cara pengemasannya. "Susu segar tidak boleh
dikemas dalam wadah plastik atau transparan yang memungkinkan tembusnya cahaya," jelasnya
di pabrik PT Greenfields, Malang, Selasa (2/5). Susu yang terkena cahaya akan mengalami
oksidasi sehingga mengurangi rasa dan kualitas susu. Susu yang sudah teroksidasi juga akan
lebih lama dicerna tubuh. "Oleh karena itu susu lebih baik jika dikemas dalam karton dan bukan
plastik," imbuhnya. Perbandingan teori dan pengamatan: Susu mempunyai sifat (adhessive).Sifat
ini menunjukkan adanya kasein. Kasein mempunyai sifat melekat sehingga banyak dijadikan
sebagai perekat. Namun berdasarkan pengamatan susu skim (segar) tidak ada sifat kelengketan
dari susu tersebut.
Susu Bubuk Full Cream
Tindakan menentukan karakteristik pada susu fullkrim bermaksud untuk mengetahui
mutu pangan sehingga dapat diperoleh hasil olahannya. Pada pengamatan kali ini kami
melakukan mengetahui ciri-ciri dari susu fullkrim. Pada Susu fullkrim kami juga melakukan
mengetahui casein dari susu tersebut. pada percobaan susu yang diletakkan pada dataran kayu
lalu ditutupi dengan kertas untuk menguji caein dari susu fullkrim. Terdapat bahwa susu tersebut
mengandung casein yang tinggi.
Kesimpulan :
1. Dari praktikum tersebut mahasiswa mampu menentukan persamaan dan perbedaan
jenis bahan pangan daging berdasarkan ciri-ciri yang ada.
2. Dari praktikum tersebut mahasiswa mampu menentukan mutu pangan daging dan
hasil olahannya.
Karakteristik mutu dan fisik
panganKacang-kacangan,sayur-
sayuran,buah-buahan,dan umbi-umbian.
Judul praktikum : Karakteristik mutu dan fisik pangan Kacang-kacangan,sayur-
sayuran,buah-buahan,dan umbi-umbian.
Praktikum ke :2
Tujuan praktikum :
Tinjauan Pustaka :
Karakteristik bahan pangan adalah sebagai sifat – sifat bahan pangan yang penting
disamping sifat kimia dan biokimia terutama dalam berbagai hal yang berkaitan dengan analisis
-analisis yang melibatkan prinsip – prinsip fisika. Karakteristik fisik pangan juga meliputi
bentuk, ukuran, luas permukaan, warna, penampakan, berat dan kadar air.
Sifat fisik bahan pangan dapat didefinsikan sebagai sifat atau karakteristik yang
mendeskripsikan secara fisik pangan. Sifat fisik bahan pangan memiliki hubungan erat dengan
sifat dari bahan pangan itu sendiri.
Kacang-kacangan merupakan sumber utama protein nabati dan mempunyai daya guna
yang sangat luas. Kacang-kacangan juga merupakan sumber lemak. Sebagian besar masyarakat
Indonesia, peranan lemak dan protein nabati masih sangat penting. Hal ini disebabkan karena
pada konsumsinya masih mengandalkan bahan pangan nabati.
Sayur adalah tanaman hortikultura yang umumnya mempunyai umur relatif pendek
(kurang dari setahun) dan merupakan tanaman musiman. Setiap jenis dan varietas sayuran
mempunyai warna, rasa, aroma, dan tekstur yang berbeda sehingga bahan pangan, sayuran dapat
menambah variasi makanan. Ditinjau dari segi nilai gizinya, sayuran mempunyai peran penting
sebagai sumber mineral dan vitamin A dan C.
Buah adalah bagian tanaman hasil perkawinan putik dan benang sari. Pada umumnya
bagian tanaman ini merupakan tempat biji Setiap macam buah-buahan mempunyai komposisi
yang berbeda-beda. Dan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu perbedaan varietas, keadaan,
iklim tempat tumbuh/pemeliharan tanaman, cara pemanenan, tingkat kematangan waktu dipanen,
kondisi selama pemeranan dan kondisi penyimpanan.
Umbi-umbian adalah bahan nabati yang diperoleh dari dalam tanah, seperti ubi kayu, ubi
jalar, kentang, dll. Pada umumnya umbi-umbian tersebut merupakan bahan sumber karbohidrat
terutama pati/sumber cita rasa dan aroma karena mengandung oleoresin.
Labu siam atau jipang adalah tumbuhan suku labu-labuan yang dapat dimakan buah dan
pucuk mudanya. Tumbuhan ini merambat di tanah atau agak memanjat dan biasa dibudidayakan
di pekarangan, biasanya di dekat kolam. Buah menggantung dari tangkai. Daunnya berbentuk
mirip segitiga dan permukaannya berbulu.
Selada atau daun sla adalah tumbuhan sayur yang biasa ditanam di daerah beriklim
sedang maupun daerah tropika. Kegunaan utama adalah sebagai salad. Produksi selada dunia
diperkirakan sekitar 3 juta ton, yang ditanam pada lebih dari 300.000 ha lahan.
Kecombrang, kantan, atau honje (Etlingera elatior) adalah sejenis tumbuhan rempah dan
merupakan tumbuhan tahunan berbentuk terna yang bunga, buah, serta bijinya dimanfaatkan
sebagai bahan sayuran. Nama lainnya adalah kincung (Medan), kincuang dan sambuang
(Minangkabau) serta siantan (Malaya).
Bayam merupakan tumbuhan yang biasa ditanam untuk dikonsumsi daunnya sebagai
sayuran hijau. Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropik namun sekarang tersebar ke seluruh
dunia. Tumbuhan ini dikenal sebagai sayuran sumber zat besi yang penting bagi tubuh.
Sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang dimanfaatkan daun atau
bunganya sebagai bahan pangan, baik segar maupun diolah. Sawi mencakup beberapa spesies
Brassica yang kadang-kadang mirip satu sama lain. Di Indonesia penyebutan sawi biasanya
mengacu pada sawi hijau.
Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.) adalah tumbuhan yang termasuk jenis sayur-
sayuran dan ditanam sebagai makanan. Kangkung banyak dijual di pasar-pasar. Kangkung
banyak terdapat di kawasan Asia dan merupakan tumbuhan yang dapat dijumpai hampir di
mana-mana terutama di kawasan berair.
Katuk adalah spesies tumbuhan yang banyak terdapat di Asia Tenggara termasuk ke
dalam genus sauropus dalam suku phyllanthaceae. Tumbuhan ini dalam beberapa bahasa
dikenali sebagai mani cai, cekur manis; dan rau ngót. Daun katuk merupakan sayuran minor
yang dikenal memiliki khasiat memperlancar aliran air susu ibu.
Wortel adalah tumbuhan biennial yang menyimpan karbohidrat dalam jumlah besar untuk
tumbuhan tersebut berbunga pada tahun kedua. Batang bunga tumbuh setinggi sekitar 1 m,
dengan bunga berwarna putih, dan rasa yang manis langu. Bagian yang dapat dimakan dari
wortel adalah bagian umbi atau akarnya.
Lobak putih merupakan sayuran yang seringkali dicampurkan ke dalam suatu bahan
masakan. Sayuran yang satu ini kaya akan kandungan serat serta vitamin C di dalamnya. Bukan
hanya itu, lobak putih juga mengandung nutrisi lain seperti halnya vitamin B, protein dan
kalium.
Gambas atau oyong, adalah komoditi sayuran minor. Penanamannya biasanya dilakukan
di pekarangan atau bagian ladang yang tidak digunakan untuk tanaman lain. Gambas dipanen
buahnya ketika masih muda dan diolah sebagai sayur. Gambas masih sekerabat dengan belustru.
Peria atau pare adalah tumbuhan merambat yang berasal dari wilayah Asia Tropis,
terutama daerah India bagian barat, yaitu Assam dan Burma. Aanggota suku labu-labuan atau
Cucurbitaceae ini biasa dibudidayakan untuk dimanfaatkan sebagai sayuran maupun bahan
pengobatan.
Kacang panjang adalah salah satu jenis sayuran yang mempunyai ukuran yang panjang
dan berwarna hijau. Di dalam kacang panjang terdapat biji halus yang dapat dimakan karena
bijinya lunak. Kacang panjang memiliki daun yang disebut dengan lembayung yang dapat
dijadikan masakan.
Pisang Cavendish merupakan komoditas buah tropis yang sangat popular di dunia, di
Indonesia, pisang ini lebih dikenal dengan sebutan Pisang Ambon Putih. Pisang Cavendish
banyak dikembang biakan menggunakan metode kultur jaringan.
Pisang raja sereh adalah pisang kultivar hibrida triploid dari Filipina. Pisang tersebut
adalah salah satu pisang kultivar paling umum di Asia Tenggara dan Filipina, selain pisang
Lacatan dan pisang kepok.
Apel adalah jenis buah-buahan, atau buah yang dihasilkan dari pohon buah apel. Buah
apel biasanya berwarna merah kulitnya jika masak dan (siap dimakan), namun bisa juga kulitnya
berwarna hijau atau kuning. Kulit buahnya agak lembek, daging buahnya keras. Nama ilmiah
pohon apel dalam bahasa Latin ialah Malus domestica.
Pepaya (Carica papaya L.), atau betik adalah tumbuhan yang berasal dari Meksiko bagian
selatan dan bagian utara dari Amerika Selatan, dan kini menyebar luas dan banyak ditanam di
seluruh daerah tropis untuk diambil buahnya. C. papaya adalah satu-satunya jenis dalam genus
Carica.
Salak adalah sejenis palma dengan buah yang biasa dimakan. Ia dikenal juga sebagai sala
(Min., Mak., Bug., dan Thai). Dalam bahasa Inggris disebut salak atau snake fruit, sementara
nama ilmiahnya adalah Salacca zalacca. Buah ini disebut snake fruit karena kulitnya mirip
dengan sisik ular.
Jambu batu atau sering juga disebut jambu biji, jambu siki dan jambu klutuk adalah
tanaman tropis yang berasal dari Brasil, disebarkan ke Indonesia melalui Thailand. Jambu batu
memiliki buah yang berwarna hijau dengan daging buah berwarna putih atau merah dan berasa
asam-manis.
Sawo manila (Manilkara zapota) adalah pohon buah yang berumur panjang. Pohon dan
buahnya dikenal dengan beberapa nama seperti sawo (Ind., Jw.), sauh atau sauh manila, atau
ciku (Mly.).
Kacang merah adalah bahan pangan yang cukup sering ditemui sehari-hari. Anda bisa
memasak kacang merah sebagai sayur, sop, atau sebagai hidangan pencuci mulut. Bahkan saat
ini Anda bisa menemukan kacang merah dalam jenis makanan dan minuman apa pun, mulai dari
roti, es krim, puding, dan es susu kacang merah.
Kacang tanah adalah tanaman polong-polongan atau legum anggota suku Fabaceae yang
dibudidayakan, serta menjadi kacang-kacangan kedua terpenting setelah kedelai di Indonesia.
Tanaman yang berasal dari benua Amerika ini tumbuh secara perdu setinggi 30 hingga 50 cm
dengan daun-daun kecil tersusun majemuk.
Kacang hijau (Vigna radiata) adalah sejenis palawija yang dikenal luas di daerah tropika.
Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam
kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi.
Ubi jalar (Ipomoea batatas) atau dalam bahasa Inggrisnya sweet potato adalah sejenis
tanaman budidaya. Bagian yang dimanfaatkan adalah akarnya yang membentuk umbi dengan
kadar gizi (karbohidrat) yang tinggi. Di Asia, selain dimanfaatkan umbinya, daun muda ubi jalar
juga dibuat sayuran.
Bahan :
Alat :
Penetrometer
Stopwatch
Jangka Sorong
Timbangan Digital
Gelas Ukur
Cangkir
Piring Snack
Prosedur Praktikum :
Kacang-kacangan
1. Golongan jenis bahan makanan diatas berdasarkan daya tahan, FAO, asal, dan DKBM
2. Warna dan bentuk
Catat warna setiap bahan dan gambar bentuk secara utuh
3. Ukuran
Ukur panjang, lebar, dan tebal menggunakan jangka sorong (3 biji utuh dan ambil rata-
ratanya)
4. Timbang sebanyak 100 butir utuh kacang-kacangan dan nyatakan dalam gr/100 butir
5. Timbang sebanyak 100 gr dan nyatakan dalam URT (ukuran rumah tangga) seperti
sendok makan (sdm), cangkir, gelas, dll.
6. Densitas Kamba
Masukkan bahan kedalam gelas ukur sampai volume 100 ml (usahakan pengisian betul-
betul padat, kemudian timbang dan nyatakan densitas Kamba dalam gr/ml)
2. % berat utuh
Timbang 50 gr bahan, pilih yang utuh dan timbang berat yang utuh
berat yang utuh
% berat utuh = ×100 %
berat awal
3. Rasio pengembangan
Ukur panjang, lebar/tebal kacang-kacangan, kemudian masukkan ke dalam air mendidih
dan biarkan mendidih selama 5 menit kemudian angkat. Ukur panjang, lebar/tebal setelah
Sayur-sayuran
Buah-buahan
Umbi-umbian
Kacang-kacangan
Sayur-sayuran
Pengamatan subjektif
Pengamatan objektif
Buah-buahan
Pengamatan subjektif
No. Pengamatan Sawo pir seman Jambu nenas Apel Apel Buah
gka biji hijau merah kaleng
1. Gambar
Umbi-umbian
Nama Ga Ukuran (cm) Ber Warna Waktu Kehalu Aroma
Bahan mb at Perubah s
ar (gr) an an
Warna
P L D Kulit Daging
Ubi jalar 8,4 6,3 5,8 227 Ungu Orange 27 menit Halus Khas
merah umbi
Kacang hijau yang warnanya hijau pekat dengan aroma khas kacang hijau,dengan
kehalusan butiran dan bentuk bulat lonjong dan keras memiliki rasio perkembangan
panjang 1,66 dan lebar 1,4. Daun singkong yang berbentuk jari dengan warna hijau dan
aroma khas sayur segar. Pisang raja sereh dengan warna kuning dan di kulit memiliki
bercak – bercak hitam khas aroma yang tidak buruk dan rasa yang manis Ubi jalar putih.
Ukuran panjang 16,6 cm dan lebar 6,3 dan diameter 7 cm dengan berat kotor 244 gr dan
berat bersih 220 gr warna kulit coklat ke kuning – kuningan, daging bewarna kuning
kecoklatan.
Pada pengamatan ubi jalar ungu, kita dapat mengetahui bahwa ubi jalar ungu
mempunyai warna kulit cokelat dan dagingnya bewarna ungu tua. Ubi jalar ungu juga
mempunyai daging yang halus dan memiliki % BDD 73 %.
Setelah mengamati sifat fisik dari kacang merah didapat hasil yaitu kacang merah
memiliki warna kecoklatan dengan tekstur halus. Kacang merah memiliki berat 75 gr/
100 butir, densitas kamba nya 90 gr/ml.
Berdasarkan pengamatan subjektif dari pare didapat hasilnya yaitu pare memiliki
warna yang hijau muda dan bentuknya masih segar. Berdasarkan pengamatan objektif
pare mempunyai berat utuh 350 gr sedangkan berat bersihnya 328 gr. Pare memiliki %
BDD 93,7 %.
Pengamatan subjektif dari lecy kaleng yaitu lecy kaleng memiliki warna buah
seperti putih tape, aroma dan rasanya manis. Buah lecy kaleng ini tidak mempunyai kulit.
Sedangkan pengamatan objektif dari lecy kaleng adalah kekerasan pada buah ini
143 dan berat % BDD nya 100 % karena semua nya bisa dimakan. Lecy kaleng
mempunyai berat bersih 565 gr.
Kesimpulan :
1. Dari praktikum tersebut mahasiswa mampu menentukan persamaan dan perbedaan
jenis bahan pangan kacang-kacangan,sayur- sayuran,buah-buahan,dan umbi-umbian.
berdasarkan ciri-ciri yang ada.
2. Dari praktikum tersebut mahasiswa mampu menentukan mutu pangan Kacang-
kacangan,sayur- sayuran,buah-buahan,dan umbi-umbian. dan hasil olahannya.
Karakteristik Mutu Fisik
PanganSerealia,minyak,lemak,bumbu,
Praktek ke :3
Tujuan Praktikum :
1. Mampu menentukan persamaan dan perbedaan jenis serealia dan hasil olahan
bedasarkan ciri-ciri yang ada.
2. Mampu menentukan mutu pangan serealia dan hasil olahannya.
Tinjauan Pustaka :
Serealia adalah biji-bijian yang dihasilkan dari semua anggota famili rumput-
rumputan (Graminae), sedangkan kacang-kacangan dihasilkan dari famili polong-
polongan (Leguminose). Banyak jenis serealia dan kacang-kacangan yang dapat
dimanfaatkan untuk kepentingan manusia. Serealia dan kacang-kacangan tersebut
mempunyai struktur fisik yang berbeda-beda. Sebagian besar makanan pokok penduduk
Indonesia bahkan dunia berasal dari serealia, seperti beras, jagung, gandum, barley, oat,
sorgum dan lain-lain.
Struktur fisik serealia dan kacang-kacangan secara langsung atau tidak langsung
akan berpengaruh terhadap mutu organoleptik maupun perlakuan yang perlu diberikan
pada saat serealia dan kacang-kacangan tersebut diolah, seperti parameter daya serap air
dan rasio pengembangan. Bahkan beberapa struktur dan sifat fisik tersebut dijadikan
parameter mutu serealia dan kacang-kacangan, seperti ukuran, bentuk, densitas kamba
dan sebagainya. Ukuran dan bentuk serealia juga menentukan dari varitas mana bahan
tersebut berasal.
Biji-biji serealia tergolong dari keluarga rumput-rumputan (gramineae) yang kaya
akan karbohidrat, struktur biji terdiri dari sekam dedak benih dan endosperm dan dengan
proses respirasi berlanjut setelah dipanen yang mengakibatkan metabolisme KH dan
lemak menghasikan CO₂, H₂O dan panas. Contohnya seperti padi, jagung, gandum,
sorgum dan lain – lain.
Bentuk dari bahan serealia (beras) ini lonjong dengan ukuran diameter dimana panjang,
lebar, tebal serta dengan berat yang berbeda – beda. Warna : pada umumnya beras
berwarna putih. Rasa : bahan pangan ini dapat dirasakan aroma yang harum. Oleh karena
itu bahan serealia dengan sifat fisik yang cepat merapuh dimana dimana dapat diproses
sebagai bahan makanan dan lain sebagainya.
Jagung pipilan merupakan bulir jagung yang telah dipisahkan dari kelobot (kulit
yang melapisi buah jagung) dan dari tongkolnya. Biasanya dagung pipilan bisa diolah
menjadi tepung jagung atau maizena, berondong jagung, makanan ringan untuk anak-
anak (chiki rasa jagung), dll. Jagung pipilan adalah salah satu sumber karbohidrat yang
dibutuhkan oleh manusia.
Bahan :
Beras Kencur
Beras ketan putih Jeruk purut
Beras ketan hitam Asam jawa
Beras ketan merah Bawang putih (utuh+halus)
Jagung manis pipilan Kemangi
Tepung beras Cabe rawit
Tepung beras ketan Daun jeruk
Tepung terigu (cakra,segitiga Kemiri
biru,dan kunci) Asam kandis
Jagung pipilan Kunyit (utuh+halus)
Tepung maizena Temulawak
Minyak kelapa Temu kunci
Minyak kedele Jeruk nipis
Minyak kelapa sawit Asam kesturi
Minyak wijen Bawang merah (utuh+halus)
Minyak kemiri Seledri
Minyak jagung Cabe hijau
Minyak kacang tanah Daun kunyit
Jahe (utuh+halus) Ketumbar (utuh+halus)
Laos (utuh+halus) Jintan (utuh+halus)
Cengkeh Teh hijau
Kayu manis (utuh+halus) Teh instan
Pala (utuh+halus) Coklat batang
Garda munggu Coklat bubuk
Merica (utuh+halus) Kiranti
Adam manis (utuh+halus) Kopi bubuk
Pekak Kopi instant
Teh hitam Biji kopi
Alat :
Jangka sorong
Timbangan digital
Gelas ukur
Mangkok
Prosedur Praktikum :
Serealia/Biji-Bijian
1. Golongkan jenis bahan makanan diatas berdasarkan daya tahan, FAO,asal dan DKBM
2. Catat warna setiap bahan dan gambar bentuk secara utuh
3. Ukur panjang,lebar dan tebal beras dan jagung menggunkan jangka sorong (3 biji
utuh dan ambil rata-ratanya).
4. Timbang sebanyak 100 butir utuh beras dan jagung dan nyatakan berat dalam
gram/100 butir.
5. Masukkan bahan ke dalam gelas ukur sampai volume 100 ml (usahakan pengisian
betul-betul padat,kemudian timbang dan nyatakan densitas kamba dalam gram/ml.
6. Timbang 50 gr bahan,pilih yang utuh dan timbang berat yang utuh.
7. Ukur panjang,lebar/tebal jagung,beras,kemudian masukkan ke dalam air mendidih
dan biarkan mendidih selama 5 menit kemudian angkat. Ukur panjang,lebar/tebal
setelah dimasak.
8. Timbang 25 gr tepung,tempatkan dalam mangkok. Tambahkan air sedikit demi
sedikit sampai adonan tidak lengket ditangan. Catat jumlah air yang digunakan.
9. Catat perbedaan dari tepung-tepungan dari segi warna,aroma dan kehalusan.
10. Buat laporan seperti format pada lampiran.
1. Catat ciri masing-masing bahan dilihat dari segi fisik dan organoleptik
2. Catat komposisi dari kiranti, M 150, krating daeng, coca cola,fanta,sprite,teh botol dan
extra joss.
3. Gambar bentuk biji kopi
4. Buat laporan dengan format seperti pada lampiran.
Hasil Praktikum :
Beras
2. Warna Putih
Bentuk
3. Ukuran :
Panjang 150 mm
Lebar 0,21 mm
Tebal 0,21 mm
4. Berat 100 butir (gram) 4 gram
6. % berat utuh
berat yang utuh 40
= x 100 % x 100 % = 80%
berat awal 50
7. Rasio pengembangan = panjang/lebar/tebal bahan setelah dimasak
Panjang/lebar/tebal setelah di Panjang/lebar/tebal awal
masak dan sebelum dimasak 0,243
= = 1,15 mm
0,21
35
= x 100 % = 78 gr
50
No Aspek Pengamatan Hasil Pengamatan
1 Bentuk
7 Rasio pengembangan
b. Bentuk/kehalusan b. Halus
4 a. Panjang a. 0,8
b. Lebar b. 0,4
50 gr
x 100 % = 100 %
50 gr
8 Rasio pengembangan 1 cm
x 100 % = 0,80 %
0,8 cm
Serba-serbi
Rasio pengembangan
Awal 0,5 0,6 0,4 0,8 0,85 1,3
Akhir 0,56 1 1 0,8 0,67 1,4
Rasio pengembangan
Awal 0,64 0,66 0,83 0,8
Akhir 0,62 0.54 0,82 1
Gambar
Tepung
Minyak
Bahan Penyegar
Pembahasan :
Beras Putih
Sering dimanfaatkan sebagai makanan pokok warga dunia yang biasanya di Indonesia menjadi
beras dan beras juga dalam bidang ilmu pangan diolah menjadi tepung beras. Beras ada terdiri
atas :
Aleuron : lapis terluar yang seringkali ikut terbuang dalam proses dalam proses pemisahan
Kulit Endosperma : tempat bagian besar pati dan protein
Embrio : tanaman yang merupakan calon tanaman yang tidak dapat tumbuh lagi
Klasifikasi Ilmiah :
1. Pati = 80-85 %
2. Protein,Vit
3. mineral dan air
Beras ketan putih merupakan salah satu varietas padi. Hampir seluruh beras ketan
mengandung amilopektin, sehingga daya lekat pada beras ketan jauh lebih lekat
dibandingkan dengan beras yang biasa digunakan sebagai bahan makanan pokok orang
Indonesia. Beras ketan putih akan di lihat dari berbagai aspek untuk menentukan
karakteristik mutu fisik pangan dengan cara :
1. Golongkan beras berdasarkan dayatahan, FAO, asal, dan DKBM.
2. Warna dan bentuk
Catat warna setiap bahan dangam barbentuk secara utuh.
3. Ukuran
Ukur panjang, lebar, dan tebal beras dan jagung menggunakan jangka sorong (3 biji utuh dan
ambil rata-ratanya)
4. Timbang sebanyak 100 butir utuh beras dan jagung dan nyatakan berat dalam gram/100 butir.
5. Densitas Kamba
. Masukkan bahan kedalam gelas ukur sampai volume 100 ml (usahakan pengisian
betul-betul padat, kemudian timbang dan nyatakan densitas kamba dalam
gram/ml).
6. % Berat Utuh
Timbang 50 gram bahan, pilih yang utuh dan timbang berat yang utuh.
% Berat Utuh = Berat Utuh/Berat Awal x 100 %
7. Rasio Pengembangan
Ukur panjang, lebar/tebal jagung dan beras. Kemudian masukkan kedalam air mendidih dan
biarkan mendidih selama 5 menit kemudian angkat. Ukur panjang, lebar/tebal, setelah
dimasak.
50 gr
% Jagung pipilan = x 100 % = 100 %
50 gr
1,17
panjang = =1,09 cm
1,07
0,97
lebar = =1,08 cm
0,9
0,37
tinggi = =1,23 cm
0,3
Struktur jagung pipilan lebih besar dari jagung manis, dan untuk menentukan
kualitas jangung yang baik dapat dilihat dari warna jagung yang oren kekuningan
mengkilap dengan ukuran yang tidak terlalu kecil dan juga besar. Dari pengamatan yang
kami lakukan terhadap jagung pipilan yang berwarna orens kekuningan dengan ukuran
1,07 x 0,9 x 1,23 cm pada saat awal kemudian pada saat awal kemudian kami rebus
selama 5 menit dan ukurannya bertambah menjadi 0,17x 0,97 x 0,37 cm dengan rasio
1,09 x 1,08 x 1,23 cm memiliki % berat utuh 100%, memiliki densitas kamba 85 gr, berat
per 100 buah 9 gr/100 buah. Secara keseluruhan dari teori yang dipelajari sesuai dengan
praktikum yang dilakukan pada jagung pipilan. Mulai dari tekstur, warna, BDD nya.
Kesimpulan :
1. Dari hasil praktikum mahasiswa mampu menentukan persamaan dan perbedaan jenis
serealia,minyak,lemak,serba-serbi, dan hasil olahan bedasarkan ciri-ciri yang ada.
2. Mahasiswa mampu menentukan mutu pangan serealia,minyak,lemak,serba-serbi, dan
hasil olahannya.
Praktek ke :4
Tujuan Praktikum :
Tinjauan Pustaka :
Penyimpanan bahan pangan adalah suatu tata cara menata,menyimpan, memelihara
bahan pangan kering dan basah baik kualitas maupun kuantitas di gudang makanan
kering dan basah
Tujuannya adalah agar tersedia bahan makanan siap pakai dengan kualitas dan kuantitas
yang tepat sesuai dengan perencanaan
Syarat penyimpanan : adanya sistem penyimpanan barang, tersedianya fasilitas ruang
penyimpanan bahan makanan sesuai dengan persyaratan, dan tersedianya kartustok/buku
catatan keluar masuknya bahan makanan.
Dalam proses penyimpananan bahan makanan ada beberapa faktor yang harus di
perhatikan, di antaranya:
Prinsip dari penyimpanan bahan makanan ini adalah mereduksi laju proses
pematangan dan mencegah terjadinya pembusukan. Faktor – faktor yang memengaruhi
penyimpanan diantaranya adalah suhu lingkungan, kelembapan, sirkulasi udara, lama
penyimpanan, dll.
Prinsip penyimpanan bahan pangan kering dan perubahan yang terjadi yaitu :
Suhu penyimpanan yang baik Setiap bahan makanan mempunyai spesifikasi dalam
penyimpanan tergantung kepada besar dan banyaknya makanan dan tempat penyimpanannya.
Sebagian besar dapat dikelompokkan menjadi:
Cara penyimpanan bahan pangan selama berbagai proses pengolahan dan pada
tingkat penjualan merupakan hal yang utama dalam menentukan keamanan dan mutu dari
aspek mikrobiologi. Bakteri pathogen yang berhubungan dengan bahan pangan tidak
dapat tumbuh dilluar kosaran suhu antara 4˚ - 60˚ C, sehingga bahan pangan pangan
yangdisimpan pada suhu dibawah 4˚C / diatas 60˚C alan aman.
Bahan pangan yang telah dimasak harus dimakan dalam waktu 1 – 2 jam setelah
dimasak, apabila harus disimpan hendaknya dimasukan ke lemari pendingin secepatnya, jangan
dibiarkan di luar semalaman agar menjadi dingin sebelum dimasukkan kelemari pendingin.
Bahan :
Kacang merah
Kacang kedele Daging asap
Alat :
Prosedur kerja :
1. Semua bahan pangan kering dibagi 4, kemudian masing- masing dimasukkan dalam
kantong plastik berlubang dan kantong plastik tidak berlubang
2. Simpan masing-masing bahantersebut pada suhu ruang dan suhu dingin
3. Lakukan pengamatan setiap minggu dan catat jika terjadi perubahan
4. Hentikan penyimpanan bila sudah terjadi penyimpangan/ kerusakan yang
menyebabkan bahan tersebut tidak layak dikonsumsi
5. Bila setiap minggu tidak terjadi kerusakan maka secara keseluruhan penyimpanan
diakhiri sampai praktikum minggu terakhir
6. Letak tempat penyimpanan tidak boleh dirubah selama proses penyimpanan
7. Buat laporan hasil setiap minggu pada buku laporan
Bahan Pangan Semi Padat
Jagung pipilan
Suhu ruang
Hari/tanggal Gambar
Kacang Kedelai
Merica bulat
Suhu Ruang Suhu Dingin
PB PTB PB PTB
25 gr 25 gr 25 gr 25 gr
PB PTB PB PTB
25 gr 25 gr 24 gr 25 gr
PB PTB PB PTB
25 gr 25 gr 24 gr 25 gr
Merica bubuk
Ketumbar bulat
Suhu Ruang Suhu Dingin
Minggu ke-
PB PTB PB PTB
Gambar
Pala
Kacang merah
Plastik Plastik
NO. Hari / Berlubang Tidak Gambar
Tanggal Berlubang
1. 17 Oktober
2019
Kacang ada Masih normal
Suhu
beberapa sama seperti
Dingin
yang mulai hari pertama.
membusuk.
Mulai ada
yang
Suhu Warna tetap membusuk,
Ruang dan keadaan warna dan
masih tetap tekstur tetap.
2. 24 Oktober
2019
Ada beberapa Warna masih
Suhu
yang tetap, merah
Dingin
membusuk kecoklatan,
tekstur keras. tekstur keras.
Mulai ada
beberapa
Suhu Warna masih yang
Ruang tetap, dan membusuk,
keadaan warna tetap,
masih tekstur tetap.
normal.
3. 31 Oktober
2019
Ada beberapa Warna masih
Suhu
yang sudah tetap merah
Dingin
membusuk, kecokelatan,
tekstur keras. tekstur masih
keras.
4. 7 November
2019
Warna masih Tekstur keras
Suhu
tetap normal, tapi ada
Dingin
tetapi ada beberapa
beberapa yang mulai
yang sudah membusuk.
menghitam.
Suhu ruang
Hari / tanggal Gambar
Plastik Berlobang Plastik Tidak
Berlobang
Kamis/ 17-1019 Kondisi :baik Kondisi :baik
Tekstur :kasar Tekstur :kasar
Warna :putih Warna :putih
Kacang tanah
1. Dodol
Gelamai
Suhu ruang
PB PTB Gambar
Hari / tanggal
Suhu dingin
Hari/tanggal Gambar
PB PTB
Selai Nenas
Suhu dingin
Minyak kelapa
Wortel
Pengamatan Kondisi
SD Berlubang SD Tidak SR Berlubang SR Tidak
ke-
Berlubang Berlubang
Hari ke- 1 60 gr 150 gr 115 gr 100 gr
Baik Baik Baik Baik
Hari ke- 2 55 gr 125 gr 100 gr 80 gr
Baik Baik Baik Baik
Hari ke- 3 55 gr 125 gr 70 gr 65 gr
Baik Baik Baik Baik
Hari ke- 4 50 gr 100 gr 55 gr 65 gr
Daun mulai layu Daun mulai layu Baik Baik
Hari ke- 5 50 gr 75 gr 50 gr 50 gr
Daun layu Daun layu Daun mulai layu Daun mulai layu
Hari ke- 6 47 gr 70 gr 46 gr 48 gr
Daun layu Daun layu Daun layu Daun layu
Hari ke- 7 42 gr 60 gr 43 gr 41 gr
Buah busuk Buah busuk Daun layu Daun layu
Gambar
Buncis
Suhu Dingin
Hari / Gambar
Tanggal PB PTB
Bayam
Sawi
Labu siam
Kacang panjang
1. Hari ke -1
Tempat Gambar Hari ke- Hasil pengamatan
penyimpanan
Suhu ruang 1 Warna : hijau
plastikberlobang Bentuk : utuh, panjang
Bau : khas kacang panjang
Kesegaran : segar
Tekstur : padat
Berat : 25 gr
suhu ruang plastik 1 Warna : hijau
tidak berlobang Bentuk : utuh, panjang
Bau : khas kacang panjang
Kesegaran : segar
Tekstur : padat
Berat : 25 gr
suhu dingin plastik 1 Warna : hijau
berlobang Bentuk : utuh,panjang
Bau : khas
Kesegaran : segar
Tekstur : padat
Berat : 25 gr
2. Hari ke -2
3. Hari ke -5
4. Hari ke -6
Tempat Gambar Hari ke- Hasil pengamatan
penyimpanan
Suhu ruang 6 Plastik beruap dan
plastikberlobang berair
Warna : kuningan
Tekstur : lembek
Berat : 25 gram
suhu ruang plastik 6 Plastik berair sehingga
tidak berlobang kacang panjang menjadi
lunak dan berubah
warna menjadi
kekuningan
Berat : 32 gr
suhu dingin plastik 6 Plastik berair makin
berlobang banyak
Warna : kuning
kecoklatan
Bau : tidak sedap
Kesegaran:
Tekstur : lembek
Berat : 32 gr
suhu dingin plastik 6 Plastik berair\
tidak berlobang Warna : kuning
kecoklatan
Bau : tidak sedap
Kesegaran:
Tekstur : lembek
Berat : 33 gr
Telur puyuh
2. 24 Oktober
2019 Warna tetap, Cangkang
Suhu tekstur, lunak,
Dingin tekstur keras, beraroma
dan masih anyir.
normal.
3. 31 Oktober
2019 Waena tetap, Cangkang
Suhu bau tetap, sudah lunak,
Dingin tekstur aroma mulai
cangkang anyir.
mulai lunak
4. 7 November
2019
Suhu Warna tetap, Cangkang
Dingin bau mulai sudah lunak,
mebusuk dan dan pecah,
anyir, tekstur bau anyir dan
cangkang busuk.
sudah sangat
lunak.
Ikan kembung
Udang
Bahan Hari/ Kondisi Gambar
PB PTB
Tanggal
Udang Hari 1 a. Suhu dingin a. Suhu dingin PTB suhu
Jum’at, 11 Bau busuk Bau dingin
Oktober tidak terlalu menyengat
2019 menyengat Kaki udang
Kulit udang menghitam
bewarna Kulit udang
coklat muda mulai
PB suhu dingin
bewarna
b. Suhu beku orange
Keadaan kulit
masih segar b. Suhu beku
Sedikit bau Kakiudang
amis tidak bewarna PTB suhu beku
segar kehitaman
Bau busuk
tidak terlalu
menyengat
PB suhu beku
Udang Hari 4 a. Suhu dingin a. Suhu dingin
Senin, 14 Bewarna Bewarna
Oktober sedikit orange sedikit
2019 orange, kemerahan
kehitaman Tekstur udang
Tekstur sudah lunak, berair
mulai lembek, Bau busuk
berair menyengat
Bau busuk
menyengat b. Suhu beku PTB
Warna coklat
b. Suhu beku muda
Warna Bau tidak
coklatnya terlalu
sudah menyengat
menunjukkan PB
keorangean
dibeberapa
bagian
Bau tidak
terlalu
menyengat
Daging asap
Cumi-cumi
Pada dodol dan jagung tidak terjadi perubahan karena ia bertekstur kering
sehingga tidak terjadi penyusutan pada beratnya.
Pada wortelnya pembusukan terjadi pada hari ketujuh dan beratnya berkurang
pada plastik yang berlubang karena terkontaminasi bakteri.
Dari hasil pengamatan tersebut, dapat kita lihat daya tahan buncis, galamai dan
jagung pipilan pada suhu dingin dan suhu ruang dimana masing-masing suhu terdapat 2
penyimpanan yaitu pada plastik berlobang dan plastik tidak berlobang. Kerusakan buncis
yang tercepat adalah pada suhu ruang yang disimpan didalam plastik berlobang
dikarenakan udara dapat masuk yang menyebabkan buncis cepat terkontaminasi begitu
juga dengan galamai dan jagung pipilan.
Berdasarkan hasil yang di peroleh, masa penyimpanan sayur bayam pada suhu
dingin bertujuan agar dapat menahan atau mengurangi penyebab pembusukan yaitu
aktivitas mikroba. Pada sampel sayur bayam, makin hari sayur mengalami prise
pembusukan yang diakibatkan oleh respirasi.nya cepat yang berarti cepat pula penguraian
makromolekul oleh karena itu menyebabkan pembusukan. Pada sampel kedelai, masa
penyimpanan pada suhu dingin lama, karena mikroba sulit untuk tumbuh pada suhu
dingin. Pada sampel selai nenas, makin hari masa penyimpanan selai nenas mengalami
pembusukan, yang diakibatkan oleh pertumbuhan mikroba. Selai nenas menjadi berair.
Pada suhu ruang semua sampel sangat cepat mengalami pembuskan. Hal ini terjadi
karena suhu kadar dan kelembapan ruangan. Jika keadaan lembab, maka biji seperti
kacang kedelai akn menyerap air.
Berdasarkan pengamatan pada penyimpanan Labu Siam dapat diketahui bahwa pada dua
kondisi perlakuan suhu yang berbeda dan kondisi plastik yang berbeda dapat mempengaruhi
mutu serta kondisi Labu siam. Pada suhu dingin, labu siam mengalami peruubahan yang lebih
lamba dibanding pada suhu ruang. Berdasarkan pengamatan pengamatan pada penyimpanan labu
siam terhadap perubahan warna diketahui bahwa labu siam yang disimpan pada suhu ruang dan
suhu dingin mengalami perubahan warna (menghitam) disebabkan oleh mikroorganisme seperti
bakteri atau jamur yang tumbuh pada labu siam selama penyimpanan. Namun labu siam yang
dismpan pada subu dingin tidak mengalami perubahan warna yang signifikan.
Untuk lengkuas dan kecur terbagi lagi menjadi 2 perlakuan, yaitu Lengkuas diblansir
dengan air mendidih selama 3 menit dan dimasak sampai lunak dengan air mendidih sedangkan
untuk kencur juga sama yaitu diblansir dengan air mendidih selama 3 menit dimasak sampai
lunak dengan air mendidih.
Untuk pengamatan Merica dan dodol yang juga disimpan dalam suhu ruang dan dingin
pada minggu pertama tidak mengalam perubahan yang signifikan begitu juga pada minggu-
minggu seterusnya. Namun di minggu terakhir penyimpanan nampak perbedaan yang terlihat
perubahan yang terjadi pada merica dan dodol. Pada merica aromanya kurang sedap dan
menghitam. Lalu unuk dodol nampak terlihat perbedaan warna antara dodol yang disimpan di
suhu ruang dan dodol yang disimpan di suhu dingin. Dodol yang dismpan di suhu dingin
warnanya lebih gelap dibamding dodol yang dismpan di suhu ruang.
Sayuran yang diletakkan pada suhu ruang akan lebih cepat mengalami pembusukkan atau
layu, dibandingkan sayuran yang diletakkan pada suhu dingin (kulkas). Hal ini disebabkan
karena pH ruang sekitar yang mendukung waktu lamanya pembusukan terjadi pada sayuran.
Untuk Makanan, pembusukkan dapat terjadi juga karena faktor pH lingkungan, selain itu
juga dipengaruhi oleh bahan yang terkandung dalam makanan tersebut. Pada Galamai, di suhu
ruang dapat diletakkan lebih lama dibandingkan sayuran, karena cara pengolahan nya yang dapat
menyebabkan lama nya penyimpanan. Akan tetapi pada suhu dingin dapat lebih lama
penyimpanan galamai menuju pembusukkan dibandingkan suhu ruang.
Pada Rempah, penyimpanan pada umumnya dapat dalam waktu lama, karena hal ini
dalam pengolahannya tidak dicampurkan bahan-bahan lain yang dapat mempercepat
pembusukkan pada rempah tersebut.
Penyimpanan memiliki prinsip mereduksi laju proses pematangan dan mencegah
terjadinya pembusukan. Namun, sirkulasi udara dan kelembapan akan mempengaruhi proses
penyimpanan, sehingga penyimpangan terjadi
Kesimpulan :
Sayur kangkong rata-rata bertahan 3 minggu pada suhu ruang dan 1 bulan bahkan lebih
pada suhu dingin.
Ketumbar bulat bertahan sangat lama, yaitu 2 sampai 3 bulan.
Pada penyimpanan telur,tidak terdapat penyimpangan yang terlalu buruk,haanya saja
terjadi perubahan pada beratnya. Telur lebih baik disimpan pada suhu dingin jika ingin
menggunakannya dalam jangka panjang,tetapi jangan di letakkan pada bagian pintu
kulkas karna akan mengakibatkan suhu telur berubah-ubah yang akan menyebabkan
kebusukan pada telur. Namun jika menggunakan telur untuk janga pendek simpan saja di
suhu ruang.
Pada ketumbar bubuk,terjadi penyimpangan seperti perubahan warna,aroma,dan berat
dari ketumbar bubuk tersebut. Ketumbar bubuk,jika disimpan dalam suhu dingin
membuat aroma nya cepat hilang,dan warna nya berubah menjadi lebih coklat pada
plastik yang tidak berlobang,dan pada plastik yang berlobang warna nya cenderung
memudar,begitu juga dengan yang disimpan di suhu ruang. Ketumbar bubuk sebaiknya
disimpan pada suhu ruang,karna aroma nya walaupun sudah lama tersimpan tetap tercium
bau khasnya. Dan minyak kelapa lebih baik di simpan di suhu ruang karena jika pada
suhu beku membuat minyak kelapa membeku.
Pada dodol dan pala tidak terjadi perubahan karena ia bertekstur kering sehingga
tidak terjadi penyusutan pada beratnya.
Pada ikan kembung pembusukan terjadi pada hari ketujuh dan beratnya berkurang
pada plastik yang berlubang karena terkontaminasi bakteri.
Pada penyimpanan udang didalam kulkas, kondisi/suhu kulkas dalam tidak dingin.
Dan udang yang didalam suhu beku tidak mengalami pembekuan. Kondisi udang
bewarna merah seperti ketika udang direbus. Kacang hijau yang disimpan pada ruang
khusus pada plastik yang berlubang cepat dihinggapi serangga. Kacang hijau yang
disimpan di suhu dingin tidak mengalami kerusakan. Selai nanas yang disimpan di suhu
ruang cepat mengalami perubahan, berubah warna menjadi kecoklatan dan pada plastik
yang berlubang tekstur selai nanas berubah menjadi cair.
Kerusakan beras ketan putih hanyalah warna yang berubahmenjadi menguning dan
berasnya semakin mudah dihancurkan. Dan minyak kelapa di suhu ruang semakin lama
penyimpanan minyaknya semakin sedikit dan minyak yang didalam kulkas membeku.
Daging asap di suhu dingindan beku baunya nusuk dan berwarna kecoklatan bintik-
binyik dan merah kecoklatan dan setelah ada bintik-bintik coklat ada keputihan di daging
dan ada kehitaman bolong-bolong dan daging berlendir dan bau menyengat.
1. Daging
Penyimpanan dingin biasanya diartikan sebagai penggunaan suhu rendah. Dalam
kisaran 1-3,5o c yang melebihi permulaan pembekuan otot tetapi masih ada dalam suhu
optimum -2oc dan 7oc bagi pertumbuhan spikorofilik berdasarkan daya tahan yang tidak
lebih dari 3-5 hari.
Penyimpanan pada suhu beku, pembekuan atau penyimpanan beku daging dilaksanakan
pada suhu dimana mikroorganisme tidak akan tumbuh dan pada suhu dimana daging
masih cukup keras dan tahan opada penimbun sexara besar-besaran dalam pelaksanannya
berarti menggunakan suhu dibawah -15oc. Untuk ketahanan daging akan bertahan selama
sekitar 1 minggu.
2. Ketan
Perubahan selama penyimpanan ketan yaitu:
- Respirasi, proses ini mengakibatkan metabolisme karbohidrat dan lemak
menghasilkan karbondioksida, air dan panas
- Perubahan karbohidrat seperti hidrolisa pati pada kegiatan enzim amilase
- Perubahan protein turunnya mutu gluten selama penyimpanan yang disebabkan
karena turunnya gliadin dan protein yang larut dalam air
- Perubahan lemak
- Perubahn hidrolik dan oksidatif
Suhu merupakan faktor penting dalam penyimpanan bahan pangan seperti kacang
kacangan karena memiliki batas tertentu,suhu tinggi menyebabkan perubahan lebih
banyak terjadi pada kurangnya kadar air pada kacang.
Daging cumi yang di bekukan mengalami kerusakan yang lama , di sebabkan karen
adanya proses oksidasi lemak yang dapat mempengaruhi rasa, aroma dan tekstur pada
daging, oksidasi dapat di tunda menggunakan lapisan tipis yang tidak tembus oksigen
dengan suhu rendah.
Jelas bebeda antar cumi yang di simpan dalam suhu dingin dengan cumi yang di
simpan dalam suhu beku, begitupun antara cumi yang di bungkus plastik berlobang
dengan cumi yang di bungkus plastik tidak berlobang. Pada suhu dingin proses oksidasi
lemak sangat cepat karena itulah terjadinya perubahan pada warna, aroma dan tekstur
pada cumi yang di simpan.
Cumi adalah sumber protein hewani yang memiliki komposisi biologis yang sangat
tinggi , karena itu akan mudha rusak akibat mikroorganisme patogen sehingga bahan
pangan tidak tahan di simpan. Mikroorganisme patogen yang merusak biasanya adalah
salmonelle sp, Clostridium Botulinum, dan listeria Monategenes.
Pada proses penyimpanan cumi dalam suhu dingin akan kehilangan berat hampir 2%.
Jika kelembaban relatif dalam ruangan penyimpanan berada di atas 90% maka daging
cumi akan cepat di tumbuhi jamur, sedangkan jika kelembaban ruang penyimpaanan
kurang dari 90% maka daging cumi dapat kehilangan kadar air yang berlebihan.
Jika pembekuan dengan kecepatan yang tinggi pangan dapat di simpan dalam waktu
yang lama dengan kualitas pangan yang masih baik.
Praktek ke :5
Hari / tanggal : Kamis/24 oktober 2019
Tinjauan Pustaka :
Pengolahan bahan pangan adalah suatu kegiatan merubah bahan mentah menjadi
bahan setengah siap saji. Bahkn mentah pasca panen yang dibiarkan dalam waktu yang
lama akan mengalami kerusakan akibat pengaruh-pengaruh fisiologik, mekanik, fisik,
kimiawi, pascasitik atau mikrobiologik. Perubahan-perubahan tersebut ada yang
menguntungkan, ada pula yang merugikan. Karna itu diperlukan suatu kegiatan
pengolahan bahan pangan yang bias memastikan agar bahan tersebut dapat digunakan
seefisien mungkin.
Bahan mentah pasca panen yang dibiarkandalam waktu yang lama akan
mengalami kerusakn akibat pengaruh-pengaruh Fisiologis, mekanik, fisika, kimiawi,
perasitik atau mikrobitik. Perubahan-perubahan tersebut ada yang menguntungkan da
nada pula yang merugikan, karena itu diperlukan suatu kegiatan pengolahan bahan
pangan yang bias memastikan agar bahan pangan tersebut dapat digunakan seefesien
mungkin.
Daging adalah salah satu komoditi pertanian hasil hewani yang dibutuhkan untuk
memenuhi kebutuhan tubuh akan zat gizi protein,karena protein daging mengandung
susunan asam amino yang lengkap.Secara umum,konsumsi protein dalam menu rakyat
Indonesia sehari-hari masih dibawah kebutuhan minimum,terutama protein
hewani.Rendahnya jumlah yang dikonsumsi disebabkan karna harga protein hewani yang
relatif lebih mahal dan sumber bahan bakunya yang masih terbatas.Tujuan pengolahan
bahan pangan setengah jadi yakni untuk meningkatkan kualitas dan memperpanjang masa
simpan bahan pangan.Pengolahan bahan pangan,perubahan-perubahan yang terjadi pada
bahan pangan yang bersifat menguntungkan sengaja
diadakan,digiatkan,dibantu,dipercepat,dan diatur.
Dendeng adalah daging yang dipotong tipis menjadi serpihan yang lemaknya
dipangkas dan dibumbui dengan saus asam,asin,atau manis dengan dikeingkan dengan
api kecil atau dijemur.Dendeng termasuk makanan berbentuk lempengan.Bumbu yang
digunakan dalam pembuatan dendeng adalah garam,gula,dan rempah.Garam merupakan
bahan pemberi rasa dan pengawet makanan karna dapat menghambat pertumbuhan jasad
renik.
Telur asin adalah makann yang diawetkan sehingga bisa disimpan sampai berhari-
hari tanpa khawatir basi.Telur asin juga mengandung banyak gizi yang lengkap dan
kandungan mineral serta kalsium yang baik.
Dalam larutan garam 3-10% dimana dalam kondisi anaerobik yang terbentuk.
Organisme” asam laktat berkembang menyebabkan terhambatnya organisme untuk
tumbuh, untuk jangka wktu beberapa minggu dalam jangka waktu yang cukup lama.
Dengan di berikannya garam yang cuckup dan terdaaptnya karbohidrat yang dapat di
fermentasi pada mulanya. Produk yang di diamkan di dalam garam dapat di simpan juga
dalam waktu yang lama.
Pada telur asin di berikan perlakuan dengan di rendam air garam selama 7 hari
hingga garam garam dapat menyerap sampai ke dalam telur tanpa merusak kualitas
cangkang telur. pengolahan telur banyak dilakukan diantaranya adalah dengan membuat
tepung telur. Pengeringan telur bertujuan mengurangi dan mencegah aktivitas
mikriirganusme sehungga dapat memperpanjang umur simpan. Pembuatan telut menjadi
tepung telur dapat pula mengurangi ruang penyimpanan, mempermudah penanganan dan
transportasi (Winarno dan sutrisno, 2002). Menurut Romanoff dan Romaniff (1963) dan
Berquist (1964) keuntungan pengeringan telur adalah mempermudah mengurangi ruang
penyimpanan, menghemat biaya transportasi, memperpanjang daya simpan,
mempermudah dalam penggunaannya. Proses yang dilakukan dalam pembuatan tepung
putih telur adalah pemisahan putih telur, pengaturan Ph putih telur dengan menambahkan
bahan kimia (asam sitrat) hingga memiliki nilai Ph berkisar antara 6,0-7,0 (Stadelma dan
Cotterill, 1995), pasteurisasi, desugarisasi, pengeringan, penggilingan dan kemudian
menghasilkan tepung dari telur
Alat :
Timbangan Sendok
Loyang Oven
Mixer Keranjang/ wadah
Loyang Ampia.
Waskom Gelas ukur.
Spatula Penggiling kayu
Prosedur Kerja :
Dendeng daging
Dendeng ungags
1. Daging ayam dibersihkan dan buang lemaknya, cuci dan kemudian diiris tipis (fillet daging
ayamnya)
2. Setelah itu daging ayam dibagi menjadi 8 bagian dengan berat yang sama (masing-masing
bagian 200 gr) setelah itu 4 bagian (1-4) diblansir selama 3 menit dan 4 bagian lagi (5-8)
tidak diblansir.
3. Adapun perlakuan untuk 8 bagian tersebut adalah sebagai berikut :
a. Blansir, lalu dibalur dengan garam
b. Blansir, lalu dibalur dengan garam dan asam jawa
c. Blansir, lalu dibalur dengan garam dan jeruk nipis
d. Blansir, lalu dibalur dengan bumbu
e. Tidak diblansir ~dibalur dengan garam
f. Tidak diblansir ~ dibalur dengan garam dan asam jawa
g. Tidak diblansir ~ dibalur dengan garam dan jeruk nipis
h. Tidak diblansir ~ dibalur dengan bumbu
4. Keringkan semua perlakuan tersebut dengan sinar matahari
5. Setelah kering, timbang dan amati organoleptik
6. Buat laporan dengan format lampiran.
Ikan kering
1. Ikan disaingi, dibuang sisik, insang da nisi peruut, kemudian dibelah bagian punggung
dan dicuci sampai bersih tiriskan kemudian timbang beratnya.
Untuk ikan agak besar, garam yang digunakan 20-30% berat ikan, ikan
dengan ukuran sedang 15-20% dan ikan ukuran kecil 10-15%.
c. 1 bagian lagi tidak diberi garam dan langsung dijemur sampai kering.
Ikan pindang
1. Ikan di siangi ,di buang sisik, insang, dan iisi perut, kemudian di belah di bagian
punggung dan cuci sampai bersih, tiriskan, kemudian timbang beratnya
2. Ikan di bagi mejadi 4 bagian, yaitu ;
a. 1 bagian ikan dibaluri 20% garam,biarkan 2 jam
b. 1 bagian ikan dibaluri 25% garam,biarkan 2 jam
c. 1 bagian ikan dibaluri 30% garam,biarkan 2 jam
d. 1 bagian langsung direbus selama 30 menit
3. Setelah 2 jam ikan yang dibaluri garam dicuci dan kemudian direbus 30 menit
4. Setelah di rebus ikan kembali di timbang
5. Amati organoleptik dan hitung rendemen
6. Buat laporan dengan dengan format pada lampiran
Tepung telur
Telur asin
1. Bersihkan telur dengan air panas atau dengan serbet yang telah dibasahi air panas.
2. Bagi telur menjadi 2 bagian :
a) 2 bagian telur dibaluri dengan batu bata merah (300gram + 60 gram larutan
garam)
b) 2 bagian telur dibaluri dengan abu gosok + larutan garam (300 gram + 60 gram
larutan garam)
Dendeng daging
Dapat dilihat bahwa dendeng dengan perlakuan jeruk nipis mengalami penyusutan
karena jeruk nipis berupa cairan sehingga terjadi dan akhirnya dendeng menyusut paling
besar.
Dendeng unggas
Ikan kering
Ikan yang tidak dilumuri garam dengan berat 70 gr sebelum kering Ikan yang
terlebih dahulu di rendam 2 jam lalu di keringan berat sebelum kering 50 gr Ikan yang
langsung dilumuri dengan garam dengan berat 50 gr sebelum di keringkan
Ikan pindang
20 % garam 0 % garam
25 % garam 30 % garam
40 gr
a. Rendemen Ikan a = x 100%
50 gr
= 80%
39 gr
b. Rendemen Ikan b = x 100%
49 gr
= 79,6%
43 gr
c. Rendemen Ikan c = x 100%
50 gr
= 86%
50 gr
d. Rendemen Ikan d = x 100%
60 gr
= 83,3%
Ikan 1 = 48 gr
Ikan 2 = 45 gr
Ikan 3 = 27 gr
Ikan 4 = 47 gr
Berat Akhir
Rendemen = x 100%
Berat Awal
48
Ikan 1 = x 100 %=¿ 0,94 %
51
45
Ikan 2 = x 100 %=¿ 0,91 %
49
27
Ikan 3 = x 100 %=¿ 0,90 %
30
47
Ikan 4 = x 100 %=¿ 0,92 %
51
Gambar :
1 Minggu 3 Hari
Tepung Telur
Telur asin
Abu gosok Batu bata Abu gosok Batu bata
Abu Gosok
Berdasarkan hasil praktikum, telur dengan perendaman abu gosok, diperoleh hasil
warna putih telur putih, kuning telur kemerahan(kuning keorenan), aroma agak amis,rasa
asin,tekstur agak kenyal dan agak masir.
Batu Bata
Berdasarkan hasil praktikum, telur dengan perendaman bata merah, diperoleh hasil
warna putih telur putih, kuning telur kemerahan aroma agak amis,rasa asin,tekstur kenyal dan
agak masir.
1. Telur asin dengan perlakuan di rendam dalam larutan garam selama 7 hari
Dari hasil pengamatan telur asin yang di remdam dengan larutan air garam
memiliki berat awal masing masing adalah 65 dan 60 gram. Telur dengan berat 65 gram
setelah di rebus tampak sekeliling kuning telur berwarna kehitaman sedangkan telur
dengan berat 60 gram memiliki warna kuning telur yang bagus. Perebusan yang di
lakukan pada masing-masing telur itu berbeda.
Telur yang beratnya 65 gram setelah proses perebusan, kuning telur di bagian
pinggir kuning telurnya berwarna coklat, hal ini di sebabkan karena proses perebusan
yang di lakukan lama, ketika proses perebusan yang lama akan menyevbabkan terjadinya
proses denaturasi protein pada kuning telur yang dapat menyebabkan perubahan warna.
Telur yang beratnya 60 gram tidak mengalami denaturas protein karenadari awal
proses pengasinan telur retak dan larutan air garam menembus bagian celah putih dan
kuning telur hal tersebut menyebabkan kuning telur memiliki tekstur yang keras dan tidak
menghitam karena larutan menimbulkan rasa asin pada telur sehingga dapat mengurangi
proses denaturasi pada telur.
Telur yang di asinkan memiliki ukuran yang sama yakni 65 gram. Telur asin setelah
di rebus memiliki warna kuning telur yang berbeda , ada yang orange tua dan ada yangv
orange pucat.
Mie
Pembahasan :
Dendeng daging
Dendeng ungags
Dendeng merupakan makanan yang berbentuk lempengan yang terbuat dari irisan atau
gilingan daging segar yang diberi bumbu dan dikeringkan.
Dendeng dengan 4 perlakuan : pertama dibalur dengan garam, kedua dibalu dengan garam
dan asam jawa, ketiga dibalur dengan garam dan jeruk nipis, keempat dibalur dengan
bumbu/(jahe, ketumbar, bawang merah, dan bawang putih) yang dihaluskan. Dari 4
penggolongan tersebut yang paling terlihat perbedaannya yaitu pada perlakuan yang dibalur
dengan bumbu. Yang perbedaanya terletak pada segi warna yaitu berwarna hitam kecoklatan.
Ukuran daging mengecil setelah dikeringkan dengan sinar matahari.
Pada proses pengawetan alami pada masing-masing bagian dalam dendeng yaitu
mengalami prubahan berat,bntuk,warna dan tekstur.pada bagian pertama,dendeng yang diberi
garam menurut (potter,1996) yaitu garam bersifat baktriosdal,yaitu mampu menghambat
bakteri dan mikroba pembusuk lainnya.Selain itu,garam memberi cita rasa asin pada produk
,serta bersama-sama senyawa fosfat,berperan dalam meningkatkan daya tahan airndan
meningkatkan kelarutan protein serabut daging.Garam berinteraksi dengan protein daging
selama pemanasan ,sehingga protein membentuk massa yang kuat ,dapat menahan air,dan
membentuk tekstur yang baik.
Ikan Kering
Ikan kering adalah ikan tanpa garam yang dikeringkan dengan udara dingin pada
gantungan rak ditepi pantal. Pengeringan adalah metode pengawetan makanan tertua di dunia.
Ikan kering diawetkan melalui proses fermentasi dimana bakteri yang telah beradaptasi
dengan suhu dingin mematangkan ikan tersebut dan proses ini serupa dengan pematangan keju.
Pada saat praktikum ini metode yang digunakan adalah metode penggaraman kering (dry
sahing). Metode penggaraman kering ini menggunakn garam Kristal yang dicampurkan dengan
ikan pada umumnya, iakan yang berukuran besar dibuang isi perutnya dan badannya yang di
maksud dibelah dua. Dalam proses pengaraman ikan ditempatkan di wadah yang kedap air.
Ikan tersebut disusun rapi dalam wadah selapis demi selapis dan setiap ikan dilumuri garam.
Lapisan paling atas dan paling bawag wadah merupakan lapisan garam.
Ikan Pindang
= 10 gr
Setelah 2 jam ikan yang dibaluri garam sesuai takarannya dicuci dan kemudian
direbus selama 30 menit. Setelah direbus ikan kembali ditimbang
Hasil organoleptik pada ikan pindang yaitu kulit pada tubuh ikan mengelupas,
warna daging ikan menjadi putih pucat, mata tampak putih rasanya lebih gurih karena
penambahan garam.
berat sesudah direbus
Rendemen = x 100%
berat awal
Ikan Kering Asin
Untuk ikan 1 dan 2 dengan perlakuan rendaman ikan selama 3 hari dengan larutan
garam jenuh. Untuk ikan 3 dan 4 dengan perlakukan rendaman selama 7 hari juga dengan larutan
garam jenu. Kemudian dijemur sampai tampak kulit ikan tak berair / agak kering dan jjaga agar
ikan tidak dihinggapi lalat
Selama perendaman dapat dilitah bahwa air yang awalnya jernih menjadi keruh.
Setelah dijemur terlihat bahwa ikan tersebut kering, berwarna kecoklatan. Serta kulit ikan
tampak kering. Untuk ikan kembung yang diberikan perlakukan selama 3 hari baunya amis
sedangkan yang di berikan perlakuan selama 1 minggu berbau sangat amis. Rasa ikan dapat
diketahui setelah digoreng.
Pengaraman dengan larutan garam bertujuan untuk mengurangi kadar air agar mikroba
terutama jenis bakteri tidak dapat berkembang biak dan menghambat proses perombakan oleh
enzim. Maka, ikan akan lebih awet dan tahan lama di simpan.
Tepung
7 telur
Rasa
Dari 9 butir telur ayam bras yang digunakan untuk pembuatan tepung telur,
bagian yang digunakan yaitu putih telur dan juga kuning telur dan didapatkan hasil
tepung jadinya yaitu 50 gr yang bagus serta 23 gr yang kasar. Tekstur tepung yang
didapatkan lembut, bewarna agak kecoklatan dan aromanya khas seperti telur panggang.
Telur asin
Telur itik merupakan produk ternak ungags yang mengandung nilai nutrisi tinggi
terutama protein, lemak, dan karbohidrat. Pengawetan yang sering dilakukan untuk telur itik
adalah membuatnya menjadi telur asin. Telur asin adalah telur yang diolah dalam keadaan utuh,
dimana kandungan garam dapat menghambat perkembangan mikroorganisme sekaligus
memberikan aroma khas, sehingga telur dapat bertahan dalam waktu yang relative lama. Telur
itik sangat cocok diasinkan karena rasa amis pada telur akan berkurang dengan pengasinan.
Selain itu pori-pori telur itik lebih banyak sehingga garam mudah berpenetrasi (masuk kedalam
telur). Dengan pengasinan menggunakan abu gosok dan bata merah daya simpan telur dapat
bertahan hingga 6 minggu.
Telur asin yang warna kuning nya orange tua, di lihat dari segi warna warna telur
ytang kuningnya orange tua tidak di pengaruhi karena adanya kandungan garam pada telur
karena pada dasarnya kuning telur tyang berwarna orange tua memiliki nutrisi yang lebih tinggi
dan protein yang bagus. Warna kuning telur yang orange tua juga dapat di pengaruhi karena
cukupnya asupan gizi yang di peroleh oleh bebek selama proses kehidupannnya sbelum daoat
membuahi.
Telur asin yang kuning telurnya berwarna orange pucat bisa di kaitkan dengan nutrisi
yang di dapat oleh bebek selama proses kehidupannya berlangsung.
Mie
Pada pengolahan bahan pangan setengah jadi, kami mendapat bahan yang diolah
yaitu mie dengan perlakuan bagian D. Pada bagian D ini mie diolah dari tepung terigu dengan
tepung tapioca, kami menggunakan 1 butir telur dan garam secukupnya. Pewarna kuning yang
kami gunakan seharusnya bisa diganti dengan menggunakan kunyit sehingga rasanya akan lebih
nikmat.
Dendeng Daging
Dendeng Unggas
Dendeng merupakan salah satu hasil produk olahan daging kering secara
tradisional atau konvensional, yang merupakan proses hasil dari pengeringan, dengan
memotong dalam bentuk lembaran tipis lalu diblansir dan dibaluri dengan garam, garam
dan asam jawa, garam dan jeruk nipis, dibaluri dengan bumbu. Proses pengeringan
bertujuan untuk mengurangi air dalam bahan sampai batas tertentu dengan cara
menguapkan air dalam bahan menggunakan energi panas.
Berdasarkan dari hasil pegamatan mengenai dendeng ayam yang telah dibuat
maka dapat disimpulkan pengolahan dendeng dengan cara di slice dan diberi/baluri 4
macam pengawetan alami,tidak menunjukan perbedaan yang mencolok terhadap produk
akhir yang dihasilkan ,dendeng yang dibuat dapat diterima dengan baik.bau khas
dendeng,warna cokelat kehitam-hitaman dan teksturnya juga baik.
Pada berat dendeng itu sendiri menglami perubahan yaitu kerena kandungan air
pada dendeng itu sendiri maupun sifat fisik yang terjadi perubahan selama beberapa hari.
Ikan Kering
Ikan Pindang
Ikan kering asin ( ikan kembung ) adalah ikan harus jauh dari gangguan, seperti
lalat atau kucing. Proses penggaraman bertujun untuk pengawetan ikan agar dapat
disimpan dalam jangka waktu yang lebih lama.
Tepung Telur
Tepung telur adalah merupakan salah satu bentuk awetan telur yang diproses
menjadi bubuk (egg powder). Tepung telur dapat digunakan untuk membuat cake, donat,
roti dan cookies. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa hasil tepung telur yang beragam.
Warna tepung dari kuning telur ayam yaitu orange cerah, sedangkan pada putih telur nya
yaitu putih kekuningan. Rata-rata aroma pada tepung telur menyengat dan bau amis.
Tepung telur dibuat berdasarkan pengeringan dan telur kuning merupakan salah
satu bahan pangan dengan komposisi yang lengkap.
Jadi pengolahan pangan setengah jadi seperi telur dapa t dimanfaatkan untuk
membuat tepung telur yang mengandung vitamin larut lemak yang dapat digunakan
sebagai pelapis kue, bahan pembuatan mayonaise. Tepung telur dapat menambah nilai
nutrisi bagi tubuh, meningkatkan ffungsi pencernaan dan meningkatkan sistem kekebalan
tubuh.
Telur Asin
Berdasarkan hasil praktikum dan pembahasan yang telat diuraikan, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Telur itik yang diasinkan dengan menggunakan abu gosok dan bata merah hamper sama
yaitu warna putih telur putih, kuning telur kemerahan dan rasa asin, kecuali aroma dan
tekstur. Aroma telur asin pada abu gosok agak amis dan tekstur agak kenyal dan agak
masir. Sedangkan aroma telur asin pada bata merah sedikit amis dan tekstur agak kenyal
dan masir.
2. Penyimpanan telur setelah diawetkan (diasinkan) bisa bertahan hingga 6 minggu
Dari keseluruhan hasil dapat disimpulkan bahwa teknik yang di lakukan sudah
baik , tetapi kadar garam tidak akan mempengaruhi warna kuning telur yang di hailkan
setelah prose perebusan, telur asin yang di balut dengan nasi di campur larutan garam
lebih baik dan rasa garamnya pun lebih terasa.
Mie
Jadi, pada pembuatan mie yaitu dari campuran bahan tepung terigu dan tepung
tapioca, lalu ditambah garam, telur, dan pewarna kuning, yang bisa diganti dengan
menggunakan kunyit.
Adonan ditambahkan air sedikit demi sedikit ± 130 ml dan diaduk rata sampai
adonan kalis. Setelah itu adonan akan dipotong, lalu direbus ± 2 menit sampai mie akan
masak.
Praktek :6
Tujuan : Mampu melakukan teknik pengolahan serta membedakan pengaruh pada bahan
pangan serealia,kacang-kacangan,sayur/buah,umbi,dan hasil olahannya
Tinjauan pustaka :
Pengolahan pangan setenngah jadi adalah mengolah bahan baku pangan dengan
proses pengawetan baik secara kimia, fisik, ataupun mikrobiologi, menjadi aneka ragam
dalam pangan setengah jadi, yang selanjutnya digunakan sebagai bahan baku pangan.
Bahan pangan setengah jadi memiliki nilai ekonomi lebih tinggi dibandingkan dengan
bahan segar/ mentah ataupun bahan pangan jadi, karena memiliki umur simpan yang
panjang.
Keuntungan bahan pangan yang diolah menjadi pangan setengah jadi yaitu :
Opak adalah salah satu kudapan yang kering dan renyah dan sejenis dengan
kerupuk khas sunda.Opak terbuat dari singkong yang telah dibumbui dan ditumbuk
sehingga berbentuk adonan lunak.Adonan ini kemudian diambil sebagian dan dibentuk
lembaran-lembaran tipis,lembaran ini lalu dikeringkan setelah kering lalu digoreng
Dapat juga di jadikan tepung, Tepung merupakan bahan pangan yang awet
disimpan dan bersifat luwes untuk diolah menjadi berbagai jenis produk makanan. Secara
komersial bentuk tepung mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkan dalam
sistem agroindustri, oleh karena itu perlu dilakukan perakitan teknologi pengolahan
tepung ubi jalar
Tahu adalah makanan yang di buat dari kacang kedelai yang di fermentasikan dan
di ambil sarinya, sering kita mendengar istilah fermentasi. Fermentasi adalah terjadi
karena adanya aktifitas mikroba penyebab fermentasi pada substrat organik yang sesuai.
Dengan adanya fermentasi ini dapat menyebabkan terjadinya perubahan sifat bahan
pangan, sebagai akibat pemecahan kandungan-kandungan bahan pangan tersebut.
Kacang hijau (aseolus radiatus), Berasal dari india. Kacang hijau mempunyai
nilai gizi yang cukup tinggi dan dapat digunakan sebagai sumber vitamin dan mineral.
Protein pada kacang hijau banyak mengandung asam amino lisin tetapi miskin asam
amino yang mengandung belerang (sistein dan metionin). Kacang hijau ini dapat
dijadikan makanan setengah jadi yaitu tauge
Kacang hijau bila di rebus / di oven cukup lama akan pecah dan pati yang
terkandung dalam bijinya akan keluar dan mengental menjadi semacam bubur . Tepung
kacang hijau di pasaran dikenal dengan tepung hunkue dan digunakan dalam pembuatan
kue kue.
Rengginang termasuk mnakanan goreng atau sejenis kerupuk yang dibuat dari
beras ketan dengan pengembangan tinggi setelah digoreng. Ciri khas ketan adalah
kandungan pati tinggi dan amilopektinnya tinggi pula sehingga setelah mengalami
gelatinasi pada tahap blanching, maka banyaknya air yang terikat diantara molekul
molekul pati, pada waktu penggorengan terjadi evaporasi dari uap air tersebut memuai
saat penggorengan dalam minyak panas. Hal inilah kekuatan untuk mengembangkan
produk.
Kwetiau adalah jenis mie yang terbuat dari tepung beras, bewwarna putih dengan
lebar 0.5 cm, disajikan dalam bentuk olahan digoreng maupun dimasak kuah. Tepung
beras membentuk tekstur yang lembut tetapi tidak lengket jika dimasak. Pati beras
memiliki waarna tidak bening saat dimasak.Pengukusan pada pemasakan kwetiau
bertujuan untuk menonaktifkan enzim yang akan mengubah warna, citarasa maupun nilai
gizi.
Bahan :
Singkong
Ubi jalar merah
Ubi jalar ungu
Kacang Kedelai
Kacang hijau
Beras
Beras ketan
Tepung beras
Tepung aci
Tepung terigu 220 gr.
Tepung tapioca
Alat :
Timbangan digital
Loyang
Kain kasa
Blender
Kaleng berlobang
Goni Basah
Oven
Ulekan
Risopan
Ampia
Gelas ukur
Kayu penggiling
Pengolahan Pangan Setengah Jadi (Serealia,Kacang2ngan,Sayur,Umbi)
Opak singkong
Bahan :
Singkong 1 kg
Bawang merah 16 siung
Daun bawang 1 ikat
Bawang putih 8 siung
Garam secukupnya
Prosedur :
Bahan :
Singkong 1 kg
Bawang putih 8 siung
Garam secukupnya
Prosedur :
Bahan :
Prosedur :
1. Ubi jalar dikupas dan dicuci hingga bersih, tiriskan dan timbang
2. Ubi jalar yang sudah dikupas, dipotong tipis kemudia dikeringkan
3. Ubi jalar yang dikeringkan dengan menggunakan oven, setelah kering ubi dihaluskan
dengan menggunakan belnder untuk dijadikan tepung
4. Timbang tepung yang telah dihaluskan
5. Buat laporan dengan format pada lampiran
Tepung Gaplek
Bahan :
Prosedur :
Kedelai 500 gr
Batu tahu (Ca2SO4) atau Cuka
Prosedur :
Touge
Bahan :
Kacang hijau 150 gr
Kacang kedelei 150 gr
Prosedur :
Bahan :
Prosedur :
1. Kacang hijau direndam satu malam , tiriskan dan bagi menjadi empat bagian dengan
berat yang sama
2. Kacang hijau dibuang kulitnya lalu di oven dan di haluskan menjadi tepung
3. Timbang hasil yang diperoleh dan hitung rendemennya.
4. Buat laporan dengan format pada lampiran.
Hati Tiruan
Bahan :
30 ml santan kental.
Garam .
Prosedur :
Perlakuan 1 :
Perlakuan 2 :
Bahan :
Produser :
Kerupuk Gendar
Bahan :
Beras ¼ kg
Garam secukupnya
Minyak goreng
Prosedur :
1. Beras dimasak menjadi nasi dan setelah matang,hangat hangat ditumbuk(dihaluskan sambil
ditambah larutan garam sedikit demi sedikit sampai adonan menjadi kalis dan dapat diiris.
2. Setelah adonan diiris tipis kemudian bagi 2,satu bagian dikeringkan dengan oven pada suhu
50-60 c dan satu bagian lagi dikeringkan dengan matahari.
3. Setelah kering timbang kemudian ambil 2 buah dan masing masing diukur garis
tengahnya(bei kode)
4. Goreng semua kerupuk kemudian timbang hasil gorengan.
5. Ambil kembali kerupuk yang diberi kode dan ukur kembali garis tengahnya.
6. Hitung rasio pengembangan dengan rumus
Rengginang
Bahan :
Prosedur
1. Beras ketan direndam semalaman dan dikukus sampai matang kemudian dibagi menjadi
7 bagian.
2. Teri putuh dihaluskan kemudian dibagi menjadi 4 bagian.
3. Tepung tapioka dibagi menjadi 4 bagian.
4. - 1 bagian ketan matang dilumuri garam halus.
- 1 bagian dilumuri dengan teri.
- 1 bagian dilumuri dengan tepung tapioka
- 1 bagian dilumuri dengan garam dan teri
- 1 bagian dilumuri dengan teri dan tepung tapioka
- 1 bagian dilumuri dengan garam dan teoung tapioka
- 1 bagian dilumuri gara, teri dan tepung tapioka
5. Jemur sampai kering, ambil 3 buah setelah itu ukue garis tengah
6. Goreng rengginang tersebut dan ukur kembali garis tengahnya
7. Hitung rasio pengembangan dengan rumus:
garis tengah sebelum digoreng
Rasio pengembangan =
garis tengah setelah digoreng
Kwetiau
Bahan :
Prosedur :
Mie
Bahan :
Prosedur :
1. Tepung terigu 220 gr.
2. Tepung tapioca 55 gr.
3. Garam 2 gr.
4. Telur 1 butir.
5. Pewarna kuning
6. Minyak Goreng.
Hasil Pratikum :
Opak Singkong
Kerupuk Singkong
12
= = 0,86 cm
14
berat akhir 25
Rendemen = x 100% = x 100% = 50 %
berat awal 50
Terbentuk hasil Tepung dari ubi jalar merah dan ungu, Tepung Ubi jalar memiliki
warna merah, tekstur agak sedikit kasar, dan aroma khas aroma ubi jalar merah, untuk
tepung ubi jalar ungu memiliki hasil warna ungu tua, tekstur halus dan aroma khas seperti
ubi jalar ungu
Tepung Gaplek
Tahu (Cuka)
600
Rendemen tahu = x 100% = 120%
500
200
Rendeman tahu setelah digoreng dari 300 tahu = x 100% = 66,6%
300
Tauge
Kacang hijau
Berat awal : 75 gr
Berat akhir : 140 gr
Hasil rendemen : 1.8 gr
Kacang kedelei
Tauge dalam kaleng berlobang
Berat awal : 75 gr
Berat akhir : 100 gr
Hasil rendemen : 1.3 gr
Hati tiruan pada hasil pratikum mempunyai rasa yang lumayan enak dan tekstur
yang agak keras karena proses pengukusan dan kandungan airnya berkurang pada proses
tersebut.
Paru Tiruan
Dalam pembuatan paru tiruan ini kacang hiaju di giling lalu dicampurkan lalu di
kukus sehingga memperoleh hasil yang membentuk warna sedikit kekuningan.
Kerupuk Gendar
Rengginang
Pada saat menjadi adonan rengginang tersebut berdiameter 5 cm dan pada saat
setelah dijemur menyusut menjadi 4,25 cm dan setalah saat digoreng, rengginang
mengembang menjadi 5,5 cm
Kwetiau
kwetiau dengan bahan pertama (250 gram tepung beras ditambah dengan 65 gram
tepung aci)
kwetiau dengan bahan kedua ( 250 gram tepung beras ditambah dengan 80 gram
tepung aci)
Mie
Opak singkong
Pada praktikum membuat opak singkong, yang menggunakan 250 gr singkong yang
direbus dan dihancurkan hingga halus,pada saat ini warna singkong yaitu putih tapai
ditambahkan irisan daun bawang yag menghasilkan arona yang sedap.Setelaj itu singkong ini
dicetak menggunakan gelas secara tipis yang menghasilkan 23 keripik opak singkong yaitu
memiliki diameter 2,26 cm,2,26 cm,dan 2,5 cm.
Keripik singkong ini dijemur dibawa sinar matahari selama 1 minggu.Selama proses
pengeringan diameter keripik ini makin kecil karna kadar airnya berkurang menjadi ± 2
cm.Setelah melewati proses pengeringan opak singkong ini digoreng sehingga menjadi
mengembang menjadi 4-5 cm yang memiliki tekstur yang renyah dan gurih.
Kerupuk Singkong
Dari hasil praktikkum tersebut, singkong yang diparut lalu dicampur dengann
garam dan bawang putih, dan setelah dimasak berat yang didapatkan adalah 50 gr.
Setelah dikeringkan dengan sinar matahari beratnya berubah menjadi 25 gr.
Tepung Gaplek
Singkong mula-mula memiliki berat 250 gram. Pada prosedur, singkong dikupas dan
dicuci hingga bersih memiliki berat 200 gram. Singkong dipotong tipis-tipis. Dikeringkan
dengan menggunakan oven .setelah kering singkong Dihaluskan dengan menggunakan blender.
Tepung yang dihasilkan ditimbang, tepung memiliki berat 76 gram. Tekstur tepung geplek
lumayan halus. Singkong yang dikeringkan menjadi tepung memiliki berat yang kurang dari
berat singkong awal
Tahu
Pada perebusan kedelai yang pertama setelah disaring ditambahkan 20 gr larutan cuka
atau (Ca2SO4). Hanya sedikit terbentuk gumpalan tahu sehingga dalam proses pencetakkan
terbentuk tahu yang sangat tipis sepeti kertas. Air hasil saring pada proses pencetakkan bewarna
putih susu.Pada perebusan kedelai yang kedua setelah disaring ditambahkan 60 gr larutan cuka
atau (Ca2SO4), banyak terbentuk gumpalan tahu sehingga dalam proses pencetakkan terbentuk
tahu yang tebal. Air yang dihasilkan pada proses pencetakkan bewarna kuning dan ada putih.
Pada perubusan kedelai yang ketiga setelah disaring ditambahkan 75 gr larutan cuka atau
(Ca2SO4), masih banyak terbentuk gumpalan tahu sehingga dalam proses pencetakkan terbentuk
tahu yang tebal. Air yang dihasilkan pada proses pencetakkan bewarna kuning bening.
Air yang digunkan pada proses perebusan kedua dan ketiga adalah air yang keluar pada proses
pencetakkan dimasak kembali bersama ampas kedelai air kurang dari 3 liter ditambahkan air
sehingga mencapai jumlah air 3 liter.
Proses pencetakkan tahu berlapis/proses pencetakkan pada perebusan ke-2 dan ke-3 ditumpal
pada proses perebusan pertama sehigga proses pencetakkan berlapis tetapi tidak terlihat
terbentuknya lapisan. Proses pencetakkan dilakukan dalam satu cetakan.
Tauge
Pada pratikum kali ini didapatkan bahwa tauge yang bisa dikomsumsi umum adalah
tauge yang seperti tumbuh dalam kaleng dikarenakan tauge sejenis ini memiliki sejumlah unsure
yang dapat dikonsumsi dan dimakan dalam tambahan makanan jajanan seperti sup rawon, lotek,
dll.
Pada tauge yang tumbuh pada goni basah memang bentuk taugenya bersih namun tauge
ini tumbuh tinggi sehingga unsure dari tauge ini kurus tinggi saja, mungkin ada juga orang-orang
mengkonsumsinya sebagai sayuran tapi kalau dikonsumsi mungkin tidak indah untuk dipandang
karena penampang yang kurus tinggi dengan akar panjang serabut dan juga jika dikonsumsi tidak
terasa mengkonsmsi akibat tauge tersebut kecil tinggi dan kurus batangnya.
Kacang hijau memiliki nilai gizi yang baik . Karbohidrat yang Terdiri dari pati ,
gula sederhana dan serat . Kacang hijau juga memiliki protein dengan kualitas yang baik
seperti kacang kacangan oada umumnya .Adapun standar kacang hijau yang baik
dijadikan tepung adalah bebas hama dan penyakit , bebas bau busuk , asam atau bau bau
asing lainnya dan bebas dari bahan kimia.Kacang hijau setelah menjadi tepung memiliki
kadar protein yang tinggi dari tepung terigu yaitu sebesar 22 % .Setelah menjadi tepung ,
daya serap air menjadi 60 % sehingga lebih mudah dicerna.
Hati Tiruan
Hati tiruan pada hasil pratikum mempunyai rasa yang lumayan enak dan tekstur
yang agak keras karena proses pengukusan dan kandungan airnya berkurang pada proses
tersebut.Kandungan lemak jenuh dan protein non esensial dalam hati yang berpotensi
meningkatkan kadar kolesterol darah serta meningkatkan resiko pengapuran
tulang.Artinya,dalam jangka panjang,jika kita mengonsumsi olahan dari hati sapi secara
berlebihan,bisa menimbulkan efek kesehatan yang tidak menguntungkan.Risiko terkena penyakit
jantung dan osteoporosis dengan sendirinya akan meningkat,untuk itu hati tiruan dapat kita buat
untuk mengurangi penyakit tersebut.
Paru Tiruan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka yang dibahas ddalam laporan
praktikum ini yaitu mengenai pengolahan produk setengah jadi asal kacang-kacangan
menjadi paru tiruan. Bahan yang digunakan dama pembuatan paru tiruan adalah kacang
hijau, lengkuas, jahe, kencur, merica, dan garam. Tujuan pengolahan pangan ini yaitu
demi memperoleh hasil bahan makanan yang lebih lama serta memiliki kualitas yang
lebih baik. Dalam pembuatan paru tiruan ini kacang hiaju di giling lalu dicampurkan lalu
di kukus sehingga memperoleh hasil yang membentuk warna sedikit kekuningan.
Kerupuk Gendar
Kerupuk gendar,beras dengan berat awal 250 gr dimasak menjadi nasi lalu ditumbuk
halus dibentuk menjadi adonan bulat bulat tipis seperti kerupuk.Lalu dibagi menjadi 2 dengan
berat masing mamsing 125 gr,dengan proses pengeringan melalui oven dan sinar matahari.
Kerupuk yang dikeringkan dengan oven pada suhu 50-60 c dengan garis tengan (3,5 3
dan 3 cm) digoreng,ternyata kerupuknya tidak mengembang dan masih lembek serta terdapat
bagian yang belum kering sepenuhnya dan setelah digoreng berat dari kerupuk gendar secara
keseluruhan dengan oven yaitu 110 gr.
Kerupuk yang dikeringkan dengan proses cahaya matahari memiliki garis tengan 3 cm
pada masing masingnya,setelah digoreng mendapatkan hasil kerupuk yang bagus,kerupuk
tersebut mengembang dan gurih,kerupuk dengan cahaya matahari mengalami perubahan setelah
digoreng garis tengah menjadi 8 cm,dengan berat keseluruhan 95 gr.
Rengginang
Dari pratikum yang dilakukan terhadap proses pengolahan pangan setengah jadi
yaitu ketan putih menjadi rengginang didapatkan 7 jenis rengginang yaitu dengan garam,
dengan tepung tapioka, dengan tepung teri, tepung teri dengan garam, tepung teri dengan
tepung tapioka serta campuran antara tepung teri, tepung tapioka dan garam.
Pada saat menjadi adonan rengginang tersebut berdiameter 5 cm dan pada saat
setelah dijemur menyusut menjadi 4,25 cm dan setalah saat digoreng, rengginang
mengembang menjadi 5,5 cm..
Kwetiau
Dilihat dari hasil pengamatan pencampuran tepung tapioka dengan tepung beras
sangat berpengarauh terhadap kelengketan adonan saat kita kukus. Dapat dilihat jelas
bahwa dengan tepung beras ditambah 65 gram tepung tapioca lebih lengket dibandingkan
dengan tepung beras ditambah dengan 80 gram tepung tapioca. Karena kandungan dalam
tepung tapioka yang melekatkan tepung beras agar saat dikukus tidak begitu menempel.
Disini fungsi tepung tapioka sebagi menambah kekenyalan dari kwetiau. Dalam
tepung tapioka terkandung gluten yang dapat meningkatkan protein pada tepung beras.
Karena gluten, protein yang tidak larut air bersifat kenyal dan elastis. Pada saat
pengukusan gluten yang ada dalam tepung tapioka mengikat tepung beras hingga dapat
menghasilkan kwetiau yang kenyal. Meskipun diberi sedikit minyak yang adonan banyak
mengandung gluten lebih mudah lepas dari loyang. Karena gluten diolesi minyak maka ia
akan menyatu dengan minyak dan menjadi kenyal
Mie
Pada pengolahan bahan pangan setengah jadi, kami mendapat bahan yang diolah
yaitu mie dengan perlakuan bagian D. Pada bagian D ini mie diolah dari tepung terigu
dengan tepung tapioca, kami menggunakan 1 butir telur dan garam secukupnya. Pewarna
kuning yang kami gunakan seharusnya bisa diganti dengan menggunakan kunyit
sehingga rasanya akan lebih nikmat.
Pada proses pembuatan mie, tepung tapioca berfungsi untuk meningkatkan
kelembutan dan gelatinisasi mie, semakin banyak penambahan tepung tapioca maka akan
mempengaruhi kelembutan tekstur dan kerenyahan dan produk mie itu sendiri.
Penambahan air dalam adonan untuk membentuk konsistensi adonan yang diinginkan.
Air yang diperlukan yaitu 130 ml. Fungsi garam adalah untuk member rasa, memperkuat tekstur
mie dan fungsi minyak goreng sebagai media pengantar panas dan membantu mie agar tidak
lengket saat proses perebusan.
Kesimpulan
Kesimpulan yang bisa kami dapat kan pada pengolahan setengah jadi ini adalah sebagai
berikut Pada pembuatan Opak Singkong, Keripik opak singkong ini dijemur diameternya
berkurang karena memiliki kadar air yang juga berkurang,sehingga memiliki daya simpan yang
tahan lama.Pada pembuatan Kerupuk Singkong, Singkong merupakan tanaman yang memiliki
daya adaptasi yang tinggi terhadap berbagai kondisi tanah serta tidak memerlukan perawatan
khusus. dapat disimpulkan bahwa berat dan diameter kerupuk yang telah kering lebih kecil
daripada sebelum yang dikeringkan.
Pada pembuatan Tepung Ubi jalar, Terbentuk hasil Tepung dari ubi jalar merah dan
ungu, Tepung Ubi jalar memiliki warna merah, tekstur agak sedikit kasar, dan aroma khas
aroma ubi jalar merah, untuk tepung ubi jalar ungu memiliki hasil warna ungu tua, tekstur
halus dan aroma khas seperti ubi jalar ungu. Dalam pembuatan tepung ubi jalar tersebut di iris
atau dipotong setipis mungkin agar mempercepat pengeringan kadar air didalam ubi tersebut,
setelah dikeringkan dengan menggunakan oven kurang lebih 10-20 menit ubi jalar tersebut
akan diblender hingga halus dan terbentuk menjadi tepung.
Pada pembuatan Tepung Gaplek, cukup sederhana, singkong yang telah dikupas
kulitnya , ditimbang dan dilakukan pencucian hingga bersih. Pencucian ini dimaksudkan untuk
mengilangkan kotoran-kotoran yang menempel pada singkong. Singkong diiris tipis-tipis .
Tingkat kerusakan dalam penyimpanan dalam bentuk tepung relatif lebih kecil dibanding
bentuk gaplek glondong.
Pada pembuatan Tahu, Tahu adalah termasuk salah satu makanan yang dibuat dengan
proses fermentasi dengan substrat berupa karbohidrat. Makanan yang mengalami proses
fermentasi lebih memiliki nilai gizi yang lebih tinggi dari bahan pokoknya. Karena selam
proses fermentasi terjadi pemecahan komponen-komponen yang kompleks menjadi zat-zat
yang lebih sederhana sehingga lebih mudah dicerna.
Pada pembuatan tauge, Tauge yang layak dan bisa dikonsumsi masyarakat umum
adalah tauge yang kalengan dikarenakan unsur dari taugenya yang mempunyai tekstur untuk
dikonsumsi seperti batangnya yang kokoh dan berisi dan juga kecambah pada ujung batangnya
belum tumbuh seperti rumput namun pada tauge dalam goni batangnya kurus tidak berisi dan
daunnya juga sudah menumbuh.
Makanan setengah jadi adalah bahan makanan yang mengalami satu atau lebih proses
pengolahan. Pada bahan makanan setengah jadi memiliki perubahan-perubahan baik dari segi
fisik, organoleptik, kimiawi maupun dari segi daya tahan simpan.
Pada pembuatan tepung kacang hijau, Kacang hijau yang akan dijadikan tepung harus
memiliki kualitas yang baik dan Kacang hijau memiliki nilai gizi yang baik
Pada pembuatan hati tiruan, Hati tiruan ini sangat bagus untuk kesehatan . Selain biaya
yang dikeluarkan sedikit dari pada hati sapi . Menu ini juga cocok bagi orang vegetarian.
Pada pembuatan paru tiruan, Paru tiruan ini olahan pangan setengah jadi kacang-
kacangan yang asalnya dari kacang hiau. Teknik dalam pengolahan paru tiruan inimerupakan
teknik sederhana yaitu semua bahan terlebih dahulu di haluskan, lalu adoanan dikukus selama
kurang lebih 25 menit sampe adonan matang dan tidak terlalu keras. Jadi, pengolahan pangan
setengah jadi dapat dikonsumsi selain itu juga dapat meningkatkan jumlah dan kualiatas bahan
pangan yang dihasilkan.
Pada pembuatan kerupuk Gendar, Jadi pada proses pengolahan bahan pangan setengah
jadi terutama pada kerupuk gendar mengalami 2 proses pengeringan,yaitu dengan oven dan
cahaya matahari langsung,dimana dapat dilihat hasilnya bahwa pengeringan dengan cahaya
matahri langsung sangat efektif,dikarenakan terjadinya perbedaan antara oven dan cahaya
matahari,saat cahaya matahari kerupuk tersebut jauh lebih bagus dan gurih dibandingkan
dengan oven.
Pada pembuatan Rengginang, pangtan saetengah jadi yaitu ketan putih menjadi
rengginang didapat tujuh jenis rengginang dengan diameter awal 5 cm, diameter setelah
dijemur 4,25 cm dan setelah di goreng 5,5 cm.
Pada pembuatan Kwetiau, kwetiau yang bagus adalah dari adonan yang tapiokanya 80
gram karena tingkat kekenyalan yang tinggi sehinggga rasa kwetiau yang dihasilkan lebih baik
dan sempurna.Sedangkan, adonan yang dicampur dengan 65 gram tepung tapioka memiliki
tekstur yang tidak terlalu kenyal dan agak sedikit lunak.
Pada pembuatan Mie, mie yaitu dari campuran bahan tepung terigu dan tepung tapioca,
lalu ditambah garam, telur, dan pewarna kuning, yang bisa diganti dengan menggunakan
kunyit. Adonan ditambahkan air sedikit demi sedikit ± 130 ml dan diaduk rata sampai adonan
kalis. Setelah itu adonan akan dipotong, lalu direbus ± 2 menit sampai mie akan masak
Pengolahan Pangan Dan Pangan Setengah Jadi
(Minyak, Lemak, Bumbu, Rempah, Dan Serba-
Serbi)
Judul Praktikum : Pengolahan Pangan Dan Pangan Setengah Jadi (Minyak, Lemak, Bumbu,
Rempah, Dan Serba-Serbi).
Topik Praktikum :
Praktek ke :7
Tujuan pratikum : Mahasiswa mampu melakukan berbagai teknik pengolahan pangan dan
pangan setengah jadi.
Tinjauan Pustaka :
Di indonesia terkenal dengan kaya rempah rempah, maka dari itu di butuh kan
teknikpengolahan yang benar agar menghasilkan kualitas yang baik. Makanan setengah
jadi merupakan makanan yang harus di olah kembali sebelum di konsumsi. Sebelum di
konsumsi manusia, makanan setengah jadi mempunyai daya simpan yang lebih lama di
banding kan makanan asalnya. Di samping memperpanjang daya simpan, juga dapat
mengurangi kerusakan yang di sebabkan oleh mikroba
Makanan setengah jadi merupakan makanan yang harus diolah kembali sebelum
dikonsumsi oleh manusia. Makanan setengah jadi mempunyai daya tahan simpan yang
lebih lama dibandingkan dengan bahan makanan asalnya dalam bentuk segar. Disamping
dpat memperpanjang daya tahan simpan, dengan membuat kedalam bentuk bahan
makanan setengah jadi., maka dapat lebih memudahkan dan memperbanyak variasi
penggunaan bahan makanan seperti serelia dapat dijadikan tepung, dapat dijadikan
berbagai jenis makanan. Dengan menjadikan suatu bahan makanan dalam bentuk
makanan setengah jadi akan terjadi perubahan-perubahan pada bahan makanan tersebut
baik segi fisik, organoleptik, kimiawi maupun dari segi daya tahan simpan.
Rempah-rempah biasa na digunakan untuk bahan penyedap masakan dan banyak juga
yang menjadikan serta menggunakan rempah-rempah sebagai bahan baku pembuatan obt
dan jamu. Banyak manfaat yang dapat diambil dari rempah remppah untuk berbagai
keperluan, misalnya untuk keperluan industry yang menggunakan rempah sebagai bahan
baku pembuatan jamu, farmasi yang mengguanakanbumbu dan rempah sebagai bahan
tambahan yang alami untuk pembuatan obat, dan pada rumah tangga yang paling banyak
menggunakan rempah sebagai bahan penyedap masakan (oneparmo, 2011)
Kencur membentuk rimpang yang agak liak kulitnya dan berwarna coklat muda hingga
tua. Kulitnya licin dan berkilau. Induk rimpang bentuknya silindris.
Lengkuas berwarna merah atau putih dan ukurannya ada yang besar ataupun kecil.
Rimpang lengkuas aromanya harum.
Minyak kelapa adalah minyak yang dihasilkan dari buah kelapa. Minyak kelapa
dapat diekstrak dari daging buah kelapa segar atau diekstrak dari daging kelapa yang
sudah dikeringkan.
Minyak kelapa memiliki banyak manfaat bagi manusia. Minyak kelapa biasa
digunakan untuk berbagai bahan baku industri atau sebagai minyka goreng. Selain itu,
minyak kelapa dapat dipakai untuk menjaga kesehatan dan menyembuhkan berbagai
penyakit seperti diabetes, jantung, kolesterol, kangker, dan lain-lain. Hal ini salah satunya
dikarenakan miyak kelapa memiliki kandungan asam laurat yang tinggi.
Minyak kelapa sudah umum digunakan untuk keperluan sehari-hari terutama
untuk memasak. Penggunaan minyak kelapa ini dapat bersifat langsung maupun tidak
langsung yaitu dalam bentuk santan. Penggunaan secara langsung biasanya untuk
memnggoreng. Sedangkan, penggunaan tidak langsung biasanya untuk
memasak/merebus. Proses pembuatan minyak kelapa cukup sederhana, hanya
menggunakan peralatan yang sederhana dapat diperoleh minyak kelapa tanpa
memerlukan keterampilan khusus.
Minyak kelapa adalah minyak yang dibuat dari bahan baku kelapa segar, diambil
minyaknya atau kernelnya, diproses dengan pemanasan terkendali atau tanpa pemanasan
sama sekali
Proses pembuatan minyak kelapa dapat dilakukan dengan cara sederhana. Hanya
menggunakan peralatan sederhana dapat memperoleh minyak kelapa tanpa memerlukan
keteeampilan khusus.
Perubahan bahan pangan mentah pasca panen jika dibiarkan dalam waktu yang
lama akan mengalami kerusakan akibat pengaruh fisiologikk, mekanik, mikrobiologi.
Perubahan tersebut ada yang menguntungkan dan ada pulayang merugikan. Oleh
karena itu perlu suatu kegiatan pengolahan bahan pangan yang bisa memastikan agar
bahan pangan dapat digunakan se efisien mungkin.
Bahan pangan adalah bahan yang berasal dari pekan (nabati) dan pertenakana
yang paling mendasar dari setiap makanan. Namun bahan pangan ini masih
membutuhkan pengolahan lebih lanjut sebelum dapat di konsumsi makanan diperlukan
untuk mempertahankan kehidupan manusia.
Pengolahan bahan pangan setengah jadi adalah mengolah bahan baku pangan
dengan dengan proses pengawetan secara kimia,fisik,maupun mikrobiologi, menjadi
aneka olahan setengah jadi yang selanjutnya dijadikan sebagai bahan baku pangan..
Pengolahan pangan adalah kumpulan metode dan teknik yang digunakan untuk
mengubah bahasa atau bahan setengah jadi menjadi makanan yang siap untuk dikonsumsi oleh
manusia atau hewan, yang bisa dilakukan menurun atau pada industri pengolahan makanan.
Menjadi aneka ragam olahan pangan setengah jadi, yang selanjutnya digunakan sebagai bahan
baku pangan. Bahan yang digunakan adalah minyak kelapa dan bumbu rendang.
Pengolahan pangan merupakan suatu rangkaian atau kegiatan mengubah
(memasak) bahan makanan mentah menjadi makanan yang siap dimakan. Proses
pengolahan pangan dilakukan oleh juru masak dari membersihkan bahan pangan seperti
mencucui,memotong,sampai proses memasak.
Pengeringan merupakan proses mengurangi kadar air bahan sampai batas dimana
perkembangan mikroorganisme dan kegiatan enzim yang dapat menyebabkan
pembusukan terhambat atau terhenti. Semakin banyak kadar air dalam suatu bahan, maka
semakin cepat pembusukannya oleh mikroorganisme. Dengan demikian bahan yang
dikeringkan dapat mempunyai waktu simpan yang lebih lama dan kandungan nutrisinya
masih ada. Akan tetapi misalnya pada ikan asin, dilakukan penggaraman terlebih dulu
sebelum dikeringkan. Ini dilakukan agar spora yang dapat meningkatkan kadar air dapat
dimatikan.
Pengeringan atau penurunan kadar air biasanya dilakukan dengan tujuan mengawetkan
produk sehingga bisa disimpan lebih lama tanpa mengalami kerusakan yang berlebihan,
meningkatkan nilai ekonomis suatu produk dan mengendalikan produk agar mencapai
persyaratan yang dikehendaki oleh proses berikutnya
A. Minyak kelapa
Bahan :
Prosedur :
Bahan :
Jahe ½ kg
Kunyit ½ kg
Kencur ½ kg
Lengkuas ½ kg
Merica ¼ kg
Ketumbar ¼ kg
Kayu manis 1 bks
Prosedur :
1. masing masing bahan (jahe, kunyit, kencur dan lengkuas) dibagi memnjadi 4 bagian
(A,B,C,D) dan diberi perlakuan sebagai berikut
-bahan dikupas dan dikeringkan dengan sinar matahari
-bahan dikupas dan keringkan dengan oven
-bahan tidak dikupas dan di kering kam dengan sinar matahari
-bahan tidak dikupas dan di keringkan dengan oven
semua bahan tersebut (kunyit, jahe, kencur, dan lengkuas) sebelumnya dibersihkan terlebih
dahulu , dicuci, dan tiriskan kemudian di timbang
2. untuk merica, ketumbar dan kayu manis dikeringkan dengan oven
3. pengeringan dilakukan sampai kadar air 8-10% blender hingga halus
4. hitungan rendemen
5. buat laporan dengan format pada lampiran
1. Sayur lodeh
Bahan :
Lengkuas 2 cm
Terasi ½ sdt
Daun salam 2 jari
Bawang merah 2 siung
Bawang putih 4 siung
Cabe merah 2 buah
Cabe hijau 5 buah
Santan 500 gram
Garam ½ sdt
Cara Membuat :
1. Rebus Nangka muda, daun salam, dan santan hingga setengah matang
2. Tiris bumbu hingga tercium aroma wanginya, setelah itu masukkan bumbu ke dalam
rebusan Nangka muda yang direbus tadi
3. Masukkan kacang Panjang, labu siam, terong, daun dan buah Melinjo, masak dengan api
kecil
4. Aduk hingga matang
Bawang merah 1 kg 10 gr ¾ gr
Kemiri ¼ kg 2,5 gr ¼ kg
1. Opor ayam
Bahan :
1. Ayam Ras 75 gr
2. Santan 50 ml
3. Minyak goreng 25 gr
Bumbu :
Cara membuat :
1. Bersihkan ayam sampai bersih
2. haluskan semua bumbu kecuali sereh,daun jeruk,asam jawa,lengkuas dan daun salam.
3. Memarkan lengkuas dan sereh,rendam asam jawa dan daun salam dengan sedikit air
4. Tumis bumbu yang dihaluskan,masukan sereh dan daun salam,daun jeruk dan sedikt air
asam jawa
5. Masukan ayam lalu diungkap kan sebentar
6. Tambahkan santan tunggu hingga matang
7. Angkat dan sajikan
1. Capcay
Bahan :
Bakso 4 buah
Hati ayam 2 buah
Kol 50 gr
Sawi hijau 50 gr
Ercis 20 gr
Wortel 2 buah
Minyak goreng 4 sdm
Tepung maizena 2 sdm
Jamur kuping 10 gr
Bumbu :
Cara membuat :
Bahan:
Cara Membuat:
H. Standar bumbu E
No Nama bumbu
1 Tomat
2 Salam, sereh, laos
3 Kunyit, jahe
4 Daun kunyit, daun salam, daun jeruk
5 Limau, terasi
Bahan Olahan :
Prosedur :
1. Bersihkan dan cuci bawang merah, bawang putih, kemudian timbang dan haluskan bersama
bumbu lainnya
2. Panaskan tanpa minyak selama 2 menit bila tidak ingin digunakan secara langsung
3. Timbnag kembali dan kemudian simpan dalam wadah (botol/plastik) dan simpan pada suhu
dingin bila tidak langsung digunakan
4. Hitung rendemen dari bumbu
5. Setengah dari bumbu yang sudah dibuat diolah dengan bahan yang ada.
6. Buat laporan dengan format pada lampiran.
Bahan Olahan :
1. Daging sapi 250 gram
2. Kelapa 1 butir
Alat :
- Ulekan 1
- Piring oval 1
- Nota plastik 1
Prosedur :
1. Bersihkan dan cuci daun kunyit, daun jeruk, dan sareh. Potong-potong kemudian
haluskan daan campur dengan bumbu lainnya
2. Tumis dengan sedikit minyak selama 2 menit, angkat dan dinginkan
3. Timbang dan kemudian simpan dalam wadah (botol 1 plastik) dan simpan pada suhu
dingin dan bila tidak langsung digunakan.
4. Hitung pendemen dari bumbu
5. Setengah dari bumbu yang sudah dibuat dengan bahan olahan yang ada
6. Buat laporan format pada lampiran
K. bumbu rujak
Bahan Olahan :
bengkoang 100 gr
nenas 125 gr
jambu air 2 buah
kedondong 1 buah
mangga muda 1 buah
pepaya muda 50 gr
ubi jalar merah 50 gr
ketimun 50 gr
Prosedur:
Minyak Kelapa
Pada awalnya berat kelapa parut 1 butir yaitu 220 gr, setelah diperas, lalu
dijadikan santan beratnya menjadi 250 gr. Kemudian santan dimasak sampai
mengeluarkan minyak yang beratnya menjadi 70 gr, teksturnya cair, warna kuning jernih,
aromanya khas minyak kelapa.
Proses pembuatan minyak kelapa dengan baik dan benar adalah harus memasaknya
dengan api kecil dan santan terus diaduk agar masak dengan merata. Setelah beberapa lama
santan akan mengental dan kemudian menjadi ampas lalu akan mengeluarkan minyak.
Untuk menghasilkan minyak kelapa yang baik yaitu pemisahan minyak dengan
ampas harus disaring dan jangan sampai ampasnya berwarna kecoklatan karena akan
membuat minyak kelapa menjadi kuning. Sebaiknya masak ampas sampai berwarna
kuning sehingga akan menghasilkan minyak kelapa yang jernih bening.
Berat awal
= 3 x 100 %
600
= 0,5 %
Berdasarkan hasil yang di peroleh kami membuat bumbu kering jahe dan kunyit
dengan 4 perlakuan
Jahe dan kunyit yang di oven, di iris tipis-tipis dan kami oven beberapa menit hingga
rapuh, setelah itu kami blender sehingga menghasilkan bumbu halus. Menghasilkan
dengan 75gr .warna dari bumbu halus tersebut adalah jahe menjadi kuning kecoklatan,
kunyit memejadi orange kecoklatan. Tekstur nya halus dan memiliki aroma yang harum
Jahe dan kunyit yang kami jemur di terik matahari, memiliki warn yang lebih cerah,
bertekstur halus setelah di belender dan memiliki aroma yang khas dan segar. Dan juga
menghasilkan sekitar 75gr bumbu halus
Rendemen :
= 75/125 gr x 100%
= 60%
Jahe dan kunyit yang di gunakan untuk membuat bumbu halus berat nya akan
berkurang karna kadar air nya telah berkurang selama proses pengeringan (oven dan
jemur)
berat awal
Lengkuas dan kencur yang dikeringkan di oven dan dihaluskan sehingga jadi bumbu.
Berat lengkuas dan kencur yang kulitnya tidak dikupas lebih berat daripada yang tidak dikupas.
Kunyit ½ kg
Pada kunyit, berat awal = 500 gram dibagi 2 bagian, yang pertama untuk direbus selama 3
menit dan satu lagi untuk direbus sampai lunak. Maka kunyit menjadi 250 gram dan 250 gram
Temulawak ½ kg
Pada temulawak, berat awal = 500 gram juga dibagi 2 bagian, yang pertama untuk
direbus selama 3 menit dan saru lagi untuk di rebus sampai lunak. Maka temulawak
menjadi 250 gran dan 250 gram
Pada saat praktikum untuk kelapa (kelapa parut) hanya 500 gr yang digunakan. Hal yang
pertama dilakukan adalah membuat santan. Kemudian santan tersebut dimasak sampai
kering/sampai mengeluarkan minyak. Maka jadilah minyak kelapa. Ampas dari hasil minyak
kelapa dapat dimakan langsung karena mengandung gizi yang tinggi.
Untuk lengkuas dan kecur terbagi lagi menjadi 2 perlakuan, yaitu Lengkuas diblansir dengan
air mendidih selama 3 menit dan dimasak sampai lunak dengan air mendidih sedangkan untuk
kencur juga sama yaitu diblansir dengan air mendidih selama 3 menit dimasak sampai lunak
dengan air mendidih.
Setelah dua perlakuan itu dilakukan, maka selanjutnya Lengkuas dan Kencur dipotong tipis
untuk pengeringan di dalam oven, lalu diblender.
Adapun khasiat lengkuas untuk kesehatan tubuh dari praktikum yang kami lakukan adalah
mampu mencegah dan mengobati tumor senyawa transkoniferil disasetar. Dengan menggunakan
Lnegkuas di dalam masakan dapat melancrkan peredaran darah serta menangkal radikal bebas
dari dalam.
Jahe
Bumbu A ( Bawang merah, Bawang putih,Cabai merah,Kemiri,Gula merah) adalah bumbu yang
bisa digunakan untuk membuat sayur lodeh, Asam pedas,kalio, dll.
Standar Bumbu B ( Opor Ayam)
Dari hasil praktikum minyak kelapa di sini menggunakan parutan kelapa lalu
parutan kelapa dikasih air dan diperas sebanyak 3 kali, parutan kelapa dijadikan air
santan ,kemudian santan dimasak dengan api yang kecil,dimasak dengan beberapa lama
sampai terlihat perbedaan antara hampas dengan minyak dan minyak kelapa warnanya
harus putih jangan sampai minyak kelapanya menghitam.
Dan hasil praktikum opor ayam menggunakan standar bumbu B yaitu : kayu manis
jintan,daun salam,sereh,bawang merah,bawang putih dan jeruk, lengkuas. di mana opor salah
satu pengolahan dari santan.
Pemotongan sayuran capcay yaitu iris tipis-tipis atau slice, beri tepung maizena
sdikit saja agar tidak membuat kuahnya mejadi terlalu kental.
Pemotongan capcay akan berpengaruh terhadap ciri khas maupun penampilan dari capcay
tersebut. Jika memotong sayuran tidak diiris tipis-tipis maka penampilannya hampir sama
dengan masakan sayuran yang lain. Dan juga kuah capcay agak sedikit kental, karena diberi
tepung maizena, hal ini juga dapat membedakannya dari masakan masakan sayuran yang lain.
Bumbu dasar sup terdiri atas bawang putih, bawang merag, merica dsan pala dengan cara
dihaluskan
= x 100 %
= 133,3 %
Bumbu rendang
Bahan Warna Aroma Berat Hitungan bumbu
Bumbu Merah keorange- Khas 15 gram 30 menit
rendang orange
daging kecokelatan khas 250 gram -
Bumbu rendang yaitu bumbu yang digunakan adalah bumbu A yaitu bawang merah,
bawang putih, cabe merah, kemiri, gula merah, lengkuas, daun kunyit, daun jeruk dan serai.
Bumbunya dihasilkan dan ditumis sampai harum. Pada persentasi kemarin dagingnya masih
terus dan bumbunya masih kasar dan kurang bumbu kering.
Dari pratikum analisa rendemen rujak bumbu E berat awal 175 gr dan berat akhir 200 gr.
175
Berat awal
Dari hasil pratikum mengenai berat awal dan berat akhir dari bahan atau sampel dalam
pengamatan terhadap rendemen bumbu E. Bumbu yang awalnya masih utuh memiliki berat 175
gr dan setelah mengalami pengolahan bertanbah menjadi 200 gr maka disini dapat kita ketahui
penambahan berat ketika telah nelalui proses pengolahan dan terjadi penambahan 25 gr
sehinggan diperoleh rendemennya 114%.
Dari 500 gr kelapa parut dan didapatkan 300 ml santan yang telah diolah melalui proses
pemasakan dengan api sedang dan diperoleh sebanayak 63 gr minyak utuh kelapa yang bewarna
putih agak kekuningan
Kesimpulan :
Dari hasil pratikum tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam analisa rendemen
dalam perbandingan berat awal dari suatu bahan dengan berat akhirnya perlu adanya
ketelitian dalam proses analisa sehingga hasilnya juga memuaskan. Perlu adanya
keseriusan dalam analisa rendemen sehingga mengikuti proses dan cara dari rendemen itu
sendiri, sehingga presentasi produk dalam perbandingan berat awal dan bahan berat akhir
dapat diketahui dan begitu juga pada pembuatan minyak kelapa perlu adanya ketelitian
dan keseriusan dalam proses pengolahan sehingga didapatkan hasil yang sesuai denga
ketentuan.
Rempah-rempah merupakan hasil kekayaan alam yang ada dan banyak dijumpai
di Indonesia. Rempah-rempah biasanya digunakan untuk bahan penyedap masakan dan
banyak juga yang menjadikan serta menggunakan rempah-rempah sebagai bahan baku
pembuatan obat dan jamu.
Kelapa dapat dijadikan bahan makanan setengah jadi yaitu minyak kelapa. Ada
banyak pengaruh yang membuat minyak menjadi sedikit dan kekuning-kuningan. Minyak
yang bagus itu bewarna putih bening
Minyak kelapa murni (Inggris: virgin coconut oil) adalah minyak kelapa yang
dibuat dari bahan baku kelapa segar, diambil minyaknya atau kernel-nya, diproses
dengan pemanasan terkendali atau tanpa pemanasan sama sekali, tanpa bahan kimia dan
RDB.
Minyak kelapa memiliki banyak manfaat, yaitu bisa digunakan untuk bahan baku
industri atau sebagai minyak goreng. Selain itu, minyak kelapa dapat dipakai untuk
menjaga kesehatan dan menyembuhkan penyakit.Jika melakukan pembuatan minyak
kelapa dengan benar , hasilnya akan baik, berwarna kuning jernih dan bebas dari ampas.
Minyak kelapa lebih sehat dari minyak lainnya. Minyak kelapa mengandung
nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh seperti vitamin A, D, E, dan K
Jahe dan kunyit yang di gunakan untuk membuat bumbu halus berat nya akan berkurang karna
kadar air nya telah berkurang selama proses pengeringan (oven dan jemur)
Jahe (Zingiber officinale), adalah tanaman rimpang yang sangat populer sebagai
rempah-rempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di
ruas-ruas tengah. Rasa dominan pedas disebabkan senyawa keton bernama zingeron.
Jahe termasuk suku Zingiberaceae (temu-temuan). Nama ilmiah jahe diberikan
oleh William Roxburgh dari kata Yunani zingiberi, dari Bahasa Sanskerta, singaberi.
Capcay adalah salah satu pengolahan dari bahan pangan yang didalamnya
terdapat beberapa sayuran. Perbedaan capcay kuah dan sup sayur adalah cara
pemotongan sayurannya yaitu diiris tipis-tipis. Sedangkan sup sayur boleh potong sayur
dengan berbagai macam bentuk yaitu seperti iris miring maupun iris besar-besar.
Pindang serani memiliki bahan utam aadalah berupa ikan laut segar dan beberapa
bumbu lainnya seperti belimbing uluh, daun kemangi dan daun baewang.
Rujak adalah campuran antara kuah yang berasa manis dan sedikit pedas dengan beberapa
sayuran dan buah-buahan. Bumbu-bumbu yang digunakan dalam pembuatan rujak byaitu standar
bumbu E.
DAFTAR PUSTAKA
Ayustaningwarna,fitriyono.2010.ilmupengatahuanpngan.bandung.alfabeda
https://www.scribd.com/document/332474790/PENGOLAHAN-REMPAH-REMPAH-pdf
http://biologidankimia.blogspot.com/2011/04/ptp-7-pengeringan-nilai-87.html?m=1
https://www-google-com/amp/s/docplayer.info/amp/92872590-4-pembahasan-4-1-pengeringan-
kunyit.html
http://www.m.liputan6.com
https://id.wikipedia.org/wiki/Jahe
https://id.wikipedia.org/wiki/Minyak_kelapa
Almatsier, Sunita. Prinsip dasar Ilmu gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Fitriyono. A, Sugiyono, Tien. R.M. 2010. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. Alfabeta, CV.
Bandung
https://www.academia.edu/15111796/Laporan_minyak_lemak_bumbu_rempah
Muchtadi,TienR,dkk.2010.ilmu-pengetahuan-bahan-pangan.bandung
https://id.m.wikepedia.org/wik/bumbu-rujak.