Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA PANGAN

“Pengenalan Alat Laboratorium ”

Disusun oleh :

Rizka Ramadhani Putri


202210591

Dosen pembimbing :

Heriyenni, S.Pd, M.Si

SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA (1A)

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG


T.A. 2020/2021
PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM

Hari/Tanggal : Senin / 25 Januari 2021

Tujuan Praktikum :

- Mahasiswa dapat mengetahui alat-alat labor


- Mahasiswa dapat mengetahui fungsi alat labor
- Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja alat labor

Prinsip Kerja : Mengetahui nama alat-alat labor dan kegunaan serta mengetahui cara
kerja alat-alat laboratorium

Tinjauan Pustaka :

Laboratorium merupakan wadah atau tempat belajar mengajar melalui media praktikum
yang dapat menghasilkan pengalaman belajar dimana mahasiswa berinteraksi dengan berbagai
alat dan bahan untuk mengobservasi gejala-gejala yang dapat diamati secara langsung dan
membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari, (Day, 2009).

Pekerjaan dalam laboratorium biasanya sering menggunakan beberapa alat gelas.


Penggunaan alat ini dengan tepat penting untuk diketahui agar pekerjaan tersebut dapat berjalan
dengan baik. Keadaan yang aman dalam suatu laboratorium dapat kita ciptakan apabila ada
kemauan dari para pekerja, pengguna, maupun kelompok pekerja laboratorium untuk menjaga
dan melindungi diri, diperlukan kesadaran bahwa kecelakaan yang terjadi dapat berakibat pada
dirinya sendiri maupun orang lain disekitarnya. Tujuan dari praktikum pengenalan alat ini adalah
untuk mengenal beberapa macam alat gelas yang sering digunakan dalam laboratorium dan
penggunaanya (Ginting, 2010).

Pengenalan alat- alat praktikum penting dilakukan guna untuk keselamatan kerja dalam
melakukan proses penelitian. Selain itu juga pengenalan alat praktikum bertujuan agar
mahasiswa mengetahui nama dan fungsi dari alat-alat tersebut. Alat-alat praktikum sangat
dibutuhkan dalam proses penelitian ataupun praktikum terutama dalam proses praktikum kimia
banyak sekali alat-alat yang digunakan dan mempunyai fungsi masing-masing didalam bidang
keilmuan atau pun proses penelitian tentu alat-alat ini sangat dibutuhkan sekali alat-alat
laboratorium juga dapat berbahasa jika terjadi kesalahan dalam prosedurpemakaiannya maka
diperlukan pengenalan alat-alat laboratorium agar pengguanaan alat tersebut dapat dipergunakan
dengan fungsi dan prosedur yang baik dan benar, sehingga kesalahan yang terjadi dapat
diminimalisir sedikit  mungkin hal ini penting agar mendapatkan hasil penelitian yang baik dan
benar, data–data yang tepat akan meningkatkan kualitas penelitian seseorang (Hokayuruke,
2013).
Hasil :

NO Nama alat dan


Gambar Fungsi Cara kerja
1. Tabung reaksi Untuk mencampurkan atau Terlebih dahuku dibersih-kan
menampung dan lalu di kalibrasi dengan
memanaskan bahan kimia aquyades dan setelah itu lap
(untuk uji kuantitatif) menggunakan kertas hisap
kemudian masukkan sample
yang akan di uji.

2. Rak tabung reaksi Untuk meletakkan tabung- Letakkan rak tabung pada
tabung reaksi tempat yang datar lalu letakkan
atau masukkan tabung rekasi
pada lobang-lobang yang terlah
di sediakan.

3. Pipet tetes Untuk meneteskan atau Bagian bola karet yang ada
mengambil larutan dalam diatas pipet dipencet atau
jumlah kecil ditekan lalu dimasukkan
kedalam larutan atau cairan yang
akan diambil. Saat dimasukkan
dilepaskkan dan diangkat pipet
dari cairan atau larutan yang
diambil tadi dan pencet lagi
untuk memindahkan pada wadah
lain.
4. Pipet Ukur Untuk mengukur volume Sediakan bola hisap lalu
larutan pasangkan pada ujung atas pipet
ukur lalu pencet huruh S untuk
menghisap larutan yang akan
diambil, Pencet huruf P untuk
mengeluarkan larutan yang telah
di isap untuk di pindahkan pada
tempat lain.
5. Gelas ukur Untuk mengukur volume Bersihkan gelas ukur dengan
suatu larutan yang akan aquades lalu masukkan larutan
digunakan kimia kedalamnya.

6. Erlenmeyer Tempat membuat larutan Pegang leher erlemeyer,


masukkan larutan yang akan
diencerkan/ dititrasi. Dan
digunakan perlahan lalu lihat
perubahan warnanya.

7. Batang pengaduk Untuk mengaduk larutan Masukkan batang pengaduk


kedalam larutan yang akan
dicampurkan lalu aduk larutan
tersebut menggunakanbatang
pengaduk.

8. Plat tetes Untuk menguji kemasan Letakkan kertas lakmus


atau laru-tan atau merah/biru yang sudah di
merekasi-kan suatu larutan potong memanjang kecil lalu
teteskan larutan yang akan di
berikan asama/basa.

9. Corong Untuk membantu Mausukkan carian atau larutan


memindahkan larutan atau melalui corong ke wadah dengan
cairan dari suatu tempat ke mulut yang kecil sesuai ukuran.
tempat lain

10. Labu semprot Untuk meyimpan aqua den Tekan botol aquades agar yang
dan mencuci atau didalam labu semprot keluar
membilas atau
menetralkan alat

11. Timbangan analitik Untuk menimbang masa Pastakan angka yang tertera nol
suatu zat , tingkat buka salah satu kaca. Letakkan
bahan kimia yang akan di uji
ketelitian lebih tinggi dengan mengunakan alat bantu
neraca diatas tekan tombol yang adapada
timbangan lalu tunggu angka
yang tertera.

12. Hot plate Berfungsi untuk Sambungkan hot plate pada


menghomogenisasikan sumber daya listrik letakkan
suatu larutan yaitu dengan gelas kimia/ tabung reaksi, lalu
pengadukan
nyalakan tombol on pada hot
plate dan atur suhunya.

13. Gelas beker Berfungsi untuk Masukkan cairan kedalam gelas


mecampurkan larutan beker lihat lah volume dari zat
pada sakala garis yang akan
dibagian luar permukaan gelas
setelah itu masukkan zat atau
cairan kedalamnya.

14. Desikator Berfungsi untuk 1. Buka tutup desikator, dengan


menghilangkan kadar air cara menggeser kesamping
dari suatu bahan letakkan sampel uji ke
dalamnya. Pastikan bahwa
silica gel yang ada di dalam
desikator masih berfungsi
dengan bagus.

2. Setelah meletakkan sampel,


segera tutup desikator.
Caranya adalah dengan
meletakkan tutup sebagian di
atas dan geser ke arah
sebaliknya dari saat dibuka.

3. Pastikan desikator benar-


benar tertutup dan kemudian
putar tutup dengan lembut di
kedua arah.

15. Lemari asam Perantara untuk Naikkan jendaela sorong


memindahkan kimia asam Hidupkan switch blawer,
konsentrasi tinggi hidupkan lemari penerang
mulailah pekerjaan setelah
melakukan bersihkan meja
lemari asam dan matikan switc
lampu dan tutup window sliding
sindow.
16. Kaca arloji Wadah untuk saat Letakkan bahan kimia yang akan
menimbang bahan kimia ditimbang diatas kaca arloji lalu
dan untuk mengeringkan liat pada timbangan berapa yang
padatan dalam desikator kita butuhkkan

17. Spiritus Untuk membakar zat atau Buka tutup spiritus lalu nyalakan
mema-naskan larutan dan api pada sumbu yang terdapat
dapat digunakaan sebagai pada spiritus.
sterilisasi suatu proses

18. Statif Untuk menegakkan buret, Masukkan alat yang akan


corong terpisah dititrasi, kemudian buret pada
statif buka kran pada buret
dengan perlahan.

19. Furnance Berfungsi untuk Hubungkan furnance dangan


pemanasan diatas 1000ºC daya arus listrik lalu aktifkan
control temperature. Tutup pintu
furnance tekan tombol key,
Tekan tombol suhu lalu aktifkan
setelah furnance bekrja.
Furnance dibuka setelah suhu
berada dibawah 100 ºC. Lalu
tekan tombol off
20. Bola hisap Digunakan untuk 1. Hubungkan bola
menyedot larutan, yang isap dengan pipet.
biasanya dipasang pada 2. Pencet/tekan huruf A
pangkal pipet.
pada bola
isap dengan menggunaka
n ibu jari dan telunjuk,
lalu jari tengah,
3. Masukkan ujung pipet
kedalam gelas kimia
yang berisi larutan.
4. Pencet/tekan huruf S
pada bola
isap dengan menggunaka
n ibu jari dan jari
telunjuk, untuk
menghisap.
5. Pencet/tekan huruf P
pada bola
isap dengan menggunaka
n ibu jari dan telunjuk,
Untuk mengeluarkan
kembali larutan untuk
dipindahkan ketempat
lain.
21. Penjepit Untuk memegang tabung 1.Menekan bagian tengah
reaksi penjepit hingga terbuka
2.Menjepitkannya pada tabung
reaksi

22. Labu ukur Digunakan untuk membuat a.Cuci dengan detergent dan
larutan standar (baku) selanjutnya dengan air ledeng.
pada análisis volumetri. b.Bila dengan air suling.
Sering juga dipakai untuk
c.Bahan cairan atau padatan
pengenceran sampai
volume tertentu. Jangan diasukkan hati-hati dengan
digunakan untuk bantuan corong ke dalam labu
mengukur larutan atau ukur.
pelarut yang panas. d.Tambahkan air suling / bahan
pengencer lain yang diperlukan
melalui corong tadi sampai
kurang lebih 4/5 bagian yang
penuh, kemudian gojog sampai
diperoleh campuran yang
homogen.
e.Tambahkan lagi pengencer
sampai sedikit di bawah garis
tanda. Bila penambahan sampai
di atas tanda, berarti terjadi suatu
kesalahan yang tidak bias
diperbaiki dan pekerjaan harus
diulang dari permulaan.
f.Tambahkan kekurangan
pengencer (pelarut) dengan hati-
hati memakai pipet tetes sampai
miniskus bagian bawah (untuk
larutan yang tidak berwarna)
tetapi segaris dengan baris tanda.
g.Bila di atas garis tanda
terdapat bintik-bintik
pelarut/pengencer maka butir-
butir cairan itu dibersihkan
dengan kertas/lap bersih.
h.Labu ukur lalu ditutup dengan
tutupnya kemudian labu beserta
isinya dibolak-balik beberapa
kali sehingga di dapatkan larutan
yang homogen.
23. Pipet gondok Untuk mengambil dan a. Cuci pipet dengan detergent
memindahkan larutan dan selanjutnya dicuci dengan
secara tepat suatu volume air ledeng.
tertentu sesuai kapasitas b. Bilas dengan air suling
alat. c. Bilas dengan larutan yang
akan diambil / dipindahkan.
d. Larutan disedot pelan-pelan
dengan bola hisap sampai 1 s/d 2
cm di atas garis tanda.
e. Pipet diangkat vertikal,
bersihkan cairan yang menmpel
pada ujung pipet dengan kertas
saring atau lap bersih. Tanda
batas volume pada pipet
dipempelkan horizontal 11
dengan mata, lalu cairan
dikeluarkan secara pelan-pelan
sampai miniskus bawah tepat
pada garis tanda (batas volume).
f. Tuangkan isi pipet ke dalam
erlenmeyer atau penampung lain
yang digunakan. Pada waktu
menuangkan isinya, pipet harus
dalam kedudukan vertikal.
Penuangan isi pipet diatur
sedemikian rupa sehingga isi
pipet sejumlah 25 ml
ddiperlukan waktu kurang lebih
30 detik. Pada saat-sat terakhir
biarkan ujung-ujung pipet pada
sisi dalam penampung selama 15
detik, untuk memberikan
kesempatan pada zat cair yang
masih di dalam pipet untuk
keluar. Sisa zat cair yang
tertinggal pada ujung pipet tidak
boleh diikutkan / dikeluarkan
baik dengan cara meniup
ataupun dengan cara-cara lain.
Bila akan dipakai untuk
mengambil/memindahkan zat
lain, pipet dicuci kembali dan
selanjutnya sesuai dengan
petunjuk cara penggunaanya.
24. Buret Untuk titrasi / mengukur a. Cuci dengan sabun /
volume titran yang detergent, kemudian cuci dengan
dipakai. air ledeng. b. Bilas dengan air
suling.
c. Bilas dengan larutan / titran
yang akan dimasukkan ke dalam
buret, larutan pembilas dibuang.
13
d. Periksa kran buret apakah
bocor dan kalau dianggap perlu
oleskan vaselin pada kran buret
dengan hati-hati supaya jangan
sampai lobang kran tersumbat.
e. Tempatkan buret pada
estándar buret dengan memakai
klem buret dan kemudian buret
dibuat vertikal.
f. Dengan memakai corong,
buret diisi dengan titran sampai
sedikit di atas garis nol. Dalam
pengisian buret harus
diusahakan agar tidak ada
gelembung udara sepanjang
cairan dalam kolom.
g. Corong dilepas/dipindahkan
dan bagian sisi dalam dari buret
yang terletak di atas titran
dibersihkan dengan kertas saring
yang bersih dan kering.
h. Turunkan permukaan larutan
dalam buret perlahan-lahan
dengan jalan membuka kran
sampai miniskus bawah zat cair
(untuk zat cair yang tidak
berwarna atau zat cair berwarna
terang) tepat pada garis nol. Bila
lewat sampai di bawah garis nol,
pekerjaan tidak perlu diulang
tetapi langsung dibaca dengan
teliti. Pembacaan akan lebih
teliti apabila miniskus bawah
tepat ada pada garis skala buret.
i. Buret siap untuk digunakan.
j. Padaa waktu menitrasi, kran
buret dipegang dengan tangan
kiri, sedangkan Erlenmeyer
tempat titrat dipegang dengan
tangan kanan dan mengeluarkan
isi buret (titran) tidak boleh
terlalu cepat. Dalam pemakaian
titran minimum cairan yang
tersisa 20 %.

Kesimpulan :

Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum Pengenalan Bahan dan peralatan
praktikun ini adalah, kita dapat selamat bagaimana deskripsi peralatan dari laboratorium yang
termasuk, spektofotometer, inkubator, lemari pendangin, panas piring, dan peralatan
laboratorium lainnya, dan juga kita dapatmelihat bagaimana fungsi alatnya, serta bagaimana cara
dan bagaimana carastandar operasionalnya, sehingga meminimalisir kesalahan dan kesalahan
kecelakaan dalam pelaksanaan praktikum.

Saran :

Pengenalan alat-alat laboratrium merupakan suatu hal yang sangat penting karena
merupakan suatu dasar dari praktikum agar tidak terjadi kesalahan dan diharapkan agar praktikan
dalam perawatan alat-alat laboratorium lebih ditingkatkan lagi, sehingga alat-alat laboratorium
bisa digunakan dalam waktu yang lebih lama. Praktikum pengenalan alat merupakan praktikum
yang penting karena alat-alat yang akan digunakan kita selaku praktikan wajib terlebih dahulu
mengetahuinya, maka dari itu praktikan wajib memahami serta dapat menggunakan alat-alat
yang ada di laboratorium kimia agar tidak ada kesalahan-kesalahan pada saat praktikum.

Daftar Pustaka :

Purwo, A., 2010. Biokimia Konsep-Konsep Dasar. ITB Press. Bandung.

http://qualitycontrol-07.blogspot.com sumber-sumber

https://www.slideshare.net/alfiannoparasaifudin/final-acara-1-pengenalan-alat-dan-bahan

https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/f776063cc51f7c34f792fb077d683faa.pdf

https://www.academia.edu/29209339/PENGENALAN_ALAT_DAN_BAHAN_PRAKTIKUM_
BIOKIMIA_docx

https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/f776063cc51f7c34f792fb077d683faa.pdf

Anda mungkin juga menyukai