HEWAN PERCOBAAN
LATAR BELAKANG
Hewan coba umumnya dipilih adalah yang mempunyai
kekerabatan erat dengan primata, khusunya dengan manusia. Hal
ini karena dapat menggambarkan perilaku yang sama apabila zat
tersebut masuk ke dalam tubuh hewan coba.
Hewan yang digunakan untuk percobaan adalah hewan yang
sehat, dengan harapan hasil produksi yang optimal dan layak
digunakan sebagai hewan percobaan.
Pemeliharaan kesehatan hewan percobaan merupakan kombinasi
antara usaha pencegahan penyakit dan pengobatan hewan yang
sakit.
Penyakit-penyakit yang berbahaya bagi hewan percobaan lebih
mudah dicegah dari pada diobati.
Peranan hewan coba
Peranan hewan percobaan dalam kegiatan penelitian
ilmiah telah berjalan sejak puluhan tahun yang lalu.
Sebagai pola kebijaksanaan pembangunan nasional
bahkan internasional, dalam rangka keselamatan umat
manusia di dunia adalah adanya Deklarasi Helsinki.
1) Hewan liar.
2) Hewan yang konvensional, yaitu hewan yang dipelihara
secara terbuka
3) Hewan yang bebas kuman spesifik patogen, yaitu hewan
yang dipelihara dengan sistim barrier (tertutup).
4) Hewan yang bebas sama sekali dari benih kuman, yaitu
hewan yang dipelihara dengan sistem isolator.
Lanj…..
penggunaan hewan percobaan tersebut disesuaikan
dengan macam percobaan biomedis yang akan dilakukan
Semakin meningkat cara pemeliharaan, semakin
sempurna pula hasil percobaan yang dilakukan.
Dengan demikian, apabila suatu percobaan dilakukan
terhadap hewan percobaan yang liar, hasilnya akan
berbeda bila menggunakan hewan percobaan
konvensional ilmiah maupun hewan yang bebas kuman
penanganan hewan percobaan hendaklah dilakukan
dengan penuh rasa kasih sayang dan berprikemanusiaan.
Di dalam menilai efek farmakologis suatu senyawa bioaktif
dengan hewan percobaan dapat dipengaruhi oleh berbagai
faktor, antara lain
Faktor internal :
Umur, jenis kelamin, bobot badan, keadaan kesehatan,
nutrisi, dan sifat genetik.
Faktor eksternal :
Keadaan kandang, suasana kandang, populasi dalam
kandang, keadaan ruang tempat pemeliharaan,
pengalaman hewan percobaan sebelumnya, suplai oksigen
dalam ruang pemeliharaan, dan cara pemeliharaan.
ENAM (6) PRINSIP UNTUK PEMELIHARAAN DAN
PEMBIAKAN HEWAN PERCOBAAN DI DAERAH TROPIS
1. Pengawasan Lingkungan:
- kandang berventilasi
- suhu dan kelembaban diatur (ventilasi, kipas angin)
- mencit, tikus, marmot max. 30oC
- kelinci max. 25ooC
- hamster dibawah 20ooC Air Conditioning (AC)
- tidak bising
- dicegah aliran angin kencang masuk ke kandang
2. Pengawasan Kesehatan
- kandang harus bersih sekali (dibersihkan sekali seminggu)
- pembersihan parasitologik dan bakteriologik yang teratur
- pengobatan hewan sakit
ENAM (6) PRINSIP ...
3. Pengawasan Pegawai
- teknisi senang bekerja dengan hewan, waspada terhadap penyakit
- masuk ke kamar pembiakan dibatasi, agar hewan tdk stress
- pakai pakaian kerja yg khusus (pakaian, sepatu boot)
- cuci tangan sebelum masuk kamar
Faktor metabolisme
- umur
- kegemukan
- kurang gizi
- kurang gerak
- laktasi
- kebuntingan
- stress
Faktor perlakuan
- hewan terikat/terkurung
- operasi
- pengaruh obat-obatan
- induksi tumor
- akibat radiasi
- inokulasi agen penyakit
- pengambilan darah
Faktor makanan
- kurang makanan dan air
- makanan busuk
- makanan terkontaminasi jamur, bakteri, toksin
- kualitas makanan rendah, kurang nutrisi
Adapun tujuan penggunaan hewan percobaan
sejalan dengan arah bidang ilmu ialah sebagai
berikut:
1. Bidang Toksikologi
Pengujian toksikologi dengan menggunakan hewan
percobaan yang dilakukan di lingkungan industri
bertujuan agar bahan kimia yang dibubuhkan pada
bahan makanan tepat dalam arti aman buat
konsumen, efektif daya kerjanya dan masih
mendatangkan keuntungan bagi perusahaan.
Adapun tujuan penggunaan hewan percobaan
sejalan dengan arah bidang ilmu ialah sebagai
berikut:
2. Bidang Patologi
Para ahli patologi memakai hewan percobaan terutama untuk
meneliti atau mengamati adanya perubahan-perubahan
patologik jaringan tubuh yang disebabkan oleh :
a. Terjadinya kontak antar spesies (infeksi mikroorganisme atau
invasi parasit pada hewan atau menusia).
b. Stress karena faktor lingkungan (suhu, kelembaban, sanitasi,
ventilasi, kepadatan dan lain-lain).
c. Keracunan makanan
d. Defisiensi makanan (defisiensi vit. A, defisiensi vit. E
Adapun tujuan penggunaan hewan percobaan
sejalan dengan arah bidang ilmu ialah sebagai
berikut:
3. Bidang Parasitologi
Hewan percobaan yang digunakan dalam penelitian parasitologi
dikehendaki berkualitas baik, sebelum melangkah untuk
melakukan penelitian dalam bidang parasitologi, kita perlu
mengetahui interaksi antar parasit sendiri.misalnya pada hewan
mencit yang diberi antibiotik untuk mengusir mikroflora dalam
usus dan kemudian diganti oleh mikroorganisme tertentu.