Anda di halaman 1dari 1

Dalam arti luas farmakologi ialah ilmu mengenai pengaruh senyawa terhadap sel hidup,lewat

proses kimia khususnya lewat reseptor. Dalam ilmu kefarmasian senyawa tersebut disebutobat,
dan lebih menekankan pengetahuan yang mendasari manfaat dan resiko penggunaan obat.Karena
itu dikatakan farmakologi merupakan seni menimbang ( the art of weighing). Obatdidefinisikan
sebagai senyawa yang digunakan untuk mencegah, mengobati, mendiagnosis penyakit/gangguan,
atau menimbulkan suatu kondisi tertentu, misalnya membuat seseoranginfertil, atau
melumpuhkan otot rangka selama pembedahan hewan coba. Farmakologimempunyai keterkaitan
khusus dengan farmasi, yaitu ilmu cara membuat, menformulasi,menyimpan dan menyediakan
obat (Marjono,M. 2011).Hewan coba / hewan uji atau sering disebut hewan laboratorium adalah
hewan yangkhusus diternakan untuk keperluan penelitian biologik. Hewan percobaan digunakan
untuk penelitian pengaruh bahan kimia atau obat pada manusia. Peranan hewan percobaan
dalamkegiatan penelitian ilmiah telah berjalan sejak puluhan tahun yang lalu. Sebagai
polakebijaksanaan pembangunan nasional bahkan internasional, dalam rangka keselamatan
umatmanusia di dunia adalah adanya Deklarasi Helsinki. Deklarasi ini berisi tentang segi
etik percobaan yang meng-gunakan manusia (1964) antara lain dikatakan perlunya
diakukan percobaan pada hewan, sebelum percobaan di bidang biomedis maupun riset lainnya
dilakukanatau diperlakukan terhadap manusia, sehingga dengan demikian jelas hewan per-
cobaanmempunyai mission di dalam keikutsertaannya menunjang program keselamatan umat
manusiamelalui suatu penelitian biomedis (Sulaksono, M.E., 1992).Ditinjau dari segi sistem
pengelolaannya atau cara pemeliharaannya, di mana faktorketurunan dan lingkungan
berhubungan dengan sifat biologis yang terlihat/karakteristik hewan percobaan, maka ada 4
golongan hewan, yaitu :

1.Hewan liar.
2.Hewan yang konvensional, yaitu hewan yang dipelihara secara terbuka
3.Hewan yang bebas kuman spesifik patogen, yaitu hewan yang dipelihara dengan sistim barrier
(tertutup).
4.Hewan yang bebas sama sekali dari benih kuman, yaitu hewan yang dipelihara dengansistem
isolator Sudah barang tentu penggunaan hewan percobaan tersebut di atasdisesuaikan dengan
macam percobaan biomedis yang akan dilakukan. Semakinmeningkat cara pemeliharaan,
semakin sempurna pula hasil percobaan yang dilakukan.Dengan demikian, apabila suatu
percobaan dilakukan terhadap hewan percobaan yangliar, hasilnya akan berbeda bila
menggunakan hewan percobaan konvensional ilmiahmaupun hewan yang bebas kuman
(Sulaksono, M.E., 1987).
Dalam penanganan terhadap hewan coba ada beberapa hal yang harus diperhatikan :

Anda mungkin juga menyukai