Anda di halaman 1dari 3

LEMBAR HASIL KERJA

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

Judul Praktikum : Preparat Tetesan Bergantung


Nama/ NIM : Heru Santoso/ 08041382621056 Kelompok : X
Asisten : Diana Wahyuni Tanggal : 6-09-2017

I. TUJUAN PRAKTIKUM
Untuk memeriksa organisme hidup yang tersuspensi dalam zat alir.

II. LANDASAN TEORI


Mikroorganisme (bakteri, Cyanobacteria, jamur, protozoa, dan ganggang) dan
binatang-binatang kecil (multiseluler parasit dan invertebrata mikroskopis)
menampilkan berbagai bentuk dan ukuran. Sistem Whittaker, yang terdiri dari lima
kerajaan, menekan perbedaan dalam cirri-ciri seluler dan gizi, sedangkan sistem
Woese, yang terdiri dari tiga domain, menekankan perbedaan dalam ciri-ciri
biokimia. Sistem tersebut tidak mencakup virus, karena sifat, karakter yang unik dan
metode replikasi (Alexander 2004).

Preparat basah atau preparat tetes bergantung memungkinkan pemerikasaan


organisme hidup yang tersuspensi dalam zat alir. Preparat baasah diperoleh dengan
menaruh setetes zat alir yang mengandung organisme pada kaca dan menutupnya
dengan kaca sangat tipis yang dinamakan kaca tutup. Untuk mengurangi laju
penguapan dan meniadakan aliran udara, tetesan itu biasanya dilingkari dengan jeli
petroleum atau bahan serupa sehingga antara kaca objek dan kaca terkatup rapat.
Tersedia kaca objek khusus dengan daerah cekung ke dalam untuk preparat tetes
bergantung. Preparat basah atau preparat tetes bergantung berutama berguna apabila
morfologi mikroorganisme yang ditengah diperiksa dapat rusak karena perlakuan
dengan panas atau bahan kimia ataupun bila organisme itu sukar diwarnai. (Pelczar
1986).

Universitas Sriwijaya
III. CARA KERJA

3.1. Waktu dan Tempat


Praktikum Mikrobiologi mengenai Preparat Tetesan Bergantung dilaksanakan
pada tangga 6 September 2017 yang dilaksanakan dilaboratorium mikrobiologi
jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Sriwijaya.

3.2. Alat dan Bahan


Alat yang digunakan yaitu kaca objek dengan cekungan, vaselin, kaca penutup
berukuran 24 x 24 mm, dan biakan bakteri golongan coli dan Pepton.

3.3. Cara Kerja


Buatlah vaselin sebuah lingkaran yang tipis disekitar cekungan kaca objek
kemudian letakkan kaca objek diatas meja dan teteskan ditengah-tengahnya biakan
bakteri.
Memeriksa preparat yaitu letakkan meja mikroskop dan tepatkan dengan
pembesaranyang terkecil pada tepi tetesan. Kemudian geserkan preparat itu hingga
tepi tetesan terletak ditengah bidang pandangan puterlah obyektif 40 x dan tepatkan
lagi pada tepi tetesan. Jika pemeriksaan harus dilakukan dengan dengan minyak inersi
(biasanya hal ini tidak perlu), maka tepi tetesan harus terlebih dahulu digeserkan
sampai tepat ditengah-tengah bidang pandangan. Teteskanlah setetes minyak sedar
pad preparat, kemudian tepatkan objektif emmersi dengan hati-hati sekali (supaya
kaca tutup jangan sampai pecah, tempatnya dibawah mikroskop tidak perlu berubah.

Universitas Sriwijaya
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil praktikum mengenai Preparat Tetesan Bergantung di


dapatkan hasil sebagai berikut :
a. Hasil

Keterangan

b. Pembahasan
Gerak brown merupakan salah satu gerak yang merupakan suatu gerak yang dapat
menstabilkan koloid karena gerak terus menerus,maka partikel koloid ini dapat
mengimbangi gaya gravitasi sehingga tidak mengendap, semakin kecil ukuran koloid,
maka semakin cepat pula gerak brown terjadi, demikian pula semakin besar ukuran
partikel koloid, semakin lambat gerak brown terjadi. Hal ini menjelaskan mengapa
gerak brown sulit diamati dalam pengamatan danm tidak ditemukan dalam zat padat
(suspensi). Menurut Anonim (2011: 1),bahwa sel prokariotik yang bersifat unisellular
tidak mengandung struktur yang di batasi membrane didalam sitoplasma nya disebut
bakteri. Sebagian besar bakteri dapat berubah-ubah bentuk atau sifat yang di sebut
pleomorfik. Pada jenis permanen merupakan hasil perubahan genetic yang
irreversible.
Berdasarkan praktikum tentang hanging drop ini atau tetesan bergantung ini
bertujuan untuk mengamati pergerakan bekteri, dalam pengamatan ini digunakan
suatu alat yaitu mikroskop. Menurut Prescott (1993: 20), bahwa mikroskop
digunakan untuk melihat mikroorganisme yang tidak terlihat oleh mata telanjang,
karena kita dapat menggunakan perbesaran agar mikroorganisme terlihat dengan
jelas. Perbesaran total objek dapat dengan mengalihkan perbesaran lensa objek
dengan mengalihkan perbesaran lensa okuler.

Universitas Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai