Anda di halaman 1dari 25

PROPOSAL PROGRAM KRETIVITAS MAHASISWA

AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK KARANG


LUNAK Nephthea sp.

BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh :
Vani Rahmasari 14 001 009 (Ketua Peneliti) 2014
Laila Fitrah 14 001 012 (Anggota Peneliti) 2014
Zikram 16 001 014 (Anggota Peneliti) 2016
Siti Khalimatu Sa’diah 16 001 001 (Anggota Peneliti) 2016

SEKOLAH TINGGI PERIKANAN DAN KELAUTAN


PALU
2016
PROPOSAL PROGRAM KRETIVITAS MAHASISWA

AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK KARANG


LUNAK Nephthea sp.

BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh :
Vani Rahmasari 14 001 009 (Ketua Peneliti) 2014
Laila Fitrah 14 001 012 (Anggota Peneliti) 2014
Zikram 16 001 014 (Anggota Peneliti) 2016
Siti Khalimatu Sa’diah 16 001 001 (Anggota Peneliti) 2016

SEKOLAH TINGGI PERIKANAN DAN KELAUTAN


PALU
2016

i
PENGESAHAN PROPOSAL PKM-PENELITIAN

1. Judul Kegiatan : Aktivitas Antibakteri Dari Ekstrak


Karang Lunak Nephthea sp.
2. Bidang Kegiatan : PKM-P
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Vani Rahmasari
b. NIM : 14 001 014
c. Program Studi : Teknologi Hasil Perikanan
d. Institut : Sekolah Tinggi Perikanan dan Kelautan
Palu
e. Alamat Rumah dan : Jl. Basuki Rahmat No.54A Kota Palu/
No.Telp/HP 082240344490
f. Alamat email : vha.nie.vr@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 3 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Hanifah, S.Pi.,M.Si.
b. NIDN : 0917058101
c. Alamt Rumah dan : Desa Lambara Kecamatan Tanambulava
No.Telp/HP Kabupaten Sigi / 085241207869
6. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti : Rp.12.484.000,-
b.Sumber Lain : Rp.-
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 Bulan

Palu, 11 November 2016


Menyetujui,
Ketua Program Studi Ketua Pelaksana Kegiatan

Anita Treisya Aristawati, S.Pi, MP Vani Rahmasari


NIK. 01 008 07 NIM. 14 001 009

Ketua Sekolah Tinggi Perikanan Dosen Pendamping


dan Kelautan Palu

Dr. Ir. Samliok Ndobe, M.Si H a n i f a h, S.Pi., M.Si.


NIP.19621005 198903 1 005 NIDN. 0917058101

ii
RINGKASAN

Kegiatan bioprospeksi senyawa bahan alam baru dari lingkungan laut telah
menghasilkan ribuan senyawa baru. Hal tersebut menegaskan bahwa organisme
laut merupakan sumber penting untuk kegiatan penelitian dan pengembangan obat
baru. Ekplorasi pencarian bahan obat dari perairan Indonesia sudah banyak
dilakukan, akan tetapi ekplorasi metabolit sekunder dari karang lunak belum
banyak dilakukan, khususnya mengungkap potensi antibakteri. Karang lunak
mengandung metabolit sekunder yang bervariasi seperti sesquiterpen, diterpen
dan steroid dan memiliki aktivitas biologi antibakteri.
Tujuan penelitian ini, yaitu mendapatkan fraksi dari ekstrak karang lunak
Nephthea sp. yang menunjukkan aktivitas antibakteri terkuat dan mendapatkan
nilai MIC dan MBC. Target hasil penelitian ini diharapkan dapat menemukan
fraksi dari ekstrak karang lunak Nephthea sp. yang nantinya dapat dikembangkan
menjadi bahan baku antibakteri.
Penelitian mulai dari tahap sampling, ekstraksi substansi bioaktif, pengujian
aktivitas antibakteri, pengujian fitokimia dan penentuan nilai MIC dan MBC.
Karang lunak Nephthea sp. akan dikoleksi dari perairan Teluk Palu. Teknik
pengujian aktivitas antibakteri menggunakan difusi agar dengan cara sumur.
Aktivitas antibakteri ditunjukkan dengan terbentuknya zona bening disekeliling
sumur. zona bening yang terbentuk diukur diameternya dan dikurangi dengan
diameter sumur, selanjutnya dibandingkan dengan kontrol dan antibiotik
pembanding.

Kata kunci : Karang Lunak, Nephthea, Antibakteri, Staphylococcus aureus,


Escherichia coli

iii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................... ii
RINGKASAN............................................................................................. iii
DAFTAR ISI................................................................................................ iv
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................. 1
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian.......................................................... 1
1.4 Luaran yang Diharapkan................................................................... 2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Biologi dan Klasifikasi Karang Lunak Nephthea sp........................ 2
2.2 Definisi Antibakteri......................................................................... 3
2.3 Substansi Bioaktif Karang Lunak.................................................... 3
2.4 Bakteri Patogen............................................................................... 4
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian............................................................ 6
3.2 Bahan dan Alat................................................................................. 6
3.3 Prosedur Penelitian............................................................................ 6
3.4 Analisis Data...................................................................................... 7
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
A. Anggaran Biaya.................................................................................. 8
B. Jadwal Penelitian................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 8
LAMPIRAN.................................................................................................. 11

iv
1

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Keanekaragaman hayati laut Indonesia sangat tinggi dan memiliki potensi
penting dalam perekonomian Negara (Supriharyono, 2000). Keanekaragaman
hayati sebanding dengan keanekaragaman kimia bahan alam yang dikandungnya.
Hingga saat ini, kegiatan bioprospeksi senyawa bahan alam baru dari lingkungan
laut telah menghasilkan ribuan senyawa baru. Hal tersebut menegaskan bahwa
organisme laut merupakan sumber penting untuk kegiatan penelitian dan
pengembangan obat baru (Williams & Andersen, 2006).
Perairan Indonesia merupakan perairan dengan biodiversitas organisme laut
yang tinggi terutama di perairan Indonesia bagian timur (Tapilatu, 2015).
Berdasarkan hal ini, maka perairan Indonesia bagian timur dapat menjadi pusat
dalam penemuan bahan obat baru dari organisme laut (Leal, Puga, Serodio,
Gomes, & Calado, 2012). Ekplorasi pencarian bahan obat dari perairan Indonesia
sudah banyak dilakukan, akan tetapi ekplorasi metabolit sekunder dari karang
lunak belum banyak dilakukan, khususnya mengungkap potensi antibakteri.
Karang lunak memiliki potensi yang sangat besar dalam bidang farmasi
(obat-obatan). Potensial dikarenakan karang lunak mangandung senyawa terpen
yang dapat dimanfaatkan sebagai obat-obatan dalam bidang farmasi sebagai
antibiotika, anti fungi hingga senyawa anti tumor (Agung, 2007). Karang lunak
mengandung metabolit sekunder yang bervariasi seperti sesquiterpen, diterpen
dan steroid dan memiliki aktivitas biologi antibakteri (Ishii, Matsuura, Zhan, &
Vairappan, 2009 dan Bishara, Rudi, Benayahu, & Kashman, 2007).
Antibakteri adalah zat yang membunuh bakteri atau menekan pertumbuhan
atau reproduksi bakteri. Wright & Sutherland (2007) menyatakan kebutuhan akan
bahan aktif antibakteri baru terus akan meningkat, karena beberapa antibiotik
yang ada saat ini menunjukkan kinerja yang tidak efektif lagi dan hal ini
menyebabkan infeksi yang mengancam kehidupan manusia. Substansi antibakteri
merupakan substansi yang banyak diekslorasi dan dicari, karena data WHO
menunjukkan semakin meningkatnya resistensi bakteri pathogen dan
menyebabkan ancaman serius terhadap keberhasilan pengobatan penyakit infeksi
bakteri (Radić & Strukelj, 2012). Karang lunak memiliki keanekaragaman yang
tinggi, hal ini menjadi akses dalam penemuan bahan baku antibakteri baru. Dalam
penelitian ini, akan mencari bioaktivitas antibakteri dari karang lunak Nephthea
sp. yang dikoleksi dari perairan Sulawesi Tengah.
1.2. Rumusan Masalah
Apakah ekstrak karang lunak Nephthea sp. dapat menghambat pertumbuhan
bakteri uji E. coli dan S. aureus.
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian ini, yaitu mendapatkan fraksi dari ekstrak karang lunak
Nephthea sp. yang menunjukkan aktivitas antibakteri terkuat dan mendapatkan
2

nilai MIC dan MBC. Manfaat penelitian ini, yaitu sebagai dasar payung penelitian
dalam mengekplorasi potensi karang lunak Nephthea sp. khususnya yang
dikoleksi dari perairan Sulawesi Tengah dalam menghasilkan substansi
antibakteri.
1.4 Luaran Yang Diharapkan
1. Publikasi artikel ilmiah dalam jurnal ilmiah nasional.
2. Hasil penelitian diharapkan dapat menemukan fraksi dari ekstrak karang
lunak Nephthea sp. yang nantinya dapat dikembangkan menjadi bahan baku
antibakteri.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Biologi dan Klasifikasi Karang Lunak Nephthea sp.
Karang lunak merupakan organisme laut bentik yang sifatnya sesil dan
hidup berkoloni. Pembiakan karang lunak secara seksual terjadi melalui
penyatuan gamet jantan dan betina untuk membentuk larva bersilia yang disebut
planula. Planula akan menyebar dan menempel pada substrat keras dan tumbuh
menjadi polip yang akan melakukan pembiakan aseksual, sehingga terbentuk
polip-polip baru yang saling menempel sehingga terbentuk koloni yang besar.
Kulit luar (epidermis) dan kulit dalam (gastrodermis) terdapat zooxantellae yang
hidup bersimbiosis.
Karang lunak termasuk dalam golongan invertebrata sesil bertubuh lunak,
tidak memiliki sistem pertahanan fisik dan menggunakan sistem pertahanan kimia
untuk bertahan hidup (Coll, 1992). Senyawa kimia yang diproduksi oleh karang
lunak untuk sistem pertahanan ini, dapat dieksplorasi untuk mengahasilkan
substansi bioaktif. Senyawa yang digunakan untuk proteksi diri pada karang lunak
sebagian merupakan senyawa terpenoid. Sekitar 50 % senyawa ini bersifat racun.
Kandungan terpenoid dari karang lunak berkisar 3 - 5 % dari berat koloni. Berikut
adalah klasifikasi dari Karang Lunak Nephthea sp. (Gambar 1).
Kingdom : Animalia, Filum : Cnidaria, Kelas : Anthozoa, Ordo: Alcyonacea,
Famili : Nephtheidae, Genus: Nephthea, Spesies: Nephthea sp.

Gambar 1. Karang Lunak Nephthea sp.


3

2.2. Definisi Antibakteri


Antibakteri adalah zat yang dapat mengganggu pertumbuhan atau bahkan
mematikan bakteri dengan cara mengganggu metabolisme mikroba yang
merugikan. Mikroorganisme dapat menyebabkan bahaya karena kemampuan
menginfeksi dan menimbulkan penyakit serta merusak bahan pangan. Antibakteri
dapat dibedakan berdasarkan mekanisme kerjanya, yaitu antibakteri yang
menghambat pertumbuhan dinding sel, antibakteri yang mengakibatkan
perubahan permeabilitas membran sel atau menghambat pengangkutan aktif
melalui membran sel, antibakteri yang menghambat sintesis protein, dan
antibakteri yang menghambat sintesis asam nukleat sel. Aktivitas antibakteri
dibagi menjadi 2 macam yaitu aktivitas bakteriostatik (menghambat pertumbuhan
tetapi tidak membunuh patogen) dan aktivitas bakterisidal (dapat membunuh
patogen dalam kisaran luas) (Pujiyanto, 2010).
Dalam pengujian aktivitas antibakteri umumnya dilakukan dengan metode
difusi dan metode pengenceran. Metode difusi dilakukan dengan mengukur
diameter zona bening. Zona bening ini menunjukkan adanya respon
penghambatan pertumbuhan bakteri oleh suatu zat antibakteri (Hermawan,
Eliyani, & Tyasningsih, 2007). Metode difusi dapat dilakukan dengan 3 cara,
yaitu metode silinder, metode sumur dan metode cakram kertas. Metode sumur
dengan membuat sumur pada permukaan agar padat yang setelahnya akan
diinokulasikan dengan bakteri. Sumur yang telah dibuat, akan diinjeksikan dengan
ekstrak. Setelah itu, akan diamati ada atau tidaknya zona hambat/zona bening
pertumbuhan bakteri di sekitar sumur (Kusmayati & Agustini, 2007).

2.3. Substansi Bioaktif Karang Lunak


Karang lunak merupakan organisme invertebrata laut yang masuk dalam
ordo alcyonacea dan diketahui merupakan sumber yang kaya seskuiterpen dan
diterpen dengan struktur yang beragam (Faulkner, 2002). Terdapat 6 famili karang
lunak yang di tersebar di perairan Indo-Pasifik, dengan tiga famili dengan jumlah
terbesar, yaitu alcyoniidae, nephtheidae dan xeniidae. Kelompok senyawa
diterpen, jenis cembranoid merupakan metabolit sekunder yang banyak
terkandung pada karang lunak genera Sinularia, Sarcophyton dan Lobophytum.
Penyelidikan Kemoekologis mengungkap bahwa senyawa golongan cembranoid
berperan sebagai anti-makan, reproduksi dan alelopati dalam kehidupan karang
lunak (Pawlik, 1993). Senyawa cembranoid dilaporkan juga menunjukkan
aktivitas biologis yang potensial, seperti antiinflamasi, sitotoksik, antifouling,
antifungi dan antibakteri (Lai et al., 2011).
Tapilatu (2015) melaporkan bahwa produk hayati laut dari perairan
Indoensia timur, sekitar 82% berasal dari perairan Sulawesi. Hal ini disebabkan
karena keanekaragaman hayati yang tinggi dari perairan Sulawesi. Akan tetapi
hanya sekitar 2% kimia produk hayati laut yang telah diteliti berasal dari karang
lunak, bila dibandingkan dengan sponge sekitar 84%. Dilaporkan bahwa karang
4

lunak yang terletak pada geografis yang berbeda, kemungkinan memproduksi


variasi pola struktur substansi bioaktif. Tabel 1 menunjukkan potensi bioaktif dari
perairan Indonesia timur.
Tabel 1. Potensi Bioaktif Karang Lunak dari Perairan Indonesia Timur
Karang
No Lokasi Aktivitas Referensi
Lunak
Sitotoksik terhadap
perairan pulau
galur sel tumor tikus
Togean
1. Xenia sp. (P-388) dan manusia (Anta et al., 2002)
Sulawesi
(A-549, HT-29,
Tengah
MEL-28)
(Fattorusso et al.,
2009 dan Fattorusso,
perairan pulau
Lobophytum Sitotoksik terhadap Romano,
2. Siladen,
sp. gal ur sel glioma Taglialatela-Scafati,
Sulawesi Utara
Janib Achmad, et al.,
2008)
sitotiksik terhadap
perairan pulau
galur sel tumor P- (Fattorusso, Romano,
Siladen,
3. Xenia sp. 388 (mouse Taglialatela-Scafati,
Manado
lymphocytic Achmad, et al., 2008)
Sulawesi Utara
leukemia)
Minaeba sp. perairan selat
3. (cf. Lembeh Tidak Ada Aktivitas (Wang et al., 2009)
aldersladei) Sulawesi Utara
perairan
Sarcophyton mereduksi produksi (Kapojos et al.,
4. Manado
sp. TNF-α 2010)
Sulawesi Utara
menghambat
perairan pulau (Fattorusso et al.,
produksi NO2-
5. Sinularia sp. Siladen, 2011 dan Putra et al.,
(metabolit yang
Sulawesi Utara 2012.)
stabil dari NO)
Perairan Antibakteri terhadap
6. Nephtea sp. (Rumengan, 2013)
Sulawesi Utara E.coli
Perairan pantai
Diduga memiliki (Tanod, Mangindaan,
7. Sinularia Malalayang kota
aktivitas antimitotik & Kapojos, 2015)
Manado
Perairan Pantai (Kantor,
Antbakteri S. aureus
8. Xenia sp. Malalayang Wewengkang, &
dan E.coli
Sulawesi Utara Wullur, 2015)

2.4. Bakteri Patogen


2.4.1 Karakteristik Escherichia coli
Escherichia coli merupakan bakteri anaerob fakultatif gram negatif
berbentuk batang, family enterobacteriaceae, penghuni normal usus mamalia,
berukuran 0,4-0,7 x 1,0-3,0 μm, dapat hidup soliter maupun berkelompok,
umumnya motil (Arisman, 2009 dan Carter & Wise, 2004). Membran sel E. coli
diselimuti dinding sel berlapis kapsul dan flagela menjulur dari permukaan sel.
Dinding sel E. coli terdiri atas lipopolisakarida yang memiliki sifat pirogen dan
5

menghasilkan endotoksin. Kapsul E.coli berupa polisakarida yang berfungsi


melindungi membrane luar sel dari system fagositik dan sistem komplemen.
Flagela E. coli tersusun atas protein yang sifatnya antigenik. Faktor virulensi
bakteri ini disebabkan oleh enterotoksin, hemolisin, kolisin (Quinn, Carter,
Markey, & Cater, 2002).
Dinding sel bakteri gram negatif tersusun atas membran luar, peptidoglikan
dan membran dalam. Peptidoglikan yang terkandung dalam bakteri gram negatif
memiliki struktur yang lebih kompleks dibandingkan gram positif. Membran
luarnya terdiri dari lipid, liposakarida dan protein. Peptidoglikan berfungsi
mencegah sel lisis, menyebabkan sel kaku dan memberi bentuk kepada sel
(Purwoko, 2007).
Bakteri E. coli akan membentuk koloni pada saluran pencernaan mamalia.
Umumnya E. coli memiliki virulensi yang rendah dan bersifat opportunis (Songer
& Karen, 2005). Faktor pemicu pembentukan koloni, yaitu jumlah mikroflora
dalam tubuh yang sedikit, kekebalan tubuh yang menurun, stress makanan yang
tidak bersih dan infeksi dari agen pathogen lainnya. E. coli menjadi patogen
karena mencapai jaringan di luar saluran pencernaan, seperti saluran air kemih,
saluran empedu, paru-paru, peritoneum, atau selaput otak, dan menyebabkan
peradangan (Melki, Ayu, & Kurniati, 2011).
2.4.2 Karakteristik Staphylococcus aureus
Staphylococcus aureus adalah bakteri berbentuk bulat, bersifat gram positif,
biasanya tersusun dalam rangkaian tidak beraturan seperti buah anggur. Beberapa
diantaranya tergolong flora normal pada kulit dan selaput mukosa manusia,
menyebabkan penanahan, abses, berbagai infeksi piogen dan bahkan septikimia
yang fatal. S. aureus mengandung polisakarida dan protein yang berfungsi sebagai
antigen dan merupakan substansi penting didalam struktur dinding sel, tidak
membentuk spora, dan tidak membentuk flagel (Jawetz, 2005).
Bakteri S. aureus ialah bakteri flora normal pada kulit dan selaput lendir
manusia. Bakteri S. aureus ini dapat menyebabkan infeksi pada manusia dan
hewan. Bakteri ini menyebabkan infeksi kerusakan kulit atau luka pada organ
tubuh, jika sistem pertahanan tubuh melemah. Jika bakteri ini masuk dalam
peredaran darah, maka akan menyebar ke organ lain dan menyebabkan infeksi
(Melki et al., 2011).
Infeksi bakteri ini ditunjukkan dengan adanya bisul, jerawat, pneumonia,
meningitis dan arthritis. Pada umumnya penyakit yang diakibatkan oleh bakteri S.
aureus ini akan menimbulkan nanah (Madigan, Martinko, Dunlap, & Clark,
2008). S. aureus memproduksi enzim koagulase dan katalase. Enzim koagulase
akan terakumulasi di sekitar luka dan menyebabkan penggumpalan fibrin,
sehingga agen pelindung inang akan kesulitan mencapai bakteri dan fagositosis
terhambat (Madigan et al., 2000).
6

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini akan dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Perikanan
Sekolah Tinggi Perikanan dan Kelautan Palu dan di Laboratorium Agrotek
Universitas Tadulako. Penelitian direncanakan selama 5 bulan mulai dari tahap
sampling, ekstraksi substansi bioaktif, pengujian aktivitas antibakteri dan
penentuan nilai MIC dan MBC.
3.2. Bahan dan Alat
Bahan yang akan digunakan, yaitu karang lunak Nephthea sp. yang
akan disampling dari perairan Teluk Palu. Bahan yang digunakan, yaitu agar,
nutrient agar (NA), nutrient broth (NB), air steril dan n-heksan, etil asetat,
etanol, tisu, kapas, kertas saring whatman, alumunium foil, plastik wrap,
plastic sampel, cotton buds, bakteri uji, kloromfenikol dan alkohol 70%. Alat
yang akan digunakan, yaitu laminar air flow, autoklaf, timbangan analitik,
cawan petri, test tube, erlenmeyer, shaker, inkubator, oven, gelas piala, jarum
ose, pinset, bunsen, masker, sarung tangan, pipet volum, pipet tetes, objek
glass, cover glass, rotary vaccum evaporator, mikroskop, spektrofotometer dan
larutan standar McFarland.
3.3. Prosedur Penelitian
3.3.1 Sampling dan Ekstraksi Karang Lunak
Karang lunak Nephthea sp. akan dikoleksi dari perairan Teluk Palu. Lalu,
karang lunak akan dipotong-potong menjadi ukuran yang lebih kecil dan
dimasukkan ke dalam wadah, kemudian dimaserasi secara bertingkat dengan
n-heksan, etil asetat dan etanol selama 24 jam. Setelah itu disaring, filtrat
yang diperoleh akan diberi kode. Maserasi ini akan dilakukan sebanyak 3x dari
tiap masing-masing fraksi karang lunak. Filtrat yang diperoleh akan
dievaporasi pelarut organiknya untuk mendapatkan ekstrak kasar karang lunak.
3.3.2 Uji Fitokimia (Harbone, 1987)
Uji Flavonoid
Sebanyak 1,0 ml larutan sampel alkoholik dimasukkan kedalam tabung
reaksi kemudian ditambahkan sedikit serbuk magnesium dan beberapa tetes HCL
pekat (pereaksi shinoda), bila bereaksi positif akan menghasilkan larutan
berwarna jingga, merah muda atau merah.
Uji Saponin
Sebanyak 2,0 ml larutan sampel dimasukkan kedalam tabung reaksi
kemudian dikocok beberapa menit, bila bereaksi positif akan terbentuk busa yang
stabil selama 15 menit.
Uji Polifenol dan Tanin
Sebanyak 1,0 ml larutan sampel dimasukkan kedalam tabung reaksi
kemudian ditambah dengan beberapa tetes larutan feri klorida (FeCl3) 5%, bila
bereaksi positif akan menghasilkan endapan coklat.
7

Uji Alkaloid
Sebanyak 1,0 ml sampel dimasukkan kedalam tabung reaksi kemudian
ditambah dengan 2-3 tetes pereaksi dragendorf, bila pereaksi positif akan
menghasilkan endapan jingga.
Uji Steroid/Triterpenoid
1 ml ekstrak ditambahkan 3-5 tetes kloroform, kemudian ditambahkan 3-5
tetes anhidrida asam asetat dan 10 tetes asam sulfat pekat. Uji positif steroid
ditandai dengan perubahan warna larutan menjadi biru atau hijau. Uji positif
Triterpenoid ditandai dengan perubahan larutan menjadi warna Coklat kemerahan
3.3.3 Penyiapan Uji Bakteri
Bakteri uji yang akan digunakan yaitu Escherichia coli dan Staphylococcus
aureus. Bakteri uji akan dikultur pada media NA dan akan diinkubasi pada
suhu 37 ºC selama 24 jam. Bakteri terlebih dahulu akan disegarkan di media NB.
3.3.4 Pengujian Aktivitas Antibakteri
1. Pembuatan Lapisan Dasar
Nutrien Agar ditimbang sebanyak 2 g dan ditambahkan agar sebanyak 2 g.
Lalu dilarutkan dalam aquades 100 ml, kemudian dipanaskan di atas kompor
listrik sampai homogen lalu disterilkan dalam autoklaf selama 15 menit pada suhu
1210C. Setelah itu dituang dalam cawan petri steril sebanyak ± 15 ml dan
dibiarkan sampai mengeras.
2. Pembuatan Lapisan Pembenihan
Lapisan pembenihan dibuat dengan cara mengambil nutrien agar sebanyak
1,4 g kemudian dilarutkan dalam 100 ml aquades, dipanaskan sambil diaduk di
atas kompor listrik sampai homogen, setelah itu dimasukkan dalam tabung reaksi
masing-masing sebanyak 9 ml kemudian disterilkan dalam autoklaf pada suhu
1210C selama 15 menit. Selanjutnya pada setiap tabung ditambahkan 1 ml bakteri
uji dengan kepadatan 106 CFU/ml yang dibandingkan menggunakan larutan
standar Mc Farland dan dikur dengan spektrofotometer, lalu divortex dan dituang
dalam lapisan dasar kemudian ditancapkan pipa sumur dibiarkan sampai media
tersebut mengeras dan agar yang berada dalam pipa sumur dihisap menggunakan
karet pipet hingga membentuk lubang sumur.
3. Teknik Pengujian Antibakteri
Teknik pengujian aktivitas antibakteri menggunakan difusi agar dengan
cara sumur. Pada media pembenihan, dibuat sumur-sumur dengan jarak yang
teratur, selanjutnya ke dalam tiap sumur ditetesi ekstrak uji 50 µl. Kemudian
diinkubasi pada suhu 370C selama 24 jam. Setelah itu diamati dan diukur zona
hambat yang terbentuk berupa daerah bening di sekeliling sumur.
3.4. Analisis Data
Aktivitas antibakteri ditunjukkan dengan terbentuknya zona bening
disekeliling sumur. zona bening yang terbentuk diukur diameternya dan dikurangi
dengan diameter sumur, selanjutnya dibandingkan dengan kontrol dan antibiotik
pembanding.
8

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

4.1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P


No. Jenis Pengeluaran Biaya Yang diusulkan
1 Peralatan Penunjang Rp. 2.274.000
2 Bahan Habis Pakai Rp. 5.410.000
3 Perjalanan Rp. 3.000.000
4 Lain-Lain Rp. 1.800.000
JUMLAH Rp. 12.484.000

4.2 Jadwal Penelitian


Bulan ke-
No. Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5
Sampling Karang
1.
Lunak
Sortasi,
2.
pemotongan
Ekstraksi Karang
3.
Lunak
Pengujian aktivitas
4.
antibakteri
5. Analisis data
Penyusunan dan
6. pengunggahan
laporan kemajuan
Pengujian
7.
Fitokimia
Penyusunan dan
8.
publikasi artikel
Penyusunan dan
9. pengunggahan
laporan akhir

DAFTAR PUSTAKA

Agung, M. U. K. 2007. Penelurusan Efektifitas Beberapa Bahan Alam Sebagai


Kandidat Antibakteri dalam Mengatasi Penyakit Vibriosis Udang Windu
(Suatu Kajian Pustaka). MAKALAH. FPIK UNPAD.
Anta, C., González, N., Santafé, G., Rodríguez, J., & Jiménez, C. (2002). New
Xenia diterpenoids from the Indonesian soft coral Xenia sp. Journal of
Natural Products, 65(5), 766–8.
Aoki, S., Cao, L., Matsui, K., Rachmat, R., Akiyama, S., & Kobayashi, M.
(2004). Kendarimide A, a novel peptide reversing P-glycoprotein-mediated
multidrug resistance in tumor cells, from a marine sponge of Haliclona sp.
9

Tetrahedron, 60(33), 7053–7059.


Arisman. (2009). Buku Ajar Ilmu Gizi Keracunan Makanan. Jakarta: EGC.
Bishara, A., Rudi, A., Benayahu, Y., & Kashman, Y. (2007). Three
biscembranoids and their monomeric counterpart cembranoid, a biogenetic
diels-alder precursor, from the soft coral Sarcophyton elegans. Journal of
Natural Products, 70(12), 1951–1954.
Carter, G. ., & Wise, D. . (2004). Essentials of Veterinary Bacteriology and
Mycology. (E. 6th, Ed.). Iowa: Iowa State Pr.
Coll, J. C. 1992. The chemistry and chemical ecology of octocorals (Coelenterata,
Anthozoa, Octocorallia). Chemical Reviews, 1002, 613–631.
Faulkner, D. J. (2002). Marine natural products. Natural Product Reports, 19(1),
1–48.
Fattorusso, E., Luciano, P., Putra, M. Y., Taglialatela-Scafati, O., Ianaro, A.,
Panza, E., … Cerrano, C. (2011). Chloroscabrolides, chlorinated
norcembranoids from the Indonesian soft coral Sinularia sp. Tetrahedron,
67(41), 7983–7988.
Fattorusso, E., Romano, A., Taglialatela-Scafati, O., Irace, C., Maffettone, C.,
Bavestrello, G., & Cerrano, C. (2009). Oxygenated cembranoids of the
decaryiol type from the Indonesian soft coral Lobophytum sp. Tetrahedron,
65(15), 2898–2904.
Fattorusso, E., Romano, A., Taglialatela-Scafati, O., Achmad, M. J., Bavestrello,
G., & Cerrano, C. (2008). Xenimanadins A–D, a family of xenicane
diterpenoids from the Indonesian soft coral Xenia sp. Tetrahedron, 64(14),
3141–3146.
Fattorusso, E., Romano, A., Taglialatela-Scafati, O., Janib Achmad, M.,
Bavestrello, G., & Cerrano, C. (2008). Lobozoanthamine, a new
zoanthamine-type alkaloid from the Indonesian soft coral Lobophytum sp.
Tetrahedron Letters, 49(14), 2189–2192.
Harbone, J. . (1987). Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis
Tumbuhan. (Penerjemah : K. Padmawinata) (Edisi : kedua). Bandung:
Institut Teknologi Bandung.
Hermawan, A., Eliyani, H., & Tyasningsih, W. (2007). Pengaruh Ekstrak Daun
Sirih (Piper betle L.) terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus dan
Escherichia coli dengan Metode Difusi Disk. In Universitas Erlangga (pp.
1–7).
Ishii, T., Matsuura, H., Zhan, Z. Q., & Vairappan, C. S. (2009). A New
Norsesquiterpenoid from a Bornean Soft Coral Genus Nephthea. Molecules,
14(11), 4591–4596.
Jawetz; Melnick; dan Adelberg’s. 2005. Mikrobiologi Kedokteran. Salemba
Medika. Jakarta.
Kantor, M. N. N., Wewengkang, D. S., & Wullur, A. C. (2015). Aktivitas
Antibakteri Ekstrak Karang Lunak Xenia sp. Yang Diperoleh Dari Teluk
Manado. Pharmacon, 4(3), 80–87.
Kapojos, M. M., Lee, J.-S., Oda, T., Nakazawa, T., Takahashi, O., Ukai, K., …
Namikoshi, M. (2010). Two unprecedented cembrene-type terpenes from an
Indonesian soft coral Sarcophyton sp. Tetrahedron, 66(3), 641–645.
Kusmayati, & Agustini, N. W. . (2007). Uji Aktivitas Senyawa Antibakteri dari
Mikroalga (Porphyridium cruentum). Biodiversity, 8(1), 48–53.
10

Lai, D., Li, Y., Xu, M., Deng, Z., van Ofwegen, L., Qian, P., … Lin, W. (2011).
Sinulariols A–S, 19-oxygenated cembranoids from the Chinese soft coral
Sinularia rigida. Tetrahedron, 67(33), 6018–6029.
Leal, M. C., Puga, J., Ser??dio, J., Gomes, N. C. M., & Calado, R. (2012). Trends
in the discovery of new marine natural products from invertebrates over the
last two decades - where and what are we bioprospecting? PLoS ONE, 7(1).
Madigan, M. ., Martinko, J. ., Dunlap, P. ., & Clark, D. . (2008). Biology of
Microorganisms (12 th). San Fransisco: Pearson.
Madigan, M. ., Martinko, J. ., & Parker, J. (2000). Brock Biology of
Microorganisms (9th ed.). New Jersey: Prentice-Hall Inc.
Melki, Ayu, W., & Kurniati. (2011). Uji Antibakteri Ekstrak Gracilaria sp
(Rumput Laut ) Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus
aureus. Program Studi Ilmu Kelautan FMIPA Universitas Sriwijaya.
Pawlik, J. R. (1993). Marine Invertebrate Chemical Defences. Chemical Review,
93, 1911–1922.
Pujiyanto, 2010, Pembuatan Karbon Aktif Super Dari Batubara Dan Tempurung
Kelapa. Thesis Universitas Indonesia.
Purwoko. T. 2007. Fisiologi Mikroba. Bumi Aksara. Jakarta.
Putra, M. Y., Ianaro, A., Panza, E., Bavestrello, G., Cerrano, C., Fattorusso, E., &
Taglialatela-Scafati, O. (2012). Sinularioside, a triacetylated glycolipid from
the Indonesian soft coral Sinularia sp., is an inhibitor of NO release.
Bioorganic & Medicinal Chemistry Letters, 22(8), 2723–2725.
Quinn, P. ., Carter, M. ., Markey, B. ., & Cater, G. . (2002). Clinical Veterinary
Microbiology. Virginia: Har Court Publishers.
Radić, N., & Strukelj, B. (2012). Endophytic fungi: the treasure chest of
antibacterial substances. Phytomedicine : International Journal of
Phytotherapy and Phytopharmacology, 19(14), 1270–84.
Rumengan, A. P. (2013). Antibakteri Dari Ekstrak Karang Lunak Nephtea sp.
Jurnal Pesisir Dan Laut Tropis, 3(1), 31–35.
Songer, J. G., & Karen, W. . (2005). Veterinary Microbiology, Bacterial and
Fungal Agents of Animal Disease. Elsevier Inc.
Supriharyono. 2000. Pelestarian dan Pengelolahan Sumberdaya Alam di Wilayah
Pesisir Tropis. GramediaPustaka Utama. Jakarta.
Tanod, W. A., Mangindaan, R. E. ., & Kapojos, M. 2015. Aktivitas Antimitotik
Dari Ekstrak Karang Lunak Genus Sinularia. OmniAkuatika, 11(2), 41–49.
Tapilatu, Y. H. 2015. Status of Drug Discovery Research Based on Marine
Organisms from Eastern Indonesia. Procedia Chemistry, 14, 484–492.
Wang, W., Lee, J.-S., Nakazawa, T., Ukai, K., Mangindaan, R. E. P.,
Wewengkang, D. S., … Namikoshi, M. (2009). (25S)-Cholesten-26-oic acid
derivatives from an Indonesian soft coral Minabea sp. Steroids, 74(9), 758–
760.
Williams, D. E. and Andersen, R. J. 2006. Coral reefs to clinical trials : bio
prospecting for drugs from the sea. Proceeding International Seminar and
Workshop on Marine Biodiversity and Their Potential for Developing Bio-
pharmaceutical Industry in Indonesia. Jakarta.
Wright, G. D., & Sutherland, A. D. (2007). New strategies for combating
multidrug-resistant bacteria. Trends in Molecular Medicine. 13(6), 260–267
11

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing


Biodata Ketua
A. Ketua Tim Pengusul
1 Nama Lengkap Vani Rahmasari
2 Jenis Kelamin P
3. Program Studi Teknologi Hasil Perikanan
4. NIM 14 001 009
5. Tempat Tanggal Lahir Palu, 28 Agustus 1995
6. E-Mail Vha.nie.vr@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP 082240344490

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN I Tatura Palu SMP Negeri 9 MAN 2 Model
Palu Palu
Jurusan IPA
Tahun Masuk 2001 2007 2010

C. Pemakalah Seminar Ilmiah


No Nama Pertemuan ilmiah / Judul Artikel Waktu dan
Seminar Ilmiah Tempat

D. Pengalaman Dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau


istitusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
syarat dalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian (PKM-P)

Palu, 11 November 2016

VANI RAHMASARI
12

Biodata Anggota
A. Anggota Tim Pengusul 1
1 Nama Lengkap Laila Fitrah
2 Jenis Kelamin P
3. Program Studi Teknologi Hasil Perikanan
4. NIM 14 001 012
5. Tempat Tanggal Lahir Silanga, 07 Februari 1997
6. E-Mail Lailafitra292@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP 085204841234

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Baliara SMP Satap Parigi SMK 1 Parigi
Jurusan
Tahun Masuk 2002 2008 2011

C. Pemakalah Seminar Ilmiah


No Nama Pertemuan ilmiah / Judul Artikel Waktu dan
Seminar Ilmiah Tempat

D. Pengalaman Dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau


istitusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
syarat dalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian (PKM-P)

Palu, 11 November 2016

LAILA FITRAH
13

A. Anggota Tim Pengusul 2


1 Nama Lengkap Zikram
2 Jenis Kelamin L
3. Program Studi Teknologi Hasil Perikanan
4. NIM 16 001 014
5. Tempat Tanggal Lahir Lalombi,31 juli 1993
6. E-Mail Zikram806@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP 085397711898

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Lalombi Mts Surumana SMK Negeri 1
Banawa Selatan
Jurusan Agribisnis rumput
laut
Tahun Masuk 2000 2006 2009

C. Pemakalah Seminar Ilmiah


No Nama Pertemuan ilmiah / Judul Artikel Waktu dan
Seminar Ilmiah Tempat

D. Pengalaman Dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau


istitusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
syarat dalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian (PKM-P)

Palu, 11 November 2016

ZIKRAM
14

A. Anggota Tim Pengusul 3


1 Nama Lengkap Siti Khalimatu Sa’diah
2 Jenis Kelamin P
3. Program Studi Teknologi Hasil Perikanan
4. NIM 16 001 001
5. Tempat Tanggal Lahir POSO, 26 MARET 1998
6. E-Mail Sitikhalimatu@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP 081341129746

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 17 Poso SMPN 1 Poso SMA Negeri 3
Kota Utara Poso
Jurusan IPA
Tahun Masuk 2004 2010 2013

C. Pemakalah Seminar Ilmiah


No Nama Pertemuan ilmiah / Judul Artikel Waktu dan
Seminar Ilmiah Tempat

D. Pengalaman Dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau


istitusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
syarat dalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian (PKM-P)

Palu, 11 November 2016

SITI KHALIMATU SA’DIAH


15

Biodata Dosen Pembimbing


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Hanifah, S.Pi, M.Si
2 Jenis kelamin P
3 Jabatan Fungsional Asisten Ahli
4 Jabatan Struktural Kepala Bagian Keuangan
5 NIDN 0917058101
6 Bidang Keahlian Sumberdaya Perairan
7 E-mail ifha.hanifah@yahoo.com
8. Nomor Telepon/HP 085241207869

B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2
Nama PT Universitas Alkhairaat Universitas Tadulako
Bidang Ilmu Sosial Ekonomi Perikanan Agribisnis
Tahun Masuk-Lulus 2000 – 2004 2011 – 2014
Judul Skripsi / Strategi Pengembangan
Faktor-Faktor Penentu Hasil
Thesis Agribisnis Udang Rebon
Tangkapan Usaha Bagan
(Mysis sp.) di Kelurahan Lere
Tancap Di Kelurahan Lere
Kecamatan Palu Barat
Kecamatan Palu Barat
Propinsi Sulawesi Tengah

C. Pengalaman Penelitian
No. Tahun Judul Penelitian
Manfaat Daun Kemangi (Ocimum basilicum) Sebagai
1 2016
Pengawet Alami Pada Ikan Selar (Selaroides spp)

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
syarat dalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian (PKM-P)

Palu, 11 November 2016

H A N I F A H, S.Pi, M.Si
16

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


1. Peralatan Penunjang
Harga
Justifikasi Jumlah
Material Kuantitas Satuan
Pemakaian
(Rp) (Rp)
Wadah kultur bakteri
Cawan petri 20 buah 5.000 100.000
(Sewa)
Wadah kultur bakteri
Test tube 30 buah 1.000 30.000
(Sewa)
Wadah ekstraksi
erlenmeyer 10 buah 3.000 30.000
(Sewa)
Wadah larutan
Gelas piala 5 buah 3.000 15.000
(Sewa)
Wadah maserasi
Toples Kaca 5 buah 10.000 50.000
karang lunak (Sewa)
Alat menggores
Jarum ose 2 buah 1.000 2.000
bakteri (Sewa)
Alat meratakan
L glass bakteri di media agar 2 buah 1.000 2.000
(Sewa)
Untuk memindahkan
Pipet volum larutan volume 5 buah 3.000 15.000
tertentu (Sewa)
Untuk memindahkan
Pipet tetes 5 buah 2.000 10.000
larutan (Sewa)
Untuk melihat
Objek glass dan
preparat bakteri 1 kotak 20.000 20.000
Cover glass
(Sewa)
Alat isolasi bakteri
Laminar air flow 30 hari 15.000 450.000
(Sewa)
Untuk sterilkan
autoclave 20 hari 5.000 100.000
media (Sewa)
Timbangan Untuk menimbang
10 hari 10.000 100.000
analitik media (Sewa)
Untuk inkubasi
Inkubator 30 hari 10.000 300.000
bakteri (Sewa)
Untuk sterilkan
oven 20 hari 10.000 200.000
peralatan (Sewa)
Untuk evaporasi
rotary vaccum
pelarut ekstrak 3 fraksi 100.000 300.000
evaporator
(Sewa)
Untuk pengamatan
mikroskop 10 hari 5.000 50.000
bakteri (Sewa)
Untuk maserasi
Shaker 5 hari 10.000 50.000
(Sewa)
Larutan standar Untuk larutan 10 hari 5.000 50.000
17

Mc Farland standar kepadatan


bakteri
Sewa Untuk melaksanakan
4 bulan 100.000 400.000
laboratorium penelitian
SUB TOTAL (Rp) 2.274.000

2. Bahan Habis Pakai


Harga
Justifikasi Jumlah
Material Kuantitas Satuan
Pemakaian
(Rp) (Rp)
Ekstraksi/Maserasi 1 botol
Etanol p.a Sampel Karang 300.000 300.000
(2,5 L)
Lunak
Ekstraksi/Partisi 1 botol
n-heksan p.a ekstrak Karang 1.100.000 1.100.000
(2,5 L)
Lunak
Ekstraksi/Partisi 1 botol
Etil Asetat p.a ekstrak Karang 1.900.000 1.900.000
(2,5 L)
Lunak
Pereaksi Uji Uji fitokimia
3 fraksi 30.000 90.000
Fitokimia Lengkap
Media kultur bakteri
Nutrien Agar p.a 50 g 5.000 250.000
uji
Agar Media stok bakteri
100 g 6.000 600.000
bakteriologikal uji
Media Pembenihan
Nutrien Broth 50 g 5.000 250.000
bakteri uji
Antibiotik
Chloramphenicol 1 papan 20.000 20.000
pembanding
Isolat E.coli Bakteri uji 1 paket 200.000 200.000
Isolat S. aureus Bakteri Uji 1 paket 200.000 200.000
Membersihkan
Tisu 3 pack 20.000 60.000
perlatan
Sarung tangan
Menutup tangan 1 kotak 100.000 100.000
lateks
Menutup tabung dan
Alumunium foil 2 roll 40.000 80.000
erlenmeyer
Penutup tabung dan
Kapas steril 2 pack 30.000 60.000
erlenmeyer
Penutup tabung dan
Kain Kassa 3 roll 30.000 90.000
erlenmeyer
Masker Menutup Mulut 1 kotak 90.000 90.000
Untuk membuat
Pipa Kaca lubang sumur pada 20 buah 1.000 20.000
media agar
18

SUB TOTAL (Rp) 5.410.000

3. Perjalanan
Harga
Justifikasi Jumlah
Material Kuantitas Satuan
Pemakaian (Rp)
(Rp)
Perjalanan lokal Pelaksanaan
90 hari 20.000 1.800.000
di kota palu Penelitian
Perjalanan dari
Pengambilan karang
kampus STPL ke 4 hari 100.000 400.000
lunak
Pesisir Teluk Palu
Perjalanan lokal
dosen Pendampingan 40 hari 20.000 800.000
pendamping
SUB TOTAL (Rp) 3.000.000

4. Lain-Lain
Harga
Justifikasi Jumlah
Material Kuantitas Satuan
Pemakaian (Rp)
(Rp)
Pelaporan 700.000
Mencetak laporan 1 paket
kemajuan dan 700.000
dan penjilidan (5minggu)
laporan final
Pengolahan data 1 paket
Analisis data 500.000 500.000
hasil penelitian (2minggu)
Penyusunan
1 paket
artikel dan Jurnal ilmiah 600.000 600.000
(2minggu)
Publikasi ilmiah
SUB TOTAL (Rp) 1.800.000

TOTAL KESELURUHAN (Rp) 12.484.000


19

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas


Tim peneliti terdiri atas 3 orang dengan uraian dan pembagian tugas
sebagaimana tercantum pada tabel di bawah.
Alokasi
Nama/ Program Bidang
No. Waktu Uraian Tugas
NIM Studi Ilmu
(jam/minggu)
 Manajemen/koord
inasi penelitian &
publikasi
 Penyediaan dan
pengumpulan alat
dan bahan
Vani Penelitian
Teknologi Teknologi
Rahmasari  Ekstraksi karang
1 Hasil Hasil 8
/ 14 001 lunak
Perikanan Perikanan
009  Pengujian
aktivitas
antibakteri
 Rancangan
percobaan dan
analisis/pengolaha
n data
 Pengujian
Fitokimia
 Sortasi dan
Laila
Teknologi Teknologi Pemotongan
Fitrah /
2 Hasil Hasil 7 karang lunak
14 001
012
Perikanan Perikanan  Rancangan
percobaan dan
analisis/pengolaha
n data
 Pengambilan
Zikram / Teknologi Teknologi sampel Karang
3 16 001 Hasil Hasil 7 Lunak
014 Perikanan Perikanan  Ekstraksi Karang
Lunak
 Penyediaan dan
pengumpulan alat
Siti dan bahan
Khalimatu Teknologi Teknologi Penelitian
4 Sa’diah / Hasil Hasil 7  Pengujian
16 001 Perikanan Perikanan Fitokimia
001  Pengujian
aktivitas
antibakteri
20

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Vani Rahmasari
NIM : 14 001 009
Program Studi : Teknologi Hasil Perikanan
Fakultas/Institusi : Sekolah Tinggi Perikanan dan Kelautan Palu
Dengan ini menyatakan bahwa proposal (Isi sesuai dengan bidang PKM) saya
dengan judul : “Aktivitas Antibakteri Dari Ekstrak Karang Lunak Nephthea
sp.” yang diusulkan untuk tahun anggaran 2017 bersifat orisinal dan belum
pernah dibiayai oleh lembaga dan sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,


maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.

Palu, 11 November 2016


Mengetahui,
Koordinator Program Studi Yang Menyatakan,
Teknologi Hasil Perikanan

Anita Treisya Aristawati, S.Pi.,MP Vani Rahmasari


NIK. 01 008 07 NIM. 14 001 009

Anda mungkin juga menyukai