Anda di halaman 1dari 14

LABORATORIUM FITOKIMIA-FAMAKOGNOSI

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI (STIFA)

LAPORAN PTAKTIKUM FITOKIMIA 1


PERCOBAAN I
SIMPLISIA

DISUSUN OLEH
KELOMPOK III :
SITI KHADIJAH INDRASARI
MUSFIRAH SRI ERLIN MARGARETHA
CERISKA YUSATI NURNILAM SARI
PUTRI MARCELITA RUT SRI YELVIN BINTINDJAJA
RAMADHAN PIT RONAL OLEY
ABDULWAHID
ASISTEN: MITHA IRIN NURTANTI

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI (STIFA)
PELITA MAS
PALU
2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia memiliki beraneka ragam jenis tumbuhan yang dapat

digunakan sebagai obatobatan, salah satunya adalah tanaman sirsak

(Annona muricata.L). Tanaman sirsak merupakan salah satu tanaman

family Annonaceae yang banyak digunakan sebagai obat tradisional.

Daun sirsak banyak digunakan sebagai pengobatan karena

mengandung saponin, flavonoid, tannin, fenol, kalsium, fosfor, hidrat

arang, vitamin (A,B, dan C), fitosterol, Ca-oksalat dan alkanoid

(Morgan, 2009).

Suatu produk olahan yang berkembang di masyarakat modern tidak

hanya mempertimbangkan unsur pemenuhan gizi, namun juga

penggunaannya yang praktis, tahan lama dan tidak memerlukan

tempat penyimpanan yang luas. Daun sirsak banyak mengandung

senyawa antioksidan yaitu senyawa yang dapat menghambat radikal

bebas. Akan tetapi, daun sirsak segar memiliki umur simpan yang

tidak terlalu lama dan penggunaannya yang kurang praktis, sehingga

diperlukan pengolahan daun sirsak, salah satunya adalah ekstrak

daun sirsak. Ekstrak merupakan sediaan pekat yang diperoleh dengan

mengekstraksi zat aktif dari simplisia nabati atau hewani

menggunakan pelarut yang sesuai (Depkes RI, 1989).


Daun sirsak yang sudah diekstrak akan lebih praktis untuk

diaplikasikan dalam produk pangan, salah satunya adalah permen

hard candy. Permen hard candy merupakan produk confectionary

yang umum dikonsumsi. Proses pembuatan permen menggunakan

gula yang cukup tinggi, sehingga dapat menyamarkan rasa pahit daun

sirsak. Proses ekstraksi bertujuan untuk melarutkan semua zat yang

terkandung dalam sampel menggunakan pelarut yang sesuai, serta

mencegah terjadinya kerusakan senyawasenyawa termolabil (anonim

2018).

Salah satu metode ekstraksi yaitu dengan pemanasan

menggunakan water bath Proses pemanasan dapat mempercepat

proses ekstraksi daun sirsak, akan tetapi senyawa antioksidan mudak

rusak karena proses pemanasan, maka suhu pemanasan menjadi

faktor pembatas dalam proses ekstraksi dengan menggunakan

pemanasan water bath. Senyawa antioksidan dalam ekstrak daun

sirsak dapat rusak pada suhu diatas 60ºC (Haijun et al., 2010).

Selain itu, jenis pelarut yang digunakan 2 untuk mengekstrak daun

sirsak perlu dipertimbangkan, sehingga aktivitas antioksidan, total

fenol dan kandungan flavonoid dapat terekstrak secara optimal. Oleh

karena itu, diperlukan penelitian untuk memperoleh hasil ekstraksi

daun sirsak yang optimum dengan melakukan optimasi jenis pelarut,


suhu dan waktu ekstraksi dengan pemanasan water bath, sehingga

dapat diaplikasi dalam produk hard candy (Morgan, 2009)

1.2 Manfaat percobaan

Agar mahasiswa dapat memahami cara pembuatan simplisia

daun sirsak (Annona muricata.L) dengan tepat.

1.3 TujuanPercobaan

Agar mahasiswa dapat mengetahui cara pembuatan simplisia

daun sirsak (Annona muricata.L) dengan tepat.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan pustaka

Simplisia adalah bahan alami yang digunakan untuk obat atau

belum mengalami perubahan proses apapun dan kecuali dinyatakan

lain, umumnya berupa bahan yang telah dikeringkan (Anonim, 2018).

Tumbuhan sirsak (Annona muricata.L)merupakan tanaman

yang tumbuh didaerah tropis, biasanya tanaman ini dapat tumbuh

didaerah dengan ketinggian sekitar 1000 meter diatas permukaan laut.

Pohon sirsak memiliki ketinggian mencapai 8-10 meter dan diameter

batang 10-30 cm, akarnya dapat menembus tanah hingga kedalaman

2 meter, tangkai daunnya sekitar 3-7 mm, memiliki urat daun menyirip

dan tegak, daun sirsak berwarna hijau muda sampai hijau tua dengan

panjang 6-18 cm dan lebar 3-7 cm, bentuk daunnya bulat panjang

dengan ujung yang lancip, lateral saraf, tebal, bagian atas mengkilap

hijau, kaku dan memiliki bau menyengat (Mardiana, 2011).

Daun sirsak banyak dimanfaatkan untuk mencegah

pertumbuhan sel kanker dengan mengkonsumsi air rebusan daun

sirsak. Selain itu, daun sirsak juga dimanfaatkan untuk pengobatan

demam, diare, anti kejang, anti jamur, anti parasit, antimikroba, sakit

pinggang, asam urat, gatal-gatal, bisul, flu, antispasmodik,

anthipertensi, obat pereda nyeri, hipoglikemik dan antikanker. Daun


sirsak yang berkualitas adalah daun sirsak yang memiliki kandungan

aktivitas antioksidan yang tinggi. Daun sirsak yang digunakan untuk

pengobatan adalah daun sirsak yang tumbuh pada urutan ke-3 sampai

ke-5 dari pucuk (Zubud, 2011).

2.2 Klasifikasi tanaman sirsak adalah sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Subdivisio : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Ranales

Famili : Annonaceae

Genus : Annona

Spesies : Annona muricata.L

Daun sirsak merupakan salah satu tanaman yang biasa digunakan

sebagai obat herbal yang memiliki kandungan kimia berupa alkanoid,

steroid/ terpenoid, tannin, kumarin dan senyawa annonaceus

acetogenins. Annonacus acetogenins merupakan senyawa yang

memiliki potensi sitotoksik yang dapat bersifat toksik untuk

menghambat sel kanker (Mardiana, 2015).

Daun sirsak memiliki sifat toksik yang tinggi terhadap sel kanker

ovarium, serviks, dan sel kanker kulit pada dosis yang rendah,
sehingga Acetogenins sering disebut sebagai inhibitor atau

penghambat pertumbuhan sel kanker paling kuat (Zuhud, 2011).

Acetogenins adalah senyawa polyketides dengan struktur 30-32

rantai karbon tidak bercabang yang terikat pada gugus 5-methyl-2-

furanone. Salah satu gugus dari acetogenin adalah fenol (Wiart, 2007).

Sedangkan kandungan flavonoid ekstrak daun sirsak antara lain

golongan flavon, dihidroflavonol, flavonol, dan flavaon (Latifah, 2013).


BAB III

METODE KERJA

3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat

Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah

Etiketgantung, gunting, kantongplastik, kamera, kertas Koran, parang,

Papannama.

3.1.2 Bahan

Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah

alkohol, daun sirsak (Annona muricata.L).

3.2 Cara Kerja

1. Mengumpulkan bahan baku (panen)

2. Melakukan sortasi basah atau pemilahan hasil panen

3. Mencuci simplisia untuk membersihkan kotoran yang melekat

4. Melakukan perajangan

5. Melakukan proses pengeringan

6. Melakukan sortasi kering atau pemilahan bahan

7. Melakukan pengepakan dan penyimpanan

8. Melakukan pemeriksaan mutu


BAB IV

HASIL PENGAMATAM DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

NO. GAMBAR KETERANGAN MANFAAT

1. Daun sirsak (Annona 1. ujung daun Atasi Kanker. Daun

muricata.L) 2. tulang daun sirsak dikenal dapat

menghambat sel
3. helai daun
kanker lebih cepat
4. tangkai daun
dibandingkan

dengan pengobatan

dengan kemoterapi

4.2 Perhitungan

Dik : Berat ekstrak kental = 2 gram


Berat sampel simplisia = 50 gram
Dit : % Rendemen = …?
Peny :
berat ekstrak kental
% Rendemen = X 100 %
berat sampel simplisia
2 gram
= X 100 %
50 gram
=4%
Jadi, % Rendemen dari ekstrak daun sirsak (Annona muricata L) adalah
4 %.
4.3. Pembahasan

Simplisia adalah bahan alami yang digunakan untuk obat dan

belum mengalami perubahan proses apapun, dan kecuali dinyatakan lain

umumnya berupa bahan yang tidak dikeringkan.. Simplisia dibagi menjadi

tiga golongan yaitu simplisia nabati, simplisia hewani dan simplisia

mineral (Depkes RI 1989).

Tujuan dapat melakukan pembuatan simplisia serta prosedur

penapisan fitokimia untuk mengidentifikasi kandungan zat aktif kimia

simplisia. Dimana hal yang pertama kita lakukan yaitu menyiapkan alat

dan bahan, kemudian pengumpulan bahan baku, kemudian melakukan

sortasi basa bertujuan untuk pemiksahan sampel yang baik di gunakan,

kemudian pencucian sampel simplisia bertujuan untuk membersihkan

kotoran yang melekat, kemudian melakukan peranjangan bertujuan untuk

mempermudah proses pengeringan, kemudian melakukan pengeringan,

lalu melakukan sortasi kering bertujuan untuk pemisahan dari bagian-

bagian tanaman yang tidak diinginkan dari pengotoran lain, kemudian

melakukan pengepakan dan melakukan pemeriksaan mutu.

hasil % rendemennya yaitu sebanyak 4%. Hal ini tidak sesuai

dengan literature yang menyatakan bahwa perubahan warna yang terjadi

pada sampel daun sirsak (Annona muricata L), yaitu pada siklus pertama

berwarna hijau, pada siklus kedua berwarna hijau pekat dan pada siklus
ketiga berwarna hijau tua pekat. Perubahan warna tersebut terjadi karena

sampel daun sirsak memiliki kandungan senyawa asetogenin dan

flavonoid

Hubungan farmasi dengan simplisia yaitu simplisi digunakan

sebagai bahan dasar pembuatan obat herbal.


BAN V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan di atas dapat di simpulkan :

1. Simplisia adalah bahan alami yang digunakan untuk obat dan belum

mengalami perubahan proses apapun, dan kecuali dinyatakan lain

umumnya berupa bahan yang tidak dikeringkan.

2. hasil % rendemennya yaitu sebanyak 4%. Hal ini tidak sesuai dengan

literature yang menyatakan bahwa perubahan warna yang terjadi pada

sampel daun sirsak (Annona muricata L),

3. Daun sirsak merupakan salah satu tanaman yang biasa digunakan

sebagai obat herbal yang memiliki kandungan kimia berupa alkanoid,

steroid/ terpenoid, tannin, kumarin dan senyawa annonaceus

acetogenins. Annonacus acetogenins merupakan senyawa yang

memiliki potensi sitotoksik yang dapat bersifat toksik untuk

menghambat sel kanker

5.2. Saran

1. Asisten

Diharapkan kepada asisten agar lebih jelas menjelaskan mengenai

praktikum dan pembuatan laporan,


2. Praktikan

Diharapkan kepada praktikan agar lebih memperhatikan asisten agar

tidak terjadi kesalah dalam praktikum dan pembuatan laporan.


DAFTAR PUSTAKA

Zuhud, 2011 dan Mardiana, 2015, Cara Bijak Menaklukan Kanker, 3-6, Agro

Media Pustaka, Jakarta.

Departemen Kesehatan RI. 1989. Materia Medika Indonesia Jilid IV. Jakarta:

Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Anonim, 2018, Cara Pembuatan Simplisia, Departemen Kesehatan Republik

Indonesia, Jakarta.

Laksana, Toga, dkk, 2010, Pembuatan Simplisia dan Standarisasi Simplisia,

UGM, Yogyakarta.

Morgan, 2009, Chemical Constituents from Annona muricata (Linn.) and

Garcinia mangostana (Linn.) and Their Biological Activities, Thesis, Faculty

Science, Universiti Putra Malaysia, Malaysia.

Anda mungkin juga menyukai