Anda di halaman 1dari 4

Nama Anggota

1. Endah Prabaningtyas 19/FAM/114


2. Khaulia Ratna Wulan 19/FAM/116
3. Annisa Dwi Ayyuhan 19/FAM/124
4. Rini Dwi Yulianti 19/FAM/126
5. Fevi Anggraeni 19/FAM/128
6. Fitriyani Astuti 19/FAM/135
7. Fika Fadilla 19/FAM/130
8. Rizka Febriyanti 19/FAM/138

ETER DAN EPOKSIDA


1. Sebutakan 3 pembuatan eter? (Endah Prabaningtyas 19/FAM/114)
a. Dehidrasi alkohol : 2 ROH ⎯→ ROR + H2O
b. Sintetis eter secara besar besaran dengan metode Williamsom, yaitu reaksi antara
alkil halida dengan alkoksi atau fenoksi, persamaan reaksinya secara umum : R-OK+
R’-X ⎯→ R–O–R’ + K-X
c. Adisi elektrofilik alkohol ke alkena : R2C=CR2 + R-OH ⎯→ R2CH-C(-O-R)-R2
Kondensasi Ullman ≈ metode Williamson, hanya saja substratnya aril halida.

2. Apa yang dimaksud dengan eter mahkota? (Endah Prabaningtyas 19/FAM/114)


Senyawa kimia heterosiklik yang berupa cincin dan mengandung beberapa gugus eter.
Merupakan gugus polisiklik dari eter dengan rumus:—O-CH2-CH2— dst. Dinamakan
‘mahkota’ karena senyawa ini mirip dengan mahkota ketika bereaksi dengan kation.

3. Mengapa eter dapat dijadikan sebagai pelarut ekstraksi? (Khaulia Ratna Wulan
19/FAM/116)
Ekstraksi merupakan metode pemisahan yang didasarkan atas perbedaan kelarutan
suatu solute dalam pelarut.Eter digunakan sebagai pelarut karena memiliki tingkat
kepolaran yang relatif sama dengan minyak yang akan diekstrak yaitu sama-sama
merupakan senyawa nonpolar,Contohnya ketika minyak nabati. Untuk membedakan
antara pelarut dengan zat yang dilarutkan, pelarut biasanya terdapat dalam jumlah yang
lebih besar dan juga Dalam ekstraksi, zat yang didespersikan sebagai gelembung
disebut fasa kontinu
4. Apa kegunaan epoksida? (Khaulia Ratna Wulan 19/FAM/116)
Senyawa ini banyak digunakan sebagai bahan poliuretan,bahan aditif plastik,pelumas,
surfaktan

5. Jelaskan perbedaan eter simetris dengan eter asimetris! (Annisa Dwi Ayyuhan
19/FAM/124)
Eter simetris adalah eter yang memiliki Rantai R dan R’ sama. Sedangkan eter
asimetris adalah eter yang memiliki R dan R’ berbeda.

6. Sebutkan beberapa sifat eter! (Annisa Dwi Ayyuhan 19/FAM/124)


Sifat eter
a. Sedikit polar (lebih polar dari alkane) sehingga kurang larut dalam pelarut air.
b. Pelarut yang baik bagi senyawa organic yang tidak dapat larut dalam air.
c. Molekul eter tidak dapat membentuk ikatan hydrogen, sehingga titik didihnya
rendah.
d. Bersifat volatile, flammable, karena memiliki titik didih rendah.
e. Umumnya bersifat toxic, dan bersifat anastetik (membius).
f. Eter cenderung stabil (kecuali pada suhu tinggi), sehingga eter sukar untuk bereaksi,
kecuali dengan asam halida kuat (HI, HBr).
g. Dapat ber-autooksidasi dengan udara.
h. Oksidasi eter dengan oksigen akan mengaakibatkan senyawa hidroperoksida dan
peroksida yang ekspolsif.
i. Makin tinggi rantai alkil dalam eter makin kurang kelarutannya di dalam air.
j. “Mahkota” pada eter berguna sebagai peningkat pada reaksi nukleofilik dan pada
reaksi-reaksi lain.

7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan eter serta nama lain dari eter! (Rini Dwi Yulianti
19/FAM/126)
Eter adalah suatu senyawa organik yang mengandung gugus R—O—R', dengan R
dapat berupa alkil maupun aril. Nama lain dari eter adalah alkoksi butane

8. Isomer pada eter mempunyai rumus molekul.... (Rini Dwi Yulianti 19/FAM/126)
C5H12O

9. Sebutkan contoh reaksi eter ! (Fevi Anggraeni 19/FAM/128)


a. Pembelahan eter : Walaupun eter tahan terhadap hidrolisis, ia dapat dibelah oleh asam-
asam mineral seperi asam bromat dan asam iodat. Asam klorida hanya membelah eter
dengan sangat lambat.
b. Pembentukan peroksida : Eter primer dan sekunder dengan gugus CH di sebelah
oksigen eter, dapat membentuk peroksida, misalnya dietil eter peroksida. Reaksi ini
memerlukan oksigen (ataupun udaara), dan dipercepat oleh cahaya, katalis logam,
dan aldehida. Peroksida yang dihasilkan dapat meledak. Oleh karena ini, diisopropil
eter dan tetrahidrofuran jarang digunakan sebagai pelarut
c. Sebagai basa Lewis : Eter dapat berperan sebagai basa Lewis maupun basa Bronsted.
Asam kuat dapat memprotonasi oksigen, menghasilkan "ion onium". Contohnya, dietil
eter dapat membentuk kompleks dengan boron trifluorida, yaitu dietil eterat
(BF3.OEt2). Eter juga berkooridasi dengan Mg(II) dalam reagen Grignard. Polieter
(misalnya eter mahkoya) dapat mengikat logam dengan sangat kuat.

10. Eter memiliki 2 isomer , sebut dan jelaskan ! (Fevi Anggraeni 19/FAM/128)
a. Isomer Struktur : Isomer struktur ialah senyawa yang memiliki rumus molekul sama,
namun rumus strukturnya berbeda. Contohnya dietil eter memiliki isomer struktur
dengan metil propil eter dan metil isopropil eter.
b. Isomer Fungsional : Alkohol dan eter keduanya memiliki rumus umum yang sama,
Akan tetapi, keduanya memiliki jenis gugus fungsional yang berbeda. Dua senyawa
yang memiliki rumus umum molekul sama namun gugus fungsionalnya berbeda
disebut memiliki keisomeran fungsional. Eter berisomer fungsional dengan alkohol.
11. Titik didih yang rendah pada eter disebabkan oleh... (Fika Fadila 19/FAM/130)
Tidak punya ikatan hydrogen

12. Senyawa dengan rumus molekul C5H12O termasuk kelompok senyawa... (Fika
Fadilla (19/FAM/130)
Eter    

13. Sebutkan 3 cara penamaan epoksida? (Fitriyani Astuti 19/FAM/135)


a. alkana oksida, dari metode sintesis umum
b. epoksi sebagai cabang pada senyawa utama
c. oksirana sebagai induk, oksigen nomer 1

14. Sebutkan kegunaan eter? (Fitriyani Astuti 19/FAM/135)


Senyawa eter dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari antara lain :
a. Dietil eter (etoksi etana) biasanya digunakan sebagai pelarut senyawa² organik,
selain itu dietil eter banyak digunakan sebagai zat arestesi (obat bius) dirumah sakit
b. metil tertier bugil eter, senyawa eter ini digunakan untuk menaikkan angka okta
bensin menggantikan kedudukan TEL/TML, sehingga diperoleh bensin ramah
lingkungan sebab tidak menghasilkan debu timbal (Pb2+) seperti bila digunakan
TEL/TML

15. Jelaskan sintesis eter dengan metode williamsom! (Rizka Febriyanti 19/FAM/138)
Yaitu reaksi antara alkil halida dengan alkoksia atau fenoksi

16. Mengapa epoksida sangat reakfut pada larutas asam? (Rizka Febriyanti 19/FAM/138)
Karena pada larutan asam akan menaikan kecepatan pembukaan cincin oksida dengan
cara protonasi kepada oksigen dan berinteraksi debgan berbagai macam reagen
nukleofilik.

Anda mungkin juga menyukai