Anda di halaman 1dari 24

ANALISIS KUANTITATIF

SENYWA AKTIF OBAT


DENGAN METODE TITRASI
ASIDI- ALKALI
NAMA KELOMPOK
1. ELISAH DWI FEBRIANTI ( 17020200018)
2. ERIKA INDRIANTI ( 17020200023)
3. FACHRIYAH DWI INDRIA N. ( 17020200027)
4. FANILIYARANI ( 17020200028)
5. KARMELIA NUR SAFITRI ( 17020200043)
6. MOH. FITROH INDRA G. ( 17020200052)
Tujuan
• Untuk menentukan kadar asam salisilat
dengan metode titrasi alkalimetri
• Mampu menetukan kadar MgOH dengan
metode titrasi asidimetri
PENGERTIAN ASIDI-ALKALI
Asidimetri merupakan penetapan kadar
secara kuantitatif terhadap senyawa-senyawa
yang bersifat basa dengan menggunakan
baku asam, sebaliknya alkalimetri adalah
penetapan kadar senyawa-senyawa yang
bersifat asam dengan menggunakan baku
basa
Asam salisilat

Definisi
Asam slisilat merupakan senyawa aldehid. Asam salisilat dikenal
juga asam 2-hidroksi benzoat atau asam-ortohidrobenzoat yang
memiliki stuktur kimia C7H6O3. Dalam bidang dermatologi, asam salisilat
telah lama dikenal dengan khasiat utamanya sebagai keratolitik. (Lee
dan Kim, 2003; Muhammad et al., 2016).
Asam salisilat memiliki nama resmi acidum salicylicum merupakan
masa halbur ringan tidak berwarna atau serbuk berwarna putih hampir
tidak berwarna rasa agak manis dan tajam. Memiliki kelrutan larut
dalam 550 bagian air dan dalam 4 bagian etano (95%) mudah larut
dalam klorofrom dan dalam eterlarut dalam amonium asetat, dinatrium
hidrogenfosfat,kalium sitrat dan natrium sitrat
Penetapan kadar
Timbang seksama 3 g, larutkan dalam 15 ml etanol
(95%) p hangat yang telah dinetralkan terhadap
larutan merah fenol p tambahkan 20 ml air titrasi
dengan natrium hidroksida 0,5 N mengunakan
indikator larutan fenol
Magnesium Hidroksida
Definisi
Magnesium hidroksida atau Mg(OH)2 adalah obat
yang berfungsi untuk mengatasi masalah konstipasi
atau sebelit, sakit maag.
Magnesium hidroksida mrmpunyai rumus kimia
MgOH2 , mempunyai berat molekul 58,31,pemerian
serbuk halbur putih ,kelarutan tidak larut dalam air
dan etanol, larut dalam As. Encer.( FI IV hal 513)
Penetapan kadar magnesium hidroksida
Larutan di ecerkan dengan air hingga 300ml dengan
melarutkan sejumlah zat uji dalam 5-10 ml air/ dalam
sedikit HCL 2 N dan diencerkan dengan air hingga 50
ml. Larutan ditambahkan 10 ml dapar amonia PH=
10,0 dan ±50mg EBT campur kemudian dilarutkan
dipanaskan hingga suhu 40ºc. Titrasi dengan
NA.EDTA 0,05 M sehingga terjadi perubahan dan
warna ungu ke biru (FI IV hal 513)
Asam oksalat dihidrat
Definisi
Asam oksalat dihidrat mempunyai rumus bagun
(C2H4O2.2H2O) dengan berat molekul 126,07
gr/mol dan melting point 101,20c dan mengadung
71,42 % asam oksalat dihidrat berbentuk kristal,
berwarna putih. Tidak berbau
Asam okasalat anhidrat digunakan sebagai untuk
menghilangkan kotoran yang menepel pada
permukaan logam yang di cat
Natrium karbonat

Definisi
Natrium karbonat adalah garam natrium netral dari asam
karbonat yang bersifat higroskopis. Natrium karbonat yang
murni pada umumnya berwarna putih, berupa bubuk tanpa
warna yang dapat menyerap embun dari udara, mempunyai
rasa yang pahit, dan dapat membentuk larutan alkali yang
kuat.kelarutan Natrium karbonat larut dalam air, dan terjadi
secara alami di daerah kering terutama daerah endapan
material (batuan evaporit) yang terbentuk ketika danau musiman
menguap.
NaOH
Definisi
NaOH, juga dikenal sebagai soda kaustik atau sodium
hidroksida, adalah sejenis basa logam kaustik. Natrium
Hidroksida terbentuk dari oksida basa Natrium Oksida dilarutkan
dalam air. Natrium hidroksida membentuk larutan alkalin yang
kuat ketika dilarutkan ke dalam air. Ia digunakan di berbagai
macam bidang industri, kebanyakan digunakan sebagai basa
dalam proses produksi bubur kayu dan kertas, tekstil, air minum,
sabun dan deterjen. Natrium hidroksida adalah basa yang paling
umum digunakan dalam laboratorium kimia.
HCL
Definisi
HCl adalah asam kuat, dan memisah sepenuhnya dalam air.
HCl dibentuk oleh ikatan kovalen antara ion hidrogen dan
klorida. HCl memiliki banyak kegunaan komersial, termasuk
penggunaan dalam produksi baja dan dalam produksi obat-
obatan. Selain itu, HCl digunakan oleh perut untuk mengaktifkan
enzim yang memecah protein. Kimotripsin dan pepsin adalah
dua enzim ini, dan kehadiran HCl akan memungkinkan enzim ini
menjadi aktif dan mempercepat proses pencernaan. (Sridianti,
2014).
Indikator PP

Definisi
Fenoftalein atau 3,3-bis(4-hydroxyphenyl)isobenzofuran-1(3H)-
one memiliki rumus molekul C20H14O4. Fenolftalein berupa
serbuk putih-kuning  yang tidak berbau. Titik leleh fenolftalein
berkisar antara 258oC sampai 262oC. Fenolftalein hampir tidak
larut dalam air, sedikit larut dalam kloroform, dan larut dalam
alkohol, dietil eter, larutan alkali encer, dan larutan panas alkali
karbonat (Report On Carcinogens, 2002).
Indikator MO

adalah indikator ph  yang sering digunakan dalam titrasi  karena


perubahan warnanya yang jelas dan kontras. Oleh karena ia
berubah warna pada pH sedikit asam, maka biasa digunakan
dalam titrasi asam.
Hasil pengamatan
A. Pembakuan NaOH 0,1 N
NO Awal (ML) Akhir (ML) Vol NaOH Normalitas
Naoh
1. 0 9,8 9,8 0,102
2. 9.8 19,9 10 0,1
3. 19,9 30 10,1 0,09
Rata –rata 29,9 / 3 = 0,097
9,9
b. Pengukur kadar sempel asam salisilat
NO Awal (ML) Akhir (ML) Vol NaOH Normalitas
Naoh
1. 0 1,6 1,6 0,015
2. 1,6 3,2 1,6 0,015
3. 3,2 4,8 1,6 0,015
Rata –rata 1,6 0,015
c. Pembentukan HCL 0,1 N
NO Awal (ML) Akhir (ML) Vol NaOH Normalitas
Naoh
1. 0 10,2 10,2 0,0980
2. 10,2 20,4 10,2 0,0980
3. 20,4 20,7 10,3 0,0970
Rata –rata 10,23 0,097
d. Pengukuran kadar sempel MgOH
NO Awal (ML) Akhir (ML) Vol NaOH Normalitas
Naoh
1. 13,1 15,5 2,4 0,404
2. 15,5 17,8 2,3 0,421
3. 17,8 20,2 2,4 0,404
Rata –rata 2,36 0,409
Penghitugan
 Normalitas asam oksalat dihidrat (N)

N = gr/mr x 1000/p x 2

= 0,315/126 x 1000/50 x 2 = 0,1 N

 Normalitas NaOH

V asam oksalat x N asam oksalat = V NaOH x N NaOH


1. 10 x 0,1 = 9,8 x NaOH
10 x 0,1 = 0,102 N
9,8
2. 10 x 0,1 = 10 x N NaOH
10 x 0,1 = 0,1 N
10
3. 10 x 0,1 = 10 x N NaOH
10 x 0,1 = 0,09 N
10,1

 Rata – rata = 0, 102 + 0,1 + 0,09 = 9,9


3
 Normalitas asam salisilat
 V. NaOH X M. NaOH = V. sempel x N. sempel
1,6 x 0,097 = 10 x ….
1,6 x 0,097 = 0,015
10
 V. NaOH X M. NaOH = V. sempel x N. sempel
1,6 x 0,097 = 10 x ….
1,6 x 0,097 = 0,015
10
 V. NaOH X M. NaOH = V. sempel x N. sempel
1,6 x 0,097 = 10 x ….
1,6 x 0,097 = 0,015
10
 Menentukan %b/v
%b/v = N. asam salisilat x mr x 0,1 = 0,015 x 138,12 x 0,5 = 0,20718 %
valensi asam salisilat 1
• Normalitas Na2CO3 N
N = M x Valensi

N = gr/Mr x 1000/p x 2
N = 0,266 g/106 x 1000/50 x 2

= 0,1 N
• Normalitas HCL

1. V Na2CO3 x N Na2CO3 = V HCL x N HCL

10 x 0,1 = 10,2 x ……

N HCL = 10 x 0,1 = 0,0980


10,2
V Na2CO3 x N Na2CO3 = V HCL x N HCL

10 x 0,1 = 10,2 x ……

N HCL = 10 x 0,1 = 0,0980


10,2

3. V Na2CO3 x N Na2CO3 = V HCL x N HCL

10 x 0,1 = 10,3 x ……

N HCL = 10 x 0,1 = 0,0970


10,3
Normalitas MgOH (N)
1. V HCL x N HCL = V MgOH2 x N MgOH2
10 ml x 0,097 = 2,4 x ………..
N MgOH2 = 10 ml x 0,097 = 0,404 N
2,4
2. V HCL x N HCL = V MgOH2 x N MgOH2
10 ml x 0,097 = 2,3 x ………..
N MgOH2 = 10 ml x 0,097 = 0,421 N
2,3
3. V HCL x N HCL = V MgOH2 x N MgOH2
10 ml x 0,097 = 2,4 x ………..
N MgOH2 = 10 ml x 0,097 = 0,404 N
2,4
%b/v = N MgOH2 x Mr x Mr x 0,1 = 0,4096 x 58 x 0,1
V MgOH2 2
= 2,37568 = 1,8 %
2
Daftar pustaka
Report On Carcionogens,2002.phenolphthalein CAS No 77-09-
8. report On Carcinogens. Eleventh Edition. Tersedia pada (
http://ntp.niehs.nih.gov/ntp/roc/eleventh/profiles/s145phen.pdf
). Diaksek pada tanggal 19 september 2019
MSDS, No.106498/2012. Material Safety and Data Sheet NaOH
https://
www.sridianti.com/fungsi-dan-manfaat-vitamin-c-asam-askor
bat.html
. Diakses pada tanggal 20 sepetmber 2019
Anonim, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi IV, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. 513

Anda mungkin juga menyukai