Anda di halaman 1dari 40

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh :)

Laman
Beranda

Senin, 05 November 2012


laporan lengkap pulveres

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Penggunaan obat dalam bentuk sediaan serbuk sangat dibutuhkan oleh masyarakat

terutama bagi anak-anak dan orang tua yang sulit meminum obat dalam bentuk tablet, pil,

atau pun kapsul.

Serbuk merupakan campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihasilkan dan

ditunjukan untuk pemakaian oral ( melalui mulut ) atau untuk pemakaian luar ( serbuk tabur

) yang berkhasiat untuk mencegah infeksi pada luka dipermukaan kulit. Serbuk dapat

mengandung sejumlah kecil cairan yang disebarkan secara merata pada campuran bahan

padat atau mungkin juga keseluruhan serbuk yang terdiri dari bahan padat yang kering.

Serbuk padat pula dibuat dari bahan obat tumbuh-tumbuhan yang dikeringkan secara alamiah

atau merupakan campuran dua atau lebih unsur kimia murni.

Serbuk terbagi (pulveres), dapat dibagi secara visual, tetapi sebanyak banyaknya

hanya 10 serbuk bersama sama. Jadi serbuk tersebut dibagi dengan jalan menimbang dalam

beberapa bagian, sebanyak banyaknya dapat dibuat 10 serbuk. Penimbangan satu persatu

diperlukan, jika pasien memperoleh 80% dari takaran maksimum untuk sekali atau dalam 24
jam. Dalam hal ini seluruh takaran serbuk itu ditimbang satu persatu. Serbuk serbuk dengan

bobot yang kurang dari 1 gram, penimbangannya dapat dilakukan pada timbangan biasa

(Chaerunnisa, 2009).

I.2 Maksud dan Tujuan

I.2.1 Maksud

Agar praktikan dapat melakukan praktikum farmasetika dengan baik dan mengetahui

lebih jelas dan mendalam tentang sedian berupa serbuk terbagi atau pulveres, khususnya cara

pembuatan dan pengemasannya.

I.2.2 Tujuan prktikum

a. Praktikan dapat memahami cara pembuatan serbuk terbagi (pulveres) dan menerapkannya di

laboratorium atau di industri nantinya.

b. Praktikan dapat membuat sendiri serbuk tarbagi dan mengetahui cara penggunaannya.

BAB II
LANDASAN TEORI

II.1 Serbuk Terbagi ( PULVERES)

Pulveres adalah serbuk yang dibagi dalam bobot yang lebih kurang sama, dibungkus

dengan kertas perkamen atau bahan pengemas yang cocok (Depkes, 1979).
Ada dua cara penulisan serbuk bagi yang biasa dilakukan oleh dokter. Cara pertama

ditulis jumlah obat untuk seluruh serbuk dan lalu dibagi menjadi beberapa bungkus. Cara

kedua ditulis jumlah untuk setiap bungkus serbuknya dan membuat berapa bungkus. Bila

dokter lupa menulis atau keliru menulis d.t.d., akan segera diketahui mengenai besarnya dosis

yang menyimpang dari dosis biasa, apa lebih besar atau terlalu kecil (Anief, 1988).

Pada umumnya digunakan pada anak-anak yang belum bisa menelan kapsul atau

tablet. Zat berkhasiat bisa tunggal atau merupakan beberapa zat yang berkhasiat dan bahan

tambahan. Bila dokter menulis serbuk bagi, dapat ditulis dengan cara :

1. Ditulis jumlah obat untuk seluruh serbuk dan lalu dibagi menjadi beberapa bungkus.

Contoh :

R/ Asetosal 10 g

m.f.pulv.devide in partes aekualis no. XX

2. Ditulis untuk jumlah setiap bungkus serbuknya dan membuat beberapa bungkus.

Contoh :

R/ Asetosal 10 g

m.f.pulv.dtd no. XX

Penyelesaian :

1. Ditimbang 10 g asetosal digerus lalu dibagi menjadi 20 bungkus. Sehingga bobot perbungkus

adalah 10 g/20 = 0.5 g.

2. Ditimbang 20 x 0.5 g asetosal, lalu dibagi menjadi 20 bungkus sehingga bobot perbungkus

ialah 0.5 g, bobot seluruhnya adalah 20 x 0.5 g = 10 g.

Bila dokter lupa menulis atau keliru menulis dtd akan segera diketahui mengenai

besarnya dosis yang menyimpang dari dosis biasa, apakah terlalu kecil atau terlalu besar.

Penggunaan zat tambahan :


1. Zat tambahan yang sering digunakan pada campuran serbuk adalah saccharum album.

2. Penggunaan saccharum lactis keuntungannya sebagai korigen rasa, akan tetapi mempunyai

kerugian yaitu serbuk muda basah kerena saccharum album mengandung higroskopis.

3. Selain sebagai korigen rasa, saccharum album digunakan untuk memenuhi berat serbuk 500

mg perbungkus.

4. Pada penderita diabetes, tidak boleh menggunakan saccharum album, sehingga diganti

dengan zat tambahan lainnya yaitu manitol, saccharum lactis.

Cara mencampur serbuk bagi

Bahan padat

1. Halus sekali

a) Tidak berkhasiat keras

Belerang, dalam bedak tabur tidak ikut diayak, tidak boleh diayak dengan bahan sutra atau

logam.

Iodoform, karena baunya lengket dan tidak enak, harus diayak dengan ayakan khusus atau

terpissah.

Rifampisin (sangat halus sehingga dapat masuk ke pori-pori lumpang atau mortir maka harus

di gerus dalam lapisan zat tambahan.

b) Berkhasiat keras

Jumlah banyak : rifampisin, digerus dalam lapisan zat tambahan.

Jumlah sedikit : AS2O3, dibuat pengenceran atrupin sulfat dibuat pengenceran bertingkat.

2. Hablur atau kristal

a) Camphora, muda mengkristal kembali, maka ditetesi terlebih dahulu dengan eter atau etanol

95% kemudian dikeringkan dengan zat tambahan yang cocok.

b) Asam salisilat, sangat ringan, mudah berterbangan, merangsang hidung hingga bersin, tetesi

terlebih dahulu dengan eter atau etanol 95% kemudian tambahkan zat tambahan.
c) Asam benzoat, naftol dan timol, campurannya mudah mencair, dikerjakan seperti pada

camphora dan asam salisilat .

II.2 Uraian Bahan

Resep 4

a. ACIDI ACETYLSALICYL (FI Edisi III, hal 43)

Nama Resmi : ACIDUM ACETYLSALICY LICUM

Sinonim : Asam Asetilsalisilat, Asetosal, Aspirin

Rumus Molekul : C9H8O4

BM : 180,16

n : Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur putih, tidak berbau, atau hampir tidak berbau,

rasa asam.

n : Agak sukar larut kedalam air, mudah larut dalam etanol (95%), larut dalam kloroform p dan

dalam eter p.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

: Analgetikum (obat menghilangkan rasa sakit dan nyeri pada manusia), antipirektikum (obat

menurunkan suhu tubuh yang tinggi).

DM :

b. SACCH LACT ( FI Edisi III, hal 338)

Nama Resmi : LACTOSUM

Sinonim : Laktosa

Rumus Bang

Rumus Molekul : C12H22O11.H2O

: 36,30

an : Serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa agak manis.

n : Larut dalam 6 bagian air, larut dalam 1 bagian air mendidih, sukar larut dalam etanol (95%)

p, praktis tidak larut dalam kloroform p dan eter p.

panan : Dalam wadah tertutup baik.

K/P : Zat tambahan ( pemanis)

Resep 5

a. ASPIRIN ( F1 Edisi III, hal 43 )

Nama Resmi : ACIDUM ACETYLSALICLICUM

Sinonim : Asam Asetilsalisilat

Rumus Bangun : COOH

OCOOH3
Rumus Molekul : C9H8O4

BM : 180,16

: Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur putih ; tidak berbau atau hampir tidak berbau,

rasa asam.

n : Agak sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol (95%) , larut dalam kloroform P dan

dalam eter P.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

: Analgetikum ( obat menghilangkan rasa sakit dan nyeri pada manusia). Antipiretikum (obat

menurunkan suhu tubuh yang tinggi).

b. PARACETAMOL ( FI. Edisi III, hal 37 )

Nama Resmi : ACETAMINOPHENUM

Sinonim : Asetaminofen, parasetamol

Rumus Banagun : OH

NHCOCH3

Rumus molekul : C8H9NO2

BM : 151,16

n : Hablur atau serbuk hablur putih ; tidak berbau ; rasa pahit.

n : Larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian etanol (95%) p, dalam 13 bagian asset p, dalam

40 bagian gliserol p dan dalam 9 bagian propilenglikol p ; dan larut dalam larutan alkali

hidroksida.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.


: Analgetikum (obat menghilangkan rasa sakit dan nyeri pada manusia), antipiretikum (obat

menurunkan suhu tubuh yang tinggi).

c. COFFEIN ( FI..Edisi III, hal 175)

Nama Resmi : COFFEINUM

Sinonim : Kofeina

Rumus Bangun :

Rumus Molekul : C8H10N4O2

BM : 194,19

n : Serbuk atau hablur berbentuk jarum mengkilat biasanya menggumpal, putih, tidak berbau,

rasa pahit.

n : Agak sukar larut dalam air dan dalam etanol (95%) p, mudah larut dalam kloroform p, sukar

larut dalam eter p.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

: Stimulan syaraf pusat (perangsang sistem syaraf pusat), kardiotorikum (zat yang

memperkuat kerja jantung).

: Sekali 500 mg, sehari 1,5 g.


RESEP 6

a. Tetracyclin (FI. Edisi III, hal 594)

a Resmi : TETRACYLINUM

nim : Tetrasiklina

t Molekul : 444.44

us Molekul : C22H24N2O8

an : Serbuk hablur; kuning; tidak berbau atau sedikit berbau lemah.

tan : Sangat sukar larut dalam air; larut dalam 50 bagian etanol (95%) P; praktis tidak larut

dalam kloroform P dan eter P; larut dalam asam encer; larut dalam alkali disertai peruraian.

mpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya. Jika dalam udara lembap terkena sinar

matahari langsung, warna menjadi gelap; larutan dengan pH tidak lebih dari 2; menjadi

inaktif dan rusak pada pH 7 atau lebih.

: Antibiotikum (untuk menghambat pertumbuhan atau membunuh mikroorganisme).

b. Metampiron (FI. Edisi III, hal 369)

Resmi : METHAMPYRONUM

im : Metampiron, Antalgin

Molekul : 351.37

s Molekul : C13H16N3NaO4S . H2O

rian : Serbuk hablur; putih atau putih kekuningan.


mpanan : Dalam wadah tertutup baik.

: Analgetikum (mengurangi atau melenyapkan rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran);

antipiretikum (untuk menurunkan suhu tubuh yang tinggi).

c. Luminal (FI. Edisi III, hal 481)

a Resmi : PHENOBARBITALUM

nim : Fenobarbital, Luminal

Berat Molekul : 232.24

us Molekul : C12H12N2O3

an : Hablur atau serbuk hablur;putih tidak berbau; rasa agak pahit.

tan : Sangat sukar larut dalam air;larut dalam etanol (95%) P, dalam eter P,dalam larutan alkali

hidroksida dan dalam larutan alkali karbonat.

mpanan : Dalam wadah tertutup baik.

: Hipnotikum (sebagai obat tidur); sedativum (sebagai obat penenang).

: Sekali 300 mg dan sehari 600 mg.


Resep 7

a. RIFAMPICIN ( FI. Edisi IV, hal 744 )

Nama Resmi : RIFAMPICINUM

Sinonim : Rifampisin

Rumus Bangun :

Rumus Molekul : C43 H58 N4 O12

Berat Molekul : 822,95

Pemerian : Serbuk hablur cokelat merah

an : Sangat sukar larut dalam air, mudah larut dalam kloroform, larut dalam etil asetat dan

dalam metanol.

panan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari panas berlebihan, tidak tembus cahaya.

: Antibiotikum ( obat yang digunakan untuk penyakit paru-paru atau TBC ).

b. INH (FI. Edisi III, hal 320)

Nama Resmi : ISONIAZIDUM

Sinonim : Isoniazida

Rumus Bangun :
N

Rumus Molekul : C6H7N3O

Berat Molekul : 137,14

n : Hablur tidak warna atau serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa agak pahit, terurai,

perlahan- lahan oleh udara dan cahaya.

n : Mudah larut dalam air, agak suka larut etanol (95%)p, sukar larut dalam kloroform

p dan dalam eter p.

panan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya.

DM : Sehari 10mg/kg.

: Antiturbekulosa ( melawan penyakit yang di sebabkan mikrobakterium atau obat untuk

mengobati penyakit paru-paru atau TBC).


Resep 10

a. AMOXICILLIN (FI. Edisi IV, hal 95)

Resmi : AMOXICILLINUM

m : Amosisilin

us Molekul : C16H19N3O5S . 3H2O

an : Serbuk hablur; putih; praktis tidak berbau.

tan : Sukar larut dalam air dan methanol; tidak larut dalam benzena,dalam karbon tetraklorida

dan dalam kloroformP.

impanan : Dalam wadah tertutup rapat,pada suhu terkendali.

: Antibiotikum (untuk menghambat pertumbuhan atau membunuh mikroorganisme).

2. CTM (FI. Edisi III, hal 153)

ma Resmi : CHLORPHENIRAMINI MALEAS

nim : Klorfeniramina Maleat

mus Bangun :

at Molekul : 390.87

mus Molekul : C16H19CIN2 . C4H4O4

erian : Serbuk hablur; putih; tidak berbau; rasa pahit.

arutan : Larut dalam 4 bagian air, dalam 10 bagian etanol (95%)Pdan dalam 10 bagian kloroform P;

sukar larut dalam eterP.


yimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya.

: Antihistaminikum (untuk melawan dan memblokir pekerjaan histamin, dapat

menyembuhkan alergi).

: Sehari 40 mg.

3. AMBROXOL ( Martindale, hal 904 )

Nama Resmi : Ambroxol

Rumus Molekul : C13H18Br2N2O

Dosis : 15 30 mg 2 atau 3 sehari

K/P : Alveolar proteinosis ( digunakan sebagai protein

dengan cara dihirup ), untuk penyakit bronkitis

( digunakan melalui mulut, pernapasan, suntikkan

pembuluh darah ).

BAB III
METOD PRAKTIKUM

RESEP 4

A. Resep

Dr.Bayu SIP 789/IDI/2001


Jln.Nusa Indah 20 Kendari

R/ Acidi Asetylosalicyl 10 g
Sacch.Lact qs
m.f.pulv.div in p.Aeq No.xx
S. 3 dd 1

Pro : Dani
B. Kelengkapan Resep

Dr.Bayu

SIP:789/IDI/2001

Jln.Nusa Indah 20 Kendari

No.04 Kendari,25-09-2012

R/ Acidi Asetylosalicyl 10 g

Sacch.Lact qs

m.f.pulv.div in p aeq No.xx

S.3 dd 1

Pro : Dani

Umur : 20 tahun

Alamat : Jln.Mayjen Katamso

Keterangan:

No : Nomero = nomor
R/ : Recipe = ambillah

m.f.pulv. div in p.Aeq = misce fac pulveres divide in partes aequalis =

campur dan buat serbuk yang dibagi dengan bagian yang sama

S.3 dd 1 :signa terdedie = tandai pemakaian tiga kali sehari

Pro : pronum = untuk

C. Perhitungan Bahan

Asetosal 10 gram

Sacch lact 500 mg

DM asetosal = 1 x P = 1 g

1xS=8g

Untuk Dani = 0,5/ bungkus

= 0,5/ bungkus 1x pakai (TOD)

Untuk sehari = = 0,5 gram/ bungkus

1 x p = 1 x 0,5 gram = 0,5 g < 1 g (TOD)

1 x S = 3 x 0,5 gram = 1,5 g < 8 g (TOD)

Presentase :

1 x p = x 100% (TOD)

= 50 %

1 x s = x 100% (TOD)

= 18,75 < 100%

D. Cara Kerja

1. Siapkan alat dan bahan,setarakan timbang.

2. Ditimbang Asetosal sebanyak 10 gram.


3. Ditimbang Sacch Lact sebanyak 500 mg.

4. Dimasukkan Sacch.lact sebanyak separuhnya kedalam lumpang, digerus.

5. Dimasukkan asetosal sedikit demi sedikit gerus hingga homogen

6. Dimasukkan sisa sach.lact kedalam lumpang dan digerus hingga homogen.

7. Dikeluarkan campuran serbuk dan dibagi sama rata/bagian yang sama sebanyak 20 bungkus.

8. Dimasukkan dalam sak plastik dan beri etiket putih.

E. Wadah dan etiket

Dalam wadah tertutup baik

Etiket

Apotek Bina Husada


Jln.Asrama Haji No.17 Telp 0401390193
Apoteker : SARNI JUMIYANTI
SIK : F.12.130
No : 04 Kendari, 28-09-2012
Nama : Dani
Aturan : 3 x sehari 1 tablet
kapsul
bungkus
sebelum / sesudah makan
RESEP 5

A. Resep

Dr.Arianto Hutama
SIP : 2345/IPDU/2001

R/ Aspirin 250 mg
Paracetamol 250 mg
Coffein 50 mg
m.f.pulv.dtd No.x
S.t.d.d.p.1

Pro : An.Dina
B. Kelengkapan Resep

Dr.Arianto Hutama

SIP : 2345/IPDU/2001

Jln : Benteng 18 Kendari

No : 05 Kendari,25-09-2012

R/ Aspirin 250 mg

Paracetamol 250 mg

Coffein 50 mg

m.f.pulv.dtd.No.x

S.t.d.d.p.1

Pro : An.Dina

Umur : 7 tahun

Alamat : Jln.Baruga Indah

Keteranagan :

No = nomero = nomor

R/ = recipe = ambillah

m.f.pulv.dtd = misce fac pulveres da tales doses = campur dan buat serbuk berilah sekian

takaran

S.t.d.d.p.1 = signa ter de die pulveres 1 = tandai pemakaian 3 x sehari 1 bungkus serbuk
Pro = pronum = untuk

C. Perhitungan bahan

Aspirin : 250 g x 10 = 2500 mg

Paracetamol : 200 g x 10 = 2000 mg

Coffein : 50 g x 10 = 500 mg

DM aspirin : 1 x p = 1 g

1xs=8g

DM untuk dina : = =

1 x p = 1 g x = 0,37 g 0,25 g (TOD)

1 x s = 8 g x = 2,97 g 0,75 (TOD)

Persentase :

1 kali : x 100% = 67, 56 % 100 % (TOD)

1 hari : x 100 % = 25,51 % 100 % (TOD)

DM coffein : 1 x p = 500 mg

1 x s = 1,5 g

DM untuk dina : : = =

1 x p = 500 mg x = 184,2 mg 0,05 g (TOD)

1 x s = 1,5 g x = 0,55 g 150 mg (TOD)

Persentase :

1 kali : x 100% = 2,71 % 100% (TOD)

1 hari : x 100% = 30 % 100% (TOD)

D. Cara Kerja

1. Siapkan alat dan bahan,setarakan timbangan.

2. Ditimbang semua bahan sesuai dengan perhitungan bahan.

3. Dimasukkan aspirin kedalam lumpang sedikit demi sedikit dan digerus hingga homogen.
4. Dimasukkan paracetamol kedalam lumpang sedikit demi sedikit dan gerus hingga homogen.

5. Dimasukkan coffein kedalam lumpang sedikit demi sedikit dan gerus hingga homogen.

6. Dikeluarkan campuran serbuk dari lumpang dan dibagi sebanyak 10 bungkus.

7. Dimasukkan kedalam sak plastik dan beri etiket putih

E. Wadah dan etiket

Dalam wadah tertutup baik

Etiket

Apotek Bina Husada

Jln.Asrama Haji No.17 Telp 0401390193

Apoteker : YUSNI

SIK : F.12.163

No : 05 Kendari, 25-9-2012

Nama : An.Dinda

Aturan : 3 x sehari 1 tablet

kapsul

bungkus

sebelum / sesudah makan

RESEP 6
A. Resep

Dr. Susanti
SIP 9768/IDI/2002
Jln. Bromo 24 Kendari

R/ Teracyclin 250 mg
Metampiron 200 mg
Luminal 30 mg
m.f.pulv.dtd. No. XX
S.4.d.d.1 did

Pro : mia

B. Kelengkapan Resep

Dr. Susanti
SIP 9768/IDI/2002
Jln. Bromo 24 Kendari
Telp. 170210
No. 06 Kendari, 2-10-2012
R/ Teracyclin 250 mg
Metampiron 200 mg
Luminal 30 mg
m.f.pulv.dtd. No. XX
S.4.d.d.1 did
Pro : Mia
Umur : 10 tahun
Alamat : Jln. Bimantara

Keteranagan :

No = nomero = nomor

R/ = recipe = ambillah

m.f.pulv.dtd = misce fac pulveres da tales doses = campur dan buat serbuk berilah sekian

takaran

S.t.d.d.p.1 = signa ter de die pulveres 1 = tandai pemakaian 3 x sehari 1 bungkus serbuk

Did = da in dimidio = berikan separuhnya

Pro = pronum = untuk

C. Perhitungan Bahan
Tetracyclin : 250 mg x 10 = 2500 mg

Metampiron : 200 mg x 10 = 2000 mg

Luminal : 30 mg x 10 = 300 mg

DM Luminal : sekali 300 mg dan sehari 600 mg

Untuk 1 x pakai : 1 x 30mg = 30mg < 150 mg (TOD)

Untuk 1 x sehari : 4 x 30mg =120mg <300 mg (TOD)

Persentase

Untuk 1 x pakai : < 100 % (TOD)

Untuk 1 x sehari : < 100 % (TOD)

D. Cara Kerja

1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, lalu setarakan timbangan.

2. Ditimbang bahan acidi acetylosalicyl 10 g dan saccharum lactis secukupnya (500 mg).

3. Dimasukkan saccharum lactis setengah bagian kedalam lumpang, lalu gerus hingga halus.

4. Dimasukkan acidiacetylosalicyl kedalam lumpang yang berisikan saccharum lactis sedikit

demi sedikit, lalu gerus hingga homogen.

5. Ditambahkan sisa saccharum lactis kedalam lumpang, lalu gerus hingga homogen.

6. Dikeluarkan campuran serbuk dari dalam lumpang, lalu bagi campuran kedalam bagian yang

sama sebanyak 20 bungkus.

7. Dibungkus serbuk dengan kertas perkament, lalu masukkan kedalam sak obat dan diberi

etiket putih.
8. Wadah dan etiket.

E. Wadah dan Etiket

Dalam wadah tertutup baik

Etiket

Apotek Bina Husada


Jln.Asrama Haji No.17 Telp 0401390193
Apoteker : YUSNI
SIK : F.12.163
No : 05 Kendari, 25-9-2012
Nama : An.Dinda
Aturan : 3 x sehari 1 tablet
kapsul
bungkus

sebelum / sesudah makan


RESEP 7

A. Resep

Dr. Bayu

SIP. 789/IDI/2011

Jln. Nusa Indah 20 Kendari

R/ Rifampisin 200mg

INH 100mg

m. f. pulv. dtd No.xxx

s. t. d. d. pulv I

Pro: Rina

B. Kelengkapan Resep

Dr. Bayu

SLP. 789 /IDI / 2011

Jln. Nusa Indah 20 Kendari Telp. 566784

No : 07 Kendari, 15-9-2012

R/ Rifampisin 200 mg
INH 100 mg

m. f. pulv. dtd No. xxx

s. t. d. d pulv I

Pro : Rina

Berat Badan : 35 kg

Alamat : Asrama Korem 143/HO

APOTEK BINA HUSADA


Jln. Asrama Haji No. 17 Kendari
Tlp . 0401-390193
Apoteker : UCI TRIYANI
SIK : F.12.151
Kendari, 10 Oktober 2012
COPY RESEP
Iter 2X
No . R / : 007
Nama Pasien : Rina (35 kg)
COPY RESEP Nama Dokter : Dr.Bayu
Tanggal ditulis resep : 10 Oktober 2012
Tanggal pembuatan resep : 9 Oktober 2012
R / Rifampisin 200 mg
INH 100 mg
m . f. puvl. Dtd No. xxx
s. 3. d. d. pulv 1 det I
cap apotek

p. c. c

COPY RESEP
APOTEK BINA HUSADA
Jln. Asrama Haji No. 17 Kendari
Tlp . 0401-390193
Apoteker : UCI TRIYANI
SIK : F.12.151
Kendari, 10 Oktober 2012
COPY RESEP
Iter 2X
No . R / : 07
Nama Pasien : Rina (35 kg)
Nama Dokter : Dr.Bayu
Tanggal ditulis resep : 10 Oktober 2012
Tanggal pembuatan resep : 9 Oktober 2012
R / Rifampisin 200 mg
INH 100 mg
m . f. puvl. Dtd No. xxx
s. 3. d. d. pulv 1 det orig
cap apotek

p. c. c

C. Perhitungan Bahan

Rifampicin = 200 mg x 30 bungkus = 6000 mg = 6 gram

INH = 100 mg x 30 bungkus = 3000 mg = 3gram

DM INH =10 mg / kg

INH = Sehari 10 mg / kg

= 10 mg / kg x 35 kg

= 350 mg

1XP = -

1X H = 3 x 100 mg = 300 mg < 350 mg (TOD)


Persentase

1xp = -

1H = 300 mg / 350 mg x 100%

= 85,71 % < 100 % (TOD)

D. Cara Kerja

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan .

2. Timbang :

- INH 3000 mg = 3 gram

- Rifampicin 6000 mg = 6 gram

3. Masukkan INH kedalam lumpang sambil digerus sampai halus.

4. Masukkan Rifampicin kedalam lumpang sambil gerus hingga homogen.

5. Keluarkan larutan tersebut dari lumpang kemudian bagi dengan sama bagian sebanyak 30

bungkus

6. Masukkan kedalam sak plastik kemudian beri etiket putih

E. Wadah dan etiket

Kertas perkamen dan sak plastik


Etiket

APOTEK BINA HUSADA


Jln. Asrama Haji No. 17 Kendari
Apoteker : UCI TRIYANI
SIK : F.12.151
No : 07 tgl. 15 09 - 2012
Pasien : Rina
Aturan : 3 x sehari 1 kapsul
Bungkus
Serbuk
Sebelum / sesudah makan

RESEP 10

A. Resep

dr. Ambarwati
SIP : 1234/ IDI / 2007
Jln. Nangkajajar 45 kolaka
R / Amoxicillin 250 mg
CTM tab
Ambroxol tab
m. f. pulv. dtd .No. X
s .3 .d .d. p.1

Pro : Sian
B. Kelengkapan Resep

dr. Ambarwati
SIP : 1234/ IDI / 2007
Jln. Nangkajajar No. 45 kolaka
No. R/ : 010 Kendari, 02-10-2012
R / Amoxicillin 250 mg
CTM tab
Ambroxol tab
m. f. pulv. dtd .No. X
s .3 .d .d. p.1
Pro : Sian
Umur : 6 tahun
Alamat : Jln. Bunglon No. 23 Kendari

Keterangan :

R/ : recipe : ambillah

m.f.pulv. : misce fac pulveres : campur dan buat serbuk bagi

dtd : da tales doses : berilah sekian takaran

s. 3. d. d. : signa ter de die : tandai 3 x sehari


pro : pronum : untuk

C. Perhitungan Bahan

CTM 1 tab = 4 mg CTM

Ambroxol 1 tab = 30 mg Ambroxol

Amoxicillin = 250 mg x 15 = 3750 mg

CTM = tab x 4 mg x 15 = 15 mg

Ambroxol = tab x 30 mg x 15 = 225 mg

Cara Pengenceran :

Ditimbang 50 mg CTM, kemudian masukkan kedalam lumpang.Lalu timbang saccharum

lactis 450 mg dan gerus hingga homogen lalu dikeluarkan. Karena CTM yang dibutuhkan 15

mg, maka perlu dilakukan pengenceran CTM = 50 mg

Sacch.lact = 450 mg

1 x sehari = = 150 mg

DM CTM : sehari 40 mg

Untuk 1 x pakai = 1 x 1mg = 1mg (TOD)

Untuk 1 x sehari = 3 x 1mg = 3mg < 13,33 mg (TOD)

Persentase

Untuk 1 x sehari : < 100 % (TOD)

D. Cara Kerja

1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, lalu setarakan timbangan.

2. Ditimbang bahan amoxicillin 3750 mg, CTM15 mg dan ambroxol 225 mg.

3. Dibuat pengenceran CTM :


a) Ditimbang saccharum lactis sebanyak 450 mg dan masukkan kedalam lumpang lalu gerus

hingga halus.

b) Ditimbang CTM 50 mg, lalu masukkan kedalam lumpang lalu gerus hingga homogen.

c) Diambil campuran serbuk dan timbang sebanyak 150 mg.

4. Dimasukkan pengenceran CTM kedalam lumpang, lalu gerus hingga homogen.

5. Dimasukkan ambroxol kedalam lumpang sedikit demi sedikit, lalu gerus hingga homogen.

6. Ditambahkan amoxicillin kedalam lumpang sedikit demi sedikit, lalu gerus hingga homogen.

7. Dikeluarkan campuran serbuk dari dalam lumpang, lalu bagi campuran kedalam bagian yang

sama sebanyak 15 bungkus.

8. Dibungkus serbuk dengan kertas perkament, lalu masukkan kedalam sak obat dan diberi

etiket putih.

E. Wadah dan Etiket

Kertas perkament dan sak obat.

Etiket

APOTEK BINA HUSADA


Jln. Asrama Haji No. 17 Kendari Telp. 0401 3190193
Apoteker : Tuti Januarti , S. Farm, Apt
SIK : F.12.150
No : 010 Tgl : 02-10-2012
Nama : Sian
Aturan pakai : 3x sehari 1 Tablet
Kapsul
Bungkus

Sebelum / Sesudah Makan


BAB IV
PEMBAHASAN

Serbuk adalah campuran bahan obat zat kimia yang dihaluskan dan di anjurkan untuk

pemberian oral (melalui mulut) atau untuk pemakaian luar serbuk tabur. pulveres adalah

serbuk yang dibagi dalam bobot yang lebih kurang sama, dibungkus dengan kertas perkamen

atau bahan pengemas yang lain yang cocok untuk sekali minum. (Anonim, 1979).

Pada peracikan R/ 04, pertama siapakan alat dan bahan yang akan digunakan,

kemudian timbang bahan satu persatu yaitu timbang asetosal 10 g, dengan menggunakan

kertas perkamen dan saccharum lactis secukupnya, setelah itu masukkan saccharum lactis

kedalam lumpang gerus kemudian tambahkan asetosal, gerus halus sampai homogen, lalu

kelurkan dari lumpang dan bagi dalam 20 bagian sama banyak. Lalu bungkus menggunakan

kertas perkamen dan masukkan kedalam zak obat lalu beri etiket putih.

Pada peracikan R/ 05, pertama siapkan alat dan bahan yang akan digunakan,

kemudian setarakan timbangan lalu timbang aspirin 2500 mg, paracetamol 2500 mg dan

coffein 500 mg. Kemudian masukkan coffein kedalam lumpang lalu gerus, tambahkan

parecetamol dan aspirin gerus sampai halus dan homogen. Setelah itu bagilah dalam bagian
sama banyak, sebanyak 10 bagian lalu bungkus dengan kertas perkamen, masukkan kedalam

zak obat lalu beri etiket putih.

Pada peracikan R/ 06, pertama siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

Setarakan timbangan lalu timbang Tetracyclin 3000 mg, metampiron 2400 mg, luminal 360

mg. Masukkan luminal kedalam lumpang kemudian tambahkan metampiron dan tetracyclin

gerus halus sampai homogen lalu bagi ke dalam bagian yang sama, sebanyak 12 bagian,

bungkus dengan menggunakan kertas perkamen. Lalu masukkkan dalam zak obat beri etiket

putih.

Pada peracikan R/ 07, pertama siapkan alat dan bahan yang akan digunakan,

kemudian setarakan timbangan lalu timbang rifampicin sebanyak 6000 mg dan INH 3000

mg. Masukkan INH ke dalam lumpang lalu gerus sampai halus, lalu tambahkan rifampicin

gerus sampai homogen. Keluarkan dari lumpang bagi dalam 30 bagian yang sama, kemudian

bungkus menggunakan kertas perkamen dan masukkkan ke dalam zak obat lalu beri etiket

putih.

Pada peracikan R/ 10, pertama siapkan alat dan bahan yang akan digunakan,

kemudian setarakan timbangan lalu timbang amoxicillin 2500 mg, CTM 100 mg, ambroxol

150 mg. Masukkan hasil pengenceran CTM kedalam lumpang gerus sampai halus,

tambahkan amoxicillin gerus sampai halus lalu tambahkan ambroxol gerus sampai homogen.

Keluarkan dari lumpang dan bagi dalam sepuluh bagian yang sama, lalu bungkus dengan

kertas perkamen dan masukkan dalam zak obat lalu beri etiket putih.

BAB V
PENUTUP

V.1 Kesimpulan
Pulveres merupakan serbuk yang dalam bobot kurang lebih sama dibungkus dengan

kertas perkamen atau pengemas lain yang cocok.

Dalam pencampuran bahan, yang lebih dahulu digerus adalah yang memiliki bobot

lebih sedikit kemudian bahan yang bobotnya besar (banyak) agar memudahkan seluruh bahan

dapat tercampur secara homogen. Dilakukan pengenceran apabila bobot bahan yang akan

ditimbang kurang dari 50 mg.

V.2 Saran

Diharapkan alat dan bahan terpenuhi demi kelancaran dalam melaksanakan

praktikum. Dalam melakukan praktikum, praktikan seharusnya berhati-hati, teliti,

terutama pada saat penimbangan bahan dan saat menggerus. Dalam melakukan

praktikum, sebaiknya lebih memperhatikan serta menjaga kebersihan laboratorium.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1979, Farmakope Indonesia edisi III, Departemen Kesehatan Republik


Indonesia: Jakarta.
Anonim, 2010, ISO Indonesia Volume 45, Ikatan Apoteker Indonesia: Jakarta.

Arief, Moh, 2010, Ilmu Meracik Obat. Anggota Ikapi Universitas Gadja Mada : Yogyakarta.
Dhanutirto, Haryanto, Dkk. 2008, ISO Indonesia. Jakarta : PT.ISSI

Diposting oleh Sarni Jumiyanti di 22.42


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest

2 komentar:

1.

i Gymaniac15 April 2016 01.33

kalo apoteker di apotek pake SIPA, antibiotik (rifampisin, INH, amoksisilin) ga boleh
di racik, untuk pengulangan resep di resep aslinya harus ada iter ga boleh ujug" di
copy resep ada iternya. yang seperti ini tanya ke dokter penulis resep. dan dokter
penulis resep harus sopan kalo ditanya jangan bentak".

BalasHapus

2.

i Gymaniac15 April 2016 01.34

BalasHapus

Muat yang lain...


Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Mengenai Saya

Sarni Jumiyanti
Lihat profil lengkapku

Arsip Blog
2013 (5)
o 30 Juni (1)
o 23 Juni (2)
o 26 Mei (1)
o 31 Maret (1)

2012 (2)
o 4 November (1)
laporan lengkap pulveres
o 30 September (1)

Google+ Followers
Google+ Badge
Tema PT Keren Sekali. Gambar tema oleh konradlew. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai