Laman
Beranda
BAB I
PENDAHULUAN
Penggunaan obat dalam bentuk sediaan serbuk sangat dibutuhkan oleh masyarakat
terutama bagi anak-anak dan orang tua yang sulit meminum obat dalam bentuk tablet, pil,
Serbuk merupakan campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihasilkan dan
ditunjukan untuk pemakaian oral ( melalui mulut ) atau untuk pemakaian luar ( serbuk tabur
) yang berkhasiat untuk mencegah infeksi pada luka dipermukaan kulit. Serbuk dapat
mengandung sejumlah kecil cairan yang disebarkan secara merata pada campuran bahan
padat atau mungkin juga keseluruhan serbuk yang terdiri dari bahan padat yang kering.
Serbuk padat pula dibuat dari bahan obat tumbuh-tumbuhan yang dikeringkan secara alamiah
Serbuk terbagi (pulveres), dapat dibagi secara visual, tetapi sebanyak banyaknya
hanya 10 serbuk bersama sama. Jadi serbuk tersebut dibagi dengan jalan menimbang dalam
beberapa bagian, sebanyak banyaknya dapat dibuat 10 serbuk. Penimbangan satu persatu
diperlukan, jika pasien memperoleh 80% dari takaran maksimum untuk sekali atau dalam 24
jam. Dalam hal ini seluruh takaran serbuk itu ditimbang satu persatu. Serbuk serbuk dengan
bobot yang kurang dari 1 gram, penimbangannya dapat dilakukan pada timbangan biasa
(Chaerunnisa, 2009).
I.2.1 Maksud
Agar praktikan dapat melakukan praktikum farmasetika dengan baik dan mengetahui
lebih jelas dan mendalam tentang sedian berupa serbuk terbagi atau pulveres, khususnya cara
a. Praktikan dapat memahami cara pembuatan serbuk terbagi (pulveres) dan menerapkannya di
b. Praktikan dapat membuat sendiri serbuk tarbagi dan mengetahui cara penggunaannya.
BAB II
LANDASAN TEORI
Pulveres adalah serbuk yang dibagi dalam bobot yang lebih kurang sama, dibungkus
dengan kertas perkamen atau bahan pengemas yang cocok (Depkes, 1979).
Ada dua cara penulisan serbuk bagi yang biasa dilakukan oleh dokter. Cara pertama
ditulis jumlah obat untuk seluruh serbuk dan lalu dibagi menjadi beberapa bungkus. Cara
kedua ditulis jumlah untuk setiap bungkus serbuknya dan membuat berapa bungkus. Bila
dokter lupa menulis atau keliru menulis d.t.d., akan segera diketahui mengenai besarnya dosis
yang menyimpang dari dosis biasa, apa lebih besar atau terlalu kecil (Anief, 1988).
Pada umumnya digunakan pada anak-anak yang belum bisa menelan kapsul atau
tablet. Zat berkhasiat bisa tunggal atau merupakan beberapa zat yang berkhasiat dan bahan
tambahan. Bila dokter menulis serbuk bagi, dapat ditulis dengan cara :
1. Ditulis jumlah obat untuk seluruh serbuk dan lalu dibagi menjadi beberapa bungkus.
Contoh :
R/ Asetosal 10 g
2. Ditulis untuk jumlah setiap bungkus serbuknya dan membuat beberapa bungkus.
Contoh :
R/ Asetosal 10 g
m.f.pulv.dtd no. XX
Penyelesaian :
1. Ditimbang 10 g asetosal digerus lalu dibagi menjadi 20 bungkus. Sehingga bobot perbungkus
2. Ditimbang 20 x 0.5 g asetosal, lalu dibagi menjadi 20 bungkus sehingga bobot perbungkus
Bila dokter lupa menulis atau keliru menulis dtd akan segera diketahui mengenai
besarnya dosis yang menyimpang dari dosis biasa, apakah terlalu kecil atau terlalu besar.
2. Penggunaan saccharum lactis keuntungannya sebagai korigen rasa, akan tetapi mempunyai
kerugian yaitu serbuk muda basah kerena saccharum album mengandung higroskopis.
3. Selain sebagai korigen rasa, saccharum album digunakan untuk memenuhi berat serbuk 500
mg perbungkus.
4. Pada penderita diabetes, tidak boleh menggunakan saccharum album, sehingga diganti
Bahan padat
1. Halus sekali
Belerang, dalam bedak tabur tidak ikut diayak, tidak boleh diayak dengan bahan sutra atau
logam.
Iodoform, karena baunya lengket dan tidak enak, harus diayak dengan ayakan khusus atau
terpissah.
Rifampisin (sangat halus sehingga dapat masuk ke pori-pori lumpang atau mortir maka harus
b) Berkhasiat keras
Jumlah sedikit : AS2O3, dibuat pengenceran atrupin sulfat dibuat pengenceran bertingkat.
a) Camphora, muda mengkristal kembali, maka ditetesi terlebih dahulu dengan eter atau etanol
b) Asam salisilat, sangat ringan, mudah berterbangan, merangsang hidung hingga bersin, tetesi
terlebih dahulu dengan eter atau etanol 95% kemudian tambahkan zat tambahan.
c) Asam benzoat, naftol dan timol, campurannya mudah mencair, dikerjakan seperti pada
Resep 4
BM : 180,16
n : Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur putih, tidak berbau, atau hampir tidak berbau,
rasa asam.
n : Agak sukar larut kedalam air, mudah larut dalam etanol (95%), larut dalam kloroform p dan
dalam eter p.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
: Analgetikum (obat menghilangkan rasa sakit dan nyeri pada manusia), antipirektikum (obat
DM :
Sinonim : Laktosa
Rumus Bang
: 36,30
n : Larut dalam 6 bagian air, larut dalam 1 bagian air mendidih, sukar larut dalam etanol (95%)
Resep 5
OCOOH3
Rumus Molekul : C9H8O4
BM : 180,16
: Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur putih ; tidak berbau atau hampir tidak berbau,
rasa asam.
n : Agak sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol (95%) , larut dalam kloroform P dan
dalam eter P.
: Analgetikum ( obat menghilangkan rasa sakit dan nyeri pada manusia). Antipiretikum (obat
Rumus Banagun : OH
NHCOCH3
BM : 151,16
n : Larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian etanol (95%) p, dalam 13 bagian asset p, dalam
40 bagian gliserol p dan dalam 9 bagian propilenglikol p ; dan larut dalam larutan alkali
hidroksida.
Sinonim : Kofeina
Rumus Bangun :
BM : 194,19
n : Serbuk atau hablur berbentuk jarum mengkilat biasanya menggumpal, putih, tidak berbau,
rasa pahit.
n : Agak sukar larut dalam air dan dalam etanol (95%) p, mudah larut dalam kloroform p, sukar
: Stimulan syaraf pusat (perangsang sistem syaraf pusat), kardiotorikum (zat yang
a Resmi : TETRACYLINUM
nim : Tetrasiklina
t Molekul : 444.44
us Molekul : C22H24N2O8
tan : Sangat sukar larut dalam air; larut dalam 50 bagian etanol (95%) P; praktis tidak larut
dalam kloroform P dan eter P; larut dalam asam encer; larut dalam alkali disertai peruraian.
mpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya. Jika dalam udara lembap terkena sinar
matahari langsung, warna menjadi gelap; larutan dengan pH tidak lebih dari 2; menjadi
Resmi : METHAMPYRONUM
im : Metampiron, Antalgin
Molekul : 351.37
a Resmi : PHENOBARBITALUM
us Molekul : C12H12N2O3
tan : Sangat sukar larut dalam air;larut dalam etanol (95%) P, dalam eter P,dalam larutan alkali
Sinonim : Rifampisin
Rumus Bangun :
an : Sangat sukar larut dalam air, mudah larut dalam kloroform, larut dalam etil asetat dan
dalam metanol.
panan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari panas berlebihan, tidak tembus cahaya.
Sinonim : Isoniazida
Rumus Bangun :
N
n : Hablur tidak warna atau serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa agak pahit, terurai,
n : Mudah larut dalam air, agak suka larut etanol (95%)p, sukar larut dalam kloroform
DM : Sehari 10mg/kg.
Resmi : AMOXICILLINUM
m : Amosisilin
tan : Sukar larut dalam air dan methanol; tidak larut dalam benzena,dalam karbon tetraklorida
mus Bangun :
at Molekul : 390.87
arutan : Larut dalam 4 bagian air, dalam 10 bagian etanol (95%)Pdan dalam 10 bagian kloroform P;
menyembuhkan alergi).
: Sehari 40 mg.
pembuluh darah ).
BAB III
METOD PRAKTIKUM
RESEP 4
A. Resep
R/ Acidi Asetylosalicyl 10 g
Sacch.Lact qs
m.f.pulv.div in p.Aeq No.xx
S. 3 dd 1
Pro : Dani
B. Kelengkapan Resep
Dr.Bayu
SIP:789/IDI/2001
No.04 Kendari,25-09-2012
R/ Acidi Asetylosalicyl 10 g
Sacch.Lact qs
S.3 dd 1
Pro : Dani
Umur : 20 tahun
Keterangan:
No : Nomero = nomor
R/ : Recipe = ambillah
campur dan buat serbuk yang dibagi dengan bagian yang sama
C. Perhitungan Bahan
Asetosal 10 gram
DM asetosal = 1 x P = 1 g
1xS=8g
Presentase :
1 x p = x 100% (TOD)
= 50 %
1 x s = x 100% (TOD)
D. Cara Kerja
7. Dikeluarkan campuran serbuk dan dibagi sama rata/bagian yang sama sebanyak 20 bungkus.
Etiket
A. Resep
Dr.Arianto Hutama
SIP : 2345/IPDU/2001
R/ Aspirin 250 mg
Paracetamol 250 mg
Coffein 50 mg
m.f.pulv.dtd No.x
S.t.d.d.p.1
Pro : An.Dina
B. Kelengkapan Resep
Dr.Arianto Hutama
SIP : 2345/IPDU/2001
No : 05 Kendari,25-09-2012
R/ Aspirin 250 mg
Paracetamol 250 mg
Coffein 50 mg
m.f.pulv.dtd.No.x
S.t.d.d.p.1
Pro : An.Dina
Umur : 7 tahun
Keteranagan :
No = nomero = nomor
R/ = recipe = ambillah
m.f.pulv.dtd = misce fac pulveres da tales doses = campur dan buat serbuk berilah sekian
takaran
S.t.d.d.p.1 = signa ter de die pulveres 1 = tandai pemakaian 3 x sehari 1 bungkus serbuk
Pro = pronum = untuk
C. Perhitungan bahan
Coffein : 50 g x 10 = 500 mg
DM aspirin : 1 x p = 1 g
1xs=8g
DM untuk dina : = =
Persentase :
DM coffein : 1 x p = 500 mg
1 x s = 1,5 g
DM untuk dina : : = =
Persentase :
D. Cara Kerja
3. Dimasukkan aspirin kedalam lumpang sedikit demi sedikit dan digerus hingga homogen.
4. Dimasukkan paracetamol kedalam lumpang sedikit demi sedikit dan gerus hingga homogen.
5. Dimasukkan coffein kedalam lumpang sedikit demi sedikit dan gerus hingga homogen.
Etiket
Apoteker : YUSNI
SIK : F.12.163
No : 05 Kendari, 25-9-2012
Nama : An.Dinda
kapsul
bungkus
RESEP 6
A. Resep
Dr. Susanti
SIP 9768/IDI/2002
Jln. Bromo 24 Kendari
R/ Teracyclin 250 mg
Metampiron 200 mg
Luminal 30 mg
m.f.pulv.dtd. No. XX
S.4.d.d.1 did
Pro : mia
B. Kelengkapan Resep
Dr. Susanti
SIP 9768/IDI/2002
Jln. Bromo 24 Kendari
Telp. 170210
No. 06 Kendari, 2-10-2012
R/ Teracyclin 250 mg
Metampiron 200 mg
Luminal 30 mg
m.f.pulv.dtd. No. XX
S.4.d.d.1 did
Pro : Mia
Umur : 10 tahun
Alamat : Jln. Bimantara
Keteranagan :
No = nomero = nomor
R/ = recipe = ambillah
m.f.pulv.dtd = misce fac pulveres da tales doses = campur dan buat serbuk berilah sekian
takaran
S.t.d.d.p.1 = signa ter de die pulveres 1 = tandai pemakaian 3 x sehari 1 bungkus serbuk
C. Perhitungan Bahan
Tetracyclin : 250 mg x 10 = 2500 mg
Luminal : 30 mg x 10 = 300 mg
Persentase
D. Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, lalu setarakan timbangan.
2. Ditimbang bahan acidi acetylosalicyl 10 g dan saccharum lactis secukupnya (500 mg).
3. Dimasukkan saccharum lactis setengah bagian kedalam lumpang, lalu gerus hingga halus.
5. Ditambahkan sisa saccharum lactis kedalam lumpang, lalu gerus hingga homogen.
6. Dikeluarkan campuran serbuk dari dalam lumpang, lalu bagi campuran kedalam bagian yang
7. Dibungkus serbuk dengan kertas perkament, lalu masukkan kedalam sak obat dan diberi
etiket putih.
8. Wadah dan etiket.
Etiket
A. Resep
Dr. Bayu
SIP. 789/IDI/2011
R/ Rifampisin 200mg
INH 100mg
s. t. d. d. pulv I
Pro: Rina
B. Kelengkapan Resep
Dr. Bayu
No : 07 Kendari, 15-9-2012
R/ Rifampisin 200 mg
INH 100 mg
s. t. d. d pulv I
Pro : Rina
Berat Badan : 35 kg
p. c. c
COPY RESEP
APOTEK BINA HUSADA
Jln. Asrama Haji No. 17 Kendari
Tlp . 0401-390193
Apoteker : UCI TRIYANI
SIK : F.12.151
Kendari, 10 Oktober 2012
COPY RESEP
Iter 2X
No . R / : 07
Nama Pasien : Rina (35 kg)
Nama Dokter : Dr.Bayu
Tanggal ditulis resep : 10 Oktober 2012
Tanggal pembuatan resep : 9 Oktober 2012
R / Rifampisin 200 mg
INH 100 mg
m . f. puvl. Dtd No. xxx
s. 3. d. d. pulv 1 det orig
cap apotek
p. c. c
C. Perhitungan Bahan
DM INH =10 mg / kg
INH = Sehari 10 mg / kg
= 10 mg / kg x 35 kg
= 350 mg
1XP = -
1xp = -
D. Cara Kerja
2. Timbang :
5. Keluarkan larutan tersebut dari lumpang kemudian bagi dengan sama bagian sebanyak 30
bungkus
RESEP 10
A. Resep
dr. Ambarwati
SIP : 1234/ IDI / 2007
Jln. Nangkajajar 45 kolaka
R / Amoxicillin 250 mg
CTM tab
Ambroxol tab
m. f. pulv. dtd .No. X
s .3 .d .d. p.1
Pro : Sian
B. Kelengkapan Resep
dr. Ambarwati
SIP : 1234/ IDI / 2007
Jln. Nangkajajar No. 45 kolaka
No. R/ : 010 Kendari, 02-10-2012
R / Amoxicillin 250 mg
CTM tab
Ambroxol tab
m. f. pulv. dtd .No. X
s .3 .d .d. p.1
Pro : Sian
Umur : 6 tahun
Alamat : Jln. Bunglon No. 23 Kendari
Keterangan :
R/ : recipe : ambillah
C. Perhitungan Bahan
CTM = tab x 4 mg x 15 = 15 mg
Cara Pengenceran :
lactis 450 mg dan gerus hingga homogen lalu dikeluarkan. Karena CTM yang dibutuhkan 15
Sacch.lact = 450 mg
1 x sehari = = 150 mg
DM CTM : sehari 40 mg
Persentase
D. Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, lalu setarakan timbangan.
2. Ditimbang bahan amoxicillin 3750 mg, CTM15 mg dan ambroxol 225 mg.
hingga halus.
b) Ditimbang CTM 50 mg, lalu masukkan kedalam lumpang lalu gerus hingga homogen.
5. Dimasukkan ambroxol kedalam lumpang sedikit demi sedikit, lalu gerus hingga homogen.
6. Ditambahkan amoxicillin kedalam lumpang sedikit demi sedikit, lalu gerus hingga homogen.
7. Dikeluarkan campuran serbuk dari dalam lumpang, lalu bagi campuran kedalam bagian yang
8. Dibungkus serbuk dengan kertas perkament, lalu masukkan kedalam sak obat dan diberi
etiket putih.
Etiket
Serbuk adalah campuran bahan obat zat kimia yang dihaluskan dan di anjurkan untuk
pemberian oral (melalui mulut) atau untuk pemakaian luar serbuk tabur. pulveres adalah
serbuk yang dibagi dalam bobot yang lebih kurang sama, dibungkus dengan kertas perkamen
atau bahan pengemas yang lain yang cocok untuk sekali minum. (Anonim, 1979).
Pada peracikan R/ 04, pertama siapakan alat dan bahan yang akan digunakan,
kemudian timbang bahan satu persatu yaitu timbang asetosal 10 g, dengan menggunakan
kertas perkamen dan saccharum lactis secukupnya, setelah itu masukkan saccharum lactis
kedalam lumpang gerus kemudian tambahkan asetosal, gerus halus sampai homogen, lalu
kelurkan dari lumpang dan bagi dalam 20 bagian sama banyak. Lalu bungkus menggunakan
kertas perkamen dan masukkan kedalam zak obat lalu beri etiket putih.
Pada peracikan R/ 05, pertama siapkan alat dan bahan yang akan digunakan,
kemudian setarakan timbangan lalu timbang aspirin 2500 mg, paracetamol 2500 mg dan
coffein 500 mg. Kemudian masukkan coffein kedalam lumpang lalu gerus, tambahkan
parecetamol dan aspirin gerus sampai halus dan homogen. Setelah itu bagilah dalam bagian
sama banyak, sebanyak 10 bagian lalu bungkus dengan kertas perkamen, masukkan kedalam
Pada peracikan R/ 06, pertama siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
Setarakan timbangan lalu timbang Tetracyclin 3000 mg, metampiron 2400 mg, luminal 360
mg. Masukkan luminal kedalam lumpang kemudian tambahkan metampiron dan tetracyclin
gerus halus sampai homogen lalu bagi ke dalam bagian yang sama, sebanyak 12 bagian,
bungkus dengan menggunakan kertas perkamen. Lalu masukkkan dalam zak obat beri etiket
putih.
Pada peracikan R/ 07, pertama siapkan alat dan bahan yang akan digunakan,
kemudian setarakan timbangan lalu timbang rifampicin sebanyak 6000 mg dan INH 3000
mg. Masukkan INH ke dalam lumpang lalu gerus sampai halus, lalu tambahkan rifampicin
gerus sampai homogen. Keluarkan dari lumpang bagi dalam 30 bagian yang sama, kemudian
bungkus menggunakan kertas perkamen dan masukkkan ke dalam zak obat lalu beri etiket
putih.
Pada peracikan R/ 10, pertama siapkan alat dan bahan yang akan digunakan,
kemudian setarakan timbangan lalu timbang amoxicillin 2500 mg, CTM 100 mg, ambroxol
150 mg. Masukkan hasil pengenceran CTM kedalam lumpang gerus sampai halus,
tambahkan amoxicillin gerus sampai halus lalu tambahkan ambroxol gerus sampai homogen.
Keluarkan dari lumpang dan bagi dalam sepuluh bagian yang sama, lalu bungkus dengan
kertas perkamen dan masukkan dalam zak obat lalu beri etiket putih.
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Pulveres merupakan serbuk yang dalam bobot kurang lebih sama dibungkus dengan
Dalam pencampuran bahan, yang lebih dahulu digerus adalah yang memiliki bobot
lebih sedikit kemudian bahan yang bobotnya besar (banyak) agar memudahkan seluruh bahan
dapat tercampur secara homogen. Dilakukan pengenceran apabila bobot bahan yang akan
V.2 Saran
terutama pada saat penimbangan bahan dan saat menggerus. Dalam melakukan
DAFTAR PUSTAKA
Arief, Moh, 2010, Ilmu Meracik Obat. Anggota Ikapi Universitas Gadja Mada : Yogyakarta.
Dhanutirto, Haryanto, Dkk. 2008, ISO Indonesia. Jakarta : PT.ISSI
2 komentar:
1.
kalo apoteker di apotek pake SIPA, antibiotik (rifampisin, INH, amoksisilin) ga boleh
di racik, untuk pengulangan resep di resep aslinya harus ada iter ga boleh ujug" di
copy resep ada iternya. yang seperti ini tanya ke dokter penulis resep. dan dokter
penulis resep harus sopan kalo ditanya jangan bentak".
BalasHapus
2.
BalasHapus
Mengenai Saya
Sarni Jumiyanti
Lihat profil lengkapku
Arsip Blog
2013 (5)
o 30 Juni (1)
o 23 Juni (2)
o 26 Mei (1)
o 31 Maret (1)
2012 (2)
o 4 November (1)
laporan lengkap pulveres
o 30 September (1)
Google+ Followers
Google+ Badge
Tema PT Keren Sekali. Gambar tema oleh konradlew. Diberdayakan oleh Blogger.