Anda di halaman 1dari 15

PERCOBAAN VI

FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN GEL

I. TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah mahasiswa dapat membuat dan
mengevaluasi bentuk sediaan gel untuk pengguna obat luar dengan formula
asam mefenamat
II. FORMULA
Asam mefenamat 1%
Carbofol 2%
TEA 3-5 tetes
Metil Paraben 0,1%
Gliserin 5%
Propilenglikol 15%
Aquadest ad 20

III. PENIMBANGAN BAHAN


1
Asam Mefenamat = 100 x 20 = 0,2
2
Carbofol = 100 x 20 = 0,4

TEA = 3-5 tetes


0,1
Metil paraben = 100 x 20 = 0,02
5
Gliserin = 100 x 20 = 1
15
Propilenglikol = 100 x 20 = 3

Aquadest = 20 – (0,2 + 0,4 + 0,02 + 1 + 3)


= 20 – 4,62
= 15,38
IV. MONOGRAFI BAHAN
No. Sifat Fisika Kimia Bahan Uraian
1. Asam Mefenamat (FI V, 1979 : Sinonim : Mefenamic Acid
Hal 156) Pemerian : Serbuk hablur, putih, atau hampir putih;
melebur pada suhu lebih kurang 230°
disertai peruraian.
Kelarutan : Larut dalam larutan alkali hidroksida; agak
sukar larut dalam kloroform; sukar larut
dalam etanol dan dalam metanol; praktis
tidak larut dalam air.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus
cahaya.

2. Carbopol (HOPE, 2009 : hal 110) Sinonim : Acritamer, Carbomer


Pemenrian :berwna putih, halus, asam, bubuk
higroskopis dengan sedikit bau yang
khas.
Kelarutan : mengembang dalam air, gliserin setelah
dinetralisir dalam etanol, tidak larut, tapi
hanya mengembang dalam batas yang luar
biasa. Karena merupakan 3 dimensi mikro
gel silang.
Khasiat : bahan biodesif, agen pengemulsi, stabilizer
emulsi, agen penstabil.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat.

3. Trietanolamin(FI III, 1979 : Hal: Pemerian : Cairan kental, jernih, dengan bau ammonia,
612) tidak berwarna hingga kuning pucat.Dapat
bercampur dengan air dan dengan etanol
(95%).
Kelarutan : Campur dengan air, metanol, etanol (95%),
dan aseton. Larut dalam kloroform, larut
dalam 24 bagian benzen dan 63 bagian eter
pH = 10,5 untuk larutan aqueous 0,1 N.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
Sinonim : Nipagin

4. Metil Paraben (FI V Jilid I, 2014 : Pemerian : Hablur kecil, tidak berwarna atau serbuk
hal 856) hablur, putih tidak berbau atau berbau khas
lemah ; sedikit rasa terbakar.
Kelarutan : Sukar larut dalam air, dalam benzene dan
dalam karbon tetraklorida ; mudah larut
dalam etanol dan dalam eter.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

5. Gliserin(FI V Jilid I, 2014: hal Sinonim : Gliserin


507 ) Pemerian : cairan; jernih seperti sirup; tidak berwarna;
rasa manis; hanya boleh berbau khas lemah
(tajam atau tidak enak). Higroskopis; netral
terhadap lakmus.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

Sinonim : Proplyenglycolum
6. Propilenglikol (FI III, 1979 : Hal
Pemerian: Cairan kental, jernih, tidak bewarna; tidak
534)
bau; rasa agak manis; higroskopik.
Kelarutan: Dapat campur dengan air, dengan
etanol(95%) P dengan kloroform P; larut
dalam 6 bagian volume eter P; tidak dapat
campur dengan eter minyak tanah P dan
dengan minyak lemak.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Khasiat : Zat tambahan; pelarut.

Sinonim : Air Suling


7. Aquadest Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau,
(FI V Jilid I, 2014: hal 63) tidak mempunyai rasa.
Kelarutan : Tidak larut dalam air dan etanol; mudah larut
dalam klorofrom, dalam eter, dalam minyak
menguap, dalam hampir semua jenis minyak
lemak hangat; sukar larut dalam etanol
mutlak.
Penyimpan : Dalam wadah tertutup baik.
V. CARA PEMBUATAN SEDIAAN GEL (Flowchart)

Larutkan carbopol kedalam air panas sebanyak 5 gram

Tambahkan TEA 5 tetes ad larut

Gerus asam mefenamat dalam mortir, tambahkan gliserin dan


propilenglikol

Tambahkan larutan carbopol kedalam mortir gerus ad homogen

Larutkan metil paraben dalam air panas gerus ad homogen

Masukkan metil paraben kedalam mortir sedikit demi sedikit, gerus ad


homogen
VI. CARA KERJA EVALUASI UJI (Flowchart)
No. Evaluasi Uji Hasil Dokumentasi
Sediaan
1. Uji Pemerian
- Warna sediaan
- Bau
- Rasa - Dilihat, dicatat hasil
warna yang didapat
- Konsistensi yang
didapat

2. Uji homogenitas
sediaan Kaca objek
- letakkans ediaan gel di
punggung tanagan.

Sediaan

- Amati kehomogenannya

3. Uji pH
Sediaan

- Timbang sediaan gel


sebanyak 0,5 g

Stik pH

- Encerkan dengan
aquades sebanyak 5 ml,
celupkan stik pH selama
1 menit.
VII. HASIL PERCOBAAN
No. Evaluasi Uji Hasil Perhitungan Dokumentasi Hasil
Sediaan
1. Uji Pemerian - Warna = Putih keruh
- Konsistensi = Cair

2. Uji homogenitas Tidak homogen


sediaan

3. Uji pH pH gel = 4
VIII. PEMBAHASAN
Cakupan Ulasan Parameter Literatur Perbandingan Hasil Percobaan Pembahasan dan Kesimpulan
dan Literatur
Metode Menurut Syamsuni (2005) Dalam percobaan digunkan Percobaan yang dilakukan menggunakan metode
Pembuatan metode pembuatan gel salah metode pencampuran dan dalam pencampuran. Hal ini tidak sesuai dengan literatur
satunya adalah metode literatur (Syamsuni, 2005) (Syamsuni, 2005) yang menggunakan metode

pencampuran. Dalam metode digunakan metode pencampuran. pencampuran. Karena dalam praktikum komponen

pencampuran, komponen dari Dalam percobaan kali ini hasil dari gel dicampur semuanya kemudian digerus sampai

salep dicampur dengan segala sediaannya encer karena carbopol homogen. Tetapi dalam percobaan ini sediaannya

cara sampai sediaan yang rata nya terlalu sedikit. Seharusnya encer karena carbopol nya terlalu sedikit. Seharusnya

tercapai. lebih dari 2 dan kurang dari 5 lebih dari 2 dan kurang dari 5 dan cara
mengatasinya yaitu dengan menambahkan
carbopol nya tetapi jangan sampai diatas 5 karena
kalau 5% sangat kental.
Uji Pemerian Menurut Astuti (2015) Hasil organoleptis menurut Dalam percobaan di dapatkan hasil uji pemerian
spesifikasi gel yang harus literatur (Astuti, 2015) spesifikasi dengan warna putih keruh dan konsistensi nya
dipenuhi adalah dilakukan secara gel yang harus dipenuhi adalah cair. Hal ini tidak sesuai dengan literatur (Astuti,
visual dan dilihat secara biasanya jernih dengan 2015) karena gel harus memeuhi spesifikasi
langsung bentuk, warna, bau, konsentrasi setengah padat. memiliki bentuk setengah padat, warna harus
dari gel yang di buat . Gel warna harus sesuai dengan sesuai dengan spesifikasi pada saat pembuatan
biasanya jernih dengan spesifikasi pada saat pembuatan awal salep dan baunya tidak tengik. Hasil warna
konsentrasi setengah padat. awal gel dan baunya tidak yang putih tidak terang karena adanya perbedaan
tengik.Dalam percobaan di jumlah carbopol.
dapatkan hasil uji pemerian
dengan warna putih keruh, dan
konsistensi cair.

Uji Homogenitas Menurut Brenda (2017), Dalam percobaan di dapatkan menurut Brenda (2017), persyaratan homogenitas
sediaan persyaratan homogenitas gel hasil sediaan yang tidak homogen gel yaitu gel harus menunjukkan susunan yang
yaitu gel harus menunjukkan dan dalam literatur (Brenda, homogen dan tidak terlihat adanya butiran kasar.
susunan yang homogen dan tidak 2017) sediaan gel yang di dapat Pada percobaan didapatkan pada saat gel dioleskan
terlihat adanya butiran kasar. homogen atau tidak adanya pada tangan, terasa butiran-butiran kasar dan
butiran kasar. sediaan gel menunjukkan susunan yang tidak
homogen. Hal ini tidak sesuai menurut Brenda
(2017). Gel yang dibuat masuk dalam persyaratan
gel yang homogen. Selain itu, gel yang tidak
homogen karena kurang kuatnya dalam
penggerusan ketika bahan-bahan dicampurkan.

Uji pH Menurut Brenda (2017), Pemeriksaan pH menurut Brenda Uji pemeriksaan pH gel menggunakan kertas
konsentrasi gel yang aman sesuai (2017) rentang pH kulit normal universal. Menurut Brenda (2017)rentang pH kulit
dengan interval pH kulit yakni berkisar: 4,5 – 6,5 dan dalam 4,5 – 6,5. Pada percobaan didapatkan hasil pH 4.
4,5 – 6,5. hasil percobaan di dapatkan nilai Yang artinya gel yang dibuat pada percobaan tidak
pH : 4 memenuhi syarat rentang pH kulit. Karena sediaan
gel yang baik harus sesuai dengan pH kulit agar
tidak terjadi permasalahan pada kulit yang diolesi
gel.
IX. KEMASAN DAN ETIKET
X. KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan
1. Rancangan formula meliputi Asam mefenamat 1%, Carbofol 2%, TEA3-5 tetes,
MetilParaben 0,1%, Gliserin 5%, Propilenglikol 15%, Aquadestad 20.
2. Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah metode pencampuran.
3. Hasil yang di dapatkan dalam praktikum uji organoleptis: warna putih keruh, dan
konsistensi cair. Uji homogenitas dihasilkan sediaan yang tidak homogen. Uji pH
adalah hasil pH 4.
b. Saran
Dalam pembuatan gel harus diperhatikan berbagai aspek yang dapat
mempengaruhi hasil akhir dari sediaan yang dihasilkan. Berbagai aspek itu antara lain
pemahaman tentang tipe gel yang akan dibuat, gel dibuat dengan pemanasan atau tidak,
pemahaman dasar mengenai sediaan gel, komponen dalam krim, sifat kimia fisika, dan
prinsip-prinsip dalam pengerjaan mulai dari pemilihan metode kerja yang sesuai dengan
bahan yang digunakan sampai pada uji mutu dan kestabilan obat dalam penyimpanan.

XI. DAFTAR PUSTAKA


Astuti D., Husni P., Hartono. 2015. Formulasi dan Uji Stabilitas Fisik Sediaan Gel
Antiseptik Tangan Minyak Atsiri Bunga Lavender (Lavandula angustifolia
Miller). Jurnal Farmasi. Vol. 15 (1).

Brenda F. Lengkoan, Paulina V.Y. Yamlean, Adithya Yudistira. 2017. Formulasi dan Uji
Efektivitas Sediaan Gel Ekstrak Bunga Pacar Air sebagai Antiseptik. Jurnal Ilmiah
Farmasi : FMIPA UNSRAT Manado.Vol. 5 (2).

Departemen Kesehatan Republik Indonesia.1979. FarmakopeIndonesiaEdisi III. Jakarta:


Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2014. FarmakopeIndonesiaEdisi V. Jakarta:


Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Rowe., Raymond C. 2009. Hanbook of Pharmaceutical Excipiens 6th. London:


Pharmaceutical Press.

Sari, A. 2016. Formulasi Sediaan Salep Ekstrak Etanol, Rimpang, Kunyit (Curcuma longa
Lin). Jurnal Farmasi. Vol. 3 (1).

Syamsuni.2005. Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai