Bedak
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat
pada waktunya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca
makalah ini dan dapat mengetahui tentang Jurnal Bersih Praktikum Ilmu Resep.
Makalah ini mungkin kurang sempurna, untuk itu kami mengharap kritik dan
saran untuk menyempurnakan makalah ini.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Serbuk yang terbuat dari bahan kimia ada yang kasar, cukup kasar, halus dan
sangat halus. Serbuk tabur dikemas dalam wadah yang bagian atasnya berlubang
halus untuk memudahkan penggunaan pada kulit. Serbuk mempunyai perubahan
yang luas sehingga serbuk lebih mudah terdispersi dan lebih mudah larut dalam
bentuk sediaan yang dipadatkan. Kekurangan serbuk sebagai bentuk sediaan adalah
tidak maunya pasien meminum obat yang pahit atau rasa yang tidak enak, kesulitan
untuk menjaga agar tidak terurai.
Adapun rumusan masalah dari praktikum ini yang akan dibahas sebagai
berikut:
4
5
a. untuk mengetahui lebih jelas dan mendalam tentang sediaan berupa serbuk,
khususnya cara pembuatan meracik serbuk tabur.
b. Supaya dapat membaca dan memahami resep
c. Supaya dapat menimbang bahan obat dengan benar
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Serbuk
Serbuk adalah bagian obat yang mengandung bagian yang mudah menguap
dikeringkan dengan pertolongan kapur tokoh atau bahan pengering lain yang cocok.
Setelah itu, diserbuk dengan cara diguling, ditumbuk, dan digerus sampai diperoleh
serbuk yang mempunyai permukaan yang halus mempunyai derajat halus serbuk
(Anief, 2005).
A. Menurut FI Edisi III
Serbuk adalah campuran homogen dua atau lebih obat yang
diserbukkan. Serbuk diracik dengan cara mencampur bahan obat satu per
satu, sedikit demi sedikit dan dimulai dari obat yang jumlahnya sedikit
kemudian diayak menggunakan pengayak, biasanya pengayak No.60 dan
dicampurkan lagi. Jika serbuk mengandung lemak, harus diayak
menggunakan ayakan No. 44.
B. Menurut FI Edisi IV
Serbuk adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang
dihaluskan, ditujukkan untuk pemakaian oral, atau pemakaian luar.
Sedangkan dalam kimia fisika serbuk adalah partikel bahan obat yang
mempunyai ukuran santara 10.000-0,1 mikrometer.
2.2. Syarat-syarat Pulvis Adpersorius :
1. Harus halus tidak boleh ada butiran – butiran kasar (harus melewati ayakan
100 mesh);
2. Talk, kaolin, dan bahan mineral lainnya harus bebas dari bakteri
Clostridium Tetani, C Mentholi, dan Bulcillun Antharis;
3. Tidak boleh digunakan untuk luka terbuka;
4. Untuk serbuk kadang digunakan cawan agar zat warna tersebut merata
maka digunakan eter dan spritus;
5. Kering; (FI Edisi IV)
6. Halus; (FI Edisi IV)
7. Homogen; (FI Edisi IV)
8. Memenuhi keseragaman bobot atau keseragaman kandungan yang berlaku
untuk serbuk tabur. (FI Edisi IV)
6
7
B. Campora
8
Talek atau talk (dari bahasa Arab: talk) ialah mineral yang
memiliki kekerasan 1 skala Mohs, menjadikannya sebagai
mineral paling lembut. Merupakan silikat magnesium
terhidrasi, talek memiliki rumus kimia Mg3Si4O10(OH)2.
Talek tidak larut dalam air. Talek merupakan mineral
metamorf yang dihasilkan dari mineral magnesium seperti
piroksen, amfibol, olivin, dan mineral serupa lainnya dengan
adanya karbon dioksida dan air. Hal ini biasa dikenal sebagai
karbonasi talek atau steatisasi dan memproduksi sederetan
cadas yang dikenal sebagai karbonat talek. Talek biasanya
terbentuk melalui hidrasi dan karbonasi serpentin. Beberapa
studi telah menunjukkan bahwa talek berhubungan dengan
kejadian kanker paru, kulit, dan ovarium.Talek merupakan
mineral yang dimanfaatkan dalam industri kertas, kosmetika,
kompor, bahan plastik, minyak gemuk, dan keramik. Dalam
bidang kedokteran, talek digunakan sebagai bahan pleurodesis
untuk mencegah pneumotoraks kambuhan.
2.5. Pembuatan Resep
R/ Menthol 0,5
Campora 0,5
ZNO 5
Amylum 4
Acid Salicyl 1
Talkum ad 15
Mf. Pulv.adsp
S. Pulv adsp
Deskripsi
Nama
No Obat Pemerian Kelarutan Khasiat Referensi
Obat
(DO)
1. Menthol B Hablur Sukar larut antiritan F III hal
berbentuk dalam air 362
jarum atau
prisma
2. Campora B Hablur butir Larut dalam antiritan F III hal
atau masa 700 bagian 130
hablur air
3. ZNO B Serbuk amorf, Praktis tidak Antiseptikum F III hal
sangat halus larut dalam lokal 636
air dan dalam
etanol 95%
4. Amylum B Serbuk sangat Keasaman- Zat tambahan F III hal
halus kebasahan 93
5. Acid B Hablur ringan Larut dalam Keratolitikum F III hal
Salicyl tidak 550 bagian dan antifungi 56
berwarna, atau air dan dalam
serbuk 4 bagian
berwarna etanol 95%
putih
6. Talkum B Tidak berbau , Praktis tidak antiskabies F III hal
tidak berasa larut dalam 591
air
1. Kelengkapan Resep
- Tidak legkap
2. Usul
- Paraf
- Penambahan 10% untuk semua sediaan
12
5. Penimbangan Bahan
1. Menthol = 0,55
2. Camphora = 0,55
3. ZNO = 5,5
4. Amylum = 4,4
5. Acid salicyl = 1,1
6. Talcum = 3,6
6. Cara Pembuatan
1. Setarakan timbangan
2. Siapkan alat dan bahan
3. Timbang bahan
4. ZNO diayak terlebih dahulu sebelum ditimbang
5. Masukkan menthol dan camphora , gerus ad mencair. tambahkan
sebagian talcum gerus homogen, sisihkan (M1)
6. Masukkan acid salicyl, tambahkan etanol 95% gerus ad mencair.
tambahkan sisa talcum gerus ad homogen.(M2)
7. Masukkan amylum gerus homogeny
8. Tambahkan ZNO, gerus homogeny
9. Tambahkan M1 dan M2 gerus homogeny
13
7. Penyerahan
1. Wadah = Pot bedak
2. Etiket = Biru
3. Signa = Untuk Pemakaian Luar
4. Label =-
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Mentol dan Campora jika digerus bersamaan akan mencapai titik eutetik
maka tidak perlu ditambahkan etanol.
2. Acid salicyl perlu di tetesi etanol 95% agar mencair dan homogen jika
ditambahkan talkum.
3. Zno diayak sebelum ditimbang agar tidak ada butiran-butiran kasar.
4. Sediaan diayak menggunakan mesh 100 karena tidak mengandung sediaan
lemak.
14
DAFTAR PUSTAKA
Ullmann’s Encyclopedia of Industrial Chemistry, 6th Edition, Talc. Diakses 13 Oktober 2019
jam 10.47
An Introduction to the Rock-Forming Minerals, second edition, by W.A. Deer, R.A. Howie, and
J. Zussman, 1992, Prentice Hall, ISBN 0-582-30094-0. Diakses 13 Oktober 2019 jam 10.47
Sumardjo D. 2006. Pengantar Kimia Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran. Jakarta:
EGC. Diakses 13 Oktober 2019 jam 10.49
Knight KL, Draper DO. 2008. Therapeutic Modalities: The Art and the Science. Baltimore:
Lippincott Williams & Wilkins. Diakses 13 Oktober 2019 jam 10.49
15